Anda di halaman 1dari 1

PIDATO SELALU DALAM PENGAWASAN ALLAH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

A’udzubillahiminasyaithanirrajiim Bissmillahirakhmanirahim.

Alhamdulillahirabbil’alamin, washolatu wassalamu’ala ashrofill ambiya’ iwalmursaliin,


wa’ala alihi wa’ashkhabihi wasokhbihi ajma’ain.. ammaba’du.

Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua, sehingga kita bisa berkumpul dalam ruangan yang insya Allah penuh barakah ini,
amiin allahuma amiin. Shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada baginda kita
Nabi Muhammad saw. Yang mana telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang ini.

Yang saya hormati Ibuk Rahmi Wahyuni selaku guru Bidang Studi PAI, dan tak lupa pula
kepada teman-teman yang saya banggakan. Langsung saja berdirinya saya disini untuk
menyampaikan isi pidato yang insya Allah penuh barakah dan manfaatnya, Amiin. Judul
yang saya ambil untuk Pidato kali ini adalah “ Selalu Dalam Pengawasan Allah”

Teman-teman yang berbahagia!

Kita percaya bahwa Allah itu Maha Mengetahui. Namun sering kali kita lupa bahwa setiap
detik kita berada dalam pengawasannya. Sehingga dalam kesendirian, manakala tidak ada
orang yang melihat, kita dapat melakukan kemaksiatan dengan leluasa. Padahal Allah
melihat semua perbuatan kita. Inilah yang sering kita lupakan.

Oleh karena lupa bahwa Allah itu selalu mengawasi, maka akan merasa aman apabila secara
diam-diam nelakukan kejahatan, me- manipualasi, korupsi, mencuri, berzinah dan
sebagainya. Seandainya setiap saat manusia merasa diawasi oleh Allah, maka ia tak akan
berani melakukan perbuatan tercela, kecuali orang-orang yang memang durhaka kepada
Allah.

Sebagai seorang Muslim yang beriman, kita harus benar-benar percaya bahwa Allah adalah
Dzar yang memiliki kemampuan untuk mengetahui gerak-gerik makhluknya, baik dilakukan
secara terang-terangan maupun tersembunyi. Diterangkan dalam Al-Quran,

‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا اِإْل ْنسَانَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ِه نَ ْف ُسهُ ۖ َونَحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َحب ِْل ْال َو ِري ِد‬

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS.
Qaf: 16)

Teman-teman yang saya hormati!

Merasa selalu dalam pengawasan Allah dapat menimbulkan dampak yang positif bagi
kepentingan kita kelak di akhirat. Dengan begitu, perbuatan kita akan terkontrol dan
cenderung untuk melakukan sesuatu yang bark-baik saja. Yakni perbuatan yang dapat
mendatangkan keuntungan di dunia maupun di akhirat.

Kebaikan-kebaikan yang senantiasa kita kerjakan akan nwngantarkannya pada akhir


kehidupan dalam keadaan khusnul hatimah orang yang selalu hidupnya berbuat baik,
beramal taat, dan menghindari perbuatan maksiat, insyaAllah ia akan mati dalam keadaan
yang nenyenangkan.

Demikian pidato singkat ini. Hendaklah kita selalu merasa bahwa Allah selalu mengawasi
diri kita dalam setiap kesempatan.

Bilahit taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai