Tugas Sap Anemia-1-1
Tugas Sap Anemia-1-1
Disusun
Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2021/2022
Latar belakang
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak
hanya terjadi di negara berkembang tetap menyebutkan bahwa anemia merupakan 10
masalah kesehatan terbesar di abad modern ini, dimana kelompok yang berisiko tinggi
anemia adalah wanita usia subur, ibu hamil, anak usia sekolah, dan remaja.
Anemia adalah keadaan dengan kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah
yang lebih rendah dari nilai normal, yaitu hemoglobin <12g/dl untuk remaja. Anemia
menyebabkan darah tidak cukup mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh. Bila oksigen yang diperlukan tidak cukup, maka akan
berakibat pada sulitnya berkonsentrasi sehingga prestasi belajar menurun. Kemudian daya
tahan fisik rendah sehingga mudah lelah, aktivitas fisik menurun dan mudah sakit karena
daya tahan tubuh rendah, akibatnya jarang masuk sekolah atau bekerja. Faktor utama
penyebab anemia adalah asupan zat besi yang kurang. Rendahnya supan zat besi sering
terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi
bahan makanan yang kurang beragam, seperti protein. Kurangnya asupan protein akan
mengakibatkan transportasi zat besi terlambat, sehingga akan terajadi defisiensi zat besi.
Disamping itu, makanan yang tinggi protein teruma berasal dari daging, ikan dan unggas
juga banyak mengandung protein. Anemia defisiensi zat besi lebih banyak terjadi pada
remaja putri dibanding remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami
menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan
asupan zat besi yang lebih banyak.
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 100 menit remaja putri SMP N 1 Surakarta
mampu mengetahui tentang anemia dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Tujuan Khusus :
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menjelaskan definisi anemia dengan benar
2. Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menjelaskan macam – macam dari anemia dengan benar
3. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan minimal 4 faktor yang dapat menyebabkan
anemia
4. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 5 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menjelaskan tanda dan gejala anemia
5. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 10 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan 2 dampak anemia bagi remaja
6. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 10 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan minimal 3 yang mempengaruhi kadar hb remaja
putri
7. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 10 menit remaja putri SMP N 1 Surakarta
mampu menyebutkan minimal 2 cara mencegah anemia
8. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan 4 dalam hal mengkomsumsi tablet tambah darah
9. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 20 menit remaja putri SMP N 1
Surakarta mampu menyebutkan minimal 3 pengaruh anemia terhadap kemampuan
kognitif B
Materi :
1. Pengertian Anemia
2. Macam – macam Anemia
3. Faktor factor yang menyebabkan anemia
4. Menjelaskan tanda dan gejala anemia
5. Dampak anemia bagi remaja
6. Faktor yang mempengaruhi kadar hb remaja
7. Menjelaskan cara mencegah anemia
8. Menjelaskan 4 cara dalam hal mengkomsumsi tablet tambah darah
9. Menjelaskan 3 pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif B
Media Pengajaran :
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet
Metode Pengajaran :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
Rencana Evaluasi :
• Mahasiswa mampu menjelaskan Anemia
• Mahasiswa mampu menjelaskan macam macam anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan factor faktor yang menyebabkan anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala dari anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan factor yang mempengaruhi kadar hb remaja
• Mahasiswa mampu menyebutkan cara mencegah anemia
• Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 4 hal dalam mengkomsumsi tablet
tambah darah
• mahasiswa mampu menyebutkan pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif
ANEMIA
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya zat besi untuk
eritropoesis tidak cukup ditandai dengan gambaran sel darah merah yang hipokrom
mikrositik , kadar besi serum dan saturasi ( jenuh ) transferrin menurun , mampu ikat
zat besi total (TIBC) meninggikan dan cadangan besi didalam sumsum tulang dan
tempat lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali .
Anemia juga merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel darah merah
dalam sirkulasi , yang disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah ,
peningkatan kehilangan sel darah merah melalui produksi , atau lisis ( destruksi ) sel
darah merah yang berlebihan .
Anemia juga dapat didefinisikan sebagai nilai haemoglobin , hematokrit, atau
jumlah eritrosit per milimeter kubik lebih rendah dari normal. Menurut Ahmad
Syafiq anemia didefinisikan sebagai keadaan dimana tingkat Hb rendah karena
kondisi patologis . Menurut Anie Kurniawan , dkk , Anemia adalah suatu penyakit
dimana kadar haemoglobin ( Hb ) dalam darah kurang dari normal .
1. Anemia defisiensi besi yaitu kekurangan asupan besi pada saat makan atau
kehilangan darah secara lambat atau kronis . Zat besi adalah komponen esensial
hemoglobin yang menutupi sebagian besar sel darah merah. (Kowalak , Welsh , &
Mayer , 2016 )
2. Anemia megaloblastic
Anemia yang terjadi karena kelainan proses pembentukan DNA sel darah merah
yang disebabkan kekurangan (defiensi) vitamin B12 dan asam folat.
3. Anemia hipoplastik
Anemia yang terjadi karena kelainan sumsum tulang yang kurang mampu
membuat sel- sel darah baru.
4. Anemia aplastic
Defiensi zat besi menggangu proliferasi dan pertumbuhan sel , yang utama adalah
sel dari sumsum tulang , setelah itu sel dari saluran makan. Akibatnya banyak
tanda dan gejala anemia defiensi besi terlokalisasi pada system organ ini :
1. Atropi papil lidah , permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil
lidah menghilang .
2. Stomatis angularis (cheilosis) , adanya peradangan pada sudut mulut sehingga
tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
3. Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklhloridia
4. Selaput pascakrikoid ( sindrom plummer vinson) kesulitan dalam menelan ,
pada defiensi zat besi jangka panjang
5. Koilonikia ( kuku berbentuk sendok ) , karena pertumbuhan lambat dari
lapisan kuku.
6. Koilonychia , kuku sendok ,karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku ,
kuku menjadi rapuh , bergaris- garis vertical dan menjadi cekung sehingga
mirip seperti sendok.
7. Menoragia , gejala yang bisa pada perempuan dengan defiensi besi
8. Disfagia , nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
F. Faktor yang mempengaruhi kadar hb remaja putri . Terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi kadar hb turun pada remaja :
1. Meningkatkan konsumsi makanan sehari – hari yang banyak mengandung zat besi
, bahan makanan nabati seperti : bayam , daun papaya , daun kutuk , tempe , tahu ,
jambu, jeruk, tomat, dan bahan makanan hewani seperti : daging, telur , ikan.
2. Mengobati penyakit yang dapat menyertai anemia , misalnya malaria, TBC ,
cacingan
3. Minum suplementasi zat besi misalnya : tablet tambah darah (Fe)
1. Minumlah tablet tambah darah ( Fe) dengan air putih , jangan minum TTD
dengan teh , susu, ataupun kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi
dalam tubuh yang berkurang
2. Tablet tambah darah tidak menyebablan tekanan darah tinggi atau kebanyakan
darah
3. Jangan merasa takut jika terjadi gejala gejala ringan seperti , perut terasa tidak
enak , mual – mual , susah air besar , tinja berwarna hitam. Hal ini seperti itu tidak
berbahaya
4. Agar tidak terjadi gejala sampingan , minumlah tablet tambah darah setelah
makan malam ( menjelang tidur)
5. Akan lebih baik jika setelah minum tablet tambah darah disertai dengan makan
buah yang mengandung vitamin c
6. Simpan tablet tambah darah ditempat yang kering dan terhindar dari sinar
matahari langsung , jauhkan dari jangkuan anak – anak dan setelah dibuka
sebaiknya bungkusnya ditutup kembali dengan rapat
7. Tablet tambah darah yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum
DAFTAR PUSTAKA
Amudha, M. (2016). Prevalence of anemia among adolescent girls: A cross sectional
exploratory study. International Journal of Applied Research 2016; 2(3): 630 632.
World Health Organization. The global prevalence of anaemia in 2011 Geneva: World
Health Organization; 2015.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.
Jakarta: Kementerian Kesehatan.
https://pdfcoffee.com/sap-anemia-pada-remaja-4-pdf-free.html
https://www.halodoc.com
https://hellosehat.com
https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id