Disusun Oleh
2022207209176
FAKULTAS KESEHATAN
2023
1
LAPORAN PENDAHULUAN
5. Skala
a. Skala intensitifitas bunuh diri (S I R S)
1) Skore 0 : Tidak ada ide bunuh diri yang lalu dan sekarang.
2) Skore 1 : Ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak
mengancam bunuh diri.
3
3) Skore 2 : Memikirkan bunuh diri dengan aktif, tidak ada percobaan
bunuh diri.
4) Skore 3 : Mengancam bunuh diri, missal: tinggalkan saya atau saya
bunuh diri.
5) Skore 4 : Aktif mencoba bunuh diri.
6. Rentang Respon
Peningkatan diri
Seseorang dapat meningkatkan proteksi atau pertahanan diri secara wajar
terhadap situasional yang membutuhkan pertahanan diri. Sebagai contoh
seseorang mempertahankan diri dari pendapatnya yang berbeda mengenai
loyalitas terhadap pimpinan di tempat kerjanya.
Pengambilan resiko yang meningkatkan pertumbuhan
Seseorang memiliki kecenderungan atau berisiko mengalami perilaku
destruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi yang seharusnya
dapat mempertahankan diri, seperti seseorang merasa patah semangat bekerja
4
ketika dirinya dianggap tidak loyal terhadap pimpinan padahal sudah
melakukan pekerjaan secara optimal.
Destruktif diri tidak langsung
Seseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat (maladaptif) terhadap
situasi yang membutuhkan dirinya untuk mempertahankan diri. Misalnya
karena pandangan pimpinan terhadap kerjanya yang tidak loyal, maka
seseorang karyawan menjadi tidak masuk kantor atau bekerja seenaknya dan
tidak optimal.
Pencederaan diri
Seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencedaraan diri akibatnya
hilangnya harapan terhadap situasi yang ada.
Bunuh diri
Seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai dengan nyawanya
hilang.
Fakta
Delapan dari sepuluh orang yang bunuh diri telah memberikan petunjuk yang
pasti dan peringatan tentang niat bunuh diri mereka.
Orang yang ingin bunuh diri hanya bunh diri untuk waktu yang terbatas. Jika
mereka diselamatkan dari perasaan ingin menghancurkan dirinya, mereka
bisa untuk menjalani kehidupan yang normal.
5
Bunuh diri tidak diwariskan. Ini adalah masalah pribadi dan dapat di cegah.
Namun, anggota keluarga dengan bunuh diri meningkatkan factor individu
untuk bunuh diri
Antara 50 dan 80 persen dari semua orang yang akhirnya bunuh diri memiliki
sejarah upaya sebelumnya.
6
1) Kebencian terhadap diri sendiri
Bunuh diri merupakan hasil bentuk dari penyerangan atau kemarahan
terhdap orang lain
2) Ciri kepribadian
Keempat aspek kepribadian yang paling tepat terkait dengan peningkatan
resiko bunuh diri adalah permusuhan, impulsive, depresi, dan putus asa.
(stuart, 2013)
3) Teori psikodinamik
Teori psikodinamik menyatakan bahwa depresi yang terjadi karena
kehilangan sesuatu.
4. Sumber koping
Klien dengan penyakit kronik atau penyakit yang mengancam kehidupan dapat
melakukan perilaku bunuh diri dan sering kali orang ini secara sadar memilih
untuk melakukan tindakan bunuh diri. Perilaku bunuh diri berhubungan dengan
banyak faktor, baik secara social maupun budaya. Struktur social dan kehidupan
bersosial dapat menolong bahkan mendorong klien melakukan perilaku bunuh
diri. Isolasi social dapat menyebabkan kesepian dan meningkatkan keinginan
seseorang untuk melakukan bunuh diri. Seseorang yang aktif dalam kegiatan
masyarakat lebih mampu mentoleransi stress, sehingga menurunkan angka
bunuh diri. Aktif dalam kegiatan keagamaan juga dapat mencegah seseorang
melakukan tindakan bunuh diri.
5. Mekanisme koping
Seorang klien mungkin memakai beberapa variasi mekanisme koping yang
berhubungan denga perilaku bunuh diri, termasuk denial, rasionalization,
regression dan magical thinking. Mekanisme pertahanan diri yang seharusnya
tidak ditentang tanpa memeberikan koping alternative. Perilaku bunuh diri
menunjukkan kegagalan mekanisme koping. Ancaman bunuh diri mungkin
menunjukkan upaya terakhir untuk mendapatkan pertolongan agar dapat
mengatasi masalah. Bunuh diri yang terjadi merupakan kegagalan koping dan
mekanisme adaptif pada diri seseorang.
8
C. POHON MASALAH
1. Pohon Masalah
Resiko Bunuh Diri
Resiko Bunuh Diri
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
1. Ekspresi murung
2. Tak bergairah
3. Banyak diam
4. Ada bekas percobaan bunuh diri
9
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
Diagnosis medis : Depresi
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN (TULIS SESUAI DENGAN
MASALAH UTAMA)
Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (individu, keluarga dan kelompok)
1) Individu
2) Keluarga
3) Terapi Aktifitas Kelompok
Perencana Tindakan Keperawatan (Tulis Sesuai Dengan Masalah Utama)
Dengan Diagnosa Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
10
Perencanaan
No
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Fik-Ui (2014). Standar Asuhan Keperawatan: Spesialis Keperawatan Jiwa. Workshops Ke-
7, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta.
Stuart, G.W., And Laraia (2015), Principles And Practice Of Psychiaatric Nursing, (7th Ed.)
St. Louis : Mosby Year Book.
Stuart, G.W. (2019). Principles And Pratice Of Psichiatric Nursing. ( 9th Ed.) St. Louis : Mosby
12