Anda di halaman 1dari 12

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE


ROLE PLAYING PADA MATERI BERANI BERPERILAKU SYAJA’AH
DALAM KEJUJURAN KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 PALANGKA
RAYA INDONESIA

Faridah
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya
Email : faridahfahmi123@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar


peserta didik setelah menggunakan metode pembelajaran role playing pada materi
berperilaku syaja’ah dalam kejujuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research). Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI
IPS di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya dengan matapelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti pada materi Berperilaku Syaja’ah dalam kejujuran.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik
dengan menggunakan metode pembelajaran role playing telah meningkat, hasil belajar
yang dimaksud adalah dalam segi afektif yaitu peserta didik berpartisipasi secara aktif
serta dari segi kognitif dengan kenaikan hasil belajar peserta didik.

Kata Kunci : Metode role playing, Hasil belajar, Syaja’ah

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan


dan harus dijalankan serta ditempuh oleh setiap orang agar kelak menjadi
manusia yang berilmu dan memiliki pengetahuan untuk menjalani
kehidupannya. Di Indonesia setiap orang berhak mendapatkan Pendidikan
sesuai dengan tujuan Nasional Pendidikan yang tertuang daalam Undang
Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3
menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

1550
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Dalam dunia Pendidikan terutama pada kegiatan belajar mengajar ada


siswa yang kurang tertarik untuk belajar, hal tersebut bisa disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya guru yang kurang kreatif dan salah dalam
penggunaan metode dalam pembelajaran. Untuk mencapai tujuan Pendidikan,
perlu adanya kerja keras dari seorang guru, baik dalam hal perencanaan,
pelaksanaan, pengembangan pengelolaan dan mengevaluasi. Untuk
menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien serta
menyenangkan daan dapat meingkatkan minat belajar siswa guru harus
merencanakan dan merancang kegiatan pembelajaran yang mampu
meningkatkan minat siswa dalam belajar, pemilihan metode juga harus
disesuaikan dengan keadaan siswa di kelas.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 1
Palangka Raya, guru sering menggunakan model pembelajaran ceramah,
dimana siswa mendengarkan guru yang memberi penjelasan tentang materi
pembelajaran. Akan tetapi, model pembelajaran ini tidak dapat
membangkitkan aktivitas siswa dalam belajar karena siswa pasif
mendengarkan dan bertanya sekali-sekali. Hal ini tampak dari perilaku siswa
yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan
guru. Siswa tidak mau bertanya apalagi mengemukakan pendapat tentang
materi yang diberikan.
Aktivitas dalam pembelajaran di kelas sangat penting. Apalagi dikaitkan
dengan hasil belajar siswa sehingga belajar seharusnya menyenangkan bagi
siswa, ini adalah dasar untuk menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Guru
mengemban kewajiban agar siswa beraktivitas dalam proses pembelajaran, bila
aktivitasnya baik maka kemungkinan siswa bosan dan jenuh menjadi
berkurang.
Oleh karena itu dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui
Metode Role Playing Pada Materi Berani Berperilaku Syaja’ah Dalam Kejujuran
Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya".
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil
belajar peserta didik melalui metode pembelajaran Role playing terhadap. Dari
implementasi metode pembelajaran ini nantinya akan diketahui peningkatan
pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai suatu bahasan yang
nantinya akan meningkatkan hasil belajar peserta didik serta meningkatnya
keaktifan dan kreatifitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan
dalam pembelajaran.

METODOLOGI PENELITIAN

1551
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan


pendekatan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Tindakan
yang dilakukan yaitu proses pembelajaran pengembangan sumber daya
manusia dengan menggunakan pendekatan role playing dikelas XI IPS SMA
Muhammadiyah 1 Palangka Raya.
Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen,
yaitu:
1. Rencana (Planning)pada komponen ini, guru sebagai peneliti
merumuskan rencana tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi
belajar siswa.
2. Tindakan (Action) pada komponen ini, guru melaksanakan
tindakan, berdasarkan rencana tindakan yang telah direncanakan,
sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses
pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa yang
diinginkan.
3. Pengamatan (Observasi) pada komponen ini, guru mengamati
dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan
terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan
itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak.
4. Refleksi (Reflection) pada komponen ini, guru mengkaji dan
mempertimbangkan secara mendalam tentang hasil atau dampak
dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada
berbagai kriteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini,
guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah
dibuatnya jika masih terdapat kekurangan sehingga belum
memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah hasil belajar peserta
didik pada ranah kognitif dan afektif. Data hasil belajar siswa pada ranah
kognitif dikumpulkan dengan testing, Penelitian ini menggunakan tes objektif
yang berupa tes teori dan praktek. Tes yang digunakan merupakan tes Hasil
belajar. Dengan demikian materi tes mengacu pada materi pelajaran sebagai
materi eksperimen yaitu berperilaku syaja’ah dalam kejujuran. Tes yang
diterbitkan dalam penelitian ini dibuat langsung oleh peneliti dengan
penghitungan menggunakan N gain dengan keterngan g tinggi : nilai (g) >0,70
g sedang: 0,70 > (g) > 0,3 g rendah : nilai (g) <0,3.

HASIL PENELITIAN

1552
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Dalam penelitian pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti pada materi Berperilaku Syja’ah dalam Kejujuran dengan metode Role
Playing untuk siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya,
peneliti melakukan dua kali siklus penelitian tindakan dalam kelas dengan
pemberian pre test dan post test pada tahap akhir penelitian sebagai bentuk
penilaian para siswa terhadap metode Role Playing. Dua kali tindakan
penelitian ini dilakukan karena pada siklus I penelitian belum didapatkan hasil
yang memuaskan, sehingga dilakukan tindakan penelitian kembali dengan
materi pembelajaran berperilaku syaja’ah dalam kejujuran disebut sebagai
siklus II.
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 1, soal Pre Test dan
Post Test I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Peneliti
mempersiapkan materi pembelajaran dengan tema Beperilaku Syaja’ah
dalam Kejujuran. Peneliti mempersiapkan soal pretest yang nantinya
akan diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Soal pretest ini terdiri
dari 10 soal yang terdiri dari 5 pilihan ganda dan 5 soal mencocokkan.
Dengan soal pretest ini peneliti dapat mengetahui apakah para siswa
sudah mempersiapkan pelajarannya di rumah.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pendahuluan :
a) Menyapa para siswa dan berdoa bersama.
b) Menjelaskan mengenai materi yang akan diajarkan yaitu tentang
Berperilaku Syaja’’ah dalam Kejujuran.
c) Menjelaskan kepada siswa bahwa akan dilakukan pembelajaran
dengan metode Role Playing yaitu belajar dengan diskusi
kelompok untuk bermain peran.
d) Melakukan pretest untuk melihat kesiapan siswa dalam
menghadapi pembelajaran.
2) Kegiatan Inti:
a) Guru membagi para siswa ke dalam dua kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 siswa.
b) Guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok
untuk melakukan diskusi dalam bermain peran mengenai materi
yang sebelumnya telah dijelaskan.
c) Kemudian masing-masing kelompok menentukan anggotanya
yang akan memainkan peran sebagai tokoh berani berperilaku
syaja’ah dalam kehidupan sehari-hari

1553
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

d) Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk


memainkan peran tersebut.
e) Guru tetap memantau jalannya pembelajaran bermain peran
yang dilakukan oleh siswa.
f) Beberapa kelompok dapat mengajukan pertanyaan kepada guru
apabila menemukan kesulitan.
g) Siswa dalam kelompoknya berusaha mempersiapkan jawaban-
jawaban yang mungkin akan ditanyakan oleh guru.
h) Setelah waktu habis, guru melemparkan beberapa pertanyaan
yang jika tidak dapat dijawab oleh kelompok tersebut dapat
dilemparkan kembali kepada kelompok lainnya.
i) Dalam tahap ini harus terlihat kekompakan para siswa dalam
memainkan peran yang dilakukan dan menjawab pertanyaan
yang diajukan.
j) Kemudian dilakukanlah postest, dimana postest ini diberikan
untuk mengukur sejauh mana pemahaman para siswa terhadap
materi pembelajaran setelah melakukan metode Role Playing.
c. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan terhadap siswa
Pada Siklus I ini, peneliti melihat kelemahan pada penerapan
metode role playing dimana belum banyak siswa yang antusias
terhadap metode Role Playing, ada beberapa siswa yang kurang
aktif dalam bermain peran dikelompoknya, ada pula yang masih
bingung harus berbuat apa, ketika melihat siswa lainnya asyik
bermain peran, ada pula kelompok siswa yang belum maksimal
dalam menjawab pertanyaan dari peneliti, sehingga tertinggal
dengan kelompok siswa lainnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil
antara nilai pretest dan postest Siklus I.
Tabel Hasil Siklus I
Siklus I
No Responden
Pretest Postest
1 IP 60 70
2 R 70 70
3 K 60 60
4 FN 60 60
5 A 60 70
6 MR 70 60
7 RM 80 90
8 RN 70 80
9 AS 60 60

1554
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

10 M 70 80
11 DIP 70 80
12 BA 50 70
13 SC 70 80
Jumlah 850 930
Rata-rata 65,38 71,53

Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai paling rendah yang


diperoleh siswa pada saat pretest adalah 50. Sedangkan nilai
terendah yang diperoleh siswa pada saat postest sebesar 60. Nilai
tertinggi pada pretest adalah 70, sedangkan nilai tertinggi pada
skor postest sebesar 90. Dari tabel tersebut dapat dilihat sebagian
besar siswa hasil belajarnya meningkat, walaupun ada beberapa
siswa yang belum mencapai KKM.
d. Perhitungan Nilai N-Gain
Dengan menggunakan nilai-nilai dari hasil pretest dan
postest Siklus I, dapat dicari nilai rata-rata N-Gain, dengan rumus
sebagai berikut :
Siklus I
No Responden Post- Ideal- N-
Pretest Postest Keterangan
Pre Pre gain
1 IP 60 70 10 40 0,25 Rendah
2 R 70 70 0 30 0,00 Sedang
3 K 60 60 0 40 0,00 Rendah
4 FN 60 60 0 40 0,00 Rendah
5 A 60 70 10 40 0,25 Rendah
6 MR 70 80 10 30 0,33 Sedang
7 RM 80 90 10 20 0,50 Sedang
8 RN 70 80 10 30 0,33 Sedang
9 AS 60 60 0 40 0,00 Rendah
10 M 70 80 10 30 0,33 Sedang
11 DIP 70 80 10 30 0,33 Sedang
12 BA 50 70 20 50 0,40 Rendah
13 SC 70 80 10 30 0,33 Sedang
Jumlah 850 930
Rata-rata 65,38 71,53 0,23
Keterangan: N-Gain rendah N-Gain sedang N-Gain tinggi dengan
presentase
g tinggi : nilai (g) >0,70

g sedang: 0,70 > (g) > 0,3


1555
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

g rendah : nilai (g) <0,3

Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain 0,23


dengan kategori rendah, ini berarti kemampuan siswa dalam
menerapkan pembelajaran aktif metode Role Playing yang
digunakan belum efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan
demikian indikator keberhasilan penelitian ini belum mencapai
standar. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk
mencoba memperbaiki hasil dari siklus I.
2. Tindakan pembelajaran Siklus II
Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I maka dilakukan
tindakan pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk
memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada
siklus I.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 2, soal Pre Test dan
Post Test II dan alat-alat pengajaran yang mendukung, peneliti
mempersiapkan materi pembelajaran dengan tema Berperilaku Syaja’ah
dalam Kejujuran. Peneliti mempersiapkan soal pretest sebanyak 10 soal
yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 5 soal mencocokkan yang akan
diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Dengan soal pretest ini peneliti
dapat mengetahui apakah para siswa sudah mempersiapkan
pelajarannya di rumah, seperti yang juga dilakukan pada Siklus I.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pendahuluan:
a) Menyapa para siswa dan berdoa bersama.
b) Menjelaskan mengenai materi yang akan diajarkan yaitu tentang
Berperilaku Syaja’ah dalam Kejujuran
c) Menjelaskan kepada siswa bahwa akan dilakukan pembelajaran
dengan metode Role Playing tahap II seperti yang sebelumnya
telah dilakukan oleh para siswa.
d) Melakukan pretest untuk melihat kesiapan siswa dalam
menghadapi pembelajaran
2) Kegiatan Inti:
a) Guru membagi para siswa ke dalam 2 kelompok, dua kelompok
terdiri dari 5 siswa.
b) Guru memberikan waktu untuk melakukan diskusi dalam bermain
peran mengenai materi yang sebelumnya telah dijelaskan.
c) Guru tetap memantau jalannya pembelajaran bermain peran yang
dilakukan oleh siswa.

1556
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

d) Beberapa kelompok dapat mengajukan pertanyaan kepada guru


apabila menemukan kesulitan.
e) Para siswa terlihat lebih antusias dalam berdikusi bermain peran.
f) Siswa dalam kelompoknya berusaha mempersiapkan jawaban-
jawaban yang mungkin akan ditanyakan oleh guru.
g) Setelah waktu diskusi kelompok habis, guru melemparkan
beberapa pertanyaan yang jika tidak dapat dijawab oleh kelompok
tersebut dapat dilemparkan kembali kepada kelompok lainnya. Di
sini terlihat para siswa kompak dan antuasias dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan.
h) Dalam tahap ini sudah terlihat jauh lebih baik dari penerapan
metode Role Playing di siklus I.
i) Kemudian dilakukanlah postest, dimana postest ini diberikan
untuk mengukur sejauh mana pemahaman para siswa terhadap
materi pembelajaran setelah melakukan metode Role Playing.
c. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan terhadap siswa
Pada Siklus II ini, peneliti melihat banyak siswa yang lebih
antusias terhadap metode pembelajaran Role Playing dibandingkan
dengan siklus I. Dalam kegiatan pembelajaran hampir semua siswa
terlibat aktif dalam bermain peran, karena mereka telah melakukan
metode Role Playing ini kedua kalinya, sehingga para siswa pun menjadi
lebih terbiasa. Hal tersebut terlihat dari nilai hasil belajar siswa dari
Siklus I ke Siklus II yang mengalami peningkatan. Hasil pengamatan
yang dilakukan pada Siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel Hasil Siklus II
Siklus II
No Responden
Pretest Postest
1 IP 60 90
2 R 70 90
3 K 60 100
4 FN 60 90
5 A 60 100
6 MR 70 100
7 RM 80 90
8 RN 70 90
9 AS 60 100
10 M 70 90
11 DIP 70 100

1557
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

12 BA 60 100
13 SC 70 100
Jumlah 860 1240
Rata-rata 66,15 95,38

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh
siswa pada saat pretest adalah 60. Sedangkan nilai terendah yang
diperoleh siswa pada saat postest sebesar 80. Nilai tertinggi pada pretest
adalah 80, sedangkan nilai tertinggi pada skor postest sebesar 100. Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa hampir semua anak mengalami
peningkatan dalam pembelajaran dan telah melewati nilai KKM.
2. Perhitungan Nilai N-Gain
Dengan menggunakan nilai-nilai dari hasil pretest dan postest
Siklus II, dapat dicari nilai rata-rata N-Gain, dengan rumus sebagai
berikut:

Siklus II
Skor
No Responden Pre- Pos- Post- N Gain
Ideal Keterangan
test test Pre Score
(100-Pre)
1 IP 60 90 30 0,75 40 Sedang
2 R 70 90 20 0,67 30 Tinggi
3 K 60 100 40 1,00 40 Tinggi
4 FN 60 90 30 0,75 40 Sedang
5 A 60 100 40 1,00 40 Tinggi
6 MR 70 100 30 1,00 30 Tinggi
7 RM 80 90 10 0,50 20 Tinggi
8 RN 70 90 20 0,67 30 Tinggi
9 AS 60 100 40 1,00 40 Tinggi
10 M 70 90 20 0,67 30 Tinggi
11 DIP 70 100 30 1,00 30 Tinggi
12 BA 60 100 40 1,00 40 Tinggi
13 SC 70 100 30 1,00 30 Tinggi
Jumlah 860 1240
Rata-rata 66,15 95,38 29,23 33,84 0,84
Keterangan: N-Gain rendah N-Gain sedang N-Gain tinggi dengan
presentase
g tinggi : nilai (g) >0,70

g sedang: 0,70 > (g) > 0,3

1558
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

g rendah : nilai (g) <0,3

Untuk hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata N-Gain 0,84


(kategori tinggi) lebih besar dari hasil rata-rata N-Gain Siklus I yaitu 0,23
ini berarti kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran aktif
metode Role Playing yang digunakan sudah jauh meningkat
dibandingkan pada siklus I dan hasil belajar yang didapat menjadi lebih
efektif.

KESIMPULAN

Penelitian ini menyajikan upaya meningkatkan hasil belajar peserta


didik dalam melakukan metode pembelajaran Role playing, reaksi peserta
didik untuk metode pengajaran ini, dan analisis dari beberapa desain role-
playing yang membantu peserta didik untuk mengembangkan intuisi mereka
mengenai kehidupan nyata atau fenomena abstrak. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa dari perspektif pendidik di masa yang akan datang,
bahwa metode pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil belajar,
dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, serta memberikan informasi mengenai gaya dan tingkat
intelektual peserta didik belajar yang nantinya akan meningkatkan evaluasi
pemahaman peserta didik mengenai suatu bahasan informasi yang diterima,
sehingga hasil belajar peserta didik akan meningtkat.

Di sisi lain, metode pembelajaran role playing cukup menarik,


menyenangkan dan dapat membuat peserta didik ingin ikut berinteraksi di
dalamnya. Melalui metode pembelajaran role playing keterampilan dan
kemampuan peserta didik akan berkembang seperti tanggung jawab dan
kepemimpinan dalam pembelajaran, rekan dalam proses belajar mengajar,
kerja kelompok, pemecahan masalah secara kreatif yang akan sulit untuk
mengembangkannya menggunakan teknik pengajaran tradisional.

Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain 0,23 dengan


kategori rendah, ini berarti kemampuan siswa dalam menerapkan
pembelajaran aktif metode Role Playing yang digunakan belum efektif dalam
meningkatkan hasil belajar. Untuk hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata N-
Gain 0,84 (kategori tinggi) lebih besar dari hasil rata-rata N-Gain Siklus I yaitu
0,23 ini berarti kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran aktif
metode Role Playing yang digunakan sudah jauh meningkat dibandingkan
pada siklus I dan hasil belajar yang didapat menjadi lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA
1559
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Al-Zuhayly, Wahbah. 2008. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: Rosdakarya


Amrullah, Abdul Karim. 1985. Pengantar Ushul Fiqih, Jakarta: Pustaka Panjimas.
Anas, Muhammad. Mengenal Metode Pembelajaran
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, cet.ke-9. Jakarta, Bumi
Aksara.
Broroh, Kiromim. 2011. Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik
Melalui Penerapan Metode Role Playing. Jurnal Eknomi & Pendidikan. Vol
8 No 2.
Budiamin, Amin. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam.
Hafidhhuddin, Didin. 2002. Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
Insani.
Hanafi, 2009. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, cet. Pertama, Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI,
Hufad, Achmad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam.
Nata, Abudin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama.
Nurhasanah, Ismawati Alidha dkk. 2016. Penerapan Metode Role Playing
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hubungan
Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya, Jurnal Pena Ilmiah, Vol 1 No 1.
P2M Stain Purwokerto. 2013. Modul Pengetahuan dan Pengalaman Ibadah (PPI),
Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Ridwan, Muhammad dan Mas’ud. 2005. Zakat dan Kemiskinan Instrumen
Pemberdayaan Ekonomi Umat. Yogyakarta: UII Press.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cet.ke-8.
Bandung, Alfabeta.
Sunarsih, Wiwin. 2020. Pembelajaran CTL (Contextual Teach and Lerning), Belajar
Menulis Berita Lebih Mudah. Jawa Barat: Penerbit Adab.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, cet. Pertama. Jakarta,
Rineka Cipta
Syafe’i, Rahmat. 2010. Ilmu Ushul Fiqih. Bandung: Pustaka Setia.
Syaltut, Mahmud. 1986. Islam Aqidah dan Syariah. Jakarta: Pustaka Amani.
Yusuf, Muhammad dkk. 2005. Fiqih dan Ushul Fiqih. Yogyakarta: Pokja
Akademik UIN Sunan Kalijaga.

1560
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Syafruddin Nurdin, dkk. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali


Pers.
Nurmawati. 2016, Evaluasi Pendidikan Islami. Bandung: Citapustaka Media.

Dalam hal ini dilakukan analisis hasil pemahaman siswa dari materi yang
dipelajari untuk tiap siklusnya serta analisis hasil observasi kegiatan awal dan
hasil tes tiap siklusnya. Penerapan model inisudah dibuktikan dengan
pendapat dari sebagian tokoh pendidikan yaitu Discovery learning juga
mengembangkan pemikiran pada tingkat yang lebih tinggi, artinya tidak hanya
terbatas pada meningkatkan pengetahuanmelainkan juga mengembangkan
kemampuan dan siswa dalam mengatasi pemecahan masalahan. Adapun hasil
tes pada tiap siklus dan tingkat pemahamansiswa pada tiap siklus dapat dilihat
pada tabel berikut.

1561
Vol. 3. No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:

Anda mungkin juga menyukai