Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN KARIES GIGI DAN DIARE

PADA SISWA SDN 36 DI DUSUN X MARKASI DESA SUNGAI LANGKA


KABUPATEN PESAWARAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10

1. JUNIAR 2111515115
2. HUSNI MUBAROK 2111515117
3. YOGI BUDI SANTOSO 2111515118
4. FAJAR DWI SULISTIYO 2111515122
5. SEPTIA NANDA SARI 2111515120
6. CHENI ELSYA UTAMI 2111515121
7. RESIFEN YUNILAM BELLA 2111515124
8. SITI JAMILAH 2111515116
9. RIBKA SEPTIANINGSIH 2111515119
10. APRIDA WAHYU SISKARINI 2111515123

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
a.Karakteristik
Menurut Organisasi kesehatan Dunia (WHO), sekitar 90% penduduk
pernah mengalami penyakit gigi, yang sebagian besar sebenarnya dapat
dicegah. Sebanyak 78% anak-anak di dunia, yakni sekitar 573 juta anak,
menderita penyakit gigi yang tidak terawat, dan terutama disebabkan
kurangnya asesibilitas terhadap sarana kedokteran gigi. Penyakit gigi selain
menimbulkan rasa tidak nyaman juga mempengaruhi produktivitas serta
kualitas hidup. Penyakit gigi di Amerika Serikat mengakibatkan per tahun
total kehilangan 2,4 juta hari kerja, dan 1,6 juta hari sekolah. Sedang di
Thailand per 1000 murid kehilangan 1900 jam sekolah per tahunnya karena
penyakit gigi.
Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang dapat
mempengaruhi kesehatan masyarakat. Kejadian karies gigi banyak dialami
baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut data Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2018, di Indonesia saat ini
kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah, dan proporsi terbesar
masalah gigi di Indonesia adalah gigi berlubang sebanyak 45,3%, karies
gigi pada anak usia sekolah terjadi karena beberapa faktor salah satunya
yaitu pengetahuan anak tentang karies, seperti apa itu karies gigi, serta
bagaimana terjadinya karies gigi itu sendiri.
Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 yang
diselenggarakan Kementerian Kesehatan menunjukkan 57,4% penduduk
menyatakan bermasalah gigi dan mulut, namun hanya 10,2% yang
mendapat perawatan oleh tenaga medis gigi. Dari seluruh penduduk, 88,8%
mengalami karies gigi dan 74,1% menderita radang jaringan penyangga
gigi. Walau 94,7% penduduk setiap hari menyikat gigi, namun hanya 2,8%
yang menyikat gigi pada waktu yang benar yaitu pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
Karies dalam bahasa Indonesia, sebenarnya bukan istilah untuk lubang gigi.
Dalam sebuah situs kedokteran gigi dijelaskan bahwa “Karies adalah istilah
untuk penyakit infeksi”, dimana karies yang terjadi pada gigi disebut karies
gigi. (Mumpuni, Pratiwi, 2013:6).
Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang
ada dalam saliva. (Irma, Intan, 2013: 18).
Karies gigi pada anak umumnya terjadi pada saat mereka masih memiliki
gigi susu. Hal tersebut terjadi karena adanya plak yang menumpuk dari sisa
makanan pada gigi. Proses lepasnya gigi susu dan berganti dengan gigi
tetap biasanya terjadi sejak anak usia sekolah dasar berusia 6 sampai 8
tahun.  Pada usia 12 tahun semua gigi primer telah tanggal dan mayoritas
gigi permanen telah tumbuh.
Dari hasil kuesioner yang telah dilakukan pada 13 April 2022 di SD Negeri
36 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada anak kelas 6, didapatkan
hasil masalah karies gigi sebanyak 65,8%. Kemudian terdapat masalah
diare sebanyak 29,2%. Lalu terdapat masalah demam sebanyak 17%, dan
terdapat masalah gatal-gatal sebanyak 14,6%.

b. Diagnosa keperawatan
Resiko meningkatnya penyakit karies gigi dan diare pada siswa/I SDN 36
Gedong Tataan di Dusun X Markasi Desa Sungai Langka berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan siswa/i tentang karies gigi, diare dan 6
langkah cuci tangan.

B. TUJUAN PENYULUHAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 minggu diharapkan
penyakit karies gigi dan diare di Dusun X Markasi Desa Sungai Langka,
menurun sebesar 10%.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 minggu diharapkan
pengetahuan siswa/i tentang karies gigi dan diare meningkat dan dapat
mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan.

C. RANCANGAN KEGIATAN I
a. Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan
b. Topik : Karies Gigi Pada Siswa SDN 36 Gedong Tataan
c. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab.
d. Media dan Alat : Proyektor, Laptop, Sound System dan leaflet.
e. Waktu : Kamis, 14 April 2022
f. Tempat : SDN 36 Gedong Tataan Desa Sungai Langka
g. Sasaran : Siswa kelas 6 SDN 36 Gedong Tataan
h. Setting :

Keterangan :
Evaluator
Pembimbing Akademik
Ketua Pelaksanaan
Observer
Narasumber
Penyaji
Moderator
Fasilitator

i. Pengorganisasian :
Ketua Pelaksanaan : Fajar Dwi Sulistiyo, S.Kep
Moderator : Septia Nanda Sari, S.Kep
Narasumber : Aprida Wahyu Siskarini, S.Kep
Resifen Yunilam Bella, S.Kep
Penyaji : Cheni Elsya Utami, S.Kep
Observer : Ribka Septianingsih, S.Kep
Fasilitator : Juniar, S.Kep
: Yogi Budi Santoso, S.Kep
: Husni Mubarok, S.Kep
Evaluator : Siti Jamilah, S.Kep

j. Uraian Tugas
Ketua Pelaksana : Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya acara
Moderator : Memimpin jalannya acara
Penyaji : Menyampaikan materi
Narasumber : Menjawab pertanyaan dari audience
Observer : Menilai saat acara sedang berjalan
Fasilitator : Mengatur audience agar kondusif saat mengikuti acara
Evaluator : Mengevaluasi pertanyaan dari materi

RANCANGAN KEGIATAN II
a.Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan
b.Topik : Diare Pada Siswa SDN 36 Gedong Tataan
c.Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
d.Media dan Alat : Proyektor, Laptop, Sound System dan leaflet.
e.Waktu : Kamis, 14 April 2022
f.Tempat : SDN 36 Gedong Tataan Desa Sungai Langka
g.Sasaran : Siswa kelas 6 SDN 36 Gedong Tataan
h.Setting :

Keterangan :
Evaluator
Pembimbing Akademik
Ketua Pelaksanaan
Observer
Narasumber
Penyaji
Moderator
Fasilitator

i. Pengorganisasian :
Ketua Pelaksanaan : Septia Nanda Sari, S.Kep
Moderator : Resifen Yunilam Bella, S.Kep
Narasumber : Ribka Septianingsih, S.Kep
Cheni Elsya Utami, S.Kep
Penyaji : Aprida Wahyu Siskarini, S.Kep
Observer : Siti Jamilah, S.Kep
Fasilitator : Juniar, S.Kep
: Yogi Budi Santoso, S.Kep
: Husni Mubarok, S.Kep
Evaluator : Fajar Dwi Sulistiyo, S.Kep

j. Uraian Tugas
Ketua Pelaksana : Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya acara
Moderator : Memimpin jalannya acara
Penyaji : Menyampaikan materi
Narasumber : Menjawab pertanyaan dari audience
Observer : Menilai saat acara sedang berjalan
Fasilitator : Mengatur audience agar kondusif saat mengikuti acara
Evaluator : Mengevaluasi pertanyaan dari materi

D. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
a) Waktu pelaksanaan telah disepakati dengan kepala sekolah dusun 10,
pembimbing lahan dan pembimbing akademik.
b) Laporan pendahuluan telah dipersiapkan, alat dan sarana penunjang telah
dikonfirmasi dengan pembimbing lahan serta pembimbing akademik dan
dinyatakan alat siap pakai.
c) Topik telah disepakati oleh pembimbing lahan dan pembimbing
akademik.
d) Siswa siswi memperhatikan penyuluhan.

b. Evaluasi Proses
a) Siswa mampu menjelaskan materi secara sederhana.
b) Mahasiswa mampu melibatkan peserta untuk berdiskusi.
c) Siwa-siswi dapat hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
d) Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dan digunakan
dengan baik.
e) Mahasiswa dapat menjalankan perannya sesuai tugas masing-masing.
c. Evaluasi Hasil
a) 80% pengetahuan sisw/i tentang karies gigi dan diare meningkat
b) 80% siswa/i mampu mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan.
c) 80% siswa/i mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang
benar
DAFTAR PUSTAKA

Menkes. Riset kesehatan dasar. 2013: [diunduh 29 oktober 2019]. Tersedia dari:
depkes.go.id.
Notoatmodjo S. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Edisi 2. Jakarta: PT. Rineka
Cipta: 2010.
Rasinta T. Karies gigi. Juwono L, editor. Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran. EGC:2014.
Wawan dan Dewi. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku
manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

Anda mungkin juga menyukai