Disusun Oleh:
MAHASISWA/I PROFESI NERS
Kelompok
PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG
HIPERTENSI DI DUSUN IV BARAT B DESA TANJUNG GUSTA
KEC. SUNGGAL KAB. DELI SERDANG TAHUN 2022
A. Latar Belakang
Lansia adalah mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas. Masalah yang biasa
dialami lansia adalah hidup sendiri, depresi, fungsi organ tubuh menurun dan
mengalami menopause. Status kesehatan lansia tidak boleh terlupakan karena
berpengaruh dalam penilaian kebutuhan akan zat gizi. Ada lansia yang tergolong
sehat, dan ada pula yang mengidap penyakit kronis.Di samping itu, sebagian
lansia masih mampu mengurus diri sendiri, sementara sebagian lansia sangat
bergantung pada “belas kasihan” orang lain. Kebutuhan zat gizi mereka yang
tergolong aktif biasanya tidak berbeda dengan orang dewasa sehat. Namun
penuaan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jika asupan gizi tidak dijaga
Di Indonesia, prevalensi penyakit degeneratif sangat rentan terkena pada lansia.
Prevalensi hipertensi pada tahun 2030 diperkirakan meningkat sebanyak 7,2%
dari estimasi tahun 2010. Data tahun 2007-2010 menunjukkan bahwa sebanyak
81,5% penderita hipertensi menyadari bahwa bahwa mereka menderita hipertensi,
74,9% menerima pengobatan dengan 52,5% pasien yang tekanan darahnya
terkontrol (tekanan darah sistolik). Sekitar 69% pasien serangan jantung, 77%
pasien stroke, dan 74% pasien congestive heart failure (CHF) menderita hipertensi
dengan tekanan darah >140/90 mmHg. Hipertensi menyebabkan kematian pada
45% penderita penyakit jantung dan 51% kematian pada penderita penyakit stroke
pada tahun 2008 (WHO, 2013).
Hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya pada rumah sakit di Daerah
Istimewa Yogyakarta merupakan penyebab kematian tertinggi (Dinkes DIY,
2013). Hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menempatkan D.I Yogyakarta
sebagai urutan ketiga jumlah kasus hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis
3 dan/atau riwayat minum obat. Hal ini mengalami kenaikan jika dibandingkan
dari hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2016, dimana D.I Yogyakarta
menempati urutan kesepuluh dalam jumlah kasus hipertensi berdasarkan
diagnosis dan/atau riwayat minum obat (Kemenkes RI, 2013).
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Dengan mengadakan kegiatan Penyuluhan Hipertensi pada masyarakat Di
Dusun IV Barat B Desa Tanjung Gusta medan sunggal diharapkan
mengetahui tentang Hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat mampu mengetahui tentang definis hipertensi?
b. Masyarakat mampu mengetahui tentang tanda & gejala hipertensi?
c. Masyarakat mampu mengetahui tentang komplikasi hipertensi?
d. Masyarakat mampu mengetahui 90% pencegahan dan perawatan pada
penderita hipertensi dengan rebusan jahe secara mandiri
C. Pelaksanaan
1. Topik Kegiatan
Penyuluhan tentang hipertensi
2. Sasaran Kegiatan
Masyarakat Dusun IV Timur B, Desa Tanjung Gusta
3. Strategi
a. Penyaji memberi informasi tentang apa itu hipertensi.
b. Penyaji memberi informasi tentang penyebab hipertensi
c. Penyaji memberi informasi tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Penyaji memberi informasi tentangtindakan perawatan keluarga pada pasien
yang mengalami hipertensi
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Media
1. Media
a. Leaflet
b. LCD
c. PPT
2. Alat
a. Laptop
b. LCD
c. Latar Proyector
G. Perorganisasian Waktu
a. Acara diawali dengan pembukaan oleh ketua :
Dea Zubaidah Sinaga, S.Kep
b. Penyuluhan tentang Hipertensi pada masyarakat yang disampaikan selama 30
menit
Febi Saputri, S.Kep
c. Penutup oleh Pembawa Acara :
Maysarah, S.Kep
H. Organisasi Kepanitiaan
I. Uraian Tugas
1. Ketua panitia
Bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara sejak perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, hingga berakhirnya kegiatan serta mengkoordinasikan
pelaksanaan kegiatan
2. Sekretaris
Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan (perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi).
3. Bendahara
Bertanggung jawab mempersiapkan dana untuk kegiatan
4. Penyaji
Bertanggung jawab memimpin dan mengarahkan proses acara, merencanakan
pertemuan berikutnya dan menutup acara.
5. Pembawa Acara
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi siswa dan siswi untuk menggali
informasi yang berhubungan dengan kesehatan, membuka dan menutup acara
selesai.
6. Dokumentasi
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi dokumentasi (Photo/Video) dari
setiap kegiatan yang dilakukan selama penyuluhan berlangsung.
7. Fasilitator
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi setiap kebutuhan dan keluhan peserta
serta mendampingi perserta saat kegiatan berlangsung.
8. Peralatan
Bertangguang jawab dalam penyediaan fasilitas media non media yang
diperlukan selama berlangsungnya kegiatan hingga selesai nya kegiatan.
J. Susunan Acara
a) Kata Sambutan
Ketua Panitian: Dea zubaidah, S.Kep
b) Peyampaian Materi
1. Faradila pratiwi, S.Kep
2. Ristiniati nazara,S.Kep
K. Setting Tempat
Keterangan :
:P
: Dosen/Kepala Dusun
: Masyarakat
: MC
: Penerima Tamu
L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Dilakukan sesuai pengorganisasian dari ketua, penyaji sampai pada peserta
2. Evaluasi Proses
Waktu pelaksanaan yang ditentukan yaitu :
Hari : Rabu 14 Desember 2022
Waktu : 10:00/ selesai WIB
3. Evaluasi Hasil
Dewasa / lansia memahami tentang hipertensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
D. Kegiata Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Penyuluhan
Pembukaan 1. Membuka kegiatan 1. Menjawabsalam 5 menit
dengan mengucapkan 2. Mendengarka
salam npembukaany
2. Memperkenalkan diri ang
3. Menjelaskan tujuan disampaikan
dari penyuluhan
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
5. Menyampaikan kontrak
Waktu
E. Media Penyuluhan
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Leflet
2. LCD
3. Laptop
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Materi
1. Pengertian
Tekanan darah yaitu jumlah gaya yang diberikan oleh darah di bagian dalam arteri
saat darah dipompa ke seluruh sistem peredaran darah. Tekanan darah tidak pernah
konstan. Tekanan darah dapat berubah drastis dalam hitungan detik dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan pada saat itu (Herbert Benson,dkk,2012).
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah penyakit
kronik akibat desakan darah yang berlebihan dan hampir tidak konstan pada arteri.
Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah. Hipertensi
berkaitan dengan meningkatnya tekanan pada arterial sistemik baik diastolik maupun
sistolik atau kedua-duanya secara terus-menerus (Sutanto,2019).
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Ketua Panitia : Febi saputri, S.kep
3. Sekretaris : Maysarah, S.Kep
4. Bendahara : Dea Zubaidah sinaga S.Kep
5. Pembawa Acara : Maysarah, S.Kep
6. Penyaji/Leader : Farradila, S.Kep
7. Sie. Perlengkapan : irma hallery,S.Kep
: Yohana , S.Kep
: Dian feredika, S.Kep
8. Sie. Konsumsi : yuliani saragih, S.Kep
: liberniati, S.Kep
9. Sie. Dokumentasi : repianus giawa, S.Kep
: priskilla zagoto,S.Kep
10. Sie Acara : Elfrida amazihono, S.Kep
11. Sie Penerima Tamu : Dean rex Telambanua,S.Kep
12. Peserta : Masyarakat dusun barat IV B
Dilakukan sesuai pengorganisasian yang telah disusun, kegiatan dibuka oleh
ketua dan diikuti dengan kegiatan penyuluhan oleh penyaji
POWER POINT
Lampiran
DOKUMENTASI
Lampiran
Lampiran
Lampiran
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE(SOP)
Lampiran
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)
PELAKSANAAN SENAM HIPERTENSI
1. Persiapan
a. Persiapan lansia :
1) Lansia diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
2) Lansia dalam posisi berdiri
b. Persiapan lingkungan :
1) Ruangan yang tenang dan kondusif
2) Ruangan yang cukup luas
2. Pelaksanaan
a. Gerakan pemanasan :
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.
2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala
dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8- 10
hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.
b. Gerakan inti :
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan
dan hindari hentakan.
2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka
selebar bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur napas.
3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi
kaki yang searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan
diletakkan dipinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan.
Tahan 8-10 hitungan lalu ganti dengan sisi lainnya.
4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan
kedua tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan
dan semampunya.
5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke samping.
Kedua tangan dengan jemari mengepal ke arah yang berlawanan.
Ulangi dengan sisi bergantian.
6) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan
tangan yang searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan
lakukan semampunya.
c. Gerakan pendinginan :
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher
dan tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan
pada sisi lainnya.
2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping
dengan gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu
arahkan tangan kesisi lainnya dan tahan dengan hitungan yang
sama.
3 Terminasi
a. Evaluasi :
1) Menanyakan perasaan lansia setelah melakukan senam hipertensi
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia
b. Rencanan tindak lanjut
1) Menganjurkan lansia untuk melakukan senam hipertensi minimal
seminggu 2 kali.
Lampiran