Anda di halaman 1dari 6

PENELUSURAN DOKUMEN HUKUM

Urgensi

- Dibutuhkan tidak hanya oleh bidang profesi tertentu, tidak hanya dosen atau peneliti
- Hakim membutuhkan dokumen dokumen hukum untuk menghasilkan putusan
- Mahasiswa dalam membuat tugas akhir
- Advokat juga membutuhkan dokumen hukum untuk menghasilkan legal opinion, gugatan, permohonan, replik,
duplik, memoro, banding dan lain-lainnya
- Hampir semua profesi hukum membutuhkan dokumen hukum

Page 1

Pengertian

- Pengumpulan serta penyediaan keterangan semua bahan pengetahuan dalam arti seluas luasnya di bidang
hukum
- Suatu aktivitas untuk mencari dan menemukan semua sumber utama, dan sumber lainnya yang mengandung
aturan dan regulasi yang dapat digunakan untuk mengkaji masalah hukum tertentu

Page 2

Tinjauan Pustaka

- Mengkaji sejarah permasalahan


- Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan
- Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil kajian terdahulu

Bentuk Pustaka

- Monograf, buku yang digunakan untuk membedakan terbitan tersebut dengan beterbitan berseri

Banyaknya dokumen membuat kita bingung untuk memilih dokumen mana yang akan digunakan untuk mendukung
argumentasi kita

Page 3

Artikel Jurnal

Termasuk kategori sangat bagus untuk digunakan sebagai referensi, karena :

- Informasi Mutakhir,
- Ringkas & Update
- Relevan & Teruji

Semua jurnal yang bereputasi bagus pasti relevan, itulah kenapa ada penyunting, reviewer (mengkritisi).

Page 4

Buku

Termasuk kategori yang tidak terlalu bagus., proses penyusunannya lama.

- Kurang Mutakhir, tidak up to date.


- Awal Penelusuran
- Banyajk isu yang dibahas

Page 5

Prosiding Konferensi

Publikasinya terbatas jadi sulit bagi kita untuk memperolehnya, substansinya mirip dengan jurnal.

- Paper Akademis
- Informasi Mutakhir

Page 6

Laporan Pemerintah, Perusahaan/Lembaga

- Kajian Resmi
- Informasi Khusus &Detail.

Page 7

Koran/Berita Online

Koran ini bisa bermanfaat sebagai informasi awal,

- Umum Terbatas
- Aktual Kebijakan

Page 8

Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Ketiganya merupakan hasil penelitian dan telah dilakukan pengujian, namun tidak mudah untuk memperolehnya. Skripsi
jika dijadikan menjadi referensi harus selektif karena secara umum skripsi masih banyak toleransi. Skripsi yang
berkualitas tidak sedikit, namun dalam mencarinya harus cermat.

- Kurang Publikasi
- Terbatas
- Selektif

Page9

Internet (Jurnal Elektronik)

Sangat melimpah ada yang tanpa kualifikasi jadi perlu memilij dan memilah, seperti lautan, tetapi juga lautan sampah

- Cepat dan Luas


- Tidak Reliable
- Audiens umum. (problem), karena tidak ada kualifikasi

Dengan mengetahui karakteristiknya , kita dapat memilih sumber referensi dari penelitian kita.

Data itu dibagi 2

- Primer, diperoleh langsung dari sumbernya, misal, seseorang diwawancarai, kuesioner, pengamatan secara
langsung
- Sekunder, data yang telah tersedia, yang telah ada, biasanya digunakan untuk disertasi, dalam penelitian disebut
bahan hukum, bahan hukum diklasifikasikan:
a. Bahan Hukum Primer
▪ Peraturan Perundang-undangan yang mengikat dari tertinggi ke terendah
▪ Memiliki sifat hierarki, artinya hukum yang berada di bawahnya tidak boleh bertentangan, jika
iya maka hukum tersebut tidak dapat berlaku
▪ Memiliki kekuatan mengikat. Semakin tinggi semakin kuat
▪ UUD, Tap MPR, UU Perpu, PP, Perpres, Perda, dsb.
b. Bahan Hukum Sekunder
▪ Menjelaskan tentang dokumen hukum primer
▪ tidak memiliki kekuatan mengikat
▪ RUU, naskah akademik, manuskrip, hasil penelitian, buku, literatur, jurnal, artikel, dokumen
hukum, makalah dll.
▪ Teori dan asas-asas
c. Bahan Hukum Tersier
▪ Memeberikan penjelasan atau petunjuk terhadap bahan hukum primer &/ Sekunder
▪ Terkadang kita membutuhkannya, misal terbit regulasi baru terkait bidang lain, maka kita butuh
dukungan kamus ataupun ensiklopedia, contoh UU ITE
▪ Kamus Hukum, Ensiklopedia
▪ Sifatnya melengkapi.

Bahan hukum bisa dibagi dua juga:

d. Mandatory/binding
▪ Peraturan yang lebih tinggi harus diikuti oleh pertauran yang lebih rendah/dokumen hukum
primer, kontrak, hukum kebiasaan/adat
▪ Memiliki kekuatan mengikat
▪ Untuk kontrak sama saja memiliki kekuatan mengikat, tetapi cakupannya lebih kecil yaitu pihak-
pihak dalam kontrak
e. Persuasif/non binding
▪ Dapat diikuti ataupun tidak karena sifatnya tidak mengikat, misalnya yurisprudensi
▪ Yurisprudensi adalah keputusan pengadilan yang telah inkracht (berkekuatan hukum tetap)
▪ meskipun tidak mengikat, ada yurisprudensi yang seolah2 mengikat karena digunakan untuk
keputusan hakim berikut-berikutnya, inilah kenapa penting menggunakan yurisprudensi

Page 10

Kekuatan Mengikat

Pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011

- Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut:


a. UUD NRI
b. TAP MPR
c. UU/Perppu
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Presiden
f. Perda Provnsi (termasuk Qanun yang berlaku di Aceh dan Perda Khusus serta Perda Provinsi yang berlaku
di Prov. Papua dan Papua Brat
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (termasuk Qanun yang berlaku di Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh)

(norma yang operasional dimulai dari poin c)

- Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan adalah sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)
- UU 15 Tahun 2019
- UU 13 Tahun 2022

Page 11’

UU adalah peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintah dan legislative

UU

- Material → ex: KUHP


- Formal → ex: KUHAP
- Pokok →
- Organic, UU yang lahir karena perintah konstitusi (UUD 1945) contoh : UU Pemilu, UU Kekuasaan Kehakiman
- Non organic, UU yang lahir karena kebutuhan atau tuntutan masyarakat dalam berbagai aspek. UU ini terbanyak.

Contoh lain : UU Peradilan Agama → Material dan formal

Page 12

Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang (Perppu)


Peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ihwal kegentingan memaksa, berkekuatan sama dengan UU. Contoh :
UU Corona

Peraturan Pemerintah

Perundang-undangan yang dibuat oleh Pemerintah, yang berisi aturan-aturan umum untuk melaksanakan UU atau
Perpu.

Page 13

Peraturan Presiden

Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan

Peraturan Daerah

Peraturan Daerah Provinsi (Kab/Kota) adalah Peraturan Perundang-unangan yang dibentuk oleh DR (Kab/Kota) dengan
persetujuan bersama Gubernur (bupati/Walikota), berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaran otonomi daerah
dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut

Page 14

Asas-Asas Perundang-undangan

- Lex Superiori derogate lex inferiori


- Suatu per UU an isinya tidak boleh bertentangan dengan isi per UU an yang lebih tinggi tingkatan atau derajatnya
- Lex Posterior derogate lege priori yang berarti ketentuan hukum baru mengalahkan ketentuan hukum lama
- Asas tidak dapat diganggu guagat, suatu per UU an tidak dapat diuji oleh siapapun kecuali oleh pembentuknya
sendiri (legislative review, executive review) atau badan yang diberi kewenangan untuk menguji (judicial review)
- Lex Specialis derogate lex generalis, Asas Khusus mengesampingkan yang umum
- Asas tidak berlaku surut (non retroactive) UU dibuat untuk keperluan masa depan. Kecuali dalam hal khusus
(lihat pasal 1 ayat 2 KUHP)
- Asas yang baru mengesampingkan yang lama (lex posteriori dergoat lex priori)

Page 15

Penafsiran Hukum

- Diperlukan dalam rangka penyelesaian masalah tertentu (problem solving, karena:


a. Tidak/kurang jelas, tidak mampu menampung/mengkomunikasikan seluruh maksud, ambiguity
bahasa/kata yang dipakai
▪ Kata yang ambigu, maknanya tidak tunggal

b. Peraturan tidak mengatur secara lemngkap atau ada perkembangan/kebutuhan baru yang belum masuk
dalam peraturan tersebut
▪ Contoh : keadaan pandemic COVID, merupakan sesuatu kebutuhan baru, itulah kenapa
digunakan perppu
c. Peraturan hanya mengatur pokok-pokok saja (misal ketentuan tentang itikat baik, itikat buruk,
kepuitusan, kesusilaan, kesopanan, ketertiban umum, kepentingan umum, dan kemanfaatan)

Page 16

- Gramatikal
a. Sering digunakan hakim untuk menyelesaiakan perkara > penting gunakan kamus: Kamus Besar Bahasa
Indonesia-(kbbi.kemendikbud.go.id), Kamus Bahasa Inggris, Kamus Bahasa Belanda, Kamus Bahasa
Hukum (misalnya black’s Law Dictionary), maupun kamus teknis lainnya sesuai dengan bidang yang
sedang ditangani (misalnya kamus ekonomi, Teknik, dan computer)
- Historis
a. Sejarah peratu Perundang-undangan > untuk mengetahui maksud dari pembuat undang-undang
b. Sejarah Hukum > mengetahui tentang hukum mengenai sesuatu hal sebelumnya.
c. Sistemik
Aturan hukum merupakan bagian dari aturan yang lebih luas dan membentuk suatu sistem yang satu
dengan lainnya saling berkaitan
d. Sosiologis
Disesuaikan dengan perkembangan/dinamika masyaratakat
e. Gabungan
f. Argumentasi
▪ Analogi
▪ Argumentum a contrario

Page 17

Hakekat Argumentasi Hukum

- Argumentasi adalah suatu proses akal yang digunakan sebagai landasan untuk menyampaikan suatu keteguhan.
- Argumentasi hukum merupakan suatu ketrampilan ilmiah (ars) yang bermanfaat untuk dijadikan pijakan oleh
para ahli hukum dalam mendapatkan dan memberikan solusi hukum
- Argemtnasi hukum yangdapat digunakan untuk membentuk peraturan yang rasional dan acceptable sehingga
sanksinya dapat menimbulkan efek jera bagi masyarakat yang tidak taat hukum.
- Peraturan hukum yang dibentuk dengan ketentuan yang rasionala dnam memenuhi rasa keadilan

Page 18

Argumentasi Deduksi (ogikasi tradisional), yaitu penerapan suatu aturan hukum pada suatu kasus.

Norma : Pencuri harus dihukum (pd 362 KUHP) ( Premis Mayor)

Fakta : Johan adalah pencuri (premis minor)

Kesimpulan : maka Johan harus dihukum (konklusi)

Jenis argumentasi ini popular dalam civil law system (argumentation based on rules) sdangkan dalam Common Law
System, argumentasi beranjak dari kasus tertentu

Page 19

Argumentasi hukum dengan logika induksi (terutama untuk penanganan perkara di pengadilan/litigasi)

Langkah logika induksi dalam hukum:

- Merumus fakta yakni merangkum semua fakta baik itu peridwa

Page 20

Page 21

Pendapat hukum
-

Anda mungkin juga menyukai