Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA REMAJA PUTRI UMUR 13-15 TAHUN DENGAN MASALAH ANEMIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Promosi dan Pendidikan Kesehatan


Pembimbing Sri Handayani, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun
Oleh :

1. Angelia Cristina Wanda A. (012021060004)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2021/2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Anemia
Sub Pokok Bahasan : Anemia
Sasaran : Remaja putri umur 13-15 tahun
Tanggal Pelaksanaan : 16 November 2022
Waktu : 1x 30 menit
Pukul : 09.00- selesai
Tempat : Aula SMPN 1 SURAKARTA
Pemateri : Mahasiswa ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Latar belakang

Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak
hanya terjadi di negara berkembang tetap menyebutkan bahwa anemia merupakan 10
masalah kesehatan terbesar di abad modern ini, dimana kelompok yang berisiko tinggi
anemia adalah wanita usia subur, ibu hamil, anak usia sekolah, dan remaja.
Anemia adalah keadaan dengan kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah
yang lebih rendah dari nilai normal, yaitu hemoglobin <12g/dl untuk remaja. Anemia
menyebabkan darah tidak cukup mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh. Bila oksigen yang diperlukan tidak cukup, maka akan
berakibat pada sulitnya berkonsentrasi sehingga prestasi belajar menurun. Kemudian daya
tahan fisik rendah sehingga mudah lelah, aktivitas fisik menurun dan mudah sakit karena
daya tahan tubuh rendah, akibatnya jarang masuk sekolah atau bekerja. Faktor utama
penyebab anemia adalah asupan zat besi yang kurang. Rendahnya supan zat besi sering
terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi
bahan makanan yang kurang beragam, seperti protein. Kurangnya asupan protein akan
mengakibatkan transportasi zat besi terlambat, sehingga akan terajadi defisiensi zat besi.
Disamping itu, makanan yang tinggi protein teruma berasal dari daging, ikan dan unggas
juga banyak mengandung protein. Anemia defisiensi zat besi lebih banyak terjadi pada
remaja putri dibanding remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami
menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan
asupan zat besi yang lebih banyak.

Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 100 menit remaja putri SMP N 1 Surakarta
mampu mengetahui tentang anemia dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.

Tujuan Khusus :
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menjelaskan definisi anemia dengan benar
2. Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menjelaskan macam – macam dari anemia dengan benar
3. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan minimal 4 faktor yang dapat menyebabkan
anemia
4. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menjelaskan tanda dan gejala anemia
5. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 10 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan 2 dampak anemia bagi remaja
6. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 10 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan minimal 3 yang mempengaruhi kadar hb remaja
putri
7. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 10 menit remaja putri SMP N 1 Surakarta
mampu menyebutkan minimal 2 cara mencegah anemia
8. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan 4 dalam hal mengkomsumsi tablet tambah darah
9. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 20 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan minimal 3 pengaruh anemia terhadap kemampuan
kognitif B

Materi :
1. Pengertian Anemia
2. Macam – macam Anemia
3. Faktor factor yang menyebabkan anemia
4. Menjelaskan tanda dan gejala anemia
5. Dampak anemia bagi remaja
6. Faktor yang mempengaruhi kadar hb remaja
7. Menjelaskan cara mencegah anemia
8. Menjelaskan 4 cara dalam hal mengkomsumsi tablet tambah darah
9. Menjelaskan 3 pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif B

Media Pengajaran :
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet

Metode Pengajaran :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

Kegiatan / proses pendidikan kesehatan


NO FASE WAKTU PENDIDIK AUDIENCE
1 Pra Interaksi - Menyiapkan
2 Interaksi 10 menit Salam Menjawab salam
Perkenalan Attention
Menjelaskan tujuan Attention
Menjelaskan prosedur Kontrak Attention menjawab
waktu
Menanyakan kesiapan
3 Kerja 85 menit Menjelaskan tentang : Menjawab
1. Pengertian Anemia -
2. Macam – macam Attention
Anemia Menjawab pertanyaan
3. Faktor factor yang Attention
menyebabkan anemia
4. Menjelaskan dampak Attention
anemia bagi remaja
5. Menjelaskan tanda dan
gejala dari anemia Bertanya
6. Menjelaskan factor
yang mempengaruhi Attention
kadar hb
7. Menjelaskan cara
mencegah anemia
8. Menjelaskan 4 cara
dalam mengkomsumsi
tablet tambah darah
9. Menjelaskan 3
pengaruh anemia
dengan kemampuan
kognitif B
4 Terminasi 5 menit Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan
melakukan kontrak kegiatan Attention
berikutnya / Tindak lanjut
mengucapkan salam Menjawab salam

Rencana Evaluasi :
• Mahasiswa mampu menjelaskan Anemia
• Mahasiswa mampu menjelaskan macam macam anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan factor faktor yang menyebabkan anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala dari anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan factor yang mempengaruhi kadar hb remaja
• Mahasiswa mampu menyebutkan cara mencegah anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 4 hal dalam mengkomsumsi tablet
tambah darah
• mahasiswa mampu menyebutkan pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif

ANEMIA

A. Pengertian Anemia
Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya zat besi untuk
eritropoesis tidak cukup ditandai dengan gambaran sel darah merah yang hipokrom
mikrositik , kadar besi serum dan saturasi ( jenuh ) transferrin menurun , mampu ikat
zat besi total (TIBC) meninggikan dan cadangan besi didalam sumsum tulang dan
tempat lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali .
Anemia juga merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel darah merah
dalam sirkulasi , yang disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah ,
peningkatan kehilangan sel darah merah melalui produksi , atau lisis ( destruksi ) sel
darah merah yang berlebihan .
Anemia juga dapat didefinisikan sebagai nilai haemoglobin , hematokrit, atau
jumlah eritrosit per milimeter kubik lebih rendah dari normal. Menurut Ahmad
Syafiq anemia didefinisikan sebagai keadaan dimana tingkat Hb rendah karena
kondisi patologis . Menurut Anie Kurniawan , dkk , Anemia adalah suatu penyakit
dimana kadar haemoglobin ( Hb ) dalam darah kurang dari normal .

B. Macam – macam anemia antara lain :

1. Anemia defisiensi besi yaitu kekurangan asupan besi pada saat makan atau
kehilangan darah secara lambat atau kronis . Zat besi adalah komponen esensial
hemoglobin yang menutupi sebagian besar sel darah merah. (Kowalak , Welsh , &
Mayer , 2016 )
2. Anemia megaloblastic

Anemia yang terjadi karena kelainan proses pembentukan DNA sel darah merah
yang disebabkan kekurangan (defiensi) vitamin B12 dan asam folat.
3. Anemia hipoplastik

Anemia yang terjadi karena kelainan sumsum tulang yang kurang mampu
membuat sel- sel darah baru.

4. Anemia aplastic

Penderita mengalami pansitopenia , yaitu keadaan dimana terjadi kekurangan


jumlah sel darah merah , sel darah putih , dan trombosit. Anemia aplastic sering
dilakukan oleh radiasi dan paparan bahan kimia. Akan tetapi , kebanyakan pasien
penyebabnya adalah idiopatik , yang berarti penyebabnya tidak diketahui. Anemia
aplastic dapat juga terkait dengan infeksi virus dengan penyakit klien.

C. Faktor – factor yang menyebabkan anemia

1. Kehilangan darah yang bersifat kronis dan patologis


2. Kebutuhan yang meningkat pada prematuritas , pada masa pertumbuhan remaja
kehamilan , wanita menyusui , wanita menstruasi. Pertumbuhan yang sangat cepat
disertai dengan penambahan volume darah yang banyak , tentu akan
meningkatkan kebutuhan besi .
3. Diet yang buruk / diet rendah besi merupakan factor yang banyak terjadi dinegara
yang sedang berkembang dimana factor ekonomi yang kurang dan latar belakang
pendidikan yang rendah sehingga pengetahuan mereka sangat terbatas mengenai
diet /asupan yang banyak mengandung zat besi .
4. Mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat bseinya sedikit ,
dibandingkan makanan hewani ,sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak
terpenuhi.
5. Remaja putri biasanya ingin tampil langsing , sehingga membatasi asupan
makanan.
6. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya
melalui feses (tinja ).
Menurut Handayani dan Haribowo (2018), pada dasarnya gejala anemia timbul
karena dua hal berikut ini :
a. Anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa
oleh darah ke jaringan
b. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia

D. Tanda dan gejala anemia :

1. Lemah , letih ,lesu , Lelah dan lalai


2. Warna kulit yang pucat
3. Mata berkunang -kunang
4. Peka terhadap cahaya
5. Pusing
6. Nafas pendek
7. Lidah kotor
8. Kuku sendok
9. Selera makan turun
10. Sakit kepala ( biasanya bagian frontal)

Defiensi zat besi menggangu proliferasi dan pertumbuhan sel , yang utama adalah
sel dari sumsum tulang , setelah itu sel dari saluran makan. Akibatnya banyak
tanda dan gejala anemia defiensi besi terlokalisasi pada system organ ini :
1. Atropi papil lidah , permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil
lidah menghilang .
2. Stomatis angularis (cheilosis) , adanya peradangan pada sudut mulut sehingga
tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
3. Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklhloridia
4. Selaput pascakrikoid ( sindrom plummer vinson) kesulitan dalam menelan ,
pada defiensi zat besi jangka panjang
5. Koilonikia ( kuku berbentuk sendok ) , karena pertumbuhan lambat dari
lapisan kuku.
6. Koilonychia , kuku sendok ,karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku ,
kuku menjadi rapuh , bergaris- garis vertical dan menjadi cekung sehingga
mirip seperti sendok.
7. Menoragia , gejala yang bisa pada perempuan dengan defiensi besi
8. Disfagia , nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.

E. Dampak anemia bagi remaja :


1. Dapat menurunkan semangat , konsentrasi dan prestasi belajar.
2. Menggangu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal
3. Menurunkan kemampuan fisik dan kebugaran
4. Mengakibatkan muka pucat
5. Rentan terkena infeksi karena kekebalan tubuh yang kurang
6. Menurunkan fungsi dan daya tahan turun

F. Faktor yang mempengaruhi kadar hb remaja putri . Terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi kadar hb turun pada remaja :

1. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi


2. Kurangnya zat besi dalam makanan yang dikonsumsi
3. Penyakit yang kronis ,misalnya TBC , Hepatitis , dsb.
4. Pola hidup remaja putri berubah dari yang semula serba teratur menjadi kurang
teratur , misalnya sering terlambat makan atau kurang tidur.
5. Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan aktivitas yang dilakukan.

G. Pencegahan anemia antara lain :

1. Meningkatkan konsumsi makanan sehari – hari yang banyak mengandung zat besi
, bahan makanan nabati seperti : bayam , daun papaya , daun kutuk , tempe , tahu ,
jambu, jeruk, tomat, dan bahan makanan hewani seperti : daging, telur , ikan.
2. Mengobati penyakit yang dapat menyertai anemia , misalnya malaria, TBC ,
cacingan
3. Minum suplementasi zat besi misalnya : tablet tambah darah (Fe)

H. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah :

1. Minumlah tablet tambah darah ( Fe) dengan air putih , jangan minum TTD
dengan teh , susu, ataupun kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi
dalam tubuh yang berkurang
2. Tablet tambah darah tidak menyebablan tekanan darah tinggi atau kebanyakan
darah
3. Jangan merasa takut jika terjadi gejala gejala ringan seperti , perut terasa tidak
enak , mual – mual , susah air besar , tinja berwarna hitam. Hal ini seperti itu tidak
berbahaya
4. Agar tidak terjadi gejala sampingan , minumlah tablet tambah darah setelah
makan malam ( menjelang tidur)
5. Akan lebih baik jika setelah minum tablet tambah darah disertai dengan makan
buah yang mengandung vitamin c
6. Simpan tablet tambah darah ditempat yang kering dan terhindar dari sinar
matahari langsung , jauhkan dari jangkuan anak – anak dan setelah dibuka
sebaiknya bungkusnya ditutup kembali dengan rapat
7. Tablet tambah darah yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum

I. Pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif


Kognitif dalam konteks ilmu psikolohi didefinisikan secara luas mengenai
kemampuan berpikir dan mengamati , suatu perilaku yang mengakibatkan seseorang
memperoleh pengertian. Kemampuan berkonsentrasi terhadap suatu rangsang dari
luar , memecahkan masalah ,mengingat atau memanggil kembali dari memorinya
suatu kejadian yang telah lalu , memahami lingkungan fisik dan social termasuk
dirinya sendiri. Fungsi kognitif antara lain :
1. Taraf inteligensia yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi disekolah dan
berbagai bidang kehidupan antara lain pergaulan social, teknis, perdagangan,
pengaturan rumah tangga .
2. Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol disuatu bidang misal matematika,
bahasa asing.
3. Organisasi kognitif menunjukkan materi yang sudah dipelajari, disimpan dalam
ingatan secara sistematis atau tidak.
4. Kemampuan berbahasa
5. Daya fantasi , mempunyai kegunaan kreatif , antisipatif , rekreatif, dan social.
6. Gaya belajar
7. Tekhnik atau cara belajar secara efisien dan efektif
8. Proses belajar mengajar di sekolah pada dasarnya berlangsung demi
meningkatkan makna kehidupan manusia.
Bukti penelitian menyokong bahwa besi memegang peranan penting dalam
perkembangan system saraf pusat. Bila terjadi deplesi besi selama proses
perkembangan susunan saraf terutama pada masa bayi akan mengakibatkan gangguan
kognitif yaitu control motoric, memori , dan perhatian , rendahnya prestasi sekolah ,
meningkatnya problem tingkah laku dan disiplin.

DAFTAR PUSTAKA
Amudha, M. (2016). Prevalence of anemia among adolescent girls: A cross sectional
exploratory study. International Journal of Applied Research 2016; 2(3): 630 632.

World Health Organization. The global prevalence of anaemia in 2011 Geneva: World
Health Organization; 2015.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.
Jakarta: Kementerian Kesehatan.

https://pdfcoffee.com/sap-anemia-pada-remaja-4-pdf-free.html

https://www.halodoc.com

https://hellosehat.com

https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id

Anda mungkin juga menyukai