Anda di halaman 1dari 616

RSUD BESUKI

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

Nama Jabatan : DIREKTUR RSUD BESUKI


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Direktur Rsud Besuki mempunyai tugas Merencanakan, memeriksa dan
mengevaluasi kegiatan
2. Uraian Tugas :
2.1 menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
2.2 melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis
2.3 menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
2.4 menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
2.5 melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas
dan fungsinya
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran kegiatan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit
3.2 Kelancaran kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis
3.3 Kelancaran kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
3.4 Kelancaran kegiatan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
3.5 Kelancaran pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait
dengan tugas dan fungsinya
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
4.2 Laporan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis
4.3 Laporan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4.4 Laporan kegiatan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
4.5 Laporan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan
tugas dan fungsinya
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM (fk.1-
1)
      Ruang Lingkup
Pekerjaan yang diarahkan Direktur Rsud Besuki bersifat pekerjaan
administratif,dan Pekerjaan Profesional yang rumit yaitu ketatausahaan,
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan , pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia
Dampak Program
Pekerjaan yang diarahkan oleh Direktur Rsud Besuki dalam melaksanakan
ketatausahaan, pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan , pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia mempengaruhi sebagian besar pekerjaan RSUD
BESUKI serta Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
  FAKTOR 2 : PENGATURAN ORGANISASI (fk.2-
1)
      Direktur Rsud Besuki bertanggung-jawab kepada Bupati
  FAKTOR 3 : WEWENANG PENYELIAAN DAN MANAJERIAL (fk.3-
2)
      DIREKTUR RSUD BESUKI mempunyai wewenang
1 Merencanakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan, menetapkan dan
menyesuaikan prioritas jangka pendek, dan menyusun jadwal penyelesaian
pekerjaan.
2 Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan.
3 Mengevaluasi kinerja bawahan.
4 Memberikan saran atau petunjuk kepada pegawai masalah pekerjaan dan
administrasi.
5 Mendengarkan dan menyelesaikan pengaduan dari pegawai.
6 Menemukan cara pengembangan output atau meningkatkan kualitas
pekerjaan yang diarahkan.
7 Mengembangkan standar kinerja
  FAKTOR 4 : HUBUNGAN PERSONAL
    A SIFAT HUBUNGAN (fk.4A-
3)
      Direktur Rsud Besuki dalam hal Melaksanakan ketatausahaan, pelayanan
pengobatan dan pemulihan kesehatan , pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia berhubungan dengan
1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
2 Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan
3 Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis
4 Dokter Pertama
5 Dokter Muda
6 Dokter Madya
7 Dokter Utama
8 Dokter Gigi Pertama
9 Dokter Gigi Muda
10 Dokter Gigi Madya
11 Dokter Gigi Utama
12 Bidan Terampil
13 Bidan Mahir
14 Bidan Penyelia
15 Bidan Pertama
16 Bidan Muda
17 Bidan Madya
18 Perawat Terampil
19 Perawat Mahir
20 Perawat Penyelia
21 Perawat Ahli Pertama
22 Perawat Ahli Muda
23 Perawat Ahli Madya
24 Terapis Gigi Dan Mulut Terampil
25 Terapis Gigi Dan Mulut Mahir
26 Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia
27 Asisten Apoteker Pelaksana
28 Asisten Apoteker Penyelia
29 Apoteker Pertama
30 Apoteker Muda
31 Apoteker Madya
32 Apoteker Utama
33 Nutrisionis Terampil Pelaksana
34 Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan
35 Nutrisionis Terampil Penyelia
36 Nutrisionis Ahli Pertama
37 Nutrisionis Ahli Muda
38 Nutrisionis Ahli Madya
39 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
40 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda
41 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya
42 Radiografer Pelaksana
43 Radiografer Penyelia
44 Fisioterapis Pertama
45 Fisioterapis Muda
46 Fisioterapis Madya
47 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana
48 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan
49 Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia
50 Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama
51 Pranata Laboratorium Kesehatan Muda
52 Pranata Laboratorium Kesehatan Madya
53 Perekam Medis Pelaksana
54 Perekam Medis Pelaksana Lanjutan
55 Perekam Medis Penyelia
56 Sanitarian Pelaksana
57 Sanitarian Pelaksana Lanjutan
58 Sanitarian Penyelia
59 Administrator Kesehatan Pertama
60 Administrator Kesehatan Muda
61 Administrator Kesehatan Madya
62 Teknisi Elektromedis Terampil
63 Teknisi Elektromedis Mahir
64 Teknisi Elektromedis Penyelia
65 Refraksionis Optisien Pelaksana
66 Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan
67 Refraksionis Optisien Penyelia
68 Pranata Komputer Pelaksana
69 Pranata Komputer Pertama
    B TUJUAN HUBUNGAN (fk.4B-
2)
      Direktur Rsud Besuki dalam melaksanakan tugasnya bertujuan untuk membahas
pekerjaan tentang ketatausahaan, pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
  FAKTOR 5 : KESULITAN DALAM PENGARAHAN PEKERJAAN (fk.5-
3)
      Direktur Rsud Besuki mempunyai tugas jabatan yang tingkat kesulitan dalam
mengarahkan pekerjaan dasar Bendahara (Kelas 7)
  FAKTOR 6 : KONDISI LAIN (fk.6-
2)
      Direktur Rsud Besuki mengarahkan penyelia bawahan dan melakukan koordinasi
dengan jabatan yang berada dibawahnya yaitu Bendahara (Kelas 7)
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DIREKTUR RSUD BESUKI


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 175 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 1-1
DAMPAK PROGRAM
2. Faktor 2 100 Tingkat Faktor
PENGATURAN 2-1
ORGANISASI
3. Faktor 3 775 Tingkat Faktor
WEWENANG 3-2
PENYELIAAN DAN
MANAJERIAL
4. Faktor 4
HUBUNGAN PERSONAL
A. SIFAT HUBUNGAN 75 Tingkat Faktor
4A-3
B. TUJUAN HUBUNGAN 75 Tingkat Faktor
4B-2
5. Faktor 5 340 Tingkat Faktor
KESULITAN DALAM 5-3
PENGARAHAN
PEKERJAAN
6. Faktor 6 575 Tingkat Faktor
KONDISI LAIN 6-2
K Total Nilai 2115 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 12 - (2105-2350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

Nama Jabatan : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas Merencanakan, memeriksa dan
mengevaluasi kegiatan
2. Uraian Tugas :
2.1 melaksanakan administrasi pengkoordinasian penyusunan rencana kerja
2.2 melaksanakan, penyelenggaraan, urusan rumah tangga, perlengkapan, surat
menyurat, tata kearsipan, kepegawaian, evaluasi penempatan pegawai,
perencanaan, perjalanan dinas, keuangan dan pelaporan
2.3 melaksanakan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Medis, Keperawatan, Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis
2.4 mengelola kegiatan keamanan, dan ketertiban
2.5 mengelola dan administrasi sarana transportasi
2.6 mengelola dan administrasi barang/inventaris
2.7 menyiapkan penilaian kinerja, pengembangan karier, ujian dinas dan pengisian
formasi jabatan
2.8 membuat Rencana Strategis Rumah Sakit
2.9 mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data untuk penyusunan
perencanaan dan anggaran program kegiatan Rumah Sakit
2.10 melaksanakan kegiatan ketatausahaan
2.11 melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
2.12 melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas
dan fungsinya
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran pelaksanaan administrasi pengkoordinasian penyusunan rencana
kerja
3.2 Kelancaran pelaksanaan, penyelenggaraan, urusan rumah tangga, perlengkapan,
surat menyurat, tata kearsipan, kepegawaian, evaluasi penempatan pegawai,
perencanaan, perjalanan dinas, keuangan dan pelaporan
3.3 Kelancaran pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) Medis, Keperawatan, Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis
3.4 Kelancaran kegiatan pengelolaan kegiatan keamanan, dan ketertiban
3.5 Kelancaran administrasi sarana transportasi
3.6 Kelancaran administrasi barang/inventaris
3.7 Ketepatan penilaian kinerja, pengembangan karier, ujian dinas dan pengisian
formasi jabatan
3.8 Ketepatan Rencana Strategis Rumah Sakit
3.9 Ketepatan data untuk penyusunan perencanaan dan anggaran program kegiatan
Rumah Sakit
3.10 Kelancaran pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
3.11 Ketepatan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
3.12 Kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur
sesuai tugas dan fungsinya
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan pelaksanaan administrasi pengkoordinasian penyusunan rencana kerja
4.2 Laporan pelaksanaan, penyelenggaraan, urusan rumah tangga, perlengkapan,
surat menyurat, tata kearsipan, kepegawaian, evaluasi penempatan pegawai,
perencanaan, perjalanan dinas, keuangan dan pelaporan
4.3 Laporan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) Medis, Keperawatan, Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis
4.4 Laporan kegiatan pengelolaan kegiatan keamanan, dan ketertiban
4.5 Laporan administrasi sarana transportasi
4.6 Laporan administrasi barang/inventaris
4.7 Dokumen penilaian kinerja, pengembangan karier, ujian dinas dan pengisian
formasi jabatan
4.8 Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit
4.9 Dokumen data untuk penyusunan perencanaan dan anggaran program kegiatan
Rumah Sakit
4.10 Laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
4.11 Dokumen hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
4.12 Laporan pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
tugas dan fungsinya
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM (fk.1-
1)
      Ruang Lingkup
Pekerjaan yang diarahkan Kepala Sub Bagian Tata Usaha bersifat pekerjaan
administratif,dan Pekerjaan Profesional yang rumit yaitu administrasi
pengkoordinasian penyusunan rencana kerja, urusan rumah tangga,
perlengkapan, surat menyurat, tata kearsipan, kepegawaian, evaluasi penempatan
pegawai, perencanaan, perjalanan dinas, keuangan dan pelaporan, administrasi
sarana transportasi, administrasi barang/inventaris
Dampak Program
Pekerjaan yang diarahkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam
melaksanakan administrasi pengkoordinasian penyusunan rencana kerja, urusan
rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, tata kearsipan, kepegawaian,
evaluasi penempatan pegawai, perencanaan, perjalanan dinas, keuangan dan
pelaporan, administrasi sarana transportasi, administrasi barang/inventaris
mempengaruhi sebagian besar pekerjaan RSUD BESUKI serta Pemerintah
Kabupaten Bojonegoro
  FAKTOR 2 : PENGATURAN ORGANISASI (fk.2-
1)
      Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertanggung-jawab kepada Direktur Rsud Besuki
  FAKTOR 3 : WEWENANG PENYELIAAN DAN MANAJERIAL (fk.3-
1)
      KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA mempunyai wewenang
1 Merencanakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan, menetapkan dan
menyesuaikan prioritas jangka pendek, dan menyusun jadwal penyelesaian
pekerjaan.
2 Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan.
3 Mengevaluasi kinerja bawahan.
4 Memberikan saran atau petunjuk kepada pegawai masalah pekerjaan dan
administrasi.
5 Mendengarkan dan menyelesaikan pengaduan dari pegawai.
6 Menemukan cara pengembangan output atau meningkatkan kualitas
pekerjaan yang diarahkan.
7 Mengembangkan standar kinerja
  FAKTOR 4 : HUBUNGAN PERSONAL
    A SIFAT HUBUNGAN (fk.4A-
1)
      Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam hal Melaksanakan administrasi
pengkoordinasian penyusunan rencana kerja, urusan rumah tangga,
perlengkapan, surat menyurat, tata kearsipan, kepegawaian, evaluasi penempatan
pegawai, perencanaan, perjalanan dinas, keuangan dan pelaporan, administrasi
sarana transportasi, administrasi barang/inventaris berhubungan dengan
1 Direktur Rsud Besuki
2 Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan
3 Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis
4 Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
5 Bendahara
6 Pengelola Barang Milik Negara
7 Pengelola Kepegawaian
8 Pengelola Keuangan
9 Pengadministrasi Perencanaan Dan Program
10 Pengadministrasi Keuangan
11 Pengemudi Ambulan
12 Petugas Keamanan
13 Pramu Kebersihan
14 Dokter Pertama
15 Dokter Muda
16 Dokter Madya
17 Dokter Utama
18 Dokter Gigi Pertama
19 Dokter Gigi Muda
20 Dokter Gigi Madya
21 Dokter Gigi Utama
22 Bidan Terampil
23 Bidan Mahir
24 Bidan Penyelia
25 Bidan Pertama
26 Bidan Muda
27 Bidan Madya
28 Perawat Terampil
29 Perawat Mahir
30 Perawat Penyelia
31 Perawat Ahli Pertama
32 Perawat Ahli Muda
33 Perawat Ahli Madya
34 Terapis Gigi Dan Mulut Terampil
35 Terapis Gigi Dan Mulut Mahir
36 Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia
37 Asisten Apoteker Pelaksana
38 Asisten Apoteker Penyelia
39 Apoteker Pertama
40 Apoteker Muda
41 Apoteker Madya
42 Apoteker Utama
43 Nutrisionis Terampil Pelaksana
44 Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan
45 Nutrisionis Terampil Penyelia
46 Nutrisionis Ahli Pertama
47 Nutrisionis Ahli Muda
48 Nutrisionis Ahli Madya
49 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
50 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda
51 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya
52 Radiografer Pelaksana
53 Radiografer Penyelia
54 Fisioterapis Pertama
55 Fisioterapis Muda
56 Fisioterapis Madya
57 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana
58 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan
59 Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia
60 Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama
61 Pranata Laboratorium Kesehatan Muda
62 Pranata Laboratorium Kesehatan Madya
63 Perekam Medis Pelaksana
64 Perekam Medis Pelaksana Lanjutan
65 Perekam Medis Penyelia
66 Sanitarian Pelaksana
67 Sanitarian Pelaksana Lanjutan
68 Sanitarian Penyelia
69 Administrator Kesehatan Pertama
70 Administrator Kesehatan Muda
71 Administrator Kesehatan Madya
72 Teknisi Elektromedis Terampil
73 Teknisi Elektromedis Mahir
74 Teknisi Elektromedis Penyelia
75 Refraksionis Optisien Pelaksana
76 Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan
77 Refraksionis Optisien Penyelia
78 Pranata Komputer Pelaksana
79 Pranata Komputer Pertama
    B TUJUAN HUBUNGAN (fk.4B-
1)
      Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugasnya bertujuan untuk
membahas pekerjaan tentang administrasi pengkoordinasian penyusunan rencana
kerja, urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, tata kearsipan,
kepegawaian, evaluasi penempatan pegawai, perencanaan, perjalanan dinas,
keuangan dan pelaporan, administrasi sarana transportasi, administrasi
barang/inventaris
  FAKTOR 5 : KESULITAN DALAM PENGARAHAN PEKERJAAN (fk.5-
3)
      Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas jabatan yang tingkat kesulitan
dalam mengarahkan pekerjaan dasar Bendahara (Kelas 7)
  FAKTOR 6 : KONDISI LAIN (fk.6-
1)
      Kepala Sub Bagian Tata Usaha mengarahkan penyelia bawahan dan melakukan
koordinasi dengan jabatan yang berada dibawahnya yaitu Bendahara (Kelas 7)
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 175 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 1-1
DAMPAK PROGRAM
2. Faktor 2 100 Tingkat Faktor
PENGATURAN 2-1
ORGANISASI
3. Faktor 3 450 Tingkat Faktor
WEWENANG 3-1
PENYELIAAN DAN
MANAJERIAL
4. Faktor 4
HUBUNGAN PERSONAL
A. SIFAT HUBUNGAN 25 Tingkat Faktor
4A-1
B. TUJUAN HUBUNGAN 30 Tingkat Faktor
4B-1
5. Faktor 5 340 Tingkat Faktor
KESULITAN DALAM 5-3
PENGARAHAN
PEKERJAAN
6. Faktor 6 310 Tingkat Faktor
KONDISI LAIN 6-1
K Total Nilai 1430 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENYUSUN RENCANA KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana mempuyai tugas Menerima,
mengumpulkan dan mengklasifikasikan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana serta mengkaji dan menyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran
sesuai yang diharapkan.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima dan memeriksa bahan dan data kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana
Dan Prasarana sesuai prosedur sebagai bahan kajian dalam rangka penyusunan
Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
2.2 Mengumpulkan dan mengklasifikasikan bahan dan data kegiatan Rencana
Kebutuhan Sarana Dan Prasarana sesuai spesifikasi dan prosedur untuk
memudahkan apabila diperlukan
2.3 Mempelajari dan mengkaji karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait
dengan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana sesuai prosedur
dalam rangka penyusunan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
2.4 Menyusun konsep penyusunan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana sesuai dengan hasil kajian dan prosedur untuk tercapainya sasaran yang
diharapkan
2.5 Mendiskusikan konsep penyusunan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana dengan pejabat yang berwenang dan terkait sesuai prosedur untuk
kesempurnaan penyusunan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
2.6 Menyusun kembali kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
berdasarkan hasil diskusi sesuai prosedur untuk kelancaran dan optimalisasi
penyusunan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
2.7 Mengevaluasi proses penyusunan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana sesuai prosedur sebagai bahan perbaikan dan kesempurnaan
tercapainya sasaran
2.8 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.9 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyusun konsep penyusunan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana
3.2 Menyusun kembali penyusunan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana setelah didiskusikan
3.3 Mengevaluasi hasil penyusunan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana
3.4 Melaporkan hasil penyusunan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen penerimaan data kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
4.2 Dokumen pengumpulan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
4.3 Dokumen pengklasifikasian kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
4.4 Dokumen penyusunan konsep kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana
4.5 Absensi diskusi & hasil diskusi kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana
4.6 Hasil dokumen evaluasi konsep kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana
4.7 Laporan hasil pelaksanaan tugas
4.8 Laporan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana dalam Menerima,
mengumpulkan dan mengklasifikasikan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana serta mengkaji dan menyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran
sesuai yang diharapkan. memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan,
prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup
untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana dalam Menerima,
mengumpulkan dan mengklasifikasikan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana serta mengkaji dan menyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran
sesuai yang diharapkan. secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara
umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana dalam Menerima,
mengumpulkan dan mengklasifikasikan kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana serta mengkaji dan menyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran
sesuai yang diharapkan. berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana terdiri dari
tugas-tugas yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana meliputi
pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, mengumpulkan dan mengklasifikasikan
kegiatan Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana serta mengkaji dan
menyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran sesuai yang diharapkan.
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan
Prasarana untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau
informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
mempunyai resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan
pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENYUSUN RENCANA KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BENDAHARA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Bendahara mempuyai tugas Mengelola serta mengkonsultasikan masalah
keuangan dan anggaran dengan pejabat transaksi keuangan sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengelola uang/ surat berharga/barang transaksi keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk bahan pertanggungjawaban;
2.2 Mengajukan surat permintaan pembayaran transaksi keuangan ke KPKN
berdasarkan surat perintah untuk mengurus keuangan;
2.3 Mengurus surat perintah membayar uang SPM Giro transaksi keuangan
berdasarkan prosedur yang berlaku untuk penerimaan uang;
2.4 Melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan transaksi keuangan berdasarkan
surat dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
2.5 Melayani permintaan uang muka transaksi keuangan berdasarkan surat perintah
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
2.6 Mencatat, menyusun penerimaan dan pengeluaran uang di dalam formulir daftar
penerimaan dan pengeluaran transaksi keuangan yang telah ditetapkan sesuai
prosedur yang berlaku untuk bahan lampiran laporan;
2.7 Membuat laporan mengenai permintaan, pengeluaran dan keadaan kas
berdasarkan penerimaan dan pengeluaran transaksi keuangan sebagai bahan
pertanggungjawaban;
2.8 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mengurus SPM.
3.2 Melayani permintaan pembayaran.
3.3 Mencatat, Menyusun penerimaan dan pengeluan.
3.4 Melaporkan transaksi keuangan
3.5 Mempertanggungjawabkan transaksi keuangan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen pengelolaan uang/surat berharga transaksi keuangan
4.2 Dokumen surat permintaan transaksi keuangan
4.3 Laporan Permintaan Pembayaran transaksi keuangan
4.4 Dokumen surat perintah membayar uang SPM Giro
4.5 Dokumen pembayaran tagihan-tagihan
4.6 Dokumen dan laporan hasil penerimaan
4.7 Laporan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Bendahara dalam Mengelola serta mengkonsultasikan masalah keuangan dan
anggaran dengan pejabat transaksi keuangan sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Bendahara
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Bendahara dalam Mengelola serta mengkonsultasikan masalah keuangan dan
anggaran dengan pejabat transaksi keuangan sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Bendahara dalam Mengelola serta mengkonsultasikan masalah keuangan dan
anggaran dengan pejabat transaksi keuangan sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
2)
      Tugas jabatan Bendahara terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Bendahara meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengelola serta mengkonsultasikan masalah keuangan dan
anggaran dengan pejabat transaksi keuangan sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Bendahara untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Bendahara mempunyai resiko dan ketidaknyamanan yang
membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BENDAHARA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 75 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-2
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGELOLA BARANG MILIK NEGARA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara mempuyai tugas Mengelola kegiatan Barang
Milik Negara dengan cara menyusun program, mengendalikan dan
mengkoordinasikan serta memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan kegiatan Barang Milik
Negara sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik;
2.2 Memantau kegiatan Barang Milik Negara sesuai dengan bidang tugasnya, agar
dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal
2.3 Mengendalikan program kerja kegiatan Barang Milik Negara , sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan
2.4 Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai
hasil yang optimal
2.5 Mengevaluasi dan menyusun laporan kegiatan Barang Milik Negara secara
berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan
penyusunan program berikutnya
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mengevaluasi kegiatan Barang Milik Negara
3.2 Melaporkan hasil kegiatan Barang Milik Negara
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen Barang Milik Negara
4.2 Laporan Barang Milik Negara
4.3 Dokumen penyusunan program kerja bahan & alat
4.4 Laporan pemantauan kegiatan Barang Milik Negara
4.5 Laporan pengendalian kegiatan Barang Milik Negara
4.6 Laporan koordinasi dengan instansi terkait
4.7 Laporan evaluasi kegiatan Barang Milik Negara
4.8 Laporan penyusunan kegiatan Barang Milik Negara
4.9 Laporan dan Dokumen tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Pengelola Barang Milik Negara dalam Mengelola kegiatan Barang Milik Negara
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pengelola Barang Milik Negara
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengelola Barang Milik Negara dalam Mengelola kegiatan Barang Milik Negara
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengelola Barang Milik Negara dalam Mengelola kegiatan Barang Milik Negara
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Barang Milik Negara terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Barang Milik Negara meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengelola kegiatan Barang Milik Negara dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. melakukan hubungan
kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengelola Barang Milik Negara untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengelola Barang Milik Negara mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGELOLA BARANG MILIK NEGARA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGELOLA KEPEGAWAIAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengelola Kepegawaian mempuyai tugas Mengelola kegiatan Kepegawaian
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan kegiatan Kepegawaian
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan baik;
2.2 Memantau kegiatan Kepegawaian sesuai dengan bidang tugasnya, agar dalam
pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal
2.3 Mengendalikan program kerja kegiatan Kepegawaian , sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
2.4 Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai
hasil yang optimal
2.5 Mengevaluasi dan menyusun laporan kegiatan Kepegawaian secara berkala,
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan
program berikutnya
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mengevaluasi kegiatan Kepegawaian
3.2 Melaporkan hasil kegiatan Kepegawaian
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen Kepegawaian
4.2 Laporan Kepegawaian
4.3 Dokumen penyusunan program kerja bahan & alat
4.4 Laporan pemantauan kegiatan Kepegawaian
4.5 Laporan pengendalian kegiatan Kepegawaian
4.6 Laporan koordinasi dengan instansi terkait
4.7 Laporan evaluasi kegiatan Kepegawaian
4.8 Laporan penyusunan kegiatan Kepegawaian
4.9 Laporan dan Dokumen tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Pengelola Kepegawaian dalam Mengelola kegiatan Kepegawaian dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pengelola Kepegawaian
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengelola Kepegawaian dalam Mengelola kegiatan Kepegawaian dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengelola Kepegawaian dalam Mengelola kegiatan Kepegawaian dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. berdasarkan pekerjaan
dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Kepegawaian terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Kepegawaian meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengelola kegiatan Kepegawaian dengan cara menyusun
program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. melakukan hubungan
kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengelola Kepegawaian untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengelola Kepegawaian mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGELOLA KEPEGAWAIAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGELOLA KEUANGAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengelola Keuangan mempuyai tugas Mengelola kegiatan Keuangan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan kegiatan Keuangan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan
dapat berjalan dengan baik;
2.2 Memantau kegiatan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya, agar dalam
pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal
2.3 Mengendalikan program kerja kegiatan Keuangan , sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
2.4 Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai
hasil yang optimal
2.5 Mengevaluasi dan menyusun laporan kegiatan Keuangan secara berkala, sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan program
berikutnya
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mengevaluasi kegiatan Keuangan
3.2 Melaporkan hasil kegiatan Keuangan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen Keuangan
4.2 Laporan Keuangan
4.3 Dokumen penyusunan program kerja bahan & alat
4.4 Laporan pemantauan kegiatan Keuangan
4.5 Laporan pengendalian kegiatan Keuangan
4.6 Laporan koordinasi dengan instansi terkait
4.7 Laporan evaluasi kegiatan Keuangan
4.8 Laporan penyusunan kegiatan Keuangan
4.9 Laporan dan Dokumen tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Pengelola Keuangan dalam Mengelola kegiatan Keuangan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pengelola Keuangan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengelola Keuangan dalam Mengelola kegiatan Keuangan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengelola Keuangan dalam Mengelola kegiatan Keuangan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. berdasarkan pekerjaan
dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Keuangan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Keuangan meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengelola kegiatan Keuangan dengan cara menyusun
program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. melakukan hubungan
kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengelola Keuangan untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengelola Keuangan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGELOLA KEUANGAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengadministrasi Perencanaan Dan Program mempuyai tugas Menerima,
mencatat, menyimpan Dokumen administrasi Perencanaan dan Program sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan
lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima, mencatat, dan menyortir administrasi Perencanaan dan Program
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian
2.2 Memberi lembar pengantar pada administrasi Perencanaan dan Program , sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pengendalian
2.3 Mengelompokkan surat atau dokumen administrasi Perencanaan dan Program
menurut jenis dan sifatnya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku,
agar memudahkan pendistribusian
2.4 Mendokumentasikan administrasi Perencanaan dan Program sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tertib administrasi
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas administrasi Perencanaan dan Program
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyimpan administrasi Perencanaan dan Program dengan baik
3.2 Mendokumentasikan surat administrasi Perencanaan dan Program
3.3 Melaporkan administrasi Perencanaan dan Program
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan administrasi Perencanaan dan Program
4.2 Laporan analisa kegiatan administrasi Perencanaan dan Program
4.3 Dokumen penerimaan surat
4.4 Laporan dan dokumen pencatatan surat
4.5 Dokumen lembar pengantar surat
4.6 Laporan dan pengelompokan surat
4.7 Dokumen hasil surat
4.8 Laporan hasil pelaksanaan tugas
4.9 Laporan hasil pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pengadministrasi Perencanaan Dan Program dalam Menerima, mencatat,
menyimpan Dokumen administrasi Perencanaan dan Program sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pengadministrasi Perencanaan Dan Program
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengadministrasi Perencanaan Dan Program dalam Menerima, mencatat,
menyimpan Dokumen administrasi Perencanaan dan Program sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengadministrasi Perencanaan Dan Program dalam Menerima, mencatat,
menyimpan Dokumen administrasi Perencanaan dan Program sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Perencanaan Dan Program terdiri dari tugas-
tugas yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Perencanaan Dan Program meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan
hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain
tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen administrasi
Perencanaan dan Program sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku,
agar pelaksanaan tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengadministrasi Perencanaan Dan
Program untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau
informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengadministrasi Perencanaan Dan Program mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan
yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGADMINISTRASI KEPEGAWAIAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengadministrasi Kepegawaian mempuyai tugas Menerima, mencatat,
menyimpan Dokumen administrasi Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima, mencatat, dan menyortir administrasi Kepegawaian sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian
2.2 Memberi lembar pengantar pada administrasi Kepegawaian , sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pengendalian
2.3 Mengelompokkan surat atau dokumen administrasi Kepegawaian menurut jenis
dan sifatnya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
memudahkan pendistribusian
2.4 Mendokumentasikan administrasi Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku, agar tertib administrasi
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas administrasi Kepegawaian sesuai dengan
prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyimpan administrasi Kepegawaian dengan baik
3.2 Mendokumentasikan surat administrasi Kepegawaian
3.3 Melaporkan administrasi Kepegawaian
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan administrasi Kepegawaian
4.2 Laporan analisa kegiatan administrasi Kepegawaian
4.3 Dokumen penerimaan surat
4.4 Laporan dan dokumen pencatatan surat
4.5 Dokumen lembar pengantar surat
4.6 Laporan dan pengelompokan surat
4.7 Dokumen hasil surat
4.8 Laporan hasil pelaksanaan tugas
4.9 Laporan hasil pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pengadministrasi Kepegawaian dalam Menerima, mencatat, menyimpan
Dokumen administrasi Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Pengadministrasi
Kepegawaian
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengadministrasi Kepegawaian dalam Menerima, mencatat, menyimpan
Dokumen administrasi Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengadministrasi Kepegawaian dalam Menerima, mencatat, menyimpan
Dokumen administrasi Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Kepegawaian terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Kepegawaian meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen administrasi
Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengadministrasi Kepegawaian untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengadministrasi Kepegawaian mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGADMINISTRASI KEPEGAWAIAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGADMINISTRASI KEUANGAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengadministrasi Keuangan mempuyai tugas Menerima, mencatat, menyimpan
Dokumen administrasi Keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima, mencatat, dan menyortir administrasi Keuangan sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian
2.2 Memberi lembar pengantar pada administrasi Keuangan , sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pengendalian
2.3 Mengelompokkan surat atau dokumen administrasi Keuangan menurut jenis dan
sifatnya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan
pendistribusian
2.4 Mendokumentasikan administrasi Keuangan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku, agar tertib administrasi
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas administrasi Keuangan sesuai dengan
prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyimpan administrasi Keuangan dengan baik
3.2 Mendokumentasikan surat administrasi Keuangan
3.3 Melaporkan administrasi Keuangan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan administrasi Keuangan
4.2 Laporan analisa kegiatan administrasi Keuangan
4.3 Dokumen penerimaan surat
4.4 Laporan dan dokumen pencatatan surat
4.5 Dokumen lembar pengantar surat
4.6 Laporan dan pengelompokan surat
4.7 Dokumen hasil surat
4.8 Laporan hasil pelaksanaan tugas
4.9 Laporan hasil pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pengadministrasi Keuangan dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Pengadministrasi Keuangan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengadministrasi Keuangan dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengadministrasi Keuangan dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Keuangan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Keuangan meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen administrasi
Keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengadministrasi Keuangan untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengadministrasi Keuangan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGADMINISTRASI KEUANGAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGADMINISTRASI UMUM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengadministrasi Umum mempuyai tugas Menerima, mencatat, menyimpan
Dokumen administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima, mencatat, dan menyortir administrasi Umum sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian
2.2 Memberi lembar pengantar pada administrasi Umum , sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pengendalian
2.3 Mengelompokkan surat atau dokumen administrasi Umum menurut jenis dan
sifatnya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan
pendistribusian
2.4 Mendokumentasikan administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku, agar tertib administrasi
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas administrasi Umum sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyimpan administrasi Umum dengan baik
3.2 Mendokumentasikan surat administrasi Umum
3.3 Melaporkan administrasi Umum
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan administrasi Umum
4.2 Laporan analisa kegiatan administrasi Umum
4.3 Dokumen penerimaan surat
4.4 Laporan dan dokumen pencatatan surat
4.5 Dokumen lembar pengantar surat
4.6 Laporan dan pengelompokan surat
4.7 Dokumen hasil surat
4.8 Laporan hasil pelaksanaan tugas
4.9 Laporan hasil pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Pengadministrasi Umum
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Umum terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Umum meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen administrasi
Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengadministrasi Umum untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengadministrasi Umum mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGADMINISTRASI UMUM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGEMUDI AMBULAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengemudi Ambulan mempuyai tugas Memeriksa, memanaskan, dan merawat
kelengkapan kendaraan berdasarkan petunjuk norma yang berlaku serta
mengemudikan, memperbaiki, dan melaporkan segala kerusakan agar kondisi
kendaraan selalu siap pakai
2. Uraian Tugas :
2.1 Memeriksa kelengkapan mobil ambulan dengan cara mengecek rem, oli dan
lampu di mesin, air radiator, air aki dan tekanan udara ban agar kendaraan dapat
dikendarai dengan baik
2.2 Memanaskan mesin mobil ambulan guna mengetahui kelainan mesin;
2.3 Merawat mobil ambulan dengan cara membersihkan mesin, ruangan dalam dan
luar kendaraan agar kendaraan kelihatan bersih;
2.4 Mengemudikan mobil ambulan berdasarkan tujuan dan ketentuan lalu lintas yang
berlaku agar kendaraan dapat tiba di tujuan dengan selamat;
2.5 Memperbaiki kerusakan kecil agar mobil ambulan dapat beroperasional secara
layak;
2.6 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.7 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Memanaskan mobil ambulan sebelum digunakan
3.2 Merawat mobil ambulan untuk menjaga dari kerusakan
3.3 Memperbaiki mobil ambulan pada kerusakan ringan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen mobil ambulan
4.2 Laporan mobil ambulan
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
2)
      Pengemudi Ambulan dalam Memeriksa, memanaskan, dan merawat kelengkapan
kendaraan berdasarkan petunjuk norma yang berlaku serta mengemudikan,
memperbaiki, dan melaporkan segala kerusakan agar kondisi kendaraan selalu
siap pakai memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan
operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Pengemudi Ambulan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengemudi Ambulan dalam Memeriksa, memanaskan, dan merawat kelengkapan
kendaraan berdasarkan petunjuk norma yang berlaku serta mengemudikan,
memperbaiki, dan melaporkan segala kerusakan agar kondisi kendaraan selalu
siap pakai secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang
harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu
dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Pengemudi Ambulan dalam Memeriksa, memanaskan, dan merawat kelengkapan
kendaraan berdasarkan petunjuk norma yang berlaku serta mengemudikan,
memperbaiki, dan melaporkan segala kerusakan agar kondisi kendaraan selalu
siap pakai berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan
dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengemudi Ambulan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengemudi Ambulan meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Memeriksa, memanaskan, dan merawat kelengkapan
kendaraan berdasarkan petunjuk norma yang berlaku serta mengemudikan,
memperbaiki, dan melaporkan segala kerusakan agar kondisi kendaraan selalu
siap pakai melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengemudi Ambulan untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengemudi Ambulan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGEMUDI AMBULAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 200 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-2
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 440 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 4 - (375-450)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PETUGAS KEAMANAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Petugas Keamanan mempuyai tugas Menerima dan mencatat pengamanan dan
penertiban sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima dan mencatat pengamanan dan penertiban dari pejabat yang
berwewenang sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas
2.2 Memberikan saran kepada perorangan/organisasi yang melanggar ketentuan yang
berlaku agar tertib
2.3 Memeriksa aplikasi lapangan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk pencegahan
2.4 Mengerjakan tugas yang sejenisnya sesuai dengan perintah atasan agar dapat
menyelesaikan pekerjaan yang diprioritaskan
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Realisasi program kerja
3.2 Disiplin kerja bawahan.
3.3 Pengembangan SDM Bawahan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen pengamanan dan penertiban
4.2 Laporan pengamanan dan penertiban
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
2)
      Petugas Keamanan dalam Menerima dan mencatat pengamanan dan penertiban
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Petugas Keamanan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Petugas Keamanan dalam Menerima dan mencatat pengamanan dan penertiban
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Petugas Keamanan dalam Menerima dan mencatat pengamanan dan penertiban
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Petugas Keamanan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Petugas Keamanan meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima dan mencatat pengamanan dan penertiban sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Petugas Keamanan untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Petugas Keamanan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PETUGAS KEAMANAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 200 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-2
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 340 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 3 - (305-370)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRAMU KEBERSIHAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pramu Kebersihan mempuyai tugas Menyiapkan peralatan dan menyajikan
kebutuhan Kebersihan sesuai perintah dan ketentuan yang berlaku serta
membersihkan dan merawat peralatan yang digunakan agar tetap terawat.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyiapkan peralatan yang diperlukan Kebersihan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan lancar;
2.2 Menyiapkan kebutuhan yang diperlukan Kebersihan sesuai perintah dan
ketentuan yang berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan lancar;
2.3 Membersihkan peralatan Kebersihan yang digunakan dengan menggunakan
fasilitas yang ada agar tetap bersih dan siap digunakan kembali;
2.4 Menyimpan dan merawat peralatan Kebersihan yang digunakan agar tidak cepat
rusak;
2.5 Membuat laporan kegiatan sesuai dengan prosedur sebagai akuntabillitas
pelaksanaan tugas
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyiapkan Kebersihan sesuai kebutuhan
3.2 Membersihkan Kebersihan setelah digunakan
3.3 Melaporkan tugas
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen penyiapan peralatan yang dibutuhkan
4.2 Laporan dan dokumen kebutuhan yang diperlukan
4.3 Cek list kebersihan peralatan
4.4 Cek list perawatan peralatan
4.5 Laporan kegiatan pramu
4.6 Laporan dan Dokumen tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
1)
      Pramu Kebersihan dalam Menyiapkan peralatan dan menyajikan kebutuhan
Kebersihan sesuai perintah dan ketentuan yang berlaku serta membersihkan dan
merawat peralatan yang digunakan agar tetap terawat. memerlukan pengetahuan
tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan
dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Pramu Kebersihan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pramu Kebersihan dalam Menyiapkan peralatan dan menyajikan kebutuhan
Kebersihan sesuai perintah dan ketentuan yang berlaku serta membersihkan dan
merawat peralatan yang digunakan agar tetap terawat. secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pramu Kebersihan dalam Menyiapkan peralatan dan menyajikan kebutuhan
Kebersihan sesuai perintah dan ketentuan yang berlaku serta membersihkan dan
merawat peralatan yang digunakan agar tetap terawat. berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pramu Kebersihan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pramu Kebersihan meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyiapkan peralatan dan menyajikan kebutuhan
Kebersihan sesuai perintah dan ketentuan yang berlaku serta membersihkan dan
merawat peralatan yang digunakan agar tetap terawat. melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pramu Kebersihan untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pramu Kebersihan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRAMU KEBERSIHAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 50 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-1
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 190 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 1 - (190-240)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

Nama Jabatan : KEPALA SEKSI PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan mempunyai tugas
Merencanakan, memeriksa dan mengevaluasi kegiatan
2. Uraian Tugas :
2.1 menyusun rencana pemberian pelayanan medis dan keperawatan
2.2 mengoordinasi dan melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan
2.3 melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
pelayanan medis dan keperawatan
2.4 memantau dan mengevaluasi pelayanan medis dan keperawatan:
2.5 menyusun program kerja, rencana kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan medis di Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat
2.6 memantau dan mengawasi penggunaan fasilitas pelayanan, serta kegiatan
pelayanan medis
2.7 memberikan masukan dalam rangka penyusunan rencana anggaran Rumah Sakit
khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan medis
2.8 mengoordinasi pemakaian dan pemeliharaan peralatan kedokteran/ kesehatan
2.9 mengawasi dan mengendalikan penerimaan, pelayanan dan pemulangan pasien
2.10 melaksanakan evaluasi dan pembinaan terhadap melaksanakan kegiatan
pelayanan medis
2.11 melaksanakan Asuhan Keperawatan
2.12 melaksanakan Asuhan Kebidanan
2.13 melaksanakan Logistik
2.14 melaksanakan kegiatan ketatausahaan
2.15 melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
2.16 melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas dan
fungsinya
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan rencana pemberian pelayanan medis dan keperawatan
3.2 Kelancaran kegiatan pelayanan medis dan keperawatan
3.3 Kelancaran pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan medis dan keperawatan
3.4 Kelancaran kegiatan pelayanan medis dan keperawatan:
3.5 Ketepatan program kerja, rencana kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan medis di Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat
3.6 Kelancaran kegiatan penggunaan fasilitas pelayanan, serta kegiatan pelayanan
medis
3.7 Kelancaran kegiatan pemberian masukan dalam rangka penyusunan rencana
anggaran Rumah Sakit khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
medis
3.8 Kelancaran kegiatan pemakaian dan pemeliharaan peralatan kedokteran/
kesehatan
3.9 Kelancaran penerimaan, pelayanan dan pemulangan pasien
3.10 Kelancaran pelaksanaan evaluasi dan pembinaan terhadap melaksanakan kegiatan
pelayanan medis
3.11 Kelancaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan
3.12 Kelancaran pelaksanaan Asuhan Kebidanan
3.13 Kelancaran pelaksanaan Logistik
3.14 Kelancaran pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
3.15 Ketepatan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
3.16 Kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
tugas dan fungsinya
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana pemberian pelayanan medis dan keperawatan
4.2 Laporan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan
4.3 Laporan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan medis dan keperawatan
4.4 Laporan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan:
4.5 Dokumen program kerja, rencana kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan medis di Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat
4.6 Laporan kegiatan penggunaan fasilitas pelayanan, serta kegiatan pelayanan medis
4.7 Laporan kegiatan pemberian masukan dalam rangka penyusunan rencana
anggaran Rumah Sakit khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
medis
4.8 Laporan kegiatan pemakaian dan pemeliharaan peralatan kedokteran/ kesehatan
4.9 Laporan penerimaan, pelayanan dan pemulangan pasien
4.10 Laporan pelaksanaan evaluasi dan pembinaan terhadap melaksanakan kegiatan
pelayanan medis
4.11 Laporan pelaksanaan Asuhan Keperawatan
4.12 Laporan pelaksanaan Asuhan Kebidanan
4.13 Laporan pelaksanaan Logistik
4.14 Laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
4.15 Dokumen hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
4.16 Laporan pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
tugas dan fungsinya
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM (fk.1-
1)
      Ruang Lingkup
Pekerjaan yang diarahkan Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan
bersifat pekerjaan administratif,dan Pekerjaan Profesional yang rumit yaitu
pelayanan medis dan keperawatan,fasilitas pelayanan,peralatan kedokteran/
kesehatan, pemulangan pasien,Asuhan Keperawatan, Asuhan
Kebidanan,Logistik,ketatausahaan
Dampak Program
Pekerjaan yang diarahkan oleh Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan
dalam melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan,fasilitas
pelayanan,peralatan kedokteran/ kesehatan, pemulangan pasien,Asuhan
Keperawatan, Asuhan Kebidanan,Logistik,ketatausahaan mempengaruhi
sebagian besar pekerjaan RSUD BESUKI serta Pemerintah Kabupaten
Bojonegoro
  FAKTOR 2 : PENGATURAN ORGANISASI (fk.2-
1)
      Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan bertanggung-jawab kepada
Direktur Rsud Besuki
  FAKTOR 3 : WEWENANG PENYELIAAN DAN MANAJERIAL (fk.3-
1)
      KEPALA SEKSI PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN mempunyai
wewenang
1 Merencanakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan, menetapkan dan
menyesuaikan prioritas jangka pendek, dan menyusun jadwal penyelesaian
pekerjaan.
2 Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan.
3 Mengevaluasi kinerja bawahan.
4 Memberikan saran atau petunjuk kepada pegawai masalah pekerjaan dan
administrasi.
5 Mendengarkan dan menyelesaikan pengaduan dari pegawai.
6 Menemukan cara pengembangan output atau meningkatkan kualitas
pekerjaan yang diarahkan.
7 Mengembangkan standar kinerja
  FAKTOR 4 : HUBUNGAN PERSONAL
    A SIFAT HUBUNGAN (fk.4A-
1)
      Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan dalam hal Melaksanakan
pelayanan medis dan keperawatan,fasilitas pelayanan,peralatan kedokteran/
kesehatan, pemulangan pasien,Asuhan Keperawatan, Asuhan
Kebidanan,Logistik,ketatausahaan berhubungan dengan
1 Direktur Rsud Besuki
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3 Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis
4 Analis Kesehatan
5 Pengelola Keperawatan
6 Pengelola Pelayanan Kesehatan
7 Pengadministrasi Umum
8 Dokter Pertama
9 Dokter Muda
10 Dokter Madya
11 Dokter Utama
12 Dokter Gigi Pertama
13 Dokter Gigi Muda
14 Dokter Gigi Madya
15 Dokter Gigi Utama
16 Bidan Terampil
17 Bidan Mahir
18 Bidan Penyelia
19 Bidan Pertama
20 Bidan Muda
21 Bidan Madya
22 Perawat Terampil
23 Perawat Mahir
24 Perawat Penyelia
25 Perawat Ahli Pertama
26 Perawat Ahli Muda
27 Perawat Ahli Madya
28 Terapis Gigi Dan Mulut Terampil
29 Terapis Gigi Dan Mulut Mahir
30 Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia
31 Asisten Apoteker Pelaksana
32 Asisten Apoteker Penyelia
33 Apoteker Pertama
34 Apoteker Muda
35 Apoteker Madya
36 Apoteker Utama
37 Nutrisionis Terampil Pelaksana
38 Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan
39 Nutrisionis Terampil Penyelia
40 Nutrisionis Ahli Pertama
41 Nutrisionis Ahli Muda
42 Nutrisionis Ahli Madya
43 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
44 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda
45 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya
46 Radiografer Pelaksana
47 Radiografer Penyelia
48 Fisioterapis Pertama
49 Fisioterapis Muda
50 Fisioterapis Madya
51 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana
52 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan
53 Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia
54 Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama
55 Pranata Laboratorium Kesehatan Muda
56 Pranata Laboratorium Kesehatan Madya
57 Perekam Medis Pelaksana
58 Perekam Medis Pelaksana Lanjutan
59 Perekam Medis Penyelia
60 Sanitarian Pelaksana
61 Sanitarian Pelaksana Lanjutan
62 Sanitarian Penyelia
63 Administrator Kesehatan Pertama
64 Administrator Kesehatan Muda
65 Administrator Kesehatan Madya
66 Teknisi Elektromedis Terampil
67 Teknisi Elektromedis Mahir
68 Teknisi Elektromedis Penyelia
69 Refraksionis Optisien Pelaksana
70 Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan
71 Refraksionis Optisien Penyelia
72 Pranata Komputer Pelaksana
73 Pranata Komputer Pertama
    B TUJUAN HUBUNGAN (fk.4B-
1)
      Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan dalam melaksanakan tugasnya
bertujuan untuk membahas pekerjaan tentang pelayanan medis dan
keperawatan,fasilitas pelayanan,peralatan kedokteran/ kesehatan, pemulangan
pasien,Asuhan Keperawatan, Asuhan Kebidanan,Logistik,ketatausahaan
  FAKTOR 5 : KESULITAN DALAM PENGARAHAN PEKERJAAN (fk.5-
3)
      Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan mempunyai tugas jabatan yang
tingkat kesulitan dalam mengarahkan pekerjaan dasar Analis Kesehatan (Kelas 7)
  FAKTOR 6 : KONDISI LAIN (fk.6-
1)
      Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan mengarahkan penyelia
bawahan dan melakukan koordinasi dengan jabatan yang berada dibawahnya
yaitu Analis Kesehatan (Kelas 7)
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : KEPALA SEKSI PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 175 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 1-1
DAMPAK PROGRAM
2. Faktor 2 100 Tingkat Faktor
PENGATURAN 2-1
ORGANISASI
3. Faktor 3 450 Tingkat Faktor
WEWENANG 3-1
PENYELIAAN DAN
MANAJERIAL
4. Faktor 4
HUBUNGAN PERSONAL
A. SIFAT HUBUNGAN 25 Tingkat Faktor
4A-1
B. TUJUAN HUBUNGAN 30 Tingkat Faktor
4B-1
5. Faktor 5 340 Tingkat Faktor
KESULITAN DALAM 5-3
PENGARAHAN
PEKERJAAN
6. Faktor 6 310 Tingkat Faktor
KONDISI LAIN 6-1
K Total Nilai 1430 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ANALIS KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Analis Kesehatan mempuyai tugas Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai
dengan prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengumpulkan bahan-bahan Kesehatan sesuai dengan prosedur yang berlaku
untuk keperluan penyelesaian pekerjaan
2.2 Mempelajari, menganalisa serta menelaah bahan-bahan sesuai dengan Kesehatan
dalam bidangnya agar memperlancar pelaksanaan tugas
2.3 Mengadakan penelitian berdasarkan permasalahan Kesehatan dalam rangka
menyelesaikan pekerjaan
2.4 Membuat laporan berdasarkan Kesehatan untuk disampaikan kepada Atasan agar
hasil telaahan dapat bermanfaat
2.5 Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya
Kesehatan untuk disampaikan kepada Atasan
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Atasan baik secara
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyelesaikan analisis kegiatan Kesehatan dengan tepat waktu
3.2 Menyelesaikan hasil penelitian terhadap hasil kegiatan Kesehatan
3.3 Menyelesaikan laporan terhadap hasil kegiatan Kesehatan
3.4 Mengumpulkan Bahan-bahan kegiatan Kesehatan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan Kesehatan
4.2 Laporan analisa kegiatan Kesehatan
4.3 Laporan monitoring dan Evaluasi Kesehatan
4.4 Laporan Hasil Rapat Kesehatan
4.5 Laporan Pelaksanaan Tugas Kesehatan
4.6 Laporan dan dokumen pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Analis Kesehatan dalam Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Analis Kesehatan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Analis Kesehatan dalam Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Analis Kesehatan dalam Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Analis Kesehatan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Analis Kesehatan meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Analis Kesehatan untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Analis Kesehatan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ANALIS KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGELOLA KEPERAWATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengelola Keperawatan mempuyai tugas Mengelola kegiatan Keperawatan
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan kegiatan Keperawatan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan baik;
2.2 Memantau kegiatan Keperawatan sesuai dengan bidang tugasnya, agar dalam
pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal
2.3 Mengendalikan program kerja kegiatan Keperawatan , sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
2.4 Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai
hasil yang optimal
2.5 Mengevaluasi dan menyusun laporan kegiatan Keperawatan secara berkala,
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan
program berikutnya
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mengevaluasi kegiatan Keperawatan
3.2 Melaporkan hasil kegiatan Keperawatan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen Keperawatan
4.2 Laporan Keperawatan
4.3 Dokumen penyusunan program kerja bahan & alat
4.4 Laporan pemantauan kegiatan Keperawatan
4.5 Laporan pengendalian kegiatan Keperawatan
4.6 Laporan koordinasi dengan instansi terkait
4.7 Laporan evaluasi kegiatan Keperawatan
4.8 Laporan penyusunan kegiatan Keperawatan
4.9 Laporan dan Dokumen tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Pengelola Keperawatan dalam Mengelola kegiatan Keperawatan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pengelola Keperawatan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengelola Keperawatan dalam Mengelola kegiatan Keperawatan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengelola Keperawatan dalam Mengelola kegiatan Keperawatan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. berdasarkan pekerjaan
dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Keperawatan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Keperawatan meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengelola kegiatan Keperawatan dengan cara menyusun
program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. melakukan hubungan
kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengelola Keperawatan untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengelola Keperawatan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGELOLA KEPERAWATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGELOLA PELAYANAN KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengelola Pelayanan Kesehatan mempuyai tugas Mengelola kegiatan Pelayanan
Kesehatan dengan cara menyusun program, mengendalikan dan
mengkoordinasikan serta memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan kegiatan Pelayanan
Kesehatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik;
2.2 Memantau kegiatan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya, agar
dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal
2.3 Mengendalikan program kerja kegiatan Pelayanan Kesehatan , sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan
2.4 Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai
hasil yang optimal
2.5 Mengevaluasi dan menyusun laporan kegiatan Pelayanan Kesehatan secara
berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan
penyusunan program berikutnya
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mengevaluasi kegiatan Pelayanan Kesehatan
3.2 Melaporkan hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen Pelayanan Kesehatan
4.2 Laporan Pelayanan Kesehatan
4.3 Dokumen penyusunan program kerja bahan & alat
4.4 Laporan pemantauan kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.5 Laporan pengendalian kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.6 Laporan koordinasi dengan instansi terkait
4.7 Laporan evaluasi kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.8 Laporan penyusunan kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.9 Laporan dan Dokumen tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Pengelola Pelayanan Kesehatan dalam Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pengelola Pelayanan Kesehatan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengelola Pelayanan Kesehatan dalam Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengelola Pelayanan Kesehatan dalam Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Pelayanan Kesehatan terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Pelayanan Kesehatan meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. melakukan hubungan
kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengelola Pelayanan Kesehatan untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengelola Pelayanan Kesehatan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGELOLA PELAYANAN KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGADMINISTRASI UMUM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengadministrasi Umum mempuyai tugas Menerima, mencatat, menyimpan
Dokumen administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima, mencatat, dan menyortir administrasi Umum sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian
2.2 Memberi lembar pengantar pada administrasi Umum , sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pengendalian
2.3 Mengelompokkan surat atau dokumen administrasi Umum menurut jenis dan
sifatnya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan
pendistribusian
2.4 Mendokumentasikan administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku, agar tertib administrasi
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas administrasi Umum sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyimpan administrasi Umum dengan baik
3.2 Mendokumentasikan surat administrasi Umum
3.3 Melaporkan administrasi Umum
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan administrasi Umum
4.2 Laporan analisa kegiatan administrasi Umum
4.3 Dokumen penerimaan surat
4.4 Laporan dan dokumen pencatatan surat
4.5 Dokumen lembar pengantar surat
4.6 Laporan dan pengelompokan surat
4.7 Dokumen hasil surat
4.8 Laporan hasil pelaksanaan tugas
4.9 Laporan hasil pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Pengadministrasi Umum
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Umum terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Umum meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen administrasi
Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengadministrasi Umum untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengadministrasi Umum mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGADMINISTRASI UMUM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

Nama Jabatan : KEPALA SEKSI PENUNJANG MEDIS DAN PENUNJANG NON MEDIS
Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis mempunyai tugas
Merencanakan, memeriksa dan mengevaluasi kegiatan
2. Uraian Tugas :
2.1 menyusun rencana pemberian pelayanan penunjang medis dan penunjang non
medis
2.2 mengoordinasi dan melaksanakan pelayanan penunjang medis dan penunjang
non medis
2.3 melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
2.4 mengelola rekam medis
2.5 memantau dan mengevaluasi pelayanan penunjang medis dan penunjang non
medis
2.6 menyusun program kerja, rencana kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan medis di Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi/Apotek, Instalasi
Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana, Instalasi Sanitasi dan Instalasi Rekam
Medik
2.7 menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran Rumah Sakit khususnya yang
berkaitan dengan kegiatan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
2.8 mengoordinasi pemakaian dan pemeliharaan peralatan kesehatan di seluruh
instalasi penunjang medis dan penunjang non medis
2.9 melaksanakan evaluasi dan pembinaan terhadap melaksanakan kegiatan
penunjang medis dan penunjang non medis
2.10 melaksanakan kegiatan ketatausahaan
2.11 melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
2.12 melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas
dan fungsinya
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan rencana pemberian pelayanan penunjang medis dan penunjang non
medis
3.2 Kelancaran kegiatan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
3.3 Kelancaran pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
3.4 Kelancaran kegiatan pengelolaan rekam medis
3.5 Ketepatan program kerja, rencana kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan medis di Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi/Apotek, Instalasi
Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana, Instalasi Sanitasi dan Instalasi Rekam
Medik
3.6 Ketepatan bahan penyusunan rencana anggaran Rumah Sakit khususnya yang
berkaitan dengan kegiatan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
3.7 Kelancaran kegiatan pemakaian dan pemeliharaan peralatan kesehatan di seluruh
instalasi penunjang medis dan penunjang non medis
3.8 Kelancaran pelaksanaan evaluasi dan pembinaan terhadap melaksanakan
kegiatan penunjang medis dan penunjang non medis
3.9 Kelancaran pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
3.10 Ketepatan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
3.11 Kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur
sesuai tugas dan fungsinya
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana pemberian pelayanan penunjang medis dan penunjang non
medis
4.2 Laporan kegiatan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
4.3 Laporan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
4.4 Laporan kegiatan pengelolaan rekam medis
4.5 Dokumen program kerja, rencana kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan medis di Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi/Apotek, Instalasi
Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana, Instalasi Sanitasi dan Instalasi Rekam
Medik
4.6 Dokumen bahan penyusunan rencana anggaran Rumah Sakit khususnya yang
berkaitan dengan kegiatan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis
4.7 Laporan kegiatan pemakaian dan pemeliharaan peralatan kesehatan di seluruh
instalasi penunjang medis dan penunjang non medis
4.8 Laporan pelaksanaan evaluasi dan pembinaan terhadap melaksanakan kegiatan
penunjang medis dan penunjang non medis
4.9 Laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
4.10 Dokumen hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur
4.11 Laporan pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
tugas dan fungsinya
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM (fk.1-
1)
      Ruang Lingkup
Pekerjaan yang diarahkan Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non
Medis bersifat pekerjaan administratif,dan Pekerjaan Profesional yang rumit
yaitu pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis,rencana
anggaran,ketatausahaan
Dampak Program
Pekerjaan yang diarahkan oleh Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang
Non Medis dalam melaksanakan pelayanan penunjang medis dan penunjang non
medis,rencana anggaran,ketatausahaan mempengaruhi sebagian besar pekerjaan
RSUD BESUKI serta Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
  FAKTOR 2 : PENGATURAN ORGANISASI (fk.2-
1)
      Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis bertanggung-jawab
kepada Direktur Rsud Besuki
  FAKTOR 3 : WEWENANG PENYELIAAN DAN MANAJERIAL (fk.3-
1)
      KEPALA SEKSI PENUNJANG MEDIS DAN PENUNJANG NON MEDIS
mempunyai wewenang
1 Merencanakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan, menetapkan dan
menyesuaikan prioritas jangka pendek, dan menyusun jadwal penyelesaian
pekerjaan.
2 Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan.
3 Mengevaluasi kinerja bawahan.
4 Memberikan saran atau petunjuk kepada pegawai masalah pekerjaan dan
administrasi.
5 Mendengarkan dan menyelesaikan pengaduan dari pegawai.
6 Menemukan cara pengembangan output atau meningkatkan kualitas
pekerjaan yang diarahkan.
7 Mengembangkan standar kinerja
  FAKTOR 4 : HUBUNGAN PERSONAL
    A SIFAT HUBUNGAN (fk.4A-
1)
      Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis dalam hal
Melaksanakan pelayanan penunjang medis dan penunjang non medis,rencana
anggaran,ketatausahaan berhubungan dengan
1 Direktur Rsud Besuki
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3 Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan
4 Analis Kesehatan
5 Pengelola Pelayanan Kesehatan
6 Pemelihara Sarana Dan Prasarana
7 Pemulasaran Jenazah
8 Binatu Rumah Sakit
9 Petugas Kamar Gelap
10 Dokter Pertama
11 Dokter Muda
12 Dokter Madya
13 Dokter Utama
14 Dokter Gigi Pertama
15 Dokter Gigi Muda
16 Dokter Gigi Madya
17 Dokter Gigi Utama
18 Bidan Terampil
19 Bidan Mahir
20 Bidan Penyelia
21 Bidan Pertama
22 Bidan Muda
23 Bidan Madya
24 Perawat Terampil
25 Perawat Mahir
26 Perawat Penyelia
27 Perawat Ahli Pertama
28 Perawat Ahli Muda
29 Perawat Ahli Madya
30 Terapis Gigi Dan Mulut Terampil
31 Terapis Gigi Dan Mulut Mahir
32 Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia
33 Asisten Apoteker Pelaksana
34 Asisten Apoteker Penyelia
35 Apoteker Pertama
36 Apoteker Muda
37 Apoteker Madya
38 Apoteker Utama
39 Nutrisionis Terampil Pelaksana
40 Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan
41 Nutrisionis Terampil Penyelia
42 Nutrisionis Ahli Pertama
43 Nutrisionis Ahli Muda
44 Nutrisionis Ahli Madya
45 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
46 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda
47 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya
48 Radiografer Pelaksana
49 Radiografer Penyelia
50 Fisioterapis Pertama
51 Fisioterapis Muda
52 Fisioterapis Madya
53 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana
54 Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan
55 Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia
56 Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama
57 Pranata Laboratorium Kesehatan Muda
58 Pranata Laboratorium Kesehatan Madya
59 Perekam Medis Pelaksana
60 Perekam Medis Pelaksana Lanjutan
61 Perekam Medis Penyelia
62 Sanitarian Pelaksana
63 Sanitarian Pelaksana Lanjutan
64 Sanitarian Penyelia
65 Administrator Kesehatan Pertama
66 Administrator Kesehatan Muda
67 Administrator Kesehatan Madya
68 Teknisi Elektromedis Terampil
69 Teknisi Elektromedis Mahir
70 Teknisi Elektromedis Penyelia
71 Refraksionis Optisien Pelaksana
72 Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan
73 Refraksionis Optisien Penyelia
74 Pranata Komputer Pelaksana
75 Pranata Komputer Pertama
    B TUJUAN HUBUNGAN (fk.4B-
1)
      Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis dalam melaksanakan
tugasnya bertujuan untuk membahas pekerjaan tentang pelayanan penunjang
medis dan penunjang non medis,rencana anggaran,ketatausahaan
  FAKTOR 5 : KESULITAN DALAM PENGARAHAN PEKERJAAN (fk.5-
3)
      Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis mempunyai tugas
jabatan yang tingkat kesulitan dalam mengarahkan pekerjaan dasar Analis
Kesehatan (Kelas 7)
  FAKTOR 6 : KONDISI LAIN (fk.6-
1)
      Kepala Seksi Penunjang Medis Dan Penunjang Non Medis mengarahkan
penyelia bawahan dan melakukan koordinasi dengan jabatan yang berada
dibawahnya yaitu Analis Kesehatan (Kelas 7)
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : KEPALA SEKSI PENUNJANG MEDIS DAN PENUNJANG NON MEDIS
Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 175 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 1-1
DAMPAK PROGRAM
2. Faktor 2 100 Tingkat Faktor
PENGATURAN 2-1
ORGANISASI
3. Faktor 3 450 Tingkat Faktor
WEWENANG 3-1
PENYELIAAN DAN
MANAJERIAL
4. Faktor 4
HUBUNGAN PERSONAL
A. SIFAT HUBUNGAN 25 Tingkat Faktor
4A-1
B. TUJUAN HUBUNGAN 30 Tingkat Faktor
4B-1
5. Faktor 5 340 Tingkat Faktor
KESULITAN DALAM 5-3
PENGARAHAN
PEKERJAAN
6. Faktor 6 310 Tingkat Faktor
KONDISI LAIN 6-1
K Total Nilai 1430 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ANALIS KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Analis Kesehatan mempuyai tugas Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai
dengan prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengumpulkan bahan-bahan Kesehatan sesuai dengan prosedur yang berlaku
untuk keperluan penyelesaian pekerjaan
2.2 Mempelajari, menganalisa serta menelaah bahan-bahan sesuai dengan Kesehatan
dalam bidangnya agar memperlancar pelaksanaan tugas
2.3 Mengadakan penelitian berdasarkan permasalahan Kesehatan dalam rangka
menyelesaikan pekerjaan
2.4 Membuat laporan berdasarkan Kesehatan untuk disampaikan kepada Atasan agar
hasil telaahan dapat bermanfaat
2.5 Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya
Kesehatan untuk disampaikan kepada Atasan
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Atasan baik secara
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyelesaikan analisis kegiatan Kesehatan dengan tepat waktu
3.2 Menyelesaikan hasil penelitian terhadap hasil kegiatan Kesehatan
3.3 Menyelesaikan laporan terhadap hasil kegiatan Kesehatan
3.4 Mengumpulkan Bahan-bahan kegiatan Kesehatan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan Kesehatan
4.2 Laporan analisa kegiatan Kesehatan
4.3 Laporan monitoring dan Evaluasi Kesehatan
4.4 Laporan Hasil Rapat Kesehatan
4.5 Laporan Pelaksanaan Tugas Kesehatan
4.6 Laporan dan dokumen pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Analis Kesehatan dalam Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Analis Kesehatan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Analis Kesehatan dalam Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Analis Kesehatan dalam Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Analis Kesehatan terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Analis Kesehatan meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menelaah dan menganalisa Kesehatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara
berdayaguna dan berhasilguna melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Analis Kesehatan untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Analis Kesehatan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ANALIS KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGELOLA PELAYANAN KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengelola Pelayanan Kesehatan mempuyai tugas Mengelola kegiatan Pelayanan
Kesehatan dengan cara menyusun program, mengendalikan dan
mengkoordinasikan serta memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan.
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan kegiatan Pelayanan
Kesehatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik;
2.2 Memantau kegiatan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya, agar
dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal
2.3 Mengendalikan program kerja kegiatan Pelayanan Kesehatan , sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan
2.4 Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai
hasil yang optimal
2.5 Mengevaluasi dan menyusun laporan kegiatan Pelayanan Kesehatan secara
berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan
penyusunan program berikutnya
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mengevaluasi kegiatan Pelayanan Kesehatan
3.2 Melaporkan hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen Pelayanan Kesehatan
4.2 Laporan Pelayanan Kesehatan
4.3 Dokumen penyusunan program kerja bahan & alat
4.4 Laporan pemantauan kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.5 Laporan pengendalian kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.6 Laporan koordinasi dengan instansi terkait
4.7 Laporan evaluasi kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.8 Laporan penyusunan kegiatan Pelayanan Kesehatan
4.9 Laporan dan Dokumen tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Pengelola Pelayanan Kesehatan dalam Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pengelola Pelayanan Kesehatan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengelola Pelayanan Kesehatan dalam Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengelola Pelayanan Kesehatan dalam Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan
dengan cara menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta
memeriksa dan mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Pelayanan Kesehatan terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengelola Pelayanan Kesehatan meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengelola kegiatan Pelayanan Kesehatan dengan cara
menyusun program, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta memeriksa dan
mengevaluasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. melakukan hubungan
kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengelola Pelayanan Kesehatan untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengelola Pelayanan Kesehatan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGELOLA PELAYANAN KESEHATAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PEMELIHARA SARANA DAN PRASARANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pemelihara Sarana Dan Prasarana mempuyai tugas Menerima, memeriksa, dan
mempelajari karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait dengan Sarana dan
Prasarana sesuai dengan prosedur dengan ketentuan yang berlaku untuk
tercapainya sasaran yang diharapkan
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima dan memeriksa Sarana dan Prasarana dari pejabat yang berwenang
atau yang terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan dalam rangka
pelaksanaan tugas
2.2 Mempelajari karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait dengan Sarana dan
Prasarana sesuai dengan prosedur untuk mengetahui cara dan teknik
pemeliharaan agar menunjang pelaksanaan tugas
2.3 Melaksanakan pemeliharaan Sarana dan Prasarana sesuai prosedur agar Sarana
dan Prasarana dapat dipelihara dengan baik
2.4 Mencatat Sarana dan Prasarana mengalami kerusakan sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk dilaporkan pada pejabat berwenang dan terkait
2.5 Mengevaluasi dan mengkaji ulang dengan cara mendiskusikan dengan pejabat
yang berwenang dan terkait sesuai dengan prosedur untuk keberhasilan
pemeliharaan Sarana dan Prasarana sesuai yang diharapkan
2.6 Melaporkan kepada atasan sesuai dengan prosedur sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
2.7 Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan baik secara lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Melaksanakan pemeliharaan kegiatan Sarana dan Prasarana
3.2 Mencatat kegiatan Sarana dan Prasarana
3.3 Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Sarana dan Prasarana
3.4 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Sarana dan Prasarana
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen pencatatan kegiatan Sarana dan Prasarana
4.2 Dokumen Evaluasi dan kaji ulang kegiatan Sarana dan Prasarana
4.3 Dokumen penerimaan kegiatan Sarana dan Prasarana
4.4 Dokumen pemeriksaan kegiatan Sarana dan Prasarana
4.5 Dokumen bahan-nahan kegiatan Sarana dan Prasarana
4.6 Dokumen pemeliharaan kegiatan Sarana dan Prasarana
4.7 Laporan kegiatan Sarana dan Prasarana
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pemelihara Sarana Dan Prasarana dalam Menerima, memeriksa, dan mempelajari
karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait dengan Sarana dan Prasarana
sesuai dengan prosedur dengan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran
yang diharapkan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur,
dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Pemelihara Sarana Dan Prasarana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pemelihara Sarana Dan Prasarana dalam Menerima, memeriksa, dan mempelajari
karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait dengan Sarana dan Prasarana
sesuai dengan prosedur dengan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran
yang diharapkan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa
yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas
waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pemelihara Sarana Dan Prasarana dalam Menerima, memeriksa, dan mempelajari
karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait dengan Sarana dan Prasarana
sesuai dengan prosedur dengan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran
yang diharapkan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah
ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pemelihara Sarana Dan Prasarana terdiri dari tugas-tugas yang
jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pemelihara Sarana Dan Prasarana meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, memeriksa, dan mempelajari karakteristik,
spesifikasi dan hal-hal yang terkait dengan Sarana dan Prasarana sesuai dengan
prosedur dengan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran yang
diharapkan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pemelihara Sarana Dan Prasarana untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pemelihara Sarana Dan Prasarana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PEMELIHARA SARANA DAN PRASARANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENGADMINISTRASI UMUM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pengadministrasi Umum mempuyai tugas Menerima, mencatat, menyimpan
Dokumen administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima, mencatat, dan menyortir administrasi Umum sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian
2.2 Memberi lembar pengantar pada administrasi Umum , sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pengendalian
2.3 Mengelompokkan surat atau dokumen administrasi Umum menurut jenis dan
sifatnya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan
pendistribusian
2.4 Mendokumentasikan administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku, agar tertib administrasi
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas administrasi Umum sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Menyimpan administrasi Umum dengan baik
3.2 Mendokumentasikan surat administrasi Umum
3.3 Melaporkan administrasi Umum
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen bahan-bahan kegiatan administrasi Umum
4.2 Laporan analisa kegiatan administrasi Umum
4.3 Dokumen penerimaan surat
4.4 Laporan dan dokumen pencatatan surat
4.5 Dokumen lembar pengantar surat
4.6 Laporan dan pengelompokan surat
4.7 Dokumen hasil surat
4.8 Laporan hasil pelaksanaan tugas
4.9 Laporan hasil pelaksanaan tugas kedinasan lain
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Pengadministrasi Umum
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pengadministrasi Umum dalam Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen
administrasi Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Umum terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pengadministrasi Umum meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima, mencatat, menyimpan Dokumen administrasi
Umum sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan
tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pengadministrasi Umum untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pengadministrasi Umum mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENGADMINISTRASI UMUM


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PEMULASARAN JENAZAH


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pemulasaran Jenazah mempuyai tugas Menerima dan mencatat pembersihan
penyimpanan pengeluaran dan sterilisasi jenazah sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan
lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima dan mencatat pembersihan penyimpanan pengeluaran dan sterilisasi
jenazah dari pejabat yang berwewenang sesuai ketentuan yang berlaku untuk
kelancaran pelaksanaan tugas
2.2 Memberikan saran kepada perorangan/organisasi yang melanggar ketentuan yang
berlaku agar tertib
2.3 Memeriksa aplikasi lapangan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk pencegahan
2.4 Mengerjakan tugas yang sejenisnya sesuai dengan perintah atasan agar dapat
menyelesaikan pekerjaan yang diprioritaskan
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Realisasi program kerja
3.2 Disiplin kerja bawahan.
3.3 Pengembangan SDM Bawahan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen pembersihan penyimpanan pengeluaran dan sterilisasi jenazah
4.2 Laporan pembersihan penyimpanan pengeluaran dan sterilisasi jenazah
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
2)
      Pemulasaran Jenazah dalam Menerima dan mencatat pembersihan penyimpanan
pengeluaran dan sterilisasi jenazah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pemulasaran Jenazah
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pemulasaran Jenazah dalam Menerima dan mencatat pembersihan penyimpanan
pengeluaran dan sterilisasi jenazah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pemulasaran Jenazah dalam Menerima dan mencatat pembersihan penyimpanan
pengeluaran dan sterilisasi jenazah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pemulasaran Jenazah terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pemulasaran Jenazah meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima dan mencatat pembersihan penyimpanan
pengeluaran dan sterilisasi jenazah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar melakukan
hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pemulasaran Jenazah untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pemulasaran Jenazah mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PEMULASARAN JENAZAH


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 200 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-2
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 340 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 3 - (305-370)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BINATU RUMAH SAKIT


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Binatu Rumah Sakit mempuyai tugas Menerima dan mencatat penerimaan
pemisahan dan pencucian linen kotor sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima dan mencatat penerimaan pemisahan dan pencucian linen kotor dari
pejabat yang berwewenang sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas
2.2 Memberikan saran kepada perorangan/organisasi yang melanggar ketentuan yang
berlaku agar tertib
2.3 Memeriksa aplikasi lapangan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk pencegahan
2.4 Mengerjakan tugas yang sejenisnya sesuai dengan perintah atasan agar dapat
menyelesaikan pekerjaan yang diprioritaskan
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Realisasi program kerja
3.2 Disiplin kerja bawahan.
3.3 Pengembangan SDM Bawahan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen penerimaan pemisahan dan pencucian linen kotor
4.2 Laporan penerimaan pemisahan dan pencucian linen kotor
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
2)
      Binatu Rumah Sakit dalam Menerima dan mencatat penerimaan pemisahan dan
pencucian linen kotor sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan
tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan
dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Binatu Rumah Sakit
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Binatu Rumah Sakit dalam Menerima dan mencatat penerimaan pemisahan dan
pencucian linen kotor sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Binatu Rumah Sakit dalam Menerima dan mencatat penerimaan pemisahan dan
pencucian linen kotor sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Binatu Rumah Sakit terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Binatu Rumah Sakit meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima dan mencatat penerimaan pemisahan dan
pencucian linen kotor sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Binatu Rumah Sakit untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Binatu Rumah Sakit mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BINATU RUMAH SAKIT


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 200 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-2
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 340 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 3 - (305-370)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PETUGAS KAMAR GELAP


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Petugas Kamar Gelap mempuyai tugas Menerima dan mencatat penyiapan kaset
dan film dan pemerosesan film dan penggantian cairan processing serta
pembersihan ruang kamar gelap sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar
2. Uraian Tugas :
2.1 Menerima dan mencatat penyiapan kaset dan film dan pemerosesan film dan
penggantian cairan processing serta pembersihan ruang kamar gelap dari pejabat
yang berwewenang sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas
2.2 Memberikan saran kepada perorangan/organisasi yang melanggar ketentuan yang
berlaku agar tertib
2.3 Memeriksa aplikasi lapangan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk pencegahan
2.4 Mengerjakan tugas yang sejenisnya sesuai dengan perintah atasan agar dapat
menyelesaikan pekerjaan yang diprioritaskan
2.5 Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
2.6 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik tertulis
maupun lisan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Realisasi program kerja
3.2 Disiplin kerja bawahan.
3.3 Pengembangan SDM Bawahan
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen penyiapan kaset dan film dan pemerosesan film dan penggantian cairan
processing serta pembersihan ruang kamar gelap
4.2 Laporan penyiapan kaset dan film dan pemerosesan film dan penggantian cairan
processing serta pembersihan ruang kamar gelap
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
2)
      Petugas Kamar Gelap dalam Menerima dan mencatat penyiapan kaset dan film
dan pemerosesan film dan penggantian cairan processing serta pembersihan
ruang kamar gelap sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar memerlukan pengetahuan
tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan
dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Petugas Kamar Gelap
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Petugas Kamar Gelap dalam Menerima dan mencatat penyiapan kaset dan film
dan pemerosesan film dan penggantian cairan processing serta pembersihan
ruang kamar gelap sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Petugas Kamar Gelap dalam Menerima dan mencatat penyiapan kaset dan film
dan pemerosesan film dan penggantian cairan processing serta pembersihan
ruang kamar gelap sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Petugas Kamar Gelap terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Petugas Kamar Gelap meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menerima dan mencatat penyiapan kaset dan film dan
pemerosesan film dan penggantian cairan processing serta pembersihan ruang
kamar gelap sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti agar pelaksanaan tugas berjalan lancar melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Petugas Kamar Gelap untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Petugas Kamar Gelap mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PETUGAS KAMAR GELAP


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 200 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-2
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 340 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 3 - (305-370)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Pertama mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2.2 Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
2.3 Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
2.4 Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum
2.5 Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
2.6 Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
2.7 Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
tingkat sederhana
2.8 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
2.9 Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
2.10 Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
2.11 Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
2.12 Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
2.13 Melakukan pemeliharaan kesehatan lbu
2.14 Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
2.15 Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
2.16 Melakukan pelayanan keluarga berencana
2.17 Melakukan pelayanan imunisasi
2.18 Melakukan pelayanan gizi
2.19 Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
2.20 Melakukan penyuluhan medik
2.21 Membuat catatan medik rawat jalan
2.22 Membuat catatan medik rawat inap
2.23 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
2.24 Melayani atau menerima konsultasi dan dalam
2.25 Menguji kesehatan individu
2.26 Menjadi Tim Penguji Kesehatan
2.27 Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
2.28 Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
2.29 Menjadi saksi ahli
2.30 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
2.31 Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
2.32 Melakukan tugas jaga panggilan/on call
2.33 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
2.34 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
2.35 Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
3.2 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3.3 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan spesialistik tingkat sederhana
3.6 Kelancaran Pelaksanaan tindakan spesialistik tingkat sedang
3.7 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana
3.8 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
3.9 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental tingkat sederhana
3.10 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental kompleks tingkat I
3.11 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik tingkat sederhana
3.12 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik kompleks tingkat I
3.13 Kelancaran Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan lbu
3.14 Kelancaran Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
3.15 Kelancaran Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan anak
3.16 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan keluarga berencana
3.17 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan imunisasi
3.18 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan gizi
3.19 Ketepatan Pengumpulan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
3.20 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan medik
3.21 Ketepatan Pembuatan catatan medik rawat jalan
3.22 Ketepatan Pembuatan catatan medik rawat inap
3.23 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
3.24 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dan dalam
3.25 Kelancaran Pengujian kesehatan individu
3.26 Kelancaran Pelaksanaan menjadi tim Penguji Kesehatan
3.27 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum tingkat sederhana
3.28 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum kompleks tingkat I
3.29 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.30 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan
3.31 Kelancaran Pelaksanaan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
3.32 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call
3.33 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit
3.34 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien
3.35 Kelancaran Pelaksanaan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Dokter Pertama dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Dokter Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Dokter Pertama dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Dokter Pertama dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Dokter Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Dokter Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Pertama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Pertama mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Muda mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan medik umum konsul pertama
2.2 Melakukan pelayanan spesialistik konsul pertama
2.3 Melakukan pelayanan spesialistik konsultan
2.4 Melakukan tindakan khusus kompleks tingkat I oleh Dokter umum;
2.5 Melakukan tindakan spesialistik kompleks tingkat I; ,
2.6 Melakukan tindakan medik spesialistik konsultan;
2.7 Melakukan tindakan darurat medik/P3K tingkat sedang;
2.8 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
2.9 Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
2.10 Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
2.11 Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
2.12 Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
2.13 Melakukan pemeliharaan kesehatan lbu;
2.14 Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
2.15 Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
2.16 Melakukan pelayanan keluarga berencana;
2.17 Melakukan pelayanan imunisasi;
2.18 Melakukan pelayanan gizi;
2.19 Mengolah data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
2.20 Melakukan penyuluhan medik;
2.21 Membuat catatan medik pasien rawat jalan;
2.22 Membuat catatan medik pasien rawat inap; \
2.23 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
2.24 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
2.25 Menguji kesehatan individu;
2.26 Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
2.27 Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
2.28 Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I;
2.29 Menjadi saksi ahli;
2.30 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
2.31 Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
2.32 Melakukan tugas jaga panggilan/on call;
2.33 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
2.34 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
2.35 Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sedang
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik umum konsul pertama
3.2 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan spesialistik konsul pertama
3.3 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan spesialistik konsultan
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus kompleks tingkat I oleh Dokter umum;
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan spesialistik kompleks tingkat I; ,
3.6 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik spesialistik konsultan;
3.7 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik/P3K tingkat sedang;
3.8 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
3.9 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental tingkat sederhana;
3.10 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental kompleks tingkat I;
3.11 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik tingkat sederhana;
3.12 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
3.13 Kelancaran Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan lbu;
3.14 Kelancaran Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
3.15 Kelancaran Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan anak;
3.16 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan keluarga berencana;
3.17 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan imunisasi;
3.18 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan gizi;
3.19 Pengolahan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
3.20 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan medik;
3.21 Ketepatan Pembuatan catatan medik pasien rawat jalan;
3.22 Ketepatan Pembuatan catatan medik pasien rawat inap; \
3.23 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
3.24 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari dalam;
3.25 Kelancaran Pengujian kesehatan individu;
3.26 Kelancaran Pelaksanaan menjadi tim Penguji Kesehatan;
3.27 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum tingkat sederhana;
3.28 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum kompleks tingkat I;
3.29 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.30 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan;
3.31 Kelancaran Pelaksanaan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
3.32 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call;
3.33 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
3.34 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien;
3.35 Kelancaran Pelaksanaan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sedang
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Dokter Muda dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Dokter Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Dokter Muda dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Dokter Muda dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Dokter Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Dokter Muda meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Muda untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Muda mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Madya mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan spesialistik konsultan;
2.2 Melakukan tindakan khusus kompleks tingkat ll oleh Dokter umum;
2.3 Melakukan tindakan spesialistik kompleks tingkat ll;
2.4 Melakukan tindakan medik spesialistik konsultan;
2.5 Melakukan tindakan darurat medik/P3K kompleks tingkat I‘
2.6 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
2.7 Melakukan pemulihan mental tingkat sedang;
2.8 Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat ll;
2.9 Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat II;
2.10 Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat sedang;
2.11 Menganalisis data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
2.12 Melakukan penyuluhan medik;
2.13 Membuat catatan medik pasien rawat jalan;
2.14 Membuat catatan medik pasien rawat inap;
2.15 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
2.16 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
2.17 Menguji kesehatan individu;
2.18 Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
2.19 Melakukan visum et repertum tingkat sedang;
2.20 Melakukan visum et repertum kompleks tingkat ll;
2.21 Menjadi saksi ahli;
2.22 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
2.23 Melakukan otopsi tanpa pemeriksaan laboratorium;
2.24 Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
2.25 Melakukan tugas jaga panggilan/on call;
2.26 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
2.27 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
2.28 Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan kompleks.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan spesialistik konsultan;
3.2 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus kompleks tingkat ll oleh Dokter
umum;
3.3 Kelancaran Pelaksanaan tindakan spesialistik kompleks tingkat ll;
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik spesialistik konsultan;
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik/P3K kompleks tingkat I‘
3.6 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
3.7 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental tingkat sedang;
3.8 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental kompleks tingkat ll;
3.9 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik kompleks tingkat II;
3.10 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik kompleks tingkat sedang;
3.11 Ketepatan Penganalisisan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
3.12 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan medik;
3.13 Ketepatan Pembuatan catatan medik pasien rawat jalan;
3.14 Ketepatan Pembuatan catatan medik pasien rawat inap;
3.15 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
3.16 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari dalam;
3.17 Kelancaran Pengujian kesehatan individu;
3.18 Kelancaran Pelaksanaan menjadi tim Penguji Kesehatan;
3.19 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum tingkat sedang;
3.20 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum kompleks tingkat ll;
3.21 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.22 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan;
3.23 Kelancaran Pelaksanaan otopsi tanpa pemeriksaan laboratorium;
3.24 Kelancaran Pelaksanaan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
3.25 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call;
3.26 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
3.27 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien;
3.28 Kelancaran Pelaksanaan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
kompleks.
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Dokter Madya dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Dokter Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Dokter Madya dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Dokter Madya dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Dokter Madya terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Dokter Madya meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Madya untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Madya mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER UTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Utama mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan spesialistik konsultan
2.2 Melakukan tindakan khusus kompleks tingkat III oleh Dokter umum
2.3 Melakukan tindakan spesialistik kompleks tingkat III;
2.4 Melakukan tindakan medik spesialistik konsultan;
2.5 Melakukan tindakan darurat medic/P3K kompleks tingkat II
2.6 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
2.7 Melakukan pemulihan mental tingkat sedan
2.8 Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat H
2.9 Melakukan pemulihan fisik tingkat sedang
2.10 Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat H
2.11 Melakukan penyuluhan medik
2.12 Membuat catatan medik pasien rawat jalan
2.13 Membuat catatan medik pasien rawat inap
2.14 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
2.15 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
2.16 Menguji kesehatan individu
2.17 Menjadi Tim Penguji Kesehatan
2.18 Melakukan visum et repertum kompleks tingkat ll
2.19 Melakukan visum et repertum tingkat sedang
2.20 Menjadi saksi ahli
2.21 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
2.22 Melakukan otopsi tanpa pemeriksaan laboratorium
2.23 Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
2.24 Melakukan tugas jaga panggilan/on call
2.25 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
2.26 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
2.27 Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan kompleks tingkat I
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan spesialistik konsultan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus kompleks tingkat III oleh Dokter
umum
3.3 Kelancaran Pelaksanaan tindakan spesialistik kompleks tingkat III;
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik spesialistik konsultan;
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medic/P3K kompleks tingkat II
3.6 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
3.7 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental tingkat sedan
3.8 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan mental kompleks tingkat H
3.9 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik tingkat sedang
3.10 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fisik kompleks tingkat H
3.11 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan medik
3.12 Ketepatan Pembuatan catatan medik pasien rawat jalan
3.13 Ketepatan Pembuatan catatan medik pasien rawat inap
3.14 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
3.15 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari dalam
3.16 Kelancaran Pengujian kesehatan individu
3.17 Kelancaran Pelaksanaan menjadi tim Penguji Kesehatan
3.18 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum kompleks tingkat ll
3.19 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum tingkat sedang
3.20 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.21 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan
3.22 Kelancaran Pelaksanaan otopsi tanpa pemeriksaan laboratorium
3.23 Kelancaran Pelaksanaan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
3.24 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call
3.25 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit
3.26 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien
3.27 Kelancaran Pelaksanaan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
kompleks tingkat I
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
7)
      Dokter Utama dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Dokter Utama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
4)
      Dokter Utama dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
4)
      Dokter Utama dalam Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Dokter Utama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Dokter Utama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Utama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Utama mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER UTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 1250 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-7
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 450 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-4
3. Faktor 3 450 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-4
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2680 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 13 - (2355-2750)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER GIGI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Gigi Pertama mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan
gigi dan mulut kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama
2.2 Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik rawat jalan tingkat
pertama
2.3 Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana oleh Dokter
Gigi umu
2.4 Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks tingkat I
2.5 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sederhana
2.6 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat I
2.7 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
2.8 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana
2.9 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I
2.10 Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
2.11 Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit gigi dan
mulut
2.12 Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2.13 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
2.14 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
2.15 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
2.16 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
2.17 Menguji kesehatan
2.18 Melakukan visum et repertum
2.19 Menjadi saksi ahli
2.20 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
2.21 Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium
2.22 Melakukan tugas jaga panggilan/on call
2.23 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
2.24 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan
tingkat pertama
3.2 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik rawat jalan
tingkat pertama
3.3 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat
sederhana oleh Dokter Gigi umu
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks
tingkat I
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat
sederhana
3.6 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks
tingkat I
3.7 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
3.8 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana
3.9 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I
3.10 Kelancaran Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
3.11 Kelancaran Pengumulan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
gigi dan mulut
3.12 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
3.13 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
3.14 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
3.15 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
3.16 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari dalam
3.17 Kelancaran Pengujian kesehatan
3.18 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum
3.19 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.20 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan
3.21 Kelancaran Pelaksanaan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium
3.22 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call
3.23 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit
3.24 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Dokter Gigi Pertama dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan,
prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang
cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang
muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Dokter Gigi Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Dokter Gigi Pertama dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara
umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Dokter Gigi Pertama dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Gigi Pertama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Gigi Pertama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER GIGI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER GIGI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Gigi Muda mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan
gigi dan mulut kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum konsul pertama
2.2 Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsul rujukan pertama
2.3 Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
2.4 Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sedang oleh Dokter
Gigi umum
2.5 Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks tingkat I
2.6 Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
2.7 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sederhana
2.8 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat I
2.9 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
2.10 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana
2.11 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I
2.12 Melakukan pemeiiharaan kesehatan gigi dan mulut
2.13 Mengolah data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit gigi dan mulut
2.14 Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2.15 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
2.16 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
2.17 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
2.18 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
2.19 Menguji kesehatan
2.20 Melakukan visum et repertum
2.21 Menjadi saksi ahli
2.22 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
2.23 Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium
2.24 Melakukan tugas jaga panggilan/on call
2.25 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
2.26 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik gigi dan mulut umum konsul pertama
3.2 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsul
rujukan pertama
3.3 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sedang
oleh Dokter Gigi umum
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks
tingkat I
3.6 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
3.7 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat
sederhana
3.8 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks
tingkat I
3.9 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
3.10 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana
3.11 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I
3.12 Kelancaran Pelaksanaan pemeiiharaan kesehatan gigi dan mulut
3.13 Ketepatan Pengolahan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
gigi dan mulut
3.14 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
3.15 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
3.16 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
3.17 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
3.18 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari dalam
3.19 Kelancaran Pengujian kesehatan
3.20 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum
3.21 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.22 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan
3.23 Kelancaran Pelaksanaan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium
3.24 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call
3.25 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit
3.26 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Dokter Gigi Muda dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan,
prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang
cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang
muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Dokter Gigi Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Dokter Gigi Muda dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara
umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Dokter Gigi Muda dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Muda meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Gigi Muda untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Gigi Muda mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER GIGI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER GIGI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Gigi Madya mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan
gigi dan mulut kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
2.2 Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut kompleks tingkat I oleh
Dokter Gigi umum
2.3 Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks tingkat ll
2.4 Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
2.5 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sedang
2.6 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat ll
2.7 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
2.8 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sedang
2.9 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat ll
2.10 Menganalisa data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit gigi dan
mulut
2.11 Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2.12 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
2.13 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
2.14 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
2.15 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
2.16 Menguji kesehatan
2.17 Melakukan visum et repertum
2.18 Menjadi saksi ahli
2.19 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
2.20 Melakukan dental forensik tanpa pemeriksaan laboratorium
2.21 Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium;
2.22 Melakukan tugas jaga panggilan/on call
2.23 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
2.24 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus medik gigi dan mulut kompleks
tingkat I oleh Dokter Gigi umum
3.3 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks
tingkat ll
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sedang
3.6 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks
tingkat ll
3.7 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
3.8 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sedang
3.9 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat ll
3.10 Ketepatan Penganalisaan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
gigi dan mulut
3.11 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
3.12 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
3.13 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
3.14 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
3.15 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari dalam
3.16 Kelancaran Pengujian kesehatan
3.17 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum
3.18 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.19 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan
3.20 Kelancaran Pelaksanaan dental forensik tanpa pemeriksaan laboratorium
3.21 Kelancaran Pelaksanaan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium;
3.22 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call
3.23 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit
3.24 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Dokter Gigi Madya dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan,
prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang
cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang
muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Dokter Gigi Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Dokter Gigi Madya dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara
umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Dokter Gigi Madya dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Madya terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Madya meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Gigi Madya untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Gigi Madya mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER GIGI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : DOKTER GIGI UTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Dokter Gigi Utama mempuyai tugas Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan
gigi dan mulut kepada masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
2.2 Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut kompleks tingkat ll oleh
Dokter Gigi umum
2.3 Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks tingkat III
2.4 Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
2.5 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sedang
2.6 Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat III
2.7 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
2.8 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sedang
2.9 Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat III
2.10 Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2.11 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
2.12 Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
2.13 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
2.14 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
2.15 Menguji kesehatan
2.16 Melakukan visum et repertum
2.17 Menjadi saksi ahli
2.18 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
2.19 Melakukan dental forensik tanpa pemeriksaan laboratorium
2.20 Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium
2.21 Melakukan tugas jaga panggilan/on call
2.22 Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
2.23 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan tindakan khusus medik gigi dan mulut kompleks
tingkat ll oleh Dokter Gigi umum
3.3 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks
tingkat III
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik konsultan
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sedang
3.6 Kelancaran Pelaksanaan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks
tingkat III
3.7 Kelancaran Pelaksanaan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
3.8 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sedang
3.9 Kelancaran Pelaksanaan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat III
3.10 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
3.11 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
3.12 Ketepatan Pembuatan catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
3.13 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
3.14 Kelancaran Pelayanan atau menerima konsultasi dari dalam
3.15 Kelancaran Pengujian kesehatan
3.16 Kelancaran Pelaksanaan visum et repertum
3.17 Kelancaran Pelaksanaan menjadi saksi ahli
3.18 Kelancaran Pengawasan penggalian mayat untuk pemeriksaan
3.19 Kelancaran Pelaksanaan dental forensik tanpa pemeriksaan laboratorium
3.20 Kelancaran Pelaksanaan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium
3.21 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga panggilan/on call
3.22 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat/rumah sakit
3.23 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga di tempat sepi pasien
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
7)
      Dokter Gigi Utama dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan,
prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang
cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang
muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Dokter Gigi Utama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
4)
      Dokter Gigi Utama dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara
umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
4)
      Dokter Gigi Utama dalam Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Utama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Dokter Gigi Utama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Dokter Gigi Utama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Dokter Gigi Utama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : DOKTER GIGI UTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 1250 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-7
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 450 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-4
3. Faktor 3 450 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-4
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2680 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 13 - (2355-2750)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BIDAN TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Bidan Terampil mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi
dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2.2 Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus ?siologis tanpa masalah
2.3 Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.4 Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa
masalah
2.5 Melaksanakan pemeriksaan ?sik kllen/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebldanan
2.6 Pengambian/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengamblian darah tepi
2.7 Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan pemeriksaan HB darah
2.8 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus ?
siologis tanpa masalah
2.9 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.10 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus flsiologis tanpa
masalah
2.11 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.12 Menyusun rencana operasianal asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa
masalah
2.13 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.14 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus fisiologis tanpa masalah
2.15 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/paslen dengan
kasus patotogis kegawatdaruratan kebidanan
2.16 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa masalah
2.17 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.18 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa
masalah pada persalinan kala I
2.19 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus ?siologis tanpa
masalah pada persalinan kala II
2.20 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/paslen kasus ?sioiogh tanpa
masalah pada persalinan kala III
2.21 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa
masalah pada persalinan kala IV
2.22 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasten kasus ?siologis kesehatan
reproduksi remaja dan menopause, kilmakterium, bayi, anak, dan KB AKDR
2.23 Melaksanakan asuhan kebldanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah
pada persalinan kala I
2.24 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus ?siologis bermasalah
pada persalinan kala II
2.25 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/paslen kasus ?sioiogh bermasalah
pada persalinan kala Ill
2.26 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah
pada persalinan kala IV
2.27 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah
pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, KB sederhana, hormonal oral dan
suntik
2.28 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.29 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan
tugas dikamar bedah kebidanan sebagai instrumentator tindakan bedah/operasi
2.30 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan
tugas dikamnar bedah kebidanan sebagai asisten tindakan bedah/operasi
2.31 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan
tugas dikamar bedah kebidanan sebagai on loop tindakan bedah/operasi
2.32 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan
tugas dikamar bedah kebidanan sebagai asisten dokter dalam tindakan
bedah/operasi
2.33 Melakukan konseiing pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.34 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus ?siologis
2.35 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus fisiologis
tanpa masalah
2.36 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.37 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus fislologis tanpa
masalah
2.38 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.39 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di puskesmas sebagai penanggungiawab
tugas sore dan malam
2.40 Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
2.41 Melaksanakan tugas jaga/shif on call
2.42 Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
2.43 Melaksanakan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit menular
2.44 Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu di keluarga
2.45 Melakukan dan mencatat deteksi dini risiko
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Penyiapan pelayanan kebidanan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan anamnesa klien/pasien pada kasus ?siologis tanpa
masalah
3.3 Kelancaran Pelaksanaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.4 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis
tanpa masalah
3.5 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan ?sik kllen/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebldanan
3.6 Kelancaran Pengambian/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengamblian darah
tepi
3.7 Kelancaran Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan
pemeriksaan HB darah
3.8 Ketepatan Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus ?siologis tanpa masalah
3.9 Ketepatan Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.10 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus flsiologis
tanpa masalah
3.11 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.12 Ketepatan Penyusunan rencana operasianal asuhan kebidanan pada kasus
fisiologis tanpa masalah
3.13 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.14 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus fisiologis tanpa masalah
3.15 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/paslen dengan
kasus patotogis kegawatdaruratan kebidanan
3.16 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa masalah
3.17 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
3.18 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
tanpa masalah pada persalinan kala I
3.19 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus ?siologis
tanpa masalah pada persalinan kala II
3.20 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/paslen kasus ?sioiogh
tanpa masalah pada persalinan kala III
3.21 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
tanpa masalah pada persalinan kala IV
3.22 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasten kasus ?siologis
kesehatan reproduksi remaja dan menopause, kilmakterium, bayi, anak, dan KB
AKDR
3.23 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebldanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada persalinan kala I
3.24 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus ?siologis
bermasalah pada persalinan kala II
3.25 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/paslen kasus ?sioiogh
bermasalah pada persalinan kala Ill
3.26 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada persalinan kala IV
3.27 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, KB sederhana, hormonal
oral dan suntik
3.28 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.29 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
Pelaksanaan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai instrumentator tindakan
bedah/operasi
3.30 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
Pelaksanaan tugas dikamnar bedah kebidanan sebagai asisten tindakan
bedah/operasi
3.31 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
Pelaksanaan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai on loop tindakan
bedah/operasi
3.32 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
Pelaksanaan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai asisten dokter dalam
tindakan bedah/operasi
3.33 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.34 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus ?siologis
3.35 Kelancaran Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
fisiologis tanpa masalah
3.36 Kelancaran Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.37 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus fislologis
tanpa masalah
3.38 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.39 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di puskesmas sebagai
penanggungiawab tugas sore dan malam
3.40 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
3.41 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif on call
3.42 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif sepi pasien
3.43 Kelancaran Pelaksanaan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit
menular
3.44 Ketepatan Pelaksanaan asuhan kebidanan pada individu di keluarga
3.45 Kelancaran Pelaksanaan dan pencatatan deteksi dini risiko
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Bidan Terampil dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Bidan Terampil
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Bidan Terampil dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Bidan Terampil dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Bidan Terampil terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Bidan Terampil meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Bidan Terampil untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Bidan Terampil mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BIDAN TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BIDAN MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Bidan Mahir mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi
dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2.2 Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalah
2.3 Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.4 Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalah
2.5 Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.6 Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah vena
2.7 Pengambian/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
sediaan/bahan laboratorlum dengan melakukan pengambilan darah air ketuban
2.8 Pemeriksaan laboratrium sederhana dengan melakukan pemeriksaan golongan
darah
2.9 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus ?
siologis bermasalah
2.10 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.11 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis
bermasalah
2.12 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.13 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis
bermasalah
2.14 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.15 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus isiologis bermasalah
2.16 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/paslen dengan
kasus patologls kegawatdaruraman kebidanan
2.17 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis bermasalah
2.18 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruraran kebidanan
2.19 Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus kecil
2.20 Melaksanakan asuhan kebldanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah
pada kesehatan reproduksi remaja dan menopause, klimaterium, bayi, anak, dan
KB AKDR
2.21 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.22 Melakukan KIE klien/pasien secara kelompok
2.23 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus fisiologi tanpa masalah
2.24 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.25 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
2.26 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.27 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.28 Melaksanakan tugas jaga/shit di tempat/Rumah Sakit
2.29 Melaksanakan tugas jaga/shif on call
2.30 Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
2.31 Melaksanakan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit menular
2.32 Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga
2.33 Melaksanakan pembinaan pada posyandu dan dasa wisma
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Penyiapan pelayanan kebidanan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis
bermasalah
3.3 Kelancaran Pelaksanaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.4 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis
bermasalah
3.5 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.6 Kelancaran Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah
vena
3.7 Kelancaran Pengambian/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorlum dengan melakukan pengambilan darah
air ketuban
3.8 Kelancaran Pemeriksaan laboratrium sederhana dengan melakukan pemeriksaan
golongan darah
3.9 Ketepatan Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus ?siologis bermasalah
3.10 Ketepatan Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.11 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis
bermasalah
3.12 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.13 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
fisiologis bermasalah
3.14 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.15 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus isiologis bermasalah
3.16 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/paslen dengan
kasus patologls kegawatdaruraman kebidanan
3.17 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus fisiologis bermasalah
3.18 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruraran
kebidanan
3.19 Kelancaran Penyiapan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus
kecil
3.20 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebldanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada kesehatan reproduksi remaja dan menopause, klimaterium,
bayi, anak, dan KB AKDR
3.21 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.22 Kelancaran Pelaksanaan KIE klien/pasien secara kelompok
3.23 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus fisiologi tanpa
masalah
3.24 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.25 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
3.26 Kelancaran Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.27 Kelancaran Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.28 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shit di tempat/Rumah Sakit
3.29 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif on call
3.30 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif sepi pasien
3.31 Kelancaran Pelaksanaan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit
menular
3.32 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada keluarga
3.33 Kelancaran Pelaksanaan pembinaan pada posyandu dan dasa wisma
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Bidan Mahir dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Bidan Mahir
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Bidan Mahir dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Bidan Mahir dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Bidan Mahir terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Bidan Mahir meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Bidan Mahir untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Bidan Mahir mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BIDAN MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BIDAN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Bidan Penyelia mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi
dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2.2 Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.3 Melaksanakan pemeriksaan ?sik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.4 Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan sekret vagina
2.5 Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan sekret servix
2.6 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.7 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.8 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.9 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.10 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.11 Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus sedang
2.12 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.13 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus fisiologi tanpa masalah
2.14 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.15 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
2.16 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus fisiologis
bermasalah
2.17 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.18 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus ?slologis
bermasalah
2.19 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.20 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai kepala ruangan
2.21 Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
2.22 Melaksanakan tugas jaga/shif on call
2.23 Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
2.24 Melaksanakan tugas pada daerah kon?ik/rawan/daerah penyakit menular
2.25 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan membuat laporan asuhan
individu pada keluarga/masyarakat/kelompok
2.26 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasil kegiatan pelayanan kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan
2.27 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasi kegiatan pelayanan kebidanan di tingkat Kabupaten/Kota
2.28 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan pembinaan
pada kader kesehatan, dukun beranak, keluarga risti kesehatan, keiompok
kesehatan masyarakat
2.29 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
penggalian, pergerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam masalah
kebidanan
2.30 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
advokasi kebidanan pada lintas program di tingkat desa
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Penyiapan pelayanan kebidanan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.3 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan ?sik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.4 Kelancaran Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan sekret
vagina
3.5 Kelancaran Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan sekret
servix
3.6 Kelancaran Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.7 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.8 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.9 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.10 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
3.11 Kelancaran Penyiapan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus
sedang
3.12 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.13 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus fisiologi tanpa
masalah
3.14 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.15 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
3.16 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
fisiologis bermasalah
3.17 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.18 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus ?slologis
bermasalah
3.19 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.20 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai kepala
ruangan
3.21 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
3.22 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif on call
3.23 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif sepi pasien
3.24 Kelancaran Pelaksanaan tugas pada daerah kon?ik/rawan/daerah penyakit
menular
3.25 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pembuatan
laporan asuhan individu pada keluarga/masyarakat/kelompok
3.26 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasil kegiatan pelayanan kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan
3.27 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasi kegiatan pelayanan kebidanan di tingkat Kabupaten/Kota
3.28 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan
pembinaan pada kader kesehatan, dukun beranak, keluarga risti kesehatan,
keiompok kesehatan masyarakat
3.29 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan penggalian, pergerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam
masalah kebidanan
3.30 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan advokasi kebidanan pada lintas program di tingkat desa
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Bidan Penyelia dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Bidan Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Bidan Penyelia dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Bidan Penyelia dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Bidan Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Bidan Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Bidan Penyelia untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Bidan Penyelia mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BIDAN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BIDAN PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Bidan Pertama mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi
dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2.2 Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
2.3 Melaksanakan pemriksaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.4 Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
2.5 Melaksanakan pemeriksaan ?sik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.6 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.7 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.8 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patotogis
kegawatdaruratan kebidanan
2.9 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patoiogis kebidanan
2.10 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.11 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kebidanan
2.12 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.13 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.14 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
2.15 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
2.16 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
2.17 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus patologis
2.18 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kebidanan
2.19 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.20 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.21 Melaksanakan tugas pengelola di Puskesmas sebagai penanggungjawab tugas
sore dan malam hari
2.22 Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
2.23 Melaksanakan tugas jaga/shif on call
2.24 Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
2.25 Melaksanakan tugas pada daerah kon?ik/rawan/daerah penyakit menular
2.26 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan asuhan
kebidanan pada masyarakatl/wilayah/kelompok
2.27 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan peta masalah kebidanan
di daerah binaan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Penyiapan pelayanan kebidanan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
3.3 Kelancaran Pelaksanaan pemriksaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.4 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kebidanan
3.5 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan ?sik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.6 Ketepatan Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.7 Kelancaran pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.8 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patotogis kegawatdaruratan kebidanan
3.9 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patoiogis kebidanan
3.10 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.11 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis kebidanan
3.12 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
3.13 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.14 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kebidanan
3.15 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan
3.16 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
3.17 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus patologis
3.18 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kebidanan
3.19 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.20 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.21 Kelancaran Pelaksanaan tugas pengelola di Puskesmas sebagai
penanggungjawab tugas sore dan malam hari
3.22 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
3.23 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif on call
3.24 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif sepi pasien
3.25 Kelancaran Pelaksanaan tugas pada daerah kon?ik/rawan/daerah penyakit
menular
3.26 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
asuhan kebidanan pada masyarakatl/wilayah/kelompok
3.27 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan peta masalah
kebidanan di daerah binaan
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Bidan Pertama dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Bidan Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Bidan Pertama dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Bidan Pertama dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Bidan Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Bidan Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Bidan Pertama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Bidan Pertama mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BIDAN PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BIDAN MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Bidan Muda mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi
dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2.2 Melaksanakan pemeriksaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.3 Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.4 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kebidanan
2.5 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.6 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kebidanan
2.7 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.8 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patoiogis
kebidanan
2.9 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.10 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.11 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.12 Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus berat
2.13 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kebidanan
2.14 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.15 Melakukan KIE klien/pasien secara masyarakat
2.16 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.17 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus ?siologis
2.18 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus patologis
2.19 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.20 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kebidanan
2.21 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.22 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagal Pengawas
keliling
2.23 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai kepala ruangan
2.24 Melaksanakan tugas pengelola di Puskesmas sebagai penanggungjawab
puskesmas pembantu
2.25 Melaksanakan tugas pengelola di Puskesmas sebagai koordinator KIA/rawat
inap Puskesmans dengan perawatan
2.26 Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
2.27 Melaksanakan tugas jaga/shif on call
2.28 Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
2.29 Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular
2.30 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan membentuk dan atau
membina daerah binaan
2.31 Melaksanakan pekayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan
musyawarah masyarakat desa
2.32 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan pembinaan
pada bidan praktek swasta, polindes, pustu
2.33 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam masalah
kebidanan di tingkat propinsi
2.34 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
advokasi kebidanan pada lintas program dan sektor di tingkat provinsi
2.35 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
advokasi kebidanan pada lintas program dan sektor di tingkat Kabupaten/Kota
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Penyiapan pelayanan kebidanan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan anamnesa klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.3 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.4 Kelancaran Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kebidanan
3.5 Kelancaran Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.6 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kebidanan
3.7 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.8 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patoiogis kebidanan
3.9 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.10 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.11 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
3.12 Kelancaran Penyiapan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus
berat
3.13 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kebidanan
3.14 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.15 Kelancaran Pelaksanaan KIE klien/pasien secara masyarakat
3.16 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.17 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus ?siologis
3.18 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus patologis
3.19 Kelancaran Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.20 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kebidanan
3.21 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.22 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagal
Pengawas keliling
3.23 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai kepala
ruangan
3.24 Kelancaran Pelaksanaan tugas pengelola di Puskesmas sebagai
penanggungjawab puskesmas pembantu
3.25 Kelancaran Pelaksanaan tugas pengelola di Puskesmas sebagai koordinator
KIA/rawat inap Puskesmans dengan perawatan
3.26 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
3.27 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif on call
3.28 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif sepi pasien
3.29 Kelancaran Pelaksanaan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit
menular
3.30 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan membentuk
dan atau membina daerah binaan
3.31 Kelancaran Pelaksanaan pekayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
musyawarah masyarakat desa
3.32 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan
pembinaan pada bidan praktek swasta, polindes, pustu
3.33 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam
masalah kebidanan di tingkat propinsi
3.34 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan advokasi kebidanan pada lintas program dan sektor di tingkat provinsi
3.35 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan advokasi kebidanan pada lintas program dan sektor di tingkat
Kabupaten/Kota
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Bidan Muda dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Bidan Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Bidan Muda dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Bidan Muda dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Bidan Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Bidan Muda meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Bidan Muda untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Bidan Muda mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BIDAN MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : BIDAN MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Bidan Madya mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi
dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat
2. Uraian Tugas :
2.1 Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2.2 Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis dengan penyakit
penyerta
2.3 Melaksanakan pemeriksaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.4 Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis dengan
penyakit penyerta
2.5 Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.6 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis dengan penykit penyerta
2.7 Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.8 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis dengan
penyakit penyerta
2.9 Melakukan kolaborasl dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.10 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis dengan
penyakit penyerta
2.11 Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.12 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis dengan penyakit penyerta
2.13 Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.14 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis dengan penyakit penyerta
2.15 Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
2.16 Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus khusus
2.17 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
dengan penyakit penyerta
2.18 Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.19 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis dengan penyakit
penyerta
2.20 Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
2.21 Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
2.22 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
dengan penyakit penyerta
2.23 Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
2.24 Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis dengan
penyakit penyerta
2.25 Melakukan dokumemasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaturatan kebidanan
2.26 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai Pengawas
2.27 Melaksanakan tugas sebagai pengeloia di Rumah Sakit sebagai ketua tim
kebidanan
2.28 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Puskesmas sebagai penanggungjawab
puskesmas
2.29 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Puskesmas sebagai penanggungjawab
puskesmas pembantu
2.30 Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Puskesmas sebagai koordinator
KIA/rawat Inap Puskesmas dengan perawatan
2.31 Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
2.32 Melaksanakan tugas jaga/shif on call
2.33 Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
2.34 Melaksanakan tugas pada daerah kon?ik/rawan/daerah penyakit menular
2.35 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasil kegiatan pelayanan kebidanan di tingkat Propinsi
2.36 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasll kegiatan pelayanan kebidanandi tingkat Nasional / internasional
2.37 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan pembinaan
pada RB swasta/pemerintah, puskesmas, dan gerakan sayang ibu (GSI)
2.38 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam masalah
kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan
2.39 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam masalah
kebidanan di tingkat Nasional/lntemasional
2.40 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
advokasi kebidanan pada lintas program dan sektor ditingkat propinsi dan
nasional
2.41 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan audit
maternal dan perinatal
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Penyiapan pelayanan kebidanan
3.2 Kelancaran Pelaksanaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis dengan
penyakit penyerta
3.3 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan anamnesa klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.4 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
dengan penyakit penyerta
3.5 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.6 Kelancaran Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis dengan penykit penyerta
3.7 Kelancaran Pembuatan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.8 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
dengan penyakit penyerta
3.9 Kelancaran Pengkolaborasian dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.10 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patologis dengan penyakit penyerta
3.11 Ketepatan Penyusunan rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.12 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis dengan penyakit penyerta
3.13 Kelancaran Penyiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.14 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis dengan penyakit
penyerta
3.15 Kelancaran Penyiapan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
3.16 Kelancaran Penyiapan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus
khusus
3.17 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis dengan penyakit penyerta
3.18 Kelancaran Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.19 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
dengan penyakit penyerta
3.20 Kelancaran Pelaksanaan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
3.21 Kelancaran Pelaksanaan rujukan klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
3.22 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis dengan penyakit penyerta
3.23 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
3.24 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
dengan penyakit penyerta
3.25 Ketepatan Pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaturatan kebidanan
3.26 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai
Pengawas
3.27 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengeloia di Rumah Sakit sebagai ketua
tim kebidanan
3.28 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di Puskesmas sebagai
penanggungjawab puskesmas
3.29 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di Puskesmas sebagai
penanggungjawab puskesmas pembantu
3.30 Kelancaran Pelaksanaan tugas sebagai pengelola di Puskesmas sebagai
koordinator KIA/rawat Inap Puskesmas dengan perawatan
3.31 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
3.32 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif on call
3.33 Kelancaran Pelaksanaan tugas jaga/shif sepi pasien
3.34 Kelancaran Pelaksanaan tugas pada daerah kon?ik/rawan/daerah penyakit
menular
3.35 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasil kegiatan pelayanan kebidanan di tingkat Propinsi
3.36 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan
cakupan/hasll kegiatan pelayanan kebidanandi tingkat Nasional / internasional
3.37 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan
pembinaan pada RB swasta/pemerintah, puskesmas, dan gerakan sayang ibu
(GSI)
3.38 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam
masalah kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan
3.39 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam
masalah kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan
3.40 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam
masalah kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan
3.41 Kelancaran Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan Pelaksanaan
kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam
masalah kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan
4. Hasil Kerja :
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Bidan Madya dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Bidan Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Bidan Madya dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Bidan Madya dalam Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Bidan Madya terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Bidan Madya meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu reproduksi
perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta pelayanan kesehatan masyarakat melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Bidan Madya untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Bidan Madya mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : BIDAN MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PERAWAT TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perawat Terampil mempuyai tugas melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan
yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2.2 melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
2.3 melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
2.4 memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
2.5 memberikan oksigenasi sederhana;
2.6 memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal;
2.7 memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
2.8 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah;
2.9 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
2.10 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;
2.11 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;
2.12 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
2.13 melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
2.14 melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
2.15 memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;
2.16 memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
2.17 melakukan perawatan luka; dan
2.18 melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan hasil kajian keperawatan dasar pada individu;
3.2 Ketepatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3.3 Ketepatan keperawatan/logbook pelaksanaan edukasi tentang perilaku hidup
bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif;
3.4 Ketepatan keperawatan/logbook penggunaan alat- alat pengamanan/pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif;
3.5 Ketepatan keperawatan/logbook pemberian oksigenasi sederhana;
3.6 Ketepatan keperawatan/logbook pemberian pertolongan kesehatan dalam situasi
gawat darurat/bencana/kritikal;
3.7 Ketepatan keperawatan/logbook fasilitas suasana lingkungan yang tenang dan
aman dan bebas risiko penularan infeksi;
3.8 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
3.9 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area anak;
3.10 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area maternitas;
3.11 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area komunitas;
3.12 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area jiwa;
3.13 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
3.14 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
3.15 Ketepatan keperawatan/logbook pemberian perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan perawatan paliatif;
3.16 Ketepatan keperawatan/logbook pemberian dukungan atau fasilitasi kebutuhan
spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
3.17 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan perawatan luka; dan
3.18 Ketepatan keperawatan/logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan/dokumen hasil kajian keperawatan dasar pada individu;
4.2 catatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
4.3 catatan keperawatan/logbook pelaksanaan edukasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif;
4.4 catatan keperawatan/logbook penggunaan alat- alat pengamanan/pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
4.5 catatan keperawatan/logbook pemberian oksigenasi sederhana;
4.6 catatan keperawatan/logbook pemberian pertolongan kesehatan dalam situasi
gawat darurat/bencana/kritikal;
4.7 catatan keperawatan/logbook fasilitas suasana lingkungan yang tenang dan aman
dan bebas risiko penularan infeksi;
4.8 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
4.9 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak;
4.10 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas;
4.11 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas;
4.12 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa;
4.13 catatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
4.14 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
4.15 catatan keperawatan/logbook pemberian perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan perawatan paliatif;
4.16 catatan keperawatan/logbook pemberian dukungan atau fasilitasi kebutuhan
spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
4.17 catatan keperawatan/logbook tindakan perawatan luka; dan
4.18 catatan keperawatan/logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Perawat Terampil dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Perawat Terampil
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Perawat Terampil dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Perawat Terampil dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Perawat Terampil terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Perawat Terampil meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perawat Terampil untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perawat Terampil mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PERAWAT TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PERAWAT MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perawat Mahir mempuyai tugas melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan
yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan pengkajian keperawatan dasar pada keluarga;
2.2 melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
2.3 melakukan imunisasi pada individu dalam rangka melakukan upaya preventif;
2.4 melakukan restrain/fiksasi pada pasien dalam rangka melakukan upaya preventif
asuhan keperawatan;
2.5 memfasilitasi penggunaan pelindung diri dari stressor pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif asuhan keperawatan;
2.6 memberikan oksigenasi sederhana;
2.7 memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal;
2.8 memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
2.9 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah;
2.10 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
2.11 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;
2.12 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;
2.13 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
2.14 melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
2.15 melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
2.16 memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan Perawatan Paliatif;
2.17 memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
2.18 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
2.19 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
2.20 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
2.21 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
2.22 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
2.23 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
2.24 melakukan massage pada kulit tertekan yang berkaitan dengan kasus cedera;
2.25 melakukan perawatan luka;
2.26 melakukan Range of Motion (ROM) pada pasien dengan berbagai kondisi dalam
rangka melakukan upaya rehabilitatif pada individu;
2.27 melatih mobilisasi pasien dengan berbagai kondisi dalam rangka melakukan
upaya rehabilitatif pada individu; dan
2.28 melakukan dokumentasi tindakan keperawatan; dan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan hasil kajian keperawatan dasar pada keluarga;
3.2 Ketepatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3.3 Ketepatan keperawatan/logbook hasil imunisasi pada individu dalam rangka
melakukan upaya preventif;
3.4 Ketepatan keperawatan/logbook restrain/fiksasi pada pasien pada individu dalam
rangka melakukan upaya preventif asuhan keperawatan;
3.5 Ketepatan keperawatan/logbook penggunaan pelindung diri dari stressor pada
kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif asuhan keperawatan;
3.6 Ketepatan keperawatan/logbook pemberian oksigenasi sederhana;
3.7 Ketepatan keperawatan/logbookpertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
3.8 Ketepatan keperawatan/logbook suasana lingkungan yang tenang dan aman dan
bebas risiko penularan infeksi;
3.9 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
3.10 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area anak;
3.11 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area maternitas;
3.12 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area komunitas;
3.13 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area jiwa;
3.14 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
3.15 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
3.16 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
3.17 Ketepatan keperawatan/logbook dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual
pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
3.18 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
3.19 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
3.20 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
3.21 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur;
3.22 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
3.23 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
dan pengaturan suhu tubuh;
3.24 Ketepatan keperawatan/logbook massage pada kulit tertekan dalam melakukan
tindakan keperawatan yang berkaitan dengan kasus cedera;
3.25 Ketepatan logbook/dokumen perawatan luka;
3.26 Ketepatan keperawatan/logbook Range Of Motion (ROM) pada pasien dengan
berbagai kondisi dalam rangka melakukan upaya rehabilitatif pada individu;
3.27 Ketepatan keperawatan/logbook mobilisasi pada pasien dengan berbagai kondisi
dalam rangka melakukan upaya rehabilitatif pada individu; dan
3.28 Ketepatan logbook dokumentasi tindakan keperawatan; dan
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan/dokumen hasil kajian keperawatan dasar pada keluarga;
4.2 catatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
4.3 catatan keperawatan/logbook hasil imunisasi pada individu dalam rangka
melakukan upaya preventif;
4.4 catatan keperawatan/logbook restrain/fiksasi pada pasien pada individu dalam
rangka melakukan upaya preventif asuhan keperawatan;
4.5 catatan keperawatan/logbook penggunaan pelindung diri dari stressor pada
kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif asuhan keperawatan;
4.6 catatan keperawatan/logbook pemberian oksigenasi sederhana;
4.7 catatan keperawatan/logbookpertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
4.8 catatan keperawatan/logbook suasana lingkungan yang tenang dan aman dan
bebas risiko penularan infeksi;
4.9 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
4.10 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak;
4.11 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas;
4.12 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas;
4.13 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa;
4.14 catatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
4.15 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
4.16 catatan keperawatan/logbook perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
4.17 catatan keperawatan/logbook dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
4.18 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
4.19 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
4.20 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
4.21 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
4.22 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
4.23 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
4.24 catatan keperawatan/logbook massage pada kulit tertekan dalam melakukan
tindakan keperawatan yang berkaitan dengan kasus cedera;
4.25 catatan/laporan/logbook/dokumen perawatan luka;
4.26 catatan keperawatan/logbook Range Of Motion (ROM) pada pasien dengan
berbagai kondisi dalam rangka melakukan upaya rehabilitatif pada individu;
4.27 catatan keperawatan/logbook mobilisasi pada pasien dengan berbagai kondisi
dalam rangka melakukan upaya rehabilitatif pada individu; dan
4.28 catatan/logbook dokumentasi tindakan keperawatan; dan
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Perawat Mahir dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. memerlukan pengetahuan
tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan
dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Perawat Mahir
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Perawat Mahir dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Perawat Mahir dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Perawat Mahir terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan berhubungan
secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Perawat Mahir meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perawat Mahir untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perawat Mahir mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PERAWAT MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PERAWAT PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perawat Penyelia mempuyai tugas melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan
yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan pengkajian keperawatan dasar pada kelompok;
2.2 melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
2.3 melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
2.4 melakukan upaya promotif pada individu dalam pelayanan keperawatan;
2.5 melakukan upaya promotif pada kelompok dalam pelayanan keperawatan;
2.6 melakukan isolasi pasien sesuai kondisinya dalam rangka upaya preventif pada
individu;
2.7 memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal;
2.8 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah;
2.9 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;
2.10 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;
2.11 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
2.12 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area anak;
2.13 melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
2.14 melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
2.15 memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;
2.16 memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
2.17 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
2.18 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
2.19 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
2.20 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
2.21 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
2.22 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
2.23 melakukan perawatan luka;
2.24 melakukan pemantauan perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya;
2.25 melakukan isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus cedera;
2.26 memberikan perawatan pada pasien terminal; dan
2.27 melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran pengkajian keperawatan dasar pada kelompok;
3.2 Ketepatan hasil kajian keperawatan dasar pada masyarakat;
3.3 Ketepatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3.4 Ketepatan keperawatan/logbook upaya promotif pada individu dalam pelayanan
keperawatan;
3.5 Ketepatan keperawatan/logbook upaya promotif pada kelompok dalam
pelayanan keperawatan;
3.6 Ketepatan keperawatan/logbook isolasi pasien sesuai kondisinya dalam rangka
upaya preventif pada individu;
3.7 Ketepatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
3.8 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
3.9 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area maternitas;
3.10 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area komunitas;
3.11 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area jiwa;
3.12 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area anak;
3.13 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
3.14 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
3.15 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan Perawatan Paliatif;
3.16 Ketepatan keperawatan/logbook dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual
pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
3.17 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
3.18 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
3.19 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
3.20 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur;
3.21 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
3.22 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
dan pengaturan suhu tubuh;
3.23 Ketepatan logbook/dokumen perawatan luka;
3.24 Ketepatan keperawatan/logbook pemantauan perkembangan pasien sesuai
dengan kondisinya;
3.25 Ketepatan keperawatan/logbook isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus
cedera;
3.26 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan
perawatan pada pasien terminal; dan
3.27 Ketepatan logbook dokumentasi tindakan keperawatan.
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan hasil pengkajian keperawatan dasar pada kelompok;
4.2 laporan/dokumen hasil kajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4.3 catatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
4.4 catatan keperawatan/logbook upaya promotif pada individu dalam pelayanan
keperawatan;
4.5 catatan keperawatan/logbook upaya promotif pada kelompok dalam pelayanan
keperawatan;
4.6 catatan keperawatan/logbook isolasi pasien sesuai kondisinya dalam rangka
upaya preventif pada individu;
4.7 catatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
4.8 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
4.9 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas;
4.10 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas;
4.11 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa;
4.12 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area anak;
4.13 catatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
4.14 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
4.15 catatan keperawatan/logbook tindakan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan Perawatan Paliatif;
4.16 catatan keperawatan/logbook dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
4.17 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
4.18 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
4.19 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
4.20 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
4.21 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
4.22 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
4.23 catatan/laporan/logbook/dokumen perawatan luka;
4.24 catatan keperawatan/logbook pemantauan perkembangan pasien sesuai dengan
kondisinya;
4.25 catatan keperawatan/logbook isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus
cedera;
4.26 catatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan perawatan
pada pasien terminal; dan
4.27 catatan/logbook dokumentasi tindakan keperawatan.
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Perawat Penyelia dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Perawat Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Perawat Penyelia dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Perawat Penyelia dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Perawat Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Perawat Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perawat Penyelia untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perawat Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PERAWAT PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PERAWAT AHLI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perawat Ahli Pertama mempuyai tugas melakukan kegiatan Pelayanan
Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2.2 melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
2.3 melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
2.4 memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
2.5 melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
2.6 melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
2.7 melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
2.8 melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
2.9 mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
2.10 merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
2.11 membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
2.12 menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
2.13 menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
2.14 melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal;
2.15 melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
2.16 melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
2.17 memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
2.18 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
2.19 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
2.20 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
2.21 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
2.22 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
2.23 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
2.24 melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
2.25 memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
2.26 melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
2.27 melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
2.28 melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
2.29 melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
2.30 melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
2.31 melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
2.32 melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
2.33 melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
2.34 melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
2.35 melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
2.36 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
2.37 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
2.38 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
2.39 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
2.40 melakukan intervensi keperawatan spesifik yangkompleks di area jiwa;
2.41 melakukan perawatan luka;
2.42 melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
2.43 melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
2.44 melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
2.45 melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
2.46 melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
2.47 melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
2.48 melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
2.49 melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
2.50 melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
2.51 melakukan preseptorship dan mentorship;
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran kajian keperawatan lanjutan pada individu;
3.2 Ketepatan keperawatan lanjutan pada keluarga;
3.3 Ketepatan kajian keperawatan dasar pada masyarakat;
3.4 Kelancaran konsultasi data kajian keperawatan dasar/lanjut;
3.5 Ketepatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3.6 Kelancaran kegiatan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam rangka upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
3.7 Ketepatan keperawatan/logbook upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan
standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
3.8 Kelancaran investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa dampak pelayanan
kesehatan
3.9 Ketepatan keperawatan/laporan pengajaran teknik kontrol infeksi pada keluarga
dengan penyakit menular;
3.10 Ketepatan diagnosa keperawatan pada individu;
3.11 Kelancaran prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan;
3.12 Ketepatan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun rencana
tindakan keperawatan pada individu;
3.13 Ketepatan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun rencana
tindakan keperawatan pada keluarga;
3.14 Ketepatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
3.15 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
3.16 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
3.17 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan
dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
3.18 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
3.19 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
3.20 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
3.21 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur;
3.22 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
3.23 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
dan pengaturan suhu tubuh;
3.24 Ketepatan keperawatan/dokumen stimulasi tumbuh kembang pada individu;
3.25 Ketepatan keperawatan/dokumen fasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada
individu;
3.26 Ketepatan keperawatan/laporan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru
pada individu;
3.27 Ketepatan keperawatan/dokumen support kepatuhan terhadap intervensi
kesehatan pada individu;
3.28 Ketepatan keperawatan/laporan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
3.29 Ketepatan keperawatan/dokumen pendidikan kesehatan pada kelompok;
3.30 Ketepatan keperawatan/laporan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan
dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
3.31 Ketepatan keperawatan/laporan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
3.32 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
oksigenisasi kompleks;
3.33 Ketepatan keperawatan/logbook terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi
persepsi;
3.34 Ketepatan keperawatan/logbook TAK stimulasi sensorik;
3.35 Ketepatan keperawatan/logbook komunikasi dengan klien dengan hambatan
komunikasi;
3.36 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
pada area medikal bedah;
3.37 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area anak;
3.38 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area maternitas;
3.39 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area komunitas;
3.40 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area jiwa;
3.41 Ketepatan logbook/dokumen perawatan luka;
3.42 Ketepatan keperawatan/logbook pemantauan atau penilaian kondisi pasien
selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
3.43 Ketepatan keperawatan/logbook konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan
dokter;
3.44 Ketepatan keperawatan/logbook rehabilitasi mental spiritual pada individu;
3.45 Ketepatan keperawatan/logbook penatalaksanaan manajemen gejala;
3.46 Ketepatan keperawatan/laporan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
3.47 Ketepatan logbook pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
3.48 Ketepatan logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
3.49 Ketepatan logbook hasil pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
3.50 Ketepatan logbook hasil penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
3.51 Ketepatan logbook preseptorship dan mentorship;
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan hasil kajian keperawatan lanjutan pada individu;
4.2 catatan keperawatan lanjutan pada keluarga;
4.3 dokumen/laporan hasil kajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4.4 laporan hasil konsultasi data kajian keperawatan dasar/lanjut;
4.5 catatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
4.6 laporan hasil kegiatan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam rangka upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
4.7 catatan keperawatan/logbook upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar
pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
4.8 laporan kegiatan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa dampak
pelayanan kesehatan
4.9 catatan keperawatan/laporan pengajaran teknik kontrol infeksi pada keluarga
dengan penyakit menular;
4.10 dokumen/laporan hasil diagnosa keperawatan pada individu;
4.11 laporan hasil prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan;
4.12 dokumen/laporan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan pada individu;
4.13 dokumen/laporan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan pada keluarga;
4.14 catatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
4.15 catatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
4.16 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
4.17 catatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan dukungan
atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang
ajal dalam pelayanan keperawatan;
4.18 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
4.19 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
4.20 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
4.21 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
4.22 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
4.23 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
4.24 catatan keperawatan/dokumen stimulasi tumbuh kembang pada individu;
4.25 catatan keperawatan/dokumen fasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada
individu;
4.26 catatan keperawatan/laporan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada
individu;
4.27 catatan keperawatan/dokumen support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan
pada individu;
4.28 catatan keperawatan/laporan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
4.29 catatan keperawatan/dokumen pendidikan kesehatan pada kelompok;
4.30 catatan keperawatan/laporan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan
dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
4.31 catatan keperawatan/laporan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
4.32 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
oksigenisasi kompleks;
4.33 catatan keperawatan/logbook terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi
persepsi;
4.34 catatan keperawatan/logbook TAK stimulasi sensorik;
4.35 catatan keperawatan/logbook komunikasi dengan klien dengan hambatan
komunikasi;
4.36 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
pada area medikal bedah;
4.37 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area anak;
4.38 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area maternitas;
4.39 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area komunitas;
4.40 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area jiwa;
4.41 catatan/laporan/logbook/dokumen perawatan luka;
4.42 catatan keperawatan/logbook pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
4.43 catatan keperawatan/logbook konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan
dokter;
4.44 catatan keperawatan/logbook rehabilitasi mental spiritual pada individu;
4.45 catatan keperawatan/logbook penatalaksanaan manajemen gejala;
4.46 catatan keperawatan/laporan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
4.47 logbook pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer;
4.48 catatan/logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
4.49 Logbook hasil pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
4.50 Logbook hasil penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan
perawat; dan
4.51 Logbook preseptorship dan mentorship;
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Perawat Ahli Pertama dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Perawat Ahli Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Perawat Ahli Pertama dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Perawat Ahli Pertama dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Perawat Ahli Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Perawat Ahli Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perawat Ahli Pertama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perawat Ahli Pertama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PERAWAT AHLI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PERAWAT AHLI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perawat Ahli Muda mempuyai tugas melakukan kegiatan Pelayanan
Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan skrining pada individu/kelompok;
2.2 melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
2.3 melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
2.4 melakukan edukasi kesehatan pada keluarga untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarganya dalam upaya promotif;
2.5 melaksanakan edukasi kesehatan pada masyarakat dalam upaya promotif;
2.6 melakukan edukasi kesehatan pada individu pasien dalam rangka melakukan
upaya preventif;
2.7 melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok (pengunjung dan petugas);
2.8 melakukan kegiatan memotivasi pelaksanaan program pencegahan masalah
kesehatan pada masyarakat;
2.9 melatih interaksi sosial pada pasien dengan masalah kesehatan mental pada
individu dalam upaya rehabilitatif;
2.10 memfasilitasi pemberdayaan peran dan fungsi anggota keluarga dalam upaya
rehabilitatif;
2.11 melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana dalam upaya
rehabilitatif;
2.12 melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal;
2.13 memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
2.14 melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
2.15 melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
2.16 memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;
2.17 memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
2.18 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
2.19 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
2.20 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
2.21 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
2.22 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
2.23 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
2.24 melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
2.25 melakukan perawatan luka
2.26 melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
2.27 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
2.28 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
2.29 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas;
2.30 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
2.31 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area medikal
bedah;
2.32 melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
2.33 melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
2.34 memberikan terapi modalitas;
2.35 melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada keluarga;
2.36 melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada kelompok;
2.37 melakukan perencanaan pasien pulang (discharge planning);
2.38 melakukan rujukan keperawatan;
2.39 melaksanakan studi kasus keperawatan dalam kegiatan peningkatan mutu dan
pengembangan pelayanan keperawatan;
2.40 melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
2.41 melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
2.42 melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat;
2.43 melakukan preseptor dan mentorship dalam fungsi ketenagaan perawat; dan
2.44 melakukan supervisi klinik dan manajemen dalam fungsi pengarahan dan
pelaksanaan pelayanan keperawatan;
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran skrining pada individu/kelompok;
3.2 Ketepatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3.3 Ketepatan keperawatan/logbook support kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
3.4 Ketepatan keperawatan/laporan edukasi kesehatan pada keluarga pada setiap
kondisi dalam rangka melakukan upaya promotif;
3.5 Ketepatan keperawatan/laporan edukasi kesehatan pada masyarakat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
3.6 Ketepatan keperawatan/logbook edukasi kesehatan pada individu pasien dalam
rangka melakukan upaya preventif;
3.7 Kelancaran pendidikan kesehatan pada kelompok (pengunjung dan petugas);
3.8 Kelancaran kegiatan memotivasi pelaksanaan program pencegahan masalah
kesehatan pada masyarakat;
3.9 Ketepatan keperawatan/logbook interaksi sosial pada pasien dengan masalah
kesehatan mental pada individu dalam upaya rehabilitatif;
3.10 Ketepatan keperawatan/logbook pemberdayaan peran dan fungsi anggota
keluarga dalam upaya rehabilitatif;
3.11 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana
dalam upaya rehabilitatif;
3.12 Ketepatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
3.13 Ketepatan keperawatan/logbook suasana lingkungan yang tenang dan aman dan
bebas risiko penularan infeksi;
3.14 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
3.15 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
3.16 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
3.17 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan
dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
3.18 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
3.19 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
3.20 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
3.21 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur;
3.22 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
3.23 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
dan pengaturan suhu tubuh;
3.24 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
oksigenisasi kompleks;
3.25 Ketepatan logbook/dokumen perawatan luka;
3.26 Ketepatan keperawatan/logbook TAK stimulasi sensorik;
3.27 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area anak;
3.28 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area maternitas;
3.29 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area komunitas;
3.30 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area jiwa;
3.31 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area medikal bedah;
3.32 Ketepatan keperawatan/logbook pemantauan atau penilaian kondisi pasien
selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
3.33 Ketepatan keperawatan/logbook konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan
dokter;
3.34 Ketepatan keperawatan /logbook terapi modalitas;
3.35 Ketepatan keperawatan/logbook evaluasi tindakan keperawatan pada keluarga;
3.36 Ketepatan keperawatan/laporan evaluasi tindakan keperawatan pada kelompok;
3.37 Ketepatan logbook perencanaan pasien pulang (discharge planning);
3.38 Ketepatan logbook rujukan keperawatan;
3.39 Kelancaran studi kasus keperawatan dalam rangka melakukan kegiatan
peningkatan mutu dan pengembangan pelayanan keperawatan;
3.40 Ketepatan logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
3.41 Ketepatan logbook hasil pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
3.42 Ketepatan pendelegasian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat;
3.43 Kelancaran preseptor dan mentorship dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
3.44 Kelancaran supervisi klinik dan pengelolaan dalam fungsi pengarahan dan
pelaksanaan pelayanan keperawatan;
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan hasil skrining pada individu/kelompok;
4.2 catatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
4.3 catatan keperawatan/logbook support kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
4.4 catatan keperawatan/laporan edukasi kesehatan pada keluarga pada setiap
kondisi dalam rangka melakukan upaya promotif;
4.5 catatan keperawatan/laporan edukasi kesehatan pada masyarakat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
4.6 catatan keperawatan/logbook edukasi kesehatan pada individu pasien dalam
rangka melakukan upaya preventif;
4.7 laporan pendidikan kesehatan pada kelompok (pengunjung dan petugas);
4.8 laporan hasil kegiatan memotivasi pelaksanaan program pencegahan masalah
kesehatan pada masyarakat;
4.9 catatan keperawatan/logbook interaksi sosial pada pasien dengan masalah
kesehatan mental pada individu dalam upaya rehabilitatif;
4.10 catatan keperawatan/logbook pemberdayaan peran dan fungsi anggota keluarga
dalam upaya rehabilitatif;
4.11 catatan keperawatan/logbook perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana
dalam upaya rehabilitatif;
4.12 catatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
4.13 catatan keperawatan/logbook suasana lingkungan yang tenang dan aman dan
bebas risiko penularan infeksi;
4.14 catatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
4.15 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
4.16 catatan keperawatan/logbook perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
4.17 catatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan dukungan
atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang
ajal dalam pelayanan keperawatan;
4.18 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
4.19 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
4.20 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
4.21 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
4.22 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
4.23 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
4.24 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
oksigenisasi kompleks;
4.25 catatan/laporan/logbook/dokumen perawatan luka;
4.26 catatan keperawatan/logbook TAK stimulasi sensorik;
4.27 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area anak;
4.28 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area maternitas;
4.29 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area komunitas;
4.30 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area jiwa;
4.31 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area medikal bedah;
4.32 catatan keperawatan/logbook pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
4.33 catatan keperawatan/logbook konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan
dokter;
4.34 catatan keperawatan /logbook terapi modalitas;
4.35 catatan keperawatan/logbook evaluasi tindakan keperawatan pada keluarga;
4.36 catatan keperawatan/laporan evaluasi tindakan keperawatan pada kelompok;
4.37 dokumen/logbook perencanaan pasien pulang (discharge planning);
4.38 dokumen/logbook rujukan keperawatan;
4.39 laporan kegiatan studi kasus keperawatan dalam rangka melakukan kegiatan
peningkatan mutu dan pengembangan pelayanan keperawatan;
4.40 catatan/logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
4.41 logbook hasil pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
4.42 laporan/dokumen pendelegasian penugasan perawat dalam rangka melakukan
fungsi ketenagaan perawat;
4.43 laporan preseptor dan mentorship dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan
perawat; dan
4.44 laporan supervisi klinik dan pengelolaan dalam fungsi pengarahan dan
pelaksanaan pelayanan keperawatan;
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Perawat Ahli Muda dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Perawat Ahli Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Perawat Ahli Muda dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Perawat Ahli Muda dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Perawat Ahli Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Perawat Ahli Muda meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perawat Ahli Muda untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perawat Ahli Muda mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PERAWAT AHLI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PERAWAT AHLI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perawat Ahli Madya mempuyai tugas melakukan kegiatan Pelayanan
Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada kelompok;
2.2 melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada masyarakat;
2.3 melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
2.4 melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
2.5 merumuskan diagnosis keperawatan aktual/risiko /potencial /wellness kelompok;
2.6 menyusun rencana tindakan keperawatan pada kelompok (merumuskan,
menetapkan tindakan);
2.7 melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal;
2.8 melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
2.9 melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
2.10 memberikan perawatan pada pasien dalam rangka perawatan paliatif;
2.11 memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
2.12 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
2.13 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
2.14 melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
2.15 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
2.16 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
2.17 melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
2.18 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
2.19 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
2.20 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
2.21 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas;
2.22 melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
2.23 melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
2.24 melakukan perawatan luka;
2.25 melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
2.26 memfasilitasi dan memberikan dukungan pada keluarga dalam meningkatkan
kesehatan keluarga;
2.27 melakukan diseminasi informasi kesehatan pada kelompok;
2.28 melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada masyarakat;
2.29 melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
2.30 menyusun rencana strategis bidang keperawatan;
2.31 menyusun rencana program tahunan unit ruang rawat;
2.32 melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
2.33 melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
2.34 membentuk dan mempertahankan keberadaan kelompok masyarakat pemerhati
masalah kesehatan dalam upaya promotif pada masyarakat;
2.35 melaksanakan advokasi program pengendalian faktor risiko dalam upaya
preventif pada masyarakat;
2.36 melaksanakan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai
upaya pengawasan risiko infeksi;
2.37 melakukan pembinaan kelompok risiko tinggi dalam upaya preventif pada
kelompok;
2.38 memberikan rekomendasi terhadap kompetensi perawat dalam proses rekruitmen
dan seleksi perawat;
2.39 melaksanakan evidence-based practice dalam kegiatan peningkatan mutu dan
pengembangan pelayanan keperawatan;
2.40 melakukan kredensialing perawat;
2.41 melakukan preseptor dan mentorship dalam fungsi ketenagaan perawat;
2.42 melakukan pengawasan/pengendalian/monev terhadap program mutu klinik
pelayanan keperawatan; dan
2.43 melaksanakan supervisi pelayanan keperawatan dan program dalam kegiatan
peningkatan mutu dan pengembangan pelayanan keperawatan;
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran kajian keperawatan lanjutan pada kelompok;
3.2 Kelancaran kajian keperawatan lanjutan pada masyarakat;
3.3 Kelancaran melakukan tindakan keperawatan komunikasi dengan pasien yang
mengalami hambatan komunikasi;
3.4 Ketepatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3.5 Ketepatan keperawatan/logbook diagnosis keperawatan aktual/risiko /potencial
/wellness kelompok;
3.6 Ketepatan penyusunan rencana tindakan keperawatan pada kelompok;
3.7 Ketepatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
3.8 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
3.9 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
3.10 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan pada pasien dalam rangka perawatan
paliatif;
3.11 Ketepatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan
dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
3.12 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
3.13 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
3.14 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
3.15 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur;
3.16 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
3.17 Ketepatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
dan pengaturan suhu tubuh;
3.18 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
pada area medikal bedah;
3.19 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area anak;
3.20 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area maternitas;
3.21 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area komunitas;
3.22 Ketepatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area jiwa;
3.23 Ketepatan keperawatan/logbook pemantauan atau penilaian kondisi pasien
selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
3.24 Ketepatan logbook perawatan luka;
3.25 Kelancaran konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
3.26 Kelancaran memfasilitasi dan memberikan dukungan pada keluarga dalam
meningkatkan kesehatan keluarga;
3.27 Kelancaran diseminasi informasi kesehatan pada kelompok;
3.28 Ketepatan keperawatan/laporan evaluasi tindakan keperawatan pada masyarakat;
3.29 Ketepatan logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
3.30 Ketepatan penyusunan rencana strategis bidang keperawatan;
3.31 Ketepatan penyusunan rencana program tahunan unit ruang rawat;
3.32 Kelancaran melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
3.33 Ketepatan keperawatan/logbook upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan
standar pada pasien, petugas, pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
3.34 Kelancaran membentuk dan mempertahankan keberadaan kelompok masyarakat
pemerhati masalah kesehatan dalam upaya promotif pada masyarakat;
3.35 Kelancaran tindakan dalam mengadvokasi program pengendalian factor risiko
dalam upaya preventif pada masyarakat;
3.36 Kelancaran tindakan dalam melakukan pengawasan risiko infeksi menggunakan
manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA);
3.37 Kelancaran tindakan dalam melakukan upaya pembinaan pada kelompok risiko
tinggi dalam upaya preventif pada kelompok;
3.38 Kelancaran rekomendasi kompetensi perawat dalam proses rekruitmen dan
seleksi perawat;
3.39 Kelancaran pelaksanaan evidence-based practice dalam kegiatan peningkatan
mutu dan pengembangan pelayanan keperawatan;
3.40 Kelancaran kegiatan kredensialing perawat;
3.41 Kelancaran preseptor dan mentorship dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat;
3.42 Kelancaran pengawasan/pengendalian/monitoring evaluasi terhadap program
mutu klinik pelayanan keperawatan; dan
3.43 Kelancaran supervisi pelayanan keperawatan dan program dalam kegiatan
peningkatan mutu dan pengembangan pelayanan keperawatan; dan
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan hasil kajian keperawatan lanjutan pada kelompok;
4.2 laporan hasil kajian keperawatan lanjutan pada masyarakat;
4.3 laporan hasil melakukan tindakan keperawatan komunikasi dengan pasien yang
mengalami hambatan komunikasi;
4.4 catatan keperawatan/laporan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
4.5 dokumentasi keperawatan/logbook diagnosis keperawatan aktual/risiko
/potencial /wellness kelompok;
4.6 dokumen/laporan penyusunan rencana tindakan keperawatan pada kelompok;
4.7 catatan keperawatan/logbook pertolongan kesehatan dalam situasi gawat
darurat/bencana/kritikal;
4.8 catatan keperawatan/logbook tindakan terapi komplementer/holistik;
4.9 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
4.10 catatan keperawatan/logbook perawatan pada pasien dalam rangka perawatan
paliatif;
4.11 catatan keperawatan/logbook perawatan paliatif dengan memberikan dukungan
atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang
ajal dalam pelayanan keperawatan;
4.12 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
4.13 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
4.14 catatan keperawatan/logbook tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
4.15 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
4.16 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
4.17 catatan keperawatan/logbook tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
4.18 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
pada area medikal bedah;
4.19 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area anak;
4.20 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area maternitas;
4.21 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area komunitas;
4.22 catatan keperawatan/logbook intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area jiwa;
4.23 catatan keperawatan/logbook pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
4.24 catatan/logbook/laporan/dokumen perawatan luka;
4.25 laporan hasil konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
4.26 laporan kegiatan memfasilitasi dan memberikan dukungan pada keluarga dalam
meningkatkan kesehatan keluarga;
4.27 laporan kegiatan diseminasi informasi kesehatan pada kelompok;
4.28 catatan keperawatan/laporan evaluasi tindakan keperawatan pada masyarakat;
4.29 catatan/logbook dokumentasi tindakan keperawatan;
4.30 Dokumen penyusunan rencana strategis bidang keperawatan;
4.31 dokumen penyusunan rencana program tahunan unit ruang rawat;
4.32 laporan hasil melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
4.33 catatan keperawatan/logbook upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar
pada pasien, petugas, pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
4.34 laporan kegiatan membentuk dan mempertahankan keberadaan kelompok
masyarakat pemerhati masalah kesehatan dalam upaya promotif pada
masyarakat;
4.35 laporan tindakan dalam mengadvokasi program pengendalian factor risiko dalam
upaya preventif pada masyarakat;
4.36 laporan tindakan dalam melakukan pengawasan risiko infeksi menggunakan
manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA);
4.37 laporan tindakan dalam melakukan upaya pembinaan pada kelompok risiko
tinggi dalam upaya preventif pada kelompok;
4.38 laporan hasil rekomendasi kompetensi perawat dalam proses rekruitmen dan
seleksi perawat;
4.39 laporan hasil pelaksanaan evidence-based practice dalam kegiatan peningkatan
mutu dan pengembangan pelayanan keperawatan;
4.40 laporan hasil kegiatan kredensialing perawat;
4.41 laporan preseptor dan mentorship dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan
perawat;
4.42 laporan hasil pengawasan/pengendalian/monitoring evaluasi terhadap program
mutu klinik pelayanan keperawatan; dan
4.43 laporan supervisi pelayanan keperawatan dan program dalam kegiatan
peningkatan mutu dan pengembangan pelayanan keperawatan; dan
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Perawat Ahli Madya dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Perawat Ahli Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Perawat Ahli Madya dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Perawat Ahli Madya dalam melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Perawat Ahli Madya terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Perawat Ahli Madya meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perawat Ahli Madya untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perawat Ahli Madya mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PERAWAT AHLI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : TERAPIS GIGI DAN MULUT TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Terapis Gigi Dan Mulut Terampil mempuyai tugas melakukan kegiatan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan,
pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2.2 melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
2.3 melakukan inventarisasi alat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.4 melakukan inventarisasi obat dan bahan kesehatan gigi dan mulut;
2.5 melakukan persiapan ruangan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.6 melakukan persiapan instrumen/ alat untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
2.7 melakukan persiapandokumen untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
2.8 melakukan pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.9 melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.10 melakukan sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
2.11 melakukan sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
2.12 melakukan desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
2.13 melakukan triase pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.14 melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
2.15 melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
2.16 melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok;
2.17 melakukan pemeriksaan Oral Hygiene Index (OHI-S) dalam rangka mengetahui
status kebersihan gigi dan mulut;
2.18 melakukan pemeriksaan Decay Extraction Filling Treatment (DEF - T);
2.19 melakukan pemeriksaan Decay Missing Filling Treatment (DMF - T);
2.20 melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/masyarakat;
2.21 melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
pada individu, kelompok/ masyarakat;
2.22 melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat ringan;
2.23 melakukan pembersihan karang gigi;
2.24 melakukan perawatan luka non post op rongga mulut;
2.25 melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar gigi di fasyankes;
2.26 membimbing pelaksanaan sikat gigi pada individu/kelompok;
2.27 melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari tenaga kesehatan lain ;
2.28 melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.29 melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rujukan
kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan; dan
2.30 melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus ringan;
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan rencana kerja bulanan;
3.2 Ketepatan rencana kerja tahunan;
3.3 Ketepatan hasil inventarisasi alat kesehatan gigi dan mulut;
3.4 Ketepatan hasil inventarisasi obat dan bahan kesehatan gigi dan mulut;
3.5 Ketepatan persiapan ruangan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.6 Ketepatan persiapan instrumen/alat untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
3.7 Ketepatan persiapan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.8 Kelancaran hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.9 Kelancaran hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.10 Ketepatan sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
3.11 Ketepatan sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
3.12 Ketepatan desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
3.13 Kelancaran hasil triase pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.14 Ketepatan hasil pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut;
3.15 Ketepatan hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut;
3.16 Ketepatan hasil penjarinagn kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok;
3.17 Ketepatan hasil pemeriksaan oral hygiene index dalam rangka mengetahui status
kebersihan gigi dan mulut;
3.18 Ketepatan hasil pemeriksaan Decay Extraction Filling Treatment (DEF-T);
3.19 Ketepatan hasil pemeriksaan Decay Missing Filling Treatment (DMF-T);
3.20 Ketepatan hasil analisis masalah/diagnosis pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
3.21 Ketepatan hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
3.22 Ketepatan hasil komunikasi theurapeutik;
3.23 Ketepatan hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
3.24 Ketepatan hasil pelaksanaan perawatan luka non post operasi;
3.25 Ketepatan hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
3.26 Kelancaran hasil pelaksanaan sikat gigi pada individu/ kelompok;
3.27 Kelancaran hasil analisis konsultasi pada kasus ringan dari tenaga kesehatan
lain;
3.28 Ketepatan hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.29 Ketepatan kesehatan gigi dan mulut; dan
3.30 Kelancaran hasil penatalaksanaan kegawat daruratan;
4. Hasil Kerja :
4.1 dokumen rencana kerja bulanan;
4.2 dokumen rencana kerja tahunan;
4.3 lembar ceklis hasil inventarisasi alat kesehatan gigi dan mulut;
4.4 lembar ceklis hasil inventarisasi obat dan bahan kesehatan gigi dan mulut;
4.5 lembar ceklis persiapan ruangan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.6 lembar ceklis persiapan instrumen/alat untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
4.7 dokumen persiapan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.8 laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.9 laporan hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.10 lembar ceklis sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
4.11 lembar ceklis sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
4.12 lembar ceklis desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
4.13 laporan hasil triase pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.14 dokumen hasil pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut;
4.15 dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut;
4.16 dokumen hasil penjarinagn kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok;
4.17 dokumen hasil pemeriksaan oral hygiene index dalam rangka mengetahui status
kebersihan gigi dan mulut;
4.18 dokumen hasil pemeriksaan Decay Extraction Filling Treatment (DEF-T);
4.19 dokumen hasil pemeriksaan Decay Missing Filling Treatment (DMF-T);
4.20 dokumen hasil analisis masalah/diagnosis pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
4.21 dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.22 dokumen hasil komunikasi theurapeutik;
4.23 dokumen hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
4.24 dokumen hasil pelaksanaan perawatan luka non post operasi;
4.25 dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
4.26 laporan hasil pelaksanaan sikat gigi pada individu/ kelompok;
4.27 laporan hasil analisis konsultasi pada kasus ringan dari tenaga kesehatan lain;
4.28 dokumen hasil evaluasi dandokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.29 lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut; dan
4.30 laporan hasil penatalaksanaan kegawat daruratan;
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Terapis Gigi Dan Mulut Terampil dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Terapis Gigi Dan Mulut
Terampil
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Terapis Gigi Dan Mulut Terampil dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Terapis Gigi Dan Mulut Terampil dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Terapis Gigi Dan Mulut Terampil terdiri dari tugas-tugas yang
jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Terapis Gigi Dan Mulut Terampil meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut. melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Terapis Gigi Dan Mulut Terampil untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Terapis Gigi Dan Mulut Terampil mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : TERAPIS GIGI DAN MULUT TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : TERAPIS GIGI DAN MULUT MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Terapis Gigi Dan Mulut Mahir mempuyai tugas melakukan kegiatan pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan,
pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2.2 melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
2.3 melakukan penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan bulanan;
2.4 melakukan persiapan obat dan bahan untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
2.5 melakukan pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.6 melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.7 melakukan pengawasan hygiene sanitasi ruangan dalam rangka pengendalian
infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.8 melakukan pencatatan dan pelaporan bulanan pelaksanaan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
2.9 melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
2.10 melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
2.11 melakukan rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut;
2.12 melakukan pemeriksaan Community Perodontal Index for Treatment Needs
(CPITN);
2.13 melakukan penghitungan Performance Treatment Index (PTI);
2.14 melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/masyarakat;
2.15 melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada
individu, kelompok/masyarakat;
2.16 melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat sedang ;
2.17 melakukan aplikasi fluor;
2.18 melakukan fissure sealant;
2.19 melakukan penambalan dengan metode Atraumatic Restorative Treatment
(ART);
2.20 melakukan pembersihan karang gigi;
2.21 melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar gigi di fasyankes;
2.22 melaksanakan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
2.23 melakukan kegiatan konsultasi pada kasus sedang dari tenaga kesehatan lain;
2.24 melakukan pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS);
2.25 melaksanakan penambalan sementara 1 (satu) bidang;
2.26 melakukan pencabutan gigi sulung dengan topikal anastesi ;
2.27 melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.28 melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rujukan
kesehatan gigi dan mulut pada kasus sedang; dan
2.29 melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus sedang kesehatan
gigi dan mulut; dan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan rencana kerja bulanan;
3.2 Ketepatan rencana kerja tahunan;
3.3 Ketepatan hasil penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan bulanan;
3.4 Ketepatan persiapan obat dan bahan untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
3.5 Kelancaran hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.6 Kelancaran hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.7 Ketepatan sanitasi ruangan;
3.8 Ketepatan pencatatan dan pelaporan bulanan pelaksanaan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
3.9 Ketepatan hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut di pelayanan
tingkat dasar dan rujukan;
3.10 Ketepatan hasil penjarinagn kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
3.11 Ketepatan rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut;
3.12 Ketepatan pemeriksaan CPITN;
3.13 Ketepatan hasil penghitungan Performance Treatment Index (PTI);
3.14 Ketepatan hasil analisis masalah/diagnosis pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
3.15 Ketepatan hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.16 Ketepatan hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat sedang;
3.17 Ketepatan hasil aplikasi fluor;
3.18 Ketepatan hasil pelaksanaan fissure sealant;
3.19 Ketepatan hasil pelaksanaan penambalan Atraumatic Restorative Treatment
(ART);
3.20 Ketepatan hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
3.21 Ketepatan hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
3.22 Kelancaran hasil kegiatan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
3.23 Ketepatan hasil konsultasi pada kasus sedang dari tenaga kesehatan lain;
3.24 Ketepatan hasil pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS);
3.25 Ketepatan hasil pelaksanaan penambalan sementara 1 (satu) bidang;
3.26 Ketepatan hasil pelaksanaan pencabutan gigi sulung dengan topikal anastesi;
3.27 Ketepatan hasil asuhan kesehatan gigi dan mulut
3.28 Ketepatan kesehatan gigi dan mulut pada kasus sedang; dan
3.29 Kelancaran hasil penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus sedang
kesehatan gigi dan mulut; dan
4. Hasil Kerja :
4.1 dokumen rencana kerja bulanan;
4.2 dokumen rencana kerja tahunan;
4.3 dokumen hasil penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan bulanan;
4.4 lembar ceklis persiapan obat dan bahan untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
4.5 laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.6 laporan hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.7 lembar ceklis sanitasi ruangan;
4.8 dokumen pencatatan dan pelaporan bulanan pelaksanaan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
4.9 dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut di pelayanan
tingkat dasar dan rujukan;
4.10 dokumen hasil penjarinagn kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
4.11 dokumen rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut;
4.12 dokumen pemeriksaan CPITN;
4.13 dokumen hasil penghitungan Performance Treatment Index (PTI);
4.14 dokumen hasil analisis masalah/diagnosis pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
4.15 dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.16 dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat sedang;
4.17 dokumen hasil aplikasi fluor;
4.18 dokumen hasil pelaksanaan fissure sealant;
4.19 dokumen hasil pelaksanaan penambalan Atraumatic Restorative Treatment
(ART);
4.20 dokumen hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
4.21 dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
4.22 laporan hasil kegiatan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
4.23 dokumen hasil konsultasi pada kasus sedang dari tenaga kesehatan lain;
4.24 dokumen hasil pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS);
4.25 dokumen hasil pelaksanaan penambalan sementara 1 (satu) bidang;
4.26 dokumen hasil pelaksanaan pencabutan gigi sulung dengan topikal anastesi;
4.27 dokumen hasil asuhan kesehatan gigi dan mulut
4.28 lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus sedang; dan
4.29 laporan hasil penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus sedang kesehatan
gigi dan mulut; dan
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Terapis Gigi Dan Mulut Mahir dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Terapis Gigi Dan Mulut
Mahir
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Terapis Gigi Dan Mulut Mahir dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Terapis Gigi Dan Mulut Mahir dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Terapis Gigi Dan Mulut Mahir terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Terapis Gigi Dan Mulut Mahir meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut. melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Terapis Gigi Dan Mulut Mahir untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Terapis Gigi Dan Mulut Mahir mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : TERAPIS GIGI DAN MULUT MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : TERAPIS GIGI DAN MULUT PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia mempuyai tugas melakukan kegiatan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan,
pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
2. Uraian Tugas :
2.1 melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2.2 melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
2.3 melakukan penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan tahunan;
2.4 melakukan pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan bulanan;
2.5 melakukan pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.6 melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.7 melakukan pengelolaan limbah medis dalam rangka pengendalian infeksi pada
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.8 melakukan pengawasan sterilisasi alat dan bahan dalam rangka pengendalian
infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.9 melakukan pengawasan penggunaan APD dalam rangka pengendalian infeksi
pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.10 melaksanakan evaluasi tahunan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
2.11 melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien di pelayanan
tingkat dasar dan rujukan;
2.12 melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
2.13 melakukan evaluasi dan analisis hasil pemeriksaan Oral Hygiene;
2.14 melakukan penghitungan Requirement Treatment Indeks (RTI);
2.15 melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan hasil pengkajian pada individu/kelompok/masyarakat;
2.16 melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/ kelompok/masyarakat;
2.17 melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat berat;
2.18 melakukan pembersihan karang gigi;
2.19 melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar gigi di fasyankes;
2.20 membuat alat peraga untuk kesehatan gigi dan mulut;
2.21 melakukan kegiatan konsultasi pada kasus berat dari tenaga kesehatan lain;
2.22 melakukan pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
(UKGM);
2.23 melaksanakan penambalan sementara 2 (dua) bidang;
2.24 melakukan pencabutan gigi sulung dengan infiltrasi anastesi;
2.25 melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
2.26 melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rujukan
kesehatan gigi dan mulut pada kasus berat; dan
2.27 melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus berat kesehatan
gigi dan mulut.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan rencana kerja bulanan;
3.2 Ketepatan rencana kerja tahunan;
3.3 Ketepatan hasil penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan tahunan;
3.4 Ketepatan hasil pengelolaan permintaan kebutuhan obat dan bahan bulanan;
3.5 Kelancaran hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.6 Kelancaran hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.7 Ketepatan hasil pengelolaan limbah medis dalam rangka pengendalian infeksi
pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.8 Kelancaran hasil pengawasan sterilisasi alat dan bahan dalam rangka
pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.9 Ketepatan hasil pengawasan pengunaan APD;
3.10 Kelancaran evaluasi tahunan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
3.11 Ketepatan hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut;
3.12 Ketepatan hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu / kelompok/
masyarakat;
3.13 Ketepatan hasil pemeriksaan oral hygiene;
3.14 Ketepatan hasil penghitungan Retorative Treatment Index (RTI);
3.15 Ketepatan hasil analisis masalah/ diagnosis pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
3.16 Ketepatan hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.17 Ketepatan hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat berat;
3.18 Ketepatan hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
3.19 Ketepatan hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
3.20 kelancaran alat peraga untuk kesehatan gigi dan mulut;
3.21 Kelancaran hasil konsultasi pada kasus berat dari tenaga kesehatan lain;
3.22 Ketepatan hasil pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat (UKGM);
3.23 Ketepatan hasil penambalan sementara 2 (dua) bidang;
3.24 Ketepatan hasil pencabutan gigi sulung dengan infiltrasi anastesi;
3.25 Ketepatan hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
3.26 Ketepatan kesehatan gigi dan mulut; dan
3.27 Kelancaran hasil penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus berat kesehatan
gigi dan mulut.
4. Hasil Kerja :
4.1 dokumen rencana kerja bulanan;
4.2 dokumen rencana kerja tahunan;
4.3 dokumen hasil penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan tahunan;
4.4 dokumen hasil pengelolaan permintaan kebutuhan obat dan bahan bulanan;
4.5 laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.6 laporan hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.7 dokumen hasil pengelolaan limbah medis dalam rangka pengendalian infeksi
pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.8 laporan hasil pengawasan sterilisasi alat dan bahan dalam rangka pengendalian
infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.9 dokumen hasil pengawasan pengunaan APD;
4.10 laporan evaluasi tahunan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
4.11 dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut;
4.12 dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu / kelompok/
masyarakat;
4.13 dokumen hasil pemeriksaan oral hygiene;
4.14 Dokumen hasil penghitungan Retorative Treatment Index (RTI);
4.15 dokumen hasil analisis masalah/ diagnosis pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
4.16 dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.17 dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat berat;
4.18 dokumen hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
4.19 dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
4.20 alat peraga untuk kesehatan gigi dan mulut;
4.21 laporan hasil konsultasi pada kasus berat dari tenaga kesehatan lain;
4.22 dokumen hasil pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat (UKGM);
4.23 dokumen hasil penambalan sementara 2 (dua) bidang;
4.24 dokumen hasil pencabutan gigi sulung dengan infiltrasi anastesi;
4.25 dokumen hasil evaluasi dandokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4.26 lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut; dan
4.27 laporan hasil penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus berat kesehatan gigi
dan mulut.
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Terapis Gigi Dan Mulut
Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia dalam melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang
jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut. melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Terapis Gigi Dan Mulut Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : TERAPIS GIGI DAN MULUT PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ASISTEN APOTEKER PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Asisten Apoteker Pelaksana mempuyai tugas melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengumpulkan bahan - bahan atau data -data dan berbagai sumber/acuan dalam
rangka penyiapan rencana kegiatan kefarmasian
2.2 Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
2.3 Menimbang dan mengukur bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi
non steril
2.4 Menyiapkan ruangan , peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam
rangka produksi sediaan farmasi steril
2.5 Mengemas alat-alat dalam rangka steralisasi sentral
2.6 Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan
perbekalan farmasi
2.7 Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi
2.8 Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga
obatnya dalam rangka dispending resep individual
3. Tanggung Jawab :
3.1 kelancaran bahan - bahan atau data -data dan berbagai sumber/acuan dalam
rangka penyiapan rencana kegiatan kefarmasian
3.2 kelancaran data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
3.3 kelancaran bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi non steril
3.4 kelancaran ruangan , peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam
rangka produksi sediaan farmasi steril
3.5 kelancaran alat-alat dalam rangka steralisasi sentral
3.6 kelancaran perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan perbekalan farmasi
3.7 kelancaran perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi
3.8 kelancaran persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya dalam
rangka dispending resep individual
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan tentang bahan - bahan atau data -data dan berbagai
sumber/acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan kefarmasian Jasa
4.2 Laporan kegiatan tentang data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan
Farmasi Jasa
4.3 Laporan kegiatan tentang bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi non
steril Jasa
4.4 Laporan kegiatan tentang ruangan , peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan
produksi dalam rangka produksi sediaan farmasi steril Jasa
4.5 Laporan kegiatan tentang alat-alat dalam rangka steralisasi sentral Jasa
4.6 Laporan kegiatan tentang perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan
perbekalan farmasi Jasa
4.7 Laporan kegiatan tentang perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi Jasa
4.8 Laporan kegiatan tentang persyaratan administrasi resep serta menghitung harga
obatnya dalam rangka dispending resep individual Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Asisten Apoteker Pelaksana dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Asisten Apoteker Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Asisten Apoteker Pelaksana dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Asisten Apoteker Pelaksana dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Asisten Apoteker Pelaksana terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Asisten Apoteker Pelaksana meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang
meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik melakukan
hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Asisten Apoteker Pelaksana untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Asisten Apoteker Pelaksana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ASISTEN APOTEKER PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ASISTEN APOTEKER PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan mempuyai tugas melaksanakan penyiapan
pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian ,
penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi
klinik
2. Uraian Tugas :
2.1 Memilah - milah , mengelompokkan dan mengompilasi data - data dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian
2.2 Merekapitulasi data -data dalam rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi
2.3 Merekapitulasi data -data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
2.4 Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Pengadaan
Perbekalan Farmasi melalui jalur pembelian
2.5 Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi yang merupakan program
pemerintah dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui Jalur Non
Pembelian
2.6 Mengemas obat dan memberi e-tiket dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi
Non Steril
2.7 Menimbang dan mengukur bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi
steril
2.8 Menyiapkan obat dan membuat e-tiket dalam rangka dispending resep
individual
2.9 Menyiapkan kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian dalam rangka dispending
dosis unit
2.10 Menyiapkan komponen sediaan nutrisi parenteral total dalam rangka sediaan
nutrisi parenteral total
2.11 Membuang limbah obat dalam rangka sediaan sitostatika
2.12 Menyusun laporan kegiatan farmasi klinik dalam rangka penyusunan laporan
kegiatan farmasi klinik
3. Tanggung Jawab :
3.1 kelancaran data - data dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian
3.2 kelancaran data -data dalam rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi
3.3 kelancaran data -data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
3.4 kelancaran daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Pengadaan
Perbekalan Farmasi melalui jalur pembelian
3.5 kelancaran daftar usulan perbekalan farmasi yang merupakan program
pemerintah dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui Jalur Non
Pembelian
3.6 kelancaran pengemasan obat dan memberi e-tiket dalam rangka Produksi
Sediaan Farmasi Non Steril
3.7 kelancaran bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi steril
3.8 kelancaran obat dan membuat e-tiket dalam rangka dispending resep individual
3.9 kelancaran kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian dalam rangka dispending
dosis unit
3.10 kelancaran komponen sediaan nutrisi parenteral total dalam rangka sediaan
nutrisi parenteral total
3.11 kelancaran pembuangan limbah obat dalam rangka sediaan sitostatika
3.12 Ketepatan laporan kegiatan farmasi klinik dalam rangka penyusunan laporan
kegiatan farmasi klinik
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan tentang data - data dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian Jasa
4.2 Laporan kegiatan tentang data -data dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi Jasa
4.3 Laporan kegiatan tentang data -data dalam rangka Perencanaan Perbekalan
Farmasi Jasa
4.4 Laporan kegiatan tentang daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
Pengadaan Perbekalan Farmasi melalui jalur pembelian Jasa
4.5 Laporan kegiatan tentang daftar usulan perbekalan farmasi yang merupakan
program pemerintah dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui Jalur
Non Pembelian Jasa
4.6 Laporan kegiatan tentang pengemasan obat dan memberi e-tiket dalam rangka
Produksi Sediaan Farmasi Non Steril Jasa
4.7 Laporan kegiatan tentang bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi
steril Jasa
4.8 Laporan kegiatan tentang obat dan membuat e-tiket dalam rangka dispending
resep individual Jasa
4.9 Laporan kegiatan tentang kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian dalam
rangka dispending dosis unit Jasa
4.10 Laporan kegiatan tentang komponen sediaan nutrisi parenteral total dalam
rangka sediaan nutrisi parenteral total Jasa
4.11 Laporan kegiatan tentang pembuangan limbah obat dalam rangka sediaan
sitostatika Jasa
4.12 Dokumen tentang laporan kegiatan farmasi klinik dalam rangka penyusunan
laporan kegiatan farmasi klinik Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan terdiri dari tugas-tugas yang
jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang
meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik melakukan
hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan
untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi
tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan mempunyai resiko
dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ASISTEN APOTEKER PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ASISTEN APOTEKER PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Asisten Apoteker Penyelia mempuyai tugas melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengemas obat dan memberi e-tiket dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi
Steril
2.2 Melaksanakan penghapusan dalam rangka penghapusan perbekalan farmasi
2.3 Menyusun laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
2.4 Membuat rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka dispending dosis
unit
2.5 Menyiapkan sediaan intra vena dalam rangka sediaan intravena
2.6 Menyiapkan sediaan sitostatika dalam rangka sediaan sitostika
3. Tanggung Jawab :
3.1 kelancaran pengemasan obat dan memberi e-tiket dalam rangka Produksi Sediaan
Farmasi Steril
3.2 kelancaran penghapusan dalam rangka penghapusan perbekalan farmasi
3.3 Ketepatan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
3.4 kelancaran rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka dispending dosis
unit
3.5 kelancaran sediaan intra vena dalam rangka sediaan intravena
3.6 kelancaran sediaan sitostatika dalam rangka sediaan sitostika
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan tentang pengemasan obat dan memberi e-tiket dalam rangka
Produksi Sediaan Farmasi Steril Jasa
4.2 Laporan kegiatan tentang penghapusan dalam rangka penghapusan perbekalan
farmasi Jasa
4.3 Dokumen tentang laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi Dokumen
4.4 Laporan kegiatan tentang rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka
dispending dosis unit Jasa
4.5 Laporan kegiatan tentang sediaan intra vena dalam rangka sediaan intravena Jasa
4.6 Laporan kegiatan tentang sediaan sitostatika dalam rangka sediaan sitostika Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Asisten Apoteker Penyelia dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Asisten Apoteker Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Asisten Apoteker Penyelia dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Asisten Apoteker Penyelia dalam melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Asisten Apoteker Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Asisten Apoteker Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang
meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian , penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi , dan penyiapan pelayanan farmasi klinik melakukan
hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Asisten Apoteker Penyelia untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Asisten Apoteker Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ASISTEN APOTEKER PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : APOTEKER PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Apoteker Pertama mempuyai tugas Membuat kerangka acuan dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Mengklasifikasi perbekalan
farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi
2. Uraian Tugas :
2.1 Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian;
2.2 Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi;
2.3 Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi;
2.4 Mengolah data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
2.5 Mengawasi kegiatan dalam rangka Sterilisasi Sentral
2.6 Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
2.7 Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan
Perbekalan Farmasi;
2.8 Meracik obat resep individual dalam rangka Dispensing;
2.9 Visit ke ruang rawat;
2.10 Pelayanan informasi obat (PIO);
2.11 Konseling obat;
2.12 Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
2.13 Mendokumentasikan dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat;
2.14 Pelayanan jarak jauh (Remote Service);
2.15 Pelayanan di tempat tinggal (Home care);
2.16 Ambulatory services;
2.17 Swamedikasi; dan
2.18 Pelayanan paliatif
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan pembuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian;
3.2 Ketepatan pengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan
Perbekalan Farmasi;
3.3 Ketepatan Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan
Perbekalan Farmasi;
3.4 Ketepatan pengolah data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
3.5 Ketepatan pengawasi kegiatan dalam rangka Sterilisasi Sentral
3.6 Ketepatan penyusun perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan
Farmasi;
3.7 Ketepatan perekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
Penghapusan Perbekalan Farmasi;
3.8 Ketepatan peracik obat resep individual dalam rangka Dispensing;
3.9 Ketepatan Visit ke ruang rawat;
3.10 Ketepatan Pelayanan informasi obat (PIO);
3.11 Ketepatan Konseling obat;
3.12 Ketepatan Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
3.13 Ketepatan pendokumentasian dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat;
3.14 Ketepatan Pelayanan jarak jauh (Remote Service);
3.15 Ketepatan Pelayanan di tempat tinggal (Home care);
3.16 Ketepatan Ambulatory services;
3.17 Ketepatan Swamedikasi; dan
3.18 Ketepatan Pelayanan paliatif
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan kerangka acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian; jasa
4.2 dokumen perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi;
Dokumen
4.3 laporan pemasok perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi; jasa
4.4 dokumen data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi; jasa
4.5 laporan kegiatan dalam rangka Sterilisasi Sentral jasa
4.6 dokumen perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
Dokumen
4.7 dokumen daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan
Perbekalan Farmasi; Dokumen
4.8 laporan obat resep individual dalam rangka Dispensing; jasa
4.9 laporan ruang rawat; jasa
4.10 laporan informasi obat (PIO); jasa
4.11 laporan obat; jasa
4.12 laporan dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya; jasa
4.13 laporan dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat; jasa
4.14 laporan jarak jauh (Remote Service); jasa
4.15 laporan di tempat tinggal (Home care); jasa
4.16 Ambulatory services; jasa
4.17 Swamedikasi; dan jasa
4.18 laporan paliatif jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Apoteker Pertama dalam Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam
rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Apoteker Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Apoteker Pertama dalam Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam
rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Apoteker Pertama dalam Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam
rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Apoteker Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Apoteker Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam
rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Apoteker Pertama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Apoteker Pertama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : APOTEKER PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : APOTEKER MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Apoteker Muda mempuyai tugas Menelaah atau mengkaji data-data dalam
rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Membuat rencana
kegiatan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian
2. Uraian Tugas :
2.1 Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian;
2.2 Membuat rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian;
2.3 Menentukan jenis perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi;
2.4 Menilai mutu dalam rangka Pemilihan Pemasok Perbekalan Farmasi;
2.5 Menyusun rencana kebutuhan dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
2.6 Membuat surat pesanan dalam rangka Pembelian Perbekalan Farmasi;
2.7 Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui
Jalur Pembelian;
2.8 Mengajukan usulan obat program dalam rangka
2.9 Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui
Jalur Non Pembelian;
2.10 Menganalisis/mengkaji bahan baku dan metode pembuatan dalam rangka
Menetapkan Master Formula Sediaan Farmasi;
2.11 Merencanakan kegiatan dan kebutuhan bahan baku dalam rangka Produksi
Sediaan Farmasi Non Steril;
2.12 Mengolah bahan-bahan dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
2.13 Merencanakan kegiatan sterilisasi dan kebutuhan bahan-bahan dalam rangka
Sterilisasi Sentral;
2.14 Uji sterilisasi dalam rangka Sterilisasi Sentral;
2.15 Uji mutu secara organoleptis dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku;
2.16 Uji mutu secara organoleptis dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi;
2.17 Uji mutu dalam proses produksi secara organoleptis dalam rangka Uji Mutu
Sediaan Obat Jadi;
2.18 Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi
2.19 Mengelompokkan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan
Farmasi;
2.20 Mengkaji permintaan perbekalan farmasi dalam rangka Pendistribusian
Perbekalan Farmasi;
2.21 Membuat jadwal penghapusan dalam rangka Penghapusan Perbekalan Farmasi;
2.22 Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi;
2.23 Mengkaji resep dalam rangka Dispensing;
2.24 Memeriksa obat dalam rangka Dosis Unit;
2.25 Menghitung kebutuhan komponen dalam rangka Sediaan Nutrisi Parenteral
Total;
2.26 Mengemas sediaan nutrisi parenteral total dalam rangka Sediaan Nutrisi
Parenteral Total;
2.27 Mengemas obat dalam rangka Sediaan Sitostatika;
2.28 Visite ke ruang rawat;
2.29 Pelayanan informasi obat (PIO);
2.30 Konseling obat;
2.31 Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
2.32 Mengumpulkan dan menganalisa data dalam rangka Evaluasi Penggunaan Obat;
2.33 Mendokumentasikan hasil evaluasi dalam rangka Evaluasi Penggunaan Obat;
2.34 Menelusuri catatan medik dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat;
2.35 Pelayanan jarak jauh (Remote Services);
2.36 Pelayanan di tempat tinggal (Home Care);
2.37 Ambulatory services
2.38 Swamedikasi;
2.39 Pelayanan paliatif
3. Tanggung Jawab :
3.1 ketepatan penelaah atau mengkaji data-data dalam rangka Penyiapan Rencana
Kegiatan Kefarmasian;
3.2 ketepatan pembuat rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian;
3.3 ketepatan penentuan jenis perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan
Perbekalan Farmasi;
3.4 ketepatan penilai mutu dalam rangka Pemilihan Pemasok Perbekalan Farmasi;
3.5 ketepatan penyusun rencana kebutuhan dalam rangka Perencanaan Perbekalan
Farmasi
3.6 ketepatan pembuat surat pesanan dalam rangka Pembelian Perbekalan Farmasi;
3.7 ketepatan pengembalian perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui
Jalur Pembelian;
3.8 ketepatan pengajuan usulan obat program dalam rangka
3.9 ketepatan pengembalian perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui
Jalur Non Pembelian;
3.10 ketepatan penganalisis/pengkaji bahan baku dan metode pembuatan dalam
rangka Menetapkan Master Formula Sediaan Farmasi;
3.11 ketepatan perencanaan kegiatan dan kebutuhan bahan baku dalam rangka
Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
3.12 ketepatan pengolah bahan-bahan dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non
Steril;
3.13 ketepatan perencanaan kegiatan sterilisasi dan kebutuhan bahan-bahan dalam
rangka Sterilisasi Sentral;
3.14 ketepatan Uji sterilisasi dalam rangka Sterilisasi Sentral;
3.15 ketepatan Uji mutu secara organoleptis dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku;
3.16 ketepatan Uji mutu secara organoleptis dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat
Jadi;
3.17 ketepatan Uji mutu dalam proses produksi secara organoleptis dalam rangka Uji
Mutu Sediaan Obat Jadi;
3.18 ketepatan pemeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan
Farmasi
3.19 ketepatan pengelompokan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan
Perbekalan Farmasi;
3.20 ketepatan pengkaji permintaan perbekalan farmasi dalam rangka Pendistribusian
Perbekalan Farmasi;
3.21 ketepatan pembuat jadwal penghapusan dalam rangka Penghapusan Perbekalan
Farmasi;
3.22 ketepatan Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi;
3.23 ketepatan pengkaji resep dalam rangka Dispensing;
3.24 ketepatan pemeriksa obat dalam rangka Dosis Unit;
3.25 ketepatan penghitung kebutuhan komponen dalam rangka Sediaan Nutrisi
Parenteral Total;
3.26 ketepatan pengemas sediaan nutrisi parenteral total dalam rangka Sediaan
Nutrisi Parenteral Total;
3.27 ketepatan pengemas obat dalam rangka Sediaan Sitostatika;
3.28 ketepatan Visite ke ruang rawat;
3.29 ketepatan Pelayanan informasi obat (PIO);
3.30 ketepatan Konseling obat;
3.31 ketepatan Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
3.32 ketepatan pengumpulan dan menganalisa data dalam rangka Evaluasi
Penggunaan Obat;
3.33 ketepatan pendokumentasian hasil evaluasi dalam rangka Evaluasi Penggunaan
Obat;
3.34 ketepatan penelusur catatan medik dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat;
3.35 ketepatan Pelayanan jarak jauh (Remote Services);
3.36 ketepatan Pelayanan di tempat tinggal (Home Care);
3.37 ketepatan Ambulatory services
3.38 ketepatan Swamedikasi;
3.39 ketepatan Pelayanan paliatif
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen data-data dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;
Dokumen
4.2 Dokumen rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian; Dokumen
4.3 Dokumen jenis perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan
Farmasi; Dokumen
4.4 Laporan mutu dalam rangka Pemilihan Pemasok Perbekalan Farmasi; jasa
4.5 Dokumen rencana kebutuhan dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
Dokumen
4.6 Laporan surat pesanan dalam rangka Pembelian Perbekalan Farmasi; jasa
4.7 Laporan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan persyaratan/spesifikasi
dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui Jalur Pembelian; jasa
4.8 Laporan usulan obat program dalam rangka jasa
4.9 Laporan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan persyaratan/spesifikasi
dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui Jalur Non Pembelian; jasa
4.10 Laporan bahan baku dan metode pembuatan dalam rangka Menetapkan Master
Formula Sediaan Farmasi; jasa
4.11 Laporan kegiatan dan kebutuhan bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan
Farmasi Non Steril; jasa
4.12 Laporan bahan-bahan dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril; jasa
4.13 Laporan kegiatan sterilisasi dan kebutuhan bahan-bahan dalam rangka Sterilisasi
Sentral; jasa
4.14 LaporanUji sterilisasi dalam rangka Sterilisasi Sentral; jasa
4.15 LaporanUji mutu secara organoleptis dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku; jasa
4.16 LaporanUji mutu secara organoleptis dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi;
jasa
4.17 LaporanUji mutu dalam proses produksi secara organoleptis dalam rangka Uji
Mutu Sediaan Obat Jadi; jasa
4.18 Laporan perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi jasa
4.19 Laporan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
jasa
4.20 Laporan permintaan perbekalan farmasi dalam rangka Pendistribusian
Perbekalan Farmasi; jasa
4.21 Laporan jadwal penghapusan dalam rangka Penghapusan Perbekalan Farmasi;
jasa
4.22 Dokumen laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi; Dokumen
4.23 Laporan resep dalam rangka Dispensing; jasa
4.24 Laporan obat dalam rangka Dosis Unit; jasa
4.25 Laporan kebutuhan komponen dalam rangka Sediaan Nutrisi Parenteral Total;
jasa
4.26 Laporan sediaan nutrisi parenteral total dalam rangka Sediaan Nutrisi Parenteral
Total; jasa
4.27 Laporan obat dalam rangka Sediaan Sitostatika; jasa
4.28 LaporanVisite ke ruang rawat; jasa
4.29 Laporan informasi obat (PIO); jasa
4.30 LaporanKonseling obat; jasa
4.31 LaporanKonsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya; jasa
4.32 Dokumen data dalam rangka Evaluasi Penggunaan Obat; Dokumen
4.33 Dokumen hasil evaluasi dalam rangka Evaluasi Penggunaan Obat; Dokumen
4.34 Dokumen catatan medik dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat;
Dokumen
4.35 LaporanPelayanan jarak jauh (Remote Services); jasa
4.36 LaporanPelayanan di tempat tinggal (Home Care); jasa
4.37 LaporanAmbulatory services jasa
4.38 LaporanSwamedikasi; jasa
4.39 Laporan Pelayanan paliatif jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Apoteker Muda dalam Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Membuat rencana kegiatan
dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Apoteker Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Apoteker Muda dalam Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Membuat rencana kegiatan
dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Apoteker Muda dalam Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Membuat rencana kegiatan
dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian berdasarkan pekerjaan
dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Apoteker Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Apoteker Muda meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Membuat rencana kegiatan
dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian melakukan hubungan
kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Apoteker Muda untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Apoteker Muda mempunyai resiko dan ketidaknyamanan
yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat
pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : APOTEKER MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : APOTEKER MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Apoteker Madya mempuyai tugas Menyajikan rencana kegiatan dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Menganalisis usulan pembelian
dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyajikan rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian;
2.2 Menyajikan rancangan dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
2.3 Menganalisis usulan pembelian dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi
Melalui Jalur Pembelian;
2.4 Menilai barang droping/sumbangan dalam rangka
2.5 Uji coba formula dalam rangka Menetapkan Formula Induk (Master Formula)
Sediaan Farmasi;
2.6 Menganalisis/mengkaji bahan baku dan teknik pembuatan dalam rangka
Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
2.7 Memeriksa label/penandaan dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
2.8 Merencanakan kegiatan produksi dan kebutuhan bahan-bahan dalam rangka
Produksi Sediaan Steril;
2.9 Mengolah bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Steril;
2.10 Uji kualitatif bahan baku dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku;
2.11 Uji kuantitatif bahan baku dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku;
2.12 Uji kualitatif obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi
2.13 Uji kuantitatif obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi;
2.14 Membuat rekomendasi uji mutu;
2.15 Memeriksa catatan atau bukti perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan
Perbekalan Farmasi;
2.16 Menganalisis daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan
Perbekalan Farmasi;
2.17 Evaluasi kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi;
2.18 Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Dispensing Resep Individual;
2.19 Menyerahkan perbekalan farmasi dalam rangka Dispensing Resep Individual;
2.20 Menyerahkan obat dalam rangka Dispensing Dosis Unit;
2.21 Merekapitulasi rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka Dispensing
Dosis Unit;
2.22 Meracik/mencampur komponen-komponen dalam rangka Sediaan Nutrisi
Parenteral Total;
2.23 Membaca jadwal pemberian dan menghitung jumlah pelarutnya dalam rangka
Sediaan Intravena;
2.24 Mengemas obat dalam rangka Sediaan Intravena;
2.25 Membaca protokol kemoterapi dalam rangka Sediaan Sitostatika;
2.26 Menghitung dosis sediaan farmasi dalam rangka Sediaan Sitostatika;
2.27 Mengawasi proses pembuangan limbah dalam rangka Sediaan Sitostatika;
2.28 Visit ke ruang rawat;
2.29 Pelayanan informasi obat (PIO);
2.30 Konseling obat
2.31 Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
2.32 Mengidentifikasi skala prioritas dan menyusun indikator/kriteria dalam rangka
Evaluasi Penggunaan Obat;
2.33 Merekomendasikan rencana intervensi dalam rangka Evaluasi Penggunaan
Obat;
2.34 Menganalisis, menyimpulkan dan merekomendasikan upaya intervensi dalam
rangka Pemantauan Penggunaan Obat;
2.35 Mengklarifikasi laporan efek samping obat dalam rangka Monitoring Efek
Samping Obat (MESO);
2.36 Menganalisis mekanisme kerja, memantau dan merekomendasikan upaya
intervensi dalam rangka Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
2.37 Memeriksa kadar obat dalam rangka Pemantauan Kadar Obat dalam Darah;
2.38 Menidentifikasi skala prioritas dalam rangka Menganalisis Efektifitas-Biaya;
2.39 Mengumpulkan, mengolah dan membandingkan data-data dalam rangka
Menganalisis Efektifitas-Biaya;
2.40 Menyusun laporan kegiatan farmasi klinik;
2.41 Pelayanan jarak jauh (Remote Services);
2.42 Pelayanan di tempat tinggal (Home Care);
2.43 Ambulatory services;
2.44 Swamedikasi
2.45 Pelayanan paliatif
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan penyajian rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan Rencana
Kegiatan Kefarmasian;
3.2 Ketepatan penyajian rancangan dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
3.3 Ketepatan penganalisis usulan pembelian dalam rangka Pengadaan Perbekalan
Farmasi Melalui Jalur Pembelian;
3.4 Ketepatan penilai barang droping/sumbangan dalam rangka
3.5 Ketepatan Uji coba formula dalam rangka Menetapkan Formula Induk (Master
Formula) Sediaan Farmasi;
3.6 Ketepatan penganalisis/pengkaji bahan baku dan teknik pembuatan dalam
rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
3.7 Ketepatan pemeriksa label/penandaan dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi
Non Steril;
3.8 Ketepatan perencanaan kegiatan produksi dan kebutuhan bahan-bahan dalam
rangka Produksi Sediaan Steril;
3.9 Ketepatan pengolah bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Steril;
3.10 Ketepatan Uji kualitatif bahan baku dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku;
3.11 Ketepatan Uji kuantitatif bahan baku dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku;
3.12 Ketepatan Uji kualitatif obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi
3.13 Ketepatan Uji kuantitatif obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi;
3.14 Ketepatan pembuat rekomendasi uji mutu;
3.15 Ketepatan pemeriksa catatan atau bukti perbekalan farmasi dalam rangka
Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
3.16 Ketepatan penganalisis daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
Penghapusan Perbekalan Farmasi;
3.17 Ketepatan Evaluasi kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi;
3.18 Ketepatan pemeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Dispensing Resep
Individual;
3.19 Ketepatan penyerahan perbekalan farmasi dalam rangka Dispensing Resep
Individual;
3.20 Ketepatan penyerahan obat dalam rangka Dispensing Dosis Unit;
3.21 Ketepatan perekapitulasi rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka
Dispensing Dosis Unit;
3.22 Ketepatan peracik/pencampur komponen-komponen dalam rangka Sediaan
Nutrisi Parenteral Total;
3.23 Ketepatan pembaca jadwal pemberian dan menghitung jumlah pelarutnya dalam
rangka Sediaan Intravena;
3.24 Ketepatan pengemas obat dalam rangka Sediaan Intravena;
3.25 Ketepatan pembaca protokol kemoterapi dalam rangka Sediaan Sitostatika;
3.26 Ketepatan penghitung dosis sediaan farmasi dalam rangka Sediaan Sitostatika;
3.27 Ketepatan pengawasi proses pembuangan limbah dalam rangka Sediaan
Sitostatika;
3.28 Ketepatan Visit ke ruang rawat;
3.29 Ketepatan Pelayanan informasi obat (PIO);
3.30 Ketepatan Konseling obat
3.31 Ketepatan Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
3.32 Ketepatan pengidentifikasi skala prioritas dan menyusun indikator/kriteria
dalam rangka Evaluasi Penggunaan Obat;
3.33 Ketepatan perekomendasian rencana intervensi dalam rangka Evaluasi
Penggunaan Obat;
3.34 Ketepatan penganalisis, menyimpulkan dan merekomendasikan upaya intervensi
dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat;
3.35 Ketepatan pengklarifikasi laporan efek samping obat dalam rangka Monitoring
Efek Samping Obat (MESO);
3.36 Ketepatan penganalisis mekanisme kerja, memantau dan merekomendasikan
upaya intervensi dalam rangka Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
3.37 Ketepatan pemeriksa kadar obat dalam rangka Pemantauan Kadar Obat dalam
Darah;
3.38 Ketepatan penidentifikasi skala prioritas dalam rangka Menganalisis Efektifitas-
Biaya;
3.39 Ketepatan pengumpulan, mengolah dan membandingkan data-data dalam
rangka Menganalisis Efektifitas-Biaya;
3.40 Ketepatan penyusun laporan kegiatan farmasi klinik;
3.41 Ketepatan Pelayanan jarak jauh (Remote Services);
3.42 Ketepatan Pelayanan di tempat tinggal (Home Care);
3.43 Ketepatan Ambulatory services;
3.44 Ketepatan Swamedikasi
3.45 Ketepatan Pelayanan paliatif
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefarmasian; jasa
4.2 Laporan rancangan dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi; jasa
4.3 Laporan usulan pembelian dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi
Melalui Jalur Pembelian; jasa
4.4 Laporan barang droping/sumbangan dalam rangka jasa
4.5 Laporan Uji coba formula dalam rangka Menetapkan Formula Induk (Master
Formula) Sediaan Farmasi; jasa
4.6 Laporan bahan baku dan teknik pembuatan dalam rangka Produksi Sediaan
Farmasi Non Steril; jasa
4.7 Laporan label/penandaan dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
jasa
4.8 Laporan kegiatan produksi dan kebutuhan bahan-bahan dalam rangka Produksi
Sediaan Steril; jasa
4.9 Laporan bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Steril; jasa
4.10 Laporan Uji kualitatif bahan baku dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku; jasa
4.11 Laporan Uji kuantitatif bahan baku dalam rangka Uji Mutu Bahan Baku; jasa
4.12 Laporan Uji kualitatif obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi jasa
4.13 Laporan Uji kuantitatif obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi; jasa
4.14 Laporan rekomendasi uji mutu; jasa
4.15 Laporan catatan atau bukti perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan
Perbekalan Farmasi; jasa
4.16 Laporan daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan
Perbekalan Farmasi; jasa
4.17 Laporan Evaluasi kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi; jasa
4.18 Laporan perbekalan farmasi dalam rangka Dispensing Resep Individual; jasa
4.19 Laporan obat dalam rangka Dispensing Dosis Unit; jasa
4.20 Laporan rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka Dispensing Dosis
Unit; jasa
4.21 Laporan komponen-komponen dalam rangka Sediaan Nutrisi Parenteral Total;
jasa
4.22 Laporan jadwal pemberian dan menghitung jumlah pelarutnya dalam rangka
Sediaan Intravena; jasa
4.23 Laporan obat dalam rangka Sediaan Intravena; jasa
4.24 Laporan protokol kemoterapi dalam rangka Sediaan Sitostatika; jasa
4.25 Laporan dosis sediaan farmasi dalam rangka Sediaan Sitostatika; jasa
4.26 Laporan proses pembuangan limbah dalam rangka Sediaan Sitostatika; jasa
4.27 Laporan Visit ke ruang rawat; jasa
4.28 Laporan informasi obat (PIO); jasa
4.29 Laporan Konseling obat jasa
4.30 Laporan Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya; jasa
4.31 Laporan skala prioritas dan menyusun indikator/kriteria dalam rangka Evaluasi
Penggunaan Obat; jasa
4.32 Laporan rencana intervensi dalam rangka Evaluasi Penggunaan Obat; jasa
4.33 Laporan upaya intervensi dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat; jasa
4.34 Laporan laporan efek samping obat dalam rangka Monitoring Efek Samping
Obat (MESO); jasa
4.35 Laporan mekanisme kerja, memantau dan merekomendasikan upaya intervensi
dalam rangka Monitoring Efek Samping Obat (MESO); jasa
4.36 Laporan kadar obat dalam rangka Pemantauan Kadar Obat dalam Darah; jasa
4.37 Laporan skala prioritas dalam rangka Menganalisis Efektifitas-Biaya; jasa
4.38 dokumen data-data dalam rangka Menganalisis Efektifitas-Biaya; Dokumen
4.39 dokumen laporan kegiatan farmasi klinik; jasa
4.40 Laporan Pelayanan jarak jauh (Remote Services); jasa
4.41 Laporan Pelayanan di tempat tinggal (Home Care); jasa
4.42 Laporan Ambulatory services; jasa
4.43 Laporan Swamedikasi jasa
4.44 Laporan Pelayanan paliatif jasa
4.45 Laporan Pelayanan paliatif jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Apoteker Madya dalam Menyajikan rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Menganalisis usulan pembelian dalam
rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Apoteker Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Apoteker Madya dalam Menyajikan rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Menganalisis usulan pembelian dalam
rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Apoteker Madya dalam Menyajikan rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Menganalisis usulan pembelian dalam
rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Apoteker Madya terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Apoteker Madya meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menyajikan rencana kegiatan dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian dan Menganalisis usulan pembelian dalam
rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Apoteker Madya untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Apoteker Madya mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : APOTEKER MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : APOTEKER UTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Apoteker Utama mempuyai tugas Menyempurnakan formula induk dan
Menganalisis/mengkaji bahan baku
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyempurnakan formula induk dalam rangka Menetapkan Master Formula
Sediaan Farmasi;
2.2 Menganalisis/mengkaji bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Steril;
2.3 Memeriksa label/penandaan dalam rangka Produksi Sediaan Steril;
2.4 Uji klinis obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi;
2.5 Mengawasi proses pemusnahan dalam rangka Penghapusan Perbekalan Farmasi;
2.6 Membaca dan mengkaji daftar terapi dalam rangka Dispensing Dosis Unit;
2.7 Merekonstitusi obat dalam rangka Sediaan Intravena;
2.8 Mengemas obat dalam rangka Sediaan Intravena;
2.9 Merekomendasi obat dalam rangka Sediaan Sitostatika;
2.10 Memeriksa hasil rekonstitusi dalam rangka Sediaan Sitostatika;
2.11 Visit ke ruang rawat;
2.12 Pelayanan informasi obat (PIO);
2.13 Konseling obat;
2.14 Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
2.15 Merekomendasikan dosis terapi dalam rangka Pemantauan Kadar Obat dalam
Darah;
2.16 Pelayanan jarak jauh (Remote Services);
2.17 Pelayanan di tempat tinggal (Home Care);
2.18 Ambulatory services
2.19 Swamedikasi
2.20 Pelayanan paliatif
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan penyempurnaan formula induk dalam rangka Menetapkan Master
Formula Sediaan Farmasi;
3.2 Ketepatan penganalisis/pengkaji bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan
Steril;
3.3 Ketepatan pemeriksa label/penandaan dalam rangka Produksi Sediaan Steril;
3.4 Ketepatan Uji klinis obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi;
3.5 Ketepatan pengawas proses pemusnahan dalam rangka Penghapusan Perbekalan
Farmasi;
3.6 Ketepatan pembaca dan pengkaji daftar terapi dalam rangka Dispensing Dosis
Unit;
3.7 Ketepatan perekonstitusi obat dalam rangka Sediaan Intravena;
3.8 Ketepatan pengemas obat dalam rangka Sediaan Intravena;
3.9 Ketepatan perekomendasi obat dalam rangka Sediaan Sitostatika;
3.10 Ketepatan pemeriksa hasil rekonstitusi dalam rangka Sediaan Sitostatika;
3.11 Ketepatan Visit ke ruang rawat;
3.12 Ketepatan Pelayanan informasi obat (PIO);
3.13 Ketepatan Konseling obat;
3.14 Ketepatan Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
3.15 Ketepatan perekomendasian dosis terapi dalam rangka Pemantauan Kadar Obat
dalam Darah;
3.16 Ketepatan Pelayanan jarak jauh (Remote Services);
3.17 Ketepatan Pelayanan di tempat tinggal (Home Care);
3.18 Ketepatan Ambulatory services
3.19 Ketepatan Swamedikasi
3.20 Ketepatan Pelayanan paliatif
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan Menyempurnakan formula induk dalam rangka Menetapkan Master
Formula Sediaan Farmasi; jasa
4.2 Laporan bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Steril; jasa
4.3 Laporan label/penandaan dalam rangka Produksi Sediaan Steril; jasa
4.4 LaporanUji klinis obat jadi dalam rangka Uji Mutu Sediaan Obat Jadi; jasa
4.5 Laporan proses pemusnahan dalam rangka Penghapusan Perbekalan Farmasi;
jasa
4.6 Laporan daftar terapi dalam rangka Dispensing Dosis Unit; Dokumen
4.7 Laporan perekonstitusian obat dalam rangka Sediaan Intravena; jasa
4.8 Laporan pengemasan obat dalam rangka Sediaan Intravena; jasa
4.9 Laporan obat dalam rangka Sediaan Sitostatika; jasa
4.10 Laporan hasil rekonstitusi dalam rangka Sediaan Sitostatika; jasa
4.11 Laporan Visit ke ruang rawat; jasa
4.12 Laporan informasi obat (PIO); jasa
4.13 Laporan Konseling obat; jasa
4.14 Laporan Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya; jasa
4.15 Laporan dosis terapi dalam rangka Pemantauan Kadar Obat dalam Darah; jasa
4.16 Laporan Pelayanan jarak jauh (Remote Services); jasa
4.17 Laporan Pelayanan di tempat tinggal (Home Care); jasa
4.18 Laporan Ambulatory services jasa
4.19 Laporan Swamedikasi jasa
4.20 Laporan Pelayanan paliatif jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
7)
      Apoteker Utama dalam Menyempurnakan formula induk dan
Menganalisis/mengkaji bahan baku memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Apoteker Utama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
4)
      Apoteker Utama dalam Menyempurnakan formula induk dan
Menganalisis/mengkaji bahan baku secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
4)
      Apoteker Utama dalam Menyempurnakan formula induk dan
Menganalisis/mengkaji bahan baku berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Apoteker Utama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Apoteker Utama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan
beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa yang
diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai sedikit
dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menyempurnakan formula induk dan
Menganalisis/mengkaji bahan baku melakukan hubungan kerja dengan pegawai
di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Apoteker Utama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Apoteker Utama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : APOTEKER UTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 1250 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-7
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 450 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-4
3. Faktor 3 450 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-4
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2680 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 13 - (2355-2750)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : NUTRISIONIS TERAMPIL PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Nutrisionis Terampil Pelaksana mempuyai tugas Mengumpulkan data gizi,
makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana
bulanan, 3 bulanan dan tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangka menyusun rencana V tahunan
2.2 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangka Inenyusun rencana 3 bulanan
2.3 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangka menyusun rencana bulanan
2.4 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangka menyusun rencana harian
2.5 Mengumpulkan data dan literatur dalam rangka menyusun juklak/juknis di
bidang gizi, makanan dan dietetik
2.6 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan
dietetik;
2.7 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan
dietetik;
2.8 Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah dibidang gizi, makanan dan
dietetik secara selcunder;
2.9 Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian Inakanan
tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan status gizi
kurang;
2.10 Mengumpulkan data makanan-kelompok sasaran setempat untuk penilaian mutu
gizi, makanan dan dietetik;
2.11 Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan sarana pelayanan
gizi, makanan dan dienetik;
2.12 Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan pelayanan ?
gizi, makanan dan dietetik;
2.13 Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana diruang
penyimpanan sarana harian;
2.14 Menyalurkan bahan, materi pangan, peralatan, dan sarana sesuai permintaan unit
atau wilayah kerja secara harian/mingguan;
2.15 Memeriksa ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10 harian);
2.16 Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di unit
atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita;
2.17 Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara 4
bulanan bagi anak sekolah SD;
2.18 Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan;
2.19 Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah kerja;
2.20 Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa di
unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan;
2.21 Melakukan anamnese diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh hidangan);
2.22 Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien;
2.23 Melakukan perhitungan kzmdungan gizi makanan ldien;
2.24 Mencatat dan melaporkan atas hasil penglkuran BB, TB, dan Umur;
2.25 Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT;
2.26 Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA;
2.27 Mencatat dan Melaporkan anarmese diet;
2.28 Menyediakan makanan tambahan umuk balita atau penyuluhan gizi;
2.29 Menyediakan makanan biasa tambahan;
2.30 Menyediakan kapsul vitamin A;
2.31 Menyediakan kapsul yodiurng
2.32 Menyediakan preparat besi;
2.33 Menyediakan obat gizi;
2.34 Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa;
2.35 Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana;
2.36 Memantau diet klien selarna dirawat;
2.37 Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi sasaran,
status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar, jumlah balita yang
memiliki Kartu Menuju Sehat, jumlah balita yang ditimbang, jumlah balita yang
naik timbangannya) secara ??P?
2.38 Memantau kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan Bumil meliputi sasaran,
status gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT;
2.39 Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS) dan
masyarakat secara bulanan;
2.40 Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain secara
harian;
2.41 Memantau penggunaan bahan makanan secara harian;
2.42 Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh harian.
3. Tanggung Jawab :
3.1 ketepatan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangkadokumen rencana V tahunan
3.2 ketepatan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka
Inenyusun rencana 3 bulanan
3.3 ketepatan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangkadokumen rencana bulanan
3.4 ketepatan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangkadokumen rencana harian
3.5 ketepatan data dan literatur dalam rangkadokumen juklak/juknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik
3.6 ketepatan data dalam rangkadokumen pedoman gizi, makanan dan dietetik;
3.7 ketepatan data dalam rangkadokumen standar gizi, makanan dan dietetik;
3.8 ketepatan data untuk pengamatan masalah dibidang gizi, makanan dan dietetik
secara selcunder;
3.9 ketepatan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian Inakanan
tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan status gizi
kurang;
3.10 ketepatan data makanan-kelompok sasaran setempat untuk penilaian mutu gizi,
makanan dan dietetik;
3.11 kelancaran dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan sarana pelayanan
gizi, makanan dan dienetik;
3.12 ketepatan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan pelayanan ?gizi,
makanan dan dietetik;
3.13 ketepatan dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana diruang
penyimpanan sarana harian;
3.14 kelancaran bahan, materi pangan, peralatan, dan sarana sesuai permintaan unit
atau wilayah kerja secara harian/mingguan;
3.15 kelancaran ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10 harian);
3.16 kelancaran pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di unit atau
wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita;
3.17 kelancaran pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara 4
bulanan bagi anak sekolah SD;
3.18 kelancaran pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan;
3.19 kelancaran pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah kerja;
3.20 kelancaran pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa di
unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan;
3.21 kelancaran anamnese diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh hidangan);
3.22 kelancaran recall makanan 24 jam lewat bagi klien;
3.23 kelancaran perhitungan kzmdungan gizi makanan ldien;
3.24 ketepatan dan melaporkan atas hasil penglkuran BB, TB, dan Umur;
3.25 ketepatan dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT;
3.26 ketepatan dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA;
3.27 ketepatan dan Melaporkan anarmese diet;
3.28 kelancaran penyediaan makanan tambahan umuk balita atau penyuluhan gizi;
3.29 kelancaran penyediaan makanan biasa tambahan;
3.30 kelancaran penyediaan kapsul vitamin A;
3.31 kelancaran penyediaan kapsul yodiurng
3.32 kelancaran penyediaan preparat besi;
3.33 kelancaran penyediaan obat gizi;
3.34 kelancaran pencatatan harian, penyediaan makanan biasa;
3.35 kelancaran pencatatan harian, penyediaan diet sederhana;
3.36 kelancaran diet klien selarna dirawat;
3.37 kelancaran kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi sasaran,
status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar, jumlah balita yang
memiliki Kartu Menuju Sehat, jumlah balita yang ditimbang, jumlah balita yang
naik timbangannya) secar??P???
3.38 kelancaran kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan Bumil meliputi sasaran,
status gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT;
3.39 kelancaran kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS) dan
masyarakat secara bulanan;
3.40 kelancaran pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain secara
harian;
3.41 kelancaran penggunaan bahan makanan secara harian;
3.42 kelancaran penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh harian.
4. Hasil Kerja :
4.1 dokumen data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangkadokumen rencana V tahunan Dokumen
4.2 dokumen data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka
Inenyusun rencana 3 bulanan Dokumen
4.3 dokumen data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangkadokumen rencana bulanan Dokumen
4.4 dokumen data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam
rangkadokumen rencana harian Dokumen
4.5 dokumen data dan literatur dalam rangkadokumen juklak/juknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik Dokumen
4.6 dokumen data dalam rangkadokumen pedoman gizi, makanan dan dietetik;
Dokumen
4.7 dokumen data dalam rangkadokumen standar gizi, makanan dan dietetik;
Dokumen
4.8 dokumen data untuk pengamatan masalah dibidang gizi, makanan dan dietetik
secara selcunder; Dokumen
4.9 dokumen data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian Inakanan
tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan status gizi
kurang; Dokumen
4.10 dokumen data makanan-kelompok sasaran setempat untuk penilaian mutu gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.11 laporan dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan sarana pelayanan
gizi, makanan dan dienetik; Dokumen
4.12 dokumen bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan pelayanan ?gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.13 dokumen dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana diruang
penyimpanan sarana harian; Dokumen
4.14 laporan bahan, materi pangan, peralatan, dan sarana sesuai permintaan unit atau
wilayah kerja secara harian/mingguan; Dokumen
4.15 laporan ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10 harian); Dokumen
4.16 laporan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di unit atau
wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita; Dokumen
4.17 laporan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara 4 bulanan
bagi anak sekolah SD; Dokumen
4.18 laporan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai kebutuhan;
Dokumen
4.19 laporan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah kerja;
Dokumen
4.20 laporan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa di
unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan; Dokumen
4.21 laporan anamnese diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh hidangan);
Dokumen
4.22 laporan recall makanan 24 jam lewat bagi klien; Dokumen
4.23 laporan perhitungan kzmdungan gizi makanan ldien; Dokumen
4.24 dokumen dan melaporkan atas hasil penglkuran BB, TB, dan Umur; Dokumen
4.25 dokumen dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT; Dokumen
4.26 dokumen dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA; Dokumen
4.27 dokumen dan Melaporkan anarmese diet; Dokumen
4.28 laporan penyediaan makanan tambahan umuk balita atau penyuluhan gizi;
Dokumen
4.29 laporan penyediaan makanan biasa tambahan; Dokumen
4.30 laporan penyediaan kapsul vitamin A; Dokumen
4.31 laporan penyediaan kapsul yodiurng Dokumen
4.32 laporan penyediaan preparat besi; Dokumen
4.33 laporan penyediaan obat gizi; Dokumen
4.34 laporan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa; Dokumen
4.35 laporan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana; Dokumen
4.36 laporan diet klien selarna dirawat; Dokumen
4.37 laporan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi sasaran,
status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar, jumlah balita yang
memiliki Kartu Menuju Sehat, jumlah balita yang ditimbang, jumlah balita yang
naik timbangannya) secara b??P Dokumen
4.38 laporan kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan Bumil meliputi sasaran, status
gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT; Dokumen
4.39 laporan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS) dan
masyarakat secara bulanan; Dokumen
4.40 laporan pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain secara harian;
Dokumen
4.41 laporan penggunaan bahan makanan secara harian; Dokumen
4.42 laporan penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh harian. Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Nutrisionis Terampil Pelaksana dalam Mengumpulkan data gizi, makanan dan
dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana bulanan, 3 bulanan
dan tahunan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur,
dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Nutrisionis Terampil Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Nutrisionis Terampil Pelaksana dalam Mengumpulkan data gizi, makanan dan
dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana bulanan, 3 bulanan
dan tahunan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa
yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas
waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Nutrisionis Terampil Pelaksana dalam Mengumpulkan data gizi, makanan dan
dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana bulanan, 3 bulanan
dan tahunan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah
ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Nutrisionis Terampil Pelaksana terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Nutrisionis Terampil Pelaksana meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta
penunjangnya dalam rangka menyusun rencana bulanan, 3 bulanan dan tahunan
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Nutrisionis Terampil Pelaksana untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Nutrisionis Terampil Pelaksana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : NUTRISIONIS TERAMPIL PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : NUTRISIONIS TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan mempuyai tugas Mengumpulkan dan
mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2.2 Mengolah data pelayanan gizi, Inakanan dan dietetik dengan cara mcnabulasi
dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2.3 Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
dalam rangka menyusun rencana tahunan;
2.4 Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
dalam rangka menyusun rencana triwulan;
2.5 Mengolah data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka
menyusun rencana bulanan;
2.6 Mengolah data gizi, makanan dan dietetik dalam rangka menyusun rencana
harian;
2.7 Mengolah data dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi, makanan
dan dietetik;
2.8 Mengolah data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi untuk
menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik;
2.9 Mengolah data menurut standar umum dalam rangka menyusun standar gizi,
makanan dan dietetik;
2.10 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, dietetik individu;
2.11 Menyiapkan sasaran pelaksanaan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar /kebutuhan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
2.12 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun instrumen pengamatan keadaan
gizi, makanan dan dietetik;
2.13 Mengurnpulkan data unmk melakukan pengamatan primer (per 10 jenis);
2.14 Mengolah data dengan tabulasi untuk melakukan pengamatan masalah keadaan
gizi, makanan dan dietetik;
2.15 Menyiapkan bahan materi pelatihan gizi, makanan dan dietetik unmk petugas
gizi pada kelompok sasaran tertenlu;
2.16 Mengumpulkan data biokimia gizi sesuai kelompok sasaran tertentu;
2.17 Mengumpulkan data dasar calon kader gizi bagi keperluan pelatihan gizi,
makanan dan dietetik untuk kader;
2.18 Menyiapkan kegiatan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
2.19 Menetapkan pelaksanaan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang
gizi, makanan dan dietetik;
2.20 Menyiapkan pertemuan lintas progrim dan lintas sektor
2.21 Melakukan pelatihan bagi pelaksana pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
2.22 Menyusun kebutuhan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana pclayanan
gizi, makanan dan dietetik;
2.23 Menyediakan bahan, materi pangan, peralatan dan sarana pelayanan gizi,
makanan dan dietetik;
2.24 Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang
penyimpanan secara bulanan;
2.25 Menyalurkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit
atau wilayah kerja secara bulanan;
2.26 Memeriksa ruang pcnyirnpanan secara mingguan;
2.27 Melakukan pcngukuran terhadap TB, BB, umur bagi anak sekolah /SLTP di unit
atau wilayah kerja secara triwulan;
2.28 Melakukan pengukuran terhadap TB, Anak Baru Sekolah (ABS) secara tahunan;
2.29 Melakukan pengukuran tahunan terhadap IMT;
2.30 Melakukan pcngukuran terhadap IMT pada orang dewasa di unit atau wilayah
kerja secara tahunan;
2.31 Mengumpulkan data pola konsumsi makanan tiap 20 RT di unit atau wilayah
kerja secara tahunan;
2.32 Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran palpasi;
2.33 Mencatat dan melaporkan hasil pengumpulan data pola konsumsi makanan;
2.34 Mencatat dan pelaporan hasil pengumpulan data anemi gizi besi;
2.35 Menyediakan rnakanan tambahan bagi anak sekolah atau pemulihan gizi;
2.36 Menyediakan makanan tambahan bagi bumil dan buteki;
2.37 Melakukan konsultasi gizi umum karena Gangguan Akibat Kurang Yodium
(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Energi Protein (KEP), dan
Kekurangan Vitamin A (KVA);
2.38 Melakukan konsultasi diet sederhana sesuai standar;
2.39 Melakukan pencatatan harian, penyediaan Program Makanan Tambahan I (PMT
I) bagi balita, anak sekolah, bumil;
2.40 Melakukan pencatatan harian terhadap penyediaan diet khusus;
2.41 Melakukan pencatatan harian terhadap penyediaan makanan cair;
2.42 Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan makanan biasa;
2.43 Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet sederhana;
2.44 Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet sesuai standar;
2.45 Memantau pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkal desa
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara triwulan bagi SLTP/SLTA;
2.46 Memantau pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara empat bulanan bagi SD/MI;
2.47 Memantau pelaksanaan kegiatan pengukuran LILA, IMT, palpasi
meliputi,deteksi Vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, dan standar gizi
secara triwulanan;
2.48 Memantau pelaksanaan kegiatan distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul
yodium/pil besi/kapsul Vit.A, obat gizi secara triwulanan;
2.49 Memantau pelaksanaan penyuluhan gizi meliputi sasaran, macam dan jumlah
penyuluhan sarana secara triwulanan;
2.50 Memantau jumlah kader/pelaksana gizi, makanan dan dietetik secara triwulanan;
2.51 Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di
tingkat desa, kecamatan;
2.52 Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS atau di institusi lain secara
mingguan/10 harian;
2.53 Memantau bulanan mum diet dan PMT;
2.54 Mengevaluasi di bidang layanan gizi, makanan dan dietetik hasil kegiatan
pelayanan gizi terhadap pengukuran TB, BB, umur pada akhir kegiatan secara
deskriptif;
2.55 Mengevaluasi hasil kegiatan di bidang layanan gizi, makanan dan dietetik
terhadap PMT balita.
3. Tanggung Jawab :
3.1 ketepatan data dalam rangkadokumen rencana lima tahunan;
3.2 kelancaran data pelayanan gizi, Inakanan dan dietetik dengan cara mcnabulasi
dalam rangkadokumen rencana lima tahunan;
3.3 kelancaran data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
dalam rangkadokumen rencana tahunan;
3.4 kelancaran data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
dalam rangkadokumen rencana triwulan;
3.5 kelancaran data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam
rangkadokumen rencana bulanan;
3.6 kelancaran data gizi, makanan dan dietetik dalam rangkadokumen rencana
harian;
3.7 kelancaran data dalam rangkadokumen juklak/juknis di bidang gizi, makanan
dan dietetik;
3.8 kelancaran data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
untukdokumen pedoman gizi, makanan dan dietetik;
3.9 kelancaran data menurut standar umum dalam rangkadokumen standar gizi,
makanan dan dietetik;
3.10 ketepatan data dalam rangkadokumen kebutuhan gizi, dietetik individu;
3.11 kelancaran sasaran pelaksanaan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar /kebutuhan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
3.12 ketepatan data dalam rangkadokumen instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik;
3.13 ketepatan data unmk melakukan pengamatan primer (per 10 jenis);
3.14 kelancaran data dengan tabulasi untuk melakukan pengamatan masalah keadaan
gizi, makanan dan dietetik;
3.15 kelancaran bahan materi pelatihan gizi, makanan dan dietetik unmk petugas gizi
pada kelompok sasaran tertenlu;
3.16 ketepatan data biokimia gizi sesuai kelompok sasaran tertentu;
3.17 ketepatan data dasar calon kader gizi bagi keperluan pelatihan gizi, makanan dan
dietetik untuk kader;
3.18 kelancaran kegiatan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
3.19 kelancaran pelaksanaan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
3.20 kelancaran pertemuan lintas progrim dan lintas sektor
3.21 kelancaran pelatihan bagi pelaksana pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
3.22 ketepatan kebutuhan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana pclayanan gizi,
makanan dan dietetik;
3.23 kelancaran penyediaan bahan, materi pangan, peralatan dan sarana pelayanan
gizi, makanan dan dietetik;
3.24 ketepatan dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang
penyimpanan secara bulanan;
3.25 kelancaran bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit
atau wilayah kerja secara bulanan;
3.26 kelancaran ruang pcnyirnpanan secara mingguan;
3.27 kelancaran pcngukuran terhadap TB, BB, umur bagi anak sekolah /SLTP di unit
atau wilayah kerja secara triwulan;
3.28 kelancaran pengukuran terhadap TB, Anak Baru Sekolah (ABS) secara tahunan;
3.29 kelancaran pengukuran tahunan terhadap IMT;
3.30 kelancaran pcngukuran terhadap IMT pada orang dewasa di unit atau wilayah
kerja secara tahunan;
3.31 ketepatan data pola konsumsi makanan tiap 20 RT di unit atau wilayah kerja
secara tahunan;
3.32 ketepatan dan melaporkan hasil pengukuran palpasi;
3.33 ketepatan dan melaporkan hasil pengumpulan data pola konsumsi makanan;
3.34 ketepatan dan pelaporan hasil pengumpulan data anemi gizi besi;
3.35 kelancaran penyediaan rnakanan tambahan bagi anak sekolah atau pemulihan
gizi;
3.36 kelancaran penyediaan makanan tambahan bagi bumil dan buteki;
3.37 kelancaran konsultasi gizi umum karena Gangguan Akibat Kurang Yodium
(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Energi Protein (KEP), dan
Kekurangan Vitamin A (KVA);
3.38 kelancaran konsultasi diet sederhana sesuai standar;
3.39 kelancaran pencatatan harian, penyediaan Program Makanan Tambahan I (PMT
I) bagi balita, anak sekolah, bumil;
3.40 kelancaran pencatatan harian terhadap penyediaan diet khusus;
3.41 kelancaran pencatatan harian terhadap penyediaan makanan cair;
3.42 kelancaran pencatatan triwulan terhadap penyediaan makanan biasa;
3.43 kelancaran pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet sederhana;
3.44 ketepatan perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet sesuai standar;
3.45 kelancaran pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkal desa
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara triwulan bagi SLTP/SLTA;
3.46 kelancaran pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara empat bulanan bagi SD/MI;
3.47 kelancaran pelaksanaan kegiatan pengukuran LILA, IMT, palpasi
meliputi,deteksi Vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, dan standar gizi
secara triwulanan;
3.48 kelancaran pelaksanaan kegiatan distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul
yodium/pil besi/kapsul Vit.A, obat gizi secara triwulanan;
3.49 kelancaran pelaksanaan penyuluhan gizi meliputi sasaran, macam dan jumlah
penyuluhan sarana secara triwulanan;
3.50 kelancaran jumlah kader/pelaksana gizi, makanan dan dietetik secara
triwulanan;
3.51 kelancaran penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di
tingkat desa, kecamatan;
3.52 kelancaran pelayanan penyelenggaraan diet di RS atau di institusi lain secara
mingguan/10 harian;
3.53 kelancaran bulanan mum diet dan PMT;
3.54 kelancaran di bidang layanan gizi, makanan dan dietetik hasil kegiatan
pelayanan gizi terhadap pengukuran TB, BB, umur pada akhir kegiatan secara
deskriptif;
3.55 kelancaran hasil kegiatan di bidang layanan gizi, makanan dan dietetik terhadap
PMT balita.
4. Hasil Kerja :
4.1 dokumen data dalam rangkadokumen rencana lima tahunan; Dokumen
4.2 laporan data pelayanan gizi, Inakanan dan dietetik dengan cara mcnabulasi
dalam rangkadokumen rencana lima tahunan; Dokumen
4.3 laporan data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
dalam rangkadokumen rencana tahunan; Dokumen
4.4 laporan data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi
dalam rangkadokumen rencana triwulan; Dokumen
4.5 laporan data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam
rangkadokumen rencana bulanan; Dokumen
4.6 laporan data gizi, makanan dan dietetik dalam rangkadokumen rencana harian;
Dokumen
4.7 laporan data dalam rangkadokumen juklak/juknis di bidang gizi, makanan dan
dietetik; Dokumen
4.8 laporan data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi untukdokumen
pedoman gizi, makanan dan dietetik; Dokumen
4.9 laporan data menurut standar umum dalam rangkadokumen standar gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.10 dokumen data dalam rangkadokumen kebutuhan gizi, dietetik individu;
Dokumen
4.11 laporan sasaran pelaksanaan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar /kebutuhan di bidang gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.12 dokumen data dalam rangkadokumen instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.13 dokumen data unmk melakukan pengamatan primer (per 10 jenis); Dokumen
4.14 laporan data dengan tabulasi untuk melakukan pengamatan masalah keadaan
gizi, makanan dan dietetik; Dokumen
4.15 laporan bahan materi pelatihan gizi, makanan dan dietetik unmk petugas gizi
pada kelompok sasaran tertenlu; Dokumen
4.16 dokumen data biokimia gizi sesuai kelompok sasaran tertentu; Dokumen
4.17 dokumen data dasar calon kader gizi bagi keperluan pelatihan gizi, makanan dan
dietetik untuk kader; Dokumen
4.18 laporan kegiatan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.19 laporan pelaksanaan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.20 laporan pertemuan lintas progrim dan lintas sektor Dokumen
4.21 laporan pelatihan bagi pelaksana pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
Dokumen
4.22 dokumen kebutuhan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana pclayanan gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.23 laporan penyediaan bahan, materi pangan, peralatan dan sarana pelayanan gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.24 dokumen dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang
penyimpanan secara bulanan; Dokumen
4.25 laporan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit atau
wilayah kerja secara bulanan; Dokumen
4.26 laporan ruang pcnyirnpanan secara mingguan; Dokumen
4.27 laporan pcngukuran terhadap TB, BB, umur bagi anak sekolah /SLTP di unit
atau wilayah kerja secara triwulan; Dokumen
4.28 laporan pengukuran terhadap TB, Anak Baru Sekolah (ABS) secara tahunan;
Dokumen
4.29 laporan pengukuran tahunan terhadap IMT; Dokumen
4.30 laporan pcngukuran terhadap IMT pada orang dewasa di unit atau wilayah kerja
secara tahunan; Dokumen
4.31 dokumen data pola konsumsi makanan tiap 20 RT di unit atau wilayah kerja
secara tahunan; Dokumen
4.32 dokumen dan melaporkan hasil pengukuran palpasi; Dokumen
4.33 dokumen dan melaporkan hasil pengumpulan data pola konsumsi makanan;
Dokumen
4.34 dokumen dan pelaporan hasil pengumpulan data anemi gizi besi; Dokumen
4.35 laporan penyediaan rnakanan tambahan bagi anak sekolah atau pemulihan gizi;
Dokumen
4.36 laporan penyediaan makanan tambahan bagi bumil dan buteki; Dokumen
4.37 laporan konsultasi gizi umum karena Gangguan Akibat Kurang Yodium
(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Energi Protein (KEP), dan
Kekurangan Vitamin A (KVA); Dokumen
4.38 laporan konsultasi diet sederhana sesuai standar; Dokumen
4.39 laporan pencatatan harian, penyediaan Program Makanan Tambahan I (PMT I)
bagi balita, anak sekolah, bumil; Dokumen
4.40 laporan pencatatan harian terhadap penyediaan diet khusus; Dokumen
4.41 laporan pencatatan harian terhadap penyediaan makanan cair; Dokumen
4.42 laporan pencatatan triwulan terhadap penyediaan makanan biasa; Dokumen
4.43 laporan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet sederhana; Dokumen
4.44 dokumen perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet sesuai standar;
Dokumen
4.45 laporan pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkal desa
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara triwulan bagi SLTP/SLTA;
Dokumen
4.46 laporan pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara empat bulanan bagi SD/MI;
Dokumen
4.47 laporan pelaksanaan kegiatan pengukuran LILA, IMT, palpasi meliputi,deteksi
Vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, dan standar gizi secara triwulanan;
Dokumen
4.48 laporan pelaksanaan kegiatan distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul
yodium/pil besi/kapsul Vit.A, obat gizi secara triwulanan; Dokumen
4.49 laporan pelaksanaan penyuluhan gizi meliputi sasaran, macam dan jumlah
penyuluhan sarana secara triwulanan; Dokumen
4.50 laporan jumlah kader/pelaksana gizi, makanan dan dietetik secara triwulanan;
Dokumen
4.51 laporan penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di
tingkat desa, kecamatan; Dokumen
4.52 laporan pelayanan penyelenggaraan diet di RS atau di institusi lain secara
mingguan/10 harian; Dokumen
4.53 laporan bulanan mum diet dan PMT; Dokumen
4.54 laporan di bidang layanan gizi, makanan dan dietetik hasil kegiatan pelayanan
gizi terhadap pengukuran TB, BB, umur pada akhir kegiatan secara deskriptif;
Dokumen
4.55 laporan hasil kegiatan di bidang layanan gizi, makanan dan dietetik terhadap
PMT balita. Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan dalam Mengumpulkan dan mengolah
data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka
menyusun rencana 5 tahunan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan dalam Mengumpulkan dan mengolah
data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka
menyusun rencana 5 tahunan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan dalam Mengumpulkan dan mengolah
data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka
menyusun rencana 5 tahunan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan terdiri dari tugas-tugas
yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengumpulkan dan mengolah data pelayanan gizi,
makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka menyusun rencana
5 tahunan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan
untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi
tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Nutrisionis Terampil Pelaksana Lanjutan mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : NUTRISIONIS TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : NUTRISIONIS TERAMPIL PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Nutrisionis Terampil Penyelia mempuyai tugas Mengolah data pelayanan gizi,
makanan dan dietetik dengan cara tabulasi silang dalam rangka menyusun
rencana bulanan, triwulan, dan 5 tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang
dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2.2 Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang
dalam rangka menyusun rencana tahunan;
2.3 Mengolah pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam
rangka menyusun rencana triwulan;
2.4 Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang
dalam rangka menyusun rencana bulanan;
2.5 Menganalisis data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dalam rangka menyusun
rencana harian;
2.6 Menyusun rancangan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dalam rangka
menyusun rencana harian;
2.7 Mengolah data dengan tabulasi silang dalam rangka menyusun pedoman gizi,
makanan dan dietetik;
2.8 Mengolah data dengan menggunakan standar khusus dalam rangka menyusun
standar gizi, makanan dan dietetik;
2.9 Mengolah data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi dan dietetik;
2.10 Mengolah data untuk melaksanakan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar/peraturan di bidang gizi, makanan
dan dietetik;
2.11 Melaksanakan uji coba untuk melaksanakan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk telmislpedomanlstandarl peramran di bidang gizi,
makanan dan dietelik;
2.12 Mengolah data untuk menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan
dan dietetik;
2.13 Mengolah data pengamatan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik dengan
tabulasi silang;
2.14 Mengumpulkan data kebutuhan pelatihan gizi, makanan dan dietetika meliputi
sumber daya manusia, dana dan teknologi;
2.15 Mengumpulkan data tentang pelaksanaan posyandu, konsumsi gizi , KMS balita,
SKDN, Balok SKDN, bahan pangan setempat untuk keperluan penyusunan dan
pengembangan resep makanan PMT, penyuluhan dan pemulihan;
2.16 Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang
penyimpanan makanan secara triwulan;
2.17 Menyalurkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit
atau wilayah kerja secara triwulan;
2.18 Memeriksa ruang penyimpanan makanan secara bulanan;
2.19 Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara tiga
tahunan;
2.20 Menyediakan diet khusus;
2.21 Menyediakan makanan cair khusus;
2.22 Menyediakan diet standar khusus;
2.23 Melakukan konsultasi gizi khusus : balita, buteki, remaja dan usia;
2.24 Melakukan pengawasan pada hasil pengukuran TB, BB, umur;
2.25 Melakukan pengawasan pada hasil pengukuran LILA;
2.26 Melakukan pengawasan pada hasil pengukuran IMT;
2.27 Melakukan pengawasan pada hasil anamnese diet;
2.28 Melakukan pengawasan pada recall makanan 24 jam yang lalu;
2.29 Melakukan pengawasan pada konsultasi gizi umum;
2.30 Melakukan pengawasan pada konsultasi diet sederhana;
2.31 Melakukan pencatatan harian untuk penyediaan diet standar khusus;
2.32 Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan PMT I, Balita, Anak Balita,
Bumil;
2.33 Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet khusus;
2.34 Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan makanan cair;
2.35 Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet standar khusus;
2.36 Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 1
komplikasi;
2.37 Mengumpulkan data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.38 Memantau pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan diet di RS atau di Instansi
lain secara bulanan;
2.39 Memantau pelayanan penggunaan bahan makanan secara bulanan;
2.40 Memantau konsultasi diet secara sederhana meliputi sasaran, macam dan jumlah
diet;
2.41 Memantau penyuluhan gizi umum meliputi sasaran, macam dan jumlah diet;
3. Tanggung Jawab :
3.1 kelancaran data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang
dalam rangkadokumen rencana lima tahunan;
3.2 kelancaran data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang
dalam rangkadokumen rencana tahunan;
3.3 kelancaran pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam
rangkadokumen rencana triwulan;
3.4 kelancaran data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang
dalam rangkadokumen rencana bulanan;
3.5 kelancaran analisis data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dalam
rangkadokumen rencana harian;
3.6 ketepatan rancangan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dalam
rangkadokumen rencana harian;
3.7 kelancaran data dengan tabulasi silang dalam rangkadokumen pedoman gizi,
makanan dan dietetik;
3.8 kelancaran data dengan menggunakan standar khusus dalam rangkadokumen
standar gizi, makanan dan dietetik;
3.9 kelancaran data dalam rangkadokumen kebutuhan gizi dan dietetik;
3.10 kelancaran data untukMelaksanakan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar/peraturan di bidang gizi, makanan
dan dietetik;
3.11 kelancaran uji coba untukMelaksanakan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk telmislpedomanlstandarl peramran di bidang gizi,
makanan dan dietelik;
3.12 kelancaran data untukdokumen instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan
dan dietetik;
3.13 kelancaran data pengamatan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik
dengan tabulasi silang;
3.14 ketepatan data kebutuhan pelatihan gizi, makanan dan dietetika meliputi sumber
daya manusia, dana dan teknologi;
3.15 ketepatan data tentang pelaksanaan posyandu, konsumsi gizi , KMS balita,
SKDN, Balok SKDN, bahan pangan setempat untuk keperluan penyusunan dan
pengembangan resep makanan PMT, penyuluhan dan pemulihan;
3.16 ketepatan dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang
penyimpanan makanan secara triwulan;
3.17 kelancaran bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit
atau wilayah kerja secara triwulan;
3.18 kelancaran pemeriksaan ruang penyimpanan makanan secara bulanan;
3.19 kelancaran pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara tiga
tahunan;
3.20 kelancaran penyediaan diet khusus;
3.21 kelancaran penyediaan makanan cair khusus;
3.22 kelancaran penyediaan diet standar khusus;
3.23 kelancaran konsultasi gizi khusus : balita, buteki, remaja dan usia;
3.24 kelancaran pengawasan pada hasil pengukuran TB, BB, umur;
3.25 kelancaran pengawasan pada hasil pengukuran LILA;
3.26 kelancaran pengawasan pada hasil pengukuran IMT;
3.27 kelancaran pengawasan pada hasil anamnese diet;
3.28 kelancaran pengawasan pada recall makanan 24 jam yang lalu;
3.29 kelancaran pengawasan pada konsultasi gizi umum;
3.30 kelancaran pengawasan pada konsultasi diet sederhana;
3.31 kelancaran pencatatan harian untuk penyediaan diet standar khusus;
3.32 kelancaran pencatatan triwulan terhadap penyediaan PMT I, Balita, Anak Balita,
Bumil;
3.33 kelancaran pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet khusus;
3.34 kelancaran pencatatan triwulan terhadap penyediaan makanan cair;
3.35 kelancaran pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet standar khusus;
3.36 ketepatan perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 1
komplikasi;
3.37 ketepatan data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.38 kelancaran pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan diet di RS atau di Instansi
lain secara bulanan;
3.39 kelancaran pelayanan penggunaan bahan makanan secara bulanan;
3.40 kelancaran konsultasi diet secara sederhana meliputi sasaran, macam dan jumlah
diet;
3.41 kelancaran penyuluhan gizi umum meliputi sasaran, macam dan jumlah diet;
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam
rangkadokumen rencana lima tahunan; Dokumen
4.2 laporan data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam
rangkadokumen rencana tahunan; Dokumen
4.3 laporan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam
rangkadokumen rencana triwulan; Dokumen
4.4 laporan data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam
rangkadokumen rencana bulanan; Dokumen
4.5 laporan analisis data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dalam
rangkadokumen rencana harian; Dokumen
4.6 dokumen rancangan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dalam rangkadokumen
rencana harian; Dokumen
4.7 laporan data dengan tabulasi silang dalam rangkadokumen pedoman gizi,
makanan dan dietetik; Dokumen
4.8 laporan data dengan menggunakan standar khusus dalam rangkadokumen standar
gizi, makanan dan dietetik; Dokumen
4.9 laporan data dalam rangkadokumen kebutuhan gizi dan dietetik; Dokumen
4.10 laporan data untukMelaksanakan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar/peraturan di bidang gizi, makanan
dan dietetik; Dokumen
4.11 laporan uji coba untukMelaksanakan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk telmislpedomanlstandarl peramran di bidang gizi,
makanan dan dietelik; Dokumen
4.12 laporan data untukdokumen instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik; Dokumen
4.13 laporan data pengamatan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik dengan
tabulasi silang; Dokumen
4.14 dokumen data kebutuhan pelatihan gizi, makanan dan dietetika meliputi sumber
daya manusia, dana dan teknologi; Dokumen
4.15 dokumen data tentang pelaksanaan posyandu, konsumsi gizi , KMS balita,
SKDN, Balok SKDN, bahan pangan setempat untuk keperluan penyusunan dan
pengembangan resep makanan PMT, penyuluhan dan pemulihan; Dokumen
4.16 dokumen dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang
penyimpanan makanan secara triwulan; Dokumen
4.17 laporan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit atau
wilayah kerja secara triwulan; Dokumen
4.18 laporan pemeriksaan ruang penyimpanan makanan secara bulanan; Dokumen
4.19 laporan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara tiga tahunan;
Dokumen
4.20 laporan penyediaan diet khusus; Dokumen
4.21 laporan penyediaan makanan cair khusus; Dokumen
4.22 laporan penyediaan diet standar khusus; Dokumen
4.23 laporan konsultasi gizi khusus : balita, buteki, remaja dan usia; Dokumen
4.24 laporan pengawasan pada hasil pengukuran TB, BB, umur; Dokumen
4.25 laporan pengawasan pada hasil pengukuran LILA; Dokumen
4.26 laporan pengawasan pada hasil pengukuran IMT; Dokumen
4.27 laporan pengawasan pada hasil anamnese diet; Dokumen
4.28 laporan pengawasan pada recall makanan 24 jam yang lalu; Dokumen
4.29 laporan pengawasan pada konsultasi gizi umum; Dokumen
4.30 laporan pengawasan pada konsultasi diet sederhana; Dokumen
4.31 laporan pencatatan harian untuk penyediaan diet standar khusus; Dokumen
4.32 laporan pencatatan triwulan terhadap penyediaan PMT I, Balita, Anak Balita,
Bumil; Dokumen
4.33 laporan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet khusus; Dokumen
4.34 laporan pencatatan triwulan terhadap penyediaan makanan cair; Dokumen
4.35 laporan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet standar khusus; Dokumen
4.36 dokumen perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 1
komplikasi; Dokumen
4.37 dokumen data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; Dokumen
4.38 laporan pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan diet di RS atau di Instansi lain
secara bulanan; Dokumen
4.39 laporan pelayanan penggunaan bahan makanan secara bulanan; Dokumen
4.40 laporan konsultasi diet secara sederhana meliputi sasaran, macam dan jumlah
diet; Dokumen
4.41 laporan penyuluhan gizi umum meliputi sasaran, macam dan jumlah diet;
Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Nutrisionis Terampil Penyelia dalam Mengolah data pelayanan gizi, makanan
dan dietetik dengan cara tabulasi silang dalam rangka menyusun rencana
bulanan, triwulan, dan 5 tahunan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Nutrisionis Terampil Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Nutrisionis Terampil Penyelia dalam Mengolah data pelayanan gizi, makanan
dan dietetik dengan cara tabulasi silang dalam rangka menyusun rencana
bulanan, triwulan, dan 5 tahunan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Nutrisionis Terampil Penyelia dalam Mengolah data pelayanan gizi, makanan
dan dietetik dengan cara tabulasi silang dalam rangka menyusun rencana
bulanan, triwulan, dan 5 tahunan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Nutrisionis Terampil Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Nutrisionis Terampil Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik
dengan cara tabulasi silang dalam rangka menyusun rencana bulanan, triwulan,
dan 5 tahunan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Nutrisionis Terampil Penyelia untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Nutrisionis Terampil Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : NUTRISIONIS TERAMPIL PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : NUTRISIONIS AHLI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Nutrisionis Ahli Pertama mempuyai tugas Menganalisis data gizi, makanan dan
dietetik dan penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana
bulanan, triwulan, tahunan dan 5 tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2.2 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka menyusun rencana tahunan;
2.3 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka memnyusun rencana triwulan;
2.4 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif
dalam rangka menyusun rencana bulanan;
2.5 Menganalisis data dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi, makanan
dan dietetik;
2.6 Menganalisis data secara deskriptif dalam rangka menwsun pedoman gizi,
makanan dan dietetik;
2.7 Menganalisis data secara standar umum dalam rangka menyusun standar gizi,
makanan dan dietetik;
2.8 Menyusun rancangan standar gizi, makanan dan dietetik pada penyakit tanpa
komplikasi;
2.9 Menganalisis data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, makanan dan dietetik
individu;
2.10 Menganalisis uji coba studi kelayakan rancangan juklak/juknis/pedornan/standar/
kebutuhan gizi, makanan dan dietctik;
2.11 Melaksanakan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
2.12 Menyusun laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juldak/juknis/pedoman/standa? kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
2.13 Menyusun proposal untuk menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik;
2.14 Melakukan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik ;
2.15 Menganalisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik secara
deskriptif;
2.16 Mengumpulkan data tentang sumber daya untuk penanggalangan masalah di
bidang gizi, makanan dan dietetik;
2.17 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya untuk
melaksanakan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian kegiatan gizi,
pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan dietetik pada kegiatan
kelompok sasaran tertentu, pencatata??P
2.18 Melakukan pelatihan bagi pengelola institusi pelayanan di bidang gizi, makanan
dan dietetik;
2.19 Melakukan inventarisasi ?sik bahan, materi, pangan, peralatan & sarana
pelayanan gizi setiap triwulan;
2.20 Melakukan pengukuran palpasi di unit atau wilayah kerja tahunan;
2.21 Mengumpulkan data deteksi dini kekurangan vitamin A di unit atau Wilayah
kerja tahunan;
2.22 Mengumpulkan data prevalensi anemi gizi besi (AGB) di unit atau wilayah kerja
tahunan;
2.23 Melakukan penilaian hasil pengumpulan data prevalensi anemi gizi besi;
2.24 Melakukan penilaian pemeriksaan penunjang meliputi laboratorium, klinik dll;
2.25 Melakukan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi;
2.26 Melakukan konsultasi diet KEP berat tanpa komplikasi;
2.27 Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok;
2.28 Melalcukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa;
2.29 Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus;
2.30 Melakukan pengawasan harian mum makanan dan PMT meliputi standar porsi,
standar bumbu, standar resep, standar menu, keamanan dan cita rasa;
2.31 Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 2 (dua)
komplikasi;
2.32 Melakukan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan keliling;
2.33 Mengolah data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.34 Melakukan nljukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik
terhadap penyakit tanpa komplikasi;
2.35 Melakukan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
2.36 Memantau kegiatan pengukuran LILA, IMT, Palpasi, deteksi vitamin A meliputi
sasaran, perawatan gizi, standar gizi di tingkat desa dan kecamatan secara
tahunan;
2.37 Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di RS
atau institusi lain secara bulanan;
2.38 Memantau konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi sasaran, macam dan
jumlah diet;
2.39 Memantau penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok meliputi sasaran, macam
dan jumlah diet;
2.40 Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhadap pengukuran TB, BB, umur
pada akhir kegiatan secara analitik;
2.41 Mengevaluasi hasil kegiatan PMT di desa, kecamatan di tengah dan di alchir
kegiatan pada PMT anak sekolah;
2.42 Mengevaluasi hasil distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul yodium, kapsul
vit.A, pil besi, obat gizi di desa, kecamatan di tengah dan diakhir kegiatan;
2.43 Mengevaluasi hasil penyuluhan gizi umum dan khusus meliputi sasaran, macam
dan jumlah di akhir kegiatan;
2.44 Melakukan evaluasi penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan
dietetik di kecamatan di akhir kegiatan.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka Ketepatan rencana lima tahunan;
3.2 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka Ketepatan rencana tahunan;
3.3 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka memnyusun rencana triwulan;
3.4 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka Ketepatan rencana bulanan;
3.5 Kelancaran kegiatan analisis data dalam rangka Ketepatan juklak/juknis di
bidang gizi, makanan dan dietetik;
3.6 Kelancaran kegiatan analisis data secara deskriptif dalam rangka menwsun
pedoman gizi, makanan dan dietetik;
3.7 Kelancaran kegiatan analisis data secara standar umum dalam rangka Ketepatan
standar gizi, makanan dan dietetik;
3.8 Ketepatan rancangan standar gizi, makanan dan dietetik pada penyakit tanpa
komplikasi;
3.9 Kelancaran kegiatan analisis data dalam rangka Ketepatan kebutuhan gizi,
makanan dan dietetik individu;
3.10 Kelancaran kegiatan analisis uji coba studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedornan/standar/ kebutuhan gizi, makanan dan dietctik;
3.11 Kelancaran Pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
3.12 Ketepatan laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juldak/juknis/pedoman/standa? kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
3.13 Ketepatan proposal untuk Ketepatan instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik;
3.14 Kelancaran kegiatan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik ;
3.15 Kelancaran kegiatan analisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik secara deskriptif;
3.16 Kelancaran kegiatan Pengumpulan data tentang sumber daya untuk
penanggalangan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik;
3.17 Kelancaran kegiatan Pengumpulan data gizi, makanan dan dietetik serta
penunjangnya untuk Laporan Pelaksanaan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan
dan penilaian kegiatan gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan
dietetik pada kegiatan kelompok s??P?????????????????
3.18 Kelancaran kegiatan pelatihan bagi pengelola institusi pelayanan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
3.19 Kelancaran kegiatan inventarisasi ?sik bahan, materi, pangan, peralatan & sarana
pelayanan gizi setiap triwulan;
3.20 Kelancaran kegiatan pengukuran palpasi di unit atau wilayah kerja tahunan;
3.21 Kelancaran kegiatan Pengumpulan data deteksi dini kekurangan vitamin A di
unit atau Wilayah kerja tahunan;
3.22 Kelancaran kegiatan Pengumpulan data prevalensi anemi gizi besi (AGB) di unit
atau wilayah kerja tahunan;
3.23 Kelancaran kegiatan penilaian hasil pengumpulan data prevalensi anemi gizi
besi;
3.24 Kelancaran kegiatan penilaian pemeriksaan penunjang meliputi laboratorium,
klinik dll;
3.25 Kelancaran kegiatan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi;
3.26 Kelancaran kegiatan konsultasi diet KEP berat tanpa komplikasi;
3.27 Kelancaran kegiatan penyuluhan gizi/diet kelompok;
3.28 Kelancaran kegiatan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa;
3.29 Kelancaran kegiatan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus;
3.30 Kelancaran kegiatan pengawasan harian mum makanan dan PMT meliputi
standar porsi, standar bumbu, standar resep, standar menu, keamanan dan cita
rasa;
3.31 Ketepatan perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 2 (dua)
komplikasi;
3.32 Kelancaran kegiatan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan
keliling;
3.33 Kelancaran kegiatan Pengolahan data penelitian terapan dalam bidang gizi dan
dietetik;
3.34 Kelancaran kegiatan nljukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan
dietetik terhadap penyakit tanpa komplikasi;
3.35 Kelancaran kegiatan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
3.36 Kelancaran kegiatan Pemantauan kegiatan pengukuran LILA, IMT, Palpasi,
deteksi vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, standar gizi di tingkat desa
dan kecamatan secara tahunan;
3.37 Kelancaran kegiatan Pemantauan penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik di RS atau institusi lain secara bulanan;
3.38 Kelancaran kegiatan Pemantauan konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi
sasaran, macam dan jumlah diet;
3.39 Kelancaran kegiatan Pemantauan penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok
meliputi sasaran, macam dan jumlah diet;
3.40 Kelancaran kegiatan Evaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhadap pengukuran
TB, BB, umur pada akhir kegiatan secara analitik;
3.41 Kelancaran kegiatan Evaluasi hasil kegiatan PMT di desa, kecamatan di tengah
dan di alchir kegiatan pada PMT anak sekolah;
3.42 Kelancaran kegiatan Evaluasi hasil distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul
yodium, kapsul vit.A, pil besi, obat gizi di desa, kecamatan di tengah dan diakhir
kegiatan;
3.43 Kelancaran kegiatan Evaluasi hasil penyuluhan gizi umum dan khusus meliputi
sasaran, macam dan jumlah di akhir kegiatan;
3.44 Kelancaran kegiatan evaluasi penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan
dan dietetik di kecamatan di akhir kegiatan.
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka rencana lima tahunan; jasa
4.2 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka Draf rencana tahunan; jasa
4.3 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka memnyusun rencana triwulan; jasa
4.4 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka Draf rencana bulanan; jasa
4.5 Laporan kegiatan analisis data dalam rangka Draf juklak/juknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik; jasa
4.6 Laporan kegiatan analisis data secara deskriptif dalam rangka menwsun pedoman
gizi, makanan dan dietetik; jasa
4.7 Laporan kegiatan analisis data secara standar umum dalam rangka Draf standar
gizi, makanan dan dietetik; jasa
4.8 Draf rancangan standar gizi, makanan dan dietetik pada penyakit tanpa
komplikasi; dokumen
4.9 Laporan kegiatan analisis data dalam rangka Draf kebutuhan gizi, makanan dan
dietetik individu; jasa
4.10 Laporan kegiatan analisis uji coba studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedornan/standar/ kebutuhan gizi, makanan dan dietctik; jasa
4.11 Laporan Pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; jasa
4.12 Draf laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juldak/juknis/pedoman/standa? kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.13 Draf proposal untuk Draf instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik; dokumen
4.14 Laporan Kegiatan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik ; jasa
4.15 Laporan kegiatan analisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik
secara deskriptif; jasa
4.16 Laporan Kegiatan Pengumpulan data tentang sumber daya untuk penanggalangan
masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik; jasa
4.17 Laporan Kegiatan Pengumpulan data gizi, makanan dan dietetik serta
penunjangnya untuk Laporan Pelaksanaan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan
dan penilaian kegiatan gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan
dietetik pada kegiatan kelompok sasa??P???????????????? jasa
4.18 Laporan Kegiatan pelatihan bagi pengelola institusi pelayanan di bidang gizi,
makanan dan dietetik; jasa
4.19 Laporan Kegiatan inventarisasi ?sik bahan, materi, pangan, peralatan & sarana
pelayanan gizi setiap triwulan; jasa
4.20 Laporan Kegiatan pengukuran palpasi di unit atau wilayah kerja tahunan; jasa
4.21 Laporan Kegiatan Pengumpulan data deteksi dini kekurangan vitamin A di unit
atau Wilayah kerja tahunan; jasa
4.22 Laporan Kegiatan Pengumpulan data prevalensi anemi gizi besi (AGB) di unit
atau wilayah kerja tahunan; jasa
4.23 Laporan Kegiatan penilaian hasil pengumpulan data prevalensi anemi gizi besi;
jasa
4.24 Laporan Kegiatan penilaian pemeriksaan penunjang meliputi laboratorium, klinik
dll; jasa
4.25 Laporan Kegiatan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi; jasa
4.26 Laporan Kegiatan konsultasi diet KEP berat tanpa komplikasi; jasa
4.27 Laporan Kegiatan penyuluhan gizi/diet kelompok; jasa
4.28 Laporan kegiatan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa; jasa
4.29 Laporan Kegiatan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus; jasa
4.30 Laporan Kegiatan pengawasan harian mum makanan dan PMT meliputi standar
porsi, standar bumbu, standar resep, standar menu, keamanan dan cita rasa; jasa
4.31 Draf perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 2 (dua)
komplikasi; dokumen
4.32 Laporan Kegiatan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan keliling;
jasa
4.33 Laporan Kegiatan Pengolahan data penelitian terapan dalam bidang gizi dan
dietetik; jasa
4.34 Laporan Kegiatan nljukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik
terhadap penyakit tanpa komplikasi; jasa
4.35 Laporan Kegiatan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
jasa
4.36 Laporan Kegiatan Pemantauan kegiatan pengukuran LILA, IMT, Palpasi, deteksi
vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, standar gizi di tingkat desa dan
kecamatan secara tahunan; jasa
4.37 Laporan Kegiatan Pemantauan penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik di RS atau institusi lain secara bulanan; jasa
4.38 Laporan Kegiatan Pemantauan konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi
sasaran, macam dan jumlah diet; jasa
4.39 Laporan Kegiatan Pemantauan penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok
meliputi sasaran, macam dan jumlah diet; jasa
4.40 Laporan Kegiatan Evaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhadap pengukuran
TB, BB, umur pada akhir kegiatan secara analitik; jasa
4.41 Laporan Kegiatan Evaluasi hasil kegiatan PMT di desa, kecamatan di tengah dan
di alchir kegiatan pada PMT anak sekolah; jasa
4.42 Laporan Kegiatan Evaluasi hasil distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul
yodium, kapsul vit.A, pil besi, obat gizi di desa, kecamatan di tengah dan diakhir
kegiatan; jasa
4.43 Laporan Kegiatan Evaluasi hasil penyuluhan gizi umum dan khusus meliputi
sasaran, macam dan jumlah di akhir kegiatan; jasa
4.44 Laporan Kegiatan evaluasi penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan
dan dietetik di kecamatan di akhir kegiatan. jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Nutrisionis Ahli Pertama dalam Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Nutrisionis Ahli Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Nutrisionis Ahli Pertama dalam Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Nutrisionis Ahli Pertama dalam Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Nutrisionis Ahli Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Nutrisionis Ahli Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Nutrisionis Ahli Pertama untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Nutrisionis Ahli Pertama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang tidak
memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : NUTRISIONIS AHLI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : NUTRISIONIS AHLI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Nutrisionis Ahli Muda mempuyai tugas Menganalisis data gizi, makanan dan
dietetik dan penunjangnya secara analitik dalam rangka menyusun rencana
bulanan, triwulan, tahunan dan 5 tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya secara analitik
dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2.2 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya secara analitik
dalam rangka menyusun rencana tahunan;
2.3 Menyusun rancangan rencana tahunan pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
2.4 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya secara analitik
dalam rangka menyusun rencana triwulanan;
2.5 Menyusun rancangan rencana triwulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
2.6 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya secara analitik
dalam rangka menyusun rencana bulanan;
2.7 Menyusun rancangan rencana bulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
2.8 Menyusun rancangan petunjuk pelaksanaan petunjuk teknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
2.9 Menganalisis data secara analitik dalam rangka menyusun pedoman gizi,
makanan dan dietetik;
2.10 Menyusun rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi;
2.11 Menyajikan rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit
tanpa komplikasi;
2.12 Menyempurnakan rancangan pedoman gizi, makanan dan diatetik untuk
penyakit tanpa komplikasi;
2.13 Menganalisis data dengan standar khusus dalam rangka menyusun standar gizi,
makanan dan dietetik;
2.14 Menyajikan rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi;
2.15 Menyempurnakan rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit
tanpa komplikasi;
2.16 Menyusun rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan
komplikasi;
2.17 Menyusun rancangan kebutuhan gizi, dietetik individu;
2.18 Menyusun laporan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
2.19 Menyajikan laporan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknislpedomanl standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
2.20 Menyusun Term Of Reference (TOR) pelaksanaan studi kelayakan dalam rangka
menyusun rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis, pedoman
standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
2.21 Menyajikan proposal penyusunan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan
dan dietetik;
2.22 Menyusun rancangan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik;
2.23 Melakukan perbaikan rancangan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan
dan dietetik;
2.24 Menganalisis data pengamatan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik
secara analitik;
2.25 Melakukan identi?kasi bentuk pelayanan gizi, makanan dan dietetik sesuai
dengan kelompok sasaran;
2.26 Menyusun bentuk penanggulangan gizi, berdasarkan masalah gizi, makanan dan
dietetik pada kelompok sasaran tertentu;
2.27 Melakukan pendekatan lintas program dan lintas sektor yang memiliki sumber
daya;
2.28 Menghimpun sumber daya untuk penanggulangan gizi melalui pertemuan;
2.29 Melakukan pelatihan bagi instansi unit kerja terkait lintas program dan lintas
sektor;
2.30 Melakukan penilaian hasil pengukuran BB, TB, umur sesuai standar;
2.31 Melakukan penilaian hasil pengukuran LILA sesuai standar;
2.32 Melakukan penilaian hasil IMT;
2.33 Melakukan penilaian pengumpulan data pola konsumsi sesuai juknis;
2.34 Melakukan penilaian palpasi sesuai standar;
2.35 Melakukan penilaian kekurangan Vitamin .A sesuai standar;
2.36 Melakukan konsultasi diet khusus dengan dua komplikasi;
2.37 Melakukan konsultasi diet KEP berat dengan satu komplikasi;
2.38 Melakukan pemeriksaan pada penyediaan PMT I, Balita, Anak Sekolah dan
Bumil;
2.39 Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan cair;
2.40 Melakukan pengawasan konsultasi gizi khusus;
2.41 Melakukan pengawasan konsultasi gizi/diet kelompok;
2.42 Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan tiga
komplikasi;
2.43 Menganalisa pelaksanaan kegiatan layanan gizi, makanan dan _ dietctik aspek
pengelolaan dan teknologi;
2.44 Menganalisa data hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.45 Menyusun laporan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.46 Melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik untuk
penyakit dengan komplikasi;
2.47 Menyusun laporan mjukan dalam bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
2.48 Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di
RS atau institusi lain secara triwulan;
2.49 Mengevaluasi hasil kegiatan PMT Ibu hamil (Bumil) di desa, kecamatan di
tengah dan akhir kegiatan;
2.50 Mengevaluasi pelatihan pelaksanaan gizi, makanan dan dietetik meliputimacam,
jumlah dan institusi di akhir kegiatan di desa dan di kecamatan;
2.51 Mengevaluasi satuan biaya digt terhadap standar pada akhir kegiatan;
2.52 Melakukan evaluasi kegiatan konsultasi diet pada akhir kegiatan;
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Ketepatan rencana lima tahunan;
3.2 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Ketepatan rencana tahunan;
3.3 Ketepatan rancangan rencana tahunan pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
3.4 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Ketepatan rencana triwulanan;
3.5 Ketepatan rancangan rencana triwulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
3.6 Kelancaran kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Ketepatan rencana bulanan;
3.7 Ketepatan rancangan rencana bulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
3.8 Ketepatan rancangan petunjuk pelaksanaan petunjuk teknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
3.9 Kelancaran kegiatan analisis data secara analitik dalam rangka Ketepatan
pedoman gizi, makanan dan dietetik;
3.10 Ketepatan rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi;
3.11 Ketepatan rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi;
3.12 Ketepatan rancangan pedoman gizi, makanan dan diatetik untuk penyakit tanpa
komplikasi;
3.13 Kelancaran kegiatan analisis data dengan standar khusus dalam rangka
Ketepatan standar gizi, makanan dan dietetik;
3.14 Ketepatan rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi;
3.15 Ketepatan rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi;
3.16 Ketepatan rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan
komplikasi;
3.17 Ketepatan rancangan kebutuhan gizi, dietetik individu;
3.18 Ketepatan laporan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
3.19 Ketepatan laporan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknislpedomanl standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
3.20 Ketepatan Term Of Reference (TOR) pelaksanaan studi kelayakan dalam rangka
Ketepatan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis, pedoman
standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
3.21 Ketepatan proposal penyusunan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan
dan dietetik;
3.22 Ketepatan rancangan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
3.23 Kelancaran kegiatan perbaikan rancangan instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik;
3.24 Kelancaran kegiatan analisis data pengamatan masalah di bidang gizi, makanan
dan dietetik secara analitik;
3.25 Kelancaran kegiatan identi?kasi bentuk pelayanan gizi, makanan dan dietetik
sesuai dengan kelompok sasaran;
3.26 Ketepatan bentuk penanggulangan gizi, berdasarkan masalah gizi, makanan dan
dietetik pada kelompok sasaran tertentu;
3.27 Kelancaran kegiatan pendekatan lintas program dan lintas sektor yang memiliki
sumber daya;
3.28 Kelancaran kegiatan penghimpunan sumber daya untuk penanggulangan gizi
melalui pertemuan;
3.29 Kelancaran kegiatan pelatihan bagi instansi unit kerja terkait lintas program dan
lintas sektor;
3.30 Kelancaran kegiatan penilaian hasil pengukuran BB, TB, umur sesuai standar;
3.31 Kelancaran kegiatan penilaian hasil pengukuran LILA sesuai standar;
3.32 Kelancaran kegiatan penilaian hasil IMT;
3.33 Kelancaran kegiatan penilaian pengumpulan data pola konsumsi sesuai juknis;
3.34 Kelancaran kegiatan penilaian palpasi sesuai standar;
3.35 Kelancaran kegiatan penilaian kekurangan Vitamin .A sesuai standar;
3.36 Kelancaran kegiatan konsultasi diet khusus dengan dua komplikasi;
3.37 Kelancaran kegiatan konsultasi diet KEP berat dengan satu komplikasi;
3.38 Kelancaran kegiatan pemeriksaan pada penyediaan PMT I, Balita, Anak Sekolah
dan Bumil;
3.39 Kelancaran kegiatan pemeriksaan pada penyediaan makanan cair;
3.40 Kelancaran kegiatan pengawasan konsultasi gizi khusus;
3.41 Kelancaran kegiatan pengawasan konsultasi gizi/diet kelompok;
3.42 Ketepatan perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan tiga
komplikasi;
3.43 Kelancaran kegiatan analisa pelaksanaan kegiatan layanan gizi, makanan dan _
dietctik aspek pengelolaan dan teknologi;
3.44 Kelancaran kegiatan analisa data hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan
dietetik;
3.45 Ketepatan laporan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.46 Kelancaran kegiatan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan
dietetik untuk penyakit dengan komplikasi;
3.47 Ketepatan laporan mjukan dalam bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
3.48 Kelancaran kegiatan pemantauan penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik di RS atau institusi lain secara triwulan;
3.49 Kelancaran kegiatan evaluasi hasil kegiatan PMT Ibu hamil (Bumil) di desa,
kecamatan di tengah dan akhir kegiatan;
3.50 Kelancaran kegiatan evaluasi pelatihan pelaksanaan gizi, makanan dan dietetik
meliputimacam, jumlah dan institusi di akhir kegiatan di desa dan di kecamatan;
3.51 Kelancaran kegiatan evaluasi satuan biaya digt terhadap standar pada akhir
kegiatan;
3.52 Kelancaran kegiatan evaluasi kegiatan konsultasi diet pada akhir kegiatan;
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Draf rencana lima tahunan; jasa
4.2 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Draf rencana tahunan; jasa
4.3 Draf rancangan rencana tahunan pelayanan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.4 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Draf rencana triwulanan; jasa
4.5 Draf rancangan rencana triwulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
dokumen
4.6 Laporan kegiatan analisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
secara analitik dalam rangka Draf rencana bulanan; jasa
4.7 Draf rancangan rencana bulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.8 Draf rancangan petunjuk pelaksanaan petunjuk teknis di bidang gizi, makanan
dan dietetik; dokumen
4.9 Laporan kegiatan analisis data secara analitik dalam rangka Draf pedoman gizi,
makanan dan dietetik; jasa
4.10 Draf rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi; dokumen
4.11 Draf rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi; dokumen
4.12 Draf rancangan pedoman gizi, makanan dan diatetik untuk penyakit tanpa
komplikasi; dokumen
4.13 Laporan kegiatan analisis data dengan standar khusus dalam rangka Draf standar
gizi, makanan dan dietetik; jasa
4.14 Draf rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi; dokumen
4.15 Draf rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa
komplikasi; dokumen
4.16 Draf rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan
komplikasi; dokumen
4.17 Draf rancangan kebutuhan gizi, dietetik individu; dokumen
4.18 Draf laporan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.19 Draf laporan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknislpedomanl standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.20 Draf Term Of Reference (TOR) pelaksanaan studi kelayakan dalam rangka Draf
rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis, pedoman standar/kebutuhan
gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.21 Draf proposal penyusunan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik; dokumen
4.22 Draf rancangan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
dokumen
4.23 Laporan kegiatan perbaikan rancangan instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik; jasa
4.24 Laporan kegiatan analisis data pengamatan masalah di bidang gizi, makanan dan
dietetik secara analitik; jasa
4.25 Laporan kegiatan identi?kasi bentuk pelayanan gizi, makanan dan dietetik sesuai
dengan kelompok sasaran; jasa
4.26 Draf bentuk penanggulangan gizi, berdasarkan masalah gizi, makanan dan
dietetik pada kelompok sasaran tertentu; dokumen
4.27 Laporan kegiatan pendekatan lintas program dan lintas sektor yang memiliki
sumber daya; jasa
4.28 Laporan kegiatan penghimpunan sumber daya untuk penanggulangan gizi
melalui pertemuan; jasa
4.29 Laporan kegiatan pelatihan bagi instansi unit kerja terkait lintas program dan
lintas sektor; jasa
4.30 Laporan kegiatan penilaian hasil pengukuran BB, TB, umur sesuai standar; jasa
4.31 Laporan kegiatan penilaian hasil pengukuran LILA sesuai standar; jasa
4.32 Laporan kegiatan penilaian hasil IMT; jasa
4.33 Laporan kegiatan penilaian pengumpulan data pola konsumsi sesuai juknis; jasa
4.34 Laporan kegiatan penilaian palpasi sesuai standar; jasa
4.35 Laporan kegiatan penilaian kekurangan Vitamin .A sesuai standar; jasa
4.36 Laporan kegiatan konsultasi diet khusus dengan dua komplikasi; jasa
4.37 Laporan kegiatan konsultasi diet KEP berat dengan satu komplikasi; jasa
4.38 Laporan kegiatan pemeriksaan pada penyediaan PMT I, Balita, Anak Sekolah
dan Bumil; jasa
4.39 Laporan kegiatan pemeriksaan pada penyediaan makanan cair; jasa
4.40 Laporan kegiatan pengawasan konsultasi gizi khusus; jasa
4.41 Laporan kegiatan pengawasan konsultasi gizi/diet kelompok; jasa
4.42 Draf perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan tiga
komplikasi; dokumen
4.43 Laporan kegiatan analisa pelaksanaan kegiatan layanan gizi, makanan dan _
dietctik aspek pengelolaan dan teknologi; jasa
4.44 Laporan kegiatan analisa data hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan
dietetik; jasa
4.45 Draf laporan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; jasa
4.46 Laporan kegiatan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik
untuk penyakit dengan komplikasi; jasa
4.47 Draf laporan mjukan dalam bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik; jasa
4.48 Laporan kegiatan pemantauan penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik di RS atau institusi lain secara triwulan; jasa
4.49 Laporan kegiatan evaluasi hasil kegiatan PMT Ibu hamil (Bumil) di desa,
kecamatan di tengah dan akhir kegiatan; jasa
4.50 Laporan kegiatan evaluasi pelatihan pelaksanaan gizi, makanan dan dietetik
meliputimacam, jumlah dan institusi di akhir kegiatan di desa dan di kecamatan;
jasa
4.51 Laporan kegiatan evaluasi satuan biaya digt terhadap standar pada akhir
kegiatan; jasa
4.52 Laporan kegiatan evaluasi kegiatan konsultasi diet pada akhir kegiatan; jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Nutrisionis Ahli Muda dalam Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara analitik dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Nutrisionis Ahli Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Nutrisionis Ahli Muda dalam Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara analitik dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Nutrisionis Ahli Muda dalam Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara analitik dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Nutrisionis Ahli Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Nutrisionis Ahli Muda meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan
penunjangnya secara analitik dalam rangka menyusun rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Nutrisionis Ahli Muda untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Nutrisionis Ahli Muda mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : NUTRISIONIS AHLI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : NUTRISIONIS AHLI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Nutrisionis Ahli Madya mempuyai tugas Menyusun rancangan,
menyempurnakan rancangan dan menyajikan rancangan rencana bulanan,
triwulan, tahunan dan 5 tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
2.2 Menyajikan‘ rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan
dietetik;
2.3 Menyempumakan rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan
dietetik;
2.4 Menyajikan rancangan rencana tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
2.5 Menyempurnakan rancangan rencana tahunan kegiatan gizi, makanan dan
dietetik;
2.6 Menyajikan rancangan rencana triwulan kegiatan gizi, makanan dan dietetik ;
2.7 Menyempurnakan rancangan rencana triwulan kegiatan gizi, makanan dan
dietetik;
2.8 Menyajikan rancangan rencana bulanan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
2.9 Menyempurnakan rancangan rencana bulanan kegiatan gizi, makanan dan
dietetik;
2.10 Menyajikan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang gizi,
makanan dan dieletik;
2.11 Menyempurnakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
gizi, makanan dan dietetik;
2.12 Menyusun rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit
dengan komplikasi;
2.13 Menyajikan rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik unluk penyakit
dengan komplikasi;
2.14 Menyempurnakan Vrancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik unluk
penyakit dengan komplikasi;
2.15 Menyajikan rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk
penyakit dengan komplikasi;
2.16 Menyempurnakan rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk
penyakit dengan komplikasi;
2.17 Menyajikan rancangan kebutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik;
2.18 Menyempurnakan rancangan kcbutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik;
2.19 Menyajikan TOR studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
2.20 Menetapkan pelaksanaan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan
dietetik;
2.21 Menetapkan kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/pedoman/standa? kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
2.22 Menetapkan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
2.23 Menyusun hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
2.24 Menyajikan hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
2.25 Menyempurnakan hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
2.26 Menetapkan prioritas penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik pada
kelompok sasaran;
2.27 Membuat rancangan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik pada
kelompok sasaran;
2.28 Menyusun urutan dan jadwal pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
2.29 Menghimpun dan mendayagunakan sumber-sumber yang ada;
2.30 Melakukan konsultasi diet khusus dengan tiga komplikasi;
2.31 Melakukan konsultasi diet KEP berat dengan dua komplikasi;
2.32 Melakukan penyuluhan gizi bagi karyawan RS;
2.33 Melakukan pengawasan pada pengumpulan data pola konsumsi dan makanan;
2.34 Melakukan pemeriksaan pada penyediaan diet standar khusus;
2.35 Melakukan pengawasan pada konsultasi diet standar khusus;
2.36 Menyusun prioritas jenis penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.37 Menyusun proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.38 Menyajikan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.39 Menyempumakan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.40 Menyajikan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.41 Menyempurnakan laporan penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
2.42 Mengevaluasi materi/bahan peralatan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan
dietetik di desa, kecamatan pada akhir tahun;
2.43 Mengevaluasi perangkat lunak kegiatan pelayanan gizi lapangan dan RS pada
akhir tahun;
2.44 Mengevaluasi hasil penyuluhan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
pada akhir tahun;
2.45 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pclayanan gizi RS;
2.46 Menganalisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan
dietetik pada Puskesmas dan RS di akhir kegiatan;
2.47 Menyajikan evaluasi kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada
Puskesmas dan RS;
2.48 Membuat laporan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada
Puskesmas dan RS.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.2 Ketepatan‘ rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.3 Ketepatan rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.4 Ketepatan rancangan rencana tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.5 Ketepatan rancangan rencana tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.6 Ketepatan rancangan rencana triwulan kegiatan gizi, makanan dan dietetik ;
3.7 Ketepatan rancangan rencana triwulan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.8 Ketepatan rancangan rencana bulanan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.9 Ketepatan rancangan rencana bulanan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
3.10 Ketepatan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang gizi,
makanan dan dieletik;
3.11 Ketepatan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
3.12 Ketepatan rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit
dengan komplikasi;
3.13 Ketepatan rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik unluk penyakit
dengan komplikasi;
3.14 Ketepatan Vrancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik unluk penyakit
dengan komplikasi;
3.15 Ketepatan rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk
penyakit dengan komplikasi;
3.16 Ketepatan rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk
penyakit dengan komplikasi;
3.17 Ketepatan rancangan kebutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik;
3.18 Ketepatan rancangan kcbutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik;
3.19 Ketepatan TOR studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
3.20 Kelancaran kegiatan pelaksanaan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan
dietetik;
3.21 Kelancaran kegiatan kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/pedoman/standa? kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
3.22 Kelancaran kegiatan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
3.23 Ketepatan hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
3.24 Ketepatan hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
3.25 Ketepatan hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
3.26 Kelancaran kegiatan prioritas penanggulangan masalah gizi, makanan dan
dietetik pada kelompok sasaran;
3.27 Ketepatan rancangan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik pada
kelompok sasaran;
3.28 Ketepatan urutan dan jadwal pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
3.29 Kelancaran kegiatan penghimpunan dan mendayagunakan sumber-sumber yang
ada;
3.30 Kelancaran kegiatan konsultasi diet khusus dengan tiga komplikasi;
3.31 Kelancaran kegiatan konsultasi diet KEP berat dengan dua komplikasi;
3.32 Kelancaran kegiatan penyuluhan gizi bagi karyawan RS;
3.33 Kelancaran kegiatan pengawasan pada pengumpulan data pola konsumsi dan
makanan;
3.34 Kelancaran kegiatan pemeriksaan pada penyediaan diet standar khusus;
3.35 Kelancaran kegiatan pengawasan pada konsultasi diet standar khusus;
3.36 Ketepatan prioritas jenis penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.37 Ketepatan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.38 Ketepatan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.39 Ketepatan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.40 Ketepatan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.41 Ketepatan laporan penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
3.42 Kelancaran kegiatan evaluasi materi/bahan peralatan kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik di desa, kecamatan pada akhir tahun;
3.43 Kelancaran kegiatan evaluasi perangkat lunak kegiatan pelayanan gizi lapangan
dan RS pada akhir tahun;
3.44 Kelancaran kegiatan evaluasi hasil penyuluhan kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik pada akhir tahun;
3.45 Kelancaran kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan pclayanan gizi RS;
3.46 Kelancaran kegiatan analisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik pada Puskesmas dan RS di akhir kegiatan;
3.47 Ketepatan evaluasi kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada
Puskesmas dan RS;
3.48 Ketepatan Kelancaran kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada
Puskesmas dan RS.
4. Hasil Kerja :
4.1 Draf rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
dokumen
4.2 Draf‘ rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
dokumen
4.3 Draf rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik;
dokumen
4.4 Draf rancangan rencana tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.5 Draf rancangan rencana tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.6 Draf rancangan rencana triwulan kegiatan gizi, makanan dan dietetik ; dokumen
4.7 Draf rancangan rencana triwulan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.8 Draf rancangan rencana bulanan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.9 Draf rancangan rencana bulanan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.10 Draf rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang gizi, makanan
dan dieletik; dokumen
4.11 Draf rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang gizi, makanan
dan dietetik; dokumen
4.12 Draf rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan
komplikasi; dokumen
4.13 Draf rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik unluk penyakit dengan
komplikasi; dokumen
4.14 Draf Vrancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik unluk penyakit dengan
komplikasi; dokumen
4.15 Draf rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit
dengan komplikasi; dokumen
4.16 Draf rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit
dengan komplikasi; dokumen
4.17 Draf rancangan kebutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.18 Draf rancangan kcbutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.19 Draf TOR studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.20 Laporan kegiatan pelaksanaan studi kelayakan rancangan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis/ped0man/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan
dietetik; jasa
4.21 Laporan kegiatan kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis/pedoman/standa? kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; jasa
4.22 Laporan kegiatan instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
jasa
4.23 Draf hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.24 Draf hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.25 Draf hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.26 Laporan kegiatan prioritas penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik
pada kelompok sasaran; jasa
4.27 Draf rancangan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik pada
kelompok sasaran; dokumen
4.28 Draf urutan dan jadwal pelayanan gizi, makanan dan dietetik; dokumen
4.29 Laporan kegiatan penghimpunan dan mendayagunakan sumber-sumber yang
ada; jasa
4.30 Laporan kegiatan konsultasi diet khusus dengan tiga komplikasi; jasa
4.31 Laporan kegiatan konsultasi diet KEP berat dengan dua komplikasi; jasa
4.32 Laporan kegiatan penyuluhan gizi bagi karyawan RS; jasa
4.33 Laporan kegiatan pengawasan pada pengumpulan data pola konsumsi dan
makanan; jasa
4.34 Laporan kegiatan pemeriksaan pada penyediaan diet standar khusus; jasa
4.35 Laporan kegiatan pengawasan pada konsultasi diet standar khusus; jasa
4.36 Draf prioritas jenis penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; dokumen
4.37 Draf proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; dokumen
4.38 Draf proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; dokumen
4.39 Draf proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; dokumen
4.40 Draf hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; dokumen
4.41 Draf laporan penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; dokumen
4.42 Laporan kegiatan evaluasi materi/bahan peralatan kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik di desa, kecamatan pada akhir tahun; jasa
4.43 Laporan kegiatan evaluasi perangkat lunak kegiatan pelayanan gizi lapangan
dan RS pada akhir tahun; jasa
4.44 Laporan kegiatan evaluasi hasil penyuluhan kegiatan pelayanan gizi, makanan
dan dietetik pada akhir tahun; jasa
4.45 Laporan kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan pclayanan gizi RS; jasa
4.46 Laporan kegiatan analisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik pada Puskesmas dan RS di akhir kegiatan; jasa
4.47 Draf evaluasi kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada Puskesmas
dan RS; dokumen
4.48 Draf laporan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada Puskesmas dan
RS. dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Nutrisionis Ahli Madya dalam Menyusun rancangan, menyempurnakan
rancangan dan menyajikan rancangan rencana bulanan, triwulan, tahunan dan 5
tahunan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan
operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Nutrisionis Ahli Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Nutrisionis Ahli Madya dalam Menyusun rancangan, menyempurnakan
rancangan dan menyajikan rancangan rencana bulanan, triwulan, tahunan dan 5
tahunan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang
harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu
dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Nutrisionis Ahli Madya dalam Menyusun rancangan, menyempurnakan
rancangan dan menyajikan rancangan rencana bulanan, triwulan, tahunan dan 5
tahunan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan
dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Nutrisionis Ahli Madya terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Nutrisionis Ahli Madya meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menyusun rancangan, menyempurnakan rancangan dan
menyajikan rancangan rencana bulanan, triwulan, tahunan dan 5 tahunan
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Nutrisionis Ahli Madya untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Nutrisionis Ahli Madya mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : NUTRISIONIS AHLI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama mempuyai tugas Membuat
kerangka acuan, menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana
tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Membuat kerangka acuan untuk menyusun rencana tahunan
2.2 Menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan
2.3 Mempersiapkan rencana dalam menyusun rencana tahunan
2.4 Menyusun kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi wilayah
2.5 Melakukan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi potensi wilayah
dengan cara wawancara mendalam
2.6 Melakukan pengumpulan data primer dengan cara diskusi kelompok terarah
2.7 Pengumpulan data primer dengan cara observasi yang bersifat berkelanjutan
2.8 Mengumpulkan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi wilayah yang
berasal dari beberapa sumber
2.9 Melakukan analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk identifikasi potensi
wilayah
2.10 Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah yang memakai
satu instrumen
2.11 Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat kecamatan untuk
program terpadu
2.12 Menyusun rancangan strategipenyuluhan kesehatan tingkat kabupaten untuk
program terpadu
2.13 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk spot
radio
2.14 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk
ceramah
2.15 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk spot
2.16 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk filter
2.17 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk
drama seni
2.18 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media luar ruang dalam bentuk
Megatron
2.19 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media tatap muka dalam bentuk
konseling
2.20 Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk leaflet
2.21 Menyusun materi penyuluhan untuk media tradisional
2.22 Melaksanakan uji coba media audio visual dengan durasi lebih dari 1 menit
2.23 Melaksanakan uji coba media cetak dengan jumlah halaman lebih dari satu
lembar
2.24 Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media cetak
2.25 Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media cetak
2.26 Menyusun laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis instrumen
2.27 Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak
2.28 Melakukan evaluasi atas progres dan hasil penyuluhan media luar ruang
2.29 Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan secara
manual dengan lebih dari 10 variable
2.30 Melakukan pertemuan lintas sektor atau program di tingkat kabupaten dalam
rangka memprakosikan kegiatan penyuluhan kesehatan
2.31 Melakukan identifikasi untuk sasaran tersier dalam rangka pelaksanaan advokasi
kesehatan
2.32 Menyusun perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat propinsi
2.33 Melaksanakan advokasi tingkat propinsi
2.34 Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat provinsi
2.35 Mengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa pemantauan
2.36 Menyusun laporan hasil kegiatan penggalangan dukungan sosial secara
deskriptif
2.37 Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada kelompok dengan demonstrasi
/praktek
2.38 Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada individu dengan
demonstrasi/praktik
2.39 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui pelayanan surat menyurat
2.40 Melaksanakan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersifat nasional
2.41 Memberikan layanan konseling untuk sasaran dengan pendidikan sama atau
lebih dari tingkat sekolah menengah
2.42 Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis pengembangan pedoman
penyuluhan kesehatan masyarakat untuk satu program
2.43 Menyusun konsep pedoman /panduan/jenis sebagai penyaji dalam rangka
pengembangan pedoman penyuluhan
2.44 Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai pembahasan untuk satu
program dalam rangka pengembangan pedoman penyuluhan
2.45 Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan penyuluhan yang sudah ada
2.46 Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
2.47 Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan penyuluhan yang bersifat pembaharuan
2.48 Menyiapkan bahan, data dan informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat pembaharuan
2.49 Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan
pengembangan metode penyuluhan yang bersifat penyempurnaan
2.50 Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan
pengembangan metode penyuluhan yang bersifat pembaharuan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran pembuatan kerangka acuan untuk Ketepatan rencana tahunan
3.2 Kelancaran analisis dan mengevaluasi data untuk Ketepatan rencana tahunan
3.3 Kelancaran persiapan rencana dalam Ketepatan rencana tahunan
3.4 Ketepatan kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi wilayah
3.5 Kelancaran pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi potensi wilayah
dengan cara wawancara mendalam
3.6 Kelancaran pengumpulan data primer dengan cara diskusi kelompok terarah
3.7 Kelancaran Pengumpulan data primer dengan cara observasi yang bersifat
berkelanjutan
3.8 Kelancaran pengumpulan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi
wilayah yang berasal dari beberapa sumber
3.9 Kelancaran analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk identifikasi potensi
wilayah
3.10 Ketepatan laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah yang memakai
satu instrumen
3.11 Ketepatan rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat kecamatan untuk
program terpadu
3.12 Ketepatan rancangan strategipenyuluhan kesehatan tingkat kabupaten untuk
program terpadu
3.13 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk spot
radio
3.14 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk
ceramah
3.15 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk spot
3.16 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk filter
3.17 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk
drama seni
3.18 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan untuk media luar ruang dalam bentuk
Megatron
3.19 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan untuk media tatap muka dalam bentuk
konseling
3.20 Ketepatan materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk leaflet
3.21 Ketepatan materi penyuluhan untuk media tradisional
3.22 Kelancaran pelaksanaan uji coba media audio visual dengan durasi lebih dari 1
menit
3.23 Kelancaran pelaksanaan uji coba media cetak dengan jumlah halaman lebih dari
satu lembar
3.24 Kelancaran pengolahan hasil uji coba materi penyuluhan media cetak
3.25 Kelancaran penyempurnaan hasil uji coba media cetak
3.26 Ketepatan laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis instrumen
3.27 Kelancaran pelaksanaan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak
3.28 Kelancaran evaluasi atas progres dan hasil penyuluhan media luar ruang
3.29 Kelancaran tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan
secara manual dengan lebih dari 10 variable
3.30 Kelancaran pertemuan lintas sektor atau program di tingkat kabupaten dalam
rangka memprakosikan kegiatan penyuluhan kesehatan
3.31 Kelancaran identifikasi untuk sasaran tersier dalam rangka pelaksanaan advokasi
kesehatan
3.32 Ketepatan perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat propinsi
3.33 Kelancaran pelaksanaan advokasi tingkat propinsi
3.34 Kelancaran pelaksanaan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat
provinsi
3.35 Kelancaran Pengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa pemantauan
3.36 Ketepatan laporan hasil kegiatan penggalangan dukungan sosial secara
deskriptif
3.37 Kelancaran pelaksanaan penyuluhan secara langsung pada kelompok dengan
demonstrasi /praktek
3.38 Kelancaran pelaksanaan penyuluhan secara langsung pada individu dengan
demonstrasi/praktik
3.39 Kelancaran pelaksanaan penyuluhan tidak langsung melalui pelayanan surat
menyurat
3.40 Kelancaran pelaksanaan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang
bersifat nasional
3.41 Kelancaran pemberian layanan konseling untuk sasaran dengan pendidikan
sama atau lebih dari tingkat sekolah menengah
3.42 Ketepatan konsep pedoman/panduan/juknis pengembangan pedoman
penyuluhan kesehatan masyarakat untuk satu program
3.43 Ketepatan konsep pedoman /panduan/jenis sebagai penyaji dalam rangka
pengembangan pedoman penyuluhan
3.44 Ketepatan konsep pedoman/panduan/juknis sebagai pembahasan untuk satu
program dalam rangka pengembangan pedoman penyuluhan
3.45 Ketepatan kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan penyuluhan yang sudah ada
3.46 Kelancaran penyiapan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan
kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
3.47 Ketepatan kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan penyuluhan yang bersifat pembaharuan
3.48 Kelancaran penyiapan bahan, data dan informasi dalam rangka merumuskan
kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat pembaharuan
3.49 Kelancaran penyiapan dan Kelancaran pengolahan bahan/data/informasi untuk
merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat penyempurnaan
3.50 Kelancaran penyiapan dan Kelancaran pengolahan bahan/data/informasi untuk
merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat pembaharuan
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan pembuatan kerangka acuan untuk Draf rencana tahunan jasa
4.2 Laporan kegiatan analisis dan mengevaluasi data untuk Draf rencana tahunan
jasa
4.3 Laporan kegiatan persiapan rencana dalam Draf rencana tahunan jasa
4.4 Draf kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi wilayah dokumen
4.5 Laporan kegiatan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi potensi
wilayah dengan cara wawancara mendalam jasa
4.6 Laporan kegiatan pengumpulan data primer dengan cara diskusi kelompok
terarah jasa
4.7 Laporan Pengumpulan data primer dengan cara observasi yang bersifat
berkelanjutan jasa
4.8 Laporan kegiatan pengumpulan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi
wilayah yang berasal dari beberapa sumber jasa
4.9 Laporan kegiatan analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk identifikasi
potensi wilayah jasa
4.10 Draf laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah yang memakai satu
instrumen dokumen
4.11 Draf rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat kecamatan untuk program
terpadu dokumen
4.12 Draf rancangan strategipenyuluhan kesehatan tingkat kabupaten untuk program
terpadu dokumen
4.13 Draf materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk spot radio
dokumen
4.14 Draf materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk ceramah
dokumen
4.15 Draf materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk spot
dokumen
4.16 Draf materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk filter
dokumen
4.17 Draf materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk drama
seni dokumen
4.18 Draf materi penyuluhan kesehatan untuk media luar ruang dalam bentuk
Megatron dokumen
4.19 Draf materi penyuluhan kesehatan untuk media tatap muka dalam bentuk
konseling dokumen
4.20 Draf materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk leaflet dokumen
4.21 Draf materi penyuluhan untuk media tradisional dokumen
4.22 Laporan kegiatan pelaksanaan uji coba media audio visual dengan durasi lebih
dari 1 menit jasa
4.23 Laporan kegiatan pelaksanaan uji coba media cetak dengan jumlah halaman
lebih dari satu lembar jasa
4.24 Laporan kegiatan pengolahan hasil uji coba materi penyuluhan media cetak jasa
4.25 Laporan kegiatan penyempurnaan hasil uji coba media cetak jasa
4.26 Draf laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis instrumen dokumen
4.27 Laporan kegiatan pelaksanaan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak
jasa
4.28 Laporan kegiatan evaluasi atas progres dan hasil penyuluhan media luar ruang
jasa
4.29 Laporan kegiatan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan
secara manual dengan lebih dari 10 variable jasa
4.30 Laporan kegiatan pertemuan lintas sektor atau program di tingkat kabupaten
dalam rangka memprakosikan kegiatan penyuluhan kesehatan jasa
4.31 Laporan kegiatan identifikasi untuk sasaran tersier dalam rangka pelaksanaan
advokasi kesehatan jasa
4.32 Draf perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat propinsi dokumen
4.33 Laporan kegiatan pelaksanaan advokasi tingkat propinsi jasa
4.34 Laporan kegiatan pelaksanaan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada
tingkat provinsi jasa
4.35 Laporan Pengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa pemantauan jasa
4.36 Draf laporan hasil kegiatan penggalangan dukungan sosial secara deskriptif
dokumen
4.37 Laporan kegiatan pelaksanaan penyuluhan secara langsung pada kelompok
dengan demonstrasi /praktek jasa
4.38 Laporan kegiatan pelaksanaan penyuluhan secara langsung pada individu
dengan demonstrasi/praktik jasa
4.39 Laporan kegiatan pelaksanaan penyuluhan tidak langsung melalui pelayanan
surat menyurat jasa
4.40 Laporan kegiatan pelaksanaan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang
bersifat nasional jasa
4.41 Laporan kegiatan pemberian layanan konseling untuk sasaran dengan
pendidikan sama atau lebih dari tingkat sekolah menengah jasa
4.42 Draf konsep pedoman/panduan/juknis pengembangan pedoman penyuluhan
kesehatan masyarakat untuk satu program dokumen
4.43 Draf konsep pedoman /panduan/jenis sebagai penyaji dalam rangka
pengembangan pedoman penyuluhan dokumen
4.44 Draf konsep pedoman/panduan/juknis sebagai pembahasan untuk satu program
dalam rangka pengembangan pedoman penyuluhan dokumen
4.45 Draf kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan
penyuluhan yang sudah ada dokumen
4.46 Laporan kegiatan penyiapan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan
kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada jasa
4.47 Draf kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan
penyuluhan yang bersifat pembaharuan dokumen
4.48 Laporan kegiatan penyiapan bahan, data dan informasi dalam rangka
merumuskan kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat
pembaharuan jasa
4.49 Laporan kegiatan penyiapan dan Laporan kegiatan pengolahan
bahan/data/informasi untuk merumuskan pengembangan metode penyuluhan
yang bersifat penyempurnaan jasa
4.50 Laporan kegiatan penyiapan dan Laporan kegiatan pengolahan
bahan/data/informasi untuk merumuskan pengembangan metode penyuluhan
yang bersifat pembaharuan jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama dalam Membuat kerangka acuan,
menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama dalam Membuat kerangka acuan,
menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama dalam Membuat kerangka acuan,
menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama terdiri dari tugas-
tugas yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Membuat kerangka acuan, menganalisis dan mengevaluasi
data untuk menyusun rencana tahunan melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli
Pertama untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau
informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
mempunyai resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan
pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda mempuyai tugas Membuat
kerangka acuan, menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana 5
tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Membuat kerangka acuan dalam rangka menyusun rencana lima tahunan
2.2 Menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana 5 tahunan
2.3 Mempersiapkan rencana dalam menyusun rencana 5 tahunan
2.4 Menyusun instrumen untuk identifikasi potensi wilayah yang terbuka jenisnya
2.5 Melakukan tabulasi dan pengolahan data dengan komputer
2.6 Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah dengan
menggunakan beberapa instrumen
2.7 Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat provinsi untuk
program terpadu
2.8 Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat
nasional untuk satu program
2.9 Menyusun rencana kerja atau usulan kegiatan tingkat provinsi
2.10 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk
wawancara /dialog
2.11 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk
obrolan/pragmen
2.12 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk
sinetron
2.13 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media komputer dalam bentuk
software penyuluhan
2.14 Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media komputer dalam bentuk
interactive screen
2.15 Menyusun materi penyuluhan kesehatan dalam bentuk slide sni
2.16 Membuat rancangan media untuk program-program penyuluhan melalui
komputer
2.17 Membuat kerangka acuan uji coba media penyuluhan untuk pelaksanaan di
beberapa wilayah
2.18 Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media audio visual
2.19 Membuat laporan hasil uji coba media dengan menggunakan beberapa jenis
instrumen
2.20 Menyusun kerangka acuan evaluasi untuk beberapa wilayah dalam rangka
persiapan evaluasi media penyuluhan
2.21 Menyusun instrumen untuk evaluasi yang bersifat tertutup yang kurang dari 10
variabel
2.22 Melakukan evaluasi atas proses dan hasil dari media penyuluhan audio visual
2.23 Melakukan evaluasi media penyuluhan melalui media tradisional
2.24 Melaksanakan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan
dengan komputer yang bersifat bivariate/multivariate
2.25 Melakukan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan evaluasi
media penyuluhan dengan metode deskriptif
2.26 Menyusun laporan hasil pelaksanaan evaluasi media penyuluhan yang bersifat
deskriptif
2.27 Melakukan pertemuan lintas sektor atau program di tingkat provinsi dalam
rangka memprakosikan kegiatan penyuluhan kesehatan
2.28 Melakukan identifikasi data strategis untuk pendekatan pimpinan dalam rangka
pelaksanaan advokasi kesehatan
2.29 Melaksanakan kegiatan advokasi pada tingkat nasional
2.30 Melaksanakan evaluasi hasil advokasi di tingkat propinsi
2.31 Menyusun laporan hasil pelaksanaan advokasi secara deskriptif
2.32 Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial di tingkat propinsi dalam
rangka menyusun perencanaan untuk melaksanakan penggalangan dukungan
sosial di tingkat propinsi
2.33 Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat nasional
2.34 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui radio dengan metode satu
arah
2.35 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui surat kabar, majalah dan
jurnal
2.36 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui komputer/internet
2.37 Membuat rencana rancangan pameran dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pameran
2.38 Membuat konsep pedoman pemantauan dalam rangka melakukan pemantauan
dan evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat
2.39 Membuat instrumen untuk pemantauan program penyuluhan
2.40 Melaksanakan pemantauan program dalam rangka pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat
2.41 Menyusun konsep pedoman /juknis untuk program terpadu dalam rangka
melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan
2.42 Bertindaak sebagai penyaji dalam rangka membahas konsep juknis program
terpadu dalam rangka menyusun pedoman/ juknis penyuluhan kesehatan
masyarakat
2.43 Bertindaak sebagai pembahas dalam rangka membahas konsep juknis program
terpadu dalam rangka menyusun pedoman/ juknis penyuluhan kesehatan
masyarakat
2.44 Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan program penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
2.45 Merumuskan konsep pedoman/ juknis untuk satu program dalam rangka
melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan
2.46 Merumuskan konsep pedoman/juknis untuk program terpadu dalam rangka
melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan
2.47 Mengolah dan mengkaji data/informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
2.48 Mengolah dan mengkaji data/informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan
2.49 Menyusun kerangka acuan dalam rangka merumuskan kebijakan pengembangan
program penyuluhan kesehatan msyarakat yang bersifat pembaharuan
2.50 Menyusun kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode penyuluhan
kesehatan masyarakat yang bersifat penyempurnaan
2.51 Menyusun kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode penyuluhan
kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran kegiatan pembuatan kerangka acuan dalam rangka menyusun
rencana lima tahunan
3.2 Kelancaran kegiatan analisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana 5
tahunan
3.3 Kelancaran kegiatan persiapan rencana dalam Ketepatan rencana 5 tahunan
3.4 Ketepatan instrumen untuk identifikasi potensi wilayah yang terbuka jenisnya
3.5 Kelancaran kegiatan tabulasi dan pengolahan data dengan komputer
3.6 Ketepatan laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah dengan
menggunakan beberapa instrumen
3.7 Ketepatan rancangan strategi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan tingkat
provinsi untuk program terpadu
3.8 Ketepatan rancangan strategi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat di tingkat nasional untuk satu program
3.9 Ketepatan rencana kerja atau usulan kegiatan tingkat provinsi
3.10 Ketepatan materi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media radio
dalam bentuk wawancara /dialog
3.11 Ketepatan materi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media
televisi dalam bentuk obrolan/pragmen
3.12 Ketepatan materi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media
televisi dalam bentuk sinetron
3.13 Ketepatan materi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media
komputer dalam bentuk software Kelancaran kegiatan penyuluhan
3.14 Ketepatan materi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media
komputer dalam bentuk interactive screen
3.15 Ketepatan materi Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan dalam bentuk slide
sni
3.16 Kelancaran kegiatan pembuatan rancangan media untuk program-program
Kelancaran kegiatan penyuluhan melalui komputer
3.17 Kelancaran kegiatan pembuatan kerangka acuan uji coba media Kelancaran
kegiatan penyuluhan untuk pelaksanaan di beberapa wilayah
3.18 Kelancaran kegiatan Pengolahan hasil uji coba materi Kelancaran kegiatan
penyuluhan media audio visual
3.19 Kelancaran kegiatan pembuatan laporan hasil uji coba media dengan
menggunakan beberapa jenis instrumen
3.20 Ketepatan kerangka acuan evaluasi untuk beberapa wilayah dalam rangka
persiapan evaluasi media Kelancaran kegiatan penyuluhan
3.21 Ketepatan instrumen untuk evaluasi yang bersifat tertutup yang kurang dari 10
variabel
3.22 Kelancaran kegiatan evaluasi atas proses dan hasil dari media Kelancaran
kegiatan penyuluhan audio visual
3.23 Kelancaran kegiatan evaluasi media Kelancaran kegiatan penyuluhan melalui
media tradisional
3.24 Kelancaran kegiatan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media
Kelancaran kegiatan penyuluhan dengan komputer yang bersifat
bivariate/multivariate
3.25 Kelancaran kegiatan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan
evaluasi media Kelancaran kegiatan penyuluhan dengan metode deskriptif
3.26 Ketepatan laporan hasil pelaksanaan evaluasi media Kelancaran kegiatan
penyuluhan yang bersifat deskriptif
3.27 Kelancaran kegiatan pertemuan lintas sektor atau program di tingkat provinsi
dalam rangka memprakosikan kegiatan Kelancaran kegiatan penyuluhan
kesehatan
3.28 Kelancaran kegiatan identifikasi data strategis untuk pendekatan pimpinan
dalam rangka pelaksanaan advokasi kesehatan
3.29 Laporan kegiatan advokasi pada tingkat nasional
3.30 Kelancaran kegiatan evaluasi hasil advokasi di tingkat propinsi
3.31 Ketepatan laporan hasil pelaksanaan advokasi secara deskriptif
3.32 Kelancaran kegiatan perancangan cara untuk mendapatkan dukungan sosial di
tingkat propinsi dalam rangka Ketepatan perencanaan untuk penggalangan
dukungan sosial di tingkat propinsi
3.33 Kelancaran kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat nasional
3.34 Kelancaran kegiatan penyuluhan tidak langsung melalui radio dengan metode
satu arah
3.35 Kelancaran kegiatan penyuluhan tidak langsung melalui surat kabar, majalah
dan jurnal
3.36 Kelancaran kegiatan penyuluhan tidak langsung melalui komputer/internet
3.37 Kelancaran kegiatan pembuatan rencana rancangan pameran dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pameran
3.38 Kelancaran kegiatan pembuatan konsep pedoman pemantauan dalam rangka
Kelancaran kegiatan pemantauan dan evaluasi program Kelancaran kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat
3.39 Kelancaran kegiatan pembuatan instrumen untuk pemantauan program
Kelancaran kegiatan penyuluhan
3.40 Kelancaran kegiatan pemantauan program dalam rangka pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi program Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat
3.41 Ketepatan konsep pedoman /juknis untuk program terpadu dalam rangka
pengembangan pedoman Kelancaran kegiatan penyuluhan
3.42 Kelancaran kegiatan bertindak sebagai penyaji dalam rangka membahas konsep
juknis program terpadu dalam rangka Ketepatan pedoman/ juknis Kelancaran
kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
3.43 Kelancaran kegiatan bertindak sebagai pembahas dalam rangka membahas
konsep juknis program terpadu dalam rangka Ketepatan pedoman/ juknis
Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
3.44 Ketepatan kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan program Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
yang sudah ada
3.45 Ketepatan konsep pedoman/ juknis untuk satu program dalam rangka
pengembangan pedoman Kelancaran kegiatan penyuluhan
3.46 Ketepatan konsep pedoman/juknis untuk program terpadu dalam rangka
pengembangan pedoman Kelancaran kegiatan penyuluhan
3.47 Kelancaran kegiatan Pengolahan dan mengkaji data/informasi dalam rangka
Ketepatan kebijakan pengembangan Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat yang sudah ada
3.48 Kelancaran kegiatan Pengolahan dan mengkaji data/informasi dalam rangka
Ketepatan kebijakan pengembangan Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat yang bersifat pembaharuan
3.49 Ketepatan kerangka acuan dalam rangka Ketepatan kebijakan pengembangan
program Kelancaran kegiatan penyuluhan kesehatan msyarakat yang bersifat
pembaharuan
3.50 Ketepatan kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode Kelancaran
kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat penyempurnaan
3.51 Ketepatan kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode Kelancaran
kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan pembuatan kerangka acuan dalam rangka Draf rencana lima
tahunan jasa
4.2 Laporan kegiatan analisis dan mengevaluasi data untuk Draf rencana 5 tahunan
jasa
4.3 Laporan kegiatan persiapan rencana dalam Draf rencana 5 tahunan jasa
4.4 Draf instrumen untuk identifikasi potensi wilayah yang terbuka jenisnya
dokumen
4.5 Laporan kegiatan tabulasi dan pengolahan data dengan komputer jasa
4.6 Draf laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah dengan
menggunakan beberapa instrumen dokumen
4.7 Draf rancangan strategi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan tingkat provinsi
untuk program terpadu dokumen
4.8 Draf rancangan strategi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat di
tingkat nasional untuk satu program dokumen
4.9 Draf rencana kerja atau usulan kegiatan tingkat provinsi dokumen
4.10 Draf materi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam
bentuk wawancara /dialog dokumen
4.11 Draf materi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk obrolan/pragmen dokumen
4.12 Draf materi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk sinetron dokumen
4.13 Draf materi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media komputer
dalam bentuk software Laporan kegiatan penyuluhan dokumen
4.14 Draf materi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk media komputer
dalam bentuk interactive screen dokumen
4.15 Draf materi Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan dalam bentuk slide sni
dokumen
4.16 Laporan kegiatan pembuatan rancangan media untuk program-program Laporan
kegiatan penyuluhan melalui komputer jasa
4.17 Laporan kegiatan pembuatan kerangka acuan uji coba media Laporan kegiatan
penyuluhan untuk pelaksanaan di beberapa wilayah jasa
4.18 Laporan kegiatan Pengolahan hasil uji coba materi Laporan kegiatan
penyuluhan media audio visual jasa
4.19 Laporan kegiatan pembuatan laporan hasil uji coba media dengan menggunakan
beberapa jenis instrumen jasa
4.20 Draf kerangka acuan evaluasi untuk beberapa wilayah dalam rangka persiapan
evaluasi media Laporan kegiatan penyuluhan dokumen
4.21 Draf instrumen untuk evaluasi yang bersifat tertutup yang kurang dari 10
variabel dokumen
4.22 Laporan kegiatan evaluasi atas proses dan hasil dari media Laporan kegiatan
penyuluhan audio visual jasa
4.23 Laporan kegiatan evaluasi media Laporan kegiatan penyuluhan melalui media
tradisional jasa
4.24 Laporan kegiatan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media Laporan
kegiatan penyuluhan dengan komputer yang bersifat bivariate/multivariate jasa
4.25 Laporan kegiatan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan
evaluasi media Laporan kegiatan penyuluhan dengan metode deskriptif jasa
4.26 Draf laporan hasil pelaksanaan evaluasi media Laporan kegiatan penyuluhan
yang bersifat deskriptif dokumen
4.27 Laporan kegiatan pertemuan lintas sektor atau program di tingkat provinsi
dalam rangka memprakosikan kegiatan Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan
jasa
4.28 Laporan kegiatan identifikasi data strategis untuk pendekatan pimpinan dalam
rangka pelaksanaan advokasi kesehatan jasa
4.29 Laporan kegiatan advokasi pada tingkat nasional jasa
4.30 Laporan kegiatan evaluasi hasil advokasi di tingkat propinsi jasa
4.31 Draf laporan hasil pelaksanaan advokasi secara deskriptif dokumen
4.32 Laporan kegiatan perancangan cara untuk mendapatkan dukungan sosial di
tingkat propinsi dalam rangka Draf perencanaan untuk penggalangan dukungan
sosial di tingkat propinsi jasa
4.33 Laporan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat nasional jasa
4.34 Laporan kegiatan penyuluhan tidak langsung melalui radio dengan metode satu
arah jasa
4.35 Laporan kegiatan penyuluhan tidak langsung melalui surat kabar, majalah dan
jurnal jasa
4.36 Laporan kegiatan penyuluhan tidak langsung melalui komputer/internet jasa
4.37 Laporan kegiatan pembuatan rencana rancangan pameran dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pameran jasa
4.38 Laporan kegiatan pembuatan konsep pedoman pemantauan dalam rangka
Laporan kegiatan pemantauan dan evaluasi program Laporan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat jasa
4.39 Laporan kegiatan pembuatan instrumen untuk pemantauan program Laporan
kegiatan penyuluhan jasa
4.40 Laporan kegiatan pemantauan program dalam rangka pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi program Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat jasa
4.41 Draf konsep pedoman /juknis untuk program terpadu dalam rangka
pengembangan pedoman Laporan kegiatan penyuluhan dokumen
4.42 Laporan kegiatan bertindak sebagai penyaji dalam rangka membahas konsep
juknis program terpadu dalam rangka Draf pedoman/ juknis Laporan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat jasa
4.43 Laporan kegiatan bertindak sebagai pembahas dalam rangka membahas konsep
juknis program terpadu dalam rangka Draf pedoman/ juknis Laporan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat jasa
4.44 Draf kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan
program Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
dokumen
4.45 Draf konsep pedoman/ juknis untuk satu program dalam rangka pengembangan
pedoman Laporan kegiatan penyuluhan dokumen
4.46 Draf konsep pedoman/juknis untuk program terpadu dalam rangka
pengembangan pedoman Laporan kegiatan penyuluhan dokumen
4.47 Laporan kegiatan Pengolahan dan mengkaji data/informasi dalam rangka Draf
kebijakan pengembangan Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
yang sudah ada jasa
4.48 Laporan kegiatan Pengolahan dan mengkaji data/informasi dalam rangka Draf
kebijakan pengembangan Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
yang bersifat pembaharuan jasa
4.49 Draf kerangka acuan dalam rangka Draf kebijakan pengembangan program
Laporan kegiatan penyuluhan kesehatan msyarakat yang bersifat pembaharuan
dokumen
4.50 Draf kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode Laporan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat penyempurnaan dokumen
4.51 Draf kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode Laporan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda dalam Membuat kerangka acuan,
menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana 5 tahunan
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda dalam Membuat kerangka acuan,
menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana 5 tahunan secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda dalam Membuat kerangka acuan,
menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana 5 tahunan
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda terdiri dari tugas-
tugas yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Membuat kerangka acuan, menganalisis dan mengevaluasi
data untuk menyusun rencana 5 tahunan melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli
Muda untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau
informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya mempuyai tugas Melaksanakan
evaluasi penyusunan rencana dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan
2. Uraian Tugas :
2.1 Melaksanakan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka menyusun rencana
lima tahunan
2.2 Melaksanakan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka menyusun rencana
tahunan
2.3 Menyusun instrumen tertutup dalam rangka mengidentifikasi potensi wilayah
2.4 Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat
nasional untuk program terpadu
2.5 Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat
internasional
2.6 Melakukan uji coba rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat
tingkat nasional
2.7 Menyusun rencana kerja /usulan kegiatan tingkat nasional
2.8 Menyusun rencana kerja/usulan tingkat regional dan internasional
2.9 Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk televisi dalam bentuk
ceramah
2.10 Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk media komputer
berupa Web page
2.11 Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk media film
dokumenter
2.12 Membuat rancangan media penyuluhan untuk film dokumenter
2.13 Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media penyuluhan audio visual
2.14 Menyusun instrumen evaluasi yang bersifat tertutup dan lebih dari 10 variabel
dalam rangka persiapan evaluasi media
2.15 Melakukan evaluasi media penyuluhan melalui komputer
2.16 Melakukan evaluasi media penyuluhan untuk pameran
2.17 Melakukan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan evaluasi
media penyuluhan dengan metode analitik
2.18 Menyusun laporan hasil pelaksanaan evaluasi media penyuluhan yang bersifat
analitik
2.19 Melakukan pertemuan lintas program/sektor di tingkat nasional untuk
menciptakan prakondisi kegiatan penyuluhan
2.20 Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat nasional
2.21 Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat internasional
2.22 Melaksanakan kegiatan advokasi pada tingkat internasional
2.23 Melakukan evaluasi hasil advokasi di tingkat nasional
2.24 Melakukan evaluasi hasil advokasi di tingkat internasional
2.25 Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial tingkat nasional dalam
rangka penggalangan dukungan sosial
2.26 Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial pada tingkat internasional
2.27 Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial di tingkat internasional
2.28 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui radio yang bersifat dua arah
2.29 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui televisi baik yang bersifat
satu arah maupun dua arah
2.30 Bertindak sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersifat internasional
2.31 Membuat konsep pedoman untuk evaluasi dalam rangka pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat
2.32 Membuat instrumen evaluasi program penuluhan kesehatan masyarakat
2.33 Melaksanakan evaluasi program penyuluhan dalam rangka pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat
2.34 Merumuskan konsep pedoman/juknis dalam rangka pengembangan program
penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai narasumber untuk satu program
2.35 Merumuskan konsep pedoman/juknis dalam rangka pengembangan program
penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai narasumber untuk program terpadu
2.36 Merumuskan konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
2.37 Merumuskan konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan
2.38 Menganalisis data dan informasi serta merumuskan konsep kebijakan dalam
rangka kebijakan pengembangan metode penyuluhan kesehatan yang bersifat
penyempurnaan
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran pelaksanaan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka menyusun
rencana lima tahunan
3.2 Kelancaran pelaksanaan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka menyusun
rencana tahunan
3.3 Ketepatan tertutup dalam rangka mengidentifikasi potensi wilayah
3.4 Ketepatan rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat
nasional untuk program terpadu
3.5 Ketepatan rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat
internasional
3.6 Kelancaran uji coba rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat
tingkat nasional
3.7 Ketepatan rencana kerja /usulan kegiatan tingkat nasional
3.8 Ketepatan rencana kerja/usulan tingkat regional dan internasional
3.9 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk televisi dalam bentuk
ceramah
3.10 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk media komputer
berupa Web page
3.11 Ketepatan materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk media film
dokumenter
3.12 Kelancaran pembuatan rancangan media penyuluhan untuk film dokumenter
3.13 Kelancaran penyempurnaan hasil uji coba media penyuluhan audio visual
3.14 Ketepatan evaluasi yang bersifat tertutup dan lebih dari 10 variabel dalam
rangka persiapan evaluasi media
3.15 Kelancaran evaluasi media penyuluhan melalui komputer
3.16 Kelancaran evaluasi media penyuluhan untuk pameran
3.17 Kelancaran analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan evaluasi
media penyuluhan dengan metode analitik
3.18 Kelancaran penyusunan laporan hasil pelaksanaan evaluasi media penyuluhan
yang bersifat analitik
3.19 Kelancaran pertemuan lintas program/sektor di tingkat nasional untuk
menciptakan prakondisi kegiatan penyuluhan
3.20 Ketepatan perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat nasional
3.21 Ketepatan perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat internasional
3.22 Kelancaran pelaksanaan kegiatan advokasi pada tingkat internasional
3.23 Kelancaran evaluasi hasil advokasi di tingkat nasional
3.24 Kelancaran evaluasi hasil advokasi di tingkat internasional
3.25 Ketepatan cara untuk mendapatkan dukungan sosial tingkat nasional dalam
rangka penggalangan dukungan sosial
3.26 Ketepatan cara untuk mendapatkan dukungan sosial pada tingkat internasional
3.27 Kelancaran pelaksanaan kegiatan penggalangan dukungan sosial di tingkat
internasional
3.28 Kelancaran pelaksanaan penyuluhan tidak langsung melalui radio yang bersifat
dua arah
3.29 Kelancaran pelaksanaan penyuluhan tidak langsung melalui televisi baik yang
bersifat satu arah maupun dua arah
3.30 Kelancaran dalam Bertindak sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersifat
internasional
3.31 Kelancaran pembuatan konsep pedoman untuk evaluasi dalam rangka
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan
masyarakat
3.32 Kelancaran pembuatan instrumen evaluasi program penuluhan kesehatan
masyarakat
3.33 Kelancaran pelaksanaan evaluasi program penyuluhan dalam rangka
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan
masyarakat
3.34 Ketepatan konsep pedoman/juknis dalam rangka pengembangan program
penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai narasumber untuk satu program
3.35 Ketepatan konsep pedoman/juknis dalam rangka pengembangan program
penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai narasumber untuk program terpadu
3.36 Ketepatan konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan
penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
3.37 Ketepatan konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan
penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan
3.38 Kelancaran analisis data dan informasi serta Ketepatan konsep kebijakan dalam
rangka kebijakan pengembangan metode penyuluhan kesehatan yang bersifat
penyempurnaan
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan pelaksanaan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka
menyusun rencana lima tahunan jasa
4.2 Laporan kegiatan pelaksanaan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka
menyusun rencana tahunan jasa
4.3 Draf tertutup dalam rangka mengidentifikasi potensi wilayah dokumen
4.4 Draf rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat nasional
untuk program terpadu dokumen
4.5 Draf rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat
internasional dokumen
4.6 Laporan kegiatan uji coba rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat
tingkat nasional jasa
4.7 Draf rencana kerja /usulan kegiatan tingkat nasional dokumen
4.8 Draf rencana kerja/usulan tingkat regional dan internasional dokumen
4.9 Draf materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk televisi dalam bentuk
ceramah dokumen
4.10 Draf materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk media komputer berupa
Web page dokumen
4.11 Draf materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk media film dokumenter
dokumen
4.12 Laporan kegiatan pembuatan rancangan media penyuluhan untuk film
dokumenter jasa
4.13 Laporan kegiatan penyempurnaan hasil uji coba media penyuluhan audio visual
jasa
4.14 Draf evaluasi yang bersifat tertutup dan lebih dari 10 variabel dalam rangka
persiapan evaluasi media dokumen
4.15 Laporan kegiatan evaluasi media penyuluhan melalui komputer jasa
4.16 Laporan kegiatan evaluasi media penyuluhan untuk pameran jasa
4.17 Laporan kegiatan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan
evaluasi media penyuluhan dengan metode analitik jasa
4.18 Laporan kegiatan penyusunan laporan hasil pelaksanaan evaluasi media
penyuluhan yang bersifat analitik jasa
4.19 Laporan kegiatan pertemuan lintas program/sektor di tingkat nasional untuk
menciptakan prakondisi kegiatan penyuluhan jasa
4.20 Draf perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat nasional dokumen
4.21 Draf perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat internasional dokumen
4.22 Laporan kegiatan pelaksanaan kegiatan advokasi pada tingkat internasional jasa
4.23 Laporan kegiatan evaluasi hasil advokasi di tingkat nasional jasa
4.24 Laporan kegiatan evaluasi hasil advokasi di tingkat internasional jasa
4.25 Draf cara untuk mendapatkan dukungan sosial tingkat nasional dalam rangka
penggalangan dukungan sosial dokumen
4.26 Draf cara untuk mendapatkan dukungan sosial pada tingkat internasional
dokumen
4.27 Laporan kegiatan pelaksanaan kegiatan penggalangan dukungan sosial di tingkat
internasional jasa
4.28 Laporan kegiatan pelaksanaan penyuluhan tidak langsung melalui radio yang
bersifat dua arah jasa
4.29 Laporan kegiatan pelaksanaan penyuluhan tidak langsung melalui televisi baik
yang bersifat satu arah maupun dua arah jasa
4.30 Laporan kegiatan dalam Bertindak sebagai pramuwicara dalam pameran yang
bersifat internasional jasa
4.31 Laporan kegiatan pembuatan konsep pedoman untuk evaluasi dalam rangka
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan
masyarakat jasa
4.32 Laporan kegiatan pembuatan instrumen evaluasi program penuluhan kesehatan
masyarakat jasa
4.33 Laporan kegiatan pelaksanaan evaluasi program penyuluhan dalam rangka
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan
masyarakat jasa
4.34 Draf konsep pedoman/juknis dalam rangka pengembangan program penyuluhan
kesehatan masyarakat sebagai narasumber untuk satu program dokumen
4.35 Draf konsep pedoman/juknis dalam rangka pengembangan program penyuluhan
kesehatan masyarakat sebagai narasumber untuk program terpadu dokumen
4.36 Draf konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan
penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada dokumen
4.37 Draf konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan
penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan dokumen
4.38 Laporan kegiatan analisis data dan informasi serta Draf konsep kebijakan dalam
rangka kebijakan pengembangan metode penyuluhan kesehatan yang bersifat
penyempurnaan jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya dalam Melaksanakan evaluasi
penyusunan rencana dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya dalam Melaksanakan evaluasi
penyusunan rencana dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya dalam Melaksanakan evaluasi
penyusunan rencana dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya terdiri dari tugas-
tugas yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka
menyusun rencana 5 tahunan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli
Madya untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau
informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Madya mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : RADIOGRAFER PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Radiografer Pelaksana mempuyai tugas Melakukan persiapan dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras serta tindakan pemeriksaan radiografi
tulang-tulang belakang (columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
2. Uraian Tugas :
2.1 Melakukan persiapan dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
2.2 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang belakang (columna
vertebralis) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
2.3 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi torax dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
2.4 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang iga (os costae) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
2.5 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) rutin dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
2.6 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) khusus dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
2.7 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang ekstremitas atas
(extremity superior) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
2.8 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang ekstremitas bawah
(extremity inferior) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
2.9 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi gigigeligi (dental/periapikal)
2.10 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi panoramic (panoramic dental)
dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
2.11 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi BNO dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
2.12 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi perut (abdomen) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
2.13 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi panggul (pelvis) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
2.14 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi mammografi dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
2.15 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi jaringan lunak (soft tissue) dalam
rangka pemeriksaan radiografi non kontras
2.16 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi bone age dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
2.17 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem perkencingan (traktus
urinarius) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.18 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem pencernaan (traktus
digestivus) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.19 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem saluran empedu
(traktus biliaris) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.20 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem Reproduksi (traktus
reproduktif) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.21 Melakukan persiapan pemasangan pace maker/kateterisasi jantung dalam rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras dalam rangka pemeriksaan radiografi
dengan kontras
2.22 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara
digital angiografi subtraction (DSA) dalam rangka pemeriksaan radiografi
dengan kontras
2.23 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTC dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.24 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi APG dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.25 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi RPG dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.26 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi t-tube dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.27 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi ERCP dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.28 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTCD dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.29 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi analisa jantung dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.30 Melakukan persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning pada pasien
dengan kompensator bolus keras di pesawat CT/CT simulator dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.31 Melakukan persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning lokalisasi
aplikator brakhiterapy dengan pesawatCT/CT simulator dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
2.32 Menyusun laporan pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi
2.33 Menyusun laporan analisa penolakan film radiografer (reject analisis)
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran persiapan dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
3.2 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang belakang (columna
vertebralis) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
3.3 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi torax dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
3.4 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi tulang iga (os costae) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
3.5 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) rutin dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
3.6 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) khusus dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
3.7 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang ekstremitas atas
(extremity superior) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
3.8 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang ekstremitas bawah
(extremity inferior) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
3.9 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi gigigeligi (dental/periapikal)
3.10 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi panoramic (panoramic dental)
dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
3.11 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi BNO dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
3.12 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi perut (abdomen) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
3.13 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi panggul (pelvis) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
3.14 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi mammografi dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
3.15 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi jaringan lunak (soft tissue) dalam
rangka pemeriksaan radiografi non kontras
3.16 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi bone age dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras
3.17 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem perkencingan
(traktus urinarius) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.18 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem pencernaan (traktus
digestivus) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.19 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem saluran empedu
(traktus biliaris) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.20 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem Reproduksi (traktus
reproduktif) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.21 Kelancaran persiapan pemasangan pace maker/kateterisasi jantung dalam rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras dalam rangka pemeriksaan radiografi
dengan kontras
3.22 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara
digital angiografi subtraction (DSA) dalam rangka pemeriksaan radiografi
dengan kontras
3.23 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTC dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.24 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi APG dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.25 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi RPG dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.26 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi t-tube dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.27 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi ERCP dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.28 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTCD dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.29 Kelancaran persiapan untuk pemeriksaan radiografi analisa jantung dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.30 Kelancaran persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning pada pasien
dengan kompensator bolus keras di pesawat CT/CT simulator dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.31 Kelancaran persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning lokalisasi
aplikator brakhiterapy dengan pesawatCT/CT simulator dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
3.32 KetepatanKelancaran pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi
3.33 KetepatanKelancaran analisa penolakan film radiografer (reject analisis)
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan persiapan dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.2 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang belakang (columna
vertebralis) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.3 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi torax dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras Jasa
4.4 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi tulang iga (os costae) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.5 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) rutin dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.6 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) khusus dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.7 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang ekstremitas atas
(extremity superior) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.8 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang ekstremitas bawah
(extremity inferior) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.9 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi gigigeligi (dental/periapikal) Jasa
4.10 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi panoramic (panoramic dental) dalam
rangka pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.11 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi BNO dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras Jasa
4.12 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi perut (abdomen) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.13 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi panggul (pelvis) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.14 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi mammografi dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.15 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi jaringan lunak (soft tissue) dalam
rangka pemeriksaan radiografi non kontras Jasa
4.16 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi bone age dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras Jasa
4.17 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem perkencingan (traktus
urinarius) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.18 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem pencernaan (traktus
digestivus) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.19 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem saluran empedu (traktus
biliaris) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.20 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem Reproduksi (traktus
reproduktif) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.21 Laporan persiapan pemasangan pace maker/kateterisasi jantung dalam rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras dalam rangka pemeriksaan radiografi
dengan kontras Jasa
4.22 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara digital
angiografi subtraction (DSA) dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan
kontras Jasa
4.23 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTC dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.24 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi APG dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.25 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi RPG dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.26 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi t-tube dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.27 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi ERCP dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.28 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTCD dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.29 Laporan persiapan untuk pemeriksaan radiografi analisa jantung dalam rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.30 Laporan persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning pada pasien dengan
kompensator bolus keras di pesawat CT/CT simulator dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras Jasa
4.31 Laporan persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning lokalisasi aplikator
brakhiterapy dengan pesawatCT/CT simulator dalam rangka pemeriksaan
radiografi dengan kontras Jasa
4.32 Dokumen laporan pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi Dokumen
4.33 Dokumen laporan analisa penolakan film radiografer (reject analisis) Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Radiografer Pelaksana dalam Melakukan persiapan dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras serta tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang
belakang (columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan radiografi non
kontras memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan
operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Radiografer Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Radiografer Pelaksana dalam Melakukan persiapan dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras serta tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang
belakang (columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan radiografi non
kontras secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang
harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu
dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Radiografer Pelaksana dalam Melakukan persiapan dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras serta tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang
belakang (columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan radiografi non
kontras berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan
dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Radiografer Pelaksana terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Radiografer Pelaksana meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Melakukan persiapan dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras serta tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang
belakang (columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan radiografi non
kontras melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Radiografer Pelaksana untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Radiografer Pelaksana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : RADIOGRAFER PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : RADIOGRAFER PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Radiografer Pelaksana Lanjutan mempuyai tugas Merencanakan
penyelenggaraan pelayanan radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai
anggota serta Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus
2. Uraian Tugas :
2.1 Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi dalam menyusun rencana
tahunan sebagai anggota
2.2 Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus
2.3 Mengevaluasi mutu foto rontgen
2.4 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran kepala (cephalometri)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
2.5 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran panggul (pelvimetri)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
2.6 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan bone survey dalam
rangka pemeriksaan radiologi non kontras
2.7 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan tomografi dalam
rangka pemeriksaan radiologi non kontras
2.8 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi teknik kv tinggi (high kv technique)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
2.9 Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi teknik pembesaran gambar
(makroradiografi) dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
2.10 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi sistem perkencingan (traktus
urinarius) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.11 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi sistem pencernaan (traktus digestivus)
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.12 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi sistem saluran empedu (tractus
billiaris) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.13 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi sistem reproduksi (tractus
reproduktif) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.14 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi pemasangan pace maker/kateterisasi
jantung dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.15 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara DSA dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.16 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi Antegrade Pyelography (APG) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.17 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi Retrograde Pyelography (RPG) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.18 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi t-tube dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras
2.19 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi Endoscopy Retrograde
Choledocopancreatography (ERCP) dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
2.20 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi PTCD dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras
2.21 Melakukan teknik pemeriksaan radiografi analisa jantung (cor analisa) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
2.22 Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan non kontras
2.23 Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan dengan kontras
2.24 Melakukan persiapan pemeriksaan MRI non kontras
2.25 Melakukan persiapan pemeriksaan MRI dengan kontras
2.26 Melakukan persiapan pemeriksaan USG non kontras
2.27 Melakukan simulasi penyinaran pasien dengan fiksasi masker dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.28 Menghitung dosis monitor unit (MU) per satu lapangan radiasi pesawat linac
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.29 Menginput data parameter set up penyinaran ke system pengontrol (control
panel) pesawat terapi dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi
2.30 Menyusun laporan kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP)
2.31 Menyusun evaluasi kebutuhan bulanan BMHP
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran perencaan penyelenggaraan pelayanan radiologi dalam
Ketepatanrencana tahunan sebagai anggota
3.2 Ketepatanjadwal pasien pemeriksaan khusus
3.3 Ketepatanmutu foto rontgen
3.4 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran kepala (cephalometri)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
3.5 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran panggul (pelvimetri)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
3.6 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan bone survey dalam
rangka pemeriksaan radiologi non kontras
3.7 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan tomografi dalam
rangka pemeriksaan radiologi non kontras
3.8 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi teknik kv tinggi (high kv
technique) dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
3.9 Kelancaran tindakan pemeriksaan radiografi teknik pembesaran gambar
(makroradiografi) dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
3.10 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi sistem perkencingan (traktus
urinarius) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.11 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi sistem pencernaan (traktus digestivus)
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.12 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi sistem saluran empedu (tractus
billiaris) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.13 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi sistem reproduksi (tractus
reproduktif) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.14 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi pemasangan pace maker/kateterisasi
jantung dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.15 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara DSA dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.16 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi Antegrade Pyelography (APG) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.17 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi Retrograde Pyelography (RPG) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.18 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi t-tube dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras
3.19 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi Endoscopy Retrograde
Choledocopancreatography (ERCP) dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
3.20 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi PTCD dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras
3.21 Kelancaran teknik pemeriksaan radiografi analisa jantung (cor analisa) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
3.22 Kelancaran persiapan pemeriksaan CT scan non kontras
3.23 Kelancaran persiapan pemeriksaan CT scan dengan kontras
3.24 Kelancaran persiapan pemeriksaan MRI non kontras
3.25 Kelancaran persiapan pemeriksaan MRI dengan kontras
3.26 Kelancaran persiapan pemeriksaan USG non kontras
3.27 Kelancaran simulasi penyinaran pasien dengan fiksasi masker dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.28 Kelancaran data dosis monitor unit (MU) per satu lapangan radiasi pesawat linac
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.29 Ketepatandata parameter set up penyinaran ke system pengontrol (control panel)
pesawat terapi dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi
3.30 KetepatanKelancaran kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP)
3.31 Ketepatanevaluasi kebutuhan bulanan BMHP
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan perencaan penyelenggaraan pelayanan radiologi dalam Dokumen
rencana tahunan sebagai anggota Jasa
4.2 Dokumen jadwal pasien pemeriksaan khusus Dokumen
4.3 Dokumen mutu foto rontgen Dokumen
4.4 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran kepala (cephalometri)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras Jasa
4.5 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran panggul (pelvimetri)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras Jasa
4.6 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan bone survey dalam
rangka pemeriksaan radiologi non kontras Jasa
4.7 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan tomografi dalam rangka
pemeriksaan radiologi non kontras Jasa
4.8 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi teknik kv tinggi (high kv technique)
dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras Jasa
4.9 Laporan tindakan pemeriksaan radiografi teknik pembesaran gambar
(makroradiografi) dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras Jasa
4.10 Laporan teknik pemeriksaan radiografi sistem perkencingan (traktus urinarius)
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.11 Laporan teknik pemeriksaan radiografi sistem pencernaan (traktus digestivus)
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.12 Laporan teknik pemeriksaan radiografi sistem saluran empedu (tractus billiaris)
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.13 Laporan teknik pemeriksaan radiografi sistem reproduksi (tractus reproduktif)
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.14 Laporan teknik pemeriksaan radiografi pemasangan pace maker/kateterisasi
jantung dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.15 Laporan teknik pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara DSA dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.16 Laporan teknik pemeriksaan radiografi Antegrade Pyelography (APG) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.17 Laporan teknik pemeriksaan radiografi Retrograde Pyelography (RPG) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.18 Laporan teknik pemeriksaan radiografi t-tube dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras Jasa
4.19 Laporan teknik pemeriksaan radiografi Endoscopy Retrograde
Choledocopancreatography (ERCP) dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras Jasa
4.20 Laporan teknik pemeriksaan radiografi PTCD dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras Jasa
4.21 Laporan teknik pemeriksaan radiografi analisa jantung (cor analisa) dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras Jasa
4.22 Laporan persiapan pemeriksaan CT scan non kontras Jasa
4.23 Laporan persiapan pemeriksaan CT scan dengan kontras Jasa
4.24 Laporan persiapan pemeriksaan MRI non kontras Jasa
4.25 Laporan persiapan pemeriksaan MRI dengan kontras Jasa
4.26 Laporan persiapan pemeriksaan USG non kontras Jasa
4.27 Laporan simulasi penyinaran pasien dengan fiksasi masker dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.28 Laporan data dosis monitor unit (MU) per satu lapangan radiasi pesawat linac
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.29 Dokumen data parameter set up penyinaran ke system pengontrol (control
panel) pesawat terapi dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi Dokumen
4.30 Dokumen laporan kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP)
Dokumen
4.31 Dokumen evaluasi kebutuhan bulanan BMHP Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Radiografer Pelaksana Lanjutan dalam Merencanakan penyelenggaraan
pelayanan radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai anggota serta
Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Radiografer Pelaksana
Lanjutan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Radiografer Pelaksana Lanjutan dalam Merencanakan penyelenggaraan
pelayanan radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai anggota serta
Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Radiografer Pelaksana Lanjutan dalam Merencanakan penyelenggaraan
pelayanan radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai anggota serta
Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Radiografer Pelaksana Lanjutan terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Radiografer Pelaksana Lanjutan meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi
dalam menyusun rencana tahunan sebagai anggota serta Menyusun jadwal
pasien pemeriksaan khusus melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Radiografer Pelaksana Lanjutan untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Radiografer Pelaksana Lanjutan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : RADIOGRAFER PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : RADIOGRAFER PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Radiografer Penyelia mempuyai tugas Merencanakan penyelenggaraan
pelayanan radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai ketua serta
Melakukan tindakan pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
2. Uraian Tugas :
2.1 Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi dalam menyusun rencana
tahunan sebagai ketua
2.2 Melakukan tindakan pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
2.3 Melakukan identifikasi foto-foto rontgen dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
2.4 Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang (columna vertebralis) dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
2.5 Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi plan
pararel/opposing lateral dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.6 Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi box sistem dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.7 Melakukan simulasi penyinaran teknik SAD lapangan radiasi isocenter dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.8 Melakukan simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi dengan alat bantu bolus
keras dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.9 Melakukan simulasi penyinaran pasien dengan imobilisator vacuum
bag/bodybag dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.10 Melakukan CT planning pada pasien tanpa imobilisasi khusus di pesawat
CT/CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.11 Melakukan CT planning pada pasien dengan imobilisasi breastboard/bellyboard
di pesawat CT/ CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
2.12 Melakukan CT planning untuk pengambilan data kontur dengan pesawat CT/
CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.13 Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi mouth fix/head fix (SRT) di
pesawat CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.14 Melakukan set up penyinaran teknik lapangan radiasi non co-plannar teknik 3D
conformal/IMRT dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
2.15 Melakukan tindakan pemeriksaan static bone scan
2.16 Melakukan tindakan pemeriksaan static thyroid scan
2.17 Melakukan tindakan pemeriksaan perfusi paru dalam rangka pemeriksaan static
dengan Meta Iodobenzyl Guanidine (MIBG)
2.18 Melakukan tindakan pemeriksaan ventilasi paru dalam rangka pemeriksaan
static dengan MIBG
2.19 Melakukan tindakan pemeriksaan meckel scan dalam rangka pemeriksaan static
dengan MIBG
2.20 Melakukan tindakan pemeriksaan DMSA dalam rangka pemeriksaan static
dengan MIBG
2.21 Melakukan tindakan pemeriksaan mamoscintigrafi dalam rangka pemeriksaan
static dengan MIBG
2.22 Menyusun laporan tahunan sebagai ketua
2.23 Menyusun laporan pemeliharaan alat-alat prosesing
2.24 Menyusun evaluasi 5 tahunan sebagai anggota
2.25 Menyusun evaluasi tahunan sebagai ketua
2.26 Menyusun evaluasi kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota
2.27 Menyusun evaluasi analisa penolakan film radiografi (reject analysis)
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran perencaan penyelenggaraan pelayanan radiologi dalam
Ketepatanrencana tahunan sebagai ketua
3.2 Kelancaran tindakan pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
3.3 Kelancaran identifikasi foto-foto rontgen dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
3.4 Kelancaran tindakan pemeriksaan tulang belakang (columna vertebralis) dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
3.5 Kelancaran simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi plan
pararel/opposing lateral dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.6 Kelancaran simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi box sistem dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.7 Kelancaran simulasi penyinaran teknik SAD lapangan radiasi isocenter dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.8 Kelancaran simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi dengan alat bantu bolus
keras dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.9 Kelancaran simulasi penyinaran pasien dengan imobilisator vacuum
bag/bodybag dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.10 Kelancaran CT planning pada pasien tanpa imobilisasi khusus di pesawat
CT/CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.11 Kelancaran CT planning pada pasien dengan imobilisasi breastboard/bellyboard
di pesawat CT/ CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
3.12 Kelancaran CT planning untuk pengambilan data kontur dengan pesawat CT/
CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.13 Kelancaran CT planning pada pasien dengan fiksasi mouth fix/head fix (SRT) di
pesawat CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.14 Kelancaran set up penyinaran teknik lapangan radiasi non co-plannar teknik 3D
conformal/IMRT dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
3.15 Kelancaran tindakan pemeriksaan static bone scan
3.16 Kelancaran tindakan pemeriksaan static thyroid scan
3.17 Kelancaran tindakan pemeriksaan perfusi paru dalam rangka pemeriksaan static
dengan Meta Iodobenzyl Guanidine (MIBG)
3.18 Kelancaran tindakan pemeriksaan ventilasi paru dalam rangka pemeriksaan
static dengan MIBG
3.19 Kelancaran tindakan pemeriksaan meckel scan dalam rangka pemeriksaan static
dengan MIBG
3.20 Kelancaran tindakan pemeriksaan DMSA dalam rangka pemeriksaan static
dengan MIBG
3.21 Kelancaran tindakan pemeriksaan mamoscintigrafi dalam rangka pemeriksaan
static dengan MIBG
3.22 KetepatanKelancaran tahunan sebagai ketua
3.23 KetepatanKelancaran pemeliharaan alat-alat prosesing
3.24 Ketepatanevaluasi 5 tahunan sebagai anggota
3.25 Ketepatanevaluasi tahunan sebagai ketua
3.26 Ketepatanevaluasi kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota
3.27 Ketepatanevaluasi analisa penolakan film radiografi (reject analysis)
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan perencaan penyelenggaraan pelayanan radiologi dalam Dokumen
rencana tahunan sebagai ketua Jasa
4.2 Laporan tindakan pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras Jasa
4.3 Laporan identifikasi foto-foto rontgen dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras Jasa
4.4 Laporan tindakan pemeriksaan tulang belakang (columna vertebralis) dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras Jasa
4.5 Laporan simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi plan pararel/opposing
lateral dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.6 Laporan simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi box sistem dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.7 Laporan simulasi penyinaran teknik SAD lapangan radiasi isocenter dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.8 Laporan simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi dengan alat bantu bolus
keras dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.9 Laporan simulasi penyinaran pasien dengan imobilisator vacuum bag/bodybag
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.10 Laporan CT planning pada pasien tanpa imobilisasi khusus di pesawat CT/CT
simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.11 Laporan CT planning pada pasien dengan imobilisasi breastboard/bellyboard di
pesawat CT/ CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi Jasa
4.12 Laporan CT planning untuk pengambilan data kontur dengan pesawat CT/ CT
simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.13 Laporan CT planning pada pasien dengan fiksasi mouth fix/head fix (SRT) di
pesawat CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
Jasa
4.14 Laporan set up penyinaran teknik lapangan radiasi non co-plannar teknik 3D
conformal/IMRT dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi Jasa
4.15 Laporan tindakan pemeriksaan static bone scan Jasa
4.16 Laporan tindakan pemeriksaan static thyroid scan Jasa
4.17 Laporan tindakan pemeriksaan perfusi paru dalam rangka pemeriksaan static
dengan Meta Iodobenzyl Guanidine (MIBG) Jasa
4.18 Laporan tindakan pemeriksaan ventilasi paru dalam rangka pemeriksaan static
dengan MIBG Jasa
4.19 Laporan tindakan pemeriksaan meckel scan dalam rangka pemeriksaan static
dengan MIBG Jasa
4.20 Laporan tindakan pemeriksaan DMSA dalam rangka pemeriksaan static dengan
MIBG Jasa
4.21 Laporan tindakan pemeriksaan mamoscintigrafi dalam rangka pemeriksaan
static dengan MIBG Jasa
4.22 Dokumen laporan tahunan sebagai ketua Dokumen
4.23 Dokumen laporan pemeliharaan alat-alat prosesing Dokumen
4.24 Dokumen evaluasi 5 tahunan sebagai anggota Dokumen
4.25 Dokumen evaluasi tahunan sebagai ketua Dokumen
4.26 Dokumen evaluasi kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota Dokumen
4.27 Dokumen evaluasi analisa penolakan film radiografi (reject analysis) Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Radiografer Penyelia dalam Merencanakan penyelenggaraan pelayanan
radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai ketua serta Melakukan
tindakan pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi,
yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Radiografer Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Radiografer Penyelia dalam Merencanakan penyelenggaraan pelayanan
radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai ketua serta Melakukan
tindakan pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Radiografer Penyelia dalam Merencanakan penyelenggaraan pelayanan
radiologi dalam menyusun rencana tahunan sebagai ketua serta Melakukan
tindakan pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan
tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Radiografer Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Radiografer Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi
dalam menyusun rencana tahunan sebagai ketua serta Melakukan tindakan
pemeriksaan PTC dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Radiografer Penyelia untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Radiografer Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : RADIOGRAFER PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : FISIOTERAPIS PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Fisioterapis Pertama mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi
2. Uraian Tugas :
2.1 Memelihara gerak dan fungsi pada ibu hamil (prenatal)
2.2 Memelihara gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak
secara komprehensif
2.3 Memberikan asistensi kepada klien untuk meningkatkan gerak dan fungsi dalam
keterampilan olahraga
2.4 Memberikan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
musculoskeletal kasus sedang
2.5 Memberikan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada usia lanjut
kasus ringan
2.6 Memberikan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat alat
kognitif intra- inter personal kasus sedang
2.7 Melatih mengembangkan potensi gerak dan fungsi untuk penggunaan orthose
2.8 Melakukan pemeriksaan elektrodiagnosis selain Streng (SDC)Duration Curve
2.9 Memberi asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok kasus kardiopulmonal
setiap 10 orang
2.10 Melakukan uji coba peralatan Fisioterapi
2.11 Melakukan supervisi ruang Fisioterapi pelayanan dasar tiap semester
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pemeliharaan gerak dan fungsi pada ibu hamil (prenatal)
3.2 Kelancaran Pemeliharaan gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan dan
perkembangan anak secara komprehensif
3.3 Kelancaran Pemberian asistensi kepada klien untuk Kelancaran Peningkatan
gerak dan fungsi dalam keterampilan olahraga
3.4 Kelancaran Pemberian tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
musculoskeletal kasus sedang
3.5 Kelancaran Pemberian tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada usia
lanjut kasus ringan
3.6 Kelancaran Pemberian tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
alat kognitif intra- inter personal kasus sedang
3.7 Kelancaran Pelatihan Pengembangan potensi gerak dan fungsi untuk
penggunaan orthose
3.8 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan elektrodiagnosis selain Streng
(SDC)Duration Curve
3.9 Kelancaran Pemberian asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok kasus
kardiopulmonal setiap 10 orang
3.10 Kelancaran Pelaksanaan uji coba peralatan Fisioterapi
3.11 Kelancaran Pelaksanaan supervisi ruang Fisioterapi pelayanan dasar tiap
semester
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan tentang Pemeliharaan gerak dan fungsi pada ibu hamil (prenatal) Jasa
4.2 Laporan tentang Pemeliharaan gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan dan
perkembangan anak secara komprehensif Jasa
4.3 Laporan tentang Pemberian asistensi kepada klien untuk Laporan tentang
Peningkatan gerak dan fungsi dalam keterampilan olahraga Jasa
4.4 Laporan tentang Pemberian tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat musculoskeletal kasus sedang Jasa
4.5 Laporan tentang Pemberian tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada
usia lanjut kasus ringan Jasa
4.6 Laporan tentang Pemberian tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat alat kognitif intra- inter personal kasus sedang Jasa
4.7 Laporan tentang Pelatihan Pengembangan potensi gerak dan fungsi untuk
penggunaan orthose Jasa
4.8 Laporan tentang Pelaksanaan pemeriksaan elektrodiagnosis selain Streng
(SDC)Duration Curve Jasa
4.9 Laporan tentang Pemberian asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok
kasus kardiopulmonal setiap 10 orang Jasa
4.10 Laporan tentang Pelaksanaan uji coba peralatan Fisioterapi Jasa
4.11 Laporan tentang Pelaksanaan supervisi ruang Fisioterapi pelayanan dasar tiap
semester Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Fisioterapis Pertama dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan,
prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang
cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang
muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Fisioterapis Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Fisioterapis Pertama dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara
umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Fisioterapis Pertama dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Fisioterapis Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Fisioterapis Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi dan
komunikasi melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Fisioterapis Pertama untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Fisioterapis Pertama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : FISIOTERAPIS PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : FISIOTERAPIS MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Fisioterapis Muda mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi
2. Uraian Tugas :
2.1 Memelihara dan meningkatkan gerak dan fungsi dalam keterampilan olahraga
2.2 Memelihara gerak dan fungsi untuk memperbaiki akti?tas sensoris motoris
2.3 Melakukan Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat system
neuromuscular kasus sedang
2.4 Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
kardiopulmonal kasus sedang
2.5 Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi ditlngkat system
reproduksi
2.6 Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi ditingkat system alat
indera dan integument kasus berat
2.7 Melakukan tindakan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
system alat kognitif intra-interpersonal kasus berat
2.8 Memulihkan/menyesuaikan problem gerak dan fungsi untuk akti?tas seharl-hari
2.9 Mengevaluasi gerak dan fungsi untuk desain dan penggunaan orlhose
2.10 Melatih mengembangkan potensi gerak dan fungsi untuk penggunaan protese
2.11 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan elektrodiagnosis
2.12 Melakukan kegiatan terapi kelompok pada kasus kardiopulmonal sebagai ketua
kelompok/instruktur setiap 10 orang
2.13 Melakukan pembahasan journal reading
2.14 Mengelola satu unit ruang pelayanan ?sioterapi dasar tiap semester
2.15 Melakukan supervisi ruang ?sioterapi pelayanan rujukan tiap semester
2.16 Melakukan evaluasi/monitoring pelaksanaan desain ?sioterapi pada problem
gerak dan fungsi di tingkat organ
2.17 Melakukan penyuluhan dalam bidang kesehatan/pencegahan akti?tas gerak dan
fungsi
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Pemeliharaan dan Peningkatan gerak dan fungsi dalam keterampilan
olahraga
3.2 Kelancaran Pemeliharaan gerak dan fungsi untuk memperbaiki akti?tas sensoris
motoris
3.3 Kelancaran Pelaksanaan Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat system neuromuscular kasus sedang
3.4 Kelancaran Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat kardiopulmonal kasus sedang
3.5 Kelancaran Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi ditlngkat
system reproduksi
3.6 Kelancaran Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi ditingkat
system alat indera dan integument kasus berat
3.7 Kelancaran Pelaksanaan tindakan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi
di tingkat system alat kognitif intra-interpersonal kasus berat
3.8 Kelancaran Pemulihan/penyesuaian problem gerak dan fungsi untuk akti?tas
seharl-hari
3.9 Ketepatan Pengevaluasian gerak dan fungsi untuk desain dan penggunaan
orlhose
3.10 Kelancaran Pelatihan Pengembangan potensi gerak dan fungsi untuk
penggunaan protese
3.11 Kelancaran Penginterpretasian hasil pemeriksaan elektrodiagnosis
3.12 Kelancaran Pelaksanaan kegiatan terapi kelompok pada kasus kardiopulmonal
sebagai ketua kelompok/instruktur setiap 10 orang
3.13 Kelancaran Pelaksanaan pembahasan journal reading
3.14 Kelancaran Pengelolaan satu unit ruang pelayanan ?sioterapi dasar tiap semester
3.15 Kelancaran Pelaksanaan supervisi ruang ?sioterapi pelayanan rujukan tiap
semester
3.16 Kelancaran Pelaksanaan evaluasi/monitoring Pelaksanaan desain ?sioterapi pada
problem gerak dan fungsi di tingkat organ
3.17 Kelancaran Pelaksanaan penyuluhan dalam bidang kesehatan/pencegahan akti?
tas gerak dan fungsi
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan tentang Pemeliharaan dan Peningkatan gerak dan fungsi dalam
keterampilan olahraga Jasa
4.2 Laporan tentang Pemeliharaan gerak dan fungsi untuk memperbaiki akti?tas
sensoris motoris Jasa
4.3 Laporan tentang Pelaksanaan Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat system neuromuscular kasus sedang Jasa
4.4 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat kardiopulmonal kasus sedang Jasa
4.5 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi
ditlngkat system reproduksi Jasa
4.6 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi
ditingkat system alat indera dan integument kasus berat Jasa
4.7 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan tindakan terapi pada problem gerak dan
fungsi di tingkat system alat kognitif intra-interpersonal kasus berat Jasa
4.8 Laporan tentang Pemulihan/penyesuaian problem gerak dan fungsi untuk akti?
tas seharl-hari Jasa
4.9 Dokumen tentang Pengevaluasian gerak dan fungsi untuk desain dan
penggunaan orlhose Dokumen
4.10 Laporan tentang Pelatihan Pengembangan potensi gerak dan fungsi untuk
penggunaan protese Jasa
4.11 Laporan tentang Penginterpretasian hasil pemeriksaan elektrodiagnosis Jasa
4.12 Laporan tentang Pelaksanaan kegiatan terapi kelompok pada kasus
kardiopulmonal sebagai ketua kelompok/instruktur setiap 10 orang Jasa
4.13 Laporan tentang Pelaksanaan pembahasan journal reading Jasa
4.14 Laporan tentang Pengelolaan satu unit ruang pelayanan ?sioterapi dasar tiap
semester Jasa
4.15 Laporan tentang Pelaksanaan supervisi ruang ?sioterapi pelayanan rujukan tiap
semester Jasa
4.16 Laporan tentang Pelaksanaan evaluasi/monitoring Pelaksanaan desain ?sioterapi
pada problem gerak dan fungsi di tingkat organ Jasa
4.17 Laporan tentang Pelaksanaan penyuluhan dalam bidang kesehatan/pencegahan
akti?tas gerak dan fungsi Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Fisioterapis Muda dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi dan
komunikasi memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan
operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Fisioterapis Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Fisioterapis Muda dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi dan
komunikasi secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa
yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas
waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Fisioterapis Muda dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi dan
komunikasi berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah
ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Fisioterapis Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Fisioterapis Muda meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi dan
komunikasi melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Fisioterapis Muda untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Fisioterapis Muda mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : FISIOTERAPIS MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : FISIOTERAPIS MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Fisioterapis Madya mempuyai tugas Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi
2. Uraian Tugas :
2.1 Merencanakan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
jaringan tubuh
2.2 Merencanakan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
organ tubuh
2.3 Merencanakan teknis pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat sistim
2.4 Mengembangkan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
jaringan
2.5 Mengembangkan pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
organ tubuh
2.6 Mengembangkan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
sistem tubuh
2.7 Memelihara dan meningkatkan gerak dan fungsi untuk penampilan kerja dan
leisure
2.8 Memelihara gerak dan fungsi untuk kesehatan usia lanjut
2.9 Meningkatkan gerak dan fungsi untuk melakukakan akti?tas intra dan
interpersonal
2.10 Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat
musculoskeletal kasus berat
2.11 Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem
neuromuscular kasus berat
2.12 Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat system
kardiopulmonal kasus berat
2.13 Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada tumbuh
kembang kasus berat
2.14 Mengevaluasi gerak dan fungsi untuk disain dan penggunaan protese
2.15 Mengevaluasi dan menyesuaikan gerak dan fungsi untuk penggunaan alat kerja
2.16 Memulihkan/menyesuaikan kemampuan kognitif intra-inter personal dengan
gerak dan fungsi
2.17 Melakukan pemeriksaan/tes kapasitas kemampuan I daya tahan kardiopulmonal
2.18 Melakukan tes/analisa pekerjaan tugas
2.19 Melakukan pembahasan kasus
2.20 Mengelola satu unit ruang pelayanan ?sioterapi tiap semester untuk pelayanan
rujukan
2.21 Menyusun pedoman evaluasi
2.22 Melakukan evaluasi/monitoring pelaksanaan desain ?sioterapi pada problem
gerak dan fungsi di tingkat jaringan
2.23 Melakukan evaluasi/monitoring pelaksanaan desain ?sioterapi pada problem
gerak dan fungsi di tingkat sistem tubuh
2.24 Melakukan pengukuran e?siensi disain pelayanan
2.25 Melakukan evaluasi pengembangan metodologi/teknologi disain pelayanan
2.26 Melakukan kaderisasi masyarakat dibidang ?sioterapi
2.27 Melakukan pembinaan/bimbingan dalam upaya swadana penanggulangan
kelainan/gangguan kelainan akti?tas gerak dan fungsi
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran Perencanaan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat jaringan tubuh
3.2 Kelancaran Perencanaan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat organ tubuh
3.3 Kelancaran Perencanaan teknis pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan
fungsi di tingkat sistim
3.4 Kelancaran Pengembangan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi
di tingkat jaringan
3.5 Kelancaran Pengembangan pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi
di tingkat organ tubuh
3.6 Kelancaran Pengembangan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan fungsi
di tingkat sistem tubuh
3.7 Kelancaran Pemeliharaan dan Kelancaran Peningkatan gerak dan fungsi untuk
penampilan kerja dan leisure
3.8 Kelancaran Pemeliharaan gerak dan fungsi untuk kesehatan usia lanjut
3.9 Kelancaran Peningkatan gerak dan fungsi untuk melakukakan akti?tas intra dan
interpersonal
3.10 Kelancaran Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat musculoskeletal kasus berat
3.11 Kelancaran Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat sistem neuromuscular kasus berat
3.12 Kelancaran Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat system kardiopulmonal kasus berat
3.13 Kelancaran Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada
tumbuh kembang kasus berat
3.14 Ketepatan Pengevaluasian gerak dan fungsi untuk disain dan penggunaan protese
3.15 Ketepatan Pengevaluasian dan penyesuaian gerak dan fungsi untuk penggunaan
alat kerja
3.16 Kelancaran Pemulihan/penyesuaian kemampuan kognitif intra-inter personal
dengan gerak dan fungsi
3.17 Kelancaran Pelaksanaan pemeriksaan/tes kapasitas kemampuan I daya tahan
kardiopulmonal
3.18 Kelancaran Pelaksanaan tes/analisa pekerjaan tugas
3.19 Kelancaran Pelaksanaan pembahasan kasus
3.20 Kelancaran Pengelolaan satu unit ruang pelayanan ?sioterapi tiap semester untuk
pelayanan rujukan
3.21 Ketepatan Penyusunan pedoman evaluasi
3.22 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi/monitoring Pelaksanaan desain ?sioterapi pada
problem gerak dan fungsi di tingkat jaringan
3.23 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi/monitoring Pelaksanaan desain ?sioterapi pada
problem gerak dan fungsi di tingkat sistem tubuh
3.24 Kelancaran Pelaksanaan pengukuran e?siensi disain pelayanan
3.25 Ketepatan Pelaksanaan evaluasi Pengembangan metodologi/teknologi disain
pelayanan
3.26 Kelancaran Pelaksanaan kaderisasi masyarakat dibidang ?sioterapi
3.27 Kelancaran Pelaksanaan pembinaan/bimbingan dalam upaya swadana
penanggulangan kelainan/gangguan kelainan akti?tas gerak dan fungsi
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan tentang Perencanaan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan
fungsi di tingkat jaringan tubuh Jasa
4.2 Laporan tentang Perencanaan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan
fungsi di tingkat organ tubuh Jasa
4.3 Laporan tentang Perencanaan teknis pelayanan ?sioterapi pada problem gerak
dan fungsi di tingkat sistim Jasa
4.4 Laporan tentang Pengembangan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan
fungsi di tingkat jaringan Jasa
4.5 Laporan tentang Pengembangan pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan
fungsi di tingkat organ tubuh Jasa
4.6 Laporan tentang Pengembangan pelayanan ?sioterapi pada problem gerak dan
fungsi di tingkat sistem tubuh Jasa
4.7 Laporan tentang Pemeliharaan dan Laporan tentang Peningkatan gerak dan
fungsi untuk penampilan kerja dan leisure Jasa
4.8 Laporan tentang Pemeliharaan gerak dan fungsi untuk kesehatan usia lanjut Jasa
4.9 Laporan tentang Peningkatan gerak dan fungsi untuk melakukakan akti?tas intra
dan interpersonal Jasa
4.10 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat musculoskeletal kasus berat Jasa
4.11 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat sistem neuromuscular kasus berat Jasa
4.12 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat system kardiopulmonal kasus berat Jasa
4.13 Laporan tentang Pelaksanaan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi
pada tumbuh kembang kasus berat Jasa
4.14 Dokumen tentang Pengevaluasian gerak dan fungsi untuk disain dan penggunaan
protese Dokumen
4.15 Dokumen tentang Pengevaluasian dan penyesuaian gerak dan fungsi untuk
penggunaan alat kerja Dokumen
4.16 Laporan tentang Pemulihan/penyesuaian kemampuan kognitif intra-inter
personal dengan gerak dan fungsi Jasa
4.17 Laporan tentang Pelaksanaan pemeriksaan/tes kapasitas kemampuan I daya
tahan kardiopulmonal Jasa
4.18 Laporan tentang Pelaksanaan tes/analisa pekerjaan tugas Jasa
4.19 Laporan tentang Pelaksanaan pembahasan kasus Jasa
4.20 Laporan tentang Pengelolaan satu unit ruang pelayanan ?sioterapi tiap semester
untuk pelayanan rujukan Jasa
4.21 Dokumen tentang Penyusunan pedoman evaluasi Dokumen
4.22 Dokumen tentang Pelaksanaan evaluasi/monitoring Pelaksanaan desain ?
sioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat jaringan Dokumen
4.23 Dokumen tentang Pelaksanaan evaluasi/monitoringPelaksanaan desain ?sioterapi
pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem tubuh Dokumen
4.24 Laporan tentang Pelaksanaan pengukuran e?siensi disain pelayanan Jasa
4.25 Dokumen tentang Pelaksanaan evaluasi Pengembangan metodologi/teknologi
disain pelayanan Dokumen
4.26 Laporan tentang Pelaksanaan kaderisasi masyarakat dibidang ?sioterapi Jasa
4.27 Laporan tentang Pelaksanaan pembinaan/bimbingan dalam upaya swadana
penanggulangan kelainan/gangguan kelainan akti?tas gerak dan fungsi Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Fisioterapis Madya dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan,
prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup
untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Fisioterapis Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Fisioterapis Madya dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara
umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Fisioterapis Madya dalam Melaksanakan pelayanan fisioterapi,
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Fisioterapis Madya terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Fisioterapis Madya meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi dan
komunikasi melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Fisioterapis Madya untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Fisioterapis Madya mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : FISIOTERAPIS MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana mempuyai tugas Menyusun rencana
kegiatan serta Mempersiapkan pasien secara sederhana
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rencana kegiatan
2.2 Mempersiapkan pasien secara sederhana
2.3 Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan spesimen/
sampel di lapangan
2.4 Menerima spesimen/sampel
2.5 Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan sederhana
2.6 Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara sederhana
2.7 Mempersiapkan pengiriman spesimen/sampel rujukan
2.8 Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara sederhana
2.9 Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara
khusus
2.10 Membuat sediaan
2.11 mewarnai sediaan
2.12 mempersiapkan spesimen/sampel secara sederhana
2.13 Melakukan penanganan dan pengolahan spesimen/sampel secara khusus
2.14 Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
secara manual
2.15 Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
secara elektrik
2.16 Melakukan pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
2.17 Melakukan pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik
2.18 Melakukan pemeriksaan secara elektrometri/setara
2.19 melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik
2.20 melakukan pemeriksaan spesimen/sampel dengan metode cepat
2.21 melakukan pemeriksaan secara titrasi/setara
2.22 melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif/setara
2.23 melakukan pemeriksaan secara gravimetri/setara
2.24 melakukan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara manual
2.25 menghitung hasil pemeriksaan manual
2.26 melakukan pemeriksaan hitung koloni/setara
2.27 melakukan pemeriksaan EIA/setara
2.28 melakukan pemeriksaan dengan TLC/setara
2.29 Melakukan pemeriksaan di lapangan secara sederhana
2.30 melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum
2.31 melakukan pencatatn hasil pemeriksaan umum melakukan perbaikan peralatan
laboratorium sederhana
2.32 memusnakan sisa spesimen/sampel dan bahan penunjang
2.33 membuat reagen/ bahan biologis secara sederhana
2.34 membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana
2.35 Memelihara organisme untuk pengelolahan air limbah
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana kegiatan
3.2 Kelancaran pasien secara sederhana
3.3 Kelancaran peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan spesimen/
sampel di lapangan
3.4 Kelancaran penerimaan spesimen/sampel
3.5 Kelancaran pengambilan spesimen/sampel dengan tindakan sederhana
3.6 Kelancaran pengambilan spesimen/sampel di lapangan secara sederhana
3.7 Kelancaran pengiriman spesimen/sampel rujukan
3.8 Kelancaran peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara sederhana
3.9 Kelancaran bahan penunjang untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara khusus
3.10 Ketepatansediaan
3.11 Kelancaran pewarnaan sediaan
3.12 Kelancaran spesimen/sampel secara sederhana
3.13 Kelancaran penanganan dan pengolahan spesimen/sampel secara khusus
3.14 Kelancaran ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
secara manual
3.15 Kelancaran ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
secara elektrik
3.16 Kelancaran pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
3.17 Kelancaran pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik
3.18 Kelancaran pemeriksaan secara elektrometri/setara
3.19 Kelancaran pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik
3.20 Kelancaran pemeriksaan spesimen/sampel dengan metode cepat
3.21 Kelancaran pemeriksaan secara titrasi/setara
3.22 Kelancaran pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif/setara
3.23 Kelancaran pemeriksaan secara gravimetri/setara
3.24 Kelancaran pemeriksaan dengan fotometri/setara secara manual
3.25 Kelancaran data hasil pemeriksaan manual
3.26 Kelancaran pemeriksaan hitung koloni/setara
3.27 Kelancaran pemeriksaan EIA/setara
3.28 Kelancaran pemeriksaan dengan TLC/setara
3.29 Kelancaran pemeriksaan di lapangan secara sederhana
3.30 Ketepatancatatan hasil pemeriksaan umum
3.31 Ketepatanhasil pemeriksaan umum melakukan perbaikan peralatan laboratorium
sederhana
3.32 Kelancaran pemusnaan sisa spesimen/sampel dan bahan penunjang
3.33 Ketepatanreagen/ bahan biologis secara sederhana
3.34 Ketepatanmedia untuk pembiakan kuman secara sederhana
3.35 Kelancaran pemeliharaan organisme untuk pengelolahan air limbah
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana kegiatan Dokumen
4.2 Laporan pasien secara sederhana Jasa
4.3 Laporan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan spesimen/ sampel di
lapangan Jasa
4.4 Laporan penerimaan spesimen/sampel Jasa
4.5 Laporan pengambilan spesimen/sampel dengan tindakan sederhana Jasa
4.6 Laporan pengambilan spesimen/sampel di lapangan secara sederhana Jasa
4.7 Laporan pengiriman spesimen/sampel rujukan Jasa
4.8 Laporan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara sederhana Jasa
4.9 Laporan bahan penunjang untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara khusus
Jasa
4.10 Dokumen sediaan Dokumen
4.11 Laporan pewarnaan sediaan Jasa
4.12 Laporan spesimen/sampel secara sederhana Jasa
4.13 Laporan penanganan dan pengolahan spesimen/sampel secara khusus Jasa
4.14 Laporan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan secara
manual Jasa
4.15 Laporan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan secara
elektrik Jasa
4.16 Laporan pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan Jasa
4.17 Laporan pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik Jasa
4.18 Laporan pemeriksaan secara elektrometri/setara Jasa
4.19 Laporan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik Jasa
4.20 Laporan pemeriksaan spesimen/sampel dengan metode cepat Jasa
4.21 Laporan pemeriksaan secara titrasi/setara Jasa
4.22 Laporan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif/setara Jasa
4.23 Laporan pemeriksaan secara gravimetri/setara Jasa
4.24 Laporan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara manual Jasa
4.25 Laporan data hasil pemeriksaan manual Jasa
4.26 Laporan pemeriksaan hitung koloni/setara Jasa
4.27 Laporan pemeriksaan EIA/setara Jasa
4.28 Laporan pemeriksaan dengan TLC/setara Jasa
4.29 Laporan pemeriksaan di lapangan secara sederhana Jasa
4.30 Dokumen catatan hasil pemeriksaan umum Dokumen
4.31 Dokumen hasil pemeriksaan umum melakukan perbaikan peralatan laboratorium
sederhana Dokumen
4.32 Laporan pemusnaan sisa spesimen/sampel dan bahan penunjang Jasa
4.33 Dokumen reagen/ bahan biologis secara sederhana Dokumen
4.34 Dokumen media untuk pembiakan kuman secara sederhana Dokumen
4.35 Laporan pemeliharaan organisme untuk pengelolahan air limbah Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mempersiapkan pasien secara sederhana memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Pranata Laboratorium
Kesehatan Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mempersiapkan pasien secara sederhana secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mempersiapkan pasien secara sederhana berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana terdiri dari tugas-
tugas yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana kegiatan serta Mempersiapkan pasien
secara sederhana melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Laboratorium Kesehatan
Pelaksana untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau
informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan mempuyai tugas
Menyusun rencana kegiatan serta memasang peralatan untuk pemantauan
kualitas lingkungan di lapangan
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rencana kegiatan
2.2 memasang peralatan untuk pemantauan kualitas lingkungan di lapangan
2.3 Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara khusus
2.4 membuat sediaan sitologi/histopatologi
2.5 mewarnai sediaan sitologi/histopatologi
2.6 mempersiapkan spesimen/sampel secara jkusus
2.7 melakukan pemeriksaan secara aglutinasi semi kualitatif/setara
2.8 melakukan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara otomatis
2.9 menghitung hasil pemeriksaan dengan fotometri
2.10 melakukan pemeriksaan dengan alat penghiing sel darah otomatis
2.11 melakukan pemeriksaan secara analisa gas darah/setara
2.12 melakukan pemeriksaan dengan gas analizer
2.13 melakukan pemeriksaan sampel biakan
2.14 melakukan pemeriksaan sampel biakan untuk identifikasi/setara
2.15 melakukan pemeriksaan spesimen/sampel biakan tabung ganda(MPN)
2.16 melakukan pemeriksaan secara uji kepekaan difusi/setara
2.17 melaukan pemeriksaan penentuan (sub) type/setara
2.18 melakukan pemeriksaan secara imunodifusi/setara
2.19 melakukan pemeriksaan secara FAT/setara
2.20 melakukan pencatatan hasil pemeriksaan khusus
2.21 membuat laporan hasil pemeriksaan umum
2.22 mengamati kerja peralatan pemantauan kualitas lingkungan
2.23 membuat komponen prototipe alat oengolahan air dan limbah
2.24 merakit komponen prototipe alat pengolahan air dan limbah
2.25 menyiapkan hewan percobaab
2.26 membuat reagen/ bahan biologis secara khusus
2.27 membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana
2.28 memelihara strain kuman
2.29 menguji mutu bahan penunjangan secara sederhana
2.30 melakukan pencatatan dan pelaporan persediaan dan konsisi peralatan atau
bahan penunjang
2.31 menguji alat secara sederhana
2.32 membuat bahan uji untuk penetapan mutu internal laboratorium secara
sederhana
2.33 membuat baha uji untuk pemantapan mutu eksternal laboratorium secara
sederhana
2.34 mengajar praktikum pada pelatihan tingkat dasar
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana kegiatan
3.2 Kelancaran pemasangan peralatan untuk pemantauan kualitas lingkungan di
lapangan
3.3 Kelancaran peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara khusus
3.4 Ketepatansediaan sitologi/histopatologi
3.5 Kelancaran pewarnaan sediaan sitologi/histopatologi
3.6 Kelancaran spesimen/sampel secara jkusus
3.7 Kelancaran pemeriksaan secara aglutinasi semi kualitatif/setara
3.8 Kelancaran pemeriksaan dengan fotometri/setara secara otomatis
3.9 Kelancaran data hasil pemeriksaan dengan fotometri
3.10 Kelancaran pemeriksaan dengan alat penghiing sel darah otomatis
3.11 Kelancaran pemeriksaan secara analisa gas darah/setara
3.12 Kelancaran pemeriksaan dengan gas analizer
3.13 Kelancaran pemeriksaan sampel biakan
3.14 Kelancaran pemeriksaan sampel biakan untuk identifikasi/setara
3.15 Kelancaran pemeriksaan spesimen/sampel biakan tabung ganda(MPN)
3.16 Kelancaran pemeriksaan secara uji kepekaan difusi/setara
3.17 Kelancaran pemeriksaan penentuan (sub) type/setara
3.18 Kelancaran pemeriksaan secara imunodifusi/setara
3.19 Kelancaran pemeriksaan secara FAT/setara
3.20 Ketepatancatatan hasil pemeriksaan khusus
3.21 KetepatanKelancaran hasil pemeriksaan umum
3.22 Kelancaran kerja peralatan pemantauan kualitas lingkungan
3.23 Ketepatankomponen prototipe alat oengolahan air dan limbah
3.24 Kelancaran perakitan komponen prototipe alat pengolahan air dan limbah
3.25 Kelancaran penyiapan hewan percobaan
3.26 Ketepatanreagen/ bahan biologis secara khusus
3.27 Ketepatanmedia untuk pembiakan kuman secara sederhana
3.28 Kelancaran pemeliharaan strain kuman
3.29 Kelancaran pengujian mutu bahan penunjangan secara sederhana
3.30 Ketepatancatatan dan peKelancaran persediaan dan konsisi peralatan atau bahan
penunjang
3.31 Kelancaran pengujian alat secara sederhana
3.32 Ketepatanbahan uji untuk penetapan mutu internal laboratorium secara
sederhana
3.33 Ketepatanbaha uji untuk pemantapan mutu eksternal laboratorium secara
sederhana
3.34 Kelancaran pengajaran praktikum pada pelatihan tingkat dasar
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana kegiatan Dokumen
4.2 Laporan pemasangan peralatan untuk pemantauan kualitas lingkungan di
lapangan Jasa
4.3 Laporan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara khusus Jasa
4.4 Dokumen sediaan sitologi/histopatologi Dokumen
4.5 Laporan pewarnaan sediaan sitologi/histopatologi Jasa
4.6 Laporan spesimen/sampel secara jkusus Jasa
4.7 Laporan pemeriksaan secara aglutinasi semi kualitatif/setara Jasa
4.8 Laporan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara otomatis Jasa
4.9 Laporan data hasil pemeriksaan dengan fotometri Jasa
4.10 Laporan pemeriksaan dengan alat penghiing sel darah otomatis Jasa
4.11 Laporan pemeriksaan secara analisa gas darah/setara Jasa
4.12 Laporan pemeriksaan dengan gas analizer Jasa
4.13 Laporan pemeriksaan sampel biakan Jasa
4.14 Laporan pemeriksaan sampel biakan untuk identifikasi/setara Jasa
4.15 Laporan pemeriksaan spesimen/sampel biakan tabung ganda(MPN) Jasa
4.16 Laporan pemeriksaan secara uji kepekaan difusi/setara Jasa
4.17 Laporan pemeriksaan penentuan (sub) type/setara Jasa
4.18 Laporan pemeriksaan secara imunodifusi/setara Jasa
4.19 Laporan pemeriksaan secara FAT/setara Jasa
4.20 Dokumen catatan hasil pemeriksaan khusus Dokumen
4.21 Dokumen laporan hasil pemeriksaan umum Dokumen
4.22 Laporan kerja peralatan pemantauan kualitas lingkungan Jasa
4.23 Dokumen komponen prototipe alat oengolahan air dan limbah Dokumen
4.24 Laporan perakitan komponen prototipe alat pengolahan air dan limbah Jasa
4.25 Laporan penyiapan hewan percobaan Jasa
4.26 Dokumen reagen/ bahan biologis secara khusus Dokumen
4.27 Dokumen media untuk pembiakan kuman secara sederhana Dokumen
4.28 Laporan pemeliharaan strain kuman Jasa
4.29 Laporan pengujian mutu bahan penunjangan secara sederhana Jasa
4.30 Dokumen catatan dan pelaporan persediaan dan konsisi peralatan atau bahan
penunjang Dokumen
4.31 Laporan pengujian alat secara sederhana Jasa
4.32 Dokumen bahan uji untuk penetapan mutu internal laboratorium secara
sederhana Dokumen
4.33 Dokumen baha uji untuk pemantapan mutu eksternal laboratorium secara
sederhana Dokumen
4.34 Laporan pengajaran praktikum pada pelatihan tingkat dasar Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan dalam Menyusun rencana
kegiatan serta memasang peralatan untuk pemantauan kualitas lingkungan di
lapangan memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan
operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan dalam Menyusun rencana
kegiatan serta memasang peralatan untuk pemantauan kualitas lingkungan di
lapangan secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang
harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu
dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan dalam Menyusun rencana
kegiatan serta memasang peralatan untuk pemantauan kualitas lingkungan di
lapangan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan
dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan terdiri dari
tugas-tugas yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan meliputi
pekerjaan tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana kegiatan serta memasang peralatan
untuk pemantauan kualitas lingkungan di lapangan melakukan hubungan kerja
dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Laboratorium Kesehatan
Pelaksana Lanjutan untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta
atau informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan
mempunyai resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan
pencegahan keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia mempuyai tugas Menyusun rencana
kegiatan serta Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara khusus
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rencana kegiatan
2.2 Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara khusus
2.3 melakukan pemeriksaan secara uji kepekaan difusi/setara
2.4 Melakukan pemeriksaan secara RIA/setara
2.5 Melakukan pemeriksaan secara elektroforesis/setara
2.6 melakukan validasi hasil pemeriksaan sederhana
2.7 membuat laporan hasil pemeriksaan khusus
2.8 memelihara fungsi peralatan laboraturium sederhana
2.9 menerima dan atau mengeluarkan peralatan/bahanpenunjang
2.10 membuat bahan uji untuk penetapan mutu internal laboratorium secara khusus
2.11 membuat bahan uji untuk penetapan mutu eksternal laboratorium khusus
2.12 melakukan supervisi ke laboratorium sederhana
2.13 melakukan supervisi ke laboratorium lain di luar kota tentang teknis
kelaboratoriuman sederhana
2.14 megajar teori kelaboratoriuman pada pelatihan tingkat dasar
2.15 mengajar praktikum pada pelatihan tingkat lanjut
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana kegiatan
3.2 Kelancaran pengambilan spesimen/sampel di lapangan secara khusus
3.3 Kelancaran pemeriksaan secara uji kepekaan difusi/setara
3.4 Kelancaran pemeriksaan secara RIA/setara
3.5 Kelancaran pemeriksaan secara elektroforesis/setara
3.6 Kelancaran validasi hasil pemeriksaan sederhana
3.7 KetepatanKelancaran hasil pemeriksaan khusus
3.8 Kelancaran pemeliharaan fungsi peralatan laboraturium sederhana
3.9 Kelancaran penerimaan dan atau mengeluarkan peralatan/bahanpenunjang
3.10 Ketepatanbahan uji untuk penetapan mutu internal laboratorium secara khusus
3.11 Ketepatanbahan uji untuk penetapan mutu eksternal laboratorium khusus
3.12 Kelancaran supervisi ke laboratorium sederhana
3.13 Kelancaran supervisi ke laboratorium lain di luar kota tentang teknis
kelaboratoriuman sederhana
3.14 Kelancaran pengajaran teori kelaboratoriuman pada pelatihan tingkat dasar
3.15 Kelancaran pengajaran praktikum pada pelatihan tingkat lanjut
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana kegiatan Dokumen
4.2 Laporan pengambilan spesimen/sampel di lapangan secara khusus Jasa
4.3 Laporan pemeriksaan secara uji kepekaan difusi/setara Jasa
4.4 Laporan pemeriksaan secara RIA/setara Jasa
4.5 Laporan pemeriksaan secara elektroforesis/setara Jasa
4.6 Laporan validasi hasil pemeriksaan sederhana Jasa
4.7 Dokumen laporan hasil pemeriksaan khusus Dokumen
4.8 Laporan pemeliharaan fungsi peralatan laboraturium sederhana Jasa
4.9 Laporan penerimaan dan atau mengeluarkan peralatan/bahanpenunjang Jasa
4.10 Dokumen bahan uji untuk penetapan mutu internal laboratorium secara khusus
Dokumen
4.11 Dokumen bahan uji untuk penetapan mutu eksternal laboratorium khusus
Dokumen
4.12 Laporan supervisi ke laboratorium sederhana Jasa
4.13 Laporan supervisi ke laboratorium lain di luar kota tentang teknis
kelaboratoriuman sederhana Jasa
4.14 Laporan pengajaran teori kelaboratoriuman pada pelatihan tingkat dasar Jasa
4.15 Laporan pengajaran praktikum pada pelatihan tingkat lanjut Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara khusus memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara khusus secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara khusus berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia terdiri dari tugas-tugas
yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana kegiatan serta Mengambil
spesimen/sampel di lapangan secara khusus melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Laboratorium Kesehatan
Penyelia untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau
informasi tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama mempuyai tugas Menyusun rencana
kegiatan serta Mempersiapkan pasien secara khusus
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rencana kegiatan
2.2 Mempersiapkan pasien secara khusus
2.3 mempersiapkan otopsi
2.4 menetapkan spesimen/sampel rujukan
2.5 memeriksa persiapan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/ sampel secara
khusus
2.6 menilai hasil pembuatan sediaan
2.7 melakukan pemeriksaan dengan GC/setara
2.8 melakukan pemeriksaan dengan AAS/setara
2.9 melakukan pemeriksaan dengan GCMS/setara
2.10 Melakukan pemeriksaan di lapangan secara khusus
2.11 mensahkan laporan hasil pemeriksaan umum
2.12 menggambark rancangan alat pengolahan air dan limbah
2.13 memelihara biakan jaringan
2.14 melakukan supervisi ke laboratorium lain di dalam kota tentang teknis
kelaboratoriuman sedang
2.15 melakukan supervisi ke laboratorium lain di luar kota tentang teknis
kelaboratoriuman sedang
2.16 mengajar teori kelaboratoriuman pada pelatihan tingkat lanjut
2.17 mengajar praktikum pada pelatihan khusus
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana kegiatan
3.2 Kelancaran pasien secara khusus
3.3 Kelancaran otopsi
3.4 Ketepatanspesimen/sampel rujukan
3.5 Kelancaran pemeriksaan persiapan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/
sampel secara khusus
3.6 Kelancaran penilaian hasil pembuatan sediaan
3.7 Kelancaran pemeriksaan dengan GC/setara
3.8 Kelancaran pemeriksaan dengan AAS/setara
3.9 Kelancaran pemeriksaan dengan GCMS/setara
3.10 Kelancaran pemeriksaan di lapangan secara khusus
3.11 Kelancaran hasil pemeriksaan umum
3.12 Ketepatanrancangan alat pengolahan air dan limbah
3.13 Kelancaran pemeliharaan biakan jaringan
3.14 Kelancaran supervisi ke laboratorium lain di dalam kota tentang teknis
kelaboratoriuman sedang
3.15 Kelancaran supervisi ke laboratorium lain di luar kota tentang teknis
kelaboratoriuman sedang
3.16 Kelancaran pengajaran teori kelaboratoriuman pada pelatihan tingkat lanjut
3.17 Kelancaran pengajaran praktikum pada pelatihan khusus
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana kegiatan Dokumen
4.2 Laporan pasien secara khusus Jasa
4.3 Laporan otopsi Jasa
4.4 Dokumen spesimen/sampel rujukan Dokumen
4.5 Laporan pemeriksaan persiapan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/ sampel
secara khusus Jasa
4.6 Laporan penilaian hasil pembuatan sediaan Jasa
4.7 Laporan pemeriksaan dengan GC/setara Jasa
4.8 Laporan pemeriksaan dengan AAS/setara Jasa
4.9 Laporan pemeriksaan dengan GCMS/setara Jasa
4.10 Laporan pemeriksaan di lapangan secara khusus Jasa
4.11 Laporan hasil pemeriksaan umum Jasa
4.12 Dokumen rancangan alat pengolahan air dan limbah Dokumen
4.13 Laporan pemeliharaan biakan jaringan Jasa
4.14 Laporan supervisi ke laboratorium lain di dalam kota tentang teknis
kelaboratoriuman sedang Jasa
4.15 Laporan supervisi ke laboratorium lain di luar kota tentang teknis
kelaboratoriuman sedang Jasa
4.16 Laporan pengajaran teori kelaboratoriuman pada pelatihan tingkat lanjut Jasa
4.17 Laporan pengajaran praktikum pada pelatihan khusus Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mempersiapkan pasien secara khusus memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Pranata Laboratorium
Kesehatan Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mempersiapkan pasien secara khusus secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama dalam Menyusun rencana kegiatan
serta Mempersiapkan pasien secara khusus berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama terdiri dari tugas-tugas
yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana kegiatan serta Mempersiapkan pasien
secara khusus melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama
untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi
tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Muda mempuyai tugas Menyusun rencana
kegiatan serta Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan khusus
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rencana kegiatan
2.2 Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan khusus
2.3 menilai hasil pembuatan sediaan sitologi/histopatologi
2.4 melakukan pemeriksaan makroskopik spesimen patologi anatomi
2.5 melakukan pemeriksaan sediaan khusus secara mikroskopik
2.6 melakukan pemeriksaan dengan flowsitometer
2.7 melakukan pemeriksaan dengan PCR/LCR/Hibridisasi
2.8 memilih dan memotong spesimen untuk pemeriksaan histopatologi
2.9 melakukan pemeriksaan mikroskopik potong beku
2.10 melakukan otopsi klinik
2.11 melakukan pemeriksaan secara biakan jaringan/setara
2.12 melakukan pemeriksaan spesimen/sampe dengan hewan percobaan
2.13 melakukan validasi hasil pemeriksaan sedang
2.14 membuat kesimpulan hasil pemeriksaan laboratorium
2.15 mensahkan laporan hasil pemeriksaan khusus
2.16 membuat laporan hasil pengujian spesimen lingkungan
2.17 memelihara fungsi peralatan laboraturium khusus
2.18 menilai hasil pengamatan kualitas lingkungan
2.19 merancang komponen pengolahan air limbah
2.20 menguji mutu bahan penunjang secara khusus
2.21 menguji alat secara khusus
2.22 menguji bahan uji untuk pemantapan mutu internal laboratorium secara
sederhana
2.23 mengevaluasi hasil pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu internal
2.24 melakukan evaluasi pemantapan mutu internal laboratorium
2.25 menguji bahan uji untuk pemantapan mutu eksternal laboratorium secara
sederhana
2.26 mengolah hasil pemeriksaan pemantapan mutu eksternal laboratorium
2.27 melakukan evaluasi pemantapan mutu eksternal laboratorium
2.28 melakukan supervisis ke laboratorium lain di dalam kota tentang
kelaboratoriuman canggih
2.29 melakukan supervisis ke laboratorium lain di luar kota tentang kelaboratoriuman
canggih
2.30 mengajar teori kelaboratoriuman pada pelatihan khusus
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana kegiatan
3.2 Kelancaran pengambilan spesimen/sampel dengan tindakan khusus
3.3 Kelancaran penilaian hasil pembuatan sediaan sitologi/histopatologi
3.4 Kelancaran pemeriksaan makroskopik spesimen patologi anatomi
3.5 Kelancaran pemeriksaan sediaan khusus secara mikroskopik
3.6 Kelancaran pemeriksaan dengan flowsitometer
3.7 Kelancaran pemeriksaan dengan PCR/LCR/Hibridisasi
3.8 Kelancaran spesimen untuk pemeriksaan histopatologi
3.9 Kelancaran pemeriksaan mikroskopik potong beku
3.10 Kelancaran otopsi klinik
3.11 Kelancaran pemeriksaan secara biakan jaringan/setara
3.12 Kelancaran pemeriksaan spesimen/sampe dengan hewan percobaan
3.13 Kelancaran validasi hasil pemeriksaan sedang
3.14 Ketepatankesimpulan hasil pemeriksaan laboratorium
3.15 Kelancaran hasil pemeriksaan khusus
3.16 KetepatanKelancaran hasil pengujian spesimen lingkungan
3.17 Kelancaran pemeliharaan fungsi peralatan laboraturium khusus
3.18 Kelancaran penilaian hasil pengamatan kualitas lingkungan
3.19 Ketepatanpengolahan air limbah
3.20 Kelancaran pengujian mutu bahan penunjang secara khusus
3.21 Kelancaran pengujian alat secara khusus
3.22 Kelancaran pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu internal laboratorium
secara sederhana
3.23 Ketepatanhasil pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu internal
3.24 Kelancaran evaluasi pemantapan mutu internal laboratorium
3.25 Kelancaran pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu eksternal laboratorium
secara sederhana
3.26 Kelancaran pengolahan hasil pemeriksaan pemantapan mutu eksternal
laboratorium
3.27 Kelancaran evaluasi pemantapan mutu eksternal laboratorium
3.28 Kelancaran supervisis ke laboratorium lain di dalam kota tentang
kelaboratoriuman canggih
3.29 Kelancaran supervisis ke laboratorium lain di luar kota tentang
kelaboratoriuman canggih
3.30 Kelancaran pengajaran teori kelaboratoriuman pada pelatihan khusus
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana kegiatan Dokumen
4.2 Laporan pengambilan spesimen/sampel dengan tindakan khusus Jasa
4.3 Laporan penilaian hasil pembuatan sediaan sitologi/histopatologi Jasa
4.4 Laporan pemeriksaan makroskopik spesimen patologi anatomi Jasa
4.5 Laporan pemeriksaan sediaan khusus secara mikroskopik Jasa
4.6 Laporan pemeriksaan dengan flowsitometer Jasa
4.7 Laporan pemeriksaan dengan PCR/LCR/Hibridisasi Jasa
4.8 Laporan spesimen untuk pemeriksaan histopatologi Jasa
4.9 Laporan pemeriksaan mikroskopik potong beku Jasa
4.10 Laporan otopsi klinik Jasa
4.11 Laporan pemeriksaan secara biakan jaringan/setara Jasa
4.12 Laporan pemeriksaan spesimen/sampe dengan hewan percobaan Jasa
4.13 Laporan validasi hasil pemeriksaan sedang Jasa
4.14 Dokumen kesimpulan hasil pemeriksaan laboratorium Dokumen
4.15 Laporan hasil pemeriksaan khusus Jasa
4.16 Dokumen laporan hasil pengujian spesimen lingkungan Dokumen
4.17 Laporan pemeliharaan fungsi peralatan laboraturium khusus Jasa
4.18 Laporan penilaian hasil pengamatan kualitas lingkungan Jasa
4.19 Dokumen pengolahan air limbah Dokumen
4.20 Laporan pengujian mutu bahan penunjang secara khusus Jasa
4.21 Laporan pengujian alat secara khusus Jasa
4.22 Laporan pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu internal laboratorium
secara sederhana Jasa
4.23 Dokumen hasil pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu internal Dokumen
4.24 Laporan evaluasi pemantapan mutu internal laboratorium Jasa
4.25 Laporan pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu eksternal laboratorium
secara sederhana Jasa
4.26 Laporan pengolahan hasil pemeriksaan pemantapan mutu eksternal laboratorium
Jasa
4.27 Laporan evaluasi pemantapan mutu eksternal laboratorium Jasa
4.28 Laporan supervisis ke laboratorium lain di dalam kota tentang kelaboratoriuman
canggih Jasa
4.29 Laporan supervisis ke laboratorium lain di luar kota tentang kelaboratoriuman
canggih Jasa
4.30 Laporan pengajaran teori kelaboratoriuman pada pelatihan khusus Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Muda dalam Menyusun rencana kegiatan serta
Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan khusus memerlukan pengetahuan
tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan
dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Pranata Laboratorium
Kesehatan Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Muda dalam Menyusun rencana kegiatan serta
Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan khusus secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Muda dalam Menyusun rencana kegiatan serta
Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan khusus berdasarkan pekerjaan
dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda terdiri dari tugas-tugas
yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana kegiatan serta Mengambil
spesimen/sampel dengan tindakan khusus melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Laboratorium Kesehatan Muda
untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi
tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Madya mempuyai tugas Menyusun rencana
kegiatan serta melakukan validasi hasil pemeriksaan canggih
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rencana kegiatan
2.2 melakukan validasi hasil pemeriksaan canggih
2.3 memberikan konsultasi/ekspertis
2.4 memberikan kesaksian sebagai seksi ahli
2.5 membahas kasus-kasus khusus patologi anatomi
2.6 menguji bahan uji pemantapan mutu internal laboratorium secara khusus
2.7 menguji bahan uji pemantapan mutu eksternal laboratorium secara khusus
2.8 melakukan evaluasi hasil pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu eksternal
2.9 memberikan umpan balik hasil pemantapan mutu eksternal laboratorium
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana kegiatan
3.2 Kelancaran validasi hasil pemeriksaan canggih
3.3 Kelancaran pemberiankan konsultasi/ekspertis
3.4 Kelancaran pemberiankan kesaksian sebagai seksi ahli
3.5 Kelancaran kasus-kasus khusus patologi anatomi
3.6 Kelancaran pengujian bahan uji pemantapan mutu internal laboratorium secara
khusus
3.7 Kelancaran pengujian bahan uji pemantapan mutu eksternal laboratorium secara
khusus
3.8 Kelancaran evaluasi hasil pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu eksternal
3.9 Kelancaran pemberiankan umpan balik hasil pemantapan mutu eksternal
laboratorium
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana kegiatan Dokumen
4.2 Laporan validasi hasil pemeriksaan canggih Jasa
4.3 Laporan pemberiankan konsultasi/ekspertis Jasa
4.4 Laporan pemberiankan kesaksian sebagai seksi ahli Jasa
4.5 Laporan kasus-kasus khusus patologi anatomi Jasa
4.6 Laporan pengujian bahan uji pemantapan mutu internal laboratorium secara
khusus Jasa
4.7 Laporan pengujian bahan uji pemantapan mutu eksternal laboratorium secara
khusus Jasa
4.8 Laporan evaluasi hasil pengujian bahan uji untuk pemantapan mutu eksternal
Jasa
4.9 Laporan pemberiankan umpan balik hasil pemantapan mutu eksternal
laboratorium Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Madya dalam Menyusun rencana kegiatan serta
melakukan validasi hasil pemeriksaan canggih memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Pranata Laboratorium
Kesehatan Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Madya dalam Menyusun rencana kegiatan serta
melakukan validasi hasil pemeriksaan canggih secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Pranata Laboratorium Kesehatan Madya dalam Menyusun rencana kegiatan serta
melakukan validasi hasil pemeriksaan canggih berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya terdiri dari tugas-tugas
yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan
hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain
tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana kegiatan serta melakukan validasi hasil
pemeriksaan canggih melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Laboratorium Kesehatan Madya
untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan
yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PEREKAM MEDIS PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perekam Medis Pelaksana mempuyai tugas Mengidentifikasi kebutuhan
formulir dalam penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis kertas);
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM rekam medis
manual (berbasis kertas);
2.2 Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam formulir dalam penyusunan SIM
rekam medis manual (berbasis kertas);
2.3 Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual);
2.4 Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur pembentukan
SIM rekam medis (manual);
2.5 Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan
keputusan baik internal maupun eksternal
2.6 Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat
jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru
dan lama rawat jalan;
2.7 Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) rawat jalan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat jalan;
2.8 Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat
inap dan menginformasikan ke ruang perawatan dalam rangka pelaksanaan
rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
2.9 Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis rawat inap ke
petugas rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam
medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
2.10 Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK) dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat
inap;
2.11 Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien;
2.12 Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui pencatatan/registrasi
pasien;
2.13 Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat jalan melalui
pencatatan/ registerasi pasien;
2.14 Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat jalan melalui pencatatan/registerasi pasien;
2.15 Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien;
2.16 Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
2.17 Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
2.18 Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat inap dalam rangka pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/ registrasi
pasien;
2.19 Menerima data rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada;
2.20 Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
2.21 Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka asembling rekam medis
rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
2.22 Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka asembling rekam medis
rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
2.23 Membuat laporan incomplete dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
2.24 Menerima rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
2.25 Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
2.26 Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam
medis secara manual;
2.27 Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam
medis secara manual;
2.28 Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis secara manual dalam rangka
penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara manual;
2.29 Membuat laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis secara
manual;
2.30 Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien
rawat jalan ke dalam soft ware case mix
2.31 Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien
rawat inap ke dalam soft ware case mix;
2.32 Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
2.33 Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke
bagian akuntansi untuk diverifikasi internal;
2.34 Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian akuntansi;
2.35 Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix;
2.36 Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka penyimpanan rekam medis;
2.37 Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar penyimpanan rekam
medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan;
2.38 Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang bernilai guna dengan media
tertentu;
2.39 Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka proses retensi;
2.40 Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan;
2.41 Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;
2.42 Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan;
2.43 Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;
2.44 Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas
dan mortalitas pasien rawat jalan;
2.45 Menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian informed consent;
2.46 Mengidentifikasi data formulir analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam
medis;
2.47 Mengumpulkan data analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
2.48 Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis secara manual dalam rangka
evaluasi rekam medis pasien rawat inap; dan
2.49 Mengobservasi data pada setiap lembaran rekam medis dalam rangka evaluasi
keabsahan data
3. Tanggung Jawab :
3.1 kelancaran kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM rekam medis manual
(berbasis kertas);
3.2 kelancaran kebutuhan isi dan data dalam formulir dalam penyusunan SIM rekam
medis manual (berbasis kertas);
3.3 kelancaran pelaksanaan mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka
penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis (manual);
3.4 kelancaran pelaksanaan merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka
penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis (manual);
3.5 kelancaran informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan
baik internal maupun eksternal
3.6 kelancaran wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat
jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru
dan lama rawat jalan;
3.7 ketepatan dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) rawat jalan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat jalan;
3.8 kelancaran wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat
inap dan menginformasikan ke ruang perawatan dalam rangka pelaksanaan
rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
3.9 ketepatan rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis rawat inap ke
petugas rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam
medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
3.10 ketepatan, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK) dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat
inap;
3.11 kelancaran pelaksanaan mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan
melalui pencatatan/registrasi pasien;
3.12 ketepatan dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui pencatatan/registrasi
pasien;
3.13 ketepatan dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat jalan melalui
pencatatan/ registerasi pasien;
3.14 ketepatan indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat jalan melalui pencatatan/registerasi pasien;
3.15 kelancaran pelaksanaan mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap
melalui pencatatan/registrasi pasien;
3.16 ketepatan dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
3.17 ketepatan dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
3.18 ketepatan indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat inap dalam rangka pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/ registrasi
pasien;
3.19 kelancaran data rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada;
3.20 kelancaran pelaksanaan mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam
medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
3.21 kelancaran pelaksanaan menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka
asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
3.22 kelancaran pelaksanaan menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka
asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
3.23 ketepatan laporan incomplete dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
3.24 kelancaran rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
3.25 kelancaran pelaksanaan mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam
medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada;
3.26 kelancaran data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis
secara manual;
3.27 kelancaran pelaksanaan mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog
jenis formulir rekam medis secara manual;
3.28 ketepatan data katalog jenis formulir rekam medis secara manual dalam rangka
penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara manual;
3.29 ketepatan laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis secara
manual;
3.30 kelancaran pelaksanaan memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan
tindakan medis pasien rawat jalan ke dalam soft ware case mix
3.31 kelancaran pelaksanaan memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan
tindakan medis pasien rawat inap ke dalam soft ware case mix;
3.32 kelancaran pelaksanaan memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
3.33 ketepatan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke bagian
akuntansi untuk diverifikasi internal;
3.34 kelancaran kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian akuntansi;
3.35 kelancaran input ulang hasil koreksi kedalam software case mix;
3.36 kelancaran pelaksanaan menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka
penyimpanan rekam medis;
3.37 kelancaran pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar
penyimpanan rekam medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang
tidak berkepentingan;
3.38 kelancaran pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang
bernilai guna dengan media tertentu;
3.39 kelancaran pelaksanaan menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam
rangka proses retensi;
3.40 ketepatan daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan;
3.41 kelancaran pelaksanaan mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;
3.42 ketepatan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan;
3.43 ketepatan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;
3.44 ketepatan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan;
3.45 kelancaran pelaksanaan menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian
informed consent;
3.46 kelancaran data formulir analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam
medis;
3.47 ketepatan data analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
3.48 kelancaran keabsahan data rekam medis secara manual dalam rangka evaluasi
rekam medis pasien rawat inap; dan
3.49 kelancaran pelaksanaan mengobservasi data pada setiap lembaran rekam medis
dalam rangka evaluasi keabsahan data
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM rekam medis manual
(berbasis kertas); laporan
4.2 laporan kebutuhan isi dan data dalam formulir dalam penyusunan SIM rekam
medis manual (berbasis kertas); laporan
4.3 laporan pelaksanaan mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka
penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis (manual); laporan
4.4 laporan pelaksanaan merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka
penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis (manual); laporan
4.5 laporan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan baik
internal maupun eksternal laporan
4.6 laporan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat jalan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat jalan; laporan
4.7 dokumen dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) rawat jalan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat jalan; laporan
4.8 laporan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat inap
dan menginformasikan ke ruang perawatan dalam rangka pelaksanaan rekam
medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap; laporan
4.9 dokumen rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis rawat inap ke
petugas rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam
medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap; dokumen
4.10 dokumen, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK) dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat
inap; dokumen
4.11 laporan pelaksanaan mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan
melalui pencatatan/registrasi pasien; laporan
4.12 dokumen dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui pencatatan/registrasi
pasien; dokumen
4.13 dokumen dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat jalan melalui
pencatatan/ registerasi pasien; dokumen
4.14 dokumen indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien rawat
jalan melalui pencatatan/registerasi pasien; dokumen
4.15 laporan pelaksanaan mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap
melalui pencatatan/registrasi pasien; laporan
4.16 dokumen dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien; dokumen
4.17 dokumen dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien; dokumen
4.18 dokumen indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien rawat
inap dalam rangka pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/ registrasi
pasien; dokumen
4.19 laporan data rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada; laporan
4.20 laporan pelaksanaan mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam
medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.21 laporan pelaksanaan menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka
asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.22 laporan pelaksanaan menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka
asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.23 dokumen laporan incomplete dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada; dokumen
4.24 laporan rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.25 laporan pelaksanaan mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam
medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.26 laporan data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis
secara manual; laporan
4.27 laporan pelaksanaan mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog
jenis formulir rekam medis secara manual; laporan
4.28 dokumen data katalog jenis formulir rekam medis secara manual dalam rangka
penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara manual; dokumen
4.29 dokumen laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis secara
manual; dokumen
4.30 laporan pelaksanaan memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan
tindakan medis pasien rawat jalan ke dalam soft ware case mix laporan
4.31 laporan pelaksanaan memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan
tindakan medis pasien rawat inap ke dalam soft ware case mix; laporan
4.32 laporan pelaksanaan memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
laporan
4.33 dokumen dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke bagian
akuntansi untuk diverifikasi internal; dokumen
4.34 laporan kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian akuntansi;
laporan
4.35 laporan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix; laporan
4.36 laporan pelaksanaan menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka
penyimpanan rekam medis; laporan
4.37 laporan pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar
penyimpanan rekam medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang
tidak berkepentingan; laporan
4.38 laporan pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang bernilai
guna dengan media tertentu; laporan
4.39 laporan pelaksanaan menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam
rangka proses retensi; laporan
4.40 dokumen daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan; dokumen
4.41 laporan pelaksanaan mendistribusikan rekam medis ke unit terkait; laporan
4.42 dokumen data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan; dokumen
4.43 dokumen data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap; dokumen
4.44 dokumen data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan; dokumen
4.45 laporan pelaksanaan menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian informed
consent; laporan
4.46 laporan data formulir analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
laporan
4.47 dokumen data analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis; dokumen
4.48 laporan keabsahan data rekam medis secara manual dalam rangka evaluasi
rekam medis pasien rawat inap; dan laporan
4.49 laporan pelaksanaan mengobservasi data pada setiap lembaran rekam medis
dalam rangka evaluasi keabsahan data laporan
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Perekam Medis Pelaksana dalam Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam
penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis kertas); memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Perekam Medis Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Perekam Medis Pelaksana dalam Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam
penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis kertas); secara berkelanjutan
dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan,
kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Perekam Medis Pelaksana dalam Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam
penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis kertas); berdasarkan pekerjaan
dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Perekam Medis Pelaksana terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Perekam Medis Pelaksana meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam penyusunan
SIM rekam medis manual (berbasis kertas); melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perekam Medis Pelaksana untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perekam Medis Pelaksana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PEREKAM MEDIS PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PEREKAM MEDIS PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perekam Medis Pelaksana Lanjutan mempuyai tugas Memvalidasi kebenaran
data kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta
membuat kartu pasien dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
2. Uraian Tugas :
2.1 Memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial
pasien rawat inap serta membuat kartu pasien dalam rangka pelaksanaan rekam
medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
2.2 Menyiapkan rekam medis serta meminta rekam medis rawat jalan ke petugas
rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di
tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
2.3 Memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial
pasien rawat inap serta membuat kartu pasien dalam rangka pelaksanaan rekam
medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
2.4 Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka assembling rekam medis
rawat inap berdasarkan SOP yang ada;
2.5 Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka assembling rekam medis
rawat inap berdasarkan SOP yang ada;
2.6 Membuat laporan incomplete dalam rangka assembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
2.7 Mengidentifikasi data untuk analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
2.8 Mengklasifikasi data untuk analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
2.9 Mengklasifikasi data katalog jenis formulir rekam medis secara manual;
2.10 Memilih, mengkode dan mengindeks seluruh diagnosa penyakit pasien rawat
jalan sesuai buku pedoman yang telah ditentukan;
2.11 Memberi kode dan indeks tindakan medis pasien rawat jalan sesuai buku
pedoman yang ditentukan;
2.12 Memberi kode dan indeks tindakan medis pasien rawat inap sesuai buku
pedoman yang ditentukan;
2.13 Memproses permintaan surat keterangan medis, baik untuk pengadilan maupun
non pengadilan;
2.14 Memproses pembuatan resume/abstraksi rekam medis;
2.15 Mensortir rekam medis rawat inap;
2.16 Menyimpan rekam medis rawat inap dan menjaga agar penyimpanan rekam
medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan;
2.17 Menyimpan rekam medis rawat inap inaktif yang bernilai guna dengan media
tertentu dan menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM;
2.18 Memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam medis rawat jalan dan
menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10
tahun 1966 dan peraturan RS/PKM;
2.19 Menyusun rancangan jadwal retensi rekam medis;
2.20 Melaksanakan pemusnahan rekam medis;
2.21 Memberikan layanan jasa peminjaman rekam medis termasuk menyediakan data
untuk penelitian, pendidikan tenaga kesehatan;
2.22 Mencatat rekam medis yang dipinjam/dikeluarkan;
2.23 Memvalidasi rekam medis yang telah kembali sesuai peminjaman;
2.24 Melakukan analisa kuantitatif rekam medis (QA);
2.25 Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan;
2.26 Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan;
2.27 Mengumpulkan data penyakit tertentu untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan;
2.28 Mengumpulkan data penyakit tertentu untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat inap;
2.29 Melakukan analisis kuantitatif rekam medis;
2.30 Merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis dalam rangka pengumpulan
data untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;
2.31 Merekapitulasi data penyakit menular dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;
2.32 Merekapitulasi data penyakit tertentu dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;
2.33 Merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk penyusunan laporan
cakupan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
2.34 Merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk penyusunan laporan
mutu pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
2.35 Merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk penyusunan laporan
efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
2.36 Menyusun laporan mutu pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
2.37 Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka
penyusunan laporan rekam medis;
2.38 Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas penyakit pasien rawat inap dalam
rangka penyusunan laporan rekam medis;
2.39 Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas penyakit menular pasien rawat
jalan dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
2.40 Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas penyakit menular pasien rawat
inap dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
2.41 Melakukan monitoring analisis mutu sistem pengembalian rekam medis manual;
2.42 Merekapitulasi rekam medis masuk/keluar;
2.43 Memverifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi akses dalam rangka
keabsahan data; dan
2.44 Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis rawat jalan secara manual
3. Tanggung Jawab :
3.1 kelancaran pelaksanaan memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian
identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta membuat kartu pasien dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama
rawat jalan;
3.2 ketepatan rekam medis serta meminta rekam medis rawat jalan ke petugas
rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di
tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
3.3 kelancaran pelaksanaan memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian
identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta membuat kartu pasien dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama
rawat inap;
3.4 kelancaran pelaksanaan menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka
assembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada;
3.5 kelancaran pelaksanaan menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka
assembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada;
3.6 ketepatan laporan incomplete dalam rangka assembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
3.7 kelancaran data untuk analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
3.8 kelancaran pelaksanaan mengklasifikasi data untuk analisa kuantitatif rekam
medis secara manual;
3.9 kelancaran pelaksanaan mengklasifikasi data katalog jenis formulir rekam medis
secara manual;
3.10 kelancaran pelaksanaan memilih, mengkode dan mengindeks seluruh diagnosa
penyakit pasien rawat jalan sesuai buku pedoman yang telah ditentukan;
3.11 kelancaran pelaksanaan memberi kode dan indeks tindakan medis pasien rawat
jalan sesuai buku pedoman yang ditentukan;
3.12 kelancaran pelaksanaan memberi kode dan indeks tindakan medis pasien rawat
inap sesuai buku pedoman yang ditentukan;
3.13 kelancaran pelaksanaan memproses permintaan surat keterangan medis, baik
untuk pengadilan maupun non pengadilan;
3.14 kelancaran pelaksanaan memproses pembuatan resume/abstraksi rekam medis;
3.15 kelancaran pelaksanaan mensortir rekam medis rawat inap;
3.16 kelancaran pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat inap dan menjaga agar
penyimpanan rekam medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang
tidak berkepentingan;
3.17 kelancaran pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat inap inaktif yang
bernilai guna dengan media tertentu dan menjaga kerahasiaan isi rekam medis
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM;
3.18 kelancaran pelaksanaan memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam
medis rawat jalan dan menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM;
3.19 ketepatan rancangan jadwal retensi rekam medis;
3.20 kelancaran pemusnahan rekam medis;
3.21 kelancaran layanan jasa peminjaman rekam medis termasuk menyediakan data
untuk penelitian, pendidikan tenaga kesehatan;
3.22 kelancaran pelaksanaan mencatat rekam medis yang dipinjam/dikeluarkan;
3.23 kelancaran pelaksanaan memvalidasi rekam medis yang telah kembali sesuai
peminjaman;
3.24 kelancaran analisa kuantitatif rekam medis (QA);
3.25 ketepatan data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan;
3.26 ketepatan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan;
3.27 ketepatan data penyakit tertentu untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan;
3.28 ketepatan data penyakit tertentu untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat inap;
3.29 kelancaran analisis kuantitatif rekam medis;
3.30 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis dalam
rangka pengumpulan data untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas
pasien rawat inap;
3.31 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data penyakit menular dalam rangka
pengumpulan untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat
inap;
3.32 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data penyakit tertentu dalam rangka
pengumpulan untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat
inap;
3.33 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
3.34 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan mutu pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
3.35 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
3.36 ketepatan laporan mutu pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
3.37 ketepatan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka
penyusunan laporan rekam medis;
3.38 ketepatan laporan morbiditas dan mortalitas penyakit pasien rawat inap dalam
rangka penyusunan laporan rekam medis;
3.39 ketepatan laporan morbiditas dan mortalitas penyakit menular pasien rawat jalan
dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
3.40 ketepatan laporan morbiditas dan mortalitas penyakit menular pasien rawat inap
dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
3.41 kelancaran monitoring analisis mutu sistem pengembalian rekam medis manual;
3.42 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi rekam medis masuk/keluar;
3.43 kelancaran pelaksanaan memverifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi
akses dalam rangka keabsahan data; dan
3.44 kelancaran keabsahan data rekam medis rawat jalan secara manual
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan pelaksanaan memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian
identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta membuat kartu pasien dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama
rawat jalan; laporan
4.2 dokumen rekam medis serta meminta rekam medis rawat jalan ke petugas rekam
medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan; dokumen
4.3 laporan pelaksanaan memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian
identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta membuat kartu pasien dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama
rawat inap; laporan
4.4 laporan pelaksanaan menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka
assembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.5 laporan pelaksanaan menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka
assembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.6 dokumen laporan incomplete dalam rangka assembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada; laporan
4.7 laporan data untuk analisa kuantitatif rekam medis secara manual; dokumen
4.8 laporan pelaksanaan mengklasifikasi data untuk analisa kuantitatif rekam medis
secara manual; laporan
4.9 laporan pelaksanaan mengklasifikasi data katalog jenis formulir rekam medis
secara manual; laporan
4.10 laporan pelaksanaan memilih, mengkode dan mengindeks seluruh diagnosa
penyakit pasien rawat jalan sesuai buku pedoman yang telah ditentukan; laporan
4.11 laporan pelaksanaan memberi kode dan indeks tindakan medis pasien rawat
jalan sesuai buku pedoman yang ditentukan; laporan
4.12 laporan pelaksanaan memberi kode dan indeks tindakan medis pasien rawat inap
sesuai buku pedoman yang ditentukan; laporan
4.13 laporan pelaksanaan memproses permintaan surat keterangan medis, baik untuk
pengadilan maupun non pengadilan; laporan
4.14 laporan pelaksanaan memproses pembuatan resume/abstraksi rekam medis;
laporan
4.15 laporan pelaksanaan mensortir rekam medis rawat inap; laporan
4.16 laporan pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat inap dan menjaga agar
penyimpanan rekam medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang
tidak berkepentingan; laporan
4.17 laporan pelaksanaan menyimpan rekam medis rawat inap inaktif yang bernilai
guna dengan media tertentu dan menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM; laporan
4.18 laporan pelaksanaan memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam medis
rawat jalan dan menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM; laporan
4.19 dokumen rancangan jadwal retensi rekam medis; dokumen
4.20 laporan pemusnahan rekam medis; laporan
4.21 laporan layanan jasa peminjaman rekam medis termasuk menyediakan data
untuk penelitian, pendidikan tenaga kesehatan; laporan
4.22 laporan pelaksanaan mencatat rekam medis yang dipinjam/dikeluarkan; laporan
4.23 laporan pelaksanaan memvalidasi rekam medis yang telah kembali sesuai
peminjaman; laporan
4.24 laporan analisa kuantitatif rekam medis (QA); laporan
4.25 dokumen data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan; dokumen
4.26 dokumen data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan; dokumen
4.27 dokumen data penyakit tertentu untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan; dokumen
4.28 dokumen data penyakit tertentu untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat inap; dokumen
4.29 laporan analisis kuantitatif rekam medis; laporan
4.30 laporan pelaksanaan merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis dalam
rangka pengumpulan data untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas
pasien rawat inap; laporan
4.31 laporan pelaksanaan merekapitulasi data penyakit menular dalam rangka
pengumpulan untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat
inap; laporan
4.32 laporan pelaksanaan merekapitulasi data penyakit tertentu dalam rangka
pengumpulan untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat
inap; laporan
4.33 laporan pelaksanaan merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
laporan
4.34 laporan pelaksanaan merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan mutu pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan; laporan
4.35 laporan pelaksanaan merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan untuk
penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
laporan
4.36 dokumen laporan mutu pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit dalam rangka penyusunan laporan rekam medis; dokumen
4.37 dokumen laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka
penyusunan laporan rekam medis; dokumen
4.38 dokumen laporan morbiditas dan mortalitas penyakit pasien rawat inap dalam
rangka penyusunan laporan rekam medis; dokumen
4.39 dokumen laporan morbiditas dan mortalitas penyakit menular pasien rawat jalan
dalam rangka penyusunan laporan rekam medis; dokumen
4.40 dokumen laporan morbiditas dan mortalitas penyakit menular pasien rawat inap
dalam rangka penyusunan laporan rekam medis; dokumen
4.41 laporan monitoring analisis mutu sistem pengembalian rekam medis manual;
laporan
4.42 laporan pelaksanaan merekapitulasi rekam medis masuk/keluar; laporan
4.43 laporan pelaksanaan memverifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi
akses dalam rangka keabsahan data; dan laporan
4.44 laporan keabsahan data rekam medis rawat jalan secara manual laporan
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Perekam Medis Pelaksana Lanjutan dalam Memvalidasi kebenaran data
kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta
membuat kartu pasien dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan; memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Perekam Medis Pelaksana
Lanjutan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Perekam Medis Pelaksana Lanjutan dalam Memvalidasi kebenaran data
kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta
membuat kartu pasien dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan; secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Perekam Medis Pelaksana Lanjutan dalam Memvalidasi kebenaran data
kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta
membuat kartu pasien dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan; berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Perekam Medis Pelaksana Lanjutan terdiri dari tugas-tugas yang
jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Perekam Medis Pelaksana Lanjutan meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian
identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta membuat kartu pasien dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama
rawat jalan; melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perekam Medis Pelaksana Lanjutan
untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi
tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perekam Medis Pelaksana Lanjutan mempunyai resiko
dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PEREKAM MEDIS PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PEREKAM MEDIS PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Perekam Medis Penyelia mempuyai tugas Mengusulkan hasil rancangan alur
kegiatan pelayanan dalam rangka menyusun alur pembentukan SIM rekam
medis (manual);
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan pelayanan dalam rangka menyusun
alur pembentukan SIM rekam medis (manual);
2.2 Melakukan komunikasi/sosialisasi alur kegiatan pelayanan dalam rangka
menyusun alur pembentukan SIM rekam medis (manual);
2.3 Mengusulkan rekomendasi sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka
menyiapkan pengumpulan data rekam medis;
2.4 Membuat usulan bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan
medis dan panduan pengisian rekam medis dalam rangka persiapan
pengumpulan;
2.5 Mengolah data analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
2.6 Membuat laporan data analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
2.7 Mengklarifikasi data analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
2.8 Memberi kode dan indeks penyakit dan kode tindakan medis dan kematian
pasien rawat inap sesuai buku pedoman yang telah ditentukan dalam rangka
pengolahan data rekam medis;
2.9 Memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam medis rawat inap dan
menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10
tahun 1966 dan peraturan RS/PKM dalam rangka penyimpanan rekam medis;
2.10 Menilai rancangan jadwal retensi rekam medis dalam rangka penyusutan/retensi
rekam medis;
2.11 Menilai rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka penyusutan/retensi
rekam medis;
2.12 Membuat berita acara pemusnahan rekam medis dalam rangka
penyusutan/retensi rekam medis;
2.13 Mengidentifikasikan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan
keputusan, baik pihak intern maupun sarana pelayanan kesehatan ekstern dalam
rangka persiapan pengumpulan data rekam medis;
2.14 Membuat laporan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis;
2.15 Membuat usulan bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan
medis dan panduan pengisiannya dalam rangka persiapan pengumpulan data
rekam medis;
2.16 Mengevaluasi formulir rekam medis yang digunakan dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis;
2.17 Memperbaiki bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan medis
dan panduan pengisiannya dalam rangka persiapan pengumpulan data rekam
medis;
2.18 Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas
dan mortalitas pasien rawat inap dalam rangka pengumpulan data rekam medis;
2.19 Merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan data
rekam medis;
2.20 Merekapitulasi data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan data penyakit dan
tindakan medis;
2.21 Merekapitulasi data penyakit tertentu untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan data penyakit dan
tindakan medis;
2.22 Menyusun laporan cakupan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit;
2.23 Menyusun laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit;
2.24 Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas penyakit tertentu rawat jalan;
2.25 Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas penyakit tertentu rawat inap;
2.26 Memvalidasi surat keterangan medis baik untuk pengadilan maupun non
pengadilan dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
2.27 Memberikan informed consent pelepasan informasi atas data medis yang akan
dikeluarkan rumah sakit dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
2.28 Melakukan koordinasi pihak yang terkait data yang menyimpang/tidak sesuai
dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam medis secara manual (rawat inap);
2.29 Membuat kesimpulan dan saran dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam
medis rawat inap secara manual;
2.30 Melakukan observasi data pada setiap lembaran rekam medis dalam rangka
evaluasi keabsahan data rekam medis secara manual (rawat jalan);
2.31 Melakukan verifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi akses dalam
rangka evaluasi keabsahan rekam medis rawat jalan secara manual;
2.32 Melakukan koordinasi pihak yang terkait data yang menyimpang/tidak sesuai
dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam medis rawat jalan secara manual;
dan
2.33 Membuat kesimpulan dan saran dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam
medis rawat jalan secara manual
3. Tanggung Jawab :
3.1 kelancaran pelaksanaan mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan pelayanan
dalam rangka menyusun alur pembentukan SIM rekam medis (manual);
3.2 kelancaran komunikasi/sosialisasi alur kegiatan pelayanan dalam rangka
menyusun alur pembentukan SIM rekam medis (manual);
3.3 kelancaran pelaksanaan mengusulkan rekomendasi sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam rangka menyiapkan pengumpulan data rekam medis;
3.4 ketepatan usulan bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan
medis dan panduan pengisian rekam medis dalam rangka persiapan
pengumpulan;
3.5 ketepatan data analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
3.6 ketepatan laporan data analisa kuantitatif rekam medis secara manual;
3.7 kelancaran pelaksanaan mengklarifikasi data analisa kuantitatif rekam medis
secara manual;
3.8 kelancaran pelaksanaan memberi kode dan indeks penyakit dan kode tindakan
medis dan kematian pasien rawat inap sesuai buku pedoman yang telah
ditentukan dalam rangka pengolahan data rekam medis;
3.9 kelancaran pelaksanaan memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam
medis rawat inap dan menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM dalam rangka
penyimpanan rekam medis;
3.10 kelancaran pelaksanaan menilai rancangan jadwal retensi rekam medis dalam
rangka penyusutan/retensi rekam medis;
3.11 kelancaran pelaksanaan menilai rekam medis yang akan disusutkan dalam
rangka penyusutan/retensi rekam medis;
3.12 ketepatan berita acara pemusnahan rekam medis dalam rangka
penyusutan/retensi rekam medis;
3.13 kelancarankan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan
keputusan, baik pihak intern maupun sarana pelayanan kesehatan ekstern dalam
rangka persiapan pengumpulan data rekam medis;
3.14 ketepatan laporan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis;
3.15 ketepatan usulan bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan
medis dan panduan pengisiannya dalam rangka persiapan pengumpulan data
rekam medis;
3.16 kelancaran formulir rekam medis yang digunakan dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis;
3.17 kelancaran pelaksanaan memperbaiki bentuk formulir untuk pengolahan data
kegiatan pelayanan medis dan panduan pengisiannya dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis;
3.18 ketepatan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat inap dalam rangka pengumpulan data rekam medis;
3.19 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis untuk
penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka
pengumpulan data rekam medis;
3.20 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data penyakit menular untuk penyusunan
laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan
data penyakit dan tindakan medis;
3.21 kelancaran pelaksanaan merekapitulasi data penyakit tertentu untuk penyusunan
laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan
data penyakit dan tindakan medis;
3.22 ketepatan laporan cakupan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit;
3.23 ketepatan laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit;
3.24 ketepatan laporan morbiditas dan mortalitas penyakit tertentu rawat jalan;
3.25 ketepatan laporan morbiditas dan mortalitas penyakit tertentu rawat inap;
3.26 kelancaran pelaksanaan memvalidasi surat keterangan medis baik untuk
pengadilan maupun non pengadilan dalam rangka penyusunan laporan rekam
medis;
3.27 kelancaran informed consent pelepasan informasi atas data medis yang akan
dikeluarkan rumah sakit dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
3.28 kelancaran koordinasi pihak yang terkait data yang menyimpang/tidak sesuai
dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam medis secara manual (rawat inap);
3.29 ketepatan kesimpulan dan saran dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam
medis rawat inap secara manual;
3.30 kelancaran observasi data pada setiap lembaran rekam medis dalam rangka
evaluasi keabsahan data rekam medis secara manual (rawat jalan);
3.31 kelancaran verifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi akses dalam
rangka evaluasi keabsahan rekam medis rawat jalan secara manual;
3.32 kelancaran koordinasi pihak yang terkait data yang menyimpang/tidak sesuai
dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam medis rawat jalan secara manual;
dan
3.33 ketepatan kesimpulan dan saran dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam
medis rawat jalan secara manual
4. Hasil Kerja :
4.1 laporan pelaksanaan mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan pelayanan
dalam rangka menyusun alur pembentukan SIM rekam medis (manual); laporan
4.2 laporan komunikasi/sosialisasi alur kegiatan pelayanan dalam rangka menyusun
alur pembentukan SIM rekam medis (manual); laporan
4.3 laporan pelaksanaan mengusulkan rekomendasi sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam rangka menyiapkan pengumpulan data rekam medis; laporan
4.4 dokumen usulan bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan
medis dan panduan pengisian rekam medis dalam rangka persiapan
pengumpulan; dokumen
4.5 dokumen data analisa kuantitatif rekam medis secara manual; dokumen
4.6 dokumen laporan data analisa kuantitatif rekam medis secara manual; dokumen
4.7 laporan pelaksanaan mengklarifikasi data analisa kuantitatif rekam medis secara
manual; laporan
4.8 laporan pelaksanaan memberi kode dan indeks penyakit dan kode tindakan
medis dan kematian pasien rawat inap sesuai buku pedoman yang telah
ditentukan dalam rangka pengolahan data rekam medis; laporan
4.9 laporan pelaksanaan memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam medis
rawat inap dan menjaga kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM dalam rangka
penyimpanan rekam medis; laporan
4.10 laporan pelaksanaan menilai rancangan jadwal retensi rekam medis dalam
rangka penyusutan/retensi rekam medis; laporan
4.11 laporan pelaksanaan menilai rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka
penyusutan/retensi rekam medis; laporan
4.12 dokumen berita acara pemusnahan rekam medis dalam rangka
penyusutan/retensi rekam medis; dokumen
4.13 laporankan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan,
baik pihak intern maupun sarana pelayanan kesehatan ekstern dalam rangka
persiapan pengumpulan data rekam medis; laporan
4.14 dokumen laporan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis; dokumen
4.15 dokumen usulan bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan
medis dan panduan pengisiannya dalam rangka persiapan pengumpulan data
rekam medis; dokumen
4.16 laporan formulir rekam medis yang digunakan dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis; laporan
4.17 laporan pelaksanaan memperbaiki bentuk formulir untuk pengolahan data
kegiatan pelayanan medis dan panduan pengisiannya dalam rangka persiapan
pengumpulan data rekam medis; laporan
4.18 dokumen data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat inap dalam rangka pengumpulan data rekam medis;
dokumen
4.19 laporan pelaksanaan merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis untuk
penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka
pengumpulan data rekam medis; laporan
4.20 laporan pelaksanaan merekapitulasi data penyakit menular untuk penyusunan
laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan
data penyakit dan tindakan medis; laporan
4.21 laporan pelaksanaan merekapitulasi data penyakit tertentu untuk penyusunan
laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan
data penyakit dan tindakan medis; laporan
4.22 dokumen laporan cakupan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit; dokumen
4.23 dokumen laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan/statistik
rumah sakit; dokumen
4.24 dokumen laporan morbiditas dan mortalitas penyakit tertentu rawat jalan;
dokumen
4.25 dokumen laporan morbiditas dan mortalitas penyakit tertentu rawat inap;
dokumen
4.26 laporan pelaksanaan memvalidasi surat keterangan medis baik untuk pengadilan
maupun non pengadilan dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
laporan
4.27 laporan informed consent pelepasan informasi atas data medis yang akan
dikeluarkan rumah sakit dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;
laporan
4.28 laporan koordinasi pihak yang terkait data yang menyimpang/tidak sesuai dalam
rangka evaluasi keabsahan data rekam medis secara manual (rawat inap);
laporan
4.29 dokumen kesimpulan dan saran dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam
medis rawat inap secara manual; dokumen
4.30 laporan observasi data pada setiap lembaran rekam medis dalam rangka evaluasi
keabsahan data rekam medis secara manual (rawat jalan); laporan
4.31 laporan verifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi akses dalam rangka
evaluasi keabsahan rekam medis rawat jalan secara manual; laporan
4.32 laporan koordinasi pihak yang terkait data yang menyimpang/tidak sesuai dalam
rangka evaluasi keabsahan data rekam medis rawat jalan secara manual; dan
laporan
4.33 dokumen kesimpulan dan saran dalam rangka evaluasi keabsahan data rekam
medis rawat jalan secara manual dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Perekam Medis Penyelia dalam Mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan
pelayanan dalam rangka menyusun alur pembentukan SIM rekam medis
(manual); memerlukan pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan
operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul,
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Perekam Medis Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Perekam Medis Penyelia dalam Mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan
pelayanan dalam rangka menyusun alur pembentukan SIM rekam medis
(manual); secara berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang
harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu
dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Perekam Medis Penyelia dalam Mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan
pelayanan dalam rangka menyusun alur pembentukan SIM rekam medis
(manual); berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan
dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Perekam Medis Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Perekam Medis Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan pelayanan
dalam rangka menyusun alur pembentukan SIM rekam medis (manual);
melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Perekam Medis Penyelia untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Perekam Medis Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PEREKAM MEDIS PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : SANITARIAN PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Sanitarian Pelaksana mempuyai tugas Menentukan diagnosa dan treatment
intervensi awal secara konvensional pada objek kelompok I
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun TOR dalam rangka menyusun rencana lima tahunan
tingkat
KabupateniKota
2.2 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat
Propinsi
2.3 Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun
rencana lima tahunan
tingkat Propinsi
2.4 Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat
KabupateniKota
2.5 Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat Kabupatenl Kota
2.6 Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun rencana lima tahunan
tingkat Kabupatenl Kota
2.7 Menyusun
TOR rancangan dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat
KabupatenlKota
2.8 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana
tahunan tingkat
KabupateniKota
2.9 Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana tahunan
tingkat KabupatenlKota
2.10 Menganalisis data secara sederhana dalam rangka menyusun
rencana tahunan
tingkat
KabupatenlKota
2.11 Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan
2.12 Menyusun rencana tiga bulanan tingkat Kecamatan
2.13 Menyusun rencana bulanan tingkat Kecamatan
2.14 Menyusun rencana operasional tingkat Kecamatan
2.15 Menyusun data literatur dalam rangka penyusunan petunjuk
pelaksanaanlpetunjuk teknis
2.16 Menyusun data literatur dalam rangka menyusun pedoman
2.17 Mengumpulkan data sekunder untuk pengamatan kesehatan
lingkungan
2.18 Melakukan pengolahan data secara manual untuk pengamatan kesehatan
lingkungan
2.19 Melakukan pemeriksaan secara sederhana pada objek
kelompok
11
2.20 Mengambil sampel dan specimen secara konvensional pada
objek kelompok I
2.21 Mengambil sampel secara sederhana pada objek kelompok
I!
2.22 Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal secara konvensional pada
objek kelompok
I
2.23 Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
sederhana pada
objek kelompok
II
2.24 Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelornpok I awal lokal
2.25 Membuat instrumen sederhana untuk identifikasi perilaku
2.26 Membuat instrumen lanjut untuk identifikasi perilaku
2.27 Mengumpulkan data primer untuk
identifikasi perilaku
2.28 Mengumpulkan data sekunder untuk identifikasi perilaku
2.29 Melakukan tabulasi dan pengumpulan data sedehana untuk
menganalisa
perilaku
2.30 Menganalisa secara sederhana
tentang perilaku
2.31 Membuat perencanaan sederhana untuk pemberdayaan
masyarakat
2.32 Mengembangkan materi sederhana untuk pemberdayaan masyarakat
2.33 Mempersiapkan dan memelihara alat peraga
2.34 Melakukan pemberdayaan individu secara umum
2.35 Membuat
laporan hasil pemberdayaan
2.36 Melakukan pengumpulan data tentang masalah kesehatan
dalam rangka
menggerakkan kelompok potensial masyarakat
2.37 Melakukan pertemuan lintas sektoral
2.38 Mendapatkan calon kader untuk penggerakan masyarakat
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan penyusunan TOR dalam rangka Ketepatan penyusunan rencana lima
tahunan
tingkat
KabupateniKota
3.2 Ketepatan pengumpulan data dalam rangka Ketepatan penyusunan rencana lima
tahunan tingkat Propinsi
3.3 Ketepatan pengolahan data secara sederhana dalam rangka Ketepatan
penyusunan
rencana lima tahunan tingkat Propinsi
3.4 Ketepatan pengolahan data lanjut dalam rangka Ketepatan penyusunan rencana
lima
tahunan tingkat
KabupateniKota
3.5 Ketepatan penyusunan rancangan rencana lima tahunan tingkat Kabupatenl Kota
3.6 Ketepatan penyempurnaan rancangan dalam rangka Ketepatan penyusunan
rencana lima tahunan tingkat Kabupatenl Kota
3.7 Ketepatan penyusunan
TOR rancangan dalam rangka Ketepatan penyusunan
rencana tahunan tingkat KabupatenlKota
3.8 Ketepatan pengumpulan data dalam rangka Ketepatan penyusunan rencana
tahunan tingkat
KabupateniKota
3.9 Ketepatan pengolahan data secara sederhana dalam rangka Ketepatan
penyusunan rencana tahunan tingkat KabupatenlKota
3.10 Ketepatan pelaksanaan analisis data secara sederhana dalam rangka Ketepatan
penyusunan
rencana tahunan tingkat
KabupatenlKota
3.11 Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan
3.12 Ketepatan penyusunan rencana tiga bulanan tingkat Kecamatan
3.13 Ketepatan penyusunan rencana bulanan tingkat Kecamatan
3.14 Ketepatan penyusunan rencana operasional tingkat Kecamatan
3.15 Ketepatan penyusunan data literatur dalam rangka penyusunan petunjuk
pelaksanaanlpetunjuk teknis
3.16 Ketepatan penyusunan data literatur dalam rangka Ketepatan penyusunan
pedoman
3.17 Ketepatan pengumpulan data sekunder untuk pengamatan kesehatan
lingkungan
3.18 Kelancaran pelaksanaan pengolahan data secara manual untuk pengamatan
kesehatan lingkungan
3.19 Kelancaran pelaksanaan pemeriksaan secara sederhana pada objek
kelompok
11
3.20 Kelancaran pengambilan sampel dan specimen secara konvensional pada
objek
kelompok I
3.21 Kelancaran pengambilan sampel secara sederhana pada objek kelompok
I!
3.22 Kelancaran penentiuan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
konvensional pada objek kelompok
I
3.23 Kelancaran penentiuan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
sederhana
pada objek kelompok
II
3.24 Kelancaran pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelornpok I
awal lokal
3.25 Kelancaran pembuatan instrumen sederhana untuk identifikasi perilaku
3.26 Kelancaran pembuatan instrumen lanjut untuk identifikasi perilaku
3.27 Ketepatan pengumpulan data primer untuk
identifikasi perilaku
3.28 Ketepatan pengumpulan data sekunder untuk identifikasi perilaku
3.29 Kelancaran pelaksanaan tabulasi dan pengumpulan data sedehana untuk
Kelancaran penganalisaan perilaku
3.30 Kelancaran penganalisaan secara sederhana
tentang perilaku
3.31 Kelancaran pembuatan perencanaan sederhana untuk pemberdayaan
masyarakat
3.32 Kelancaran pengembangan materi sederhana untuk pemberdayaan masyarakat
3.33 Kelancaran persiapan dan memelihara alat peraga
3.34 Kelancaran pelaksanaan pemberdayaan individu secara umum
3.35 Kelancaran pembuatan
Ketepatan hasil pemberdayaan
3.36 Kelancaran pelaksanaan pengumpulan data tentang masalah kesehatan
dalam
rangka menggerakkan kelompok potensial masyarakat
3.37 Kelancaran pelaksanaan pertemuan lintas sektoral
3.38 Kelancaran pelaksanaan pendapatan calon kader untuk penggerakan masyarakat
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan penyusunan TOR dalam rangka Laporan penyusunan rencana lima
tahunan
tingkat
KabupateniKota
Jasa
4.2 Laporan pengumpulan data dalam rangka Laporan penyusunan rencana lima
tahunan tingkat Propinsi Jasa
4.3 Laporan pengolahan data secara sederhana dalam rangka Laporan penyusunan
rencana lima tahunan tingkat Propinsi Jasa
4.4 Laporan pengolahan data lanjut dalam rangka Laporan penyusunan rencana lima
tahunan tingkat
KabupateniKota
Jasa
4.5 Laporan penyusunan rancangan rencana lima tahunan tingkat Kabupatenl Kota
Jasa
4.6 Laporan penyempurnaan rancangan dalam rangka Laporan penyusunan rencana
lima tahunan tingkat Kabupatenl Kota
Jasa
4.7 Laporan penyusunan
TOR rancangan dalam rangka Laporan penyusunan
rencana tahunan tingkat KabupatenlKota Jasa
4.8 Laporan pengumpulan data dalam rangka Laporan penyusunan rencana
tahunan
tingkat
KabupateniKota
Jasa
4.9 Laporan pengolahan data secara sederhana dalam rangka Laporan penyusunan
rencana tahunan tingkat KabupatenlKota
Jasa
4.10 Laporan pelaksanaan analisis data secara sederhana dalam rangka Laporan
penyusunan
rencana tahunan tingkat
KabupatenlKota Jasa
4.11 Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan
Jasa
4.12 Laporan penyusunan rencana tiga bulanan tingkat Kecamatan
Jasa
4.13 Laporan penyusunan rencana bulanan tingkat Kecamatan
Jasa
4.14 Laporan penyusunan rencana operasional tingkat Kecamatan Jasa
4.15 Laporan penyusunan data literatur dalam rangka penyusunan petunjuk
pelaksanaanlpetunjuk teknis Jasa
4.16 Laporan penyusunan data literatur dalam rangka Laporan penyusunan pedoman
Jasa
4.17 Laporan pengumpulan data sekunder untuk pengamatan kesehatan
lingkungan
Dokumen
4.18 Dokumen pelaksanaan pengolahan data secara manual untuk pengamatan
kesehatan lingkungan Dokumen
4.19 Dokumen pelaksanaan pemeriksaan secara sederhana pada objek
kelompok
11
Dokumen
4.20 Dokumen pengambilan sampel dan specimen secara konvensional pada
objek
kelompok I Dokumen
4.21 Dokumen pengambilan sampel secara sederhana pada objek kelompok
I!
Dokumen
4.22 Dokumen penentiuan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
konvensional pada objek kelompok
I Dokumen
4.23 Dokumen penentiuan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
sederhana
pada objek kelompok
II Dokumen
4.24 Dokumen pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelornpok I awal
lokal Dokumen
4.25 Dokumen pembuatan instrumen sederhana untuk identifikasi perilaku Dokumen
4.26 Dokumen pembuatan instrumen lanjut untuk identifikasi perilaku
Dokumen
4.27 Laporan pengumpulan data primer untuk
identifikasi perilaku
Dokumen
4.28 Laporan pengumpulan data sekunder untuk identifikasi perilaku
Dokumen
4.29 Dokumen pelaksanaan tabulasi dan pengumpulan data sedehana untuk
Dokumen penganalisaan perilaku Dokumen
4.30 Dokumen penganalisaan secara sederhana
tentang perilaku
Dokumen
4.31 Dokumen pembuatan perencanaan sederhana untuk pemberdayaan
masyarakat
Dokumen
4.32 Dokumen pengembangan materi sederhana untuk pemberdayaan masyarakat
Dokumen
4.33 Dokumen persiapan dan memelihara alat peraga
Dokumen
4.34 Dokumen pelaksanaan pemberdayaan individu secara umum
Dokumen
4.35 Dokumen pembuatan
laporan hasil pemberdayaan Dokumen
4.36 Dokumen pelaksanaan pengumpulan data tentang masalah kesehatan
dalam
rangka menggerakkan kelompok potensial masyarakat Dokumen
4.37 Dokumen pelaksanaan pertemuan lintas sektoral Dokumen
4.38 Dokumen pelaksanaan pendapatan calon kader untuk penggerakan masyarakat
Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Sanitarian Pelaksana dalam Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara konvensional pada objek kelompok I memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Sanitarian Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Sanitarian Pelaksana dalam Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara konvensional pada objek kelompok I secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Sanitarian Pelaksana dalam Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara konvensional pada objek kelompok I berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Sanitarian Pelaksana terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Sanitarian Pelaksana meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara konvensional pada objek kelompok I melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Sanitarian Pelaksana untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Sanitarian Pelaksana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : SANITARIAN PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : SANITARIAN PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Sanitarian Pelaksana Lanjutan mempuyai tugas Menentukan diagnosa dan
treatment intervensi objek kelompok I lanjut sederhana
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengumpulkan data untuk menyusun rencana lima tahunan
tingkat
Pusat
2.2 Mengolah data secara sederhana untuk menyusun rencana
lima tahunan tingkat
Pusat
2.3 Menganalisa data secara sederhana untuk menyusun rencara
lima tahunan
tingkat
KabupatenIKota
2.4 Menyajikan racangan rencana lima tahunan tingkat Kabupatenl
Kota
2.5 Mengumpulkan data untuk menyiapkan rencana tahunan
tingkat Propinsi
2.6 Mengumpulkan data untuk menyiapkan rencana tahunan
tingkat
Pusat
2.7 Mengolah data secara lanjut untuk rnenyiapkan rencana
tahunan tingkat
KabupatenlKota 8. Menganalisis data secara sederhana untuk
2.8 Menganalisis data secara sederhana untuk menyiapkan
rencana tahunan tingkat
KabupatenlKota
2.9 Menyusun rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan
2.10 Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat Kabupatenl
Kota
2.11 Menyempurnakan rancangan rencana tahunan tingkat
Kecamatan
2.12 Menyusun rencana tiga bulanan tingkat KabupatenlKota
2.13 Menyusun rencana bulanan tingkat KabupatenIKota
2.14 ~enyusun rencana operasional tingkat KabupatenIKota
2.15 Menyusun data literatur untuk menyusun peraturan
2.16 Menyiapkan
lapangan untuk pelaksanaan studi kelayakan
2.17 Melakukan pengolahan data dengan alat bantu elektronik
2.18 Melakukan pemeriksaan objek kelompok II secara konvensional
2.19 Mengambil sample objek kelompok
II konvensional
2.20 Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I lanjut
sederhana
2.21 Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I1 awal
konvensional
2.22 Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok
I awal regional
2.23 Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok
II awal lokal
2.24 Melakukan
kunjunganlbimtek ke objek kelompok I lokal
2.25 Melakukan tabulasi dan pengumpulan data lanjut untuk menganalisa perilaku
2.26 Melakukan
analisis lanjut untuk menganalisa perilaku
2.27 Menyimpulkan dan membuat
laporan tentang analisis perilaku
2.28 Membuat perencanaan tingkat lanjut untuk pemberdayaan masyarakat
2.29 Mengembangkan materi tingkat lanjut untuk pemberdayaan masyarakat
2.30 Melakukan pemberdayaan individu potensial
2.31 Melakukan tabulasi dan analisa data untuk menggerakkan
kelompok potensial
masyarakat
2.32 Melatih calon kader untuk mendapatkan kader
2.33 Membina calon kader untuk mendapatkan kader
2.34 Membimbing survei desa sendiri.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran pengumpulan data untuk Ketepatan penyusunan rencana lima
tahunan
tingkat
Pusat
3.2 Kelancaran pengolahan data secara sederhana untuk Ketepatan penyusunan
rencana
lima tahunan tingkat
Pusat
3.3 Kelancaran penganalisaan data secara sederhana untuk Ketepatan penyusunan
rencara
lima tahunan tingkat
KabupatenIKota
3.4 Kelancaran penyajian racangan rencana lima tahunan tingkat Kabupatenl
Kota
3.5 Kelancaran pengumpulan data untuk Ketepatan persiapan rencana tahunan
tingkat Propinsi
3.6 Kelancaran pengumpulan data untuk Ketepatan persiapan rencana tahunan
tingkat
Pusat
3.7 Kelancaran pengolahan data secara lanjut untuk rnenyiapkan rencana
tahunan
tingkat
KabupatenlKota 8. Kelancaran pelaksanaan analisis data secara
sederhana untuk
3.8 Kelancaran pelaksanaan analisis data secara sederhana untuk Ketepatan
persiapan
rencana tahunan tingkat KabupatenlKota
3.9 Ketepatan penyusunan rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan
3.10 Kelancaran penyajian rancangan rencana tahunan tingkat Kabupatenl
Kota
3.11 Ketepatan penyempurnaan rancangan rencana tahunan tingkat
Kecamatan
3.12 Ketepatan penyusunan rencana tiga bulanan tingkat KabupatenlKota
3.13 Ketepatan penyusunan rencana bulanan tingkat KabupatenIKota
3.14 Ketepatan penyusunan rencana operasional tingkat KabupatenIKota
3.15 Ketepatan penyusunan data literatur untuk Ketepatan penyusunan peraturan
3.16 Ketepatan persiapan
lapangan untuk pelaksanaan studi kelayakan
3.17 Kelancaran pelaksanaan pengolahan data dengan alat bantu elektronik
3.18 Kelancaran pelaksanaan pemeriksaan objek kelompok II secara konvensional
3.19 Kelancaran pengambilan sample objek kelompok
II konvensional
3.20 Kelancaran penentuan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I
lanjut sederhana
3.21 Kelancaran penentuan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I1
awal konvensional
3.22 Kelancaran pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok
I
awal regional
3.23 Kelancaran pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok
II
awal lokal
3.24 Kelancaran pelaksanaan
kunjunganlbimtek ke objek kelompok I lokal
3.25 Kelancaran pelaksanaan tabulasi dan pengumpulan data lanjut untuk
menganalisa perilaku
3.26 Kelancaran pelaksanaan
analisis lanjut untuk menganalisa perilaku
3.27 Kelancaran pembuatan
Ketepatan tentang analisis perilaku
3.28 Kelancaran pembuatan perencanaan tingkat lanjut untuk pemberdayaan
masyarakat
3.29 Kelancaran pengembangan materi tingkat lanjut untuk pemberdayaan
masyarakat
3.30 Kelancaran pelaksanaan pemberdayaan individu potensial
3.31 Kelancaran pelaksanaan tabulasi dan analisa data untuk menggerakkan
kelompok potensial masyarakat
3.32 Kelancaran pelatihan calon kader untuk mendapatkan kader
3.33 Kelancaran pembinaan calon kader untuk mendapatkan kader
3.34 Kelancaran pembimbingan survei desa sendiri.
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen pengumpulan data untuk Laporan penyusunan rencana lima tahunan
tingkat
Pusat Dokumen
4.2 Dokumen pengolahan data secara sederhana untuk Laporan penyusunan rencana
lima tahunan tingkat
Pusat Dokumen
4.3 Dokumen penganalisaan data secara sederhana untuk Laporan penyusunan
rencara
lima tahunan tingkat
KabupatenIKota Dokumen
4.4 Dokumen penyajian racangan rencana lima tahunan tingkat Kabupatenl
Kota
Dokumen
4.5 Dokumen pengumpulan data untuk Laporan persiapan rencana tahunan
tingkat
Propinsi Dokumen
4.6 Dokumen pengumpulan data untuk Laporan persiapan rencana tahunan
tingkat
Pusat Dokumen
4.7 Dokumen pengolahan data secara lanjut untuk rnenyiapkan rencana
tahunan
tingkat
KabupatenlKota 8. Dokumen pelaksanaan analisis data secara sederhana
untuk Dokumen
4.8 Dokumen pelaksanaan analisis data secara sederhana untuk Laporan persiapan
rencana tahunan tingkat KabupatenlKota Dokumen
4.9 Laporan penyusunan rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan Dokumen
4.10 Dokumen penyajian rancangan rencana tahunan tingkat Kabupatenl
Kota
Dokumen
4.11 Laporan penyempurnaan rancangan rencana tahunan tingkat
Kecamatan Jasa
4.12 Laporan penyusunan rencana tiga bulanan tingkat KabupatenlKota
Jasa
4.13 Laporan penyusunan rencana bulanan tingkat KabupatenIKota Jasa
4.14 Laporan penyusunan rencana operasional tingkat KabupatenIKota Jasa
4.15 Laporan penyusunan data literatur untuk Laporan penyusunan peraturan Jasa
4.16 Laporan persiapan
lapangan untuk pelaksanaan studi kelayakan
Jasa
4.17 Dokumen pelaksanaan pengolahan data dengan alat bantu elektronik Dokumen
4.18 Dokumen pelaksanaan pemeriksaan objek kelompok II secara konvensional
Dokumen
4.19 Dokumen pengambilan sample objek kelompok
II konvensional
Dokumen
4.20 Dokumen penentuan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I lanjut
sederhana
Dokumen
4.21 Dokumen penentuan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I1 awal
konvensional
Dokumen
4.22 Dokumen pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok
I awal
regional
Dokumen
4.23 Dokumen pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok
II awal
lokal
Dokumen
4.24 Dokumen pelaksanaan
kunjunganlbimtek ke objek kelompok I lokal
Dokumen
4.25 Dokumen pelaksanaan tabulasi dan pengumpulan data lanjut untuk menganalisa
perilaku
Dokumen
4.26 Dokumen pelaksanaan
analisis lanjut untuk menganalisa perilaku Dokumen
4.27 Dokumen pembuatan
laporan tentang analisis perilaku Dokumen
4.28 Dokumen pembuatan perencanaan tingkat lanjut untuk pemberdayaan
masyarakat
Dokumen
4.29 Dokumen pengembangan materi tingkat lanjut untuk pemberdayaan masyarakat
Dokumen
4.30 Dokumen pelaksanaan pemberdayaan individu potensial Dokumen
4.31 Dokumen pelaksanaan tabulasi dan analisa data untuk menggerakkan
kelompok
potensial masyarakat Dokumen
4.32 Dokumen pelatihan calon kader untuk mendapatkan kader Dokumen
4.33 Dokumen pembinaan calon kader untuk mendapatkan kader Dokumen
4.34 Dokumen pembimbingan survei desa sendiri. Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Sanitarian Pelaksana Lanjutan dalam Menentukan diagnosa dan treatment
intervensi objek kelompok I lanjut sederhana memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Sanitarian Pelaksana
Lanjutan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Sanitarian Pelaksana Lanjutan dalam Menentukan diagnosa dan treatment
intervensi objek kelompok I lanjut sederhana secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Sanitarian Pelaksana Lanjutan dalam Menentukan diagnosa dan treatment
intervensi objek kelompok I lanjut sederhana berdasarkan pekerjaan dan
sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Sanitarian Pelaksana Lanjutan terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Sanitarian Pelaksana Lanjutan meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek
kelompok I lanjut sederhana melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Sanitarian Pelaksana Lanjutan untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Sanitarian Pelaksana Lanjutan mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : SANITARIAN PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : SANITARIAN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Sanitarian Penyelia mempuyai tugas Menentukan diagnosa dan treatment
intervensi awal secara canggih pada objek kelompok I
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengolah data tingkat lanjut dalam rangka menyiapkan
penyusunan rencana
lima tahunan tingkat Propinsi
2.2 Menganalisis data sederhana untuk menyusun rencana lima
tahunan tingkat
Propinsi
2.3 Menganalisis data lanjut untuk penyusunan rencana lima
tahunan tingkat
KabupatenlKota
2.4 Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi
2.5 Menyajikan rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi
2.6 Menyusun TOR untuk menyiapkan rencana tahunan tingkat
Propinsi
2.7 Mengolah data lanjut untuk rencana tahunan tingkat Propinsi
2.8 Menganalisis data sederhana untuk menyusun rencana
tahunan tingkat Propinsi
2.9 Menganalisis data tingkat lapjut untuk menyusun rencana
tahunan tingkat
KabupatenlKota
2.10 Menyusun rancangan rencana tahunan tingkat kabupatenl
Kota
2.11 Menyempurnakan rancangan rencana tahunan tingkat
Kabupatenl Kota
2.12 Menyusun rancangan petunjuk pelaksanaanlpetunjuk teknis
2.13 Menyusun datalliteratur dalam rangka penyusunan standart
2.14 Melaksanakan studi kelayakan
2.15 Mengolah data studi kelayakan
2.16 Melakukan pemeriksaan secara canggih pada objek kelompok
II
2.17 Mengambil sampel secara canggih pada objek kelompok 11
2.18 Menentukan diagnosa dan treatment intervensi secara konvensional pada objek
kelompok
I lapjut
2.19 Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
canggih pada objek
kelompok
II
2.20 Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan awal secara
nasional pada objek
kelompok I
2.21 Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I1 awal regional
2.22 Melakukan kunjunganlbimbingan teknis kelompok I regional
2.23 Melakukan pemberdayaan kelompok umum
2.24 Melakukan pemberdayaan kelompok potensial
2.25 Membuat percontohan untuk pemberdayaan masyarakat.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran pengolahan data tingkat lanjut dalam rangka menyiapkan
penyusunan rencana lima tahunan tingkat Propinsi
3.2 Kelancaran pelaksanaan analisis data sederhana untuk Ketepatan penyusunan
rencana lima
tahunan tingkat Propinsi
3.3 Kelancaran pelaksanaan analisis data lanjut untuk penyusunan rencana lima
tahunan tingkat KabupatenlKota
3.4 Ketepatan penyusunan rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi
3.5 Kelancaran penyajian rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi
3.6 Ketepatan penyusunan TOR untuk menyiapkan rencana tahunan tingkat
Propinsi
3.7 Kelancaran pengolahan data lanjut untuk rencana tahunan tingkat Propinsi
3.8 Kelancaran pelaksanaan analisis data sederhana untuk Ketepatan penyusunan
rencana
tahunan tingkat Propinsi
3.9 Kelancaran pelaksanaan analisis data tingkat lapjut untuk Ketepatan penyusunan
rencana
tahunan tingkat
KabupatenlKota
3.10 Ketepatan penyusunan rancangan rencana tahunan tingkat kabupatenl
Kota
3.11 Kelancaran penyempurnaan rancangan rencana tahunan tingkat
Kabupatenl
Kota
3.12 Ketepatan penyusunan rancangan petunjuk pelaksanaanlpetunjuk teknis
3.13 Ketepatan penyusunan datalliteratur dalam rangka penyusunan standart
3.14 Kelancaran pelaksanaan studi kelayakan
3.15 Kelancaran pengolahan data studi kelayakan
3.16 Kelancaran pelaksanaan pemeriksaan secara canggih pada objek kelompok
II
3.17 Kelancaran pengambilan sampel secara canggih pada objek kelompok 11
3.18 Kelancaran penentuan diagnosa dan treatment intervensi secara konvensional
pada objek kelompok
I lapjut
3.19 Kelancaran penentuan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
canggih
pada objek kelompok
II
3.20 Kelancaran pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan awal secara
nasional
pada objek kelompok I
3.21 Kelancaran pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I1
awal regional
3.22 Kelancaran pelaksanaan kunjunganlbimbingan teknis kelompok I regional
3.23 Kelancaran pelaksanaan pemberdayaan kelompok umum
3.24 Kelancaran pelaksanaan pemberdayaan kelompok potensial
3.25 Kelancaran pembuatan percontohan untuk pemberdayaan masyarakat.
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen pengolahan data tingkat lanjut dalam rangka menyiapkan
penyusunan
rencana lima tahunan tingkat Propinsi Dokumen
4.2 Dokumen pelaksanaan analisis data sederhana untuk Laporan penyusunan
rencana lima
tahunan tingkat Propinsi Dokumen
4.3 Dokumen pelaksanaan analisis data lanjut untuk penyusunan rencana lima
tahunan tingkat KabupatenlKota Dokumen
4.4 Laporan penyusunan rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi
Dokumen
4.5 Dokumen penyajian rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi Dokumen
4.6 Laporan penyusunan TOR untuk menyiapkan rencana tahunan tingkat
Propinsi
Dokumen
4.7 Dokumen pengolahan data lanjut untuk rencana tahunan tingkat Propinsi
Dokumen
4.8 Dokumen pelaksanaan analisis data sederhana untuk Laporan penyusunan
rencana
tahunan tingkat Propinsi Dokumen
4.9 Dokumen pelaksanaan analisis data tingkat lapjut untuk Laporan penyusunan
rencana
tahunan tingkat
KabupatenlKota Dokumen
4.10 Laporan penyusunan rancangan rencana tahunan tingkat kabupatenl
Kota Jasa
4.11 Dokumen penyempurnaan rancangan rencana tahunan tingkat
Kabupatenl Kota
Dokumen
4.12 Laporan penyusunan rancangan petunjuk pelaksanaanlpetunjuk teknis Jasa
4.13 Laporan penyusunan datalliteratur dalam rangka penyusunan standart Dokumen
4.14 Dokumen pelaksanaan studi kelayakan Dokumen
4.15 Dokumen pengolahan data studi kelayakan Dokumen
4.16 Dokumen pelaksanaan pemeriksaan secara canggih pada objek kelompok
II
Dokumen
4.17 Dokumen pengambilan sampel secara canggih pada objek kelompok 11
Dokumen
4.18 Dokumen penentuan diagnosa dan treatment intervensi secara konvensional
pada objek kelompok
I lapjut Dokumen
4.19 Dokumen penentuan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
canggih
pada objek kelompok
II Dokumen
4.20 Dokumen pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan awal secara
nasional
pada objek kelompok I Dokumen
4.21 Dokumen pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I1 awal
regional Dokumen
4.22 Dokumen pelaksanaan kunjunganlbimbingan teknis kelompok I regional
Dokumen
4.23 Dokumen pelaksanaan pemberdayaan kelompok umum Dokumen
4.24 Dokumen pelaksanaan pemberdayaan kelompok potensial Dokumen
4.25 Dokumen pembuatan percontohan untuk pemberdayaan masyarakat. Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Sanitarian Penyelia dalam Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara canggih pada objek kelompok I memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Sanitarian Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Sanitarian Penyelia dalam Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara canggih pada objek kelompok I secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Sanitarian Penyelia dalam Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara canggih pada objek kelompok I berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Sanitarian Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Sanitarian Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat rutin
dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan jasa
yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal
secara canggih pada objek kelompok I melakukan hubungan kerja dengan
pegawai di lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Sanitarian Penyelia untuk memperoleh,
mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa menghiraukan sifat
fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Sanitarian Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : SANITARIAN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ADMINISTRATOR KESEHATAN PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Administrator Kesehatan Pertama mempuyai tugas melaksanakan analisis
kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi
pelaksanaan pembangunan program-program kesehatan
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rancangan kerangka acuan;
2.2 Mengumpulkan bahan / literatur / laporan kurang dari sepuluh sumber dan
sejenis;
2.3 Mengumpulkan bahan / literatur / laporan lebih dari sepuluh sumber dan
sejenis;
2.4 Mengolah bahan / literatur / laporan secara manual;
2.5 Mengolah bahan / literatur / laporan secara elektronik;
2.6 Menyusun rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.7 Menyusun rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana program upaya
kesehatan;
2.8 Menyusun rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana program
perbaikan gizi masyarakat;
2.9 Menyusun rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana program
sumber daya kesehatan;
2.10 Menyusun rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
2.11 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung
jawab pelaksana program lingkungan dan perilaku sehat;
2.12 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung
jawab pelaksana program upaya kesehatan;
2.13 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung
jawab pelaksana program perbaikan gizi masyarakat;
2.14 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung
jawab pelaksana program sumber daya kesehatan;
2.15 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung
jawab pelaksana program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.16 Melaksanakan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program lingkungan dan perilaku sehat;
2.17 Melaksanakan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program upaya kesehatan;
2.18 Melaksanakan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program perbaikan gizi masyarakat;
2.19 Melaksanakan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program sumber daya kesehatan;
2.20 Melaksanakan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.21 Menyusun rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program lingkungan dan
perilaku sehat;
2.22 Menyusun rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program upaya
kesehatan;
2.23 Menyusun rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program perbaikan gizi
masyarakat;
2.24 Menyusun rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program sumber daya
kesehatan;
2.25 Menyusun rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
2.26 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.27 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program upaya kesehatan;
2.28 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat;
2.29 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program sumber daya kesehatan;
2.30 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.31 Melaksanakan uji coba rancangan pedoman/prosedur pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.32 Menyusun rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program lingkungan dan
perilaku sehat;
2.33 Menyusun rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program upaya
kesehatan;
2.34 Menyusun rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program perbaikan gizi
masyarakat;
2.35 Menyusun rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program sumber daya
kesehatan;
2.36 Menyusun rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
2.37 Menyajikan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program lingkungan
dan perilaku sehat;
2.38 Menyajikan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program upaya
kesehatan;
2.39 Menyajikan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program perbaikan gizi
masyarakat;
2.40 Menyajikan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program sumber daya
kesehatan;
2.41 Menyajikan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
2.42 Melaksanakan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.43 Melaksanakan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
upaya kesehatan;
2.44 Melaksanakan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
perbaikan gizi masyarakat;
2.45 Melaksanakan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
sumber daya kesehatan;
2.46 Melaksanakan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.47 Melaksanakan penilaianrumahsakit dalam rangka perijinan;
2.48 Melaksanakan penilaian puskesmas dalam rangka perijinan;
2.49 Melaksanakan penilaian balai kesehatan dalam rangka perijinan;
2.50 Melaksanakan penilaian polindes dalam rangka perijinan;
2.51 Melaksanakan penilaian praktek bersama dalam rangka perijinan;
2.52 Melaksanakan penilaian praktek dokter/dokter gigi dalam rangka perijinan;
2.53 Melaksanakan penilaian praktek bidan dalam rangka perijinan;
2.54 Melaksanakan penilaian pengobatan tradisional dalam rangka perijinan;
2.55 Melaksanakan penilaian laboratorium kesehatan dalam rangka perijinan;
2.56 Melaksanakan penilaian apotik dalam rangka perijinan;
2.57 Melaksanakan penilaian toko obat dalam rangka perijinan;
2.58 Melaksanakan penilaian optik dalam rangka perijinan;
2.59 Melaksanakan penilaian produsen obat dan obat / jamu tradisional dalam
rangka perijinan;
2.60 Melaksanakan penilaian produsen alat kesehatan dalam rangka perijinan;
2.61 Melaksanakan penilaian produsen alat medik dalam rangka perijinan;
2.62 Melaksanakan penilaian produsen makanan dalam rangka perijinan;
2.63 Melaksanakan penilaian produsen minuman dalam rangka perijinan;
2.64 Melaksanakan penilaian produsen kosmetik dalam rangka perijinan;
2.65 Melaksanakan penilaian rumah bersalin dalam rangka perijinan;
2.66 Melaksanakan penilaian pos obat desa dalam rangka perijinan;
2.67 Melaksanakan penilaian polindes dalam rangka perijinan;
2.68 Melaksanakan penilaian pos kesehatan pesantren dalam rangka perijinan;
2.69 Melaksanakan penilaian jasa boga;
2.70 Melaksanakan penilaian lembaga penelitian dalam rangka perijinan;
2.71 Melaksanakan penilaian sarana produksi dan distribusi obat dan narkoba dalam
rangka perijinan;
2.72 Melaksanakan penilaian penyalur alat kesehatan dalam rangka perijinan;
2.73 Melaksanakan penilaian pengelolaan air limbah dalam rangka perijinan;
2.74 Melaksanakan penilaian pemeriksaan kualitas air dalam rangka perijinan;
2.75 Melaksanakan penilaian pemeriksaan kualitas udara dalam rangka perijinan;
2.76 Melaksanakan penilaian institusi diknakes dalam rangka perijinan;
2.77 Melaksanakan penilaian kapal laut dalam rangka perijinan;
2.78 Melaksanakan penilaian peskontrol dalam rangka perijinan;
2.79 Melaksanakan penilaian pesawat udara dalam rangka perijinan;
2.80 Melaksanakan penilaian fumigasi dalam rangka perijinan;
2.81 Melaksanakan penilaian vaksinasi dalam rangka lV dalam rangka perijinan;
2.82 Melaksanakan penilaian pengangkutan jenazah I orang sakit dalam rangka
perijinan;
2.83 Melaksanakan penilaian dokter spesialis dalam rangka perijinan;
2.84 Melaksanakan penilaian dokter / dokter gigi dalam rangka perijinan;
2.85 Melaksanakan penilaian perawat dalam rangka perijinan;
2.86 Melaksanakan penilaian perawat gigi dalam rangka perijinan;
2.87 Melaksanakan penilaian bidan dalam rangka perijinan;
2.88 Melaksanakan penilaian apoteker dalam rangka perijinan;
2.89 Melaksanakan penilaian asisten apoteker dalam rangka perijinan;
2.90 Melaksanakan penilaian tenaga pengajar (dosen) dalam rangka perijinan;
2.91 Melaksanakan penilaian tenaga pelatih (widyaiswara) dalam rangka perijinan;
2.92 Melaksanakan penilaian sukarelawan LSM dalam rangka perijinan;
2.93 Melaksanakan penilaian nutrisionis dalam rangka perijinan;
2.94 Melaksanakan penilaian dietisen dalam rangka perijinan;
2.95 Melaksanakan penilaian supervisor pes kontrol dalam rangka perijinan;
2.96 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah sakit;
2.97 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan puskesmas;
2.98 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan balai kesehatan;
2.99 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan polindes;
2.100 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek bersama;
2.101 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek dokter/dokter gigi;
2.102 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek bersama;
2.103 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek bidan;
2.104 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pengobatan tradisional;
2.105 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan laboratorium kesehatan;
2.106 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan apotik;
2.107 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan toko obat;
2.108 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan optik;
2.109 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen obat dan
obat/jamu tradisional;
2.110 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen alat kesehatan;
2.111 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen alat medik;
2.112 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen makanan;
2.113 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen minuman;
2.114 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen kosmetik;
2.115 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah bersalin;
2.116 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pos obat desa;
2.117 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan polindes;
2.118 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pos kesehatan pesantren;
2.119 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan jasa boga;
2.120 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan lembaga penelitian;
2.121 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan sarana produksi dan
distribusi obat dan narkoba;
2.122 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan penyalur alat kesehatan;
2.123 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pengelolaan air limbah;
2.124 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pemeriksaan kualitas air:
2.125 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pemeriksaan kualitas udara;
2.126 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan insiitusi diknakes;
2.127 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan kapal laut;
2.128 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pes kontrol;
2.129 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pesawat udara;
2.130 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan fumigasi;
2.131 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan vaksinasi dalam rangka lV;
2.132 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan pengangkutan
jenazah/orang sakit;
2.133 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan dokter spesialis;
2.134 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan dokter/dokter gigi;
2.135 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat;
2.136 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat gigi;
2.137 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan bidan;
2.138 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan apoteker;
2.139 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan asisten apoteker;
2.140 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga pengajar (dosen);
2.141 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga pelatih
(widyaiswara);
2.142 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan sukarelawan LSM;
2.143 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan nutrisionis;
2.144 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan dietisen;
2.145 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka perijinan supervisor pes kontrol;
2.146 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi rumah sakit;
2.147 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi kantor kesehatan pelabuhan;
2.148 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi balai kesehatan;
2.149 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
2.150 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi praktek bersama;
2.151 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi praktek dokter/dokter gigi;
2.152 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi praktek bidan;
2.153 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi pengobatan tradisional;
2.154 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi laboratorium kesehatan;
2.155 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi apotik;
2.156 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi toko obat;
2.157 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi produsen obat dan obat jamu
tradisional;
2.158 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat kesehatan;
2.159 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat medik;
2.160 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi produsen makanan
2.161 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi produsen minuman;
2.162 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi produsen kosmetik;
2.163 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi pes kontrol;
2.164 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi rumah bersalin;
2.165 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi pos obat desa;
2.166 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
2.167 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi pos kesehatan pesantren;
2.168 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi jasa boga/rumah
makan/restauran;
2.169 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi institusi pendidikan tenaga
Depkes dan Kesos / non Depkes dan Kesos;
2.170 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi institusi diklat kesehatan
pemerintah/swasta;
2.171 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas;
2.172 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas keliling;
2.173 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas perawatan;
2.174 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas air / terapung;
2.175 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi posyandu;
2.176 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar alat
kesehatan;
2.177 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar farmasi;
2.178 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi unit jasa radiology swasta;
2.179 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi produsen pestisida;
2.180 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi hotel;
2.181 Melaksanakan dalam rangka tempat-tempat penilaian akreditasi umum;
2.182 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi sarana angkutan umum;
2.183 Melaksanakan pelayanan penilaian dalam rangka akreditasi akupuntur;
2.184 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan pijat refleksi;
2.185 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi program lingkungan dan
perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
2.186 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi program upaya kesehatan;
2.187 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi program perbaikan gizi
masyarakat;
2.188 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi program sumber daya
kesehatan;
2.189 Melaksanakan penilaian dalam rangka akreditasi program obat, makanan, dan
bahan berbahaya;
2.190 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah sakit;
2.191 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi kantor kesehatan
pelabuhan;
2.192 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi balai kesehatan;
2.193 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
2.194 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek bersama;
2.195 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek dokter / dokter
gigi;
2.196 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek bidan;
2.197 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pengobatan tradisional;
2.198 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi laboratorium kesehatan;
2.199 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi apotik;
2.200 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi toko obat;
2.201 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen obat dan
obat/jamu tradisional;
2.202 Menyajikan produsen hasil penilaian dalam rangka akreditasi alat kesehatan;
2.203 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat medik;
2.204 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen makanan;
2.205 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen minuman;
2.206 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen kosmetik;
2.207 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pes kontrol;
2.208 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah bersalin;
2.209 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos obat desa;
2.210 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
2.211 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos kesehatan pesantren;
2.212 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi jasa boga / rumah makan/
restauran;
2.213 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi pendidikan tenaga
Depkes dan Kesos / non Depkes dan Kesos;
2.214 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi diklat kesehatan
pemerintah/swasta;
2.215 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas keliling;
2.216 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas;
2.217 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas pembantu;
2.218 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas perawatan;
2.219 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas air / terapung;
2.220 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi posyandu;
2.221 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar alat
kesehatan;
2.222 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar farmasi;
2.223 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi unit jasa radiology swasta;
2.224 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen pestisida;
2.225 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi hotel;
2.226 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi tempat-tempat umum;
2.227 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi sarana angkutan umum; .
2.228 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan akupuntur;
2.229 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan pijat refleksi;
2.230 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi program lingkungan dan
perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
2.231 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi program upaya kesehatan;
2.232 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi program perbaikan gizi
masyarakat;
2.233 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi program sumber daya
kesehatan;
2.234 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka akreditasi program obat, makanan,
dan bahan berbahaya;
2.235 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter;
2.236 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter gigi;
2.237 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat;
2.238 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat
gigi;
2.239 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk bidan;
2.240 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk apoteker;
2.241 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk asisten
apoteker;
2.242 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga
pengajar (dosen);
2.243 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga
pelatih (widyaiswara);
2.244 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk sukarelawan
LSM;
2.245 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk nutrisionis;
2.246 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dietisen;
2.247 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk supervisor
pes kontrol;
2.248 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada makanan dan
minuman;
2.249 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada obat dan
obat/jamu tradisional;
2.250 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
kesehatan;
2.251 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat medik;
2.252 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
penyemprot nyamuk;
2.253 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan
pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
2.254 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan
pelatihan di bidang kesehatan;
2.255 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada kosmetik;
2.256 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada cold chain
standar;
2.257 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada bahan
pemeriksaan laboratorium (reagensia);
2.258 Melaksanakan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada pakaian
kesehatan (linen);
2.259 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter;
2.260 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter
gigi;
2.261 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat;
2.262 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat
gigi;
2.263 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk bidan;
2.264 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk apoteker;
2.265 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk asisten
apoteker;
2.266 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga
pengajar (dosen);
2.267 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga
pelatih (widyaiswara);
2.268 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
sukarelawan LSM;
2.269 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
nutrisionis;
2.270 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dietisen;
2.271 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
supervisor pes kontrol;
2.272 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada makanan
dan minuman;
2.273 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada obat dan
obat/jamu tradisional;
2.274 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
kesehatan;
2.275 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
medik;
2.276 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
penyemprot nyamuk;
2.277 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan
pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
2.278 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan
pelatihan di bidang kesehatan;
2.279 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada kosmetik;
2.280 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada cold chain
standar;
2.281 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada bahan
pemeriksaan laboratorium (reagensia);
2.282 Menyajikan hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada pakaian
kesehatan (linen);
2.283 Menyusun rancangan laporan dalam rangka penyusunan laporan.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran penyusunan rancangan kerangka acuan;
3.2 Kelancaran pengumpulan bahan / literatur / laporan kurang dari sepuluh sumber
dan sejenis;
3.3 Kelancaran pengumpulan bahan / literatur / laporan lebih dari sepuluh sumber
dan sejenis;
3.4 Kelancaran pengolahan bahan / literatur / laporan secara manual;
3.5 Kelancaran pengolahan bahan / literatur / laporan secara elektronik;
3.6 Kelancaran penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program lingkungan dan perilaku sehat;
3.7 Kelancaran penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program upaya kesehatan;
3.8 Kelancaran penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program perbaikan gizi masyarakat;
3.9 Kelancaran penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program sumber daya kesehatan;
3.10 Kelancaran penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.11 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana program lingkungan dan perilaku sehat;
3.12 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana program upaya kesehatan;
3.13 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana program perbaikan gizi masyarakat;
3.14 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana program sumber daya kesehatan;
3.15 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.16 Kelancaran uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program lingkungan dan perilaku sehat;
3.17 Kelancaran uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program upaya kesehatan;
3.18 Kelancaran uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program perbaikan gizi masyarakat;
3.19 Kelancaran uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program sumber daya kesehatan;
3.20 Kelancaran uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.21 Kelancaran penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.22 Kelancaran penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program
upaya kesehatan;
3.23 Kelancaran penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program
perbaikan gizi masyarakat;
3.24 Kelancaran penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program
sumber daya kesehatan;
3.25 Kelancaran penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.26 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program lingkungan dan perilaku sehat;
3.27 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program upaya kesehatan;
3.28 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat;
3.29 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program sumber daya kesehatan;
3.30 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur
pelaksanaan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.31 Kelancaran uji coba rancangan pedoman/prosedur pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.32 Kelancaran penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.33 Kelancaran penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
upaya kesehatan;
3.34 Kelancaran penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
perbaikan gizi masyarakat;
3.35 Kelancaran penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
sumber daya kesehatan;
3.36 Kelancaran penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.37 Kelancaran penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.38 Kelancaran penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
upaya kesehatan;
3.39 Kelancaran penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
perbaikan gizi masyarakat;
3.40 Kelancaran penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
sumber daya kesehatan;
3.41 Kelancaran penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.42 Kelancaran uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.43 Kelancaran uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program upaya
kesehatan;
3.44 Kelancaran uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
perbaikan gizi masyarakat;
3.45 Kelancaran uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
sumber daya kesehatan;
3.46 Kelancaran uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
3.47 Kelancaran penilaianrumahsakit dalam rangka perijinan;
3.48 Kelancaran penilaian puskesmas dalam rangka perijinan;
3.49 Kelancaran penilaian balai kesehatan dalam rangka perijinan;
3.50 Kelancaran penilaian polindes dalam rangka perijinan;
3.51 Kelancaran penilaian praktek bersama dalam rangka perijinan;
3.52 Kelancaran penilaian praktek dokter/dokter gigi dalam rangka perijinan;
3.53 Kelancaran penilaian praktek bidan dalam rangka perijinan;
3.54 Kelancaran penilaian pengobatan tradisional dalam rangka perijinan;
3.55 Kelancaran penilaian laboratorium kesehatan dalam rangka perijinan;
3.56 Kelancaran penilaian apotik dalam rangka perijinan;
3.57 Kelancaran penilaian toko obat dalam rangka perijinan;
3.58 Kelancaran penilaian optik dalam rangka perijinan;
3.59 Kelancaran penilaian produsen obat dan obat / jamu tradisional dalam rangka
perijinan;
3.60 Kelancaran penilaian produsen alat kesehatan dalam rangka perijinan;
3.61 Kelancaran penilaian produsen alat medik dalam rangka perijinan;
3.62 Kelancaran penilaian produsen makanan dalam rangka perijinan;
3.63 Kelancaran penilaian produsen minuman dalam rangka perijinan;
3.64 Kelancaran penilaian produsen kosmetik dalam rangka perijinan;
3.65 Kelancaran penilaian rumah bersalin dalam rangka perijinan;
3.66 Kelancaran penilaian pos obat desa dalam rangka perijinan;
3.67 Kelancaran penilaian polindes dalam rangka perijinan;
3.68 Kelancaran penilaian pos kesehatan pesantren dalam rangka perijinan;
3.69 Kelancaran penilaian jasa boga;
3.70 Kelancaran penilaian lembaga penelitian dalam rangka perijinan;
3.71 Kelancaran penilaian sarana produksi dan distribusi obat dan narkoba dalam
rangka perijinan;
3.72 Kelancaran penilaian penyalur alat kesehatan dalam rangka perijinan;
3.73 Kelancaran penilaian pengelolaan air limbah dalam rangka perijinan;
3.74 Kelancaran penilaian pemeriksaan kualitas air dalam rangka perijinan;
3.75 Kelancaran penilaian pemeriksaan kualitas udara dalam rangka perijinan;
3.76 Kelancaran penilaian institusi diknakes dalam rangka perijinan;
3.77 Kelancaran penilaian kapal laut dalam rangka perijinan;
3.78 Kelancaran penilaian peskontrol dalam rangka perijinan;
3.79 Kelancaran penilaian pesawat udara dalam rangka perijinan;
3.80 Kelancaran penilaian fumigasi dalam rangka perijinan;
3.81 Kelancaran penilaian vaksinasi dalam rangka lV dalam rangka perijinan;
3.82 Kelancaran penilaian pengangkutan jenazah I orang sakit dalam rangka
perijinan;
3.83 Kelancaran penilaian dokter spesialis dalam rangka perijinan;
3.84 Kelancaran penilaian dokter / dokter gigi dalam rangka perijinan;
3.85 Kelancaran penilaian perawat dalam rangka perijinan;
3.86 Kelancaran penilaian perawat gigi dalam rangka perijinan;
3.87 Kelancaran penilaian bidan dalam rangka perijinan;
3.88 Kelancaran penilaian apoteker dalam rangka perijinan;
3.89 Kelancaran penilaian asisten apoteker dalam rangka perijinan;
3.90 Kelancaran penilaian tenaga pengajar (dosen) dalam rangka perijinan;
3.91 Kelancaran penilaian tenaga pelatih (widyaiswara) dalam rangka perijinan;
3.92 Kelancaran penilaian sukarelawan LSM dalam rangka perijinan;
3.93 Kelancaran penilaian nutrisionis dalam rangka perijinan;
3.94 Kelancaran penilaian dietisen dalam rangka perijinan;
3.95 Kelancaran penilaian supervisor pes kontrol dalam rangka perijinan;
3.96 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah sakit;
3.97 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan puskesmas;
3.98 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan balai kesehatan;
3.99 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan polindes;
3.100 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek bersama;
3.101 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
dokter/dokter gigi;
3.102 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek bersama;
3.103 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek bidan;
3.104 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pengobatan
tradisional;
3.105 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan laboratorium
kesehatan;
3.106 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan apotik;
3.107 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan toko obat;
3.108 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan optik;
3.109 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen obat dan
obat/jamu tradisional;
3.110 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen alat
kesehatan;
3.111 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen alat
medik;
3.112 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
makanan;
3.113 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
minuman;
3.114 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
kosmetik;
3.115 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah bersalin;
3.116 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pos obat desa;
3.117 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan polindes;
3.118 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pos kesehatan
pesantren;
3.119 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan jasa boga;
3.120 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan lembaga
penelitian;
3.121 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan sarana produksi
dan distribusi obat dan narkoba;
3.122 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan penyalur alat
kesehatan;
3.123 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pengelolaan air
limbah;
3.124 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pemeriksaan
kualitas air:
3.125 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pemeriksaan
kualitas udara;
3.126 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan insiitusi diknakes;
3.127 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan kapal laut;
3.128 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pes kontrol;
3.129 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pesawat udara;
3.130 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan fumigasi;
3.131 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan vaksinasi dalam
rangka lV;
3.132 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pengangkutan
jenazah/orang sakit;
3.133 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan dokter spesialis;
3.134 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan dokter/dokter gigi;
3.135 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat;
3.136 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat gigi;
3.137 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan bidan;
3.138 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan apoteker;
3.139 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan asisten apoteker;
3.140 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga pengajar
(dosen);
3.141 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga pelatih
(widyaiswara);
3.142 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan sukarelawan
LSM;
3.143 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan nutrisionis;
3.144 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan dietisen;
3.145 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan supervisor pes
kontrol;
3.146 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi rumah sakit;
3.147 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi kantor kesehatan pelabuhan;
3.148 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi balai kesehatan;
3.149 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
3.150 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi praktek bersama;
3.151 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi praktek dokter/dokter gigi;
3.152 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi praktek bidan;
3.153 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi pengobatan tradisional;
3.154 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi laboratorium kesehatan;
3.155 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi apotik;
3.156 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi toko obat;
3.157 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi produsen obat dan obat jamu
tradisional;
3.158 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat kesehatan;
3.159 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat medik;
3.160 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi produsen makanan
3.161 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi produsen minuman;
3.162 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi produsen kosmetik;
3.163 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi pes kontrol;
3.164 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi rumah bersalin;
3.165 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi pos obat desa;
3.166 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
3.167 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi pos kesehatan pesantren;
3.168 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi jasa boga/rumah
makan/restauran;
3.169 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi institusi pendidikan tenaga
Depkes dan Kesos / non Depkes dan Kesos;
3.170 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi institusi diklat kesehatan
pemerintah/swasta;
3.171 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas;
3.172 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas keliling;
3.173 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas perawatan;
3.174 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas air / terapung;
3.175 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi posyandu;
3.176 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar alat kesehatan;
3.177 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar farmasi;
3.178 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi unit jasa radiology swasta;
3.179 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi produsen pestisida;
3.180 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi hotel;
3.181 Kelancaran dalam rangka tempat-tempat penilaian akreditasi umum;
3.182 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi sarana angkutan umum;
3.183 Kelancaran pelayanan penilaian dalam rangka akreditasi akupuntur;
3.184 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan pijat refleksi;
3.185 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi program lingkungan dan perilaku
sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
3.186 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi program upaya kesehatan;
3.187 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi program perbaikan gizi
masyarakat;
3.188 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi program sumber daya kesehatan;
3.189 Kelancaran penilaian dalam rangka akreditasi program obat, makanan, dan
bahan berbahaya;
3.190 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah sakit;
3.191 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi kantor kesehatan
pelabuhan;
3.192 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi balai kesehatan;
3.193 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
3.194 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek bersama;
3.195 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek dokter /
dokter gigi;
3.196 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek bidan;
3.197 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pengobatan
tradisional;
3.198 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi laboratorium
kesehatan;
3.199 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi apotik;
3.200 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi toko obat;
3.201 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen obat
dan obat/jamu tradisional;
3.202 Kelancaran penyajian produsen hasil penilaian dalam rangka akreditasi alat
kesehatan;
3.203 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat
medik;
3.204 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
makanan;
3.205 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
minuman;
3.206 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
kosmetik;
3.207 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pes kontrol;
3.208 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah bersalin;
3.209 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos obat desa;
3.210 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
3.211 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos kesehatan
pesantren;
3.212 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi jasa boga / rumah
makan/ restauran;
3.213 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi
pendidikan tenaga Depkes dan Kesos / non Depkes dan Kesos;
3.214 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi diklat
kesehatan pemerintah/swasta;
3.215 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
keliling;
3.216 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas;
3.217 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
pembantu;
3.218 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
perawatan;
3.219 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas air /
terapung;
3.220 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi posyandu;
3.221 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar
alat kesehatan;
3.222 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar
farmasi;
3.223 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi unit jasa
radiology swasta;
3.224 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
pestisida;
3.225 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi hotel;
3.226 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi tempat-tempat
umum;
3.227 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi sarana angkutan
umum; .
3.228 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan
akupuntur;
3.229 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan pijat
refleksi;
3.230 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
lingkungan dan perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
3.231 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program upaya
kesehatan;
3.232 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
perbaikan gizi masyarakat;
3.233 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program sumber
daya kesehatan;
3.234 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program obat,
makanan, dan bahan berbahaya;
3.235 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter;
3.236 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter gigi;
3.237 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat;
3.238 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat gigi;
3.239 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk bidan;
3.240 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk apoteker;
3.241 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk asisten
apoteker;
3.242 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga pengajar
(dosen);
3.243 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga pelatih
(widyaiswara);
3.244 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk sukarelawan
LSM;
3.245 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk nutrisionis;
3.246 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dietisen;
3.247 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk supervisor pes
kontrol;
3.248 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada makanan dan
minuman;
3.249 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada obat dan
obat/jamu tradisional;
3.250 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat kesehatan;
3.251 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat medik;
3.252 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat penyemprot
nyamuk;
3.253 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan
pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
3.254 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan pelatihan
di bidang kesehatan;
3.255 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada kosmetik;
3.256 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada cold chain
standar;
3.257 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada bahan
pemeriksaan laboratorium (reagensia);
3.258 Kelancaran penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada pakaian
kesehatan (linen);
3.259 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
dokter;
3.260 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
dokter gigi;
3.261 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
perawat;
3.262 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
perawat gigi;
3.263 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
bidan;
3.264 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
apoteker;
3.265 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
asisten apoteker;
3.266 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
tenaga pengajar (dosen);
3.267 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
tenaga pelatih (widyaiswara);
3.268 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
sukarelawan LSM;
3.269 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
nutrisionis;
3.270 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
dietisen;
3.271 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
supervisor pes kontrol;
3.272 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
makanan dan minuman;
3.273 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
obat dan obat/jamu tradisional;
3.274 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
alat kesehatan;
3.275 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
alat medik;
3.276 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
alat penyemprot nyamuk;
3.277 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
lulusan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
3.278 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
lulusan pelatihan di bidang kesehatan;
3.279 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
kosmetik;
3.280 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
cold chain standar;
3.281 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
bahan pemeriksaan laboratorium (reagensia);
3.282 Kelancaran penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada
pakaian kesehatan (linen);
3.283 Kelancaran penyusunan rancangan laporan dalam rangka penyusunan laporan.
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan penyusunan rancangan kerangka acuan;
4.2 Laporan kegiatan pengumpulan bahan / literatur / laporan kurang dari sepuluh
sumber dan sejenis;
4.3 Laporan kegiatan pengumpulan bahan / literatur / laporan lebih dari sepuluh
sumber dan sejenis;
4.4 Laporan kegiatan pengolahan bahan / literatur / laporan secara manual;
4.5 Laporan kegiatan pengolahan bahan / literatur / laporan secara elektronik;
4.6 Laporan kegiatan penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana program lingkungan dan perilaku sehat;
4.7 Laporan kegiatan penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana program upaya kesehatan;
4.8 Laporan kegiatan penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana program perbaikan gizi masyarakat;
4.9 Laporan kegiatan penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana program sumber daya kesehatan;
4.10 Laporan kegiatan penyusunan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.11 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana program lingkungan dan perilaku sehat;
4.12 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana program upaya kesehatan;
4.13 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana program perbaikan gizi masyarakat;
4.14 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana program sumber daya kesehatan;
4.15 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.16 Laporan kegiatan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.17 Laporan kegiatan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program upaya kesehatan;
4.18 Laporan kegiatan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program perbaikan gizi masyarakat;
4.19 Laporan kegiatan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program sumber daya kesehatan;
4.20 Laporan kegiatan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.21 Laporan kegiatan penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.22 Laporan kegiatan penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
program upaya kesehatan;
4.23 Laporan kegiatan penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
program perbaikan gizi masyarakat;
4.24 Laporan kegiatan penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
program sumber daya kesehatan;
4.25 Laporan kegiatan penyusunan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.26 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan
pedoman/prosedur pelaksanaan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.27 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan
pedoman/prosedur pelaksanaan program upaya kesehatan;
4.28 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan
pedoman/prosedur pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat;
4.29 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan
pedoman/prosedur pelaksanaan program sumber daya kesehatan;
4.30 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan
pedoman/prosedur pelaksanaan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.31 Laporan kegiatan uji coba rancangan pedoman/prosedur pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
4.32 Laporan kegiatan penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.33 Laporan kegiatan penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program upaya kesehatan;
4.34 Laporan kegiatan penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program perbaikan gizi masyarakat;
4.35 Laporan kegiatan penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program sumber daya kesehatan;
4.36 Laporan kegiatan penyusunan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.37 Laporan kegiatan penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.38 Laporan kegiatan penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program upaya kesehatan;
4.39 Laporan kegiatan penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program perbaikan gizi masyarakat;
4.40 Laporan kegiatan penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program sumber daya kesehatan;
4.41 Laporan kegiatan penyajian rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.42 Laporan kegiatan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
lingkungan dan perilaku sehat;
4.43 Laporan kegiatan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
upaya kesehatan;
4.44 Laporan kegiatan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
perbaikan gizi masyarakat;
4.45 Laporan kegiatan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
sumber daya kesehatan;
4.46 Laporan kegiatan uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.47 Laporan kegiatan penilaianrumahsakit dalam rangka perijinan;
4.48 Laporan kegiatan penilaian puskesmas dalam rangka perijinan;
4.49 Laporan kegiatan penilaian balai kesehatan dalam rangka perijinan;
4.50 Laporan kegiatan penilaian polindes dalam rangka perijinan;
4.51 Laporan kegiatan penilaian praktek bersama dalam rangka perijinan;
4.52 Laporan kegiatan penilaian praktek dokter/dokter gigi dalam rangka perijinan;
4.53 Laporan kegiatan penilaian praktek bidan dalam rangka perijinan;
4.54 Laporan kegiatan penilaian pengobatan tradisional dalam rangka perijinan;
4.55 Laporan kegiatan penilaian laboratorium kesehatan dalam rangka perijinan;
4.56 Laporan kegiatan penilaian apotik dalam rangka perijinan;
4.57 Laporan kegiatan penilaian toko obat dalam rangka perijinan;
4.58 Laporan kegiatan penilaian optik dalam rangka perijinan;
4.59 Laporan kegiatan penilaian produsen obat dan obat / jamu tradisional dalam
rangka perijinan;
4.60 Laporan kegiatan penilaian produsen alat kesehatan dalam rangka perijinan;
4.61 Laporan kegiatan penilaian produsen alat medik dalam rangka perijinan;
4.62 Laporan kegiatan penilaian produsen makanan dalam rangka perijinan;
4.63 Laporan kegiatan penilaian produsen minuman dalam rangka perijinan;
4.64 Laporan kegiatan penilaian produsen kosmetik dalam rangka perijinan;
4.65 Laporan kegiatan penilaian rumah bersalin dalam rangka perijinan;
4.66 Laporan kegiatan penilaian pos obat desa dalam rangka perijinan;
4.67 Laporan kegiatan penilaian polindes dalam rangka perijinan;
4.68 Laporan kegiatan penilaian pos kesehatan pesantren dalam rangka perijinan;
4.69 Laporan kegiatan penilaian jasa boga;
4.70 Laporan kegiatan penilaian lembaga penelitian dalam rangka perijinan;
4.71 Laporan kegiatan penilaian sarana produksi dan distribusi obat dan narkoba
dalam rangka perijinan;
4.72 Laporan kegiatan penilaian penyalur alat kesehatan dalam rangka perijinan;
4.73 Laporan kegiatan penilaian pengelolaan air limbah dalam rangka perijinan;
4.74 Laporan kegiatan penilaian pemeriksaan kualitas air dalam rangka perijinan;
4.75 Laporan kegiatan penilaian pemeriksaan kualitas udara dalam rangka perijinan;
4.76 Laporan kegiatan penilaian institusi diknakes dalam rangka perijinan;
4.77 Laporan kegiatan penilaian kapal laut dalam rangka perijinan;
4.78 Laporan kegiatan penilaian peskontrol dalam rangka perijinan;
4.79 Laporan kegiatan penilaian pesawat udara dalam rangka perijinan;
4.80 Laporan kegiatan penilaian fumigasi dalam rangka perijinan;
4.81 Laporan kegiatan penilaian vaksinasi dalam rangka lV dalam rangka perijinan;
4.82 Laporan kegiatan penilaian pengangkutan jenazah I orang sakit dalam rangka
perijinan;
4.83 Laporan kegiatan penilaian dokter spesialis dalam rangka perijinan;
4.84 Laporan kegiatan penilaian dokter / dokter gigi dalam rangka perijinan;
4.85 Laporan kegiatan penilaian perawat dalam rangka perijinan;
4.86 Laporan kegiatan penilaian perawat gigi dalam rangka perijinan;
4.87 Laporan kegiatan penilaian bidan dalam rangka perijinan;
4.88 Laporan kegiatan penilaian apoteker dalam rangka perijinan;
4.89 Laporan kegiatan penilaian asisten apoteker dalam rangka perijinan;
4.90 Laporan kegiatan penilaian tenaga pengajar (dosen) dalam rangka perijinan;
4.91 Laporan kegiatan penilaian tenaga pelatih (widyaiswara) dalam rangka
perijinan;
4.92 Laporan kegiatan penilaian sukarelawan LSM dalam rangka perijinan;
4.93 Laporan kegiatan penilaian nutrisionis dalam rangka perijinan;
4.94 Laporan kegiatan penilaian dietisen dalam rangka perijinan;
4.95 Laporan kegiatan penilaian supervisor pes kontrol dalam rangka perijinan;
4.96 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah sakit;
4.97 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan puskesmas;
4.98 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan balai
kesehatan;
4.99 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan polindes;
4.100 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
bersama;
4.101 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
dokter/dokter gigi;
4.102 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
bersama;
4.103 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
bidan;
4.104 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pengobatan
tradisional;
4.105 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan
laboratorium kesehatan;
4.106 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan apotik;
4.107 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan toko obat;
4.108 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan optik;
4.109 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
obat dan obat/jamu tradisional;
4.110 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
alat kesehatan;
4.111 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
alat medik;
4.112 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
makanan;
4.113 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
minuman;
4.114 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
kosmetik;
4.115 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah
bersalin;
4.116 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pos obat
desa;
4.117 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan polindes;
4.118 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pos
kesehatan pesantren;
4.119 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan jasa boga;
4.120 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan lembaga
penelitian;
4.121 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan sarana
produksi dan distribusi obat dan narkoba;
4.122 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan penyalur
alat kesehatan;
4.123 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pengelolaan
air limbah;
4.124 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pemeriksaan
kualitas air:
4.125 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pemeriksaan
kualitas udara;
4.126 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan insiitusi
diknakes;
4.127 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan kapal laut;
4.128 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pes kontrol;
4.129 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan pesawat
udara;
4.130 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan fumigasi;
4.131 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan vaksinasi
dalam rangka lV;
4.132 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan
pengangkutan jenazah/orang sakit;
4.133 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan dokter
spesialis;
4.134 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan
dokter/dokter gigi;
4.135 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat;
4.136 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat
gigi;
4.137 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan bidan;
4.138 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan apoteker;
4.139 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan asisten
apoteker;
4.140 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga
pengajar (dosen);
4.141 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga
pelatih (widyaiswara);
4.142 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan sukarelawan
LSM;
4.143 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan nutrisionis;
4.144 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan dietisen;
4.145 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka perijinan supervisor
pes kontrol;
4.146 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi rumah sakit;
4.147 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi kantor kesehatan
pelabuhan;
4.148 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi balai kesehatan;
4.149 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
4.150 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi praktek bersama;
4.151 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi praktek dokter/dokter gigi;
4.152 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi praktek bidan;
4.153 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi pengobatan tradisional;
4.154 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi laboratorium kesehatan;
4.155 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi apotik;
4.156 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi toko obat;
4.157 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi produsen obat dan obat
jamu tradisional;
4.158 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat kesehatan;
4.159 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi produsen alat medik;
4.160 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi produsen makanan
4.161 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi produsen minuman;
4.162 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi produsen kosmetik;
4.163 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi pes kontrol;
4.164 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi rumah bersalin;
4.165 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi pos obat desa;
4.166 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
4.167 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi pos kesehatan pesantren;
4.168 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi jasa boga/rumah
makan/restauran;
4.169 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi institusi pendidikan tenaga
Depkes dan Kesos / non Depkes dan Kesos;
4.170 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi institusi diklat kesehatan
pemerintah/swasta;
4.171 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas;
4.172 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas keliling;
4.173 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas perawatan;
4.174 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas air / terapung;
4.175 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi posyandu;
4.176 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar alat
kesehatan;
4.177 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi pedagang besar farmasi;
4.178 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi unit jasa radiology swasta;
4.179 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi produsen pestisida;
4.180 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi hotel;
4.181 Laporan kegiatan dalam rangka tempat-tempat penilaian akreditasi umum;
4.182 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi sarana angkutan umum;
4.183 Laporan kegiatan pelayanan penilaian dalam rangka akreditasi akupuntur;
4.184 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan pijat refleksi;
4.185 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi program lingkungan dan
perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
4.186 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi program upaya kesehatan;
4.187 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi program perbaikan gizi
masyarakat;
4.188 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi program sumber daya
kesehatan;
4.189 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka akreditasi program obat, makanan,
dan bahan berbahaya;
4.190 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah
sakit;
4.191 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi kantor
kesehatan pelabuhan;
4.192 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi balai
kesehatan;
4.193 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
4.194 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek
bersama;
4.195 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek
dokter / dokter gigi;
4.196 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek
bidan;
4.197 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pengobatan
tradisional;
4.198 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi
laboratorium kesehatan;
4.199 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi apotik;
4.200 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi toko obat;
4.201 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
obat dan obat/jamu tradisional;
4.202 Laporan kegiatan penyajian produsen hasil penilaian dalam rangka akreditasi
alat kesehatan;
4.203 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
alat medik;
4.204 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
makanan;
4.205 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
minuman;
4.206 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
kosmetik;
4.207 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pes kontrol;
4.208 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah
bersalin;
4.209 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos obat
desa;
4.210 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
4.211 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos
kesehatan pesantren;
4.212 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi jasa boga /
rumah makan/ restauran;
4.213 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi
pendidikan tenaga Depkes dan Kesos / non Depkes dan Kesos;
4.214 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi
diklat kesehatan pemerintah/swasta;
4.215 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
keliling;
4.216 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas;
4.217 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
pembantu;
4.218 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
perawatan;
4.219 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
air / terapung;
4.220 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi posyandu;
4.221 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang
besar alat kesehatan;
4.222 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang
besar farmasi;
4.223 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi unit jasa
radiology swasta;
4.224 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
pestisida;
4.225 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi hotel;
4.226 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi tempat-
tempat umum;
4.227 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi sarana
angkutan umum; .
4.228 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan
akupuntur;
4.229 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan
pijat refleksi;
4.230 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
lingkungan dan perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
4.231 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
upaya kesehatan;
4.232 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
perbaikan gizi masyarakat;
4.233 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
sumber daya kesehatan;
4.234 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
obat, makanan, dan bahan berbahaya;
4.235 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter;
4.236 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dokter
gigi;
4.237 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat;
4.238 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk perawat
gigi;
4.239 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk bidan;
4.240 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk apoteker;
4.241 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk asisten
apoteker;
4.242 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga
pengajar (dosen);
4.243 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk tenaga
pelatih (widyaiswara);
4.244 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
sukarelawan LSM;
4.245 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
nutrisionis;
4.246 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk dietisen;
4.247 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi untuk
supervisor pes kontrol;
4.248 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada makanan
dan minuman;
4.249 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada obat dan
obat/jamu tradisional;
4.250 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
kesehatan;
4.251 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
medik;
4.252 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada alat
penyemprot nyamuk;
4.253 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan
pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
4.254 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada lulusan
pelatihan di bidang kesehatan;
4.255 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada kosmetik;
4.256 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada cold chain
standar;
4.257 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada bahan
pemeriksaan laboratorium (reagensia);
4.258 Laporan kegiatan penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi pada pakaian
kesehatan (linen);
4.259 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk dokter;
4.260 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk dokter gigi;
4.261 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk perawat;
4.262 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk perawat gigi;
4.263 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk bidan;
4.264 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk apoteker;
4.265 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk asisten apoteker;
4.266 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk tenaga pengajar (dosen);
4.267 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk tenaga pelatih (widyaiswara);
4.268 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk sukarelawan LSM;
4.269 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk nutrisionis;
4.270 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk dietisen;
4.271 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
untuk supervisor pes kontrol;
4.272 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada makanan dan minuman;
4.273 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada obat dan obat/jamu tradisional;
4.274 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada alat kesehatan;
4.275 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada alat medik;
4.276 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada alat penyemprot nyamuk;
4.277 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada lulusan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
4.278 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada lulusan pelatihan di bidang kesehatan;
4.279 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada kosmetik;
4.280 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada cold chain standar;
4.281 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada bahan pemeriksaan laboratorium (reagensia);
4.282 Laporan kegiatan penyajian hasil penilaian dalam rangka pemberian sertifikasi
pada pakaian kesehatan (linen);
4.283 Laporan kegiatan penyusunan rancangan laporan dalam rangka penyusunan
laporan.
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Administrator Kesehatan Pertama dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Administrator Kesehatan
Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Administrator Kesehatan Pertama dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Administrator Kesehatan Pertama dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Administrator Kesehatan Pertama terdiri dari tugas-tugas yang
jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Administrator Kesehatan Pertama meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi
pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan pembangunan
program-program kesehatan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Administrator Kesehatan Pertama untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Administrator Kesehatan Pertama mempunyai resiko
dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan
yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ADMINISTRATOR KESEHATAN PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ADMINISTRATOR KESEHATAN MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Administrator Kesehatan Muda mempuyai tugas melaksanakan analisis
kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi
pelaksanaan pembangunan program-program kesehatan
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengkaji rancangan kerangka acuan;
2.2 Menyusun rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah
program lingkungan dan perilaku sehat;
2.3 Menyusun rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah
program upaya kesehatan;
2.4 Menyusun rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah
program perbaikan gizi masyarakat;
2.5 Menyusun rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah
program sumber daya kesehatan;
2.6 Menyusun rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.7 Menyusun rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
2.8 Menyusun rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program upaya kesehatan;
2.9 Menyusun rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
2.10 Menyusun rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program sumber daya kesehatan;
2.11 Menyusun rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.12 Menyusun rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.13 Menyusun rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan program
upaya kesehatan;
2.14 Menyusun rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
2.15 Menyusun rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan program
sumber daya kesehatan;
2.16 Menyusun rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.17 Menyusun rancangan pemantauan metode hasil dan dampak kebijakan program
dan perilaku lingkungan sehat;
2.18 Menyusun rancangan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan program
upaya kesehatan;
2.19 Menyusun rancangan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
2.20 Menyusun rancangan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan program
sumber daya kesehatan;
2.21 Menyusun rancangan hasil dan dampak metode pemantauan kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.22 Menyusun rancangan metode pengevaluasian penilaian kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat:
2.23 Menyusun rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan program
upaya kesehatan;
2.24 Menyusun rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
2.25 Menyusun rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan program
sumber daya kesehatan;
2.26 Menyusun rancangan metode pengevaluasian/ penilaian Kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.27 Menyajikan rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah;
2.28 Menyajikan rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
kesehatan;
2.29 Menyajikan rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan kesehatan;
2.30 Menyajikan rancangan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan
kesehatan;
2.31 Menyajikan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan kesehatan;
2.32 Menyusun rancangan diskripsi dan determinan masalah program dan perilaku
lingkungan sehat;
2.33 Menyusun rancangan diskripsi dan determinan masalah program upaya
kesehatan;
2.34 Menyusun rancangan diskripsi dan determinan masalah program perbaikan gizi
masyarakat;
2.35 Menyusun rancangan diskripsi dan determinan masalah program sumber daya
kesehatan;
2.36 Menyusun rancangan diskripsi dan determinan masalah program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
2.37 Menyajikan rancangan diskripsi dan determinan masalah program lingkungan
dan perilaku sehat;
2.38 Menyajikan rancangan diskripsi dan determinan masalah program upaya
kesehatan;
2.39 Menyajikan rancangan diskripsi dan determinan masalah program perbaikan
gizi masyarakat;
2.40 Menyajikan rancangan diskripsi dan determinan masalah program sumber daya
kesehatan;
2.41 Menyajikan rancangan diskripsi dan determinan masalah program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
2.42 Meramalkan konsekuensi penerapan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
2.43 Meramalkan konsekuensi kebijakan upaya penerapan program kesehatan;
2.44 Meramalkan konsekuensi penerapan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
2.45 Meramalkan konsekuensi penerapan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
2.46 Meramalkan konsekuensi penerapan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
2.47 Menyajikan hasil peramalan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.48 Menyajikan hasil peramalan kebijakan program upaya kesehatan;
2.49 Menyajikan hasil peramalan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.50 Menyajikan hasil peramalan kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.51 Menyajikan hasil peramalan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
2.52 Menyusun rekomendasi kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.53 Menyusun rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
2.54 Menyusun rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.55 Menyusun rekomendasi kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.56 Menyusun rekomendasi kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
2.57 Menyajikan rekomendasi kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.58 Menyajikan rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
2.59 Menyajikan rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.60 Menyajikan rekomendasi kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.61 Menyajikan rekomendasi kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
2.62 Menyusun rancangan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.63 Menyusun rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
2.64 Menyusun ancangan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.65 Menyusun rancangan kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.66 Menyusun rancangan kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.67 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.68 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program upaya
kesehatan;
2.69 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program perbaikan
gizi masyarakat;
2.70 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program sumber
daya kesehatan;
2.71 Menyajikan rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
2.72 Melaksanakan uji coba rancangan kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
2.73 Melaksanakan uji coba rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
2.74 Melaksanakan program perbaikan uji coba rancangan kebijakan gizi
masyarakat;
2.75 Melaksanakan uji coba rancangan kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.76 Melaksanakan uji coba rancangan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
2.77 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.78 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program upaya kesehatan;
2.79 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.80 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.81 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.82 Merumuskan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
2.83 Merumuskan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana kebijakan
program upaya kesehatan;
2.84 Merumuskan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
2.85 Merumuskan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana kebijakan
program sumber daya kesehatan;
2.86 Merumuskan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.87 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.88 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program upaya kesehatan;
2.89 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.90 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.91 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.92 Merumuskan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.93 Merumuskan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan program
upaya kesehatan;
2.94 Merumuskan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
2.95 Merumuskan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan program
sumber daya kesehatan;
2.96 Merumuskan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.97 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.98 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program upaya kesehatan;
2.99 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.100 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.101 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.102 Merumuskan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.103 Merumuskan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program
upaya kesehatan;
2.104 Merumuskan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
2.105 Merumuskan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program
sumber daya kesehatan;
2.106 Merumuskan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.107 Mensupervisi pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.108 Mensupervisi pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
2.109 Mensupervisi pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.110 Mensupervisi pelaksanaan kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.111 Mensupervisi pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
2.112 Menyusun rancangan sistem perijinan rumah sakit;
2.113 Menyusun rancangan sistem perijinan puskesmas;
2.114 Menyusun rancangan sistem perijinan balai kesehatan;
2.115 Menyusun rancangan sistem perijinan polindes;
2.116 Menyusun rancangan sistem perijinan praktek bersama;
2.117 Menyusun rancangan sistem perijinan praktek dokter/dokter gigi;
2.118 Menyusun rancangan sistem praktek perijinan bidan;
2.119 Menyusun rancangan sistem perijinan pengobatan tradisional;
2.120 Menyusun rancangan perijinan laboratorium sistem kesehatan;
2.121 Menyusun rancangan sistem perijinan apotik;
2.122 Menyusun rancangan sistem perijinan toko obat;
2.123 Menyusun rancangan sistem perijinan optik;
2.124 Menyusun rancangan sistem perijinan produsen obat dan obat /jamu
tradisional;
2.125 Menyusun rancangan sistem perijinan produsen alat kesehatan;
2.126 Menyusun rancangan sistem perijinan produsen alat medik;
2.127 Menyusun rancangan sistem perijinan produsen makanan;
2.128 Menyusun rancangan sistem perijinan produsen minuman;
2.129 Menyusun rancangan sistem perijinan produsen kosmetik;
2.130 Menyusun rancangan sistem perijinan rumah bersalin;
2.131 Menyusun rancangan sistem perijinan pos obat desa;
2.132 Menyusun rancangan sistem perijinan polindes;
2.133 Menyusun rancangan sistem perijinan pos kesehatan pesantren;
2.134 Menyusun rancangan sistem perijinan jasa boga;
2.135 Menyusun rancangan sistem perijinan lembaga penelitian;
2.136 Menyusun sistem perijinan dan rancangan sarana produksi distribusi obat dan
narkoba;
2.137 Menyusun rancangan sistem perijinan penyalur alat kesehatan;
2.138 Menyusun rancangan pengelolaan sistem perijinan air limbah;
2.139 Menyusun rancangan sistem perijinan pemeriksaan kualitas air;
2.140 Menyusun rancangan sistem perijinan pemeriksaan kualitas udara;
2.141 Menyusun rancangan sistem perijinan institusi diknakes;
2.142 Menyusun rancangan sistem perijinan kapal laut;
2.143 Menyusun rancangan sistem perijinan pes kontrol;
2.144 Menyusun rancangan sistem perijinan pesawat udara;
2.145 Menyusun rancangan sistem perijinan fumigasi;
2.146 Menyusun rancangan sistem perijinan vaksinasi dalam rangka IV;
2.147 Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan sistem perijinan institusi;
2.148 Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan sistem perijinan tenaga
kesehatan;
2.149 Menguji coba rancangan sistem perijinan institusi;
2.150 Menguji coba rancangan sistem perijinan tenaga kesehatan;
2.151 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah
sakit;
2.152 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan puskesmas;
2.153 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan balai
kesehatan;
2.154 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan polindes;
2.155 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
bersama;
2.156 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
dokter/dokter gigi;
2.157 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan praktek
bidan;
2.158 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan pengobatan
tradisional;
2.159 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan
laboratorium kesehatan;
2.160 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan apotik;
2.161 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan toko obat;
2.162 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan optik;
2.163 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
obat dan obat/jamu tradisional;
2.164 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
alat kesehatan;
2.165 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
alat medik;
2.166 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
makanan;
2.167 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
minuman;
2.168 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan produsen
kosmetik;
2.169 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan rumah
bersalin;
2.170 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan pos obat
desa;
2.171 Memberi pertimbangan dalam rangka pada hasil penilaian perijinan polindes;
2.172 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan pos
kesehatan pesantren;
2.173 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan jasa boga;
2.174 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan lembaga
penelitian;
2.175 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan sarana
produksi dan distribusi obat dan narkoba;
2.176 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan penyalur
alat kesehatan;
2.177 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan
pengelolaan air limbah;
2.178 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan
pemeriksaan kualitas air;
2.179 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan
pemeriksaan kualitas udara;
2.180 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan institusi
diknakes;
2.181 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan kapal laut;
2.182 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan pes
kontrol;
2.183 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan pesawat
udara;
2.184 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan fumigasi;
2.185 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan vaksinasi
dalam rangka lV;
2.186 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan
pengangkutan jenazah/orang sakit;
2.187 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan dokter
spesialis;
2.188 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan
dokter/dokter gigi;
2.189 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat;
2.190 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan perawat
gigi;
2.191 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan bidan;
2.192 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan apoteker;
2.193 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan asisten
apoteker;
2.194 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga
pengajar (dosen);
2.195 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan tenaga
pelatih (widyaiswara);
2.196 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan
sukarelawan LSM;
2.197 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan nutrisionis;
2.198 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan dietisen;
2.199 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka perijinan supervisor
pes kontrol;
2.200 Mengevaluasi sistem perijinan institusi;
2.201 Mengevaluasi sistem perijinan tenaga kesehatan;
2.202 Menyusun rancangan sistem akreditasi rumah sakit;
2.203 Menyusun rancangan sistem akreditasi kantor kesehatan pelabuhan;
2.204 Menyusun rancangan sistem akreditasi balai kesehatan;
2.205 Menyusun rancangan sistem akreditasi polindes;
2.206 Menyusun rancangan sistem akreditasi praktek bersama;
2.207 Menyusun rancangan sistem akreditasi praktek dokter/dokter gigi;
2.208 Menyusun rancangan sistem akreditasi praktek bidan;
2.209 Menyusun rancangan sistem akreditasi pengobatan tradisional;
2.210 Menyusun rancangan sistem akreditasi laboratorium kesehatan;
2.211 Menyusun rancangan sistem akreditasi apotik;
2.212 Menyusun rancangan sistem akreditasi toko obat;
2.213 Menyusun rancangan sistem akreditasi produsen obat dan obat/jamu
tradisional;
2.214 Menyusun rancangan sistem akreditasi produsen alat kesehatan;
2.215 Menyusun rancangan sistem akreditasi produsen alat medik;
2.216 Menyusun rancangan sistem akreditasi produsen makanan;
2.217 Menyusun rancangan sistem akreditasi produsen minuman;
2.218 Menyusun rancangan sistem akreditasi produsen kosmetik;
2.219 Menyusun rancangan sistem akreditasi pes kontrol;
2.220 Menyusun rancangan sistem akreditasi rumah bersalin;
2.221 Menyusun rancangan sistem akreditasi pos obat desa;
2.222 Menyusun rancangan sistem akreditasi polindes;
2.223 Menyusun ancangan sistem akreditasi pos kesehatan pesantren;
2.224 Menyusun rancangan sistem akreditasi jasa boga/rumah makan/restauran;
2.225 Menyusun rancangan sistem akreditasi institusi pendidikan tenaga Depkes dan
Kesos/non Depkes dan Kesos;
2.226 Menyusun rancangan sistem akreditasi institusi diklat kesehatan
pemerintah/swasta;
2.227 Menyusun rancangan sistem akreditasi puskesmas;
2.228 Menyusun rancangan sistem akreditasi puskesmas keliling;
2.229 Menyusun rancangan sistem akreditasi puskesmas pembantu;
2.230 Menyusun rancangan sistem akreditasi puskesmas perawatan;
2.231 Menyusun rancangan sistem akreditasi puskesmas air terapung;
2.232 Menyusun rancangan sistem akreditasi posyandu;
2.233 Menyusun rancangan sistem akreditasi pedagang besar alat kesehatan;
2.234 Menyusun rancangan sistem akreditasi pedagang besar farmasi;
2.235 Menyusun rancangan sistem akreditasi unit jasa radiology swasta;
2.236 Menyusun rancangan sistem akreditasi produsen pestisida;
2.237 Menyusun rancangan sistem akreditasi hotel;
2.238 Menyusun rancangan sistem akreditasi sarana angkutan umum;
2.239 Menyusun rancangan sistem akreditasi tempat- tempat umum;
2.240 Menyusun rancangan sistem akreditasi perayanan akupuntur;
2.241 Menyusun rancangan sistem akreditasi pelayanan pijat refleksi;
2.242 Menyusun rancangan sistem akreditasi program lingkungan dan perilaku sehat,
dan pemberdayaan masyarakat;
2.243 Menyusun rancangan sistem akreditasi program upaya kesehatan;
2.244 Menyusun rancangan sistem akreditasi program perbaikan gizi masyarakat;
2.245 Menyusun rancangan sistem akreditasi program sumber daya kesehatan;
2.246 Menyusun rancangan sistem akreditasi program obat, makanan, dan bahan
berbahaya;
2.247 Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan sistem akreditasi institusi;
2.248 Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan sistem akreditasi program-
program kesehatan;
2.249 Menguji coba rancangan sistem akreditasi institusi;
2.250 Menguji coba rancangan sistem akreditasi program- program kesehatan;
2.251 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah
sakit;
2.252 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi kantor
kesehatan pelabuhan;
2.253 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi balai
kesehatan;
2.254 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
2.255 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek
bersama;
2.256 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek
dokter/dokter gigi;
2.257 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi praktek
bidan;
2.258 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi
pengobatan tradisional;
2.259 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi
laboratorium kesehatan;
2.260 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi apotik;
2.261 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi toko obat;
2.262 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
obat dan obat/jamu tradisional;
2.263 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
alat kesehatan;
2.264 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
alat medik;
2.265 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
makanan;
2.266 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
minuman;
2.267 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
kosmetik;
2.268 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi pes
kontrol;
2.269 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi rumah
bersalin;
2.270 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos obat
desa;
2.271 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi polindes;
2.272 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi pos
kesehatan pesantren;
2.273 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi jasa
boga/rumah makan/restauran;
2.274 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi
pendidikan tenaga Depkes dan Kesos / non Depkes dan Kesos;
2.275 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi institusi
diklat kesehatan pemerintah/ swasta;
2.276 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi
puskesmas;
2.277 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
keliling;
2.278 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
pembantu;
2.279 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
perawatan;
2.280 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi puskesmas
air/terapung;
2.281 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi posyandu;
2.282 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang
besar alat kesehatan;
2.283 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi pedagang
besar farmasi;
2.284 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi unit jasa
radiology swasta;
2.285 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi produsen
pestisida;
2.286 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi hotel;
2.287 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi tempat-
tempat umum;
2.288 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi sarana
angkutan umum;
2.289 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan
akupuntur;
2.290 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi pelayanan
pijat refleksi;
2.291 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
lingkungan dan perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
2.292 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
upaya kesehatan;
2.293 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
perbaikan gizi masyarakat;
2.294 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
sumber daya kesehatan;
2.295 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka akreditasi program
obat, makanan, dan bahan berbahaya;
2.296 Mengevaluasi sistem akreditasi institusi;
2.297 Mengevaluasi sistem akreditasi program-program kesehatan;
2.298 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga dokter;
2.299 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga dokter gigi;
2.300 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga perawat;
2.301 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga perawat gigi;
2.302 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga bidan;
2.303 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga apoteker;
2.304 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga asisten apoteker;
2.305 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga pengajar/dosen;
2.306 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga pelatih (widyaiswara)
2.307 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga sukarelawan LSM;
2.308 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga nutrisionis;
2.309 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga dietisen;
2.310 Menyusun rancangan sistem sertifikasi tenaga supervisor pes kontrol;
2.311 Menyusun rancangan sistem sertifikasi makanan dan minuman;
2.312 Menyusun rancangan sistem sertifikasi obat dan obat/jamu tradisional;
2.313 Menyusun rancangan sistem sertifikasi alat kesehatan;
2.314 Menyusun rancangan sistem sertlfikasi alat medik;
2.315 Menyusun rancangan sistem sertifikasi alat penyemprot nyamuk;
2.316 Menyusun rancangan sistem sertifikasi lulusan diklat bidang kesehatan;
2.317 Menyusun rancangan sistem sertifikasi lulusan pelatihan di bidang kesehatan;
2.318 Menyusun rancangan sistem sertifikasi kosmetik;
2.319 Menyusun rancangan sistem sertifikasi cold chain standar;
2.320 Menyusun rancangan sistem sertifikasi bahan pemeriksaan laboratorium
(reagensia);
2.321 Menyusun rancangan sistem sertifikasi pakaian kesehatan/linen;
2.322 Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi tenaga
kesehatan;
2.323 Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi produk;
2.324 Menguji coba rancangan sistem sertifikasi tenaga kesehatan;
2.325 Menguji coba rancangan sistem sertifikasi produk;
2.326 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
dokter;
2.327 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
dokter gigi;
2.328 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
perawat;
2.329 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
perawat gigi;
2.330 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
bidan;
2.331 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
apoteker;
2.332 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
asisten apoteker;
2.333 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
pengajar/dosen;
2.334 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
pelatih (widyaiswara);
2.335 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
sukarelawan LSM;
2.336 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
nutrisionis;
2.337 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
dietisen;
2.338 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi tenaga
supervisor pes kontrol;
2.339 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi makanan
dan minuman;
2.340 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi obat dan
obat/jamu tradisional;
2.341 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi alat
kesehatan;
2.342 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi alat
medik;
2.343 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi alat
penyemprot nyamuk;
2.344 Memberi pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil penilaian lulusan
diklat bidang kesehatan;
2.345 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi lulusan
pelatihan di bidang kesehatan;
2.346 Memberi pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka sertifikasi kosmetik;
2.347 Memberi pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil penilaian cold chain
standar;
2.348 Memberi pada hasil penilaian pertimbangan dalam rangka sertifikasi bahan
pemeriksaan laboratorium (reagensia);
2.349 Memberi pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil penilaian pakaian
kesehatan/Iinen;
2.350 Mengevaluasi sistem sertifikasi tenaga kesehatan;
2.351 Mengevaluasi sistem sertifikasi produk;
2.352 Mengkaji rancangan laporan dalam rangka penyusunan laporan.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran pengkajian rancangan kerangka acuan;
3.2 Kelancaran penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah program lingkungan dan perilaku sehat;
3.3 Kelancaran penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah program upaya kesehatan;
3.4 Kelancaran penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah program perbaikan gizi masyarakat;
3.5 Kelancaran penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah program sumber daya kesehatan;
3.6 Kelancaran penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.7 Kelancaran penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
3.8 Kelancaran penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan program upaya kesehatan;
3.9 Kelancaran penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
3.10 Kelancaran penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.11 Kelancaran penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.12 Kelancaran penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
3.13 Kelancaran penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
program upaya kesehatan;
3.14 Kelancaran penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
3.15 Kelancaran penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
program sumber daya kesehatan;
3.16 Kelancaran penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.17 Kelancaran penyusunan rancangan pemantauan metode hasil dan dampak
kebijakan program dan perilaku lingkungan sehat;
3.18 Kelancaran penyusunan rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan program upaya kesehatan;
3.19 Kelancaran penyusunan rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
3.20 Kelancaran penyusunan rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.21 Kelancaran penyusunan rancangan hasil dan dampak metode pemantauan
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.22 Kelancaran penyusunan rancangan metode pengevaluasian penilaian kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat:
3.23 Kelancaran penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan
program upaya kesehatan;
3.24 Kelancaran penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
3.25 Kelancaran penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan
program sumber daya kesehatan;
3.26 Kelancaran penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian
Kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.27 Kelancaran penyajian rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah;
3.28 Kelancaran penyajian rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan kesehatan;
3.29 Kelancaran penyajian rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
kesehatan;
3.30 Kelancaran penyajian rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan kesehatan;
3.31 Kelancaran penyajian rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan
kesehatan;
3.32 Kelancaran penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah program
dan perilaku lingkungan sehat;
3.33 Kelancaran penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah program
upaya kesehatan;
3.34 Kelancaran penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah program
perbaikan gizi masyarakat;
3.35 Kelancaran penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah program
sumber daya kesehatan;
3.36 Kelancaran penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.37 Kelancaran penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.38 Kelancaran penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah program
upaya kesehatan;
3.39 Kelancaran penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah program
perbaikan gizi masyarakat;
3.40 Kelancaran penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah program
sumber daya kesehatan;
3.41 Kelancaran penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.42 Kelancaran peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program lingkungan
dan perilaku sehat;
3.43 Kelancaran peramalan konsekuensi kebijakan upaya penerapan program
kesehatan;
3.44 Kelancaran peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program perbaikan
gizi masyarakat;
3.45 Kelancaran peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
3.46 Kelancaran peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
3.47 Kelancaran penyajian hasil peramalan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
3.48 Kelancaran penyajian hasil peramalan kebijakan program upaya kesehatan;
3.49 Kelancaran penyajian hasil peramalan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
3.50 Kelancaran penyajian hasil peramalan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
3.51 Kelancaran penyajian hasil peramalan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
3.52 Kelancaran penyusunan rekomendasi kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
3.53 Kelancaran penyusunan rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
3.54 Kelancaran penyusunan rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
3.55 Kelancaran penyusunan rekomendasi kebijakan program sumber daya
kesehatan;
3.56 Kelancaran penyusunan rekomendasi kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
3.57 Kelancaran penyajian rekomendasi kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
3.58 Kelancaran penyajian rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
3.59 Kelancaran penyajian rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
3.60 Kelancaran penyajian rekomendasi kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.61 Kelancaran penyajian rekomendasi kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
3.62 Kelancaran penyusunan rancangan kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
3.63 Kelancaran penyusunan rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
3.64 Kelancaran penyusunan rancangan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
3.65 Kelancaran penyusunan rancangan kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.66 Kelancaran penyusunan rancangan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
3.67 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.68 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program
upaya kesehatan;
3.69 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
3.70 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program
sumber daya kesehatan;
3.71 Kelancaran penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.72 Kelancaran uji coba rancangan kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
3.73 Kelancaran uji coba rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
3.74 Kelancaran program perbaikan uji coba rancangan kebijakan gizi masyarakat;
3.75 Kelancaran uji coba rancangan kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.76 Kelancaran uji coba rancangan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
3.77 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
3.78 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana kebijakan program upaya kesehatan;
3.79 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
3.80 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.81 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang dan
tanggung jawab pelaksana kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
3.82 Kelancaran perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
3.83 Kelancaran perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
kebijakan program upaya kesehatan;
3.84 Kelancaran perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
3.85 Kelancaran perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.86 Kelancaran perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.87 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
3.88 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
3.89 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
3.90 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.91 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.92 Kelancaran perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
3.93 Kelancaran perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan
program upaya kesehatan;
3.94 Kelancaran perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
3.95 Kelancaran perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan
program sumber daya kesehatan;
3.96 Kelancaran perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.97 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan
kerja pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
3.98 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan
kerja pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
3.99 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan
kerja pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
3.100 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan
kerja pelaksanaan kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.101 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata hubungan
kerja pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.102 Kelancaran perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
3.103 Kelancaran perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan
program upaya kesehatan;
3.104 Kelancaran perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
3.105 Kelancaran perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan
program sumber daya kesehatan;
3.106 Kelancaran perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.107 Kelancaran supervisi pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
3.108 Kelancaran supervisi pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
3.109 Kelancaran supervisi pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
3.110 Kelancaran supervisi pelaksanaan kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.111 Kelancaran supervisi pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
3.112 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan rumah sakit;
3.113 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan puskesmas;
3.114 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan balai kesehatan;
3.115 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan polindes;
3.116 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan praktek bersama;
3.117 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan praktek dokter/dokter gigi;
3.118 Kelancaran penyusunan rancangan sistem praktek perijinan bidan;
3.119 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan pengobatan tradisional;
3.120 Kelancaran penyusunan rancangan perijinan laboratorium sistem kesehatan;
3.121 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan apotik;
3.122 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan toko obat;
3.123 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan optik;
3.124 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan produsen obat dan obat
/jamu tradisional;
3.125 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan produsen alat kesehatan;
3.126 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan produsen alat medik;
3.127 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan produsen makanan;
3.128 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan produsen minuman;
3.129 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan produsen kosmetik;
3.130 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan rumah bersalin;
3.131 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan pos obat desa;
3.132 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan polindes;
3.133 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan pos kesehatan pesantren;
3.134 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan jasa boga;
3.135 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan lembaga penelitian;
3.136 Kelancaran penyusunan sistem perijinan dan rancangan sarana produksi
distribusi obat dan narkoba;
3.137 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan penyalur alat kesehatan;
3.138 Kelancaran penyusunan rancangan pengelolaan sistem perijinan air limbah;
3.139 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan pemeriksaan kualitas air;
3.140 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan pemeriksaan kualitas udara;
3.141 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan institusi diknakes;
3.142 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan kapal laut;
3.143 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan pes kontrol;
3.144 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan pesawat udara;
3.145 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan fumigasi;
3.146 Kelancaran penyusunan rancangan sistem perijinan vaksinasi dalam rangka IV;
3.147 Kelancaran penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem perijinan
institusi;
3.148 Kelancaran penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem perijinan
tenaga kesehatan;
3.149 Kelancaran pengujian coba rancangan sistem perijinan institusi;
3.150 Kelancaran pengujian coba rancangan sistem perijinan tenaga kesehatan;
3.151 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan rumah sakit;
3.152 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan puskesmas;
3.153 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan balai kesehatan;
3.154 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan polindes;
3.155 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan praktek bersama;
3.156 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan praktek dokter/dokter gigi;
3.157 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan praktek bidan;
3.158 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pengobatan tradisional;
3.159 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan laboratorium kesehatan;
3.160 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan apotik;
3.161 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan toko obat;
3.162 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan optik;
3.163 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen obat dan obat/jamu tradisional;
3.164 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen alat kesehatan;
3.165 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen alat medik;
3.166 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen makanan;
3.167 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen minuman;
3.168 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen kosmetik;
3.169 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan rumah bersalin;
3.170 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pos obat desa;
3.171 Kelancaran pemberian pertimbangan dalam rangka pada hasil penilaian
perijinan polindes;
3.172 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pos kesehatan pesantren;
3.173 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan jasa boga;
3.174 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan lembaga penelitian;
3.175 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan sarana produksi dan distribusi obat dan narkoba;
3.176 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan penyalur alat kesehatan;
3.177 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pengelolaan air limbah;
3.178 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pemeriksaan kualitas air;
3.179 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pemeriksaan kualitas udara;
3.180 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan institusi diknakes;
3.181 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan kapal laut;
3.182 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pes kontrol;
3.183 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pesawat udara;
3.184 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan fumigasi;
3.185 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan vaksinasi dalam rangka lV;
3.186 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pengangkutan jenazah/orang sakit;
3.187 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan dokter spesialis;
3.188 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan dokter/dokter gigi;
3.189 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan perawat;
3.190 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan perawat gigi;
3.191 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan bidan;
3.192 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan apoteker;
3.193 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan asisten apoteker;
3.194 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan tenaga pengajar (dosen);
3.195 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan tenaga pelatih (widyaiswara);
3.196 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan sukarelawan LSM;
3.197 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan nutrisionis;
3.198 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan dietisen;
3.199 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan supervisor pes kontrol;
3.200 Kelancaran evaluasi sistem perijinan institusi;
3.201 Kelancaran evaluasi sistem perijinan tenaga kesehatan;
3.202 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi rumah sakit;
3.203 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi kantor kesehatan
pelabuhan;
3.204 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi balai kesehatan;
3.205 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi polindes;
3.206 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi praktek bersama;
3.207 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi praktek dokter/dokter gigi;
3.208 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi praktek bidan;
3.209 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi pengobatan tradisional;
3.210 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi laboratorium kesehatan;
3.211 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi apotik;
3.212 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi toko obat;
3.213 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen obat dan
obat/jamu tradisional;
3.214 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen alat kesehatan;
3.215 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen alat medik;
3.216 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen makanan;
3.217 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen minuman;
3.218 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen kosmetik;
3.219 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi pes kontrol;
3.220 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi rumah bersalin;
3.221 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi pos obat desa;
3.222 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi polindes;
3.223 Kelancaran penyusunan ancangan sistem akreditasi pos kesehatan pesantren;
3.224 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi jasa boga/rumah
makan/restauran;
3.225 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi institusi pendidikan tenaga
Depkes dan Kesos/non Depkes dan Kesos;
3.226 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi institusi diklat kesehatan
pemerintah/swasta;
3.227 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas;
3.228 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas keliling;
3.229 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas pembantu;
3.230 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas perawatan;
3.231 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas air terapung;
3.232 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi posyandu;
3.233 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi pedagang besar alat
kesehatan;
3.234 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi pedagang besar farmasi;
3.235 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi unit jasa radiology swasta;
3.236 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen pestisida;
3.237 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi hotel;
3.238 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi sarana angkutan umum;
3.239 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi tempat- tempat umum;
3.240 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi perayanan akupuntur;
3.241 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi pelayanan pijat refleksi;
3.242 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi program lingkungan dan
perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
3.243 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi program upaya kesehatan;
3.244 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi program perbaikan gizi
masyarakat;
3.245 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi program sumber daya
kesehatan;
3.246 Kelancaran penyusunan rancangan sistem akreditasi program obat, makanan,
dan bahan berbahaya;
3.247 Kelancaran penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem akreditasi
institusi;
3.248 Kelancaran penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem akreditasi
program-program kesehatan;
3.249 Kelancaran pengujian coba rancangan sistem akreditasi institusi;
3.250 Kelancaran pengujian coba rancangan sistem akreditasi program- program
kesehatan;
3.251 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi rumah sakit;
3.252 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi kantor kesehatan pelabuhan;
3.253 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi balai kesehatan;
3.254 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi polindes;
3.255 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi praktek bersama;
3.256 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi praktek dokter/dokter gigi;
3.257 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi praktek bidan;
3.258 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pengobatan tradisional;
3.259 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi laboratorium kesehatan;
3.260 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi apotik;
3.261 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi toko obat;
3.262 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen obat dan obat/jamu tradisional;
3.263 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen alat kesehatan;
3.264 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen alat medik;
3.265 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen makanan;
3.266 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen minuman;
3.267 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen kosmetik;
3.268 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pes kontrol;
3.269 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi rumah bersalin;
3.270 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pos obat desa;
3.271 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi polindes;
3.272 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pos kesehatan pesantren;
3.273 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi jasa boga/rumah makan/restauran;
3.274 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi institusi pendidikan tenaga Depkes dan Kesos / non Depkes dan
Kesos;
3.275 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi institusi diklat kesehatan pemerintah/ swasta;
3.276 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas;
3.277 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas keliling;
3.278 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas pembantu;
3.279 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas perawatan;
3.280 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas air/terapung;
3.281 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi posyandu;
3.282 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pedagang besar alat kesehatan;
3.283 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pedagang besar farmasi;
3.284 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi unit jasa radiology swasta;
3.285 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen pestisida;
3.286 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi hotel;
3.287 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi tempat-tempat umum;
3.288 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi sarana angkutan umum;
3.289 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pelayanan akupuntur;
3.290 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pelayanan pijat refleksi;
3.291 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program lingkungan dan perilaku sehat, dan pemberdayaan
masyarakat;
3.292 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program upaya kesehatan;
3.293 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program perbaikan gizi masyarakat;
3.294 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program sumber daya kesehatan;
3.295 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program obat, makanan, dan bahan berbahaya;
3.296 Kelancaran evaluasi sistem akreditasi institusi;
3.297 Kelancaran evaluasi sistem akreditasi program-program kesehatan;
3.298 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga dokter;
3.299 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga dokter gigi;
3.300 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga perawat;
3.301 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga perawat gigi;
3.302 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga bidan;
3.303 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga apoteker;
3.304 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga asisten apoteker;
3.305 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga pengajar/dosen;
3.306 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga pelatih
(widyaiswara)
3.307 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga sukarelawan LSM;
3.308 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga nutrisionis;
3.309 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga dietisen;
3.310 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga supervisor pes
kontrol;
3.311 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi makanan dan minuman;
3.312 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi obat dan obat/jamu
tradisional;
3.313 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi alat kesehatan;
3.314 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertlfikasi alat medik;
3.315 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi alat penyemprot nyamuk;
3.316 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi lulusan diklat bidang
kesehatan;
3.317 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi lulusan pelatihan di bidang
kesehatan;
3.318 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi kosmetik;
3.319 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi cold chain standar;
3.320 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi bahan pemeriksaan
laboratorium (reagensia);
3.321 Kelancaran penyusunan rancangan sistem sertifikasi pakaian kesehatan/linen;
3.322 Kelancaran penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi
tenaga kesehatan;
3.323 Kelancaran penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi
produk;
3.324 Kelancaran pengujian coba rancangan sistem sertifikasi tenaga kesehatan;
3.325 Kelancaran pengujian coba rancangan sistem sertifikasi produk;
3.326 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga dokter;
3.327 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga dokter gigi;
3.328 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga perawat;
3.329 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga perawat gigi;
3.330 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga bidan;
3.331 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga apoteker;
3.332 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga asisten apoteker;
3.333 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga pengajar/dosen;
3.334 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga pelatih (widyaiswara);
3.335 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga sukarelawan LSM;
3.336 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga nutrisionis;
3.337 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga dietisen;
3.338 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga supervisor pes kontrol;
3.339 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi makanan dan minuman;
3.340 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi obat dan obat/jamu tradisional;
3.341 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi alat kesehatan;
3.342 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi alat medik;
3.343 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi alat penyemprot nyamuk;
3.344 Kelancaran pemberian pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil
penilaian lulusan diklat bidang kesehatan;
3.345 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi lulusan pelatihan di bidang kesehatan;
3.346 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi kosmetik;
3.347 Kelancaran pemberian pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil
penilaian cold chain standar;
3.348 Kelancaran pemberian pertimbangan pada hasil penilaian pertimbangan dalam
rangka sertifikasi bahan pemeriksaan laboratorium (reagensia);
3.349 Kelancaran pemberian pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil
penilaian pakaian kesehatan/Iinen;
3.350 Kelancaran evaluasi sistem sertifikasi tenaga kesehatan;
3.351 Kelancaran evaluasi sistem sertifikasi produk;
3.352 Kelancaran pengkajian rancangan laporan dalam rangka penyusunan laporan.
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan pengkajian rancangan kerangka acuan;
4.2 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan
determinan masalah program lingkungan dan perilaku sehat;
4.3 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan
determinan masalah program upaya kesehatan;
4.4 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan
determinan masalah program perbaikan gizi masyarakat;
4.5 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan
determinan masalah program sumber daya kesehatan;
4.6 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode perumusan diskripsi dan
determinan masalah program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.7 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi
penerapan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.8 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi
penerapan kebijakan program upaya kesehatan;
4.9 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi
penerapan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.10 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi
penerapan kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.11 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode peramalan konsekuensi
penerapan kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.12 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.13 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi
kebijakan program upaya kesehatan;
4.14 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.15 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi
kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.16 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode penyusunan rekomendasi
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.17 Laporan kegiatan penyusunan rancangan pemantauan metode hasil dan dampak
kebijakan program dan perilaku lingkungan sehat;
4.18 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan program upaya kesehatan;
4.19 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.20 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.21 Laporan kegiatan penyusunan rancangan hasil dan dampak metode pemantauan
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.22 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pengevaluasian penilaian
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat:
4.23 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian
kebijakan program upaya kesehatan;
4.24 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.25 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian
kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.26 Laporan kegiatan penyusunan rancangan metode pengevaluasian/ penilaian
Kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.27 Laporan kegiatan penyajian rancangan metode perumusan diskripsi dan
determinan masalah;
4.28 Laporan kegiatan penyajian rancangan metode peramalan konsekuensi
penerapan kebijakan kesehatan;
4.29 Laporan kegiatan penyajian rancangan metode penyusunan rekomendasi
kebijakan kesehatan;
4.30 Laporan kegiatan penyajian rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan kesehatan;
4.31 Laporan kegiatan penyajian rancangan metode pengevaluasian/ penilaian
kebijakan kesehatan;
4.32 Laporan kegiatan penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah
program dan perilaku lingkungan sehat;
4.33 Laporan kegiatan penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah
program upaya kesehatan;
4.34 Laporan kegiatan penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah
program perbaikan gizi masyarakat;
4.35 Laporan kegiatan penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah
program sumber daya kesehatan;
4.36 Laporan kegiatan penyusunan rancangan diskripsi dan determinan masalah
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.37 Laporan kegiatan penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.38 Laporan kegiatan penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah
program upaya kesehatan;
4.39 Laporan kegiatan penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah
program perbaikan gizi masyarakat;
4.40 Laporan kegiatan penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah
program sumber daya kesehatan;
4.41 Laporan kegiatan penyajian rancangan diskripsi dan determinan masalah
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.42 Laporan kegiatan peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
4.43 Laporan kegiatan peramalan konsekuensi kebijakan upaya penerapan program
kesehatan;
4.44 Laporan kegiatan peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
4.45 Laporan kegiatan peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program sumber
daya kesehatan;
4.46 Laporan kegiatan peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
4.47 Laporan kegiatan penyajian hasil peramalan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.48 Laporan kegiatan penyajian hasil peramalan kebijakan program upaya
kesehatan;
4.49 Laporan kegiatan penyajian hasil peramalan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
4.50 Laporan kegiatan penyajian hasil peramalan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.51 Laporan kegiatan penyajian hasil peramalan kebijakan program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
4.52 Laporan kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.53 Laporan kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan program upaya
kesehatan;
4.54 Laporan kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
4.55 Laporan kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.56 Laporan kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
4.57 Laporan kegiatan penyajian rekomendasi kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.58 Laporan kegiatan penyajian rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
4.59 Laporan kegiatan penyajian rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
4.60 Laporan kegiatan penyajian rekomendasi kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.61 Laporan kegiatan penyajian rekomendasi kebijakan program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
4.62 Laporan kegiatan penyusunan rancangan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.63 Laporan kegiatan penyusunan rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
4.64 Laporan kegiatan penyusunan rancangan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
4.65 Laporan kegiatan penyusunan rancangan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.66 Laporan kegiatan penyusunan rancangan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
4.67 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.68 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan
program upaya kesehatan;
4.69 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
4.70 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan
program sumber daya kesehatan;
4.71 Laporan kegiatan penyajian rancangan / hasil uji coba rancangan kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.72 Laporan kegiatan uji coba rancangan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.73 Laporan kegiatan uji coba rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
4.74 Laporan kegiatan program perbaikan uji coba rancangan kebijakan gizi
masyarakat;
4.75 Laporan kegiatan uji coba rancangan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.76 Laporan kegiatan uji coba rancangan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
4.77 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
4.78 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana kebijakan program upaya kesehatan;
4.79 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.80 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.81 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan wewenang
dan tanggung jawab pelaksana kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
4.82 Laporan kegiatan perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.83 Laporan kegiatan perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program upaya kesehatan;
4.84 Laporan kegiatan perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.85 Laporan kegiatan perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.86 Laporan kegiatan perumusan rancangan wewenang dan tanggung jawab
pelaksana kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.87 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.88 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
4.89 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.90 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.91 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan pedoman /
prosedur pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.92 Laporan kegiatan perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.93 Laporan kegiatan perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program upaya kesehatan;
4.94 Laporan kegiatan perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.95 Laporan kegiatan perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.96 Laporan kegiatan perumusan rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.97 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata
hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.98 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata
hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
4.99 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata
hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.100 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata
hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.101 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan tata
hubungan kerja pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
4.102 Laporan kegiatan perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
4.103 Laporan kegiatan perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program upaya kesehatan;
4.104 Laporan kegiatan perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
4.105 Laporan kegiatan perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program sumber daya kesehatan;
4.106 Laporan kegiatan perumusan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan
kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.107 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.108 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
4.109 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
4.110 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.111 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
4.112 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan rumah sakit;
4.113 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan puskesmas;
4.114 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan balai kesehatan;
4.115 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan polindes;
4.116 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan praktek bersama;
4.117 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan praktek dokter/dokter
gigi;
4.118 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem praktek perijinan bidan;
4.119 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan pengobatan
tradisional;
4.120 Laporan kegiatan penyusunan rancangan perijinan laboratorium sistem
kesehatan;
4.121 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan apotik;
4.122 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan toko obat;
4.123 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan optik;
4.124 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan produsen obat dan
obat /jamu tradisional;
4.125 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan produsen alat
kesehatan;
4.126 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan produsen alat medik;
4.127 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan produsen makanan;
4.128 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan produsen minuman;
4.129 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan produsen kosmetik;
4.130 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan rumah bersalin;
4.131 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan pos obat desa;
4.132 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan polindes;
4.133 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan pos kesehatan
pesantren;
4.134 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan jasa boga;
4.135 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan lembaga penelitian;
4.136 Laporan kegiatan penyusunan sistem perijinan dan rancangan sarana produksi
distribusi obat dan narkoba;
4.137 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan penyalur alat
kesehatan;
4.138 Laporan kegiatan penyusunan rancangan pengelolaan sistem perijinan air
limbah;
4.139 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan pemeriksaan kualitas
air;
4.140 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan pemeriksaan kualitas
udara;
4.141 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan institusi diknakes;
4.142 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan kapal laut;
4.143 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan pes kontrol;
4.144 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan pesawat udara;
4.145 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan fumigasi;
4.146 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem perijinan vaksinasi dalam
rangka IV;
4.147 Laporan kegiatan penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem
perijinan institusi;
4.148 Laporan kegiatan penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem
perijinan tenaga kesehatan;
4.149 Laporan kegiatan pengujian coba rancangan sistem perijinan institusi;
4.150 Laporan kegiatan pengujian coba rancangan sistem perijinan tenaga kesehatan;
4.151 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan rumah sakit;
4.152 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan puskesmas;
4.153 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan balai kesehatan;
4.154 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan polindes;
4.155 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan praktek bersama;
4.156 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan praktek dokter/dokter gigi;
4.157 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan praktek bidan;
4.158 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pengobatan tradisional;
4.159 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan laboratorium kesehatan;
4.160 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan apotik;
4.161 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan toko obat;
4.162 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan optik;
4.163 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen obat dan obat/jamu tradisional;
4.164 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen alat kesehatan;
4.165 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen alat medik;
4.166 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen makanan;
4.167 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen minuman;
4.168 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan produsen kosmetik;
4.169 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan rumah bersalin;
4.170 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pos obat desa;
4.171 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan dalam rangka pada hasil penilaian
perijinan polindes;
4.172 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pos kesehatan pesantren;
4.173 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan jasa boga;
4.174 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan lembaga penelitian;
4.175 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan sarana produksi dan distribusi obat dan narkoba;
4.176 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan penyalur alat kesehatan;
4.177 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pengelolaan air limbah;
4.178 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pemeriksaan kualitas air;
4.179 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pemeriksaan kualitas udara;
4.180 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan institusi diknakes;
4.181 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan kapal laut;
4.182 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pes kontrol;
4.183 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pesawat udara;
4.184 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan fumigasi;
4.185 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan vaksinasi dalam rangka lV;
4.186 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan pengangkutan jenazah/orang sakit;
4.187 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan dokter spesialis;
4.188 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan dokter/dokter gigi;
4.189 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan perawat;
4.190 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan perawat gigi;
4.191 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan bidan;
4.192 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan apoteker;
4.193 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan asisten apoteker;
4.194 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan tenaga pengajar (dosen);
4.195 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan tenaga pelatih (widyaiswara);
4.196 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan sukarelawan LSM;
4.197 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan nutrisionis;
4.198 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan dietisen;
4.199 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
perijinan supervisor pes kontrol;
4.200 Laporan kegiatan evaluasi sistem perijinan institusi;
4.201 Laporan kegiatan evaluasi sistem perijinan tenaga kesehatan;
4.202 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi rumah sakit;
4.203 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi kantor kesehatan
pelabuhan;
4.204 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi balai kesehatan;
4.205 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi polindes;
4.206 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi praktek bersama;
4.207 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi praktek
dokter/dokter gigi;
4.208 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi praktek bidan;
4.209 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi pengobatan
tradisional;
4.210 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi laboratorium
kesehatan;
4.211 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi apotik;
4.212 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi toko obat;
4.213 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen obat dan
obat/jamu tradisional;
4.214 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen alat
kesehatan;
4.215 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen alat medik;
4.216 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen makanan;
4.217 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen minuman;
4.218 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen kosmetik;
4.219 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi pes kontrol;
4.220 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi rumah bersalin;
4.221 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi pos obat desa;
4.222 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi polindes;
4.223 Laporan kegiatan penyusunan ancangan sistem akreditasi pos kesehatan
pesantren;
4.224 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi jasa boga/rumah
makan/restauran;
4.225 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi institusi pendidikan
tenaga Depkes dan Kesos/non Depkes dan Kesos;
4.226 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi institusi diklat
kesehatan pemerintah/swasta;
4.227 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas;
4.228 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas keliling;
4.229 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas
pembantu;
4.230 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas
perawatan;
4.231 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi puskesmas air
terapung;
4.232 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi posyandu;
4.233 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi pedagang besar alat
kesehatan;
4.234 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi pedagang besar
farmasi;
4.235 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi unit jasa radiology
swasta;
4.236 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi produsen pestisida;
4.237 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi hotel;
4.238 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi sarana angkutan
umum;
4.239 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi tempat- tempat
umum;
4.240 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi perayanan
akupuntur;
4.241 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi pelayanan pijat
refleksi;
4.242 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi program lingkungan
dan perilaku sehat, dan pemberdayaan masyarakat;
4.243 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi program upaya
kesehatan;
4.244 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi program perbaikan
gizi masyarakat;
4.245 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi program sumber
daya kesehatan;
4.246 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem akreditasi program obat,
makanan, dan bahan berbahaya;
4.247 Laporan kegiatan penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem
akreditasi institusi;
4.248 Laporan kegiatan penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem
akreditasi program-program kesehatan;
4.249 Laporan kegiatan pengujian coba rancangan sistem akreditasi institusi;
4.250 Laporan kegiatan pengujian coba rancangan sistem akreditasi program-
program kesehatan;
4.251 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi rumah sakit;
4.252 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi kantor kesehatan pelabuhan;
4.253 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi balai kesehatan;
4.254 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi polindes;
4.255 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi praktek bersama;
4.256 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi praktek dokter/dokter gigi;
4.257 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi praktek bidan;
4.258 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pengobatan tradisional;
4.259 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi laboratorium kesehatan;
4.260 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi apotik;
4.261 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi toko obat;
4.262 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen obat dan obat/jamu tradisional;
4.263 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen alat kesehatan;
4.264 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen alat medik;
4.265 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen makanan;
4.266 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen minuman;
4.267 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen kosmetik;
4.268 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pes kontrol;
4.269 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi rumah bersalin;
4.270 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pos obat desa;
4.271 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi polindes;
4.272 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pos kesehatan pesantren;
4.273 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi jasa boga/rumah makan/restauran;
4.274 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi institusi pendidikan tenaga Depkes dan Kesos / non Depkes dan
Kesos;
4.275 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi institusi diklat kesehatan pemerintah/ swasta;
4.276 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas;
4.277 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas keliling;
4.278 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas pembantu;
4.279 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas perawatan;
4.280 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi puskesmas air/terapung;
4.281 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi posyandu;
4.282 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pedagang besar alat kesehatan;
4.283 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pedagang besar farmasi;
4.284 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi unit jasa radiology swasta;
4.285 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi produsen pestisida;
4.286 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi hotel;
4.287 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi tempat-tempat umum;
4.288 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi sarana angkutan umum;
4.289 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pelayanan akupuntur;
4.290 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi pelayanan pijat refleksi;
4.291 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program lingkungan dan perilaku sehat, dan pemberdayaan
masyarakat;
4.292 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program upaya kesehatan;
4.293 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program perbaikan gizi masyarakat;
4.294 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program sumber daya kesehatan;
4.295 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
akreditasi program obat, makanan, dan bahan berbahaya;
4.296 Laporan kegiatan evaluasi sistem akreditasi institusi;
4.297 Laporan kegiatan evaluasi sistem akreditasi program-program kesehatan;
4.298 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga dokter;
4.299 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga dokter gigi;
4.300 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga perawat;
4.301 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga perawat gigi;
4.302 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga bidan;
4.303 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga apoteker;
4.304 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga asisten
apoteker;
4.305 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga
pengajar/dosen;
4.306 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga pelatih
(widyaiswara)
4.307 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga sukarelawan
LSM;
4.308 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga nutrisionis;
4.309 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga dietisen;
4.310 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi tenaga supervisor
pes kontrol;
4.311 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi makanan dan
minuman;
4.312 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi obat dan obat/jamu
tradisional;
4.313 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi alat kesehatan;
4.314 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertlfikasi alat medik;
4.315 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi alat penyemprot
nyamuk;
4.316 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi lulusan diklat bidang
kesehatan;
4.317 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi lulusan pelatihan di
bidang kesehatan;
4.318 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi kosmetik;
4.319 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi cold chain standar;
4.320 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi bahan pemeriksaan
laboratorium (reagensia);
4.321 Laporan kegiatan penyusunan rancangan sistem sertifikasi pakaian
kesehatan/linen;
4.322 Laporan kegiatan penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem
sertifikasi tenaga kesehatan;
4.323 Laporan kegiatan penyajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem
sertifikasi produk;
4.324 Laporan kegiatan pengujian coba rancangan sistem sertifikasi tenaga kesehatan;
4.325 Laporan kegiatan pengujian coba rancangan sistem sertifikasi produk;
4.326 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga dokter;
4.327 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga dokter gigi;
4.328 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga perawat;
4.329 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga perawat gigi;
4.330 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga bidan;
4.331 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga apoteker;
4.332 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga asisten apoteker;
4.333 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga pengajar/dosen;
4.334 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga pelatih (widyaiswara);
4.335 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga sukarelawan LSM;
4.336 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga nutrisionis;
4.337 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga dietisen;
4.338 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi tenaga supervisor pes kontrol;
4.339 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi makanan dan minuman;
4.340 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi obat dan obat/jamu tradisional;
4.341 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi alat kesehatan;
4.342 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi alat medik;
4.343 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi alat penyemprot nyamuk;
4.344 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil
penilaian lulusan diklat bidang kesehatan;
4.345 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi lulusan pelatihan di bidang kesehatan;
4.346 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian dalam rangka
sertifikasi kosmetik;
4.347 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil
penilaian cold chain standar;
4.348 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan pada hasil penilaian pertimbangan
dalam rangka sertifikasi bahan pemeriksaan laboratorium (reagensia);
4.349 Laporan kegiatan pemberian pertimbangan dalam rangka sertifikasi pada hasil
penilaian pakaian kesehatan/Iinen;
4.350 Laporan kegiatan evaluasi sistem sertifikasi tenaga kesehatan;
4.351 Laporan kegiatan evaluasi sistem sertifikasi produk;
4.352 Laporan kegiatan pengkajian rancangan laporan dalam rangka penyusunan
laporan.
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Administrator Kesehatan Muda dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Administrator Kesehatan
Muda
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Administrator Kesehatan Muda dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Administrator Kesehatan Muda dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Administrator Kesehatan Muda terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Administrator Kesehatan Muda meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi
pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan pembangunan
program-program kesehatan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Administrator Kesehatan Muda untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Administrator Kesehatan Muda mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ADMINISTRATOR KESEHATAN MUDA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 150 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1355 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 9 - (1355-1600)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : ADMINISTRATOR KESEHATAN MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Administrator Kesehatan Madya mempuyai tugas melaksanakan analisis
kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi
pelaksanaan pembangunan program-program kesehatan
2. Uraian Tugas :
2.1 Merumuskan kerangka acuan;
2.2 Mengkaji rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah;
2.3 Mengkaji rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
kesehatan;
2.4 Mengkaji rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan kesehatan;
2.5 Mengkaji rancangan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan kesehatan;
2.6 Mengkaji rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan kesehatan;
2.7 Merumuskan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah;
2.8 Merumuskan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan kesehatan;
2.9 Merumuskan metode penyusunan rekomendasi kebijakan kesehatan;
2.10 Merumuskan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan kesehatan;
2.11 Merumuskan metode pengevaluasian / penilaian kebijakan kesehatan;
2.12 Mengkaji hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
2.13 Mengkaji hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program upaya
kesehatan;
2.14 Mengkaji hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program perbaikan
gizi masyarakat;
2.15 Mengkaji hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program sumber
daya kesehatan;
2.16 Mengkaji hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
2.17 Mengkaji rekomendasi kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.18 Mengkaji rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
2.19 Mengkaji rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi masyarakat;
2.20 Mengkaji rekomendasi kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.21 Mengkaji rekomendasi kebijakan program obat, makanan dan bahan berbahaya;
2.22 Mengkaji rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program lingkungan
dan perilaku sehat;
2.23 Mengkaji rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program upaya
kesehatan;
2.24 Mengkaji rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
2.25 Mengkaji rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
2.26 Mengkaji rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
2.27 Merumuskan rancangan kebijakan program lingkungan dan perilaku sehat;
2.28 Merumuskan rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
2.29 Merumuskan rancangan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat,
2.30 Merumuskan rancangan kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.31 Merumuskan rancangan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
2.32 Memantau hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
2.33 Memantau hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
2.34 Memantau hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
2.35 Memantau hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
2.36 Memantau hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
2.37 Mengevaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
2.38 Mengevaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
2.39 Mengevaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
2.40 Mengevaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program sumber daya kesehatan;
2.41 Mengevaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
2.42 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan institusi;
2.43 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan tenaga
kesehatan;
2.44 Merumuskan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan institusi;
2.45 Merumuskan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan tenaga
kesehatan;
2.46 Mensupervisi pelaksanaan sistem perijinan institusi;
2.47 Mensupervisi pelaksanaan sistem perijinan tenaga kesehatan;
2.48 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan sistem akreditasi institusi;
2.49 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan sistem akreditasi program;
2.50 Merumuskan rancangan sistem akreditasi institusi;
2.51 Merumuskan rancangan sistem akreditasi program- program kesehatan;
2.52 Mensupervisi pelaksanaan akreditasi institusi;
2.53 Mensupervisi pelaksanaan akreditasi program- program kesehatan;
2.54 Mengkaji rancangan / hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi tenaga
kesehatan;
2.55 Mengkaji rancangan/hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi produk;
2.56 Merumuskan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi tenaga
kesehatan;
2.57 Merumuskan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi produk;
2.58 Mensupervisi pelaksanaan sertifikasi tenaga kesehatan;
2.59 Mensupervisi pelaksanaan sertifikasi produk;
2.60 Merumuskan laporan dalam rangka penyusunan laporan.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran perumusan kerangka acuan;
3.2 Kelancaran pengkajian rancangan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah;
3.3 Kelancaran pengkajian rancangan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan kesehatan;
3.4 Kelancaran pengkajian rancangan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
kesehatan;
3.5 Kelancaran pengkajian rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan kesehatan;
3.6 Kelancaran pengkajian rancangan metode pengevaluasian/ penilaian kebijakan
kesehatan;
3.7 Kelancaran perumusan metode perumusan diskripsi dan determinan masalah;
3.8 Kelancaran perumusan metode peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
kesehatan;
3.9 Kelancaran perumusan metode penyusunan rekomendasi kebijakan kesehatan;
3.10 Kelancaran perumusan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan
kesehatan;
3.11 Kelancaran perumusan metode pengevaluasian / penilaian kebijakan kesehatan;
3.12 Kelancaran pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
3.13 Kelancaran pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program upaya kesehatan;
3.14 Kelancaran pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
3.15 Kelancaran pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program sumber daya kesehatan;
3.16 Kelancaran pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.17 Kelancaran pengkajian rekomendasi kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
3.18 Kelancaran pengkajian rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
3.19 Kelancaran pengkajian rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
3.20 Kelancaran pengkajian rekomendasi kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.21 Kelancaran pengkajian rekomendasi kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
3.22 Kelancaran pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.23 Kelancaran pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program
upaya kesehatan;
3.24 Kelancaran pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
3.25 Kelancaran pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program
sumber daya kesehatan;
3.26 Kelancaran pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
3.27 Kelancaran perumusan rancangan kebijakan program lingkungan dan perilaku
sehat;
3.28 Kelancaran perumusan rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
3.29 Kelancaran perumusan rancangan kebijakan program perbaikan gizi masyarakat,
3.30 Kelancaran perumusan rancangan kebijakan program sumber daya kesehatan;
3.31 Kelancaran perumusan rancangan kebijakan program obat, makanan dan bahan
berbahaya;
3.32 Kelancaran pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
3.33 Kelancaran pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
upaya kesehatan;
3.34 Kelancaran pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
3.35 Kelancaran pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
sumber daya kesehatan;
3.36 Kelancaran pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
3.37 Kelancaran evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
3.38 Kelancaran evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program upaya kesehatan;
3.39 Kelancaran evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
3.40 Kelancaran evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
3.41 Kelancaran evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
3.42 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan
institusi;
3.43 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan
tenaga kesehatan;
3.44 Kelancaran perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan
institusi;
3.45 Kelancaran perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem perijinan
tenaga kesehatan;
3.46 Kelancaran supervisi pelaksanaan sistem perijinan institusi;
3.47 Kelancaran supervisi pelaksanaan sistem perijinan tenaga kesehatan;
3.48 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem akreditasi
institusi;
3.49 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem akreditasi
program;
3.50 Kelancaran perumusan rancangan sistem akreditasi institusi;
3.51 Kelancaran perumusan rancangan sistem akreditasi program- program
kesehatan;
3.52 Kelancaran supervisi pelaksanaan akreditasi institusi;
3.53 Kelancaran supervisi pelaksanaan akreditasi program- program kesehatan;
3.54 Kelancaran pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi
tenaga kesehatan;
3.55 Kelancaran pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi
produk;
3.56 Kelancaran perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi
tenaga kesehatan;
3.57 Kelancaran perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi
produk;
3.58 Kelancaran supervisi pelaksanaan sertifikasi tenaga kesehatan;
3.59 Kelancaran supervisi pelaksanaan sertifikasi produk;
3.60 Kelancaran perumusan laporan dalam rangka penyusunan laporan.
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan perumusan kerangka acuan;
4.2 Laporan kegiatan pengkajian rancangan metode perumusan diskripsi dan
determinan masalah;
4.3 Laporan kegiatan pengkajian rancangan metode peramalan konsekuensi
penerapan kebijakan kesehatan;
4.4 Laporan kegiatan pengkajian rancangan metode penyusunan rekomendasi
kebijakan kesehatan;
4.5 Laporan kegiatan pengkajian rancangan metode pemantauan hasil dan dampak
kebijakan kesehatan;
4.6 Laporan kegiatan pengkajian rancangan metode pengevaluasian/ penilaian
kebijakan kesehatan;
4.7 Laporan kegiatan perumusan metode perumusan diskripsi dan determinan
masalah;
4.8 Laporan kegiatan perumusan metode peramalan konsekuensi penerapan
kebijakan kesehatan;
4.9 Laporan kegiatan perumusan metode penyusunan rekomendasi kebijakan
kesehatan;
4.10 Laporan kegiatan perumusan metode pemantauan hasil dan dampak kebijakan
kesehatan;
4.11 Laporan kegiatan perumusan metode pengevaluasian / penilaian kebijakan
kesehatan;
4.12 Laporan kegiatan pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.13 Laporan kegiatan pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program upaya kesehatan;
4.14 Laporan kegiatan pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
4.15 Laporan kegiatan pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program sumber daya kesehatan;
4.16 Laporan kegiatan pengkajian hasil peramalan konsekuensi penerapan kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.17 Laporan kegiatan pengkajian rekomendasi kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.18 Laporan kegiatan pengkajian rekomendasi kebijakan program upaya kesehatan;
4.19 Laporan kegiatan pengkajian rekomendasi kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat;
4.20 Laporan kegiatan pengkajian rekomendasi kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.21 Laporan kegiatan pengkajian rekomendasi kebijakan program obat, makanan
dan bahan berbahaya;
4.22 Laporan kegiatan pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan
program lingkungan dan perilaku sehat;
4.23 Laporan kegiatan pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan
program upaya kesehatan;
4.24 Laporan kegiatan pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan
program perbaikan gizi masyarakat;
4.25 Laporan kegiatan pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan
program sumber daya kesehatan;
4.26 Laporan kegiatan pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan kebijakan
program obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.27 Laporan kegiatan perumusan rancangan kebijakan program lingkungan dan
perilaku sehat;
4.28 Laporan kegiatan perumusan rancangan kebijakan program upaya kesehatan;
4.29 Laporan kegiatan perumusan rancangan kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat,
4.30 Laporan kegiatan perumusan rancangan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.31 Laporan kegiatan perumusan rancangan kebijakan program obat, makanan dan
bahan berbahaya;
4.32 Laporan kegiatan pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
lingkungan dan perilaku sehat;
4.33 Laporan kegiatan pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
upaya kesehatan;
4.34 Laporan kegiatan pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
perbaikan gizi masyarakat;
4.35 Laporan kegiatan pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
sumber daya kesehatan;
4.36 Laporan kegiatan pemantauan hasil dan dampak pelaksanaan kebijakan program
obat, makanan dan bahan berbahaya;
4.37 Laporan kegiatan evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program lingkungan
dan perilaku sehat;
4.38 Laporan kegiatan evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program upaya
kesehatan;
4.39 Laporan kegiatan evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program perbaikan
gizi masyarakat;
4.40 Laporan kegiatan evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program sumber daya
kesehatan;
4.41 Laporan kegiatan evaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan program obat,
makanan dan bahan berbahaya;
4.42 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
perijinan institusi;
4.43 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
perijinan tenaga kesehatan;
4.44 Laporan kegiatan perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
perijinan institusi;
4.45 Laporan kegiatan perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
perijinan tenaga kesehatan;
4.46 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan sistem perijinan institusi;
4.47 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan sistem perijinan tenaga kesehatan;
4.48 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
akreditasi institusi;
4.49 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
akreditasi program;
4.50 Laporan kegiatan perumusan rancangan sistem akreditasi institusi;
4.51 Laporan kegiatan perumusan rancangan sistem akreditasi program- program
kesehatan;
4.52 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan akreditasi institusi;
4.53 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan akreditasi program- program kesehatan;
4.54 Laporan kegiatan pengkajian rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
sertifikasi tenaga kesehatan;
4.55 Laporan kegiatan pengkajian rancangan/hasil uji coba rancangan sistem
sertifikasi produk;
4.56 Laporan kegiatan perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
sertifikasi tenaga kesehatan;
4.57 Laporan kegiatan perumusan rancangan / hasil uji coba rancangan sistem
sertifikasi produk;
4.58 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan sertifikasi tenaga kesehatan;
4.59 Laporan kegiatan supervisi pelaksanaan sertifikasi produk;
4.60 Laporan kegiatan perumusan laporan dalam rangka penyusunan laporan.
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
6)
      Administrator Kesehatan Madya dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Administrator Kesehatan
Madya
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
3)
      Administrator Kesehatan Madya dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
3)
      Administrator Kesehatan Madya dalam melaksanakan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-program kesehatan berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
4)
      Tugas jabatan Administrator Kesehatan Madya terdiri dari tugas-tugas yang
jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
3)
      Tugas jabatan Administrator Kesehatan Madya meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi
pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan pembangunan
program-program kesehatan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Administrator Kesehatan Madya untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Administrator Kesehatan Madya mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : ADMINISTRATOR KESEHATAN MADYA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 950 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-6
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 275 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-3
3. Faktor 3 275 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-3
4. Faktor 4 225 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-4
5. Faktor 5 250 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-3
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 2030 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 11 - (1855-2100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : TEKNISI ELEKTROMEDIS TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Teknisi Elektromedis Terampil mempuyai tugas Mengumpulkan data alat
elektromedik dalam rangka merencanakan penyelenggaraan pelayanan
pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar
2. Uraian Tugas :
2.1 Mengumpulkan data alat elektromedik dalam rangka merencanakan
penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur
standar
2.2 Mengumpulkan data alat ukur standar dalam rangka merencanakan
penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur
standar
2.3 Mengumpulkan data alat kerja dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar
2.4 Mengumpulkan data suku cadang dan bahan dalam rangka merencanakan
penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur
standar;
2.5 Mengumpulkan data beban kerja dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar;
2.6 Mengumpulkan data alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.7 Mengumpulkan data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.8 Mengumpulkan data alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.9 Mengumpulkan data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.10 Memeriksa kesesuaian pra instalasi alat elektromedik dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi;
2.11 Mengawasi pelaksanaan instalasi alat elektromedik dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi;
2.12 Menyusun SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
2.13 Menyusun SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
2.14 Menyusun SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
2.15 Menyusun SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
2.16 Menyusun SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.17 Menyusun SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik'
2.18 Menyusun lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.19 Menyusun lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.20 Menyusun instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.21 Menyusun instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.22 Memeriksa fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat eiektromedik;
2.23 Memeriksa fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat eiektromedik;
2.24 Menyusun laporan kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
2.25 Menyusun laporan kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
2.26 Menyusun laporan kegiatan pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
2.27 Melaksanakan setting parameter/indikator alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
2.28 Melaksanakan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat elektromedik
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
2.29 Melaksanakan pemanasan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
2.30 Melaksanakan pemeliharaan asesoris alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
2.31 Melaksanakan pemeliharaan asesoris alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
2.32 Menyusun laporan kegiatan pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
2.33 Melaksanakan setting parameter/indikator alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
2.34 Melaksanakan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat ukur standar
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
2.35 Melaksanakan pemanasan alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
2.36 Melaksanakan pemeliharaan asesoris alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
2.37 Menyusun laporan kegiatan pemeliharaan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
2.38 Mencari penfebab kerusakan (troubleshooting) alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.39 Melaksanakan pengujian suku cadang pengganti alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.40 Melaksanakan uji fungsi alat elektromedik teknologi sederhana setelah
perbaikan dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.41 Menyusun laporan kegiatan perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik
2.42 Mencari penyebab kerusakan (troubleshooting) ala| ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar
2.43 Melaksanakan pengujian suku cadang pengganti alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar
2.44 Melaksanakan uji fungsi alat ukur standar teknologi sederhana setelah perbaikan
dalarrr rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar;
2.45 Menyusun laporan kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar;
2.46 Melaksanakan pemeriksaan fisik dan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
2.47 Melaksanakan pengukuran keselamatan listrik alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
2.48 Melaksanakan pengukuran kinerja alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
2.49 Melaksanakan estimasi ketidakpastian pengukuran alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
2.50 Melaksanakan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat elektromedik
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat
elektromedik:
2.51 Menyusun laporan kegiatan pengujian/kalibrasi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
2.52 Melaksanakan pemeriksaan fisik dan fungsi alat alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar
2.53 Melaksanakan pengukuran kinerja alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pengujian/ kalibrasi alat ukur standar;
2.54 Melaksanakan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat ukur standar
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur
standar;
2.55 Menyusun laporan kegiatan pengujian/kalibrasi alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar;
2.56 Mengolah data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka melaksanakan kajian kelayakan fungsi alat elektomedik:
2.57 Melaksanakan kajian batas keamanan alat ukur standar dalam rangka
melaksanakan kajian kelayakan fungsi alat ukur standar.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan data alat elektromedik dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar
3.2 Ketepatan data alat ukur standar dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar
3.3 Ketepatan data alat kerja dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar
3.4 Ketepatan data suku cadang dan bahan dalam rangka merencanakan
penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur
standar;
3.5 Ketepatan data beban kerja dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar;
3.6 Ketepatan data alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
3.7 Ketepatan data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
3.8 Ketepatan data alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
3.9 Ketepatan data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
3.10 Kelancaran kesesuaian pra instalasi alat elektromedik dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi;
3.11 Kelancaran pelaksanaan instalasi alat elektromedik dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi;
3.12 Ketepatan SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
3.13 Ketepatan SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
3.14 Ketepatan SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
3.15 Ketepatan SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
3.16 Ketepatan SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.17 Ketepatan SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik'
3.18 Ketepatan lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.19 Ketepatan lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.20 Ketepatan instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.21 Ketepatan instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.22 Kelancaran fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat eiektromedik;
3.23 Kelancaran fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat eiektromedik;
3.24 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
3.25 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
3.26 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
3.27 Kelancaran setting parameter/indikator alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
3.28 Kelancaran perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat elektromedik
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
3.29 Kelancaran pemanasan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
3.30 Kelancaran pemeliharaan asesoris alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
3.31 Kelancaran pemeliharaan asesoris alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
3.32 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemeliharaan alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
3.33 Kelancaran setting parameter/indikator alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
3.34 Kelancaran perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat ukur standar
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
3.35 Kelancaran pemanasan alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
3.36 Kelancaran pemeliharaan asesoris alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
3.37 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemeliharaan alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
3.38 Kelancaran penfebab kerusakan (troubleshooting) alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.39 Kelancaran pengujian suku cadang pengganti alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.40 Kelancaran uji fungsi alat elektromedik teknologi sederhana setelah perbaikan
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.41 Ketepatan Kelancaran kegiatan perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik
3.42 Kelancaran penyebab kerusakan (troubleshooting) ala| ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar
3.43 Kelancaran pengujian suku cadang pengganti alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar
3.44 Kelancaran uji fungsi alat ukur standar teknologi sederhana setelah perbaikan
dalarrr rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar;
3.45 Ketepatan Kelancaran kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar;
3.46 Kelancaran pemeriksaan fisik dan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
3.47 Kelancaran pengukuran keselamatan listrik alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
3.48 Kelancaran pengukuran kinerja alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
3.49 Kelancaran estimasi ketidakpastian pengukuran alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
3.50 Kelancaran telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat elektromedik
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat
elektromedik:
3.51 Ketepatan Kelancaran kegiatan pengujian/kalibrasi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
3.52 Kelancaran pemeriksaan fisik dan fungsi alat alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar
3.53 Kelancaran pengukuran kinerja alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pengujian/ kalibrasi alat ukur standar;
3.54 Kelancaran telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar;
3.55 Ketepatan Kelancaran kegiatan pengujian/kalibrasi alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar;
3.56 Ketepatan data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka Kelancaran kajian kelayakan fungsi alat elektomedik:
3.57 Kelancaran kajian batas keamanan alat ukur standar dalam rangka Kelancaran
kajian kelayakan fungsi alat ukur standar.
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen data alat elektromedik dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar Dokumen
4.2 Dokumen data alat ukur standar dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar Dokumen
4.3 Dokumen data alat kerja dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar Dokumen
4.4 Dokumen data suku cadang dan bahan dalam rangka merencanakan
penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur
standar; Dokumen
4.5 Dokumen data beban kerja dalam rangka merencanakan penyelenggaraan
pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan alat ukur standar; Dokumen
4.6 Dokumen data alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi; Dokumen
4.7 Dokumen data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi; Dokumen
4.8 Dokumen data alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi; Dokumen
4.9 Dokumen data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi; Dokumen
4.10 Laporan kesesuaian pra instalasi alat elektromedik dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi; Jasa
4.11 Laporan pelaksanaan instalasi alat elektromedik dan tingkat keamanannya dalam
rangka perencanaan instalasi; Jasa
4.12 Dokumen SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
Dokumen
4.13 Dokumen SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
Dokumen
4.14 Dokumen SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
Dokumen
4.15 Dokumen SOP/instruksi kerjal lembar kerja alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik
Dokumen
4.16 Dokumen SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.17 Dokumen SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik' Dokumen
4.18 Dokumen lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.19 Dokumen lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.20 Dokumen instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.21 Dokumen instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.22 Laporan fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat eiektromedik; Jasa
4.23 Laporan fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat eiektromedik; Jasa
4.24 Dokumen laporan kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
Dokumen
4.25 Dokumen laporan kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
Dokumen
4.26 Dokumen laporan kegiatan pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
Dokumen
4.27 Laporan setting parameter/indikator alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik Jasa
4.28 Laporan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat elektromedik
teknologi sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
Jasa
4.29 Laporan pemanasan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik; Jasa
4.30 Laporan pemeliharaan asesoris alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik Jasa
4.31 Laporan pemeliharaan asesoris alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik; Jasa
4.32 Dokumen laporan kegiatan pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik Jasa
4.33 Laporan setting parameter/indikator alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar Jasa
4.34 Laporan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar Jasa
4.35 Laporan pemanasan alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar; Jasa
4.36 Laporan pemeliharaan asesoris alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar; Jasa
4.37 Dokumen laporan kegiatan pemeliharaan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar Dokumen
4.38 Laporan penfebab kerusakan (troubleshooting) alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Jasa
4.39 Laporan pengujian suku cadang pengganti alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Jasa
4.40 Laporan uji fungsi alat elektromedik teknologi sederhana setelah perbaikan
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Jasa
4.41 Dokumen laporan kegiatan perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik Dokumen
4.42 Laporan penyebab kerusakan (troubleshooting) ala| ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar Jasa
4.43 Laporan pengujian suku cadang pengganti alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar Jasa
4.44 Laporan uji fungsi alat ukur standar teknologi sederhana setelah perbaikan
dalarrr rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar; Jasa
4.45 Dokumen laporan kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat ukur standar; Dokumen
4.46 Laporan pemeriksaan fisik dan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik Jasa
4.47 Laporan pengukuran keselamatan listrik alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik Jasa
4.48 Laporan pengukuran kinerja alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik Jasa
4.49 Laporan estimasi ketidakpastian pengukuran alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik Jasa
4.50 Laporan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik: Jasa
4.51 Dokumen laporan kegiatan pengujian/kalibrasi alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
Dokumen
4.52 Laporan pemeriksaan fisik dan fungsi alat alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar Jasa
4.53 Laporan pengukuran kinerja alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
pelaksanaan pengujian/ kalibrasi alat ukur standar; Jasa
4.54 Laporan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar; Jasa
4.55 Dokumen laporan kegiatan pengujian/kalibrasi alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur standar;
Dokumen
4.56 Dokumen data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka Laporan kajian kelayakan fungsi alat elektomedik: Dokumen
4.57 Laporan kajian batas keamanan alat ukur standar dalam rangka Laporan kajian
kelayakan fungsi alat ukur standar. Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Teknisi Elektromedis Terampil dalam Mengumpulkan data alat elektromedik
dalam rangka merencanakan penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat
elektromedik dan alat ukur standar memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Elektromedis Terampil
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Teknisi Elektromedis Terampil dalam Mengumpulkan data alat elektromedik
dalam rangka merencanakan penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat
elektromedik dan alat ukur standar secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Teknisi Elektromedis Terampil dalam Mengumpulkan data alat elektromedik
dalam rangka merencanakan penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat
elektromedik dan alat ukur standar berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Teknisi Elektromedis Terampil terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Teknisi Elektromedis Terampil meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mengumpulkan data alat elektromedik dalam rangka
merencanakan penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan alat elektromedik dan
alat ukur standar melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Teknisi Elektromedis Terampil untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Teknisi Elektromedis Terampil mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : TEKNISI ELEKTROMEDIS TERAMPIL


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : TEKNISI ELEKTROMEDIS MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Teknisi Elektromedis Mahir mempuyai tugas Menyusun program pemantauan
fungsi alat elektromedik teknologi sederhana sebagai ketua dalam rangka
menyusun program pelayanan elektromedik;
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektromedik;
2.2 Menyusun program pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektromedik;
2.3 Mengolah data aiat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan lnvestasl;
2.4 Mengolah data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi:
2.5 Mengolah data alat ukur standar teknologi sederhana; dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi:
2.6 Mengolah data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi:
2.7 Menyusun SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
2.8 Menyusun SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi
menegah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
2.9 Menyusun SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan
elektromedik;
2.10 Menyusun SOP pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.11 Menyusun SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.12 Menyusun SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.13 Menyusun SOP perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusLln standar pelayanan elektromedik;
2.14 Menyusun lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.15 Menyusun lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.16 Menyusun lembar kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.17 Menyusun lembar kerja perbaikan alat elektromedik teknoiogi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.18 Menyusun instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.19 Menyusun instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.20 Menyusun instruksi kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.21 Menyusun instruksi kerja perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
2.22 Mengoperasikan alat ukur standar teknologi sederhana;
2.23 Memeriksa fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
tinggi dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik;
2.24 Menyusun laporan kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
tinggi dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
2.25 Memeriksa fisik, fungsi dan kelengkapan aksesoris alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
2.26 Melaksanakan setting parameter/indikator alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
2.27 Melaksanakan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat elektromedik
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
2.28 Melaksanakan pemanasan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
2.29 Menyusun laporan kegiatan pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
2.30 Melaksanakan setting parameter/indikator alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
2.31 Melaksanakan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat ukur standar
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
2.32 Melaksanakan pemanasan alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
pelaksanaan pemeiiharaan alat ukur standar;
2.33 Melaksanakan pemeliharaan asesoris alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
2.34 Menyusun laporan kegiatan pemeliharaan alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
2.35 Mencari penyebab kerusakan (troubleshooting) alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan perbaikan aiat elektromedik;
2.36 Melaksanakan pengujian suku cadang pengganti alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.37 Melaksanakan penggantian komponen/modul (PC Board) alat elektromedik
teknologi sederhana yang rusak dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat
elektromedik;
2.38 Melaksanakan uji fungsi alat alat elektromedik teknologi menengah setelah
perbaikan dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.39 Menyusun laporan kegiatan perbaikan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.40 Mencari penyebab kerusakan (troubleslnoting) alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
2.41 Melaksanakan pengujian suku cadang pengganti alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka perbaikan alat ukur standar
2.42 Melaksanakan penggantian komponen/modul (PC Board) alat ukur standar
teknologi sederhana yang rusak dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
2.43 Melaksanakan uji fungsi alat ukur standar teknologi menengah setelah perbaikan
dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
2.44 Menyusun laporan kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
2.45 Melaksanakan pemeriksaan fisik dan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
2.46 Melaksanakan pengukuran keselamatan listrik alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi aiat elektromedik;
2.47 Melaksanakan pengukuran kinerja alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
2.48 Melaksanakan estimasi ketidakpastian pengukuran alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/ kalibrasi alat elektromedik
2.49 Melaksanakan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat elektromedik
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat
elektromedik;
2.50 Menyusun laporan kegiatan pengujian/ kalibrasi dan inspeksi alat elektromedik
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat
elektromedik;
2.51 Melaksanakan pemeriksaan fisik dan fungsi alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana
2.52 Melaksanakan pengukuran kinerja alat ukur standar teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana;
2.53 Melaksanakan estimasi ketidakpastian pengukuran alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana;
2.54 Mengolah data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka melaksanakan kajian kelayakan fungsi alat elektromedik;
2.55 Menyusun laporan hasil kajian terhadap kelayakan fungsi alat ukur standar
dalam rangka melaksanakan kajian kelayakan fungsi alat ukur standar;
2.56 Menyusun laporan tahunan pemantauan fungsi
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan program pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektromedik;
3.2 Ketepatan program pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektromedik;
3.3 Ketepatan data aiat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan lnvestasl;
3.4 Ketepatan data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi:
3.5 Ketepatan data alat ukur standar teknologi sederhana; dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi:
3.6 Ketepatan data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi:
3.7 Ketepatan SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
3.8 Ketepatan SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi
menegah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
3.9 Ketepatan SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan
elektromedik;
3.10 Ketepatan SOP pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.11 Ketepatan SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.12 Ketepatan SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.13 Ketepatan SOP perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusLln standar pelayanan elektromedik;
3.14 Ketepatan lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.15 Ketepatan lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.16 Ketepatan lembar kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.17 Ketepatan lembar kerja perbaikan alat elektromedik teknoiogi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.18 Ketepatan instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.19 Ketepatan instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.20 Ketepatan instruksi kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.21 Ketepatan instruksi kerja perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik
3.22 Kelancaran pengoperasian alat ukur standar teknologi sederhana;
3.23 Kelancaran fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
tinggi dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik;
3.24 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
tinggi dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
3.25 Kelancaran fisik, fungsi dan kelengkapan aksesoris alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
3.26 Kelancaran setting parameter/indikator alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
3.27 Kelancaran perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat elektromedik
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
3.28 Kelancaran pemanasan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
3.29 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemeliharaan alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik
3.30 Kelancaran setting parameter/indikator alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
3.31 Kelancaran perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat ukur standar
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
3.32 Kelancaran pemanasan alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
pelaksanaan pemeiiharaan alat ukur standar;
3.33 Kelancaran pemeliharaan asesoris alat ukur standar teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar;
3.34 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemeliharaan alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar
3.35 Kelancaran penyebab kerusakan (troubleshooting) alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan perbaikan aiat elektromedik;
3.36 Kelancaran pengujian suku cadang pengganti alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.37 Kelancaran penggantian komponen/modul (PC Board) alat elektromedik
teknologi sederhana yang rusak dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat
elektromedik;
3.38 Kelancaran uji fungsi alat alat elektromedik teknologi menengah setelah
perbaikan dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.39 Ketepatan Kelancaran kegiatan perbaikan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.40 Kelancaran penyebab kerusakan (troubleslnoting) alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
3.41 Kelancaran pengujian suku cadang pengganti alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka perbaikan alat ukur standar
3.42 Kelancaran penggantian komponen/modul (PC Board) alat ukur standar
teknologi sederhana yang rusak dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
3.43 Kelancaran uji fungsi alat ukur standar teknologi menengah setelah perbaikan
dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
3.44 Ketepatan Kelancaran kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
3.45 Kelancaran pemeriksaan fisik dan fungsi alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
3.46 Kelancaran pengukuran keselamatan listrik alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi aiat elektromedik;
3.47 Kelancaran pengukuran kinerja alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik
3.48 Kelancaran estimasi ketidakpastian pengukuran alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/ kalibrasi alat elektromedik
3.49 Kelancaran telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat elektromedik
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat
elektromedik;
3.50 Ketepatan Kelancaran kegiatan pengujian/ kalibrasi dan inspeksi alat
elektromedik teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan
pengujian/kalibrasi alat elektromedik;
3.51 Kelancaran pemeriksaan fisik dan fungsi alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana
3.52 Kelancaran pengukuran kinerja alat ukur standar teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana;
3.53 Kelancaran estimasi ketidakpastian pengukuran alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana;
3.54 Ketepatan data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka Kelancaran kajian kelayakan fungsi alat elektromedik;
3.55 Ketepatan Kelancaran hasil kajian terhadap kelayakan fungsi alat ukur standar
dalam rangka Kelancaran kajian kelayakan fungsi alat ukur standar;
3.56 Ketepatan Kelancaran tahunan pemantauan fungsi
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen program pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektromedik;
Dokumen
4.2 Dokumen program pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektromedik;
Dokumen
4.3 Dokumen data aiat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan lnvestasl; Dokumen
4.4 Dokumen data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi: Dokumen
4.5 Dokumen data alat ukur standar teknologi sederhana; dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi: Dokumen
4.6 Dokumen data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi: Dokumen
4.7 Dokumen SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
Dokumen
4.8 Dokumen SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi
menegah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
Dokumen
4.9 Dokumen SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat elektromedik teknologi
sederhana dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan
elektromedik; Dokumen
4.10 Dokumen SOP pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.11 Dokumen SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.12 Dokumen SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.13 Dokumen SOP perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusLln standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.14 Dokumen lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.15 Dokumen lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.16 Dokumen lembar kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.17 Dokumen lembar kerja perbaikan alat elektromedik teknoiogi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.18 Dokumen instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.19 Dokumen instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.20 Dokumen instruksi kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.21 Dokumen instruksi kerja perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik Dokumen
4.22 Laporan pengoperasian alat ukur standar teknologi sederhana; Jasa
4.23 Laporan fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat elektromedik teknologi
tinggi dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik; Jasa
4.24 Dokumen laporan kegiatan pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi
tinggi dalam rangka pelaksanaan pemantauan fungsi alat elektromedik
Dokumen
4.25 Laporan fisik, fungsi dan kelengkapan aksesoris alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar; Jasa
4.26 Laporan setting parameter/indikator alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik Jasa
4.27 Laporan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat elektromedik
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik;
Jasa
4.28 Laporan pemanasan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik; Jasa
4.29 Dokumen laporan kegiatan pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat elektromedik Dokumen
4.30 Laporan setting parameter/indikator alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar; Jasa
4.31 Laporan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar; Jasa
4.32 Laporan pemanasan alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
pelaksanaan pemeiiharaan alat ukur standar; Jasa
4.33 Laporan pemeliharaan asesoris alat ukur standar teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar; Jasa
4.34 Dokumen laporan kegiatan pemeliharaan alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat ukur standar Dokumen
4.35 Laporan penyebab kerusakan (troubleshooting) alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan perbaikan aiat elektromedik; Jasa
4.36 Laporan pengujian suku cadang pengganti alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Jasa
4.37 Laporan penggantian komponen/modul (PC Board) alat elektromedik teknologi
sederhana yang rusak dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
Jasa
4.38 Laporan uji fungsi alat alat elektromedik teknologi menengah setelah perbaikan
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Jasa
4.39 Dokumen laporan kegiatan perbaikan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Dokumen
4.40 Laporan penyebab kerusakan (troubleslnoting) alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka perbaikan alat ukur standar; Jasa
4.41 Laporan pengujian suku cadang pengganti alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka perbaikan alat ukur standar Jasa
4.42 Laporan penggantian komponen/modul (PC Board) alat ukur standar teknologi
sederhana yang rusak dalam rangka perbaikan alat ukur standar; Jasa
4.43 Laporan uji fungsi alat ukur standar teknologi menengah setelah perbaikan
dalam rangka perbaikan alat ukur standar; Jasa
4.44 Dokumen laporan kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka perbaikan alat ukur standar; Dokumen
4.45 Laporan pemeriksaan fisik dan fungsi alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik Jasa
4.46 Laporan pengukuran keselamatan listrik alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi aiat elektromedik; Jasa
4.47 Laporan pengukuran kinerja alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik Jasa
4.48 Laporan estimasi ketidakpastian pengukuran alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/ kalibrasi alat elektromedik Jasa
4.49 Laporan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat elektromedik teknologi
menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat elektromedik; Jasa
4.50 Dokumen laporan kegiatan pengujian/ kalibrasi dan inspeksi alat elektromedik
teknologi menengah dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat
elektromedik; Dokumen
4.51 Laporan pemeriksaan fisik dan fungsi alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana Jasa
4.52 Laporan pengukuran kinerja alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana; Jasa
4.53 Laporan estimasi ketidakpastian pengukuran alat ukur standar teknologi
sederhana dalam rangka pelaksanaan pengujian/kalibrasi alat ukur sederhana;
Jasa
4.54 Dokumen data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka Laporan kajian kelayakan fungsi alat elektromedik; Jasa
4.55 Dokumen laporan hasil kajian terhadap kelayakan fungsi alat ukur standar
dalam rangka Laporan kajian kelayakan fungsi alat ukur standar; Dokumen
4.56 Dokumen laporan tahunan pemantauan fungsi Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Teknisi Elektromedis Mahir dalam Menyusun program pemantauan fungsi alat
elektromedik teknologi sederhana sebagai ketua dalam rangka menyusun
program pelayanan elektromedik; memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Elektromedis Mahir
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Teknisi Elektromedis Mahir dalam Menyusun program pemantauan fungsi alat
elektromedik teknologi sederhana sebagai ketua dalam rangka menyusun
program pelayanan elektromedik; secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Teknisi Elektromedis Mahir dalam Menyusun program pemantauan fungsi alat
elektromedik teknologi sederhana sebagai ketua dalam rangka menyusun
program pelayanan elektromedik; berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Teknisi Elektromedis Mahir terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Teknisi Elektromedis Mahir meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyusun program pemantauan fungsi alat elektromedik
teknologi sederhana sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan
elektromedik; melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Teknisi Elektromedis Mahir untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Teknisi Elektromedis Mahir mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : TEKNISI ELEKTROMEDIS MAHIR


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : TEKNISI ELEKTROMEDIS PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Teknisi Elektromedis Penyelia mempuyai tugas Menyusun program pemantauan
fungsi alat elektromedik teknologi menengah sebagai ketua dalam rangka
menyusun program pelayanan elektomedik
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun program pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi menengah
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
2.2 Menyusun program pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi menengah
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
2.3 Menyusun program pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
2.4 Menyusun program pemeliharaan alat ukur standar teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
2.5 Menyusun program perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
2.6 Menyusun program perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
2.7 Menyusun program pengujian/kalibrasi aiat elektromedik teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
2.8 Menganalisa data alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi:
2.9 Menyusun kerangka acuan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.10 Menganalisa data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.11 Menyusun kerangka acuan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.12 Menganalisa data alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
2.13 Menyusun kerangka acuan alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.14 Menganalisa data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
2.15 Menyusun kerangka acuan alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
2.16 Memeriksa kesesuaian pra instalasi alat ukur standar dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi
2.17 Mengawasi pelaksanaan instalasi alat ukur standar tingkat keamanannya dalam
rangka perencanaan instalasi;
2.18 Menyusun SOP/instruksi kerjallembar kerja alat ukur standar teknologi tinggi
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
2.19 Menyusun metode pengujian/kalibrasi alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
2.20 Revisi SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat ukur standar teknologi menengah
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
2.21 Menyusun SOP pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.22 Menyusun SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.23 Menyusun SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi tinggi dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.24 Menyusun SOP perbaikan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.25 Menyusun lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.26 Menyusun lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.27 Menyusun lembar kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.28 Menyusun lembar kerja perbaikan alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.29 Menyusun instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.30 Menyusun instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.31 Menyusun instruksi kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.32 Menyusun instruksi kerja perbaikan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
2.33 Mengoperasikan alat ukur standar teknologi menengah;
2.34 Memeriksa fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
2.35 Menyusun laporan kegiatan pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
2.36 Melaksanakan analisa solusi perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.37 Melaksanakan penggantian komponen/modul (PC Board) alat elektromedik
teknologi menengah yang rusak dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat
elektromedik;
2.38 Melaksanakan uji fungsi alat teknologi tinggi setelah perbaikan dalam rangka
pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.39 Menyusun laporan kegiatan perbaikan alatelektromedik teknologi tinggi dalam
rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
2.40 Melaksanakan analisa solusi perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
2.41 Melaksanakan penggantian komponen/modul (PC Board) ukur standar teknologi
menengah yang rusak dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
2.42 Melaksanakan uji fungsi ukur standar teknologi tinggi alat setelah perbaikan
dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
2.43 Menyusun laporan kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi tinggi dalam
rangka perbaikan alat ukur standar;
2.44 Mengolah data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka melaksanakan kajian kelayakan fungsi alat elektromedik;
2.45 Mengolah data kronologis kerusakan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka melaksanakan kajian kelayakan fungsi alat ukur standar;
2.46 Menganalisa kondisi kerusakan alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka melaksanakan kajian kelayakan fungsi alat ukur standar;
2.47 Menyusun laporan tahunan pemeliharaan peralatan elektromedik;
2.48 Menyusun laporan tahunan perbaikan peralatan elektromedik;
2.49 Melaksanakan evaluasi rencana kegiatan tahunan; dan
2.50 Melaksanakan evaluasi hasil pemantauan fungsi.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan program pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi menengah
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
3.2 Ketepatan program pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi menengah
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
3.3 Ketepatan program pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
3.4 Ketepatan program pemeliharaan alat ukur standar teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
3.5 Ketepatan program perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
3.6 Ketepatan program perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
3.7 Ketepatan program pengujian/kalibrasi aiat elektromedik teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
3.8 Ketepatan data alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi:
3.9 Ketepatan kerangka acuan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
3.10 Ketepatan data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
3.11 Ketepatan kerangka acuan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
3.12 Ketepatan data alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
3.13 Ketepatan kerangka acuan alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
3.14 Ketepatan data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi;
3.15 Ketepatan kerangka acuan alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi;
3.16 Kelancaran kesesuaian pra instalasi alat ukur standar dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi
3.17 Kelancaran pelaksanaan instalasi alat ukur standar tingkat keamanannya dalam
rangka perencanaan instalasi;
3.18 Ketepatan SOP/instruksi kerjallembar kerja alat ukur standar teknologi tinggi
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
3.19 Ketepatan metode pengujian/kalibrasi alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
3.20 Ketepatan SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan
elektromedik;
3.21 Ketepatan SOP pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.22 Ketepatan SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.23 Ketepatan SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi tinggi dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.24 Ketepatan SOP perbaikan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.25 Ketepatan lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.26 Ketepatan lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.27 Ketepatan lembar kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.28 Ketepatan lembar kerja perbaikan alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.29 Ketepatan instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.30 Ketepatan instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.31 Ketepatan instruksi kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.32 Ketepatan instruksi kerja perbaikan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik;
3.33 Kelancaran pengoperasian alat ukur standar teknologi menengah;
3.34 Kelancaran fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
3.35 Ketepatan Kelancaran kegiatan pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
3.36 Kelancaran analisa solusi perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.37 Kelancaran penggantian komponen/modul (PC Board) alat elektromedik
teknologi menengah yang rusak dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat
elektromedik;
3.38 Kelancaran uji fungsi alat teknologi tinggi setelah perbaikan dalam rangka
pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.39 Ketepatan Kelancaran kegiatan perbaikan alatelektromedik teknologi tinggi
dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
3.40 Kelancaran analisa solusi perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka perbaikan alat ukur standar;
3.41 Kelancaran penggantian komponen/modul (PC Board) ukur standar teknologi
menengah yang rusak dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
3.42 Kelancaran uji fungsi ukur standar teknologi tinggi alat setelah perbaikan dalam
rangka perbaikan alat ukur standar;
3.43 Ketepatan Kelancaran kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi tinggi
dalam rangka perbaikan alat ukur standar;
3.44 Ketepatan data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka Kelancaran kajian kelayakan fungsi alat elektromedik;
3.45 Ketepatan data kronologis kerusakan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka Kelancaran kajian kelayakan fungsi alat ukur standar;
3.46 Ketepatan kondisi kerusakan alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka Kelancaran kajian kelayakan fungsi alat ukur standar;
3.47 Ketepatan Kelancaran tahunan pemeliharaan peralatan elektromedik;
3.48 Ketepatan Kelancaran tahunan perbaikan peralatan elektromedik;
3.49 Kelancaran evaluasi rencana kegiatan tahunan; dan
3.50 Kelancaran evaluasi hasil pemantauan fungsi.
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen program pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi menengah
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
Dokumen
4.2 Dokumen program pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi menengah
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
Dokumen
4.3 Dokumen program pemeliharaan alat elektromedik teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik; Dokumen
4.4 Dokumen program pemeliharaan alat ukur standar teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik; Dokumen
4.5 Dokumen program perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik; Dokumen
4.6 Dokumen program perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana sebagai
ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik; Dokumen
4.7 Dokumen program pengujian/kalibrasi aiat elektromedik teknologi sederhana
sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan elektomedik;
Dokumen
4.8 Dokumen data alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi: Dokumen
4.9 Dokumen kerangka acuan alat elektromedik teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi; Dokumen
4.10 Dokumen data alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi; Dokumen
4.11 Dokumen kerangka acuan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi; Dokumen
4.12 Dokumen data alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi; Dokumen
4.13 Dokumen kerangka acuan alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi; Dokumen
4.14 Dokumen data alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka menyusun
kerangka acuan investasi; Dokumen
4.15 Dokumen kerangka acuan alat ukur standar teknologi menengah dalam rangka
menyusun kerangka acuan investasi; Dokumen
4.16 Laporan kesesuaian pra instalasi alat ukur standar dan tingkat keamanannya
dalam rangka perencanaan instalasi Dokumen
4.17 Laporan pelaksanaan instalasi alat ukur standar tingkat keamanannya dalam
rangka perencanaan instalasi; Jasa
4.18 Dokumen SOP/instruksi kerjallembar kerja alat ukur standar teknologi tinggi
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
Dokumen
4.19 Dokumen metode pengujian/kalibrasi alat elektromedik teknologi sederhana
dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan elektromedik;
Dokumen
4.20 Dokumen SOP/instruksi kerja/lembar kerja alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka menyusun perencanaan standar pelayanan
elektromedik; Dokumen
4.21 Dokumen SOP pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.22 Dokumen SOP pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.23 Dokumen SOP pemeliharaan alat elektromedik teknologi tinggi dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.24 Dokumen SOP perbaikan alat elektromedik teknologi menengah dalam rangka
menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.25 Dokumen lembar kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.26 Dokumen lembar kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.27 Dokumen lembar kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.28 Dokumen lembar kerja perbaikan alat elektromedik teknologi menengah dalam
rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.29 Dokumen instruksi kerja pengoperasian alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.30 Dokumen instruksi kerja pemantauan fungsi alat elektromedik teknologi tinggi
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.31 Dokumen instruksi kerja pemeliharaan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.32 Dokumen instruksi kerja perbaikan alat elektromedik teknologi menengah
dalam rangka menyusun standar pelayanan elektromedik; Dokumen
4.33 Laporan pengoperasian alat ukur standar teknologi menengah; Jasa
4.34 Laporan fisik, fungsi dan kelengkapan asesoris alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar; Jasa
4.35 Dokumen laporan kegiatan pemantauan fungsi alat ukur standar teknologi
menengah dalam rangka pelaksnaan pemantauan fungsi alat ukur standar;
Dokumen
4.36 Laporan analisa solusi perbaikan alat elektromedik teknologi sederhana dalam
rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Jasa
4.37 Laporan penggantian komponen/modul (PC Board) alat elektromedik teknologi
menengah yang rusak dalam rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik;
Jasa
4.38 Laporan uji fungsi alat teknologi tinggi setelah perbaikan dalam rangka
pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Jasa
4.39 Dokumen laporan kegiatan perbaikan alatelektromedik teknologi tinggi dalam
rangka pelaksanaan perbaikan alat elektromedik; Dokumen
4.40 Laporan analisa solusi perbaikan alat ukur standar teknologi sederhana dalam
rangka perbaikan alat ukur standar; Jasa
4.41 Laporan penggantian komponen/modul (PC Board) ukur standar teknologi
menengah yang rusak dalam rangka perbaikan alat ukur standar; Jasa
4.42 Laporan uji fungsi ukur standar teknologi tinggi alat setelah perbaikan dalam
rangka perbaikan alat ukur standar; Jasa
4.43 Dokumen laporan kegiatan perbaikan alat ukur standar teknologi tinggi dalam
rangka perbaikan alat ukur standar; Dokumen
4.44 Dokumen data kronologis kerusakan alat elektromedik teknologi tinggi dalam
rangka Laporan kajian kelayakan fungsi alat elektromedik; Jasa
4.45 Dokumen data kronologis kerusakan alat ukur standar teknologi sederhana
dalam rangka Laporan kajian kelayakan fungsi alat ukur standar; Jasa
4.46 Dokumen kondisi kerusakan alat ukur standar teknologi sederhana dalam rangka
Laporan kajian kelayakan fungsi alat ukur standar; Dokumen
4.47 Dokumen laporan tahunan pemeliharaan peralatan elektromedik; Dokumen
4.48 Dokumen laporan tahunan perbaikan peralatan elektromedik; Dokumen
4.49 Laporan evaluasi rencana kegiatan tahunan; dan Jasa
4.50 Laporan evaluasi hasil pemantauan fungsi. Jasa
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Teknisi Elektromedis Penyelia dalam Menyusun program pemantauan fungsi
alat elektromedik teknologi menengah sebagai ketua dalam rangka menyusun
program pelayanan elektomedik memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Elektromedis Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Teknisi Elektromedis Penyelia dalam Menyusun program pemantauan fungsi
alat elektromedik teknologi menengah sebagai ketua dalam rangka menyusun
program pelayanan elektomedik secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Teknisi Elektromedis Penyelia dalam Menyusun program pemantauan fungsi
alat elektromedik teknologi menengah sebagai ketua dalam rangka menyusun
program pelayanan elektomedik berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Teknisi Elektromedis Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Teknisi Elektromedis Penyelia meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyusun program pemantauan fungsi alat elektromedik
teknologi menengah sebagai ketua dalam rangka menyusun program pelayanan
elektomedik melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan RSUD
BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Teknisi Elektromedis Penyelia untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Teknisi Elektromedis Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : TEKNISI ELEKTROMEDIS PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : REFRAKSIONIS OPTISIEN PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Refraksionis Optisien Pelaksana mempuyai tugas Mempersiapkan ruangan,
pencahayaan ruangan dan peralatan dalam kondisi terkalibrasi sesuai standar
serta Menyusun rencana pemeriksaan refraksi
2. Uraian Tugas :
2.1 Mempersiapkan ruangan, pencahayaan ruangan dan peralatan dalam kondisi
terkalibrasi sesuai standar
2.2 Menyususn rencana pemeriksaan refraksi
2.3 Melakukan pemeriksaan pendahuluan
2.4 Melakukan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
sederhna pada dewasa
2.5 Menetapkan ukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
2.6 Menerjemahkan resep kacamata
2.7 Menyiapakan pelayanan optisi
2.8 Memotong lesan kacamata dan memasangnya pada bingkai dalam kasus
sederhana
2.9 Mengecek lensa kacamata hasil prosesing
2.10 Menyelaraskan kacamata standar
2.11 Mengepas kacamata pada wajah pasien
2.12 Memeriksa ulang kacamata
2.13 Melakukan konsultasi kelainan fungsi penglihatan
2.14 Melakukan rujukan pada kelainan organik
2.15 Melakukan bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan
2.16 Membuat catatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran ruangan, pencahayaan ruangan dan peralatan dalam kondisi
terkalibrasi sesuai standar
3.2 Ketepatanrencana pemeriksaan refraksi
3.3 Kelancaran pemeriksaan pendahuluan
3.4 Kelancaran pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
sederhna pada dewasa
3.5 Ketepatanukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
3.6 Ketepatanresep kacamata
3.7 Kelancaran penyiapan pelayanan optisi
3.8 Kelancaran pemotongan lesan kacamata dan Kelancaran pemasangannya pada
bingkai dalam kasus sederhana
3.9 Kelancaran pengecekan lensa kacamata hasil prosesing
3.10 Kelancaran penyelarasan kacamata standar
3.11 Kelancaran pengepasan kacamata pada wajah pasien
3.12 Kelancaran pemeriksaan ulang kacamata
3.13 Kelancaran konsultasi kelainan fungsi penglihatan
3.14 Kelancaran rujukan pada kelainan organik
3.15 Kelancaran bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan
3.16 Ketepatancatatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan ruangan, pencahayaan ruangan dan peralatan dalam kondisi terkalibrasi
sesuai standar Jasa
4.2 Dokumen rencana pemeriksaan refraksi Dokumen
4.3 Laporan pemeriksaan pendahuluan Jasa
4.4 Laporan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
sederhna pada dewasa Jasa
4.5 Dokumen ukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
Dokumen
4.6 Dokumen resep kacamata Dokumen
4.7 Laporan penyiapan pelayanan optisi Jasa
4.8 Laporan pemotongan lesan kacamata dan Laporan pemasangannya pada bingkai
dalam kasus sederhana Jasa
4.9 Laporan pengecekan lensa kacamata hasil prosesing Jasa
4.10 Laporan penyelarasan kacamata standar Jasa
4.11 Laporan pengepasan kacamata pada wajah pasien Jasa
4.12 Laporan pemeriksaan ulang kacamata Jasa
4.13 Laporan konsultasi kelainan fungsi penglihatan Jasa
4.14 Laporan rujukan pada kelainan organik Jasa
4.15 Laporan bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan Jasa
4.16 Dokumen catatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Refraksionis Optisien Pelaksana dalam Mempersiapkan ruangan, pencahayaan
ruangan dan peralatan dalam kondisi terkalibrasi sesuai standar serta Menyusun
rencana pemeriksaan refraksi memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Refraksionis Optisien Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Refraksionis Optisien Pelaksana dalam Mempersiapkan ruangan, pencahayaan
ruangan dan peralatan dalam kondisi terkalibrasi sesuai standar serta Menyusun
rencana pemeriksaan refraksi secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Refraksionis Optisien Pelaksana dalam Mempersiapkan ruangan, pencahayaan
ruangan dan peralatan dalam kondisi terkalibrasi sesuai standar serta Menyusun
rencana pemeriksaan refraksi berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman
yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Refraksionis Optisien Pelaksana terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Refraksionis Optisien Pelaksana meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Mempersiapkan ruangan, pencahayaan ruangan dan
peralatan dalam kondisi terkalibrasi sesuai standar serta Menyusun rencana
pemeriksaan refraksi melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Refraksionis Optisien Pelaksana untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Refraksionis Optisien Pelaksana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : REFRAKSIONIS OPTISIEN PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : REFRAKSIONIS OPTISIEN PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan mempuyai tugas Menyusun rencana
pemeriksaan refraksi serta Melakukan pemeriksaan pendahuluan
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyususn rencana pemeriksaan refraksi
2.2 Melakukan pemeriksaan pendahuluan
2.3 Melakukan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
sederhna pada anak
2.4 Melakukan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
kompleks pada dewasa
2.5 Melakukan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus sederhana pada dewasa
2.6 Melakukan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus kompleks pada dewasa
2.7 Menetapkan ukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
2.8 Menerjemahkan resep kacamata
2.9 Meyiapkan pelayanan optisi
2.10 Memotong lesan kacamata dan memasangnya pada bingkai dalam kasus
kompleks
2.11 Melakukan anamnesa pada pelayanan lensakontak
2.12 Melakukan pemeriksaaan pendahuluan pada pelayanan lensakontak kasus
sederhana
2.13 Menetapkan dioptri, jenis, dan pengepasan/ fitting lensakontak pada kasus
sederhana
2.14 Membimbing pasien memasang dan melepas lensakontak
2.15 Membimbing pasien dalam merawat lensakontak
2.16 Melakukan pemeriksaan ulang lensakontak
2.17 Melakukan konsultasi kelainan fungsi penglihatan
2.18 Melakukan rujukan pada kelainan organik
2.19 Melakukan bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan
2.20 Melakukan evaluasi pelatihan penglihatan
2.21 Membuat catatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana pemeriksaan refraksi
3.2 Kelancaran pemeriksaan pendahuluan
3.3 Kelancaran pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
sederhna pada anak
3.4 Kelancaran pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
kompleks pada dewasa
3.5 Kelancaran pemeriksaan penglihatan binokuler kasus sederhana pada dewasa
3.6 Kelancaran pemeriksaan penglihatan binokuler kasus kompleks pada dewasa
3.7 Ketepatanukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
3.8 Ketepatanresep kacamata
3.9 Kelancaran penyiapan pelayanan optisi
3.10 Kelancaran pemotongan lesan kacamata dan Kelancaran pemasangannya pada
bingkai dalam kasus kompleks
3.11 Kelancaran anamnesa pada pelayanan lensakontak
3.12 Kelancaran pemeriksaaan pendahuluan pada pelayanan lensakontak kasus
sederhana
3.13 Ketepatandioptri, jenis, dan pengepasan/ fitting lensakontak pada kasus
sederhana
3.14 Kelancaran bimbingan pasien Kelancaran pemasangan dan melepas lensakontak
3.15 Kelancaran bimbingan pasien dalam merawat lensakontak
3.16 Kelancaran pemeriksaan ulang lensakontak
3.17 Kelancaran konsultasi kelainan fungsi penglihatan
3.18 Kelancaran rujukan pada kelainan organik
3.19 Kelancaran bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan
3.20 Kelancaran evaluasi pelatihan penglihatan
3.21 Ketepatancatatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana pemeriksaan refraksi Dokumen
4.2 Laporan pemeriksaan pendahuluan Jasa
4.3 Laporan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
sederhna pada anak Jasa
4.4 Laporan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
kompleks pada dewasa Jasa
4.5 Laporan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus sederhana pada dewasa Jasa
4.6 Laporan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus kompleks pada dewasa Jasa
4.7 Dokumen ukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
Dokumen
4.8 Dokumen resep kacamata Dokumen
4.9 Laporan penyiapan pelayanan optisi Jasa
4.10 Laporan pemotongan lesan kacamata dan Laporan pemasangannya pada bingkai
dalam kasus kompleks Jasa
4.11 Laporan anamnesa pada pelayanan lensakontak Jasa
4.12 Laporan pemeriksaaan pendahuluan pada pelayanan lensakontak kasus
sederhana Jasa
4.13 Dokumen dioptri, jenis, dan pengepasan/ fitting lensakontak pada kasus
sederhana Dokumen
4.14 Laporan bimbingan pasien Laporan pemasangan dan melepas lensakontak Jasa
4.15 Laporan bimbingan pasien dalam merawat lensakontak Jasa
4.16 Laporan pemeriksaan ulang lensakontak Jasa
4.17 Laporan konsultasi kelainan fungsi penglihatan Jasa
4.18 Laporan rujukan pada kelainan organik Jasa
4.19 Laporan bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan Jasa
4.20 Laporan evaluasi pelatihan penglihatan Jasa
4.21 Dokumen catatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
4)
      Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan dalam Menyusun rencana
pemeriksaan refraksi serta Melakukan pemeriksaan pendahuluan memerlukan
pengetahuan tentang sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang
membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan
pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai
Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan dalam Menyusun rencana
pemeriksaan refraksi serta Melakukan pemeriksaan pendahuluan secara
berkelanjutan dengan mengindikasikan secara umum apa yang harus
diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan
prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan dalam Menyusun rencana
pemeriksaan refraksi serta Melakukan pemeriksaan pendahuluan berdasarkan
pekerjaan dan sejumlah pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan terdiri dari tugas-tugas
yang jelas dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan meliputi pekerjaan
tertentu bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang
menghasilkan hasil kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan
orang lain tetapi mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana pemeriksaan refraksi serta Melakukan
pemeriksaan pendahuluan melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan
untuk memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi
tanpa menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Refraksionis Optisien Pelaksana Lanjutan mempunyai
resiko dan ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan
keamanan yang tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : REFRAKSIONIS OPTISIEN PELAKSANA LANJUTAN


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 550 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-4
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 690 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 6 - (655-850)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : REFRAKSIONIS OPTISIEN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Refraksionis Optisien Penyelia mempuyai tugas Menyusun rencana kerja
pelayanan refraksi serta rencana pemeriksaan refraksi
2. Uraian Tugas :
2.1 Menyusun rencana kerja pelayanan refraksi
2.2 Menyusun rencana pemeriksaan refraksi
2.3 Melakukan pemeriksaan pendahuluan
2.4 Melakukan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
kompleks pada anak
2.5 Melakukan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus sederhana pada anak
2.6 Melakukan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus kompleks pada anak
2.7 Menetapkan ukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
2.8 Menerjemahkan resep kacamata
2.9 Menyiapakan pelayanan optisi
2.10 Melakukan anamnesa pada pelayanan lensakontak
2.11 Melakukan pemeriksaan pendahuluan pada kasus kompleks
2.12 Menetapkan dioptri, jenis, dan pengepasan/ fitting lensakontak pada kasus
kompleks
2.13 Melakukan pemeriksaan ulang lensakontak
2.14 Melakukan konsultasi kelainan fungsi penglihatan
2.15 Melakukan rujukan pada kelainan organik
2.16 Melakukan bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan
2.17 Melakukan evaluasi pelayanan
2.18 Membuat catatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatanrencana kerja pelayanan refraksi
3.2 Ketepatanrencana pemeriksaan refraksi
3.3 Kelancaran pemeriksaan pendahuluan
3.4 Kelancaran pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
kompleks pada anak
3.5 Kelancaran pemeriksaan penglihatan binokuler kasus sederhana pada anak
3.6 Kelancaran pemeriksaan penglihatan binokuler kasus kompleks pada anak
3.7 Ketepatanukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
3.8 Ketepatanresep kacamata
3.9 Kelancaran penyiapan pelayanan optisi
3.10 Kelancaran anamnesa pada pelayanan lensakontak
3.11 Kelancaran pemeriksaan pendahuluan pada kasus kompleks
3.12 Ketepatandioptri, jenis, dan pengepasan/ fitting lensakontak pada kasus
kompleks
3.13 Kelancaran pemeriksaan ulang lensakontak
3.14 Kelancaran konsultasi kelainan fungsi penglihatan
3.15 Kelancaran rujukan pada kelainan organik
3.16 Kelancaran bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan
3.17 Kelancaran evaluasi pelayanan
3.18 Ketepatancatatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen rencana kerja pelayanan refraksi Dokumen
4.2 Dokumen rencana pemeriksaan refraksi Dokumen
4.3 Laporan pemeriksaan pendahuluan Jasa
4.4 Laporan pemeriksaan refraksi obyektif dan subyektif monokuler,
penyeimbangan beban akomodasi dan pemberian lensa addisi baca kasus
kompleks pada anak Jasa
4.5 Laporan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus sederhana pada anak Jasa
4.6 Laporan pemeriksaan penglihatan binokuler kasus kompleks pada anak Jasa
4.7 Dokumen ukuran koreksi anomali refraksi dan jenis terapi penglihatan
Dokumen
4.8 dokumen resep kacamata Dokumen
4.9 Laporan penyiapan pelayanan optisi Jasa
4.10 Laporan anamnesa pada pelayanan lensakontak Jasa
4.11 Laporan pemeriksaan pendahuluan pada kasus kompleks Jasa
4.12 dokumen dioptri, jenis, dan pengepasan/ fitting lensakontak pada kasus
kompleks Dokumen
4.13 Laporan pemeriksaan ulang lensakontak Jasa
4.14 Laporan konsultasi kelainan fungsi penglihatan Jasa
4.15 Laporan rujukan pada kelainan organik Jasa
4.16 Laporan bimbingan/ penyuluhan pemeliharaan penglihatan Jasa
4.17 Laporan evaluasi pelayanan Jasa
4.18 Dokumen catatan pemeriksaan/rekam refraksi optisi dan lensa kontak Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Refraksionis Optisien Penyelia dalam Menyusun rencana kerja pelayanan
refraksi serta rencana pemeriksaan refraksi memerlukan pengetahuan tentang
sejumlah peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan
menyelesaikan masalah yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup, untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Refraksionis Optisien
Penyelia
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Refraksionis Optisien Penyelia dalam Menyusun rencana kerja pelayanan
refraksi serta rencana pemeriksaan refraksi secara berkelanjutan dengan
mengindikasikan secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas,
dan kuantitas yang diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Refraksionis Optisien Penyelia dalam Menyusun rencana kerja pelayanan
refraksi serta rencana pemeriksaan refraksi berdasarkan pekerjaan dan sejumlah
pedoman yang sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Refraksionis Optisien Penyelia terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Refraksionis Optisien Penyelia meliputi pekerjaan tertentu
bersifat rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil
kerja dan jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi
mempunyai sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Menyusun rencana kerja pelayanan refraksi serta rencana
pemeriksaan refraksi melakukan hubungan kerja dengan pegawai di lingkungan
RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Refraksionis Optisien Penyelia untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Refraksionis Optisien Penyelia mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : REFRAKSIONIS OPTISIEN PENYELIA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 890 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 7 - (855-1100)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA KOMPUTER PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Komputer Pelaksana mempuyai tugas Merencanakan, menganalisis,
merancang, mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan
sistem informasi berbasis komputer
2. Uraian Tugas :
2.1 Membuat laporan operasi komputer
2.2 Membuat dokumentasi file yang tersimpan dalam media komputer
2.3 Melakukan verifikasi perekaman data
2.4 Melakukan dijitasi data spasial
2.5 Melakukan editing data spasial
2.6 Membuat laporan hasil perekaman data
2.7 Memasang peralatan sistem komputer / sistem jaringan komputer
2.8 Mendeteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer
2.9 Mendeteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem jaringan komputer
2.10 Membuat program dasar
2.11 Mengembangkan dan atau meremajakan program dasar
2.12 Membuat data ujicoba untuk program dasar
2.13 Melaksanakan ujicoba program dasar
2.14 Membuat petunjuk pengoperasian program dasar
2.15 Menyusun dokumentasi program dasar
3. Tanggung Jawab :
3.1 Ketepatan laporan operasi komputer
3.2 Ketepatan file yang tersimpan dalam media komputer
3.3 Kelancaran verifikasi perekaman data
3.4 Kelancaran dijitasi data spasial
3.5 Kelancaran editing data spasial
3.6 Ketepatan laporan hasil perekaman data
3.7 Kelancaran pemasangan peralatan sistem komputer / sistem jaringan komputer
3.8 Kelancaran deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer
3.9 Kelancaran deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem jaringan komputer
3.10 Kelancaran pembuatan program dasar
3.11 Kelancaran pengembangan dan atau peremajaan program dasar
3.12 Kelancaran pembuatan data ujicoba untuk program dasar
3.13 Kelancaran pelaksanaan ujicoba program dasar
3.14 Kelancaran pembuatan petunjuk pengoperasian program dasar
3.15 Ketepatan program dasar
4. Hasil Kerja :
4.1 Dokumen laporan operasi komputer Dokumen
4.2 Dokumentasi file yang tersimpan dalam media komputer Laporan
4.3 Laporan kegiatan verifikasi perekaman data Laporan
4.4 Laporan kegiatan dijitasi data spasial Laporan
4.5 Laporan kegiatan editing data spasial Laporan
4.6 Dokumen laporan hasil perekaman data Dokumen
4.7 Laporan kegiatan pemasangan peralatan sistem komputer / sistem jaringan
komputer Laporan
4.8 Laporan kegiatan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer
Laporan
4.9 Laporan kegiatan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem jaringan
komputer Laporan
4.10 Laporan kegiatan pembuatan program dasar Laporan
4.11 Laporan kegiatan pengembangan dan atau peremajaan program dasar Laporan
4.12 Laporan kegiatan pembuatan data ujicoba untuk program dasar Laporan
4.13 Laporan kegiatan pelaksanaan ujicoba program dasar Laporan
4.14 Laporan kegiatan pembuatan petunjuk pengoperasian program dasar Laporan
4.15 Dokumentasi program dasar Dokumen
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
3)
      Pranata Komputer Pelaksana dalam Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Pranata Komputer Pelaksana
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
1)
      Pranata Komputer Pelaksana dalam Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
1)
      Pranata Komputer Pelaksana dalam Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
1)
      Tugas jabatan Pranata Komputer Pelaksana terdiri dari tugas-tugas yang jelas
dan berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
1)
      Tugas jabatan Pranata Komputer Pelaksana meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
1)
      Dalam melaksanakan Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Komputer Pelaksana untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Komputer Pelaksana mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA KOMPUTER PELAKSANA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 350 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-3
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 25 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-1
3. Faktor 3 25 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-1
4. Faktor 4 25 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-1
5. Faktor 5 25 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-1
DAMPAK
6. Faktor 6 10 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-1
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 490 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 5 - (455-650)
U
L
A
N
 
 

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : PRANATA KOMPUTER PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
1. Peran Jabatan : Pranata Komputer Pertama mempuyai tugas Merencanakan, menganalisis,
merancang, mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan
sistem informasi berbasis komputer
2. Uraian Tugas :
2.1 Menelaah spesifikasi teknis komponen sistem komputer
2.2 Mengatur alokasi area dalam media komputer
2.3 Melakukan instalasi dan atau meningkatkan (up-grade) sistem komputer
2.4 Membuat program paket
2.5 Melakukan ujicoba sistem komputer
2.6 Melakukan ujicoba program paket
2.7 Mendeteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer dan atau program
paket
2.8 Membuat petunjuk operasional sistem komputer
2.9 Membuat dokumentasi program paket
2.10 Mengimplementasikan rancangan database
2.11 Mengatur alokasi area database dalam media komputer
2.12 Membuat otorisasi akses kepada pemakai
2.13 Memantau dan evaluasi penggunaan database
2.14 Melaksanakan duplikasi database
2.15 Melaksanakan perpindahan dari perangkat lunak database yang lama ke yang
baru
2.16 Mencari kembali database
2.17 Menerapkan rancangan konfigurasi sistem jaringan komputer
2.18 Membuat sistem pengamanan sistem jaringan komputer
2.19 Membuat sistem prosedur pemanfaatan sistem jaringan komputer
2.20 Melakukan uji coba sistem operasi sistem jaringan komputer
2.21 Monitoring akses
2.22 Memperbaiki kerusakan sistem jaringan komputer
2.23 Melakukan sistem pencarian kembali sistem jaringan komputer
2.24 Membuat laporan kejanggalan (anomali) sistem jaringan komputer
2.25 Membuat dokumentasi penggunaan sistem jaringan komputer
2.26 Membuat rancangan rinci sistem informasi
2.27 Mengembangkan dan atau meremajakan rancangan rinci sistem informasi
2.28 Membuat dokumentasi rincian sistem informasi
2.29 Membuat spesifikasi program
2.30 Melakukan verifikasi spesifikasi program
2.31 Mengembangkan dan atau meremajakan program
3. Tanggung Jawab :
3.1 Kelancaran penelaahan spesifikasi teknis komponen sistem komputer
3.2 Kelancaran pengaturan alokasi area dalam media komputer
3.3 Kelancaran instalasi dan atau meningkatkan (up-grade) sistem komputer
3.4 Kelancaran pembuatan program paket
3.5 Kelancaran ujicoba sistem komputer
3.6 Kelancaran ujicoba program paket
3.7 Kelancaran deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer dan atau
program paket
3.8 Ketepatan petunjuk operasional sistem komputer
3.9 Ketepatan program paket
3.10 Kelancaran implementasi rancangan database
3.11 Kelancaran pengaturan alokasi area database dalam media komputer
3.12 Kelancaran pembuatan otorisasi akses kepada pemakai
3.13 Kelancaran pemantauan dan evaluasi penggunaan database
3.14 Kelancaran pelaksanaan duplikasi database
3.15 Kelancaran pelaksanaan perpindahan dari perangkat lunak database yang lama
ke yang baru
3.16 Kelancaran pencarian kembali database
3.17 Kelancaran penerapan rancangan konfigurasi sistem jaringan komputer
3.18 Kelancaran pembuatan sistem pengamanan sistem jaringan komputer
3.19 Kelancaran pembuatan sistem prosedur pemanfaatan sistem jaringan komputer
3.20 Kelancaran uji coba sistem operasi sistem jaringan komputer
3.21 Kelancaran monitoring akses
3.22 Kelancaran perbaikan kerusakan sistem jaringan komputer
3.23 Kelancaran sistem pencarian kembali sistem jaringan komputer
3.24 Ketepatan laporan kejanggalan (anomali) sistem jaringan komputer
3.25 Ketepatan penggunaan sistem jaringan komputer
3.26 Ketepatan rancangan rinci sistem informasi
3.27 Kelancaran pengembangan dan atau peremajaan rancangan rinci sistem
informasi
3.28 Ketepatan rincian sistem informasi
3.29 Kelancaran pembuatan spesifikasi program
3.30 Kelancaran verifikasi spesifikasi program
3.31 Kelancaran pengembangan dan atau peremajaan program
4. Hasil Kerja :
4.1 Laporan kegiatan penelaahan spesifikasi teknis komponen sistem komputer
Laporan
4.2 Laporan kegiatan pengaturan alokasi area dalam media komputer Laporan
4.3 Laporan kegiatan instalasi dan atau meningkatkan (up-grade) sistem komputer
Laporan
4.4 Laporan kegiatan pembuatan program paket Laporan
4.5 Laporan kegiatan ujicoba sistem komputer Laporan
4.6 Laporan kegiatan ujicoba program paket Laporan
4.7 Laporan kegiatan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer dan
atau program paket Laporan
4.8 Dokumen petunjuk operasional sistem komputer Dokumen
4.9 Dokumentasi program paket Dokumen
4.10 Laporan kegiatan implementasi rancangan database Laporan
4.11 Laporan kegiatan pengaturan alokasi area database dalam media komputer
Laporan
4.12 Laporan kegiatan pembuatan otorisasi akses kepada pemakai Laporan
4.13 Laporan kegiatan pemantauan dan evaluasi penggunaan database Laporan
4.14 Laporan kegiatan pelaksanaan duplikasi database Laporan
4.15 Laporan kegiatan pelaksanaan perpindahan dari perangkat lunak database yang
lama ke yang baru Laporan
4.16 Laporan kegiatan pencarian kembali database Laporan
4.17 Laporan kegiatan penerapan rancangan konfigurasi sistem jaringan komputer
Laporan
4.18 Laporan kegiatan pembuatan sistem pengamanan sistem jaringan komputer
Laporan
4.19 Laporan kegiatan pembuatan sistem prosedur pemanfaatan sistem jaringan
komputer Laporan
4.20 Laporan kegiatan uji coba sistem operasi sistem jaringan komputer Laporan
4.21 Laporan kegiatan monitoring akses Laporan
4.22 Laporan kegiatan perbaikan kerusakan sistem jaringan komputer Laporan
4.23 Laporan kegiatan sistem pencarian kembali sistem jaringan komputer Laporan
4.24 Dokumen laporan kejanggalan (anomali) sistem jaringan komputer Dokumen
4.25 Dokumentasi penggunaan sistem jaringan komputer Dokumen
4.26 Dokumen rancangan rinci sistem informasi Dokumen
4.27 Laporan kegiatan pengembangan dan atau peremajaan rancangan rinci sistem
informasi Laporan
4.28 Dokumentasi rincian sistem informasi Dokumen
4.29 Laporan kegiatan pembuatan spesifikasi program Laporan
4.30 Laporan kegiatan verifikasi spesifikasi program Laporan
4.31 Laporan kegiatan pengembangan dan atau peremajaan program Laporan
5 Tingkat Faktor :
   FAKTOR 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (fk.1-
5)
      Pranata Komputer Pertama dalam Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer memerlukan pengetahuan tentang sejumlah
peraturan, prosedur, dan operasi, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan klerek dan menyelesaikan masalah
yang muncul, membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup, untuk
melaksanakan pekerjaan sebagai Pranata Komputer Pertama
   FAKTOR 2 : PENGAWAS PENYELIA (fk.2-
2)
      Pranata Komputer Pertama dalam Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer secara berkelanjutan dengan mengindikasikan
secara umum apa yang harus diselesaikan, batasan, kualitas, dan kuantitas yang
diharapkan, batas waktu dan prioritas tugas.
   FAKTOR 3 : PEDOMAN (fk.3-
2)
      Pranata Komputer Pertama dalam Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer berdasarkan pekerjaan dan sejumlah pedoman yang
sudah ditetapkan dan tersedia
   FAKTOR 4 : KOMPLEKSITAS (fk.4-
3)
      Tugas jabatan Pranata Komputer Pertama terdiri dari tugas-tugas yang jelas dan
berhubungan secara langsung
   FAKTOR 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK (fk.5-
2)
      Tugas jabatan Pranata Komputer Pertama meliputi pekerjaan tertentu bersifat
rutin dengan beberapa prosedur yang terpisah,yang menghasilkan hasil kerja dan
jasa yang diberikan untuk memfasilitasi pekerjaan orang lain tetapi mempunyai
sedikit dampak di luar unit organisasi langsung
   FAKTOR 6 : HUBUNGAN PERSONAL (fk.6-
2)
      Dalam melaksanakan Merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembang-kan dan atau mengoperasikan sistem
informasi berbasis komputer melakukan hubungan kerja dengan pegawai di
lingkungan RSUD BESUKI
   FAKTOR 7 : TUJUAN HUBUNGAN (fk.7-
1)
      Tujuan hubungan yang dilakukan oleh Pranata Komputer Pertama untuk
memperoleh, mengklarifikasi, atau memberikan fakta atau informasi tanpa
menghiraukan sifat fakta tersebut
   FAKTOR 8 : PERSYARATAN FISIK (fk.8-
1)
      Dalam melaksanakan tugas diperlukan tenaga fisik yang mampu dalam
melakukan kegiatan yang bersifat statis.
   FAKTOR 9 : LINGKUP PEKERJAAN (fk.9-
1)
      Lingkungan pekerjaan Pranata Komputer Pertama mempunyai resiko dan
ketidaknyamanan yang membutuhkan tindakan pencegahan keamanan yang
tidak memerlukan alat pelindung
6. Syarat Jabatan :
 

FORMULIR HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL

Nama jabatan : PRANATA KOMPUTER PERTAMA


Unit Kerja : RSUD BESUKI
Instansi : RSUD BESUKI
NO FAKTOR EVALUASI NILAI YANG STANDAR JABATAN KETERANGAN
DIBERIKAN STRUKTURAL YANG
DIGUNAKAN (JIKA ADA)
1 2 3 4 5
1. Faktor 1 750 Tingkat Faktor
PENGETAHUAN YANG 1-5
DIBUTUHKAN JABATAN
2. Faktor 2 125 Tingkat Faktor
PENGAWAS PENYELIA 2-2
3. Faktor 3 125 Tingkat Faktor
PEDOMAN 3-2
4. Faktor 4 150 Tingkat Faktor
KOMPLEKSITAS 4-3
5. Faktor 5 75 Tingkat Faktor
RUANG LINGKUP DAN 5-2
DAMPAK
6. Faktor 6 25 Tingkat Faktor
HUBUNGAN PERSONAL 6-2
7. Faktor 7 20 Tingkat Faktor
TUJUAN HUBUNGAN 7-1
8. Faktor 8 5 Tingkat Faktor
PERSYARATAN FISIK 8-1
9. Faktor 9 5 Tingkat Faktor
LINGKUP PEKERJAAN 9-1
K Total Nilai 1280 - -
E
S
I
M
P Kelas Jabatan 8 - (1105-1350)
U
L
A
N
 
 

Anda mungkin juga menyukai