NIM/Golongan : G41220002 Program Studi : Manajemen Informasi Kesehatan Mata Kuliah : Agama
KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN & PERKEMBANGAN IPTEK
Kelompok 8 senantiasa berpikir dan menggunakan AL-QUR,AN MUKJIZAT SEPANJANG akal. ZAMAN 3. Kemukjizatan Al-Qur’an dari segi syariat.Dalam sejarah umat manusia, PENGERTIAN MUKJIZAT terdapat berbagai doktrin, sistem dan Kata mukjizat terderivasi dari kata a’jaza- perundang-undangan (syariat atau yu’jizu-i’jaz yang memiliki arti membuat hukum). Itu semua – biasanya – seseorang atau sesuatu menjadi lemah dan tidak bertujuan untuk mencapai kebahagiaan berdaya. Kata mukjizat merupakan isim fa’il individu atau kelompok dalam (pelaku pekerjaan) yang terderivasi dari kata al- kehidupan masyarakat. ‘ajzu yang berarti antonim dari mampu (al- qudarah), sehingga mukjizat diartikan sebagai BUKTI-BUKTI KEMUKJIZATAN AL- sesuatu yang melemahkan penentangnya ketika QUR’AN terdapat sebuah tantangan. Pelakunya (yang 1) Keyakinan kita bahwa al-Qur’an yang melemahkan) dinamai mukjiz, dan bila sekarang kita baca, yang terjaga dan kemampuannya melemahkan pihak lain amat termaktub dalam lembaran-lembaran menonjol sehingga mampu membungkam mushhaf adalah benar- benar al-Qur’an lawan, maka dinamai Mukjizat (mujizatun). yang dibawa Nabi Muhammad Saw., yang beliau bacakan kepada kaum PENGERTIAN KEMUKJIZATAN AL- sezamannya dalam rentang waktu QUR’AN sekitar 23 tahun. Kemukjizatan Al-qur'an adalah suatu hal atau 2) Setelah kita yakin akan kemurnian al- peristiwa luar biasa pada Alquran yang terjadi Qur’an, dengan sendirinya kita mesti melalui nabi Muhammad SAW, sebagai bukti percaya atas kebenaran warta yang kenabiannya dan sebuah keniscayaan dalam dibawanya. keyakinan umat muslim. 3) Pengaruh al-Qur’an terhadap orang Arab. ASPEK-ASPEK KEMUKJIZATAN AL- TANTANGAN KEMUKJIZATAN DALAM QUR’AN AL-QUR’AN Mabahits Fii Ulumil Qur'an Menjelaskan ada Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Tiga Aspek kemukjizatan Al-Qur'an Yaitu : suatu hal dinamakan mukjizat apabila ada 1. Kemukjizatan Al-Qur’an dari segi tantangan/halangan yang menjadi sebab bahasa.Aspek kemukjizatan Al-Qur’an datangnya mukjizat, baik mukjizat yang dimiliki yang pertama adalah kebahasaan. Al- para Nabi ataupun mukjizat dalam Alquran. Qur’an turun dengan bahasa Arab yang Secara umum, tantangan tersebut dibagi menjadi indah melampaui keindahan bahasa dan 2, yaitu: sastra Arab masa Jahiliah a. Tantangan Umum yaitu tantangan yang 2. Kemukjizatan Al-Qur’an dari segi ditujukan kepada seluruh umat manusia. isyarat ilmiah.Kemukjizatan ilmiah Ketentuan tantangan ini telah dijelaskan dalam al-Quran bukan terletak dalam dalam Surah Al-Isra' ayat 88 yang teorinya yang selalu berubah. Akan artinya : "Katakanlah, "Sesungguhnya tetapi, kemukjizatan Al-Qur’an terletak jika manusia dan jin bekerjasama untuk pada dorongannya kepada manusia agar membuat yang serupa dengan Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi membuat yang serupa dengan dia, yang melekat dalam dirinya.Secara umum, sekalipun sebagian mereka menjadi macam-macam potensi manusia adalah sebagai pembantu bagi sebagian yang lain." berikut : (Q.S. Al-Isra': 88) 1. Potensi fisik b. Tantangan Khusus : yaitu tantangan 2.Potensi mental intelektual (intelectual yang ditujukan kepada orang-orang quotient) Arab, khususnya kaum Kafir Quraisy. 3. Potensi sosial emosional (emotional quotient) Menurut Al-Qur'an, tantangan khusus 4. Potensi mental spiritual (spiritual quotient dapat terbagi lagi menjadi: 5. Potensi ketangguhan (adversity quotient) 1. Tantangan secara Universal (Menyeluruh) SUMBER DAYA MANUSIA 2. Tantangan dengan Sebagian Surah BERKUALITAS MENURUT ISLAM dari Al-Qur'an (Q.S. Hud:13-14) Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran sehingga ia ditempatkan ISLAM DAN PENGEMBANGAN SDM pada kedudukan yang mulia. Allah melengkapinya dengan akal dan perasaan yang PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA memungkinkannya menerima dan Sumber Daya Manusia merupakan tenaga atau mengembangkan ilmu pengetahuan dan kekuatan/kemampuan yang dimiliki oleh membudayakan ilmu yang dimilikinya seseorang berupa daya pikir, daya cipta, karsa Kualitas SDM tak hanya cukup dengan dan karya yang masih tersimpan dalam dirinya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai potensi yang siap dikembangkan sesuai (iptek), tetapi juga pengembangan nilainilai dengan keinginan manusia itu sendiri rohani-spiritual, yaitu berupa iman dan taqwa (imtaq). Sumber daya manusia yang mempunyai ISLAM TENTANG SIGNIFIKASI SUMBER dan memegang nilai-nilai agama akan lebih DAYA MANUSIA BERKUALITAS tangguh secara rohaniah. Sumber daya manusia Banyak istilah yang digunakan al-Qur’an dalam yang tidak disertai dengan kesetiaan kepada menggambarkan manusia berkualitas atau nilai-nilai keagamaan, hanya akan membawa makhluk yang diciptakan Allah dalam sosok manusia ke arah pengejaran kenikmatan yang paling canggih, Dari kumpulan surat dan duniawi. ayat yang dikutip, jelaslah bahwa konsep tentang manusia berkualitas hendaknya menampilkan PENGELOLAAN SUMBER DAYA ciri sebagai hamba Allah yang beriman, MANUSIA MENURUT ISLAM sehingga hanya kepada Allah ia bermunajah, Sumber daya manusia yang mempunyai serta memberikan manfaat bagi sesamanya. dan memegang nilai-nilai agama akan lebih Sekirannya lebih dalam ditelusuri, kedua ciri tangguh secara rohaniah. Dengan demikian akan utama itu kita dapatkan pada manusia takwa, lebih mempunyai tanggung jawab spiritual sehingga manusia berkualitas dapat pula terhadap ilmu pengetahuan serta teknologi. diartikan sebagai manusia yang beriman dan Sumber daya manusia yang tidak disertai dengan bertakwa. kesetiaan kepada nilai-nilai keagamaan, hanya akan membawa manusia ke arah pengejaran POTENSI DASAR MANUSIA kenikmatan duniawi atau hedonisme belaka. Tuhan membekali manusia dengan segenap Acuan bagi pengelolaan SDM berdasarkan potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu konsep Islam, yaitu membentuk manusia yang meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani berakhlak mulia, yang senantiasa menyembah (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini Allah yang menebarkan rahmat bagi alam akan memberikan kemampuan kepada manusia semesta dan bertaqwa kepada Allah. Inilah yang untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya menjadi arah tujuan pengelolaan SDM menurut sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk konsep Islam. menentukan takdirnya. Semua itu tergantung