PELAKSANAAN PROYEK
Mata Kuliah: Manajemen Proyek
Dosen Pengampu: Dr. Suryadi
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek
Disusun oleh:
Kelompok 9
Manajemen Pendidikan 2019 A
1. Khairul Imam (1103619005)
2. Alya Arlia Pristine (1103619040)
3. Dhia Amalia Putri Prinanto (1103619041)
4. Fathimah Az Zahra (1103619053)
5. Mohamad Basithurrafi (1103619071)
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
3
4
adalah aspek paling terkenal dalam hal prinsip ini. Dengan hal
tersebut karyawan menjadi bertanggung jawab atas tindakan sendiri
dan kontrol digeser dari luar ke dalam individu masing- masing
karyawan. Hal tersebut juga dapat mengurangi tenaga pengawasan
serta memberikan rasa kepemilikan terhadap karyawan.
d. Transformasi Budaya Organisasi
Mengikuti prinsip inklusi sumber daya manusia adalah
prinsip Budaya Organisasi, Okland (2012) mendefinisikan
kebudayaan sebagai, “bagaimana bisnis dilakukan, dan bagaimana
karyawan berperilaku dan diperlakukan” Lebih lanjut, TQM yang
bersangkutan terutama dengan mengubah sikap dan
mengembangkan keterampilan sehingga budaya organisasi menjadi
salah satu mencegah kegagalan di mana semua orang terus mencoba
untuk melakukan hal yang benar. berkaitan perubahan budaya untuk
perencanaan strategis karena perubahan budaya akan terjadi hanya
sebagai hasil dari proses penyebaran yang direncanakan dan dikelola.
e. Focus Pada Pelanggan
Prinsip fokus pelanggan didefinisikan oleh Foster (2010)
sebagai pendekatan proaktif untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan yang didasarkan pada pengumpulan data tentang
pelanggan untuk mempelajari kebutuhan dan preferensi mereka dan
kemudian menyediakan produk dan layanan yang memuaskan
mereka. Mehra et al. (2001) mengidentifikasi bahwa memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang harapan pelanggan merupakan
aspek penting dari TQM karena setiap kegiatan didorong oleh
pengetahuan ini. penekanan pentingnya menentukan kebutuhan
pelanggan, mendefinisikan persyaratan yang sejelas dan kemudian
menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh pelanggan.
f. Perbaikan Terus Menerus
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen mutu adalah suatu cara untuk mengarahkan kegiatan
organisasi di lapangan dengan tujuan untuk mencapai mutu hasil kerja
seperti yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan proyek, manajemen mutu
diperlukan sebagai salah satu alat yang digunakan untuk menjadi acuan atau
tolak ukur dalam mengelola kualitas proyek yang diberikan oleh suatu
perusahaan, organisasi maupun badan usaha. Hal ini akan sangat
mempengaruhi kualitas dan kinerja seluruh anggota perusahaan dalam
menjalankan tugasnya masing-masing guna mencapai tujuan dan visi dari
perusahaan tersebut. Ruang lingkup pada manajemen mutu proyek terdiri
dari perencanaan kualitas (Quality Planning), penjaminan mutu (Quality
Assurance) dan kontrol mutu/kualitas (Quality Control) yaitu untuk
memonitor hasil-hasil proyek. Ketiga proses tersebut saling interaksi antara
satu proses dengan proses yang lain
B. Saran
Dalam pelaksanaan proyek, sebaiknya SDM sebelum pelaksanaan
proyek sudah memahami dengan baik apa dan bagaimana standar mutu
yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan suatu proyek, sehingga
implementasi manajemen mutu dalam pelaksanaan suatu proyek dapat
berjalan dengan baik. Dengan menerapkan standar manajemen mutu maka
kualitas dan kinerja SDM dalam melaksanakan proyek akan sesuai dengan
harapan atau perencanaan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19