Lap. Penkes Group C 3B
Lap. Penkes Group C 3B
OLEH:
PEKANBARU
2021
Contents
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................................3
B. Tujuan Kegiatan.......................................................................................................................4
1. Tujuan umum.......................................................................................................................4
2. Tujuan khusus......................................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................................6
A. Solusi.......................................................................................................................................6
B. Target.......................................................................................................................................6
BAB III................................................................................................................................................7
PELAKSANAAN................................................................................................................................7
A. Tahapan Kegiatan.....................................................................................................................7
B. Panitia Pelaksana......................................................................................................................8
BAB IV................................................................................................................................................9
BAB V...............................................................................................................................................10
A. Anggaran Biaya......................................................................................................................10
B. Waktu Dan Tempat Kegiatan.................................................................................................10
BAB IV..............................................................................................................................................11
A. Evaluasi Kegiatan...................................................................................................................11
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan...............................................................................11
BAB V...............................................................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................................................13
A. Simpulan................................................................................................................................13
B. Saran......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
I. LATAR BELAKANG
Anak jalanan adalah anak yang berusia 5–18 tahun baik laki laki maupun perempuan
yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalan, memiliki komunikasi yang
minimal atau sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga dan kurang
pengawasan, perlindungan dan bimbingan sehingga rawan terkena gangguan kesehatan
dan psikologi. Anak jalanan umumnya bekerja antara 4-18 jam per hari jika melakukan
satu atau sejumlah aktivitas dengan rata-rata 11 jam kerja per hari. jalanan digunakan
untuk aktivitas di luar dan minimnya atau bahkan tidak ada pengawasan orangtua.
Perilaku agresif anak jalanan terjadi karena tuntutan hidup di jalan dan tindakan
mereka juga seringkali merugikan orang lain. Mereka acap kali melakukan tindakan tidak
terpuji seperti berkata kotor, mengganggu ketertiban jalan, memaksa pengemudi
kendaraan bermotor memberi uang, merusak body mobil dengan goresan dan melakukan
tindakan kriminal lainnya Perilaku agresif anak jalanan ini dilakukan karena tuntutan
hidup di jalan dan tindakan mereka juga seringkali merugikan orang lain. Mereka acap
kali melakukan tindakan tidak terpuji seperti berkata kotor, mengganggu ketertiban jalan,
memaksa pengemudi kendaraan bermotor memberi uang, merusak body mobil dengan
goresan dan melakukan tindakan kriminal lainnya. Salah satu tugas rehabilitasi sosial
adalah merubah perilaku anak jalanan untuk kembali menjalankan fungsi sosialnya
sebagai anak seperti bersekolah dan tidak hidup di jalan, serta merubah perilaku agresif
mereka
Oleh karena itu Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu bagian dari upaya
promotif dan preventif untuk mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada dan
mencegah timbulnya penyakit serta membantu didalam mengatasi masalah kesehatan
baik fisik maupun psikologis yang harus diberikan secara berkesinambungan
A. Solusi
Solusi yang akan dilakukan yaitu :
a. Melakukan penyuluhan mengenai pengenalan perilaku asertif dan latihan asertif
B. Target
a. Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan peserta mengerti tentang perilaku
asertif
b. Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami ciri-ciri
perilaku asertif
c. Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami manfaat
perilaku asertif
d. Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan peserta dapat melakukan perilaku
asertif
BAB III
PELAKSANAAN
A. Tahapan Kegiatan
Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan responden
5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri dan 2. Mendengarkan
mengontrak waktu
1 menit 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan tentang perilaku asertif
2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tentang ciri-ciri perilaku
3. Mendengarkan
asertif
4. Menyimak dan
3. Menjelaskan manfaat perilaku asertif menceritakan
permasalahn yang
4. Memberikan latihan perilaku
di hadapi
asertifsecara kata-kata dan secara sikap
: Meminta audien untuk menceritakan
secara terbuka mengenai maslah yang
di hadapi dan sesuatu yang dilakukan
atau dipikirkan pada saat permasalahan
timbul.
5 menit 1. Memberikan kuosioner perilaku 1. Mengisi kuosioner
asertif dengan tepat
B. Panitia Pelaksana
1. Leader : Reszky Hidayat
2. Pemateri : Umi Kalsum
3. Observer : Suja Lasmini
4. Fasilitator : Viola Windani Putri
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
A. Anggaran Biaya
Anggaran biaya pengabdian masyarakat keseluruhan sebesar Rp. 282.000,- meliputi
pembiayaan perlengkapan dan konsumsi. Pembiayaan anggaran pengabdian
masyarakat diuraikan secara jelas terlampir di (Lampiran 1).
Adapun jadwal pengabdian masyarakat secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3. Jadwal Pengabdian Masyarakat
N Waktu Pelaksanaan minggu Ke-
Uraian kegiatan
o 1 2 3 4
1 Persiapan (pengajuan proposal)
pengabdian masyarakat
2 Perizinan
3 Survey
4 Perencanaan kegiatan
5 Pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat
6 Penyusunan laporan hasil kegiatan
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan dengan acara tatap muka
dan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah/penyuluhan oleh mahasiswa dan
dosen berjalan dengan baik dan lancar. Penyuluhan yang telah diberikan kepada anak
jalanan adalah tentang “ Asertif Training untuk Perilaku Anak Jalanan ” dengan
pokok bahasan sebagai berikut :
a. Anak Mengetahui tentang perilaku asertif
b. Anak Mengetahui tentang ciri-ciri perilaku asertif
c. Anak Mengetahui tentang manfaat perilaku asertif
d. Anak Mengetahui dan mampu mempraktikkan latihan asertif dengan kata-kata
dan sikap
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat secara garis besar mencakup
beberapa komponen sebagai berikut :
1. Keberhasilan target jumlah peserta yang hadir.
2. Ketercapaian tujuan kegiatan yang dilaksanakan.
3. Setting tempat penyuluhan di adakan di wilayah perkumpulan anak jalanan yaitu
lampu merah sekitar mall SKA .
4. Peran dan tugas mahasiswa sebagai pelaksana acara telah sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing.
5. Perlengkapan dan media yang digunakan sudah lengkap sesuai dengan yang
direncanakan seperti karpet, kuosioner,dan lain-lain .
6. Penggunaan bahasa sudah komunitatif dalam penyampaian, Anak-anak cukup
paham dengan apa yang disampaikan mahasiswa, serta mahasiswa mampu
memfasilitasi audiens selama jalannya penyuluhan.
7. Anak-anak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh dengan
baik dan benar.
Target peserta dari kegiatan yang direncanakan sebelumnya adalah kurang lebih 10
anak-anak yang berbeda umur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan dari
penyuluhan ini tercapai.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada anak jalanan tentang “Asertif
Training untuk Perilaku Anak Jalanan” telah dilaksanakan dengan baik dan berjalan
lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Seluruh peserta yang hadir
dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan memperhatikan penjelasan dari penyuluh.
Anak-anak juga aktif dalam menjawab pertanyaan dan mengisi kuosioner yang telah
ditentukan. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik, terbukti dengan
keaktifan peserta mengikuti setiap kegiatan dengan tidak meninggalkan tempat
penyuluhan sebelum waktu kegiatan berakhir.
B. Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Partisipasi anggota kelompok yang lain dapat di tingkat kan dan lebih
responsive.
2. Tempat kegiatan untuk lebih dipersiapkan secara matan dan detail.
DAFTRA PUSTAKA
Hastono, priyo sutanto,Dyah Wahyunigsih, Budi Anna Keliat. (2011). Penurunan Prilaku
Kekerasan Pada Klien Skizoprenia Dengan Assertiveness Training (AT). Jurnal
keperawatan indonesia. Volume 14, No 1
Membantu individu atau kelompok dalam mengontrol emosi dapat dilakukan dengan
sebuah strategi. Strategi yang digunakan dapat berupa strategi preventif yaitu
peningkatan kesadaran diri dari konselor, edukasi individu/kelompok, dan assertiveness
training. Dalam membantu individu/kelompok untuk mengontrol emosi dapat dilakukan
salah satu latihan yaitu assertiviness training atau dikenal dengan latihan asertif yang
sangat membantu untuk berpengaruh menurunkan perilaku agresif, sehingga perilaku
asertif meningkat. Latihan asertif merupakan latihan yang bisa diterapkan terutama pada
situasi-situasi interpersonal dimana individu mengalami kesulitan untuk menerima
kenyataan bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah tindakan yang layak atau
benar.
6. hal yang palig sering terjadi disekitar adalah berani melontarkan penolakan matas
permintaan seseorang jika tidak sesuai norma dan keinginan.
2. Membuka kemungkinan win-win (solusi tidak merugikan dari kedua belah pihak)
3. Memberi kelegaan
1) Rasional strategi. Yaitu konselor memberikan rasional atau maksud penggunaan strategi.
Konselor memberikan overview tahapan-tahapan implementasi strategi.
3) Membedakan pe rilaku asertif dan tidak asertif serta mengeksplorasi target. Konselor dan
klien membedakan perilaku sertif dan perilaku tidak asertif serta menentukan perubahan
perilaku yang diharapkan.
4) Bermain peran, pemberian umpan balik serta pemberian model perilaku yang lebih
baik. Klien bermain peran sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Konselor
memberi umpan balik secara verbal, pemberian model perilaku yang lebih baik,
pemberian penguatan positif dan penghargaan.
Ellis menyebutkan empat tahapan Self Control yang perlu dilakukan ketika seseorang
mengalami konflik yaitu:
Contoh:
a. Mengendalikan Emosi
Mengendalikan emosi berarti kita mampu memahami atau mengenali serta
mengelola emosi. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran- pikiran khasnya,
suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak.
Sedangkan Robbins menyebutkan bahwa emosi merupakan sinyal untuk melakukan
tindakan. Menurutnya emosi bukan akibat atau sekedar respon tetapi justru sinyal
untuk melakukan sesuatu.
b. Disiplin
Maxwell mendefinisikan disiplin sebagai suatu pilihan dalam memperoleh apa
yang kita inginkan dengan tidak melakukan apa yang tidak kita inginkan sekarang.
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan