Anda di halaman 1dari 3

Wonogiri 27 April 2023

Perihal: Kesimpulan Perkara Cerai Gugat

Bersama No: 12/Pdt.G/2023/PN Wng

Kepada Yth,

Majelis hakim pengadilan negeri wonogiri

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : A. Devi christiawan

Umur : 39 tahun

Agama : Kristen

Pendidikan : S1

Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Gemawang kidul rt 001/ rw 003 gemawang, kec Girimarto, Kab. Wonogiri.

Dengan ini menyampaikan kesimpulan atas perkara cerai gugat nomor 12/Pdt.G/2023/PN
Wng

Dalam Pokok Perkara

Gugatan perkara perdata perceraian antara Aristya Wardhany sebagai penggugat dengan A Devi
christiawan sebagai tergugat

Alat bukti yang di ajukan penggugat di pengadilan:

Berdasarkan alat bukti yang di ajukan penggugat dalam perkara ini tidak relefan dengan point-point
di gugatannya. Dari tuntutan tidak ada komunikasi meskipun masih berada dalam satu rumah,
dengan sendirinya penggugat menunjukkan komunikasi antara penggugat dan tergugat lewat barang
bukti yang penggugat ajukan sendiri. Dari komunikasi tersebut dengan sendirinya menunjukkan
keragaman situasi yang dimana itu sebuah kewajaran dalam hidup berumah tangga.

Dalam barang bukti lain sebuah video yang berada dalam ruangan karaoke,hal tersebut yang
merekam adalah WW dimana dalam tanggapan tergugat memiliki hubungan dengan penggugat
dimana sudah tergugat jelaskan dalam duplik tertanggal 4 april 2023 dan itu bersamaan dengan
pemberian barang bukti yang diserahkan penggugat. Serta cupikan obrolan ww dengan penggugat
yang di sertakan dalam barang bukti, cuplikan tersebut adalah sebuah obrolan setelah keributan di
rumah kami dimana setelah hal tersebut ada manipulasi di obrolan tersebut seolah tidak ada apapun
di hubungan mereka, sangat berbeda dengan pengakuan saudara ww ketika identitasnya sudah
tergugat bongkar yang sebenarnya saudara ww bukanlah anggota TNI. Serta bisa dihubungkan
dengan motif apa sehingga ada perencanaan barang bukti video. Dari barang bukti yang di ajukan
penggugat apakah ada hubungannya dengan berkas tuntutan yang di ajukan dalam persidangan.
Dalam kajian persidangan antara tuntutan dan barang bukti sudah “wanprestasi”

Alat bukti yang di ajukan tergugat di pengadilan:

dalam sebuah rekaman obrolan sehari-hari dimana penggugat dan tergugat meninggali dan hidup
bersama nenek pemilik rumah. Dimana keluh kesah nenek menceritakan beberapa hal tentang
situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kami. Jadi pada dasarnya sejak lama kehidupan kami
terlalu jauh dicampuri oleh ayah penggugat yang merasa menjadi superior di rumah tersebut dan
bahkan sudah tidak lagi tinggal di rumah tersebut karena menikah lagi setelah ibu penggugat
meninggal dunia. Dalam barang bukti video itu di rekam yang pada akhirnya saksi (ayah penggugat
tahu dan memperbolehkan). Tidak ada mediasi keluarga dalam bentuk apapun karena ayah
penggugat juga tidak pernah mendatangi tergugat untuk membahas masalah kami yang dalam point
tuntutan penggugat mengatakan di upayakan mediasi keluarga. Dalam berbagai tanggapan tergugat
lebih merasa pada saksi memprovokasi dan menghasut berbanding terbalik dengan keterangan
penggugat setelah sesi kesaksian dimana penggugat mengatakan kalau penggugat dan tergugat lebih
menutup diri dengan masalah pribadi rumah tangga kami. Sehingga pada waktu itu majelis hakim
sempat menegur penggugat tidak konsisten ketika penggugat mengajukan kesaksian lagi di sidang
berikutnya.

Alat bukti saksi yang dihadirkan penggugat sbegai berikut :

- Bapak suparmo sebagai ayah kandung penggugat memberikan keterangan tentang tuduhan
perselingkuhan antra tergugat dengan keponaknnya tetapi di dalam banyak aspek yang
berhubungan dengan kehidupan rumah tangga kami saksi banyak tidak tahu. Padahal kami
satu rumah sebelum saksi menikah lagi dan itupun belum lama. Dan hal tersebut tidak ada
hubungannya dengan bukti yang di ajukan berupa situasi di dalam ruangan karaoke yang hal
tersebut juga sudah tergugat terangkan siapa yang mengambil video tersebut dan dengan
motif apa video tersebut di berikan kepada penggugat dan akhirnya sampai ke pengadilan.
- Saudara budi sebagai sepupu ipar dadi penggugat tidak jauh beda keterangannya dengan
saksi 1. Dimana lebih banyak tidak tahu dari banyak aspek kehidupan dan tidak mampu
mebuktikan dari banyak dalil-dalil dari tuntutan penggugat.

Dari kedua saksi yang dihadirkan penggugat dari keterangnnya tidak ada sinkronisasi data antara
kesaksian dengan barang bukti yang diajukan di dalam persidangan bahkan lebih pada sentimen
pribadi. Dalam sebuah aturan persidangan tidak lepas dari sinkronisasi antara data berupa
bukti,saksi, kronologi dan alibi. Sedangkan dalam gugatan dalam persidangan perceraian antara
aristya wardhani sebagai penggugat dan A Devi christiawan sebagai penggugat, dari aspek-
aspek yang disebutkan diatas tidak sinkron. Lebih cenderung pada curhatan subjektif dari
penggugat yang sejak awal di ruangan mediasi sudah tidak konsisten dalam keterangannya dan
berlanjut dalam ruangan sidang sampai tahap mengajukan barang bukti dan saksi.

Berdasarkan uraian kesimpulan tergugat tersebut di atas maka tergugat memohon kepada majelis
hakim pengadilan negeri wonogiri yang memeriksa dan memutus perkara ini agar memberikan
putusan sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara

- Mengabulkan hak asuh anak secara sah dalam aturan hukum dan perundangan kepada
tergugat.
- Atau bilamana majelis hakim berpendapat lain dalam kaitannya dengan perkara ini maka
mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikian kesimpulan ini diajukan, atas perhatian dan penerimaan serta Putusannya yang
adil menurut Hukum saya haturkan banyak terima kasih.

Hormat Tergugat

A Devi Christiawan

Anda mungkin juga menyukai