Anda di halaman 1dari 66

BAB 1

RUANG LINGKUP BISNIS

Mata kuliah : Pengantar Bisnis


Kode Matakuliah : A B K K 114
Semester : I (satu)
SKS dan Jumlah Jam : 2 SKS 4 jam/minggu
Matakuliah Pendukung : --
Pendukung Matakuliah : Manajemen Pemasaran, Produksi, Keuangan,SDM.
Dosen : Daniel Karo-Karo, SE
Minggu : ke1-2 (dua mg)

1.Unit Kompetensi : Memahami Ruang Lingkup Bisnis.

2.Elemen Kompetensi : 1. Memahami arti Bisnis.


2. Memahami Fungsi - Fungsi Bisnis.
3. Memahami Memahami Ruang Lingkup Bisnis.
4. Memahami Tujuan Bisnis
5. Memahami Etika Bisnis
6. Memahami Arti Perdagangan

3.Kreteria kinerja : Mampu menjelaskan point-point elemen


Kompentensi dengan benar

Pengertian bisnis
Menurut Griffin “business is an organization that provides goods or services in order to
earn profit”
Definisi diatas menjelaskan aktivitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa
bertujuan untuk menghasilkan laba (profit).
Suatu perusahaan dikatakan menghasikan laba apabila total penerimaan pada suatu
periode lebih besar dari total biaya pada periode yang sama.
Laba merupakan daya tarik utama yang mendorong seseoran melakukan kegiatan bisnis.
Melalui laba yang diciptakan ,maka pelaku bisnis dapat mengembangkan usahanya.

Fungsi – Fungsi Bisnis


Fungsi merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang
dapat dibedakan dengan rangkaian pekerjaan lainnya yang dilakukan oleh organisasi
yang berbeda. Apabila tubuh manusia dapat dipandang sebagai “organisasi-organisasi”
yang terpisah, maka mata manusia merupakan satu organisasi yang melakukan
rangkaian pekerjaan yang berbeda dengan telinga manusia, karena mata melakukan
fungsi melihat suatu objek sedangkan telingan melakukan fungsi mendengar suatu
objek.

1
Menurut Steinhoff (1979: 17), fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat
dikelompokkan ke dalam tiga fungsi dasar, yaitu acquiring raw materials,
manufacturing raw materials into product, dan distributing products to
consumers.

Acquiring raw materials. Pabrik mi instan tidak akan dapat melakukan kegiatan
produksi mi instan seandainya tidak ada bahan baku tepung terigu yang terbuat dari
bahan baku gandum. Pabrik mobil tidak akan dapat memproduksi mobil seandainya
tidak ada perusahaan peleburan baja yang menyuplai kebutuhan baja.
Contoh-contoh tersebut di atas mempelihatkan fungsi bisnis yang pertama, yaitu
memperoleh bahan baku.

Manufacturing raw materials into products. Setelah bahan baku diperoleh,


perusahaan akan mengolah bahan baku tersebut menjadi produk. Kembali kepada
contoh di atas, perusahaan mi instan akan mengolah bahan baku tepung terigu menjadi
mi instan dengan berbagai variasi bumbu, seperti mi instan rasa kari ayam, rasa soto,
mie goreng dan lain-lain.

Distributing products to consumers. Produk yang dihasilkkan perusahaan selanjutnya


didistribusikan kepada konsumen. Kegiatan distribusi produk dari produsen kepada
konsumen melibatkan berbagai perusahaan bisnis lainnya, seperti perusahaan
distributor, ekspedisi, asuransi, grosir, toko pengecer, dan lain-lain. Sebagai contoh,
distribusi produk PT Unilever Indonesia dari pabrik PT Unilever Indonesia sampai
kepada konsumen akhir melalui serangkaian jalur distribusi yang dapat disederhanakan
seperti dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Jalur Distribusi Produk Konsumsi


Prinsipal
(PT Unilever Indonesia)

Distributor
(PT Panjunan)
HCO
HCO
Grosir Inti/SO
HCO
HCO Grosir

Toko Eceran/RI-R2

Konsumen Akhir

Keterangan:
1. HCO kependekan dari High-Class Outlets, yaitu outlet-outlet dengan perlakuan

2
khusus, misalnya supermarket baik pada tingkat perdagangan besar (wholesellers)
seperti Makro
Carefour, Indogrosir maupun pada tingkat perdagangan eceran (retailers), misalnya
Matahari, Yogya, Hero.
2. Grosir Inti (SO/Star Outless) adalah grosir yang memiliki armada penjualan kanvas
sehingga dapat diberi area penjualan tertentu.

Kegiatan distribusi produk dapat pula dilakukan secara langsung oleh produsen kepada
konsumen akhir yaitu dengan menggunakan sistem distribusi direct selling (penjualan
langsung). Kegiatan distribusi ini dilakukan oleh Amway, CNI, Tupperware, Avon, dan
perusahaan-perusahaan lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Penjual Langsung
Indonesia (APL).

Meskipun perusahaan yang melakukan penjualan langsung menggunakan jasa Point


Operator, Stockist, dan lain-lain, tetapi Point Operator tidak melakukan penambahan
harga jual produk yang akan dibeli konsumen sehingga pada dasarnya konsumen akan
tetap membayar harga produk sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. Hal ini
sangat berbeda dengankegiatan penjualan tidak langsung di mana anggota slauran
distribusi (misalnya toko) melakukan imbuhan/tambahan harga terhadap harga jual
produk yang dipasarkannya.

Penjualan langsung dilakukan pula oleh berbagai perusahaan dengan menggunakan


media televis (TV Media), Internet (Amazon.com), dan lain-lain.
Pelaksanaan ketiga fungsi dasar bisnis tersebut sangat tergantung kepada jenis usaha
yang dijalankan. Misalnya, kegiatan usaha perdagangan (trading) tidak melakukan
aktivitas mencari dan memperoleh bahan baku, tetapi perusahaan manufaktur
melakukan fungsi tersebut.

Apabila dilihat dari sisi konsumen sebagai pembeli produk perusahaan (buyer), maka
pembeli produk perusahaan dari segmen business customers dapat dibagi ke dalam
empat kategori seperti dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Jenis-jenis Konsumen Bisnis


Companies That Consume Institutions
Origina equipment mancufacturer Hospitals, schools, collegers, and
User universities

Goverment Agencies Reseller


Country, state or province, local Wholesellers, brokers, industrial
country, parish, city distributors
Sumber: Robert Dwyer dan John F. Tanner, Business Marketing: Connecting Strategy,
Relationship and Learning, 2end edition, McGraw Hill, 2002,hlm. 12.

1. Companies that consumen


Apabila sebuah perusahaan membeli produk atau jasa untuk dijadikan sebagai
bagian dari produk akhir perusahaan, maka perusahaan tersebut disebut original

3
equipment manufacturers (OEM). Misalnya, General Motors membeli komponen
otomotif dari para subkontraktor sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh
GM untuk dirakit dalam mobil yang diproduksinya.
Tetapi pada saat General Motors (GM) membeli msin fotokopi Xerox untuk
digunaka dikantor GM dalam kegiatan administrasi, maka dalam hal ini GM
bertindak sebagai pengguna produk (users).

2. Goverment agencies
Pemerintah merupakan pembeli terbesar produk-produk tertentu yang dihasilkan
perusahaan. Misalnya, pemerintah merupakan pembeli bahan kebutuhan pokok
terbesar untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Indonesia. Demikian pula
pada saat pemerintah melakukan pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi,
dan lain-lain. Pemerintah menjadi pembeli semen dan bahan bangunan dalam
jumlah yang sangat besar.

3. Institutions
Institusi mencakup berbagai organisasi, seperti sekolah (dari mulai taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi), rumah sakit, lembaga keagamaan, sampai
organisasi amal (charitable organizations).
Lembaga pendidikan merupakan pembeli buku, alat tulis, alat peraga edukatif,
kertas. Sedangkan rumah sakit merupakan pembeli produk farmasi, alat
kesehatan, dan lain-lain.

4. Resellers
Mencakup berbagai perusahaan yang melakukan pembelian produk dari produsen
untuk dijual kembali kepada konsumen. Misalnya, PT Putri Daya Usaha (PDU)-
distributor produk mi instan dari PT Indofood Sukses Makmur-perusahaan ini
membeli mi dari Indofood untuk dijual kepada grosir maupun toko eceran.

Ruang Lingkup Bisnis


A. Ruang Lingkup Bisnis Secara Umum
Menurut Philip Kotler (2001:7) produk yang dipasarkan dalam suatu kegiatan bisnis
mencakup 10 entitas produk. Kesepuluh entitas produk tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Informations.
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan pelaku bisnis informasi.
Pada saat berlangsungnya Pemilihan Umum Presiden Tahap Kedua, Stasiun
Televisi Metro TV sejak pagi malam menyiarkan berita pemilihan presiden
tersebut dan menampilkan hasil perhitungan suara dengan metode Quick Count,
sehingga dalam waktu yang singkat masyarakat memperoleh gambaran bahwa
Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, yaitu pasangan SBY-JK
lebih unggul dalam perolehan suara secara nasional dibandingkan pasangan Mega-
Hasyim.
Penayangan berbagai berita yang sedang menjadi perhatian atau isu publik
akan meningkatkan rating siaran televisi sehingga akan menarik para pengiklan
untuk memasang iklan dan akan menaikkan revenue stasiun TV tersebut.

4
2. Places.
Yang termasuk kategori places, misalnya tempat tujuan wisata. Tempat tujuan
wisata memiliki objek wisata yang dapat dijual kepada para wistawan baik
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Setiap tahun wisatawan mengunjungi berbagai tempat tujuan wisata diberbagai
wilayah Indonesia, seperti berbagai tempat di Bali, Bukittinggi, Candi Borobudur,
Gunung Bromo, Pantai Pangandaran, dan lain-lain.

3. Experience.
Manusia senang melakukan berbagai aktivitas untuk memperoleh pengalamam-
pengalaman tertentu dalam hidupnya. Sebagai contoh, manusia pada umumnya
memiliki keinginan untuk merasakan sensasi jatuh (sensation of falling) sehingga
kita menyukai permainan yang memiliki sensasi jatuh. Bermain ayunan, roaller
coaster, bahkan dalam tingkat yang lebih ekstrem banyak orang yang menyukai
permainan bunggy jumping dan terjun tandem. Aktivitas-aktivitas tersebut
merupakan sekelumit contoh bagaimana manusia memenuhi keinginannya akan
pengalaman sensasi jatuh. Semua wahana yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan pengalaman sensai jatuh tersebut telah menjadi lahan
bisnis yang dilakukan oleh pengelola tempat rekreasi, seperti Taman Impian Jaya
Ancol, Disney Land, dan lain-lain.
Pengalaman lain yang ingin dialami sebagian konsumen misalnya melihat
binatang buas seperti harimau dan singa di alam bebas. Untuk memenuhi hasrat
ini, konsumen dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dapat melakukan
perjalanan safari ke Taman Nasional Serengiti di Kenya atau berkunjung ke Taman
Nasional Kerinci Seblat dengan biaya yang tidak sedikit. Dengan biaya yang jauh
lebih murah, konsumens yang sama dapat memperoleh pengalaman serupa melihat
singa dan harimau di alam bebas apabila mereka mengunjungi Taman Safari di
Cisarua, Bogor.

4. Organizations.
Rekam jejak (track record) perusahaan yang menghasilkan produk bermutu dan
dapat memuaskan kebutuhan konsumen serta memiliki kinerja keuangan yang
baik, akan menyebabkan perusahan yang satu memiliki nilai yang berbeda banding
pesaingnya dimata konsumen maupun para investor.
Apabila organisasi perusahaan seperti ini menghasilkan produk baru, maka
produk baru yang dihasilkan perusahan tersebut pada umumnya akan dinilai
memiliki kualitas yang baik oleh konsumen karena konsumen memilik rujukan
pengalaman mengonsumsi produk-produk perusahaan tersebut sebelumnya.
Misalnya, produk consumer goods yang dihasilkan oleh PT Unilever pada
umumnya dinilai memiliki mutu yang baik karena banyak konsumsi unggulan
yang dihasilkan perusahaan ini.
Hal yang sama berlaku pula pada saat calon mahsiswa baru hendak memilih
perguruan tinggi. Mereka akan cenderung untuk memilih perguruan tinggi yang
memiliki track record baik. Misalnya dengan melihat status akreditasi, mudah
tidaknya lulusan perguruan tinggi tersebut bekerja, kualitas dosen yang mengjar di
perguruan tinggi, fasilitas gedung perkuliahan dan lain-lain.

5
5. Ideas.
Seluruh produk yang dipasarkan saat ini pada awalnya berasal dari suatu ide
produk. Tirto Utomo, Pendiri PT Aqua Golden Mississipi, memperoleh ide untuk
membuat air minum dalam kemasan setelah rekan bisnisnya terserang diare karena
mengonsumsi air yang tidak higienis, sesaat setelah mereka bermain tenis
lapangan. Ide dapat melahirkan inovasi produk berupa produk yang sama sekali
baru yang sebelumnya tidak ada di pasaran. Perusahaan Du Pont misalnya,
dikenal sebagai pencipta produk inovatif sehingga produk-produk yang mereka
hasilkan seringkali digunakan menjadi nama generik. Simak saja teflon yang
merupakan merek produk pelapis antilengket yang diperkenalkan oleh Du Pont
dan tetap digunakan sebagai nama generik meskipun Teflon tersebut diproduksi
oleh perusahaan lain. Demikian pula Nylon masih digunakan sebagai nama
generik sekalipun serat tersebut di produksi oleh perusahaan selain Du Pont. Ide-
ide tersebut di atas terbukti dapat menjadi bisnis yang menguntungkan bahkan
bernilai miliaran rupiah sampai saat ini.

6. People.
Manusia dengan segala kemampuan dan talenta yang dimilikinya dapat menjadi
komoditi bisnis. Segera setelah Piala Eropa tahun 2004 berakhir, pemain Inggris
Wayne Rooney yang menunjukkan performa menakjubkan saat membela tim
Inggris menjadi incaran klub-klub besar Eropa dengan tawaran transfer miliaran
rupiah.
Russel Crowe mematok harga lebih tinggi untuk setiap film yang akan dia
bintangi, menyusul sukses yang dia peroleh sebagai aktor terbaik dan memperoleh
Academy Award setelah bermain dalam film Gladiator.

7. Properties.
Hak kepemilikan seseorang terhadap benda-benda berharga dapat dijadikan
komoditi bisnis. Misalnya, hak kepemilikan seseorang terhadap tanah yang
ditunjukkan melalui pemilikan Sertifikat Hak Milik atas tanah dapat
diperjualbelikan. Demikian halnya kepemilikan seseorang terhadap kenderaan
yang ditunjukkan dengan BPKB (Bukti Pemilikan Kenderaan Bermotor),
kepemilikan terhadap saham perusahaan yang telah go public dapat
diperjualbelikan oleh pemilik hak tersebut kepada pembeli yang berminat untuk
memperoleh keuntungan.

8. Events.
Hanya berselang beberapa hari setelah ledakan Bom Kuningan , di Jakarta, grup
band asal Jerman, Scorpion, tampil di hadapan publik Indonesia. Pagelaran musik
seperti yang dilakukan oleh Scorpion merupakan salah satu events yang dapat
dijual kepada publik dan menjadi bagian dari kegiatan bisnis.

9. Tangible Goods.
Pasta gigi Pepsodent, deterjen So Klin, minuman ringan berkarbonase Coca Cola,
semir sepatu Kiwi, mi instan Indomie merupakan contoh-contoh tangible goods
yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan penghasil produk tersebut kepada
konsumen.
Produk-produk tersebut dapat diperjualkan dan membentuk aktivitas bisnis
karena produk-produk tersebut memiliki nilai (value) sehingga konsumen mau
menukar yang mereka miliki dengan produk-produk tersebut.

6
Kendati produk-produk diatas merupakan produk yang secara tradisional
digolongkan sebagai tangible goods, namun pada dasarnya produk-produk itu pun
memiliki kandungan jasa didalamnya. Sebagai contoh, seorang konsumen yang
membeli ballpoint Parker tidak semata-mata membeli produk tersebut karena
penampakan fisiknya, melainkan dia membeli jasa yang tidak dapat digunakan
untuk menulis akan memiliki value yang lebih rendah dibandingkan sebatang
ballpoint Pilot yang lebih murah tapi dapat digunakan dengan baik untuk menulis.
Menyadari fenomena bahwa setiap tangible goods pada dasarnya mengandung
unsur jasa, maka ahli pemasaran Hermawan Kertajaa menyarankan bahwa apapun
bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, maka bisnis perusahaan tersebut harus
dipandang sebagai bisnis jasa.

10. Services.
Salah satu ciri utama jasa adalah bahwa jasa bersifat intangible, artinya keberadaan
jas tak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi bisa dirasakan manfaatnya setelah
konsumen mengonsumsi jasa tersebut.
Ciri jasa lainnya adalah inseparable, artinya jasa tak dapat dipisahkan dari
sipemberi jasa, sehingga kualitas jasa yang akan diperoleh konsumen sangat
bergantung kepada siapa yang menjadi pemberi jasa.
Jasa juga memiliki ciri variability, artinya jasa yang diberikan oleh pemberi
jasa memiliki variasi antara satu pemberian jasa dengan pemberian jasa lainnya
meskipun dilakukan oleh pemberi jasa yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh
suasana psikologis pemberi jasa pada saat melakukan pemberian jasa.
Berbagai jenis jasa seperti pengacara, dokter, notaris, transportasi, penilai,
akuntan, dan sebagainya merupakan bagian dari entitas bisnis.

B. Ruang Lingkup Bisnis Menurut Lapangan Usaha ( Industrial Origin) di


Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) telah berhasil menerbitkan empat versi Klasifikasi
Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) dengan berpedoman kepada ISIC (International
Standard Industrial Classification of All Economic Activities) revisi ke-2 tahun 1986
untuk KLUI versi 1977, 1983, dan 1990. Sedangkan KLUI tahun 1997 disusun
berdasarkan ISIC revisi ke-3 tahun 1990.
Dalam KLUI Tahun 1997, seluruh kegiatan ekonomi yang terdiri dari berbagai
sektor usaha di Indonesia digolongkan menjadi 18 kategori sebagaimana dapat dilihat
pada tabel 1.1 Pengelompokan usaha ke dalam berbagai lapanga usaha dimaksudkan
untuk memudahkan penghitungan added value (nilai tambah) yang terjadi dalam
setiap kelompok lapangan usaha yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan
Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Products)
Defenisi lapangan usaha untuk masing-masing lapangan usaha yang tercantum
dalam Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997 sebagaimana dapat dilihat
pada Tabel 1.1 adalah sebagai berikut:

1. Usaha Pertanian
Usaha pertanian adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan yang menghasilkan
produksi pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan,
perburuan, dan perikanan) dengan tujuan sebagian atau seluruh hasinya untuk
dijual/ditukar atau menunjang kehidupan.

7
Jasa pertanian adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan maupun
badan usaha atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang melayani usaha bidang
pertanian, seperti jasa pengolahan lahan, jasa pemupukan, jasa penanaman
bibit/benih, jasa pelayanan kesehatan ternak, jasa pemacekan ternak, dan jasa
penetesan telur.

2. Usaha Pertambangan dan Penggalian


Usaha pertambangan dan penggalian adalah usaha yang melakukan kegiatan
persiapan dan pengambilan unsur-unsur kimia, mineral, bijih-bijihan, dan segala
macam batuan termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan alam, baik
berupa padat, cair, maupun gas untuk tujuan komersial.

3. Usaha Industri Pengolahan


Usaha industri pengolahan adalah usaha yang melakukan kegiatan mengubah
barang dasar (bahan mentah/raw materials) menjadi barang jadi (finished goods)
atau barang setengah jadi (work in process) dan/atau dari barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sehingga lebih dekat kepada
pemakai akhir, untuk tujuan komersial.

Termasuk dalam lapangan usaha ini juga berbagai perusahan yang melakukan
jasa industri rancang bangun, perekayasaan, serta pekerjaan perakitan (assembling)
dari bagian-bagian suatu barang. Kegiatan dari suatu usaha yang melayani sebagian
proses industri suatu usaha industri atas dasar kontrak atau balas jasa juga
dimasukkan sebagai usaha industri pengolahan.

Tabel 1.1 Klasifikasi Lapangan Usaha di Indonesia Tahun 1997

Kategori Golongan Keterangan


pokok

A 01 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,


Perburuan
02

B 05 Perikanan

C 10-14 Pertambangan dan Penggalian

D 15-37 Industri Pengolahan

E 40 Listrik, Gas, dan Air

41

F 45 Konstruksi

8
G 50-54 Perdagangan

H 55 Akomodasi dan Penyediaan Makan-


Minum

I 60-64 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi

J 65-67 Keperantaraan Keuangan

K 70-74 Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa


Perusahaan

L 75 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


dan Jaminan Sosial Wajib

M 80 Jasa Pendidikan

N 85 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

O 90-93 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan


Perorangan lainnya

P 95 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah


Tangga

Q 99 Badan Internasional dan Badan Ekstra


Internasional (Kegiatan yang Belum Jelas
Batasannya)

X 00 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya


Sumber: Badan Pusat Statistik, Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1997, Badan
Pusat Statistik, 1998

4. Usaha Listrik, Gas, dan Air


Usaha Listrik adalah usaha yang melakukan kegiatan pembangkitan tenaga listrik
serta pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi tenaga kerja kepada rumah
tangga, instansi, dan konsumen lainnya untuk tujuan komersial. Termasuk dalam
usaha ini adalah kegiatan penunjang tenaga listrik, seperti konsultan
ketenagalistrikan, pembangunan, pemasangan dan pemeliharaan peralatan
ketenagalistrikan serta pengembangan teknologi penunjang penyediaan tenaga
listrik yang tidak dapat dipisahkan secara administrasi dari usaha listrik.

9
Perusahaan/usaha listrik yang dicakup meliputi Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dan perusahaan listrik non-PLN.

Usaha gas adalah usaha yang melakukan kegiatan menyediakan gas serta
pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi gas kota kepada rumah tangga,
instansi, industri, dan konsumen lainnya untuk tujuan komersial. Perusahaan gas
yang dicakup adalah Perusahaan Gas Negara.

Usaha air bersih adalah usaha yang melakukan kegiatan penjernihan, penyediaan
dan peyaluran air melalui terminal air, mobil tangki ke rumah tangga, instansi,
industri, dan konsumen lainnya dengan tujuan komersial. Perusahaan/usaha air
yang dicakup adalah Perusahaan Air Minum (PAM), Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), dan Badan Pengelola Air Minum (BPAM).

5. Usaha Konstruksi
Usaha Konstruksi adalah usaha yang mempunyai kegiatan dengan hasil akhir
berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik
digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya, dengan tujuan
komersial. Kegiatan konstruksi tersebut dapat meliputi perencanaan, persiapan,
pembuatan, pembongkaran, dan perbaikan/perombakan bangunan.

6. Usaha Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi


Lapangan usaha ini meliputi:
a. Perdagangan besar (grosir/wholeseller) adalah perdagangan barang baru maupun
bekas yang pada umumnya dalam partai besar kepada para pemakai selain
konsumen rumah tangga, seperti pedagang eceran, perusahaan industri, kantor,
rumah sakit, rumah makan, dan jasa akomodasi.
b. Perdagangan eceran (retailer) adalah perdagangan yang melakukan penjualan
kembali (tanpa perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas kepada
konsumen rumah-tangga.
c. Restoran, rumah makan, bar, dan jasa boga.
d. Jasa akomodasi, meliputi hotel (bintang dan melati), penginapan remaja (youth
hotel), pondok wisata, perkemahan, dan jasa akomodasi lainnya.

7. Usaha Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi


Usaha angkutan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk mengangkut
penumpang dan barang/ternak dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan kendaraan bermotor baik melalui darat, air maupun udara dengan
mendapatkan balas jasa.

Perusahaan pergudangan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk


menyimpan sementara barang-barang milik orang lain sebelum barang tersebut
dikirim ke tujuan akhir dengan menerima balas jasa.

Komunikasi adalah transformasi informasi dari seseorang ke orang lain dengan


menggunakan bahasa, suara, gambar, kode, atau tanda komunikasi lainnya.
Usaha dalam bidang komunikasi terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu usaha
telekomunikasi serta usaha pos dan giro.
 Usaha telekomunikasi adalah usaha jasa pelayanan komunikasi di dalam negeri
atau ke luar negeri melalui media elektronik/satelit dengan mendapatkan balas

10
jasa. Usaha telekomunikasi antara lain, jasa operator telekom (Satelindo,
Starko), wartel, wartapostel, warnet, dan kiospon.
 Usaha pos dan giro adalah usaha jasa pelayanan, pengiriman barang dan/atau
uang dalam negeri atau ke luar negeri dengan mendapatkan balas jasa usaha.
Usaha ini antara lain, usaha jasa titipan swasta yang menyelenggarakan
pengiriman surat, surat kabar, barang cetakan, uang, bingkisan kecil, wesel pos
dan giro pos.

8. Usaha Lembaga Keuangan, mencakup:


Usaha perbankan adalah perusahaan/usaha yang kegiatannya menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dengan tujuan komersial.

Usaha lembaga pembiayaan adalah perusahaan/usaha non-bank yang melakukan


kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal tanpa
menarik dana secara langsung dari masyarakat, dengan tujuan komersial.

Usaha lembaga-lembaga di pasar modal adalah perusahaan/usaha yang


kegiatannya mempertemukan penjualan dan pembeli modal/dana jangka panjang
dalam bentuk efek dengan tujuan komersial. Sebagai contoh, perusahaan pialang
(broker) atau dealer, lembaga penjamin (underwriter), lembaga pemeringkat, dan
lain-lain.

Usaha asuransi adalah perusahaan/usaha yang kegiatannya menghimpun dan


mengelola dana dari masyatakat yang diperoleh dengan menjual premi, misalnya
dengan menanggung risiko atas terjadinya kerugian finansial terhadap suatu barang
atau jiwa manusia yang disebabkan oleh terjadinya musibah atau kecelakaan atas
barang atau orang tersebut (sehingga mengakibatkan hancur atau rusaknya barang
atau menyebabkan terjadinya kematian atau kehilangan anggota badan), dengan
tujuan komersial.

Usaha jasa penunjang asuransi adalah perusahaan/usaha yang kegiatannya


menyelenggarakan jasa keperantaraan (pialang) asuransi maupun reasuransi.

Usaha dana pensiun adalah perusahaan/usaha yang memberikan fasilitas pinjaman


kepada masyarakat dengan dasar hukum gadai.

Usaha pedagang valuta asing adalah perusahaan/usaha yang melakukan transaksi


jual beli valuta asing.

Usaha koperasi simpan pinjam adalah kegiatan ekonomi yang berwatak sosial
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan
usaha bersama atas asas-asas kekeluargaan yang kegiatan utamanya simpan pinjam.

9. Usaha Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan, Jasa


Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan.
Usaha jasa adalah usaha yang kegiatannya menghasilkan jasa dengan tujuan untuk
dijual baik seluruhnya atau sebagian. Usaha jasa meliputi:
Usaha subsektor real eastate

11
Usaha persewaan, meliputi jasa persewaan gedung, asrama, persewaan rumah
(bounding house), jasa persewaan alat-alat transportasi dan jasa persewaan
mesin/peralatan lainnya tanpa operator, jasa persewaan barang keperluan rumah
tangga dan pribadi.

Usaha jasa perusahaan, meliputi jasa pengolahan data, jasa hukum, jasa
akuntansi, dan perpajakan, jasa periklanan dan riset pemasaran, jasa bangunan,
arsitek dan teknik, dan lain-lain.

Usaha subsektor jasa pendidikan, meliputi jasa pendidikan prasekolah,


pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan luar
sekolah, pendidikan nonformal yang dilakukan oleh swasta yang ada kaitannya
dengan pendidikan, misalnya penyelenggaraan kursus komputer, bahasa, tata buku,
dan lain-lain.

Usaha subsektor jasa kesehatan, adalah kegiatan usaha yang meliputi:


 Jasa pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap
 Jasa pelayanan kesehatan dan praktik dokter swasata, rumah sakit swasta, jasa
pelayanan penunjang kesehatan, jasa penunjang kesehatan tradisional, jasa
kesehatan hewan
Usaha subsektor jasa kebersihan, meliputi:
 Jasa kebersihan lingkungan, yaitu jasa pembersihan sampah jalan, selokan, dan
taman, sistem pembuangan dan pengeringan air, dan jasa kebersihan lainnya
yang sejenis.
 Jasa kebersihan rumah tangga, yaitu jasa pembersihan di rumah tangga.

Usaha jasa kegiatan sosial, meliputi kegiatan sosial di dalam dan di luar panti dan
panti jompo/wreda.

Usaha subsektor jasa rekreasi, kebudayaan, dan olahraga, meliputi jasa


kesenian dan hiburan modern (KHM), jasa kesenian dan hiburan tradisional (KHT),
kolam pancing, kolam renang, jasa penunjang hiburan, gelanggang permainan,
objek wisata sejarah, museum, kegiatan olahraga dan lain-lain.

Usaha subsektor jasa perorangan dan rumah tangga, meliputi jasa reparasi
perorangan, pemangkas rambut, salon, binatu, penyalur tenaga kerja, dan lain-lain.

Tujuan Bisnis
Para pelaku bisnis (busniness actors) melakukan aktivitas bisnis untuk mencapai
berbagai tujuan (objectives). Dalam kaitan ini tujuan (objectives) dapat dirumuskan
sebagai hasil akhir (end results) yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis yang mereka
lakuakan. Dengan demikian, tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis akan
sangat bervariasi antara kegiatan bisnis yang satu dengan kegiatan bisnis lainnya.
Kendati demikian terdapat beberapa tujuan bisnis yang secara umum menjadi orientasi
para pelaku bisnis.

Menurut Peter Drucker (1968:83),”Objectives are needed in every area performance


and result directly and vitally affect the survival and prosperity of the business”
(Tujuan dibutuhkan di setiap area di mana kinerja dan hasil secara langsung dan
menentukan akan memengaruhi kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan).

12
Dengan demikian, tujuan perusahaan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang
diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi/aktivitas fungsional
perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dan lain-lain) yang akan menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang (key result area).

Key result area adalah suatu perusahaan mencakup market standing, innovation,
physical, and financial resources, profitability, manager performance and development,
worker performance and attitude, public responsibility

Market Standing
Penguasaan pasar atau market standing merupaka salah satu tujuan utama perusahaan.
Penguasaan pasar akan memberikan jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh
pendapatan penjualan (sales revenue) dan profit dalam jangka panjang.
Penguasaan pasar tidak hanya diukur dari besarnya tingkat penjualan yang dapat
dilakukan perusahaan (market size), melainkan perusahaan harus mampu membaca
potensi pasar dan arah persaingan pada masa yang akan datang melalui penelaahan
aktivitas pesaing yang tercermin dari teknologi yang dipasok para supplier kepada
perusahaan pesaing, sehingga perusahaan tak akan tersisih dari pasar oleh produk
saingannya.

Inovation
Menurut Drucker (1969:90), terdapat dua jenis inovasi pada setiap bisnis. Pertama,
inovasi produk atau jasa. Kedua, inovasi berbagai keahlian(skills) dan aktivitas-aktivitas
yang diperlukan untuk menghasilkan inovasi jenis pertama teersebut.

Lebih lanjut inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (valud creation) yang akan
memberi konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap rupiah yang dia belanjakan.
Dalam hal ini harus diingat bahwa konsumen sebagai pembeli bersedia menukar uang
yang mereka miliki dengan barang dan jasa, karena barang dan jasa tersebut memiliki
nilai (value). Oleh sebab itu, tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah
menciptakan nilai pada suatu produk. Misalmya, pada saat seorang konsumen membeli
jam tangan Rolex, maka selain membeli ketepatan waktu, konsumen tersebut juga
berharap jam tangan Rolex yang ia pakai dapat menaikkan nilai diri (personal value)
konsumen itu sendiri. Demikian pula pada saat seorang konsumen membeli mi instan
merek Indomie, dia bersedia menukar uangnya karena akan memperoleh kenikmatan
mengonsumsi mi.

Cerita bisnis pada halaman berikut ini menunjukkan pentingnya inovasi bagi perusahaan
dalam menciptakan nilai-nilai bar bagi konsumen

Physical and Financial Resources


Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, kemampuan perusahaan untuk
memperoleh suplai bahan baku yang berkelanjutan dengan harga yang bersaing akan
sangat menentukan daya saing perusahaan.

Selain penguasaan terhadap sumber daya fisik (termasuk di dalamnya kapasitas pabrik,
fasilitas pergudangan dan lain-lain), perusahaan harus memiliki penguasaan sumber
daya keuangan yang memadai. Dengan demikian perusahaan apa pun jenisnya harus
memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan.

13
INOVASI PRODUK SAMPO
Sebelum mengenal sampo, masyarakat Indonesia menggunakan tanah liat dan merang
untuk keramas. Kebiasaan yang tidak praktis ini segera berubah setelah datangnya
sampo generasi pertama dalam bentuk serbuk seperti sampo yang diproduksi oleh Kao.
Generasi yang lahir tahun 80-an tidak pernah merasakan keramas dengan menggunakan
sampo serbuk, karena saat itu telah diperkenlakan sampo berbentuk cair yang dipelopori
oleh Sunsilk. Penggunaan sampo cair yang lebih praktik telah menggeser penggunaan
sampo serbuk. Tetapi, sampo cair generasi pertama masih menyisakan masalah bagi
pemakai sampo tersebut, Sunsilk kemudian memperkenalkan conditioner. Hal ini masih
saja dirasakak kurang praktis karena konsumen harus keramas dua kali.

Kebutuhan konsumen akan sampo yang lebih praktis dapat dipenuhi setelah di pasaran
beredar generasi sampo 2 in 1 yang di dalamnya sudah tercakup sampo dan conditioner
sehingga dengan sekali keramas, konsumen memperoleh rambut yang lebih bersih
sekaligus mudah disisir.

Para pelaku bisnis yang memiliki badan usaha seperti Perseroan Terbatas,Persekutuan
Komanditer (CV), Firma, Koperasi merupakan contoh badan usaha yang bertujuan
menghasilkan laba. Demikian pula kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan yang
tidak memiliki badan usaha, seperti para pedagang kaki lima, warung kios, dan usaha
informal lain memiliki tujuan utama untuk menghasilkanprofit.
Bisnis yang dilakukan para pelaku bisnis tidak hanya mengandalkan keuntungan/laba
sesaat melainkan diharapkan dengan adanya laba, maka perusahaan dapat
menumbuhkankembangkan usahanya menjadi usaha yang semakin besar dan semakin
menguntungkan.

Perusahaan besar seperti Coca-cola, Levis, Unilever mengembangkan suatu budaya


perusahaan yang kemudian di sebut The Living Companny, di mana salah satu ciri dari
budaya perusahaan tersebut adalah melakukan penginvestasian kembali sebagian dari
keuntungan bisnis perusahaan dalam aktivitas bisnis perusahaan sehingga perusahaan
memiliki daya tahan yang tinggi terhadap fluktuasi usaha. Hal ini berbeda dengan
perusahaan yang tidak mengembangkan budaya perusahaan The Living Company, di
mana keuntungan perusahaan hanya dinikmati oleh pemilik perusahaan dan
membiarkan perusahaan dalam kondisi keuangan yang tidak sehat sehingga apabila
terjadi resesi atau krisis ekonomi, maka perusahaan tersebut dapat dipastikan akan lebih
cepat mengalami tekanan finansial (financial distress) yang sering kali berakhir dengan
kebangkrutan.

Manager Performance and Development


Manajer merupakan orang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapbain
tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manajer perlu
memiliki berbagai kemampuan (skills) dan keahlian (expertise) yang berkaitan dengan
profesinya. Dengan demikian, peningkatan kinerja dan pemgembangan kemampuan
manajer melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik serta program training
and development secara berkelanjutan, harus menjadi tujuan dari setiap perusahaan.

14
Worker Performance and Attitude
Selain manajer, sumber daya manusia yang harus memperoleh perhatian besar dari
perusahaan adalah para karyawan. Satu hal penting ysng harus diketahui oleh
perusahaan adalah sikap para karyawan terhadap pekerjaan dan juga perusahaan. Sikap
karyawan terkait dengan kondisi kerja dan kompensasi yang diterima oleh para
karyawan. Karena itu, untuk kepentingan perusahaan jangka panjang, perusahaan harus
membuat tujuan yang spesifik berkaitan dengan pemeliharaan dan pengembangan
karyawan agar karyawan-karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik.

Public Responbility
Bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial, seperti memajukan kesejahteraan
masyarakat, mencegah terjadinya polusi, menciptakan lapangan kerja, dan lain-lain.
Saat perusahaan yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa semakin didorong
untuk mengadopsi suatu kebijakn environmental sustainability, yaitu pengembangan
strategi usaha yang dapat menghasilkan laba.

Pada tingkat paling dasar, perusahaan melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan
dengan pengendalian dan pencegahan polusi (Pollution prevention).
Pada tahap kedua, perusahaan dapat melakukan aktivitas product stewardship di mana
pada kegiatan produksi ini perusahaan tak hanya meminimalisir terjadinya polusi dari
kegiatan produksi, tetapi juga memperkecil dampak yang ditimbulkan dari produk jadi
perusahaan selama masa daur hidup produk tersebut terhadap lingkungan.

Pada tahap ketiga, perusahaan merencenakan untuk menetapkan teknologo-teknologi


lingkungan yang baru (new environmental technologies). Misalnya, perusahaan
Monstanto telah menggeser teknolgi pertanian lama yang banyak menggunakan bahan-
bahan kimia dengan bioteknologi.

Pada tahap keempat, perusahaan dapat mengembangkan suatu sustainability vision yaitu
suatu visi yang dapat menjadi pemandu bagi pengembangan produk, proses produksi,
teknologi produksi dan berbagai hal lainnya yang dapat menjamin tercapainya
environmental sustainability.

Selain memperhatikan dampak perusahaan terhadap lingkungan, di dalam menjalankan


kegiatan usaha, pengurus perusahaan hendaknya tidak hanya memerhatikan kepentingan
para pemegang saham (stakeholders), tetapi juga harus memerhatikan stakeholders,
yaitu orang-orang maupun lembaga di dalam (Jones:1995) dan di luar perusahaan
(Robbins dan Coulter:2003) yang memiliki kepemilikan (misalnya shareholders),
kepentingan (misalnya pemasok), maupun peranan di dalam organisasi (misalnya
manajer dan karyawan) yang akan dipengaruhi oleh keputusan dan tindakan yang dibuat
perusahaan.

Etika Bisnis
Secara logika arti dari etika bisnis adalah penerapan etika dalam menjalankan kegiatan
suatu bisnis. Tujuan bisnis yakni memperoleh keuntungan tetapi harus berdasarkan
norma-norma hukum yang berlaku. Bila menurut norma hukum yang tertuang secara
eksplisit dalam berbagai peraturan dinyatakan tidak boleh maka para pelaku bisnis tidak
boleh pula melakukannya. Ikutilah dan taatilah peraturan, taatilah berbagai perjanjian
dengan pihak lain yang umumnya dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU)tau
kontrak kerja sama dalam bentuk lain. Walaupun prakteknya memang tidak mudah

15
bagi suatu bisnis untuk mentaati berbagai peraturan, tetapi bila semua pihak dapat
bekerja berdasarkan peraturan dan undang-undang yang berlaku maka segalanya dapat
menikmati kebahagiaan yang hakiki. Artinya bila suatu bisnis memperoleh keuntungan
dengan cara melanggar hukum maka kebahagiaanya bersifat semu, sebab pada suatu
saat akan menjadi masalah bahkan dapat dituntut di pengadilan. Selain itu pasaran
negara-negara maju seperti Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, dan lain-lain akan
memboikot produk-produk dunia ketiga bila ternyata melanggar peraturan seperti
mencemari lingkungan hidup, mempekerjakan anak-anak, atau melakukan pelanggaran
hak asasi manusia. Khusus yang berkaitan dengan lingkungan, produk-produk tersebut
boleh masuk pasaran negara-negara maju jika telah mempunyai sertifikasi ecolabeling.
Untuk Indonesia, misalnya produk kayu lapis harus berbahan baku kayu yang tidak
boleh merusak kelestarian hutan tropis dan proses produksinya tidak merusak ekosistem
dan lingkungan hidup. Berdasarkan etika bisnis, limbah industri yang dihasilkan dalam
proses produksi harus diproses lebih lanjut sebelum dibuang. Limbah industri melalui
instalasi proses harus menjadi air bersih dan zat padat yang aman.

Diberbagai negara Asia seperti Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lain dalam
beberapa tahun belakangan ini, semua perusahaan harus mempunyai standar etika
bisnis. Perusahaan harus beroperasi dengan taat pada etika, moral, dan hukum yang
berlaku, termasuk menaati lingkungan hidup.

Dalam konteks ini, sebenarnya para pengusaha penangkap ikan dari berbagai negara
harus dikenakan berat bila mereka mencari ikan di kawasan perairan negara lain.
Seperti disinyalir belakangan ini, nelayan Thailand dan Taiwan mencuri ikan di perairan
Indonesia. Memang Angkatan Laut Indonesia harus proaktif menangkap mereka
dengan peralatan modern. Bahkan pemerintah harus memanfaatkan satelit untuk
mengawasi penjarahan kekayaan laut Indonesia, di samping aparat keamanan harus
tidak mudah ber-KKN seperti disinyalir banyak pihak.

Input Output

Limbah Industri

Instalasi
Pembersihan
Limbah Industri

Zat Padat Aman Air Bersih Aman


Lingkungan Lingkungan

Dibuang Menjadi Bahan Dibuang


16
Baku Industri Lain
Gambar 1.1 Hubungan input-output model lingkungan hidup bersih berbasis Total
Quality Management (TQM) dan etika

Hubungan input-output seperti tersebut di atas secara tradisional disebut istilah


Production Economy atau Ekonomi Produksi. Namun dalam beberapa tahun terakhir
ini dikenal istilah Knowledge Economy (K-Economy) atau Ekonomi Ilmu Pengetahuan
yang secara visual digambarkan seperti pada Gambar 1.1 Maksud dari Knowledge
Economy atau K-Economy adalah proses produksi dari mulai input sampai dengan
output harus didasarkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan ilmu
pengetahuan akan dihasilkan produk yang lebih bermutu dengan harga yang bisa
diterima pasar.

Berbagai negara maju termasuk negara berkembang seperti Malaysia telah


menggunakan K-Economy dalam mengembangkan bisnis dan industri manufakturnya.
Dengan K-Economy, cara berpikirnya diubah dari sekadar mengandalkan “tenaga buruh
murah” menjadi tenaga buruh yang mempunyai keterampilan dan ilmu pengetahuan
lebih tinggi. Demikian pula mengubah dari tukang jahit” (sekadar perakitan) saja
menjadi industri yang membuat berbagai onderdil dan mesin sendiri lalu merakitnya
sekaligus. Dengan cara K-Economy akan diperoleh nilai tambah ekonomi yang lebih
tinggi dan dasar industri yang lebih kuat.

Proses Produksi
Di Indonesia saat ini masih berorientasi pada Production Economy (P-Economy).
Walaupun terlambat, Indonesia harus mengubahnya menjadi K-Economy, mengingat
sumber daya alam Indonesia cukup melimpah. Misalnya hasil tambang lebih baik
diolah sampai menjadi produk jadi. Hal ini memang memerlukan penguasaan ilmu
pengetahuan (knowledge) secara menyeluruh.

Industri
Industri adalah cabang pekerjaan atau perdangagan yang khusus. Artinya semua janis
pekerjaan yang sama dan khusus dapat diartikan industri, termasuk didalamnya kegiatan
perdangagan.
Dengan demikian ,Industri adalah kelompok perusahaan yang mempunyai kegiatan
sejenis baik secara vertikal dan horizontal.
Contoh industri horizontal : Good year, Intirub, Bridgestone, dan yokohama
Contoh industri vertikal : Hasil barang yang dibuat pabrik x dijadikan bahan baku oleh
perusahaan lain (y). Perusahaan x dan y mempunyai hubungan vertikal

KLASIFIKASI INDUSTRI
1. Klasifikasi Industri Berdasarkan Hubungan Vertikal
Hubungan vertical adalah adanya hubungan dalam bentuk penggunaan produk hasil
akhir suatu kelompok perusahaan sebagai bahan baku pada kelompok perusahaan
lain. Misalnya, hasil barang yang dibuat suatu perusahaan X dijadikan bahan baku
oleh perusahaan lain. Dalam hal ini, antara perusahaan X dengan perusahaan Y
mempunyai hubungan vertical. Hubungan vertical tersebu terdiri dari Industri Hulu
dan Industri Hilir.
a. Industri Hulu

17
Perusahaan yang memebuat produk yang dapat digunakan oleh perusahaan lain
disebut kelompok industri hulu. Contoh perusahaan yang termasuk industry
hulu adalah sebagai berikut.
- Perusahaan penggilingan gandum yang menghasilkan tepung terigu.
Tepung terigu dapat digunakan sebagai bahan baku pada pabrik mie, kue,
roti, dan sebagainya.
- Perusahaan membuat bata, batako, genting, kayu (papan dan balok). Hasil
produksi dari perusahaan-perusahaan tersebut dapat digunakan pada
perusahaan yang membangung rumah (real estate)
- Perusahaan yang memotong hewan (termasuk rumah pemotongan hewan)
dagingnya menjadi bahan baku untuk restoran, hotel, catering, dan
sebagainya.
- Peternakan ayam (pedaging), ternak sapi, dan sebagainya. Ayam , sapi, dan
sebagainya digunakan sebagai bahan baku rumah pemotongan hewan.
- Perusahaan perkebunan karet, cokelat, teh, kelapa sawit. Lateks dari getah
karet merupakan bahan baku untuk pabrik dan kenderaan bermotor. Cokelat
merupakan bahan baku untuk pabrik kue, minuman, dan makanan. Minyak
sawit dapat digunakan sbagai bahan baku pabrik minyak goring, pabrik
sabun, pabrik kosmetik, dan sebagainya. Teh merupakan bahan baku untuk
pabrik minuman teh botol atau minuman teh direstoran.
- Perusahaan tambang besi, tembaga, aluminium yang masing-masing hasil
produknya dalam bentuk pelat besi, pelat tembaga, pelat aluminium dapat
digunakan sebagai bahan baku pada perusahaan karoseri, pabrik mesin mobil,
pabrik mesin pesawat terbang, dan sebagainya.

b. Industri Hilir
Industry hilir adalah kelompok perusahaan yang menggunakan produk
perusahaan lain sebagai bahan baku untuk kemudian diproses menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Misalnya, perusahaan menggunaka produk
perusahaan Y maka perusahaan X merupakan pabrik industry hilir dari
perusahaan Y.
- Perusahaan pembuat suku cadang (spare parts) kenderaan bermotor
menggunaka pelat baja atau pelat logam lainnya yang akan diproses menjadi
onderdil mobil.
- Perusahaan assembling (perakitan) mobil memerlukan bahan baku, yakni
onderdil untuk pembuatan mobil.
- Perusahaan atau pabrik roti dan kue menggunakan terigu sebagai sala satu
bahan untuk proses pembuatan roti dan kue.
- Pabrik kosmetik menggunakan bahan baku seperti minyak sawit, tepung
tapioka, dan bahan pewangi lain sebagai bahan bakunya.

Jadi, antara industri hulu dan industry hilir terdapat kaitan yang sangat erat.
Hubungan tersebut adalah hubungan vertikan, produk hasil dari industry hulu
menjadi bahan baku pada industry hilir yang memprosesnya lebih lanjut menjadi
barang jadi lain atau barang setengah jadi lain.

2. Klasifikasi Industri Atas Dasar Hubungan Horizontal


Pengertian horizontal adalah peninjauan atas dasar hubungan sejajar antara produk
yang dihasilkan masing-masing perusahaan.

18
- Bila perusahaan P1, P2, P3, dan P4 masing-masing memproduksi tekstil dari
kapas, memproduksi tekstil dari bahan wol maka kelompok perusahaan P1, P2,
P3, dan P4 tersebut merupakan kelompok industry tekstil yang bersifat
horizontal.
- Perusahaan H1, H2, dan H3 merupakan hotel, motel, dan losmen, sedangkan
perusahaan A1, A2, A3 masing-masing merupakan perusahaan agen penjualan
tiket peseawat, perusahaan jasa angkutan pariwisata, dan tempat rekreasi.
Perusahaan H1,H2,H3,A1,A2, dan A3 merupakan kelompok industri jasa
pariwisata.
- Garuda Indonesia Airways (GIA), MNA, Sempati Airline, Qantas, Bouraq,
PANAM, Cathay Pacific, Malaysian Airline, Singapore Airline (SIA), Jakarta
Loyd, PJKA (sekarang PT KAI), Perusahaan Pelabuhan, Pelni, adalah kelompok
industry jasa pengangkutan.
- Coca Cola, Indomilk, Teh Botol, Aqua, Pepsi Cola, dan sebagainya adalah
industry minuman dan makanan.

3. Klasifikasi Industri Atas Dasar Skala Usaha


Industri dapat juga diklasifikasikan atas dasar skala atau besar kecilnya usaha.
Besar kecilnya usaha bisnis ditentukan oleh besar kecilnya modal yang ditanamkan.
Oleh karena itu, klasifikasi industri berdasarkan skala usaha dapat dibagi menjadi 3
kriteria sebagai berikut.
1. Industri skala usaha kecil (small scale industry)
2. Indsutri skala usaha menengah (medium scale industry)
3. Industri skala usaha besar (large scale industry)

Dari waktu ke waktu, karena nilai uang yang selalu makin turun, menyebabkan
kriteria usaha berdasarkan modal yang ditanamkan sering berubah-ubah. Misalnya,
nilai Rp 5 juta modal yang ditanamkan pada tahun 1980 dapat dianggap modal
untuk skal usaha menengah. Tetapi nilai Rp 50 juta pada tahun 200 akan dianggap
sebagai modal untuk skala usaha kecil. Oleh karena itu pemerintah khususnya
sector perbankan selalu mengubah kriteria skala usaha berdasarkan nilai modal
yang ditanamkan. Tetapi sebagai patokan dapat dikemukakan bahwa bisnis
perakitan mobil atau pesawat terbang merupakan usaha bisnis skala besar.
Pendirian hotel berbintang 5 pun merupakan usaha berskala besar. Sebagai
patokan kasar, pada tahun 1994 ini, kriteria skala usaha dapat dikatakan sebagai
berikut.
- Usaha kecil bila modal usahanya lebih kecil dari Rp 100 juta
- Usaha menengah bila modal usahanya antara Rp 100 jutan s.d. Rp 500 juta.
- Usah besar bila modal usahanya di atas 500 juta.

Namun seperti diterangkan di atas, kriteria ini akan berubah sesuai dengan
perubahan nilai uang. Artinya pada tahun 2020 nanti (saat liberalisasi perdagan
kawasan Asia Pasifik dilaksanakan) nilai modal Rp 500 juta tersebut mungkin
menjadi modal untuk skala usaha kecil. Anda dapat mencari contoh berbagai skal
usaha ini di dalam masyarakat.

4. Klasifikasi Industri Atas Dasar Tingkatan Jenis Produksi


Selain klasifikasi industri ats dasar skalanya, ternyat industri pun dapat digolongkan
menurut tingkatan jenis produksinya, yakni:

19
a. Industri ringan
b. Industri menengah
c. Industri berat

a. Industri Ringan
Jenis industry ringan adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang-
barang konsumsi. Misalnya industry makanan ternak, industry plywood,
industry tepung terigu, industry minuman dalam botol, industry makana dalam
kemasan, industry mainan anak-anak, industry sepatu, industry jasa angkutan
darat, industry bahan-bahan bangunan, industry kayu, industry sepeda, industry
furniture, industry ban sepeda, industry lampu, dan sebagainya.

b. Industri Menengah
Jenis industry yang termasuk industry menengah antara lain adalah industry ban
mobil, industry semen, industry kimia, industry farmasi, industry jasa angkutan
kereta api, industry jasa angkutan udara, industry jasa angkutan laut
antarsamudra, industry perikanan laut, dan sebagainya.

c. Industri Berat
Jenis industry yang termasuk dalam industry berat antara lain adalah industry
pembuatan traktor, industry pembuatan mesin-mesin mobil, industry pembuat
pesawat terbang dan helikopter, industry pembuat mesin-mesin industry,
industry pembuatan kapal laut, industry satelit, industry roket peluncuran satelit,
industry eksplorasi tambang di dasar laut, dan sebagainya.

Fungsi Perdagangan
1. Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
2. Memecahkan persoalan perbedaan tempat
Bila harga barang di tempat A murah, sedang di tempat B mahal, maka pedagang
membeli barang di tempat A dan menjualnya di tempat B.
3. Memecahkan persoalan perbedaan waktu.
Barang dihasilkan dan dibutuhkan jarang bersamaan. Dengan adanya perdagangan
barang yang menumpuk disimpan. Dan pada saat tertentu dijual lagi.
3. Seleksi dan Kombinasi barang menurut jumlah dan jenisnya.
Kebanyakan usaha produksi dispesialisasikan pada satu macam barang saja. Tetapi
para konsumen menghendaki bermacam-macam barang dalam berbagai jumlah,
ukuran dan kualitas. Para pedagang membantu mengatasi perbedaan dengan
menyediakan berbagai jenis barang.

Perantara dalam perdagangan


 Pedagang (besar, kecil)
 Perantara Khusus (Agen, Makelar, Komisioner)
 Eksportir dan Importir
 Lembaga-lembaga Pembantu (Bank, Asuransi, Perusahaan pengangkutan darat, laut,
udara, dll).

20
Materi latihan
1. Sebutkan nama perusahaan yang kamu ketahui (min 5)
2. Apa arti Bisnis? Orang yang berbisnis disebut apa?
3. Apa yang dikelola oleh Wirausaha?
4. Bagaimana caranya wirausaha mengelola Bisnisnya?
5. Anda kelompokkan Bisnis dan buat contohnya!

Materi test
1. Kenapa bisnis harus dikelompokkan. Uraikan jawaban saudara
2. Produk apa saja yang dihasikan dari kegiatan bisnis
3. Mengapa laba sangat diperlukan dalam kegiatan bisnis.
4. Mengapa perdangangan diperlukan
5. Bandingkan Industri horizontal dengan vertikal.

Daftar pustaka :
Murti Sumarni, 1995. P.Bisnis, Liberty
Ismail Solihin, 2006, P.Bisnis, Kencana prenada
Suyadi Prawirosentono, 2002, P.Bisnis Modern,Bumi aksara
T.Gilarso, 1992, P.Ilmu Ekonomi Makro, Bumi aksara

21
BAB 2
FAKTOR- FAKTOR MEMPENGARUHI
KEGIATAN BISNIS

Mata kuliah : Pengantar Bisnis


Kode Matakuliah : A B K K 114
Semester : I (satu)
SKS dan Jumlah Jam : 2 SKS 4 jam/minggu
Matakuliah Pendukung : --
Pendukung Matakuliah : Menejemen Pemasaran, Produksi,
Keuangan, SDM.
Dosen : Daniel Karo-Karo, SE
Minggu : ke 3-4 (dua mg)

1.Unit Kompetensi : memahami faktor yang mempengaruhi


kegiatan Bisnis.

2.Elemen Kompetensi : 1. Memahami Kebijakan Pemerintah.


2. Memahami Faktor Lingkungan
Mempengaruhi jalannya Perusahaan.
3. Kreteria Kinerja : Mampu menjelaskan elemen kompetensi
dengan tepat

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kebijakan Moneter
Mencakup segala tindakan pemerintahan dan Bank Sentral untuk mengatur keadaan
keuangan dengan tujuan menjaga kestabilan Ekonomi dan mendorong usaha
pembangunan Indonesia.

Kebijakan Fiskal (APBN & Perpajakan)


Kebijakan Pemerintah dalam mengatur keuangan negara dan melalui itu juga
mempengaruhi kegiatan Ekonomi, pembangunan, konsumsi, kesempatan kerja,
perdagangan dan harga.

Kebijakan Harga
Kebijakan pemerintah dalam mengawasi harga-harga.

Kebijakan Ketenagaan kerja


Kebijakan pemerintah dalam hal perburuhan dan kesejahteraan karyawan.

22
Kebijakan Ekspor & Impor
Kebijakan Impor
Pada dasarnya penentuan prioritas mana yang penting harus diutamakan. Untuk
mengendalikan impor, pemerintah menempuh berbagai jalan:
Bea masuk
Devaluasi
Pembatasan Impor
Pengembalian devisa
Substitusi impor

Kebijakan Ekspor
Diversifikasi Ekspor
Subsidi Ekspor
Pengendalian harga dalam negeri
Devaluasi
Perjanjian internasional

Tugas kelompok
Untuk masing masing kebijakan pemerintah diatas, cari contoh-contoh nyata disegala
sumber

Faktor-faktor Lingkungan Umum dan Lingkungan Khusus yang


mempengaruhi Perusahaan.
Lingkungan Umum Perusahaan
1. Politik
Dalam hal ini menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik, sifat organisasi politik,
sistem partai, kesadaran dalam bermasyarakat. Perusahaan merupakan lembaga sosial
yang selalu berhubungan oleh politik negara dimana perusahaan berada.
2. Hukum
Lingkungan ini meliputi sifat dari sistem hukum, sistem hukum yang berlaku
khususnya yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, masalah peraturan
perundangan.
3. Sosial
Disini meliputi struktur golongan yang ada dalam masyarakat yang dapat
mempengaruhi perkembangan perusahaan, termasuk di dalamnya sifat dan
perkembangan dari lembaga-lembaga sosial.
4. Perekonomian
Sistem perekonomian yang mempengaruhi perkembangan perusahaan terdiri dari
berbagai aspek ekonomi dan unit-unit ekonomi dalam masyarakat yang meliputi jenis
organisasi ekonomi, sistem pemilikan perusahaan, sistem perpajakan dan perbankan,
angkatan kerja, tingkat produktivitas, tingkat investasi, pola konsumsi masyarakat dll.
5. Kebudayaan
Hal ini menyangkut latar belakang sejarah dari suatu masyarakat dimana perusahaan
berada yaitu yang berhubungan dengan hasil produksi perusahaan. Juga mencakup
didalamnya norma-norma masyarakat setempat, adat istiadat dan kebiasaan mereka.

23
6. Pendidikan
Lingkungan ini adalah keseluruhan dari tingkat pendidikan paling rendah sampai
dengan pendidikan tertinggi secara formal serta tingkat pendidikan nonformal yang
akan mempengaruhi tingkat keahlian khusus dari masyarakat tersebut.
7. Teknologi
Dalam kenyataannya tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang industri dan fasilitas lainnya dalam pabrik yang
perkembangannya sangat pesat ikut terpengaruh dalam perkembangan perusahaan.
Oleh karena itu apabila perusahaan ingin mengembangkan tingkat proses produksi
dan kegiatan operasionalnya harus berpacu dengan kemajuan teknologi.

Lingkungan Khusus Perusahaan


1. Penyedia
Disini termasuk penyedia bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja atau singkatnya
pemasok faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan harus
membina hubungan baik dengan para penyedia ini sebab, jika tidak maka operasi
perusahaan akan terganggu. Semakin luas perusahaan maka tentunya semakin besar
kebutuhan akan faktor-faktor produksi tersebut.
2. Pelanggan
Termasuk dalam lingkungan ini adalah semua pembeli produk perusahaan, baik yang
membeli untuk dijual lagi maupun membeli untuk keperluan sendiri (konsumen akhir).
Jadi, tercakup disini para pedagang perantara, baik pedagang besar maupun pengecer.
3. Pesaing
Dalam hal ini meliputi perusahaan-perusahaan yang membuat produk sejenis maupun
yang membuat barang pengganti (substitusi). Agar perusahaan tetap bertahan dalam
persaingan maka diperlukan suatu strategi untuk menghadapi para pesaing tersebut
atau kalau memungkinkan justru perusahaan harus dapat mengubah tantangan pesaing
itu menjadi suatu kesempatan.
4. Teknologi
Inti dari operasi perusahaan adalah proses produksi. Untuk itu selalu diperlukan
pengembangan teknik berproduksi secara kualitatif yaitu berproduksi pada jumlah
optimal yang dapat memenuhi selera langganan dengan memuaskan.
5. Sosial politik
Lingkungan ini meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dan peraturan
pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Dapat
dicontohkan misalnya sikap masyarakat terhadap adanya polusi/pencemaran akibat
suatu limbah industri.

Baik lingkungan umum maupun lingkungan khusus setiap saat dapat berubah-ubah
sejalan dengan perkembangan waktu, oleh sebab itu pengaruh faktor yang satu dengan
yang lain terhadap perkembangan perusahaan juga berbeda-beda. Dapat dikatakan
bahwa lingkungan khsusus lebih tajam pengaruhnya terhadap perkembangan
perusahaan dibandingkan dengan pengaruh faktor lingkungan umum. Maka
perusahaan harus lebih peka untuk mengikuti faktor-faktor yang terdapat dalam
lingkungan khusus tersebut melupakan adanya faktor dalam lingkungan umum.

24
Rangkuman
Kebijakan pemerintah terdiri dari kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan
harga, kebijakan tenaga kerja dan kebijakan ekspor impor. Jalannya suatu perusahaan
dipengaruhi oleh lingkungan umum dan lingkungan khusus.

Materi latihan
1. Jelaskan dengan contoh nyata bahwa kekuatan dibawah ini
dapat mempengaruhi jalannya perusahaan.
Teknologi
Politik
Hukum
2. Jelaskan dengan contoh nyata bahwa Pesaing dapat mempengaruhi jalannya perusahaan
3. Jelaskan apa tujuan:
Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Impor
Kebijakan tenaga kerja
4. Apa arti Ekspor dan Impor
5. Jelaskan tujuan kebijakan ekspor

Materi test
1. Kenapa kibijakan Pemerintah dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Berikan
contohnya.
2. Kenapa lingkungan umum dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Berikan contoh
kasusnya.
3. Kenapa lingkungan khusus dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Berikan contoh
kasusnya
4. Bandingkan lingkungan khusus dengan lingkungan umum.

Daftar pustaka
T,Gilarso, 1992 P. Ilmu Ekonomi Makro, Bumi aksara
Murti S. 1995, P. Bisnis, Liberty

25
BAB 3
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

Mata kuliah : Pengantar Bisnis


Kode Matakuliah : A B K K 114
Semester : I (satu)
SKS dan Jumlah Jam : 2 SKS 4 jam/minggu
Matakuliah Pendukung : --
Pendukung Matakuliah : Menejemen Pemasaran, Produksi,
Keuangan, SDM.
Dosen : Daniel Karo-Karo, SE
Minggu : 5-8 (empat mg)

1.Unit Kompetensi : Memahami Bentuk-Bentuk Perusahaan.

2.Elemen Kompetensi : 1. Memahami Pertimbangan memilih bentuk


Perusahaan.
2. Memahami Persh. Perseorangan.
3. Memahami Firma (Fa)
4. Memahami Perseroan Komanditer (CV)
5. Memahami Perseroan Terbaras (PT)
6. Memahami Perseroan Terbatas Negara
(Persero)
7. Memahami Perusahaan Negara Umum
(Perum)
8. Memahami Perusahaan Daerah (PD)
9. Memahami Koperasi
10. Memahami Perusahaan dalam bentuk lain :
Joint Venture, Trust, Holding Company,
Kartel,
Yayasan, Asuransi, Leasing.

3. Kriteria Kinerja : Mampu menjelaskan elemen kompetensi


dengan benar

Pemilihan Bentuk Perusahaan


Pertimbangan apabila kita akan memilih bentuk perusahaan.
1. Jenis usaha yang akan dilaksanakan (jasa, industri, perdagangan dan sebagainya)
2. Jumlah modal untuk usaha dan kemungkinan untuk menambah modal itu
3. Rencana pembagian laba
4. Penentuan tanggung jawab perusahaan
5. Penanggungan resiko yang akan dihadapi
6. Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan
7. Jangka waktu berdirinya perusahaan

26
Bentuk-bentuk Perusahaan
1. Perusahaan Perseorangan
2. Firma (Fa)
3. Perseroan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)
6. Perusahaan Negara umum (PERUM)
7. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)
8. Perusahaan Daerah (PD)
9. Koperasi

Bentuk-bentuk perusahaan yang lain:


a. Joint Venture
b. Trust
c. Holding Company
d. Sindikat
e. Kartel
f. Yayasan
g. Perusahaan Asuransi
h. Leasing

Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab
penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini usaha secara
relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan
dengan jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada
perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan
menjadi jaminan dari semua hutang perusahaan.

Kebaikan Perusahaan Perseorangan


1. Pemilik bebas dalam mengambil keputusan
2. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
sepenuhnya
3. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal
keuangan maupun dalam masalah produksi.
4. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai
tujuan perusahaan yang menjadi miliknya itu

Keburukan Perusahaan Perseorangan


1. Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta
milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan
2. Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usahan untuk
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik
perusahaan saja.
3. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya
pemilik meninggal atau terkena hukuman penjara, maka perusahaan akan
berhenti beraktivitas.

27
4. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas
manajemem seperti, pencarian kredit, pembelanjaan, produksi,
ketenagakerjaan, serta pemasaran dilakukan oleh pemilik sendiri.

Pada masa sekarang ini pemerintah lebih memperhatikan pengembangan usaha


perusahaan perseorangan/perusahaan kecil sebagai salah satu strategi
pembangunan :

a. Pengembangan perusahaan kecil melibatkan sejumlah besar sumber daya


manusia
b. Dalam jangka pendek dapat mengatasi masalah pembagian pendapatan
yang pincang dan masalah pengangguran
c. Mempertinggi kemampuan produktif dari sumber daya manusia, karena
mereka belajari dari tempat mereka kerja
d. Meningkatkan kecepatan perubahan struktur ekonomi di semua daerah,
juga penyebaran kegiatan ekonomi secara geografi.

FIRMA (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota
tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi
bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian akan dipikul bersama.
Ketentuan mengenai Firma ini diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat
dengan pasal 16 dan 18 KUHP dan intinya menyebutkan:
1. Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin
2. Anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa
persetujuan dari anggota yang lain.
3. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota
tersebut masih hidup
4. Pemisahan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan tidak ada
artinya, sebab bila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup hutang
perusahaan, maka kekayaan pribadi para sekutu menjadi jaminan.
5. Sekutu yang tidak memasukkan modal, hanya tenaga saja maka akan
memperoleh bagian laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukkan modal
terkecil

Kebaikan Firma:
1. kemampuan manajemen lebih besar karena adanya
pembagian kerja di antara para anggota
2. Pendirian Firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan Akte Pendirian
3. kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah
memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar

Keburukan Firma
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan,
kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutang Firma
2. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh
anggota yang lain

28
3. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah seorang membatalkan
perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis Firma menjadi bubar

PERSEROAN KOMANDITER (CV)


Perseroan Komanditer atau disebut Commanditaire Venootschaap (CV),
Dinyatakaan menurut Pasal 19 KUHD, ialah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan,
serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang
memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung
jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan itu.

Keanggotaan dalam CV
Sekutu Pimpinan (General Partner)
Disebut pula Sekutu Komplementer atau Sekutu Pemelihara, yaitu anggota yang aktif
dalam kepengurusan CV, turut memimpin perusahaan dan bertanggung jawab secara
tidak terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan. Sekutu ini biasanya memasukkan
modal lebih besar dibandingkan sekutu lainnya.

Sekutu Terbatas (Limited Partner)


Termasuk sekutu terbatas adalah anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap
hutang perusahaan sebatas modal yang disetorkan dan mereka tidak diperbolehkan aktif
dalam perusahaan.

Sekutu Diam (Silent Partner)


Sekutu ini tidak turut aktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan, namun dikenal
umum sebagai sekutu dalam CV tersebut.

Sekutu Rahasia (Secret Partner)


Sekutu ini aktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan, tetapi tidak dikenal oleh
umum bahwa mereka sebenarnya termasuk anggota CV

Sekutu Senior dan Sekutu Yunior (Sekutu & Yunior Partner)


Keanggotaan sekutu ini pada umumnya didasarkan pada lamanya investasi atau
lamanya mereka bekerja dalam perusahaan.

Dormant (Sleeping Partner)


Yaitu sekutu yang tidak dalam kegiatan perusahaan dan juga tidak dikenal oleh umum
sebagai sekutu dalam CV.
Pembagian laba dari para sekutu disesuaikan dengan ketetapan yang tercantum di dalam
Akte Pendirian

Kebaikan Perseroan Komanditer


1. Pendiriannya relatif mudah
2. Kemampuan manajemennya lebih besar
3. Mudah memperoleh kredit
4. Modal yang dikumpulkan lebih besar

Keburukan Perseroan Komanditer

29
1. Kelangsungan hidupnya tidak menentu
2. Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan
3. Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
PERSEROAN TERBATAS (PT)
Perseroan Terbatas atau sering pula disebut dengan Naamloze
Vennootschap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan
yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap
sekutu/persero turut mengambil bagian sebanyak atau lebih saham. Disini para
pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang
perusahaan sebesar modal yang disetorkan. Kekayaan PT terpisah dari
kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Kepada para pemegang
saham hanya dibayarkan deviden jika PT mendapatkan laba. Untuk mendirikan
suatu PT diperlukan adanya Akte Notaris yang memuat antara lain: Nama PT,
modal PT dan sebagainya.
Kebaikan Perseroan Terbatas
1. Adanya tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terdapat
hutang-hutang perusahaan
2. Mudah mendapatkan tambahan dana/modal, misalkan dengan mengeluarkan
saham baru
3. Kelangsungan hidup PT lebih terjamin, sebab pemiliknya dapat berganti-ganti
4. Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan.

Keburukan Perseroan Terbatas


1. PT merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang
diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak
pendapatan dari pemegang saham tersebut.
2. Mendirikan suatu PT tidak mudah atau lebih rumit, memerlukan
Akte Notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu yang kesemuanya
itu memerlukan biaya yang besar.
3. Kurang terjaminnya rahasia perusahaan, karena semua kegiatan
perusahaan harus dilaporkan kepada para pemegang saham, terutama
yang menyangkut laba perusahaan.

Jenis-jenis saham:
1. Saham biasa (Common Stock)
Yaitu saham yang tidak mempunyai kelebihan hak dari jenis saham yang lain, artinya
para pemilik akan memperoleh deviden hanya apabila perusahaan memperoleh laba.

2. Saham preferen (Preferen Stock)


Saham ini mempunyai hak istimewa
Hak istimewa tersebut ialah:
Pembagian Deviden yang didahulukan
Maksudnya, pemegang saham mendapat pembagian deviden terlebih dahulu dari pemegang
saham biasa

Pembagian Deviden Kumulatif


Maksudnya, pemegang saham preferen ini mendapatkan hak untuk memperoleh deviden pada
setiap priode. Jika ia tidak memperoleh deviden pada suatu periode karena suatu hal, maka ia
akan memperolehnya pada periode yang akan datang secara kumulatif.

30
Pembagian kekayaan yang didahulukan
Maksudnya, para pemegang saham preferen mempunyai suatu hak untuk memperoleh
pembagian kekayaan perusahaan terlebih dahulu dari pemegang saham biasa, pada saat
perusahan dilikuidasikan. Tetapi di samping itu para pemegang saham preferen tidak
mempunyai hak suara di dalam Rapat Umum Pemengang Saham (RUPS) yang biasanya
diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun.

3. Saham Bonus
Yaitu saham yang diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham lainnya
Karena keuntungan-keuntungan perusahaan yang lalu dalam bentuk cadangan terlalu besar
dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam bentuk saham-saham
baru yang disebut Saham Bonus.

4. Saham Pendiri
Adalah saham yang diberikan kepada para pendiri Perseroan karena jasa-jasanya pada masa
pendirian perusahaan tersebut.

5. Saham Kosong
Yaitu saham dibeli kembali oleh Perseroan dari para pemegang saham yang kemudian
disimpan dan tidak ikut serta lagi dalam modal Perseroan.

Istilah-istilah dalam Perseroan Terbatas


o Claims, ialah surat tanda hak prioritas membeli saham baru yang dikeluarkan oleh
suatu PT, mungkin dengan harga yang lebih murah dari pada harga
nominalnya; ini sering diberikan kepada para pemegang saham lama,
para pendiri PT da tertentu, ini sering diberikan kepada pemegang
obligasi dengan tujuan agar obligasinya ditukar menjadi saham.
o Surat Receips ialah tanda bukti sementara bagi para pemegang saham yang
menyatakan turut serta dalam modal perusahaan dan segera diganti
bila surat saham telah ada.
o Surat Sertifikat ialah surat yang dikeluarkan oleh kantor administrasi atas surat
saham atau obligasi yang dimiliki seseorang. Pemegang surat
sertifikat mendapat bagian dari deviden saham atau bunga obligasi
surat dengan yang ditetapkan n lain-lain
o Tanda Optie adalah surat tunjuk yang memberi hak kepada pemegang sahamnya
untuk membeli saham dengan kurs pada waktu pengeluaran surat
sertifikat itu.

Jenis-jenis Perseroan Terbatas


o PT Tertutup
Di dalam PT ini saham-sahamnya hany dimiliki oleh orang-orang tertentu, tidsk setiap
orang dapat ikut serta dalam modalnya. Seringkali pemegang saham berasal dari
famili/kelurga sendiri dan surat sahamnya ditulis atas nama. Tujuan dari hal itu ialah
agar harta benda yang digunakan untuk usaha lebih terpelihara dan terjamin
keamanannya.

31
o PT Terbuka
Di sini saham-sahamnya boleh memiliki oleh setiap orang. Saham di sini biasanya
bukan atas nama, melainkan saham “atas tunjuk” sehingga mudah untuk
dipindahtangankan, yaitu menjualnya kepada orang lain.

o PT Kosong
Adalah suatu PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya lagi, tinggal namanya
saja. Hal ini disebabkan karena tidak dapat melunasi hutang tanpa harus menjual
semua sahamnya.

o PT Asing
Merupakan suatu PT yang didirikan diluar negeri, menurut hukum yang berlaku di sana
dan berkedudukan di luar negeri pula. Pasal 3 Undang-undang Penanaman Modal Asing
(UUPMA), menyatakan bahwa perusahaan akan melakukan investasi di Indonesia,
harus berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan dan dialokasikan di Indonesia sesuai
dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

STRUKTUR ORGANISASI PT

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


 Rapat umum pemegang saham ini mempunyai
kekuasaan tertinggi dalam PT
 Rapat ini diadakan paling sedikit satu kali dalam
satu tahun dan selambat-lambatnya 6 bulan sesudah tahun buku yang bersangkutan
 Keputusan rapat diambil dengan suara yang
terbanyak
Jika seseorang pemegang saham tidak hadir dalam RUPS, maka ia dapat menyerahkan hak
suaranya kepada orang lain, hal ini disebut Proxy

Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris ialah mengawasi segala tindakan direksi dan menjaga agar tindakan
Direksi tidak merugikan perusahaan atau agar Direksi melaksanakan semua keputusan RUPS.
Di sini Dewan komisaris berhak memberhentikan Direksi apabila tindakannya merugikan
perusahaan.

Dewan Direktur (Board of Directors)


Dewan Direktur dipilih dan diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya
Dewan Direktur dipegang oleh persero sendiri.

32
Tugas Dewan Direktur antara lain
Mengurus harta kekayaan PT; mengemudikan usaha PT; mewakili PT di dalam dan diluar
perusahaan.

Struktur Organisasi PT dapat dilihat sebagai berikut:

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DEWAN DIREKTUR

Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur


Pemasaran Umum Utama Keuangan Produksi

Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)


Perusahaan ini sebelumnya adalah Perusahaan negara. Terjadinya karena
PN mengadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta.
Contoh: PT (PERSERO) Pupuk Kijang, PT (PERSERO) Aneka Gas dan
Industri.

Tujuan PERSERO yaitu mencari laba maksimum dengan menggunakan


faktor-faktor produksi secara efesien. Dasar hukum yang mengubah
Perusahaan Negara menjadi PERSERO adalah:
 Instruksi Presiden RI no. 17 tanggal 28 Desember 1967
 Peraturan Pemeritah Pengganti Undang-undang no. 1 tahun 1969
 Peraturan Pemerintah RI no. 12 tahun 1969
 Menurut Instruksi Presiden RI no. 17 tahun 1967, disebutkan bahwa
ciri-ciri pokok PERSERO ialah:
a. Tujuan usaha adalah mencari keuntungan
b. Berstatus Hukum Perdata, berbentuk Perseroan terbatas
c. Modal seluruhnya atau sebagian milik Negara dan kekayaan negara yang
dipisahkan seperti ini memungkinkan diadakannya usaha bersama

33
dengan pihak swasta. Juga dimungkinkannya adanya penjualan saham
perusahaan milik negara.
d. Tidak memiliki fasilitas negara.
e. Pimpinan dipegang oleh Direksi
f. Karyawannya mempunyai status sebagai karyawan perusahaan swasta
biasa
g. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham. Hak suatu
didasarkan pada banyaknya saham yang dimiliki atau menurut perjanjian
yang telah ditentukan.

Menurut Peraturan Pemerintah Pengganti UU no.1 tahun 1969


PERSERO adalah semua perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan
diatur menurut KUHD, yaitu seluruh/sebagian saham-sahamnya dimiliki
oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Selanjutnya Peraturan Pemerintah RI no. 12 tahun 1969 menyatakan
bahwa, bentuk Perusahaan Negara dapat dialihkan menjadi PERSERO jika
telah memenuhi syarat-syaratnya:
1. Telah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan
antara faktor-faktor produksi menjukkan perbandingan yang rasional.
2. Telah menyusun Neraca dan Perkiraan Rugi/Laba sampai saat dijadikan
PERSERO dengan ketentuan bahwa Neraca Likuiditasnya diperiksa oleh
Direktorat Akuntan Negara dan disahkan oleh Menteri yang
bersangkutan.
3. Telah melunasi semua hutang-hutang kepada Kas Umum Negara
4. Ada harapan baik untuk mengembangkan usaha.

PERUSAHAAN NEGARA UMUM (PERUM)


Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan
masyarakat tidak boleh diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden
RI no. 17 tanggal 28 Desember 1967, yang menyatakan bahwa kegiatan
usaha dari PERUM terutama ditujukan untuk melayani kepentingan umum;
bidang usahanya biasanya disebut jasa-jasa vital (Public Utilities). Pihak
swasta diperbolehkan menanam modalnya pada PERUM meskipun seluruh
modal PERUM dimiliki oleh pemerintah. PERUM dipimpin oleh suatu
Direksi yang bertanggung jawab atas segala hukum dengan pihak lain dan
diatur menurut hukum perdata.

PERUSAHAAN DAERAH (PD)


Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modal/sahamnya dimiliki
oleh Pemerintah Daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari
kekayaan negara. Tujuan PERSAMAAN DIFFERENSIAL ini adalah
mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk membangun
daerahnya. Kepengurusan PERSAMAAN DIFFERENSIAL tidak lagi
dilakukan oleh Badan Pimpinan Perusahaan-perusahan Daerah (BAPPIDA),
tetapi diserahkan kepada Gubernur/Kepala Daerah. Hal ini sesuai dengan
Surat Keputusan Mentri Dalam Negeri no. 18/1969.

KOPERASI
Seperti telah kita ketahui bahwa dasar perekonomian di Indonesia
adalah Pasal 33 UUD 1945 dan Pancasila serta Ketetapan MPR. Jadi

34
kehidupan ekonomi Indonesia harus mencerminkan kehendak dan jiwa
pancasila. Dalam hal ini Pemerintah selalu memberikan bimbingan dan
pengarahan terhadap pertumbuhan ekonomi. Singkatnya dapat dikatakan:
a. Pemerintah ikut campur tangan terutama dalam perencanaan ekonomi
dan pemerintah memberi subsidi atau bantuan.
b. Adanya pajak pendapatan dan pajak kekayaan
c. Kepentingan masyarakat lebih diutamakan daripada kepentingan
individu,
d. Usaha dan daya inisiatif swasta mendapat kebebasan dan hidup.
Pemerintah memberi pengarahan dalam pelaksanaannya.
e. Hak milik perseorangan berfungsi sosial, artinya hak milik
perseorangan tetap diakui tetapi dalam penggunaannya harus dibatasi
oleh kepentingan masyarakat.

Jiwa dan semangat gotong royong telah hidup dan berakar di Indonesi
sejak nenek moyang dulu. Tiap-tiap anggota masyarakat pada masa
dahulu terikat dan hidup secara gotong royong untuk mencukupi
kebutuhan bersama.

Dalam Pasal 33 UUD 1945 yang merupakan sendi utama tapi


perekonomian, terdapat dasar ekonomi yang teratur. Oleh karena itu
kemakmuran diusahakan secara kekeluargaan. Maksud dari usaha
bersama berdasarkan kekeluargaan ialah bentuk usaha; KOPERASI.
Kemakmuran rakyat Indonesia harus dibina oleh seluruh rakyat secara
gotong royong tanpa kecuali.

Tujuan umum seluruh kebijakan pemerintah dalam bidang


perekonomian yaitu melaksanakan ketetapan MPR No. IV/MPR/1978
tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Disebutkan bahwa
pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam
wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat
dalam suasana perikemanusiaan bangsa yang aman tentram, tertib dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat,
tertib dan damai.

Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-
orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha
untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Unsur-unsur yang terkandung dalam Koperasi


a. Berasaskan kekeluargaan atau gotong royong
b. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggotanya, kesejahteraan
masyarakat dan daerah
c. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela atau atas dasar kekeluargaan
d. Pembagian hasil usaha didasarkan atas keseimbangan jasa
e. Kekeuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi berada ditangan rapat
anggota

35
f. Berusaha;
 Mendidik anggotanya ke arah kesadaran koperasi
 Menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha dalam lapangan
perekonomian
 Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyimpan secara
teratur.
Macam-macam Koperasi
1. Koperasi Konsumsi, ialah perkumpulan koperasi yang berusaha
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalkan: teh, kopi, gula, beras
dan sabun
2. Koperasi Produksi, ialah koperasi yang berusaha untuk menghasilkan
barang atau jasa. Nama dari Koperasi ini biasanya sesuai dengan jenis
barang/jasa yang dihasilkan; misalkan:Koperasi produksi, batik, sepatu,dll.

Bentuk-bentuk Perusahaan Yang Lain


Joint Venture (Patungan)
Bentuk ini merupakan suatu kerja sama antara beberapa perusahaan
yang berasal dari beberapa negara, menjadi suatu perusahaan untuk mencapai
konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Jadi di sini tidak
memandang besarnya modal, kekuatan ekonomi atau lokasi masing-masing
partner yang bersangkutan. Menurut UUPMA no. 1 tahun 1967,
menyebutkan bahwa perusahaan patungan harus berbentuk perseroan
terbatas (PT). Dapat disebutkan pula bahwa perusahaan patungan ini
modalnya berupa saham dari para pendiri dengan perbandingan tertentu,
resiko ditanggung bersama antara masing-masing partner.

a. Holding Company
. Holding company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi
kuat finansialnya.kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain.
Atau dengan kata lain, disini terjadi pengambilalihan kekuasan dan kekayaan
dari suatu perusahaan ke Holding Company.

b. Sindikat
Yaitu suatu kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek
khusus di bawah satu perjanjian. Dalam sindikat, masing-masing anggota
dapat menjual barang hasil produksinya kepada para anggota lainnya.
Perjanjian Sindikat terdiri dari:
1. Perjanjian yang dibuat bersama-sama dengan perusahaan yang sahamnya
akan dibeli oleh sindikat. Tujuan sindikat membeli surat berharga itu
adalah untuk dijual lagi menguntung.
2. Perjanjian yang menyebutkan tentang keanggotaan dan cara-cara
mendapatkan laba atau menanggung rugi, disesuaikan dengan modal
yang mereka tanamkan. Jika tanggung jawabnya terbatas, tiap anggota
cukup.
c. Kartel
Merupakan bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis di suatu perjanjian
tertentu. Disini masing-masing perusahaan tetap berdiri mempunyai kedudukan sama
dan setiap waktu dapat membatalkan perjanjian yang telah dibuat.
Ada beberapa jenis Kartel sesuai dengan macam perjanjiannya:
- Kartel Daerah

36
Disini masing-masing perusahaan mengadakan perjanjian untuk membagi daerah
pemasarannya sendiri-sendiri. Diantara anggota tidak boleh merebut daerah
pemasaran anggota lainnya.
- Kartel Produksi
Dalam hal ini diadakan perjanjian untuk menentukan luas produksi masing-
masing perusahaan.
- Kartel Kondisi
Disin yang diatur adalah mengenai syarat-syarat penjualan, termasuk penyerahan
barang dan tempat penjualan serta masalah pemberian potongan harga/potongan
kuantitas.
- Kartel Harga
Kartel ini mengatur tentan penetapan harga minimum dari barang yang dijual.
Bentuk kartel ini untuk mengurangi adanya persaingan harga diantara anggota.
- Kartel Pembagian Laba
Perjanjian dalam kartel ini menentukan cara pembagian laba untuk masing-masing
anggota. Hal I ni dapat didasarkan atas besarnya volume penjualan yang dicapai
tiap-tiap anggota.
d. Yayasan
Pada umumnya tujuan Yayasan adalah tidak mencari keuntungan,
melainkan untuk usaha-usaha yang bersifat sosial. Kekayaan yayasan
terpisah dari kekayaan masing-masing anggota. Contoh: Panti Asuhan,
Rumah Sakit, Sekolah dsb. Dapat dikatakan bahwa yayasan ini kegiatannya
jauh dari adanya persaingan usaha.

e. Perusahaan Asuransi
Bisnis Asuransi dapat dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.
Perusahaan asuransi bisa berbentuk Perseroan Terbatas, Firma atau
Penanggung Perseroan. Defini Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-
undang Hukum Perniagaan.

“Asuransi atau penanggung adalah suatu perjanjian, dengan nama


seorang penanggung mengikatkan diri pada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tidak menentu.”

Jadi, operasi yang aman dari prinsip asuransi tergantung pada besarnya
jumlah peserta yang didapatkan oleh kebanyakan perusahaan asuransi
melalui perwakilan penjualan yang dikenal sebagai tenaga lapangan yang
digaji atau menerima komisi.

Perusahaan asuransi terutama mengurus soal dokumen hukum yang


disebut “kontrak” yang merumuskan keadaaan dimana perusahaan asuransi
akan membayar yang ditanggung dan jumlah yang akan dibayarkan.
Keputusan mengenai tarif dan pembatasan-pembatasan dalam asuransi harus
dibuat oleh tenaga-tenaga ahli seperti insnyur, dokter, ekonomi.

Oleh karena bisnis asuransi itu menyangkut kepentingan masyarakat,


maka pemerintah turut mengawasi dan hampir semua aspek bisnis termasuk

37
organisasi dan likuidasi diatur dan ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya
mengenai ketentuan polis, tarif, pembatasan biaya, penilaian aktiva-aktiva,
investasi dana-dana serta syarat-syarat bagi perwakilan penjualan.

 Leasing (Sewa Guna Usaha)


adalah suatu kegiatan pembiayaan barang-barang modal yang
digunakan oleh penyewa guna usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu
yang memungkinkan pihak Lessee untuk membayar imbalan atas
penggunaan barang modal dengan menggunakan dana yang berasal dari
pendapatan barang modal yang bersangkutan.

Dasar Hukum Usaha Leasing


Berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian
dan Mentri Perdagangan dibuat Surat Keputusan:
o No. Kep. 122/MK/IV/1974
o No. Ke. 32/M/SK/2/1974
o No. Kep. 30/Kpb/I/1974

Surat tersebut merupakan surat izin usaha yang diberikan oleh Mentri
Keuangan setelah dipertimbangkan oleh Bank Indonesia.
Usaha Leasing dapat dilakukan oleh:
1. Lembaga Keuangan Bank
Hal ini diatur oleh Undang-undang Nomor 14 tahun 1967
pokok-pokok Perbankan serta adanya izin dari Mentri Keuangan.
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
Telah memenuhi persyaratan yang ditetapakan berdasarkan
Surat Keputusan Mentri Keuangan No. Kep. 38/MK/IV/1972.
 Berbentuk Perseroan Terbatas
 Modal saham dimiliki oleh Warga Negara Indonesia
 Modal saham sedikit-dikitnya 50 juta rupiah
3.. Perusahaan Campuran
 Berbentuk Perseroan Terbatas
 Modal disetor sedikit-dikitnya 150 juta rupiah
 Dalam jangka waktu sepuluh tahun, mayoritas pemilikan saham
berada ditangan Warga Negara Indonesia.

KETENTUAN LAIN
perusahaan Leasing dilarang menerima simpanan uang dalam bentuk
giro, deposito, tabungan maupun memberikan kredit, mengeluarkan jaminan
bagi pihak ke tiga atau usaha-usaha perbankan lainnya.
perusahaan Leasing yang tidak berkedudukan di Indonesia dilarang melakukan
Leasing di Indonesia

Manfaat dari adanya Transaksi Leasing


Merupakan pembiayaan jangka menengah dan memungkinkan
pembiayaan barang modal berdasarkan umur ekonominya

38
 Memungkinkan pendayagunaan investasi dana secara
optimal karena dana yang yang ditujukan untuk investasi barang modal dapat
dialihkan pada investasi hasil cepat seperti modal kerja, surat-surat berharga
dan lain-lain.
 Sewa guna merupakan pembiayaan berdasarkan arus dana
dengan demikian investasi awal dapat ditekan serendah mungkin dan sisanya
dana yang dihasilkan secara berkala berdasarkan pertimbangan tambahan arus
dana yang dihasilkan oleh barang modal yang dibiayai
 Perlakuan yang dihasilkan pembiayaan “Di luar Neraca”
memberikan keleluasaan untuk memperlakukan imbalan yang dikeluarkan
sebagai biaya operasional seluruhnya karena jumlah yang dibiayai tidak
diperlakukan sebagai kewajiban. Kondisi ini sekaligus menciptakan citra posisi
keuangan yang lebih baik.
 Dengan memperlakukan pembayaran imbalan sebagai biaya
operasional seluruhnya, maka penyewa guna usaha (Lessee) tidak
memperlakukan penyusutan atas barang modal yang digunakan. Perlakuan ini
memberikan dampak terhadap kewajiban perpajakan yang lebih baik.

Bidang Usaha yang dapat dibiayai dengan Sewa Guna Usaha


 Pengangkutan
 Manufaktur
 Percetakan
 Komunikasi
 Perdagangan
 Kostruksi
 Pertambangan
 Pertanian dan Perkebunan
 Perikanan dan Peternakan
 Peralatan Kantor

39
Materi latihan
1. Jika menentukan pilihan bentuk Perusahaan, pertimbangkan apa yang perlu?
Dan kenapa?
2. apa kebaikan perusahaan perseorangan dan dari mana sumber modalnya?
3. Bila perusahaan perseorangan dan Firma bangkrut, siapa yang bertanggungjawab?
4. Apa keburukan Firma?
5. Apa kebaikan CV? Dan dari mana sumber modalnya?

1. Apa kebaikan PT dan dari mana sumber modalnya?


2. Bila CV dan PT bankrupt, siapa yang bertanggung jawab?
3. Apa yang dimaksud dengan PT terbuka dan PT tertutup?
4. Apa yang dimaksud dengan Saham biasa dan Saham Preferen?
5. Apa tugas Dewan Komisaris dan Dewan Direksi?

1. Apa ciri-ciri PT Negara (Persero)?


2. Apa ciri-ciri PERUM?
3. Apa ciri-ciri PD?
4. Apa yang dimaksud dengan:
a. Joint Venture
b. Holding Company
c. Kartel
d. Leasing
5. Apa yang dimaksud dengan Kartel Harga dan Kartel Produksi?

Materi test.
1. Bandingkan Fa dengan C.V. Apa perbedaannya
2. Bandingkan PT dengan CV. Apa perbedaannya
3. Bandingkan PT. Dengan PT Pesero. Apa bedanya
4. Jelaskan apa tujuan Kartel
5. Jelakan apa tujuan Leasing

Daftar pustaka
Murti Sumarni 1995, P. Bisnis,Liberty
D. Bosman. GR 1999 P.Bisnis,Bumi aksara

40
BAB 4
PROSEDUR
MENDIRIKAN PERUSAHAAN

Mata kuliah : Pengantar Bisnis


Kode Matakuliah : A B K K 114
Semester : I (satu)
SKS dan Jumlah Jam : 2 SKS 4 jam/minggu
Matakuliah Pendukung : --
Pendukung Matakuliah : Menejemen Pemasaran, Produksi,
Keuangan, SDM.
Dosen : Daniel Karo-Karo, SE
Minggu : ke 9-10 (dua mg)

1.Unit Kompetensi : Memahami Prosedur Mendirikan Perusahaan.

2.Elemen Kompetensi : 1.Memahami Prosedur Pendirian Perseroan


Terbatas (PT).
2.Memahami Prosedur Pendirian Perseroan
Komanditer (CV).
3.Memahami Prosedur Pendirian Perusahaan
Perseorangan.
4.Memahami Prosedur Pendirian Firma
5.Memahami Prosedur Pendirian Yayasan

3.Kriteria Kinerja : Mampu menjelaskan elemen kompetensi


dengan tepat

Prosedur Mendirikan Perseroan Terbatas (PT)


Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendirikan badan usaha berbentuk badan
hukum Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut:

a. Data-Data Yang Perlu Anda Siapkan:


1. Opsi Nama Perusahaan (Minimal 3)

41
2. Bidang Usaha
3. Domisili Perusahaan
4. Nama-Nama Pemegang Saham & KTP
5. Komposisi Pemegang Saham
6. Modal Dasar Perusahaan(Minimal Rp51.000.000)
7. Modal Disetor (Minimal Rp51.000.000)
8. Susunan Direksi dan Komisaris
9. KTP Direktur dan Komisaris
10. NPWP Direktur
11. Fasfoto 3x4 sebayak 2 lembar

b. 5 Langkah Utama atau Proses Pendirian Perusahaan.


1. Membuat Akte Perusahaan
Karena perusahaan berbadan hukum maka sangat mutlak perlu membuat akte
perusahaan Anda. Biasanya akte ini berisi informasi tentang nama perusahaan,
bergerak di bidang apa, nama para pemilik modal, modal dasar, modal disetor,
pengurus perusahaan seperti siapa direktur utama, direktur, dan para komisaris.

2. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.


Ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala desa di mana perusahaan
Anda berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat keterangan yang sama.

Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan salinan akte perusahaan
Anda. Selain itu, petugas kelurahan kadang atau sering juga menanya apakah tempat usaha
disewa atau milik sendiri. Bila disewa, mereka menanya copy perjanjian sewa menyewa. Bila
milik sendiri, mereka meminta copy sertifikat tanah dan IMB. Kadang, ada juga yang minta
copy bukti bayar PBB- apakah sudah lunas atau tidak.

Biasanya, mengurus sk domisili dipungut biaya administrasi. Biaya administrasi ini bervariasi
dari satu kelurahan ke kelurahan lain,

3. Mengurus NPWP Perusahaan.


Untuk mendirikan aperusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak. Untuk
mendapatkan NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan surat keterangan
domisili.

Ada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah tertentu meminta copy SK Menteri tentang
Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan. Ada juga yang hanya meminta akte dan sk domisili.
Biasanya pembuatan NPWP hanya butuh 1/2 jam. Bila Anda memasukkan berkas di pagi hari
ke kantor pajak, pagi itu juga Anda bisa  mendapat NPWP.

4. mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan dari


Departemen Hukum dan HAM.
Untuk mendapatkan ini, diperlukan salinan akte perusahaan dan Surat Keterangan
Domisili.

5. Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).


SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan PT agar perusahaan Anda bisa
beroperasi. Mengurus SIUP relatif sama di berbagai tempat.

42
6. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
TDP merupakan bagian dari proses pendirian perusahaan. Biasanya ini diurus setelah
Anda mendapatkan SIUP, pada pemda tertentu, Anda dapat mengurus SIUP dan TDP
sekaligus. Persyaratannya relatif sama untuk berbagai daerah.

Porsedur mendirikan Persekutuan komanditer (CV)


Tahap-tahap pendirian CV adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan ihtisar isi resmi dari Akta Pendirian CV, yang meliputi :
 Nama lengkap, pekerjaan & tempat tinggal para pendiri;
 Penetapan nama CV;
 Keterangan mengenai CV itu bersifat umum atau terbatas untuk menjalankan sebuah
perusahaan cabang secara khusus (maksud dan tujuan);
o Nama sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama
persekutuan;
o Saat mulai dan berlakunya CV;
o Klausula-klausula  penting lain yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap
sekutu pendiri;
o Pendaftaran akta pendirian ke PN harus diberi tanggal;
o Pembentukan kas (uang) dari CV yang khusus disediakan bagi penagih dari
pihak ketiga, yang jika sudah kosong berlakulah tanggung jawab sekutu secara
pribadi untuk keseluruhan;
o Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenangnya untuk bertindak
atas nama persekutuan.

2. Mendaftarkan akta pendiriannya kepada Panitera PN yang berwenang


(Pasal 23 KUHD), dan yang didaftarkan hanyalah akta pendirian firma (atau CV) atau
ihtisar resminya saja (Pasal 24 KUHD);

Dalam hal ini, CV tersebut didaftarakan pada tempat kedudukan/wilayah hukum CV,
dengan membawa kelengkapan berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama CV yang bersangkutan.   
3. Para pendiri CV diwajibkan untuk mengumumkan ihtisar resmi akta
pendiriannya dalamTambahan Berita Negara R.I. (Pasal 28 KUHD).

Berikut ini merupakan ringkasan dari Tahapan  Keseluruhan  Proses Pendirian CV, yaitu:
 Tahap 1     :  Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris;
 Tahap 2     :  Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP);
 Tahap 3     :  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
 Tahap 4     :  Surat KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak;
 Tahap 5     :  Pendaftaran ke Pengadilan Negeri;
 Tahap 6     :  SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP);
 Tahap 7     :  TandaDaftar Perusahaan (TDP).

Apabila dari pendiri dalam menjalankan usahanya berencana untuk ikut serta dalam suatu
lelang/ tender yang dilakukan oleh instansi pemerintahan atau instansi lainnya, maka harus
dilengkapi dengan dokumen legalitas lainnya, yaitu berupa :

43
1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV); dan
4. Keanggotaan pada Asosiasi dan Sertifikat Badan Usaha, serta Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (jika diperlukan).

Pengertian dan Tata Cara Pendirian CV


Persekutuan Komanditer (Comanditaire Vennootschap/CV) adalah firma yang
memepunyai 1 (satu) atau beberapa orang sekutu komanditer. Sekutu Komanditer
(silent partner) adalah sekutu yang hanya menyerahkan uang, barang, atau tenaga
sebagai pemasukan pada persekutuan dan tidak turut campur dalam pengurusan atau
penguasaan persekutuan.

Persekutuan Komanditer memiliki 2 (dua) macanm sekutu, yaitu:


a. Sekutu Komplementer (Complementary partner), yaitu sekutu aktif yang menjadi
pengurus persekutuan.
Pada sebuah CV, hanya komplementer yang dapat melakukan hubungan hukum
dengan pihak ketiga. Selain itu menurut Pasal 18 KUHD, sekutu komplementer
memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap kerugian yang diderita CV.
Artinya, apabila kekayaan CV tidak dapat memenuhi kewajiban yang timbul akibat
kerugian, maka kekayaan pribadi sekutu komplementer dapat digunakan untuk
menutupi kewajiban tersebut.

b. Sekutu komanditer (silent partner), yaitu sekutu pasif yang tidak ikut mengurus
persekutuan. Kewajiban sekutu komanditer hanya sebatas jumlah setoran modal yang
dimasukkan ke dalam CV dan jika CV mnegalami kerugian, maka kekayaan pribadi
sekutu komanditer tidak dapat digunakan untuk menutupi kewajiban kepada pihak
ketiga.

Karena CV pada dasarnya adalah firma yang memiliki sekutu komanditer, maka Pasal
22 KUHD dapat diberlakukan dalam pendirain CV (Muhammad,2002:57)
Persekutuan Komanditer bukan merupakan badan hukum, karena sebagaimana halnya
Firma, akta pendirian CV tidak memerlukan pengesahan Menteri Kehakiman. Selain
itu, pada CV tidak terdapat pemisahan antara harta kekayaan persekutuan dan harta
kekayaan pribadipara sekutu komplementer. Dengan demikian, para sekutu
komplementer memiliki tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan apabila CV
mengalami kebangkrutan.
Berakhirnya CV

Berakhirnya CV diatur dalam pasal 31 KUHD, yaitu sebagai berikut:


1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar (akta pendirian)
2. CV berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan, akibat pengunduran diri atau
pemberhentian sekutu.
3. Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan anggaran dasar
ini memengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.

44
Perusahaan Perseorangan (Single Proprieotorship)
Perusahaan perorangan adalah perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh
pengusaha perorangan. Pendirian perusahaan perorangan tidak diatur dalam KUHD.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak memerlukan perjanjian karena hanya didirikan
oleh satu orang pengusaha saja. Perusahaan perseorangan dapat di bagi ke dalam dua
kelompok, yaitu Usaha Perseorangan Berizin dan Usaha Perseorangan Tidak Berizin.

 Usaha Perseorangan Berizin. Yang termasuk ke dalam perusahaan ini adalah


perusahaan perorangan yang memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya, apabila perusahaan perorangan bergerak dalam bidang perdagangan,
maka perusahaan tersebut dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP) maupun Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), atau
pengusaha pertambangan perorangan yang memiliki Surat Izin Pertambangan
Daerah (SIPD) yang dikeluarkan Departemen Pertambangan.

 Usaha Perorangan yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya, uasaha perseorangan yang
dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, pedagang eceran kecil,
dan lain-lain.

BENTUK HUKUM PERUSAHAAN DI INDONESIA


Bentuk perusahaan di Indonesia, apabila dilihat dari bentuk hukum perusahaannya
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar. Ketiga kelompok tersebut
adalah:
1. Perusahaan Perorangan
2. Perusahaan Berbadan Usaha Tidak Berbadan Hukum
3. Perusahaan Berbadan Hukum

Perusahaan Persekutuan (Partnership) Bukan Badan Hukum


Perusahaan Persekutuan Bukan Badan Hukum, yaitu perusahaan swasta yang didirikan
dan dimiliki oleh beberapa orabg pengusaha secara kerja sama tetapi tidak termasuk
dalam kategori badan usaha yang berbadan hukum. Yang termasuk ke dlam kelompok
perusahaan ini adalah Firma dan Persekutuan Komanditer (CV).

45
Firma (Fa)
Pengertian dan Tata Cara Pendirian Firma
Firma adalah persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan
dengan nama bersama. Persekutuan Terdata adalah perjanjian dengan mana 2 (dua) orang
atau lebih mengikatkan diri untuk menyetorkan sesuatu kepada persekutuan dengan tujuan
untuk memperoleh manfaat atau keuntungan.

Firma harus didirikan dengan akta autentik yang dibuat di muka notaris. Akta pendirian
Firma harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Firma yang bersangkutan. Setelah itu akta pendirian harus
diumumkan dalam Berita Negara atau Tambahan Berita Negara (Muhammad, 2002;53).
Tetapi karena Firma merupakan badan hukum, maka akta pendirian firma tidak
memerlukan pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.

Pendirian, pengaturan dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-Undang


Hukun Dagang (KUHD).
Firma bukan merupakan badan yang berbadan hukum karena alasan-alasan sebagai
berikut:
a. Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu, setiap
sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan. Maksudnya, bahwa masing-
masing sekutu bertanggungjawab atas perikatan yang telah dibuatnya sendiri dan perikatan
yang dibuat oleh sekutu lainnya (Go, 1992:42)

46
b. Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia.

Berakhirnya Firma
Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir.
Selain itu, menurut Pasal 26 an Pasal 31 KUHD Firma juga dapat bubar sebelum berakhir
jangka waktu yang ditetapkan dalam annggaran dasar akibat pengunduran diri atau
pemberhentian sekutu.

Perusahaan Berbadan Hukum


Pada saat membahas mengenai subjek hukum, Utrecht (1966:234) membagi subjek hukum
ke dalam dua bagian:
1. manusia
2. badan hukum

Sebagaimana halnya manusia, badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum. Menurut
Salam (2001: 79), Badan hukum ialah organisasi atau badan yang diwujudkan /diciptakan
oleh hukum sebagai pembawa hak dan kewajiban seperti halnya manusia. Oleh karena itu,
maka badan hukum dapat mempunyai kekayaan sendiri, utang piutang sendiri, dapat
digugat, dan dapat menggugat.

Badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum setelah akta pendirian badan hukum
tersebut mendapat pengesahan dari pemerintah. Dengan demikian, Perseroan Terbatas
memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya memperoleh pengesahan dari
Menteri Kehakiman.

Menurut Muhammad, yang dimaksud dengan perusahaan berbadan hukum adalah


perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa pengusaha secara kerja sama
maupun perusahaan yang dimiliki oleh negara (Badan Usaha Milik Negara/State Own
Enterprises (BUMN) diman akta pendirian perusahaan ini harus mendapat pengesahan
secara resmi dari pemerintah.

Pengesahan oleh pemerintah merupakan pembenaran bahwa Anggaran Dasar badan hukum
yang bersangkutan tidak dilarang undang-undang, tidak bertentangan dengan ketertiban
umum dan kesusilaan.

Disamping itu, pengesahan juga menentukan bahwa sejak tanggal pengesahan


diberikan, maka sejak itu pula badan usaha yang bersangkutan memperoleh status badan
hukum (Muhammad, 2002:66).
Yang termasuk ke dalam kelompok perusahaan berbadan hukum adalah:
1. Perseroan Terbatas
2. Perusahaan Jawatan
3. Perusahaan Umum
4. Perusahaan Perseroan (Persero)
5. Perusahaan Daerah
6. Koperasi
7. Yayasan

47
Yayasan
Pengertian dan Bidang Garapan Yayasan
Yayasan Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 adalah badan hukum
yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu dibidang sosial, keagamaaan dan kemanusiaan.

Menurut Tunggal (2005:vi), kegiatan yayasan di bidang sosial mencakup penyelenggaraan


pendidikan formal dan nonformal, panti asuhan, panti jompo, pantri wreda, rumah sakit,
poliklinik dan laboratorium, pembinaan olahraga, penelitian di bidang ilmu pengetahuan,
dan studi banding.

Kegiatan yayasan dibidang keagamaan mencakup: mendirikan sarana ibadah, mendirikan


pondok pesantren dan madrasah, menerima dan menyalurkan amal zakat, infak dan
sedekah, meningkatkan pemahaman keagamaan, melaksanakan syiar agam, dan studi
banding keagamaan.

Sedangkan kegiatan yayasan dibidang kemanusiaan mencakup memberi bantuan kepada


korban bencana alam, memberi bantuan kepada pengungsi akibat perang, memberi bantuan
kepada tunawisma, fakir miskin dan gelandangan, mendirikan dan menyelenggarakan
rumah singgah dan rumah duka, memberikan perlindungan konsumen, dan melestarikan
lingkungan hidup.

Cara Pendirian Yayasan


Yayasan didirikan oleh 2 orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan
pendirinya sebagai kekayaan awal yayasan (Pasal 1 butir 1). Pendirian yayasan dilakukan
dengan akta notaris.

Sebagai badan hukum, status badan hukum yayasan diperoleh setelah akta pendirian
yayasan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

Organ Yayasan
Organ yayasan terdiri dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas
Pembina adalah organ yayasan yang memiliki kewenangan yang tidak diserahkan kepada
pengurus atau pengawas oleh undang-undang atau Anggaran Dasar yayasan. Misalnya
pembina bisa mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus.

Pengurus adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

Berakhirnya Yayasan
Pembubaran yayasan sebagai badan hukum menurut Pasal 62 UU Nomor 16 dapat
disebabkan oleh:
1. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Berakhir.
2. Tujuan yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai.
3. Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:

a. Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan.


b. Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau
c. Harta kekayaan yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataaan pailit
dicabut.

48
Yayasan sebagai Badan Usaha
Undang- undang No. 16 memberi peluang kepada yayasan untuk mendirikan badan usaha
yangkegiatannya sesuai dengna maksud dan tujuan yayasan (pasal 7 butri (1). Selain itu,
yayasan dapat melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha yang bersifat prospektif
dengan ketentuan seluruh penyertaan tersebut paling banyak 25% (dua puluh lima persen)
dari seluruh nilai kekayaan yayasan (pasal 7 butir (2).

Dengan demikian, kendati bidang kegiatan yayasan hanya terbatas pada bidang sosial,
keagamaan dan kemanusiaan, namun yayasan memiliki peluang untuk melakukan kegiatan
usaha yang dapat menghasilkan laba.

Rangkuman
Untuk memilih bentuk perusahaan maka ada tujuh faktor yang dipertimbangkan yaitu jenis
usaha yang dilaksanakan, jumlah modal usaha dll. Bentuk usaha terdiri dari perusahaan
perseorangan, Fa, CV, PT, perseroan terbatas Negara (persero), perusahaan Negara umum,
PD dan koperasi.. Bentuk usaha lain seperti Joint venture, Holding company, Sindikat,
Yayasan, perusahaan asuransi dan perusahaan leasing.

Rangkuman
Prosedur mendirikan suatu perusahaan berbeda sesuai bentuk perusahaannya seperti
perseroan terbatas, perusahaan perorangan,dan persekutuan komanditer.

Materi latihan
Jelaskan secara singkat prosedur mendirikan CV, PT dan
Pers. Perseorangan.
Materi test.
Bandingkan prosedur mendirikan CV dengan PT. Jelaskan perbedaannya

Daftar pustaka
Murti Sumarni. 1995. P.Bisnis, Liberty

49
BAB 5
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN

Mata kuliah : Pengantar Bisnis


Kode Matakuliah : A B K K 114
Semester : I (satu)
SKS dan Jumlah Jam : 2 SKS 4 jam/minggu
Matakuliah Pendukung : --
Pendukung Matakuliah : Menejemen Pemasaran, Produksi,
Keuangan, SDM.
Dosen : Daniel Karo-Karo, SE
Minggu : ke 11-12 (dua mg)

1. Unit Kompetensi : Memahami Pemilihan Letak Perusahaan.

2.Elemen Kompetensi : 1. Memahami Pentingnya Letak Perusahaan


2. Memahami jenis Letak Perusahaan
3. Memahami Metode penentuan Letak
Perusahaan
3.Kriteria Kinerja : Mampu menjelaskan elemen kompetensi
dengan tepat

PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN


Yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-hari.

Jenis letak perusahaan


 Letak perusahaan yang terikat pada alam
Contoh : usaha pertanian, pertambangan
 Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Contoh :kerajinan batik didaerah Surakarta dan Jogja
 Letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah
Contoh ; Pabrik senjata, peternakan, pabrik obat-obatan
 Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor-faktor ekonomi

Beberapa faktor dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:


1. Dekat dengan bahan baku. Contoh : pabrik gula dan pabrik semen.
2. Dekat dengan pasar. Contoh : Pabrik roti, rumah makan, bank, asuransi.
3. Dekat dengan pemasok tenaga kerja. Contoh : Pabrik gula, permen.
4. Dekat dengan penyedia sumber tenaga. Contoh :pabrik aluminium
5. Pengaruh iklim. Contoh : Industri jamur
6. Pengaruh perasarana jalan. Contoh pabrik mobil
7. Pengaruh tersedianya cukup Modal didaerah tersebut

50
CARA PENENTUAN LETAK PERUSAHAAN
1. Cara kualitatif.
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap
relevan pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan dalam : Baik sekali (BS),
Baik (B), Sedang (S), Kurang (K), Kurang sekali (KS).

Misalkan : suatu industri batik akan memilih empat kota sebagai lokasi perusahaan yaitu :
Solo, Yogya, Semarang, Purwokerto.

Faktor yang dinilai adalah : Bahan baku, tenaga kerja, pembangkit listrik, Transportasi
dan Pasar.

Faktor-faktor Solo Jogja Semarang Purwokerto

Bahan baku b bs b bs
Tenaga kerja bs b s bs
Listirk b b b s
Transportasi bs s b k
Pasar bs k b k

Dari data diatas lokasi yang paling ideal adalah kota solo

2. Cara Kuantitatif.
Cara ini dengan memberikan skor bs =5 ,b=4, s=3, k=1
Tugas : Analisa kasus diatas dengan cara kuantitatif

Penentuan lokasi perusahaan menurut teori Alfred Weber


Dipengaruhi dua faktor : biaya pengangkutan dan biaya tenaga kerja. Dan juga sifat
bahan mentah dan corak proses produksinya.

Ubikuitas relatif ada dua jenis


1. Ubikuitas mutlak
Bahan baku yang tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas dan terdapat dimana saja.
Misalnya udara.
2. Ubikuitas relatif
Bahan baku yang tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas, tetapi hanya ada
dibeberapa tempat saja. Misalnya tanah lihat untuk pabrik batu bata

Bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses produksi dan


bahan baku hanya sebagian saja yang dipakai dalam proses produksi

Dibutuhkan bahan yang tempatnya terpisah-pisah


ANALISA

Jika bahan yang digunakan perusahaan adalah Ubikuitas mutlak maka TKP berada di DK.
( kenapa ?)

51
Jika seluruh bahan mentah habis digunakan dal;am proses produksi yaitu Ubikuitas
Relatif maka TKP berada di DK atau pada tiap titik antara TBM dan DK
( kenapa ?)

Analisa contoh ini


Jarak antara TBM ke DK adalah 200 km
Biaya pengangkutan 1 kg /200 km adalah Rp 200
Jumlah bahan mentah digunakan adalah 400 kg

Berapa jumlah biaya pengangkutan jika TKP berada di DK


Berapa jumlah biaya pengangkutan jika TKP berada 100 km dari TBM dan dari DK

Analisa kasus ini


150 kg bahan mentah diproses akan menjadi 90 kg bahan jadi.
Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg per km adalah Rp 100
Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg per km adalah Rp 150
Jarak antara TBM ke DK adalah 100 km.

Hitung berapa biaya pengangkutan :


7 Jika TKP di TBM
8 Jika TKP ditengah tengah antara TBM ke DK
9 Jika TKP berada di 75 km dari TBM dan 25 km dari DK
Dimana biaya pengangkutan paling rendah ???

Pemakaian bahan mentah dua jenis dari tempat yang terpisah


Rumus mencari biaya yang terkecil adalah :
ax + by + cz
a adalah bahan mentah
b adalah bahan pembantu
c adalah barang jadi
x km adalah jarak antara TBM I ke TKP
y km adalah jarak antara TBM II ke TKP
z km adalah jarak antara TKP ke DK

INDEKS MATERIAL ( IM)


IM adalah hasil bagi antara berat bahan mentah ditambah berat bahan pembantu
dibagi berat bahan jadi.
Rumus : IM = (a + b) : c
KETENTUAN
1. Jika IM > 1 maka TKP berada di TBM
2. Jika IM = 1 maka TKP berada di DK
Contoh : cari dimana TKP ??????

1. Berat bahan baku = 120 ton


Berat bahan pembantu 160 ton
Berat barang jadi 200 ton
2. Berat bahan baku 120 ton
Berat bahan pembantu 80 ton
Berat barang jadi 200 ton

52
Rangkuman
Pemilihan letak perusahaan dipengaruhi beberapa factor sepeti dekat dengan
bahan baku, dekat dengan pasar, dekat dengan pemasok tenaga kerja dsb.cara
penentuan letak perusahaan dengan cara kualitatif dan kuantitatif.

Materi latihan
1. Kenapa pemilihan letak perusahaan menjadi sangat penting.
2. Dimana letak usaha Toko sepatu, Pabrik sepatu, dan bank .
3. Jelaskan penentuan letak perusahaan dengan cara kualitatif dan
kuantitatif.
4. Jelaskan penentuan letak perusahaan dengan teori Alfred Weber
5. Jelaskan faktor penentu teori Alfred Weber

Materi Test
1. Bandingkan teori Alber Weber dengan metode indek material. Jelaskan bedanya

Referensi : Murti Sumarni 1995. P.Bisnis, Liberty

53
BAB 6
KEGIATAN DALAM PERUSAHAAN

Mata kuliah : Pengantar Bisnis


Kode Matakuliah : A B K K 114
Semester : I (satu)
SKS dan Jumlah Jam : 2 SKS 4 jam/minggu
Matakuliah Pendukung : --
Pendukung Matakuliah : Menejemen Pemasaran, Produksi,
Keuangan, SDM.
Dosen : Daniel Karo-Karo, SE
Minggu : ke 14-16 (tiga mg)

1.Unit Kompetensi : Memahami Kegiatan dalam Perusahaan.

2.Elemen Kompetensi : 1.Memahami Kegiatan Produksi


2.Memahami Kegiatan Pemasaran
3.Memahami Kegiatan Keuangan
4.Memahami Kegiatan Administrasi dan
Personalia
3.Kriteria Kinerja : Mampu menjelaskan elemen kompetensi
dengan tepat

Arti produksi
Adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan
jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.

Arti proses produksi


Yaitu metode untuk menciptakan dan menambah kegunaan/nilai suatu barang/jasa dengan
menggunakan faktor-faktor produksi

Manajemen Produksi
Adalah kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan dan menambah kegunaan
suatu barang atau jasa. Untuk mengatur ini perlu dibuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang atau jasa yang akan
dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.

Proses penciptaan dan penambahan kegunaan/faetah tersebut terbagi ke dalam :


a. Faedah bentuk
Dapat dicontohkan misalkan rotan di hutan setelah diproses maka akan dibentuk
menjadi tas, meja, kursi dan sebagainya.
b. Faedah waktu
Misalkan saja jasa pergudang yang dalam hal ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan barang. Dengan menyimpan barang yang dibeli sekaligus dalam jumlah

54
tertentu, maka dengan adanya perbedaaw waktu barang tersebut nilai manfaatnya
meningkat.
c. Faedah tempat
Dalam hal ini dapat kita lihat suatu usaha jasa transportasi. Dengan berpindahnya
produk dari suatu kota/daerah ke daerah lain maka akan tercipta faedah tempat.
Misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran dibawa dari desa ke kota yang harganya
relative lebih tinggi.
d. Faedah milik
Disini dapt dicontohkan usaha perdagangan. Dengan adanya pemindahan hak milik
dari pedagang ke pembeli maka akan terdapat faedah yang lebih tinggi dari barang
tersebut.
(1) Proses Ekstratif
Disini produksi mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Proses ini teradapat
dalam industry produksi dasar.
Contoh: pertambahan timah, pertambanga batubara, pertanian, perikanan.
(2) Proses Fabrikasi (Proses Pengubahan)
Yaitu suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dalam bentuk
yang lain.
Contoh: perusahaan meubel, perusahaan tas.
(3) Proses Analitik
Prosed ini memisahkan suatu bahan menjadi beberapa macam bahan yang mirip
dengan bentuk aslinya.
Contoh: minyak bumi bias menjadi bensin, solar, kerosin.
(4) Proses Sintetik
Adalah suatu proses pengkombinasian beberapan bahan ke dalam satu bentuk
produk dan produk akhir akan sangat berbedang dengan bentuk aslinya karena ada
perubahan fisik atau kimia.
Contoh: proses pembuatan obat, pengolahan baja, gelas atau kaca.
(5) Proses Perakitan
Proses ini dilakukan dengan cara menggabungkan komponen-komponen sehingga
menjadi produk akhir, dimana produk akhir tersebut terdiri dari bagian/komponen
yang saling berhubungan.
Contoh: Perusahaan Televisi, Almari es, industry mobil dan motor.
(6) Proses Penciptaan jasa-jasa administrasi
Adakalanya perusahaan memerlukan data atau informasi secara tepat dan cepat.
Karena informasi itu banyak jumlah dan jenisnya, maka diperlukan suatu bagian
tersendiri untuk menangani masalah itu.

Contoh: Lembaga Konsultasi dalam bidang administrasi keuangan


Jenis-jenis proses produksi
1. Proses produksi terus menerus. Ditandai denganaliran
bahan baku yang tetap dan diproduksi massal.
2. Proses produksi terputus putus. Aliran bahan baku sampai
bahan jadi tidak mempunyai pola yang sama.

Tugas : Sebutkan contoh-contohnya


Tata letak produksi
1. Tata letak produksi/garis. Tata letak peralatan secara berurutan sesuai
dengan jalannya proses produksi

55
2. Tata letak proses. Peralatan yang sama dikelompokkan pada satu
tempat.
3. Tata letak tetap. Semua peralatan ditempatkan dekat proses produksi.

Tugas : Sebutkan jenis usaha-usaha apa saja yang memakai ketiga jenis
diatas.

Penentuan Luas Produksi


Seperti telah tersebut di atas, penentuan jumlah produk yang akan dibuat merupakan hal
yang penting. Dalam hal ini kita kenal dengan istilah Luas produksi. Luas produksi
diartikan sebagi jumlah volume produk yang seharusnya dibuat oleh perusahaan dala m
suatu periode tertentu.
Besar kecilnya luas produksi dapat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan, maka diperluka suatu perencanaan produksi yang tepat. Luas produksi yang
terlalu besar dapt mengakibatkan suatu pemborosan dalam perongkosan dan investasi
aktiva tetap dan bahan baku. Juga akan dapat mengakibatkan kerusakan barang jadi,
dikarenakan terlalu lami disimpang dan disini akan memperbesar biaya-biaya
pemeliharaan dan biaya penyimpanan di gudang. Sebaliknya luas produksi yang terlalu
kecil akan dapat mengakibatkan:
a. Terlalu tingginya harga pokok produk, disebabkan biaya tetap hanya dipikul oleh
volume produksi yang kecil saja, sehingga ongkos per kesatuan menjadi tinggi.
b. Tidak terpenuhinya permintaan konsumen (sering perusahaan kehabisan persediaan),
sehingga konsumen akan beralih mencari produk sejenis ke perusahaan lain atau
pesaing. Hal ini berarti perusahaan kehilangan “ potential market” nya.
Dengan demikian alokasi yang tepat dari factor-faktor produksi, seperti bahan bahan
baku dan bahan pembantu, akan dapat menghindarkan pemborosan, sehingga akan
dapat tercapai efisiensi produksi.
Telah disebut di ats bahwa Luas Produksi merupakan ukuran terhadap apa dan
berapa banyak produk yang dihasilkan perusahaan. Jadi, semakin banyak (dalam
jenis maupun jumlah barang yang diproduksi suatu perusahaan), maka semakin
besar Luas produksinya.

Pengendalian Produksi
Setelah proses produksi berjalan, kadangkala terjadi penyimpangan atau hal-hal yang kurang
sesuai dengan maksud perencanaan produksi. Maka untuk mengatasi hal-hal itu harus
dilaksanakan Pengendalian Produksi atau Pengawasan Produksi.
Tahap-tahap dalam pengendalian produksi:
1. Planning
Yaitu untuk menentukan produk apa dan berapa banyak akan diproduksikan dan disni
juga direncankan seluruh kegiatan produksi mulai saat masuknya bahan-bahan mentah
sampai produk selesai dibuat. Misalnya penentuan bahan mentah, tenag akerja dan
peralatan.
2. Routing
Diartikan sebagai pedoman pelaksanaan proses produksi, yaitu merupakan urutan-
urutan penyelesaian pekerjaan dari bahan mentah sampai produk selesai. Jadi untuk
produk yang berbeda, akan mempunyai routing yang berbeda pula. Sedangkan tujuan
Routing adalah untuk memperkecil adanya kesalahan dalam proses produksi.

56
3. Scheduling
Yakni penentuan kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan harus selesai. Disini
setiap jadwal kerja diberi tanggal, bulan serta lamanya waktu yang disediakan
mungkin bias dilengkapi dengan keterangan berapa jam/menit.
4. Dispatching
Merupakan perintah untuk mulai bekerja kepada para pekerja. Disini pekerja sudah
diberi perintah dari Dispatcher (pemberi perintah) sesuai dengan Routing dan
Scheduling yang telah ditentukan.
5. Follow Up
Merupakan tindak lanjut dalam urutan proses produksi untuk menjaga agar Routing,
Scheduling dan Dispatching sesuai dengan rencana serta untuk menghindari kegagalan
proses produksi.
Pada hakekatnya tugas bagian Pengendalian Produksi yaitu merintis dan mengawasi
aliran pekerjaan dalam pabrik, sehingga terdapata kemajuan dalam pekerjaan dengan
cara yang sistematis dari bagian yang satu ke bagian lainnya tanpa terdapat kemacetan
maupun keterlambatan. Hal yang dapat mempermudah Pengendalian Produksi yakni
apabila terjalin suatu koordinasi dari seluruh kegiatan-kegiatan pabrik.
Pada jenis proses produksi untuk melayani pesanan yang penuh dengan variasi (Jenis
produksi terputus-putus), juga memerlukan pengendalian yang lebih rumit disbanding
untuk jenis proses produksi terus-menerus (untuk keperluan pasar). Jadi setiap
perencanaa produksi yang telha dibuat harus diikuti dengan tindakan
pengawasan/pengendalian produksi. Perencanaan tanpa pengendalian akan
membuahkan hasil yang kurang tepat seperti apa yang telah direncanakan.
Dalam pengendalian produksi, kegiatan-kegiatan produksi yang dilakukan
dibandingkan dengan apa yang telah direncanakan, sehingga dapat dilakukan
koordinasi agar kualitas dan waktu dapat tepat seperti yang telah digariskan.

Dengan Pengendalian Produksi diperoleh keuntungan-keuntungan:


1. Membantu tercapainya operasi produksi secara efisien dari perusahaan, sebab
pengawasan ini akan memberikan informasi kepada manajemen untuk keperluan
perencanaan serta jadwal bekerja.
2. Lebih menyederhanakan prosedur pekerjaan.
3. Mempertinggi moral pekerja karena mereka bekerja secara jelas dengan disertai
pengendalian.

Beberapa macam Pengendalian di peroleh keuntungan-keuntungan:


1. Pengendalian Order (Order Control)
- Pengendalian produksi disini menjaga agar produk yang dibuat sesuai dengan
pesanan/order yang telah masuk. Jika terjadi ketidak-sesuaian antara hasil produk
jadi dengna jenis pesanannya, maka harus cepat diadakan penyesuaian dan
perbaikan agar tidak mengecewakan para konsumen.
- Pengendalian Order harus dapat memperkecil adanya penyimpangan-
penyimpangan dalam pembuatan produk. Oleh Karena itu, setiap order yang
masuk harus segera dibuat Routing, Scheduling, Dispatching sendiri-sendiri.
- Jenis pengendalian ini sesuai untuk jenis proses produksi Terputus-putus atau
Intermittent Process.
2. Pengendalian Arus ( Flow Control)
- Titik berat pengendalian ini adalah arus proses produksi itu sendiri. Kelancaran
proses produksi sangat diperhatikan. Hal ini harus didukung adanya tingkat
produksi masing-masing bagian yang relative stabil.

57
- Routing disini lebih banyak ditentukan oleh alat-alat produksi yang dipakai yang
biasanya sudah merupakan satu unit peralatan.
- Persiapan sebelum proses produksi dimulai, memegang peranan penting, sebab
jika salah satu mestinya macet, proses selanjutnya akan dapat terganggu.
- Pengendalian ini digunakan untuk tipe proses terus menerus atau Continuous
Process.
3. Pengendalian Beban ( Load Control)
- Jenis pengendalian ini lebih menitik-beratkan pada beban yang harus dilaksanakan
masing-masing bagian dalam perusahaan, terutama pada bagian yang mempunyai
kegiatan paling padat.
- Perencanaan produksi dan Routing disusun apabila ada pesanan yang datang.
Scheduling dapat disusun sesudah Routing siap.
- Masalah penting yang perlu diperhatikan:
a. Apabila ada proses yang sama dalam bagian yang sama untuk beberapa jenis
produk, disini perlu diusahakan pengalokasian waktu serta kapasitas, agar
semua proses berjalan lancar dalam waktu yang tepat.
b. Agar diadakan pemisahan bahan untuk masing-masing produk dalam
kelompok bahan yang sama, sehingga memudahkan perhitungan atas
komponen tersebut ke dalam produk akhir. Disini bias diadakan identifikasi
dengan member tanda pada masing-masing produk.
4. Pengendalian Block (Block Control)
- Tipe pengendalian ini, mengelompokkan jenis pesanan yang masuk pada jenis
yang mempunyai penyelesaian proses produksi yang sama atau hampir sama.
- Pesanan tersebut didaftar dalam satu blok, sehingga blok disini merupakan
kumpulan pesanan dimana proses prouduksi dari masing-masing produk adalah
sama atau hampir sama.
- Tujuan Pengendalian Blok ini adalah agar tercapai stabilitas tingkat produksi pada
masing-masing bagian. Oleh Karena itu Routing dari blok yang satu dengan blok
yang lain mungkin tidak sama.
- Setiap bagian yang telah menyelesaikan satu blok akan dilaporkan oleh pengawas
atau mandor ke bagian pengendalian proses produksi. Dari blok itu pekerjaan
akan diteruskan ke blok yang lain untuk diproses lebih lanjut.
5. Pengendalian Proyek Khusus (Spesial Project Control)
- Pengendalian ini sebetulnya merupakan salah satu bentuk khusus dari
Pengendalian Pesanan (Order Control).
- Pengendalian ini biasanya dilakukan pada proyek-proyek besar, misalnya
pembuatan jalan, reactor atom, peluncuran roket dan lain-lain.
- Pengendalian di sini harus cermat sekali. Suatu kesalahan kecil saja dapat
berakibat fatal. Oleh karenanya, pekerjaaan dilaksanakan dengan cara membagi
kedalam sub-sub bagian pekerjaan. Perlu mendapat perhatian adanya koordinasi
antar sub-sub bagian di dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Routing, Scheduling dan Dispatching harus teliti dan cermat untuk
dikoordinasikan dengan perencanaa produksi.
6. Pengendalian Kekecualian (Control By Exception)
- System pengendalian ini beranggapan bahwa, pada umumnya proses produksi
selalu berjalan dalam keadaan yang sama dari waktu ke waktu, sehingga tidak
perlu diadakan pengendalian ketat dan kontinyu setiap saat. Pengendalian
dilakukan hanya pada saat diperlukan, yaitu pada saat terjadi kekecualian dalam
proses produksi.

58
- Tipe pengendalian ini hanya cocok untuk jenis pekerjaan yang relative tetap dari
waktu ke waktu.
Misalnya:
Suatu pabrik telah menggunakan mesin otomatis; kemacetan dalam proses
produksi atau ketidak-beresan akan ditandai dengan sinyal/isyarat antara lain
berupa sirine, lampu isyarat atau berupa angka/skala yang menurun.

Fungsi Keuangan dalam Perusahaan


Tugas utama Manajer pada fungsi keuangan adalah mendapatkan dana dengan
biaya minimal dan menggunakan dana dengan hasil maksimal

Pengelolaan penggunaan dana (pembelanjaan aktif)


Terlihat pada aktiva dalam neraca .(aktiva tetap dan lancar)
Pengelolaan sumber dana (pembelanjaan pasif)
Terlihat pada jenis modal. (Modal pinjaman, modal sendiri)

Sumber-sumber dana
1. Modal asing/luar. Adalah modal yang diperoleh dari pinjaman. Terdiri dari :
Modal jangka pendek, jangka menegah, panjang.
2. Modal sendiri. Adalah modal yang berasal dari pemilik. Modal sendiri pada
PT terdiri dari MODAL SAHAM, CADANGAN DAN KEUNTUNGAN.

MODAL JANGKA PENDEK


1. Kredit rekening koran.
2. Kredit penjual
3. Kerdit pembeli
4. kredit wesel

MODAL JANGKA MENENGAH


Term loan adal kredit usah dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh
tahun.

MODAL JANGKA PANJANG


1. Pinjaman Obligasi
2. Pinjaman Hipotik

Fungsi Pemasaran dalam Perusahaan.


Pemasaran adalah sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk.
Dengan demikian si manajer harus merencanakan Marketing Mix yang tepat.
Komponen Marketing Mix
1. Produk
2. Harga
3. Promosi
4. saluran distribusi

59
Pegertian Produk
Segala sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan manusia.
Pada Produk itu sendiri terdapat tiga komponen yaitu :
1. Produk inti. Yaitu manfaat inti yang dibeli konsumen
2. Produk faktual. Apa saja yang terlihat pada produk itu, misalnya kemasan,
merk, label,dll.
3. Produk tambahan. Yaitu tambahan pelayanan, misalnya jaminan garansi,
penyerahan dan suku cadang.

JENIS-JENIS BARANG
1. Barang komsumsi. Adalah barang yang dibeli untuk dipakai langsung, tanpa
diproses.
2. barang industri. Adlah barang yang dibeli untuk diproses lagi

Jenis barang komsumsi


1. Barang konvenien. Barang yang mudah didapatkan dimana-mana. Contohnya,
Sabun dll
2. Barang Toko. Barang yang didapatkan pada tempat tertentu. Contohnya,
barang elektronik.
3. Barang sepesial. Barang yang mempunyai ciri khas sendiri. Contohnya,
barang seni

Jenis barang Industri


1. Barang jadi. Bahan utama untuk membuat produk lain. Contohnya, kapas utk
pabrik tekstil
2. Komponen yang diperlukan untuk melengkapi produk akhir. Contohnya,
tepung gandum untuk membuat roti

Pengertian Harga
Adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang beserta pelayanannya.

Metode penetapan harga


1. Menghitung seluruh biaya tiap unit ditambah laba yang dikehendaki.
2. Analisa Break even point. Menghitung terlebih dulu titik pulang pokok.
Dengan cara rumus : BEP DALAM UNIT = FC/P- VC
3. Menetapkan harga tinggi
4. Menetapkan harga rendah

Saluran Distrbusi
Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen.

Metode saluran distribusi BARANG KOSUMSI

1. PRODUSEN -----------------------------------------------------------KONSUMEN
2. PRODUSEN ------------------------PENGECER------------------- KONSUMEN
3. PRODUSEN -----P.BESAR-------PENGECER------------------- KONSUMEN
4. PRODUSEN -----AGEN----PB---PENGECER------------------- KONSUMEN

60
Jumlah penyalur
1. Distribusi Intensif. Jumlah penyalur banyak. Contoh produknya sabun,odol dll.
2. Diatribusi Selektif. Jumlah penyalur terbatas. Contoh produknya alat elektronik
3. Distrbusi eksklusif. Penyalur diberi hak eksklusif di daerah tertentu. Contoh
produknya alat kedokteran.

PROMOSI
Promosi adalah fungsi memberitahu, membujuk, danmempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.

Tujuan Promosi adalah memberitahu, mengigatkan, memodifikasi tingkah laku dan


membujuk.
1. Memberitahu. Ditujukan untuk memberitahu pasar tentang adanya produk.
2. Mengingatkan. Tujuannya mengigatkan masyarakat bahwa produknya masih
ada. Contohnya iklan rinso.
3. Memodifikasi tingkah laku. Contohnya iklan yayasan jantung sehat di TV.
4. Membujuk. Diarahkan untuk mendorong pembelian, dengan cara memberikan
diskon, potongan harga dll.

JENIS-JENIS PROMOSI
1. Advertising
2. Personal Selling
3. Sales Promotion
4. Public Relation

Metode Pembelajaran : Kuliah, T.Jawab, Latihan


Materi latihan

1. Jelaskan arti produksi dan proses produksi


2. Jelaskan jenis proses produksi dan contohnya
3. Jelaskan jenis tata letak produksi
4. Jelaskan apa manfaat tata letak produksi
5. Jelaskan arti pembelanjaan aktifdan pasif
6. Jelaskan jenis modal sendiri pada PT, CV, Firma
7. Jelaskan jenis modal jangka pendek
8. Jelaskan jenis modal jangka panjang

Rangkuman
Kegiatan dalam perusahaan terdiri dari fungsi produksi, fungsi keuangan, fungsi pemasaran.
Jenis proses produksi terdiri dari proses produksi terus menerus, dan proses produksi terputus-
putus. Sedangkan tata letak produksi ditentukan oleh jenis proses produksinya. Fungsi
keuangan terdiri dari pembelanjaan aktif dan pembelanjaan pasif. Fungsi pemasaran
ditentukan oleh aktivitas komponen marketing Mix.

61
Materi Test
1. Jelaskan jenis barang dan contohnya
2. Jelaskan jenis saluran distribusi
3. jelasakan kenapa jumlah perantara pada saluran distribusi menjadi berbeda beda.
4. Jelaskan tujuan adanya promosi.
5. jelaskan jenis jenis promosi dan contohnya
6. Jelaskan metode penetapan harga barang

Referensi : Murti Sumarni, 1995, P. Bisnis,Liberty


P.Kotler. 1996. P. Pemasaran, Gramedia

62
BAB 7
LEMBAGA PENDUKUNG
KEGIATAN BISNIS

Mata kuliah : Pengantar Bisnis


Kode Matakuliah : A B K K 114
Semester : I (satu)
SKS dan Jumlah Jam : 2 SKS 4 jam/minggu
Matakuliah Pendukung : --
Pendukung Matakuliah : Menejemen Pemasaran, Produksi,
Keuangan, SDM.
Dosen : Daniel Karo-Karo, SE
Minggu : ke 17-18 (dua mg)

1.Unit Kompetensi : Memahami Lembaga pendukung Kegiatan


Bisnis.

2.Elemen Kompetensi : 1. Memahami Kegiatan Perbankan.


2. Memahami Kegiatan Lembaga Keuangan
Bukan Bank.
3. Memahami Kegiatan Asuransi.
4. Memahami Kegiatan Asosiasi pendukung
Kegiatan Bisnis.
3.Kriteria Kinerja : Mampu menjelaskan elemen kompetensi
dengan tepat

Materi Pembelajaran

Arti Bank
Bank adalah jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa seperti
memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan uang, tempat penyimpanan
benda benda berhargadan membiayai usaha perusahaan lain.

Peranan Bank pada aktivitas Bisnis


1. memberikan kredit
2. Mempermudah transaksi bisnis

JASA JASA PERBANKAN


1. Lalu lintas pembayaran. Terdiri dari : Pengiriman uang, Inkaso, dan
letter of Credit.

63
2. Jual beli cek perjalanan turis
3. Jual beli Uang kertas
4. Kartu kredit
5. aktivitas jual beli surat berharga
6. Kotak pengaman simpanan
7. dll

SURAT-SURAT BERHARGA
1. Cek. Adalah perintah kepda bank dari orang yang menandatagani cek
tersebut untuk pembayaran sejumlah uang yang tertera pada lembaran cek tersebut
kepada sipembawa atau orang yang namanya disebutkan diatas cek tersebut.
Aktivitas : Dosen menyediakan lembaran cek, kemudian diperagakan kepada siswa
cara menulisnya.
2. Bilyet Giro. Adalah surat perintah yang telah distandar bentuknya. Bank
yang menerima perintah memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang
bersangkutan kepada yang menerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama
atau bank lainnya.
Aktivitas : Dosen menyediakan lembaran bilyet giro dan memperagakan cara
mengisinya.
3. Simpanan Giro
Simpana pihak perorangan atau perusahaan berbadan hukum pada bank komersial
yang dipercayakan untuk dibukukan dalam rekening giro.
Penarikan simpanan rekening giro setiap saat dapat ditarik dengan menggunakan cek
dan bilyet giro.
4. Wesel.
Perintah tertulis yang tak bersyarat dari penarik kepada seseorang untuk membayar
sejumlah uang kepada penarik pada waktu diperlihatkan wesel ituatau pada tanggal
yang ditentukan.
5. Promes
Kewajiban membayar sejumlah uang. Surat promes dibuat dalam bentuk janji akan
membayar.
6. Deposito
Simpanan yang penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentumenurut
perjanjian antara Bank dengan sipenyimpan.
7. Sertifikat.
Adalah surat tanda bukti menyimpan uang dibank dalam jangka waktu tertentu.
Sertifikat ini dapat diperjualbelikan.(surat berharga atas unjuk)

ASURANSI
Pengertian asuransi dari aspek bisnis
Dalam dunia usaha. Asuransi memegang peranan penting yaitu memberikan perlindungan
kepada pengusaha terhadap resiko yang datang diluar dugaan seperti, kebakaran. Dipihak
lain perusahaan asuransi bisa melangsungkan hidupnya melalui premi yang diterima dari
tertanggung.

Tujuan asuransi bagi pihak kedua yaitu memindahkan resiko yang sewaktu-waktu dapat
terjadi bagi pemilik barang

Jenis asuransi terhadap barang jaminan :


1. Asuransi kebakaran

64
2. Asuransi angkutan laut
3. Asuransi kenderaan bermotor

Peranan Askrindo
PT Asuransi kredit Indonesia bertujuan untuk menutup resiko atas kerugian yang diterita
oleh bank sebagai akibat dibayarnya kembali kredit oleh nasabah.
Kerugian-kerugian antara lain disebabkan :
1. Kebakaran untuk sektor Industri
2. Kondisi resiko keseluruhan kenderaan bermotor untuk angkutan darat
3. Sapi mati untuk sektor peternakan

JENIS LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


Tujuannya untuk mendorong pengembangan pasar ung dan pasar modal serta membantu
permodalan perusahaan terutama pengusaha golongan ekonomi lemah.

Jenis Lembaga keuangan bukan Bank


1. Lembaga pembiyaan pembangunan.
 PT Private Development Finance Company of Indonesia limited
 PT .Pembinaan Usaha Indonesia .(PT Bahana)
2. Lembaga perantara penerbitan dan perdangagan surat-aurat berharga
PT Indonesia Investment International
PT Merchant Investment corporation
PT fisrt Indonesia Finance&Invesment Corporation
PT sia and Euro American Capital
3. PT Papan Sejahtera
Tujuan untuk memberikan kredit pembelian rumah jangka panjang dan menegah .
4. PT Sarana bersama pembiayaan indonesia
Tujuan mengerahkan dana dan permodalan nasional bagi perkembangan ekonomi
dalam negeri.

Rangkuman
Lembaga pendukung kegiatan bisnis terdiri dari Bank, asuransi, lembaga keuangan bukan
bank. Jasa perbankan terdiri dari lalulintas pembayaran jualbeli cek perjalanan turis, jual beli
uang kertas dsb.

Materi latihan.
1. Jelaskan arti Bank
2. Jelaskan peranan Bank pada aktivitas Bisnis
3. Sebutkan jasa bank yang ditawarkan kepada masyarakat
4. Buat lembaran cek dan bilyet giro dan isi.
5. Jelaskan lembaran cek dan bilyet giro yang anda isi.
a. Jelaskan Sertifikat deposito.
b. Kenapa perusahaan mengasuransikan assetnya. Jelaskan

65
Materi test.
1. Bandingkan Cek dengan bilyet giro. Jelaskan bedanya.
2. Jelaskan peranan Askrindo

Kunci jawaban.
Kreteria penilaian : Skala penilaian : 10-100 : Bobot soal : masing-masing 20 %

Daftar pustaka
OP. Simorangkir, 1993, Seluk beluk bank komersial,Prenada

DAFTAR PUSTAKA

1. Pengantar Bisnis, Murti, Liberty.


2. Pengantar Bisnis, Ismail, Kencana Prenada.
3. Pengantar Bisnis Modern, Suyadi, Bumi Aksara.
4. Seluk Beluk Bank Komersial, O.P. Simonangkir.Prenada
5. Ekonomi Makro, T.Gilarso, 1992, Gramedia
6. Thomas S 1997 Seluk beluk bank komersial, Prenada

66

Anda mungkin juga menyukai