Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN 2

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM PERANCANGAN PONDASI


By ULFA JUSI, MT
PERSYARATAN DAN PERTIMBANGAN
Langkah-langkah persyaratan minimum untuk
merancang pondasi :

Penentuan lokasi tapak dan beban-beban yang


1 bekerja.

Pemeriksaan fisik lokasi tapak tentang masalah-


2 masalah geologis dan dilengkapi data-data
pertanahan

Menetapkan program eksplorasi lapngan dan


3 uji laboratorium

Tentukan parameter rancangan tanah yang perlu


4 berdasarkan data uji, asas=asa ilmiah dan
pertimbangan rekayasa

Buatlah rancangan pondasi bedasarkan


parameter tanah yang ada secara ekonomis dan
5 dapat dilaksankan oleh karyawan konstruksi
yang ada
Dalam perancangan pondasi diperlukan :

Maksud pembuatan bangunan: muatan : umur


1 pemakaian : jenis rangka : profil tanah ; cara
konstruksi dan biaya konstruksi

2 Penentuan kebutuhan-kebuthan nasabah/pemilik

Pembuatan rancangan yang memperhatikan


3 lingkungan dan keamanan
PERTIMBANGAN
Pertimbangan-pertimbangan perancangan

1 2 3 4 5 6 7
Kedalaman Kedalaman pon Skema pondasi Sistem pondasi Sistem harus a Sistem pondasi Pondasi harus
pondasi harus dasi harus di ba harus memperti harus aman ter man terhadap k mampu bertaha dapat dibangun
cukup dan wah zona peru mbangkan kon hadap pembalik emunduran ata n terhadap peru dengan tenaga
penggaliannya bahan volume disi tanah yang an , pergeseran u korosi dari dal bahan-perubah konstruksi yang
harus musiman yang memuai. dan pengangka am tanah yang an tapak atau g ada
memperhitungk disebabkan ole ta mengandung b eometri konstru
an telapak- h pebekuan, pe ahan-bahan ber ksi dan mudah
telapak yang lumeran dan pe bahaya. dimodifikasi bila
sudah ada rtumbuhan tana akan memerluk
pada bangunan man an perubahan p
yang ada struktur-ata
bersebelahan. s dan pembeba
nan.
Faktor lain yang dipertimbangkan dalam perencanaan
pondasi telapak :

a. Kedalaman dan jarak antara pondasi telapak.


Bila pondasi telapak berdekatan dengan sebuah bangunan yang sudah ada
maka haruslah garis antar dasar pondasi membentuk sudut 45o dan jarak m
> zf sehingga menghasilkan tekanan yang konservatif yang berasal lebih dari
satu pondasi telapak,.Sukar untuk menentukan jarak m agar bangunan yang
berdekatan tidak dirugikan, masalah tersebut dapat dihindari dengan membu
at dinding turap.
b. Tekanan tanah perencanaan
Perlu ditegaskan tekanan yang digunakan apakah nilai bersih atau nilai kotor.
Tekanan kotor merupakan tekanan total yang dapat dipikul pada kedalaman p
ondasi (D) sehingga menghasilkan daya dukung batas (qult) sedang tekanan b
ersih adalah tekanan yang selebihnya dari beban lebih (pondasi telapak) yang
ada yang dapat dipikul dengan aman pada kedalaman pondasi (D) dengan pe
rtimbangan penurunan.
Faktor lain yang dipertimbangkan dalam perencanaan
pondasi telapak :

c. Efek tanah yang dipindahkan.


Tanah selalu dipindahkan / digali saat memasang pondasi dan sebagian diuru
gkan kembali, dipadatkan dan dibuatkan sistem drainasi untuk mengendalika
n tekanan hidrostatik.
d. Masalah erosi
Bila pondasi berdekatan dengan aliran air maka harus diletakkan pada suatu
kedalaman sehingga erosi tidak memotong tanah dan menyebabkan keruntuh
an. Disamping itu harus diperhatikan jenis pondasi yang sesuai , efek dan ked
alaman erosi , biaya pondasi.
e. Perlindungan terhadap korosi
Di kawasan yang tercemar mungkin terdapat masalah korosi terhadap pondasi l
ogam . Beton dapat menahan korosi , bila ada sulfat digunakan beton yang tah
an terhadap sulfat atau digunakan tiang pancang kayu bila pH tanah > 9,5 atau
< 4 (pH netral = 7)
Faktor lain yang dipertimbangkan dalam perencanaan
pondasi telapak :

f. Fluktuasi bidang batas air jenuh


Bidang batas air jenuh yang direndahkan akan menambah tekanan efektif dan d
apat menyebabkan penurunan tambahan. Bila ditinggikan dapat mengakibatkan
ketakstabilan dari pengapungan bangunan dan pengurangan tekanan efektif.

g. Pondasi didalam deposit/endapan pasir


Perencanaannya perlu mempertimbangkan daya dukung, penurunan endapan l
epas, kedalaman pondasi yang mencukupi.
h. Pondasi pada tanah lus

Tanah lus (tanah yang mudah runtuh) adalah endapan yang dibawa angin (aeolian),
longgar tetapi stabil mengandung bahan perekat yang larut dalam air.
Bila ada pembebanan dan pembasahan tertentu menyebabkan runtuhnya struktur
tanah dan menghasilkan penurunan yang luas.
Ciri-ciri endapan tanah lus adalah:
• Berbutir halus (lolos ayakan No.200) , tidak ada kerikil sama sekali
• Berat jenis (SG) = 2,65 sampai 2,72
• Berat volume kering langsung (gkering) = 1 sampai 1,68 t/m3
• Berat volume kering dari uji pemampatan (gkering) = 1,58 sampai 1,79 t/m3
• Batas cair (wL) = 25% sampai 55%
• Batas plastis (w P) = 15% sampai 30%
• Rongga langsung di tempat (eo) = 0,67 sampai 1,5 (menurut Drannikov,1967)

Tanah rentan terhadap keruntuhan bila berat volume kering langsung kurang dari :
(gkering) = 110 – 1,17(wL – 16) pcf (menurut Bowles,1988) atau 1,762 – 0,019(wL – 16) t/m3
Bila tanah potensi ada keruntuhan supaya dapat digunakan pondasi tapak maka dila
kukan :
• Pemampatan tanah (penggalian dan penggantian) sampai gkering ³ 1,58 t/m3
• Pemampatan menggunakan bahan tambah (kapur , semen portland)
• Memakai sarana untuk mencegah kebasahan (sulit dilaksanakan)
• Memakai tiang pancang
i. Pondasi diatas tanah elspansif

Tanah lempung cenderung menyusut pada pengeringan dan mengembang bila ba


sah. Semakin rendah batas penyusutan dan semakin besar perbedaan indeks pla
stisitas maka semakin mungkin terjadi perubahan volume..
Tabel 1.1 : Hubungan perubahan volume tanah dengan Indeks Plastisitas (IP) dan Batas Cair (wL)
(Dari Holtz (1959) dan Dakshanamurthy dan Raman (1973)

Potensial untuk perubahan volume Indeks Plastisi Batas sus Batas C


tas (Ip) ut (wS) , air (wL) ,
% %
Rendah , < 5% < 18 > 15 20 – 35
Sedang 15 – 28 10 – 15 35 – 50
Tinggi 25 – 41 7 – 12 50 – 70
Sangat tinggi , > 25% > 35 < 11 > 70
Maka yang dapat dilakukan :
• Mengubah tanah (penambahan kapur atau semen)
• Mengendalikan arah ekpansi
• Mengendalikan air tanah
• Mengabaikan naiknya dasar galian , dengan kedalaman pondasi tapak
yang cukup
• Membebani tanah untuk mengimbangi tekanan bengkak
j. Pondasi diatas lempung dan lumpur
Pada kondisi tanah yang sangat lunak sampai lunak perlu perkiraan yang terbaik dari
daya dukung yang diijinkan untuk mengendalikan keruntuhan geser dengan konsolid
asi yang mungkin terjadi
k. Pondasi di atas tempat urugan onggokan sampah “urugan tanah bersih”
Penggunaan urugan tanah untuk suatu bangunan sangat sulit untuk menghindari pen
urunan karena bahan urugan akan mengurai dan atau berkonsolidasi sehingga penur
unan tidak rata
i. Kedalaman beku dan pondasi di atas beku permanen (permafrost)
Sebaiknya ditempatkan di bawah garis beku karena pembekuan dan pencairan tanah
cenderung bertahan pada kondisi lepas tak terkonsolidasi, perlu diperhatikan untuk d
aerah-daerah dengan cuaca yang dingin
j. Pertimbangan lingkungan
Insinyur pondasi mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa bagian yang
mereka kerjakan dari perencanaan total tidak mempunyai efek yang merugikan terhad
ap lingkungan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai