Anda di halaman 1dari 3

YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL MAYJEN SUNGKONO MOJOKERTO

UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO


FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM
Jln. Irian Jaya 04 (Kranggan) Telp./ Fax. (0321) 323143
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
MATA KULIAH
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

SOAL :

Pilihlah 5 dari 10 Soal dibawah ini, dan jawablah dengan tepat!

1. Jika pendidikan agama selama ini dianggap belum mampu mengatasi korupsi, menurut anda
adakah hal-hal lain yang dapat dijadikan alternatif? Sebut dan berikan penjelasan!

2. Anda sebagai pegawai baru di suatu perusahaan. Di departemen tempat anda bekerja terjadi
praktek korupsi. Tidak ada tindakan apapun karena semua pegawai di departemen tersebut
menganggap korupsi adalah hal yang biasa. Sebnenarnya anda sangat risau dengan kondisi
tersebut. Namun anda ragu-ragu, bila melaporkannya, posisi dan pekerjaan anda akan
terancam. Sementara itu mencari pekerjaan baru sungguh sulit. Apa yang akan anda lakukan
bila berada dalam posisi seperti itu? Berikan argumentasi anda!

3. Melalui kepala desa, pemerintah memberikan bantuan beras (Raskin) pada 3 dusun yang telah
ditentukan di desa tersebut? Berikan alasan saudara!

4. Tetapi pada saat bantuan beras datang, Pak Kades tidak menyalurkannya pada 3 dusun
tersebut, tetapi memberikannya pada dusun lain tempat tinggal sanak keluarganya. Apakah
Kepala Desa melakukan Korupsi? Apa tindakan Anda?

5. Barang-barang mewah yang sudah sejak lama ia inginkan. Ibu X senang, tapi juga takut
perbuatannya termasuk pencucian uang. Apakah perbuatan Ibu X dan suaminya termasuk
Tindak Pidana Pencucian Uang?

6. Dalam agama, kita selalu diajarkan untuk berbuat baik dan bersyukur. Beberapa bentuknya
adalah memberikan bingkisan pada guru/atasan/ bawahan, memberikan uang tambahan pada
petugas administrasi di kelurahan/ kepolisian/kecamatan dsb. Sepanjang pemberian tersebut
ikhlas, seharusnya tidak dapat dikatakan sebagai gratifikasi/suap. Setujukah Anda dengan
pandangan ini? Mengapa?

7. Apakah pemberian jasa dalam bisnis seperti marketing fee termasuk korupsi?

8. Apakah korupsi selalu terkait uang? Bagaimana dengan korupsi waktu, penggunaan fasilitas
untuk kepentingan pribadi, dll?

9. Saya menerima kaos kampanye dan uang dari salah satu peserta pemilihan Kepala Desa.
Apakah saya dapat dikatakan sebagai penerima suap? Padahal saya tidak meminta.
10. Suami saya Pejabat di Dinas Kesehatan. Anak saya sering menerima hadiah mainan mahal
dari rekanan suami saya supplier obat. Rekanan tersebut datang ke rumah dan memberikan
mainan kepada anak saya yang menerimanya dengan senang hati. Saya dan suami tidak bisa
berbuat apa-apa, karena anak saya sangat bahagia. Apakah suami, saya dan anak melakukan
korupsi/menerima suap? Apakah kami dapat dihukum?

SELAMAT MENGERJAKAN

Dosen Pengampuh

Ragil Ira Mayasari, S.Pd., M.Sc


Nama : Suryo Purnomo

Nim : 2018011064

Jawaban

1. Nomer soalnya (1) : hukuman yang tegas dari pemerintah, seperti misalnya:penjara
seumur hidup, di miskinkan/diambil sebagian besar hartanya sebagai pengganti uang
korupsi tersebut, di haruskan membuat perjanjian untuk tidak mengulanginya lagi
untuk memberikan efek jera pada pelaku korupsi/koruptor

2. Nomor soalnya (7) : Jika kita memberikan marketing fee kepadanya, maka kita dianggap
kongkalikong dengan orang dalam. Bisa juga rekan kita dituduh korupsi. Dalam kondisi seperti ini,
kita harus tegas bahwa marketing fee tidak berlaku untuk perusahaan di mana relasi kita bekerja. ...
Alasan lain adalah kita tidak mau telibat dalam korupsi.

3. Nomor soalnya (6) : Pemberian yang didasari dengan keihklasan adalah suatu hal yang
baik, namun bila pemberian tersebut memiliki dasar atau alasan yang berhubungan dengan
upaya atau tindakan yang merugikan baik orang lain atau pun negara atau memiliki maksud
terselubung di belakangnya terutama tujuan untuk mendapat kemudahan dari si penerima
yang notabenya merupakan pejabat publik maka hal tersebut tetap bisa dikatakan suap/
gratifikasi,. Karena pada dasarnya setiap tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh
pejabat publik sudah mendapatkan hak berupa gaji dan tunjangan tunjangan yang di berikan
oleh pemerintah.

4. Nomor soalnya (8) : Sesuai dengan pengertian dari korupsi yakni semua tindakan tidak
jujur yang memanfaatkan jabatan atau kuasa untuk mendapatkan keuntungan bagi pribadi
atau orang lain. Jadi prilaku korupsi waktu yang bisa kita bilang merupakan tindakan tidak
jujur dan menguntungkan pribadi, penggunaan fasilitas yang seharusnya digunakan untuk
pelayanan public namun justru digunakan diluar hal tersebut juga merupakan tindakan yang
tidak jujur dan hal tersebut jelas merugikan bukan hanya masyarakat melainkan juga
Negara.

5. Nomor soalnya (10) : Pada dasarnya apapun jenis pemberian yang ditujukan dengan maksud
untuk mendapatkan sesuatu kemudahan dari jabatan atau posisi si penerima pemberian yang
notabenya hal tersebut melanggar hukum itu bisa dikatakan sebagai gratifikasi, meskipun tidak
secara langsung diberikan kepada yang bersangkutan, bisa anak atau istrinya.
Selain daripada itu apapun alasannya sebagai pejabat publik seyogyanya tetap harus
mampu menjaga prinsip untuk tidak korupsi, dan sebelum memutuskan menerima suatu
pemberian selalu ada opsi untuk menolak atau bilamana sudah terlanjur diterima oleh pihak
yang tidak tahu apa apa ,maka sesegera mungkin harus di kembalikan.

Anda mungkin juga menyukai