Penulis:
Nama : Amir Cinde Parikesit
NIM : 022000004
Prodi : Elekronika Instrumentasi
Angakatan : 2020
Dosen Pengampu:
Toto Trikasjono, S.T, M.Kes
V. FLOW CHART
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum “Pemeliharaan Pencegahan Pre Amplifier dan Linear
Amplifier” dilakukan pengujian pada lima test point dan pengujian linearitas.
Dengan beberapa bagian yang di uji yaitu bentuk pulsa masukan , bentuk pulsa
keluaran, tinggi pulsa masukan, tinggi pulsa keluaran, penguatan, risetime, decay
time dan lebar pulsa.
Secara teori Pre-Linear Amplifier berfungsi sebagai penguat (Gain) dan
pembentuk pulsa (Pulse Shaping). Untuk membentuk pulsa keluaran Gaussian,
dapat diperoleh dengan melambatkan rise time pulsa dan mempercepat decay time,
sehingga akan keluar pulsa Gaussian.
Pada praktikum ini kami hanya melakukan identifikasi kerusakan dan
dilanjutkan dengan membuat flowchart pemeliharaan yaitu yang dimulai dengan
memahami rangkaian dengan membaca datasheet maupun manual book dari alat
ini. Kemudian, dilakukan kalibrasi Pre-Linear Amplifier. Selanjutnya, dilakukan
Phase Fault Location. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu half split,
input to output, dan output to input.
Untuk identifikasi sinyal masukan digunakan pulser sebagai input yang
terhubung dengan Channel 2 osiloskop. Pembentukan pulsa keluaran yang berupa
pulsa ekor. Berdasarkan hasil data percobaan, diperoleh pulsa input dengan tinggi
220 mV dengan 1 kali penguatan. Hal tersebut telah sesuai dengan literatur yang
ada, bahwa besar pulsa input memiliki rise time 0 dan belum mengalami penguatan.
Pada tahap pengujian Test Point, dilakukan sebanyak lima kali pengujian
dengan besar pulsa input 220 mV. Tinggi pulsa keluaran dari kelima Test Point,
berturut-turut sebesar 220 mV, 70 mV, 220 mV, 10 V, dan 10 V. Hal tersebut sesuai
dengan prinsip rangkaian Gain yaitu rangkaian gain mampu melipatkan tegangan
keluaran. bahwa Berdasarkan penguatan dari Test Point 1 sampai dengan Test Point
5 mengalami peningkatan, berbanding lurus dengan tegangan yang dihasilkan oleh
pulsa keluaran. Berdasarkan hasil data percobaan telah sesuai dengan prinsip
keluaran Pre-Linear Amplifier yang diperoleh dengan melambatkan rise time pada
rangkaian integral, serta mempercepat decay time pada rangkaian diferensial. Dapat
disimpulkan, bahwa selama proses pengujian Test Point, modul Pre-Linear
Amplifier tidak ditemukan gejala kerusakan.
Pengujian linearitas ini adalah untuk mengetahui seberapa baik Pre-Linear
Amplifier menghasilkan sinyal yang linear dan tidak ditemukan distorsi. Semakin
tinggi tingkat linearitas pada Pre-Linear Amplifier, maka semakin akurat sinyal
keluaran yang dihasilkan dan semakin sedikit distorsi sinyalnya. Kemudian
dilakukan Phase Fault Rectifitcation dengan memeriksa kembali komponen Pre-
Linear Amplifier seperti transistor, kapasitor, dan resistor yang aus akibat
penggunaan jangka panjang, pengecekan kabel dan konektor yang terhubung
dengan Pre-Linear Amplifier, serta memeriksa kembali pengaturan Pre-Linear
Amplifier seperti penguatannya untuk mengoptimalkan sinyal keluaran yang
dihasilkan.
VII. KESIMPULAN
Praktikan
LAMPIRAN