Anda di halaman 1dari 9

BAHAYA GERD PADA REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Cassy Ayu Agustin 1222B0009


Ikrima Azkia Amalia Putri 1222B0023
Lasmana 1222B0025
May Lina Indriani 1222B0026
Maya Puspita Dewi 1222B0028
N. Cinta Aulia Pitriani 1222B0031
Nabila Ayunda 1222B0033
Nadya Kayla 1222B0037
Pajar Satria Putra 1222B0040
Raisya Raudhatul Ulya 1222B0043

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA WIRAUTAMA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah berjudul “BAHAYA GERD PADA REMAJA” telah


mememnuhi sebagai tugas Karya Tulis Ilmiah.
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah swt yang telah melimpakan rahmat,nikmat,dan


karunianya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “BAHAYA GERD PADA REMAJA” yang
mana tugas ini penulis kerjakan untuk memenuhi tugas bahasa
indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini


masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah dapat terwujud berkat
bimbingan, bantuan, pengarahan, petunjuk, serta doa dari berbagai
pihak yang begitu berharga bagi penulis sampai akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:

1.
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD merupakan suatu


kondisi gangguan pada lambung. Gejala yang paling sering dialami
oleh penderita GERD yaitu rasa terbakar pada kerongkongan dan dada
(heartburn) maupun rasa pahit atau asam di lidah (regurgitasi)
(Herrington, 2018).

Remaja merupakan suatu golongan yang terbilang sangat produktif.


Dalam masa remaja ini banyak dijumpai bahwa mereka sangat
menyukai dan mengikuti trend yang terkini apapun itu salah satunya
adalah makanan. Makanan juga bisa dibilang ada yang sehat dan ada
yang kurang sehat untuk dikonsumsi. Para kalangan remaja sering kali
suka dengan makan-makanan yang menarik di lidah salah satunya
dengan rasa pedas yang luar biasa sehingga membuat lidah dan perut
mereka merasakan sensasi panas yang luar biasa. Disamping itu,
mereka kurang mengerti cara membuat dari makanan tersebut apakah
sudah bersih dan higienis atau tidak dan mereka kurang menjaga pola
makan. Akibat dari kurang menjaga pola makan dan makan
sembarangan membuat lambung mereka sakit dan merasakan ada
sesuatu yang salah dalam proses pencernaan makanan.

1.2 rumusan masalah

1.3 tujuan penelitian


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Gerd

A. Definisi Gerd
Menurut Mimh (2016), Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah
gangguan atau peradangan dinding lambung yang disebabkan peningkatan
produksi asam lambung. Gerd adalah inflamasi dari mukosa lambung,
keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difusi atau local merupakan inflamasi pada dinding
gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Gerd merupakan peradangan
lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi
bakteri , Gerd disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau
meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau
peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.

B. Klasifikasi Gerd

Gerd dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Gerd Akut
Salah satu bentuk gerd akut yang sering dijumpai di klinik
ialah gastritis akut erosif. Gerd akut erosif adalah suatu
peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-
kerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi
tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.
2. Gerd Kronis
Gerd kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang menahun (Soeparman, 1999, hal: 101).
Gerd kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa
lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus
lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori
(Brunner dan Suddart, 2000, hal: 188).

Gerd kronis dibagi dalam tipe A dan B. Gerd tipe A mampu


menghasilkan imun sendiri, tipe ini dikaitkan dengan atropi dari
kelenjar lambung dan penurunan mucosa. Penurunan pada sekresi
gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia Pernisiosa
berkembang dengan proses ini. Sedangkan Gerd tipe B lebih lazim,
tipe ini dikaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter Pylori, yang
menimbulkan ulkus pada dinding lambung.

C. Etiologi Gerd
Penyebab gerd dapat di bedakan sesuai klasifikasi nya sebagai berikut:
 Gerd Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin
(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung). Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada,
steroid dan digitalis.
 Gerd Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.
Gerd ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga
pada peminum alkohol, dan merokok.
D. Patofisiologi Gerd
 Gerd Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gerd akut,seperti beberapa jenis
obat,alkohol,bakteri,virus,jamur,stres akut,radiasi,alergi atau
intoksikasi dari bahan makanan dan minuman garam
empedu,iskemia,dan trauma langsung.
1. Obat-obatan,seperti obat -inflamasi nonsteroid/OAINS
(Indometasin, Ibuprotein dan Asam
Salisilat),sulfonamide,streoid,kokain,agen kemoterapi
(Mitomisin,5 fluoro-2-deoxyuridine),salisilat,dan digitalis
bersifat mengiritasi mukosa lambung (gelfand,1999)
2. Minuman beralkohol:seperti whisky,vodka,dan gin
3. Infeksi bakteri: seperti H.pylori (paling sering),
H.heimanii , streptococci, staphylococci, proteus spesicies,
clostridium species, E.coli, Tuberculosis, dan secondary
syphflis
4.  Infeksi virus oleh sitomegalovirus(giannakis,2008)
5.  Infeksi jamur,seperti candidiasis,Histoplasmosis,dan
phycomycosis
6. Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,
pembedahan, gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan
saraf pusat, dan refluks usus-lambung.
7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan.Makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan
alkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi mukosa
lambung.
8. Garam empedu,terjadi pada kondisi refluks garam
empedu(komponen penting alkali untuk aktivasi enzim-
enzim gastrointestinal)dari usus kecil kemukosa lambung
sehingga menimbulakan respons peradangan mukosa.
9. Iskemia,hal ini berhubungan dengan akibat penurunan
aliran darah kelambung.
10. Trauma langsung lambung,berhubungan dengan
keseimbangan antara agresi dan mekanisme pertahanan
untuk menjaga integritas mukosa,yang dapat menimbulkan
respons peradangan pada mukosa lambung
Secara patofisiologi,ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
kerusakan mukosa lambung,meliputi:(1) kerusakan mukosa barrier,yang
menyebabkan difusi balik ion H+ meningkat(2) perfusi mukosa lambung
yang terganggu :dan (3) jumlah asam lambung yang tinggi
 Gerd Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini
menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya
desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster
yaitu: destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah salah
satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan
mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa
yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka
elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan,
lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel
penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada
akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga
menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung,
sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan
mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan
perdarahan (Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine, 1999: 162).

Anda mungkin juga menyukai