Anda di halaman 1dari 16

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM PADA PT LIGHT

INSTRUMENINDO JAKARTA

Tugas ini disusun guna memenuhi nilai project dalam mata kuliah manajemen mutu terpadu

Disusun oleh :
Akmala Larasati Tiawansari 7311420323
Chaelsia Ayu Ramandei 7311420337

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
SEKILAS TENGANG OBJEK PROYEK ................................................................................................... 2
PERMASALAHAN ...................................................................................................................................... 3
ROAD MAP.................................................................................................................................................. 4
LANDASAN TEORI ................................................................................................................................ 4
IMPLEMENTASI STRATEGI .................................................................................................................... 8
EVALUASI HASIL .................................................................................................................................... 10
SIMPULAN ................................................................................................................................................ 13
REFERENSI ............................................................................................................................................... 14

i
PENDAHULUAN
Perusahaan jasa konstruksi dalam pembangunan nasional sangat berperan khususnya
dalam pembangunan fisik. Dimana dalam menjalankan kegiatannya sering menghadapi kendala,
baik internal maupun eksternal, sehingga diperlukan suatu organisasi yang efektif dan memiliki
sistim manajemen yang baik agar mampu mengatasi berbagai kendala sehingga apabila ada
proyek dapat diselesaikan tepat waktu. Dengan kualitas hasil pekerjaan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Kerjasama tim merupakan senjata yang ampuh dalam upaya
meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi. Dengan adanya pembinaan atau
pengembangan tim diharapkan terjadi komunikasi, kerja sama, dan kekompakan antar anggota
tim dalam organisasi. Sehingga anggota tim tersebut menjadi semakin produktif dan efektif.

PT Instrumenindo Jakarta adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi


dan konsultan teknik di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1997 dan telah
mengerjakan berbagai proyek konstruksi dan konsultan teknik untuk berbagai klien, baik dari
sektor swasta maupun publik. Secara umum, PT Instrumenindo Jakarta menawarkan jasa
konstruksi dan konsultan teknik untuk proyek-proyek besar dan kompleks seperti pembangunan
jalan, jembatan, bangunan gedung, dan infrastruktur lainnya. Perusahaan ini memiliki tim
profesional yang berpengalaman dan terampil dalam bidang teknik sipil, struktural, mekanikal,
elektrikal, dan arsitektur. Selain itu, PT Instrumenindo Jakarta juga menyediakan jasa konsultan
teknik dalam bidang pengawasan, manajemen proyek, perencanaan, dan perancangan.
Perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan layanan yang berkualitas dan mengutamakan
kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kualitas, keamanan, dan kesehatan kerja. Dengan
pengalaman dan keahlian yang dimiliki, PT Instrumenindo Jakarta telah berhasil menyelesaikan
berbagai proyek konstruksi dan konsultan teknik yang kompleks dan memenuhi standar kualitas
yang tinggi. Perusahaan ini terus berusaha untuk mengembangkan kemampuan dan inovasi untuk
dapat memberikan solusi terbaik bagi klien.

1
SEKILAS TENTANG OBJEK PROYEK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yaitu belum optimalnya kinerja pada
Kepemimpinan dan Kerjasama Tim pada PT Light Instrumenindo Jakarta karena kurangnya
implementasi TQM pada sistem organisasi. Untuk merespons hal itu maka peneliti melakukan
penelitian yang bertujuan untuk menganilisis permasalahan yang terjadi.

PT Light Instrumenindo Jakarta merupakan perusahaan jasa konstruksi dan konsultan teknik
yang turut berperan dalam upaya pembangunan nasional, khususnya dalam pembangunan fisik.
PT Light Istrumenindo Jakarta menawarkan jasa pembangunan jalan, Jembatan, bangunan
gedung, dan berbagai infrastruktur lainnya. Selain itu, perusahaan juga menawarkan jasa
konsultan teknik dalam bidang pengawasan, manajemen proyek, perencanaan, dan perancangan.

Berbagai proyek konstruksi dan konsultan teknik telah diselesaikan oleh PT light instrumenindo
di mana proyek yang dikerjakan berperan khusus dalam pembangunan nasional dalam
pembangunan fisik. Tim proyek PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan
perusahaan dengan tujuan menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. PT
Light Instrumenindo Jakarta membentuk tim profesional bidang konstruksi dalam menyelesaikan
proyek-proyek yang akan dikerjakan yang sesuai dengan bidang atau keahlian pada unit-unit
kerja pada industri konstruksi dan konsultan teknik.

2
PERMASALAHAN
Tim proyek di PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan perusahaan
dengan tujuan menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. Dimana seluruh
anggota organisasi dan pemimpinnya merupakan bagian dari sumber daya manusia perusahaan
yang secara formal membentuk tim kerja, yang terdiri dari anggota dengan perilaku tertentu.
Perilaku anggota tim akan membentuk karakteristik tim yang dapat menentukan efektivitas
organisasi melalui efektivitas internal tim, yaitu suatu proses yang berhubungan dengan suasana
kerja dalam tim. Dengan suasana kerja yang sesuai dengan harapan anggota tim akan
meningkatkan kemampuan dalam pencapaian sasaran organisasi. Berkaitan dengan tingkat
pencapaian sasaran organisasi, dalam proses pelaksanaan proyek terdapat berbagai hambatan dan
penyimpangan yang sangat mengurangi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam rencana kerja, yaitu terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek
karena terjadinya pekerjaan ulang atau perbaikan-perbaikan dari bagian pekerjaan yang belum
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan realisasi biaya selalu melampaui rencana biaya
yang telah ditetapkan. Dimana masalah tersebut berakar dari kurangnya kerja sama dan
koordinasi anggota tim dalam mencapai tujuan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan
kerjasama tim demi keberlangsungan PT. Light Instrumenindo Jakarta.

3
ROAD MAP

Road map Pengertian kepemimpinan dan Kerjasama Tim


Penelitian
Implementasi TQM pada Kepemimpinan dan Kerjasama tim

Peran TQM dalam mengatasi permasalahan Kepemimpinan dan


Kerjasama Tim pada PT Light Instrumenindo Jakarta

Evaluasi dari penerapan TQM pada sistem Kepemimpinan dan


Kerjasama Tim pada PT Light Instrumenindo Jakarta

LANDASAN TEORI
1.Definisi Kepemimpinan

Robbins (1991) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk


mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
chrieshim, et al. (dalam Kreitner dan Knicki, 1992:516) menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah proses pengaruh sosial dimana pemimpin mengupayakan partisipasi sukarela para
bawahannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Gibson et al. (1991:364) memberikan
definisi kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi motiasi atau kompetensi
individu-individu lainnya dalam suatu kelompok. Ketiga definisi tersebut hanyalah sebagian dari
definisi yang ada. Sedangkan dalam kaitannya dengan TQM, definisi yang diberikan oleh
Goetsch dan Davis (1994:192) adalah bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap
usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi.

Secara umum seorang pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut :

1. Tanggung jawab yang seimbang

Keseimbangan dalam hal ini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan dengan tanggung jawab terhadap orang-orang yang harus melaksanakan
pekerjaan tersebut. engan kata lain seorang pemimpin disamping memperhatikan
bagaimana struktur tugas yang menjadi tanggung jawabnya, juga harus memperhatikan
parakondisi bawahannya.

4
2. Model peranan yang positif

Peranan adalah tanggung jawab, perilaku, atau prestasi yang diharapkan dari seseorang
yang memiliki posisi khusus tertentu. Oleh karena itu seorang pemimpin yang baik harus
dapat dijadikan panutan atau contoh bagi para bawahannya.

3. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik

Pemimpin yang baik harus bisa menyampaikan ide-ide pemikirannya secara ringkas dan
jelas, serta dengan cara yang tepat.

4. Mmiliki pengaruh positif


Pemimpin yang baik memiliki pengaruh terhadap bawahannya dan menggunakan
pengaruhnya tersebut untuk hal-hal yang positif. Pengaruh adalah seni menggunakan
kekuasaan untuk menggerakkanatau mngubah pandangan orang lain kearah suatu tujuan
atau sudut pandang tertentu.
5. Mempunyai kemampuan menyakinkan orang lain

Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan keterampilan


berkomunikasi dan pengaruhnya untuk meyakinkan oranglain dari sudut pandangnya
serta mengarahkan mereka pada tanggung jawab total terhadap sudut pandang tersebut.

2. Kepemimpinan demi Tercapainya Kualitas

Dalam perspektif TQM, kepemimpinan didasarkan pada filosofi bahwa pebaikan metode dan
proses kerja secara berkesinambungan akan dapat memperbaiki kualitas, biaya, produktivitas,
R0I, dan pada gilirannya juga meningkatkan daya saing. Filosofi ini dikemukakan pertama kali
oleh Deming yang menyatakan bahwa setiap perbaikan metode dan proses kerja akan
memberikan rangkaian hasil sebagai berikut :

● Perbaikan kualitas
● Penurunan biaya
● Peningkatan produktivitas
● Penurunan harga
● Peningkatan pangsa pasar

5
● Kelangsungan hidup yang lebih lama dalam industri bisnis
● Lapangan kerja yang lebih luas
● Peningkatan ROI agar dapat mencapai

3. Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan
bawahannya. Umumnya dikenal lima macam gaya kepemimpinan yaitu otokratis, demokratis,
partisipatif, orientasi pada tujuan dan situsional.

4. Gaya kepemimpinan dalam konteks TQM

Gaya kepemimpinan yang tepat dalam konteks TQM adalah kepemimpinan partisipatif yang
lebih tinggi level/tingkatannya. Kepemimpinan partisipatif dalam pandangan tradisional meliputi
usaha mencari masukkan dari karyawan, sedangkan dalam pandangan TQM meliputi upaya
mencari masukkan dari karyawan yang diberdayakan, mempertimbangkan masukan tersebut, dan
bertindak berdasarkan masukkan itu. Jadi, perbedaan utamanya adalah pemberdayaan karyawan.

Agar gaya kepemimpinan partisipatif model TQM dapat diterapkan dengan baik, manajer harus
didukung oleh para bawahannya, di mana mereka respek terhadapnya dan bersedia
mengikutinya.

Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang manajer agar bawahannya dapat setia
kepadanya. Karakteristik tersebut di antara lain meliputi :

● Rasa tanggung jawab yang besar .


● Disiplin pribadi.
● Bersifat jujur .
● Memiliki kredibilitas tinggi.
● Menggunakan akal sehat (common sense), sehingga dapat menentukan kapan harus
bersikap fleksibel dan kapan harus bersikap tegas.
● Memiliki energi dan stamina tinggi.
● Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi setiaporang yang bekerja
dengannya, dan terhadap pengembangan pribadi dan profesionalnya secara
berkesinambungan.

6
● Setia dan tabah dalam menghadapi segala situasi, termasuk situasi yang paling sulit.

5. Kerja Sama Tim : Karakteristik dan Manfaat

Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam TQM. Tim merupakan
sekolompok orang yang memiliki tujuan bersama.

Hare (dalam Burn 2004) menyebutkan bahwa sesama tim adalah kelompok, tetapi tidak semua
kelompok dapat dikategorikan sebagai tim. Hal ini menunjukkan bahwa untuk dapat dianggap
sebagai tim maka suatu kelompok harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

● Ada kesepakatan terhadap misi tim.


● Semua anggota mentaati peraturan tim yang berlaku.
● Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil.
● Orang beradaptasi terhadap perubahan.

Menurut Johnson, Kantner, dan Kikora (dalam Goetsch dan Davis, 1994, pp. 214 215), tim dapat
diklasifikasikan secara umum ke dalam tiga jenis, yaitu :

● Tim penyempurnaan departemen. Tim yang terdiri dari personil yang menyusun unit,
departemen, atau fungsi tertentu dalam organisasi dan seringkali disebut juga gugus
kualitas (quality force).
● Tim perbaikan proses. Misi tim ini adalah melakukan perbaikan terhadap keseluruhan
proses. Personil tim ini terdiri dari setiap fase proses.
● Gugus tugas (task force). Seringkali disebut tim proyek, terbentuk sebagai tim sementara
untuk suatu misi tertentu. Terdiri dari orang-orang yang sanggup memenuhi misi
khususnya.

7
IMPLEMENTASI STRATEGI
Implementasi Total Quality Management (TQM) pada kasus kerjasama tim PT Light
Instrumenindo Jakarta bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas dalam
lingkungan kerja tim. Pertama-tama, tim akan melakukan identifikasi terhadap proses kerja yang
ada, termasuk analisis kebutuhan dan harapan pelanggan serta tujuan perusahaan. Dalam upaya
ini, tim akan melibatkan semua anggota tim untuk memastikan pemahaman yang mendalam
tentang tujuan bersama dan tanggung jawab masing-masing individu. Selanjutnya, tim akan
menerapkan pendekatan berorientasi pada proses. Hal ini mencakup pemetaan dan analisis alur
kerja yang ada, identifikasi permasalahan yang sering terjadi, dan mengidentifikasi peluang
perbaikan. Tim akan bekerja sama untuk merancang proses yang lebih efisien, menghilangkan
aktivitas yang tidak perlu, dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas.

Selain itu, tim akan menerapkan konsep pelibatan karyawan dalam TQM. Ini melibatkan
pemberian pelatihan yang diperlukan kepada semua anggota tim, sehingga mereka memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
Tim juga akan mendorong partisipasi aktif dari setiap anggota tim dalam pengambilan keputusan
dan perbaikan proses. Ini mencakup pembentukan tim lintas-fungsional untuk menyelesaikan
masalah yang kompleks dan memperoleh sudut pandang yang beragam. Selanjutnya, tim akan
menerapkan konsep pengukuran dan umpan balik. Ini melibatkan penggunaan metrik kinerja
yang jelas dan obyektif untuk mengukur pencapaian tujuan tim. Tim akan mengumpulkan data
terkait kinerja tim dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi tren, membandingkan
kinerja dengan target yang ditetapkan, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Umpan
balik dari pelanggan dan anggota tim lainnya juga akan menjadi sumber informasi berharga
untuk perbaikan berkelanjutan. Terakhir, tim akan menerapkan siklus PDCA (Plan-Do-Check-
Act) dalam praktik TQM mereka. Tim akan merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan
perubahan yang direncanakan, memeriksa hasilnya, dan melakukan tindakan korektif jika
diperlukan. Proses ini akan menjadi siklus berkelanjutan, di mana tim terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas, efisiensi, dan produktivitas.

Melalui implementasi TQM ini, PT Light Instrumenindo Jakarta berharap dapat menciptakan
budaya kerja yang berorientasi pada kualitas, mengoptimalkan kerjasama tim, dan menghasilkan

8
produk dan layanan yang lebih baik. Dengan melibatkan semua anggota tim, menerapkan
perbaikan berkelanjutan, dan mengikuti prinsip-prinsip TQM, PT Light Instrumenindo Jakarta
dapat menghadirkan keunggulan kompetitif dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih
baik.

9
EVALUASI HASIL
Keberhasilan suatu proyek sangat dipengaruhi oleh keefektifan kerja tim proyek itu sendiri. Pada
PT Light Instrumenindo Jakarta terdapat berbagai faktor yang menyebabkan masalah dalam
proyek yang berawal dari ketidakefektifan tim proyek. Kerjasama tim merupakan salah satu
faktor penting dalam meningkatkan produktivitas dan efektivitas dari suatu tim.

Pada PT. Light Instrumenindo Jakarta, kurangnya kerjasama dan koordinasi anggota tim menjadi
kendala dalam pelaksanaan proyek yang mengakibatkan terjadinya berbagai hambatan dan
penyimpangan dalam menyelesaikan proyek. Hal tersebut menjadikan Adanya keterlambatan
dalam penyelesaian proyek karena terjadinya pekerjaan ulang atau perbaikan perbaikan dari
bagian pekerjaan yang belum memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan realisasi biaya
selalu melampaui rencana biaya yang telah ditetapkan.

Dari permasalahan yang dialami oleh PT Light instrumenindo Jakarta ditemukan bahwa faktor
yang menghambat kerja tim yaitu :

1. Ketidak jelasan tujuan tim


2. Kurangnya kerja sama antar anggota tim
3. Kepemimpinan yang kurang baik
4. Kurangnya saling memberi informasi antar tim

Sedangkan faktor yang menghambat tim quantity surveyor dan supervisor yaitu :

1. Kurang pengaruh mempengaruhi sesama anggota tim


2. Tidak mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan
3. Rendahnya kreativitas anggota tim
4. Kurangnya kemampuan mengolah masukan dari sesama anggota tim.

Maka dari itu PT Light Instrumenindo perlu melakukan evaluasi dan perbaikan kerjasama tim
dengan cara :

1. Prinsip, Tujuan dan Sasaran : Tim efektif sangat dipengaruhi adanya prinsip, tujuan, dan
sasaran yang jelas, sehinggasecara sadar anggota tim disatukan oleh kebersamaan misi
dan membangun komitmen bersama.Semua anggota tim mengerti dan menyetujui tujuan
serta sasaran tim.

10
2. Keterbukaan dan Konfrontasi : Tim efektif sangat dipengaruhi adanya keterbukaan dan
saling mempercayai antaranggota tim. Semua anggota mendapatkan informasi yang sama
dari akses yang sama pula, sertadapat berkomunikasi dengan lancar dan jelas. Anggota
tim bebas untuk mengeluarkan ide-idenya. Eksperimen dan kreativitas selalu digiatkan,
anggota lainnya wajib untuk menolonganggota bersangkutan, jika memang ide tersebut
logis dan berguna.
3. Dukungan dan Kepercayaan : Tim efektif sangat dipengaruhi adanya dukungna dan
kepercayaan antar seluruh anggotatim dengan baik. Pemimpin tidak akan dapat
menyelesaikan program dan kegiatan sendiri.Dukungan dan kepercayaan anggota tim
sangat diperlukan.
4. Kerjasama, Komunikasi dan Konflik : Tim efektif sangat dipengaruhi adanya kerjasama,
komunikasi dan konflik. Komunikasi adalah link antar sesama anggota kelompok,
sehingga keberadaanya sangat penting. Kemampuan menggunakan komunikasi yang
efektif dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada. Harus mampu membuat
konflik yang tidak merusak keutuhan tim. Konflik yang terjadi dapat diselesaikan dengan
jalan konsensus, bersifat konstruktif, dan menerapkan pendekatan menang-menang (win-
win approach).
5. Prosedur kerja dan keputusan yang layak : Tim akan efektif mencapai tujuan, ketika
anggota selalu mendukung keputusan sertamenjalankan prosedur dan pengawasan yang
dibuat bersama-sama. Dalam tim diperlukan pemahaman peran, tanggung jawab, dan
keterbatasan otoritas masing-masing.
6. Kepemimpinan yang layak : Kepemimpinan diri (personal leadership) adalah yang lebih
utama, dibanding menuntut pemimpin formal yang qualified dalam kelompok. Tim perlu
menyediakan pemimpin yang dilandasi prinsip yang kuat dan mencukupi kebutuhan.
7. Review Kerja dan Program secara Reguler : Tim yang efektif harus selalu mengevaluasi
fungsi dan proses yang sudah dilakukan secara reguler. Tim efektif mempunyai
kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan baik.
8. Pengembangan Individu : Tim akan bekerja efektif jika selalu mengelola peningkatan
penghargaan individu. Kegiatan tim tidak hanya fokus pada hasil tetapi juga pada proses.

Selain itu juga perusahaan perlu melakukan evaluasi, baik evaluasi saat awal kegiatan, evaluasi
pada proses kerja maupun evaluasi akhir.

11
1. Evaluasi awal kegiatan : Perusahaan melakukan penilaian terhadap kesiapan proyek atau
mendeteksi kelayakan proyek.
2. Evaluasi formatif : Perusahaan melakukan enilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai
selama proses kegiatan proyek dilaksanakan. Waktu pelaksanaan dilaksanakan secara
rutin (per bulan, triwulan, semester dan atau tahunan) sesuai dengan kebutuhan informasi
hasil penilaian.
3. Evaluasi sumatif : Perusahaan melakukan penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara
keseluruhan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Waktu pelaksanaan pada saat akhir
proyek sesuai dengan jangka waktu proyek dilaksanakan.

12
SIMPULAN
Kerjasama tim yang solid dan kepemimpinan yang efektif merupakan dua faktor kunci yang
memainkan peran penting dalam kesuksesan PT Light Instrumenindo Jakarta. Dalam perusahaan
ini, kerjasama tim yang kuat telah memungkinkan anggota tim untuk bekerja bersama secara
sinergis, saling melengkapi keahlian mereka, dan mencapai tujuan bersama. Para anggota tim
saling mendukung, berbagi pengetahuan, dan bekerja sama dalam memecahkan masalah serta
menghadapi tantangan yang timbul.

Kepemimpinan yang baik juga telah menjadi pilar utama dalam PT Light Instrumenindo Jakarta.
Pemimpin yang efektif mampu menginspirasi, membimbing, dan memotivasi anggota timnya.
Mereka memberikan arahan yang jelas, menyediakan sumber daya yang diperlukan, dan
memberikan dorongan untuk inovasi dan pengembangan. Pemimpin di perusahaan ini juga
membangun lingkungan kerja yang inklusif dan memberikan kesempatan bagi setiap anggota tim
untuk berkontribusi dan berkembang.

Dengan kerjasama tim yang solid dan kepemimpinan yang efektif, PT Light Instrumenindo
Jakarta telah mencapai performa yang luar biasa. Mereka mampu menghadapi perubahan dan
tantangan pasar dengan cepat, menghasilkan produk berkualitas tinggi, dan memberikan layanan
pelanggan yang memuaskan. Kombinasi antara kerjasama tim yang kuat dan kepemimpinan
yang efektif memberikan landasan yang kokoh bagi perusahaan ini untuk terus berkembang dan
mencapai kesuksesan jangka panjang.

13
REFERENSI
Arifin, A. (2020). Pengaruh kepemimpinan dan kerjasama tim terhadap kepuasan kerja dan
kinerja karyawan. Kinerja, 17(2), 186-193.

Rahmawati, S. N. A., & Supriyanto, A. (2020). Pentingnya Kepemimpinan dan Kerjasama Tim
Dalam Implemeentasi Manajemen Mutu Terpadu. JDMP (Jurnal Dinamika Manajemen
Pendidikan), 5(1), 1-9

Fitrianti, G., & Saragih, R. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kerjasama Tim terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT. Len Industri (Persero). Jurnal Diversita, 6(2), 168-174.

Febrianto, S. E. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dan kerjasama tim:


kepemimpinan, komunikasi efektif, pendekatan kepemimpinan tim, dan efektivitas tim (suatu
kajian studi literature review ilmu manajemen terapan). Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu
Sosial, 2(2), 598-609.

Imron, I. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan Budaya Organisasi
Terhadap Prestasi Kerja dan Dampaknya Kepada Kinerja Pegawai. JEM Jurnal Ekonomi Dan
Manajemen, 5(1), 64-83.

Lasiyono, M. M. (2022). Pentingnya Kepemimpinan dan Kerjasama Tim dalam Implementasi


Manajemen Kualitas Terpadu Pada PT. XYZ. Jurnal Ilmiah Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai