Anda di halaman 1dari 47

Created by PEP @2022

PROFIL PENDIDIKAN KOTA SERANG


TAHUN 2022

PEMERINTAH KOTA SERANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA SERANG
TAHUN 2022
TIM PENYUSUN

PENGARAH : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota


Serang

PENULIS : Tim Penyusun Profil Pendidikan Dinas Pendidikan


dan Kebudayaan Kota Serang

PENGOLAH DATA : Tim Penyusun Profil Pendidikan Dinas Pendidikan


dan Kebudayaan Kota Serang

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Aah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga buku Profil Pendidikan Kota Serang Tahun 2022 dapat rilis
sebagai salah satu referensi pendidikan bagi seluruh masyarakat .
Buku ini menggambarkan kondisi pendidikan dan Kota Serang Tahun 2022 meliputi aspek
Capaian Indikator, Data Kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM) serta Sarana dan
Prsarana pada jenjang Pendidikan PAUD dan Pendidikan Dasar (Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama). Data dalam Tabel dan Grafik yang disajikan disusun
berdasarkan hasil pendataan yang telah di verifikasi oleh tim penyusun profil pendidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan buku ini. Saran dan kritik yang konstruktif kami harapkan untuk menjadi
bahan evaluasi dan perbaikan. Semoga buku ini bermanfaat sebagai referensi dalam
memberikan rekomendasi terkait kebijakan dan strategi pembangunan Pendidikan di Kota
Serang.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KOTA SERANG

Dr. H. TB. M. SUHERMAN, M.Pd.


NIP. 19700111 199603 1 004

ii
DAFTAR ISI

Halaman

TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : KEADAAN NON PENDIDIKAN


A. Administrasi Pemerintahan dan Demografi
B. Tingkat Pendidikan Penduduk
C. Ekonomi
D. Sosial Budaya dan Agama

BAB III : DATA PENDIDIKAN


A. Data Pendidikan
B. Indikator Pendidikan
C. Analisis Indikator

BAB IV : KINERJA PENDIDIKAN

BAB V : PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 mengamanatkan bahwa setiap warga negara
berhak memperoleh pelayanan pendidikan yang bermutu. Demikian pula dengan
Pemerintah sebagai penyelenggara negara mempunyai kewajiban dalam memberikan
pelayanan pendidikan. Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya
pengelolaan entitasas pendidikan terkait Satuan Pendidikan, Peserta Didik, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, dan Substansi Pendidikan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Pada tatanan pengelolaan pendidikan, Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang


Pemerintah Daerah mengamanatkan terkait pembagian kewenangan tata kelola, dimana
Pemerintah Kabupaten/Kota diberi kewenangan untuk mengelola Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang sebagai unsur Pemerintah Daerah
Provinsi Banten, mempunyai tanggung jawab secara teknis dan administratif dalam
menyelenggaraan pelayanan pendidikan di Kota Serang untuk mengelola Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama.

Data non Pendidikan membahas tentang empat hal, yaitu 1) administrasi


pemerintahan dan demografi, 2) tingkat pendidikan penduduk termasuk tingkat
kepandaian membaca/menulis, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja, penduduk
miskin, serta geografi dan iklim, 3) ekonomi termasuk mata pencaharian penduduk, dan 4)
sosial budaya dan agama.

Data pendidikan dirinci menjadi tiga, yaitu 1) data pendidikan, 2) indikator


pendidikan, dan 3) analisis berdasarkan pada indikator pendidikan. Data pendidikan
membahas tentang data Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan
Pendidikan Dasar yang terdiri dari Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Sekolah

1
Menengah Pertama. Data Pendidikan Anak Usia Dini terdiri dari data satuan pendidikn
Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Satuan Pendidikan Sejenis (SPS),
Tempat Penitipan Anak (TPA), Data Pendidikan Non Formal terdiri Paket A, Paket B,
Paket C, Kursus, PKBM. Pendidikan Dasar terdiri dari dua jenjang, yaitu sekolah dasar
(SD), sekolah menengah pertama (SMP), serta dilengkapi rangkuman Dikdas. Variabel
pendidikan yang dibahas dirinci menjadi prasarana sebanyak 8 variabel dan sumber daya
manusia sebanyak 6 variabel. Prasarana pendidikan dimaksud adalah sekolah, kelompok
belajar (kelas), ruang kelas, perpustakaan, ruang usaha kesehatan sekolah (UKS), ruang
komputer, tempat olahraga, dan laboratorium. Sumber daya manusia pendidikan adalah
siswa baru, siswa, mengulang, putus sekolah, lulusan, dan guru.

B. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDIDIKAN KOTA SERANG

Sejarah berdirinya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak terlepas dari dinamika
ketatanegaraan di Indonesia, Kota Serang adalah wilayah baru hasil pemekaran kabupaten
Serang Provinsi Banten. Sebagai Ibu Kota Provinsi kehadirannya adalah sebuah
konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Sejak terbentuk Kota Serang terdiri
dari 6 (enam) Kecamatan yakni Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan
Walantaka, Kecamatan Curug, Kecamatan Cipocok Jaya dan Kecamatan Taktakan. Kota
Serang memiliki luas Wilayah 266,77 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 523.384
Jiwa. Batas wilayah Kota Serang sebelah utara yaitu Teluk Banten, Sebelah Timur
Kecamatan Pontang, Kecamatan Ciruas, dan Kecamatan Keragilan Kabupaten Serang,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Petir dan Kecamatan
Baros Kabupaten Serang. Serta sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran,
Kecamatan Waringin kurung dan Kecamatan Keramatwatu Kabupaten Serang. Dari 6
(enam) Kecamatan tersebut terdiri dari 20 kelurahan dan 46 Desa. Pemerintah Provinsi
Banten dalam mempercepat terwujudnya Pemerintahan Kota Serang telah mempersiapkan
4 (empat) kelompok kerja yang akan bekerja sebelum ditetapkannya penjabat Walikota
Serang. ke empat Pokja tersebut terdiri dari Pokja Personil, Pokja Keuangan, Pokja
Perlengkapan dan Pokja Partai Politik. Pembentukan dan susunan personil masing-masing
pokja diisi oleh Pejabat Pemprov Banten dan Pejabat Pemkab Serang. Untuk menjalankan
roda pemerintahan sebelum diselenggarakan pilkada, Asisten Daerah I Pemprov Banten
Asmudji H.W akhirnya terpilih sebagai Penjabat Walikota Serang.

2
Sejak saat itu untuk mewadahi aspirasi masyarakat dan semboyan pembangunan,
Kota Serang berslogan Kota Madani, Slogan ini menegaskan tujuan pemerintah dengan
prinsip:
1. Menghormati kebebasan beragama;
2. Menjaga persaudaraan antar umat beragama ;
3. Menjaga perdamaian dan kedamaian;
4. Menjaga persatuan;
5. Etika politik yang bebas bertanggung jawab;
6. Pemerintah yang melindungi hak dan kewajiban warga negara;

Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Kota


Serang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang nomor 9 tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Dinas Pendidikan merupakan unsur
pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendidikan
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan.

Beberapa perubahan baru dan penyesuaian terhadap tata kelola daerah otonom, salah
satunya dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Serang nomor 5 Tahun 2014 tentang
pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah. Dinas Pendidikan mengalami
penyesuaian Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang Dinas Pendidikan menjadi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Dinas mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan urusan
pendidikan dan kebudayaan.

Perubahan berikutnya terjadi dengan Berlakunya UU Nomor 23 tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah sebagai pengganti UU 32 Tahun 2014 mengamanatkan pembagian
kewenangan tata kelola urusan pemerintah. Pada tatan ini Pemerintah Kota melaui Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan diberi kewenangan mengelola jenjang pendidikan PAUD, SD
dan SMP. Dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Serang nomor 7 tahun 2016
tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Serang, perlu menetapkan

3
Peraturan Walikota nomor 7 tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Perubahan berikutnya terjadi dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Serang
nomor 110 tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan mengalami perubahan susunan organisasi sebagai berikut :
Susunan organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan , membawahkan:
1. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter; dan
3. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional.
d. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, membawahkan:
1. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD; dan
3. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional
e. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, membawahkan:
1. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana ;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter ; dan
3. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional.
f. Bidang Kebudayaan, membawahkan Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan
Fungsional:
g. Bidang Pembinaan Ketenagaan, membawahkan :
1. Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Non Formal;
2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar; dan
3. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional
h. UPTD
i. Kelompok Jabatan Fungsional Satuan Pendidikan
j. Jabatan Pelaksana

4
C. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DARI MASA KE
MASA
NO NAMA TAHUN KETERANGAN
1 Drs. Akhmad Zubaidillah, M. Si. 2007-2008 KADIS
2 Drs. Hafidi, ZA, MM 2008-2011 KADIS
3 Tb. Urip Henus S, S.Pd., M.Si. 2011-2014 KADIS
4 Drs. Akhmad Zubaidillah, M. Si. 2014-2019 KADIS
5 Drs. Wasis Dewanto, M.Pd., M.Si. 2019-2021 KADIS
6 DR. Drs. Alpedi, M.Pd. 2021-Oktober 2022 KADIS
November 2022- Plt. KADIS
7 H. Tb. Agus Suryadin, S.Ag.,M.Si.
Desember 2022
Januari 2023- KADIS
8 Dr. H. TB. M. Suherman, S.Pd.,M.Pd
Sekarang

VISI DAN MISI KOTA SERANG

VISI
“TERWUJUDNYA KOTA PERADABAN YANG BERDAYA DAN BERBUDAYA”

MISI
1. Menguatkan Peradaban Berbasis Nilai-Nilai Kemanusiaan
2. Meningkatkan Sarana Prasarana Daerah yang Berwawasan Lingkungan
3. Meningkatkan Perekenomian Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat Yang Berdaya
Saing
4. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintah yang baik

KETERKAITAN MISI I DENGAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
Menguatkan Peradaban Berbasis Nilai-Nilai Kemanusiaan
Tujuan Daerah:
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, dan Berbudaya

5
KETERKAITAN TUJUAN I KOTA SERANG DENGAN SASARAN DAERAH
KOTA SERANG
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, dan Berbudaya
Sasaran Daerah:
Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat

KETERKAITAN SASARAN DAERAH KOTA SERANG DENGAN TUJUAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat


Tujuan Dinas Pendidikan dan Kebudayan:
1. Meningkatnya Akses dan mutu pada pelayanan Pendidikan
2. Terwujudnya Perlindungan, pengembangan dan pelelestarian seni dan budaya lokal
3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada lingkup
perangkat daerah

SASARAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


1. Tersedianya Layanan Pendidikan Dasar, Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Non Formal/Kesetaraan
2. Meningkatnya Perlindungan, pengembangan dan pelelestarian seni dan budaya lokal
3. Tercapainya hasil evaluasi LKJIP Perangkat Daerah dengan baik

6
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1
BAB II
KEADAAN NON PENDIDIKAN

Untuk memahami tentang keadaan nonpendidikan Kota Serang maka yang pertama
perlu diketahui adalah besarnya daerah. Besarnya daerah disajikan pada Peta 2.1 Kota
Serang

Peta 2.1
Kota Serang

1
A. Administrasi Pemerintahan dan Demografi

Berdasarkan administrasi pemerintahan maka di Kota Serang terdapat sejumlah 6


kecamatan dan 66 kelurahan, dengan luas wilayah 266,71 km2.
Penduduk usia sekolah Pendidikan Anak Usia Dini dan Non Formal adalah
kelompok usia 0-4 tahun sampai usia 5-6 tahun. Usia 7-18 tahun adalah penduduk usia
masuk Pendidikan Anak Usia Dini, usia 7-12 tahun adalah penduduk usia SD, dan usia 13-
15 tahun adalah penduduk usia SMP, Berdasarkan Tabel 2.1 dan Grafik 2.1 maka jumlah
penduduk Kota Serang sebesar 712.166 orang dengan kepadatan penduduk sebesar 2.670
orang per km2 sedangkan jumlah penduduk usia masuk PAUD usia 5-6 tahun sebesar
28.133 anak dengan kepadatan penduduk 105,48 orang per km2, usia masuk SD sebesar
15,616 anak dengan kepadatan 58,55 orang per km2. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun
sebesar 82.707 anak dengan rincian laki-laki sebesar 421.701 anak lebih besar dari pada
perempuan sebesar 40.006 anak sehingga kepadatan usia 7-12 tahun sebesar 310,00 orang
per km2. Jumlah penduduk usia 13-15 tahun sebesar 38.966 orang dengan rincian laki-laki
sebesar 20.065 orang lebih kecil dari pada perempuan sebesar 18.901 orang sehingga
kepadatan usia 13-15 tahun sebesar 146,09 orang per km2.

Tabel 2.1
Penduduk, Usia Sekolah, Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk dan Usia Sekolah
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel Jumlah % Kepadatan


1 Penduduk 712.166 100,00 2.670,19
2 Penduduk 5-6 tahun 28.113 3,95 105,41
3 Penduduk 7-12 tahun 82.707 11,61 310,10
a. Laki-laki 42.701 51,63
b. Perempuan 40.006 48,37
4 Penduduk 13-15 tahun 38.966 5,47 146,10
a. Laki-laki 20.065 51,49
b. Perempuan 18.901 48,51
5 Luas Wilayah (Km2) 266,71

Sumber: Data Nonpendidikan, Isian Profil Pendidikan Kota Serang

2
Grafik 2.1
Kepadatan Penduduk dan Penduduk Usia Sekolah
Kota Serang
Tahun 2022

Tabel 2.2
Proporsi Penduduk Usia Sekolah
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel Jumlah Penduduk %


1 P 6-7 th 28.113 3,95
2 P 7-12 th 82.707 11,61
3 P 13-15 th 38.966 5,47
4 P usia lainnya 576.437 78,97
5 Jumlah 712.166 100,00
6 Dikdas 121.673 17,08

3
Grafik 2.2
Proporsi Penduduk Usia Sekolah
Kota Serang
Tahun 2022

Berdasarkan Tabel 2.1 dan Grafik 2.2 diketahui proporsi penduduk usia sekolah
terhadap penduduk usia seluruhnya Kota Serang Proporsi penduduk usia masuk SD atau
usia 6-7 tahun sebesar 3,95%, usia 7-12 tahun sebesar 11,61 %, usia 13-15 tahun sebesar
5,47 %, sedangkan penduduk usia lainnya sebesar 78,97 %. Dengan demikian, usia
sekolah di Dikdas hanya dari usia 7-15 tahun 17,08 % atau 121.673 orang.

B. Tingkat Pendidikan Penduduk

Tingkat pendidikan penduduk dirinci menjadi 9 kelompok, yaitu 1) tidak pernah


sekolah, 2) tidak/belum tamat SD, 3) tamat SD, 4) tamat SMP, 5) tamat SMA, 6) tamat
SMK, 7) tamat Diploma, 8) tamat Sarjana, dan 9) tidak terjawab. Berdasarkan Grafik 2.3
diketahui proporsi tingkat pendidikan penduduk Kota Serang Tingkat pendidikan penduduk
terbesar adalah Tidak/atau belum Tamat SD sebesar 172.007 orang atau 24,15 %
sedangkan tingkat pendidikan penduduk terkecil adalah Tamat Pendidikan S3 sebesar 186
orang atau 0,03 %.
Bila dilihat tingkat kepandaian membaca dan menulis maka penduduk yang dapat
membaca dan menulis sebesar 501.154 orang atau 100 % sedangkan yang buta huruf telah
tutas atau 0 %.

4
Grafik 2.3
Proporsi Tingkat Pendidikan Penduduk
Kota Serang
Tahun 2022

Penduduk yang dapat membaca/menulis dirinci menjadi angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran
terbuka adalah mereka yang pernah maupun tidak pernah bekerja. Bukan angkatan kerja
terdiri dari penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lain-lain. Angkatan
kerja dan bukan angkatan Kota Serang sebesar 712.166 orang. Angkatan kerja sebesar
444.322 orang atau 62,39 % yang bekerja sebanyak 220.091 orang atau 30,90 % dan
pengangguran terbuka sebanyak 224.231 orang atau 531,90 %. Bukan angkatan kerja
sebesar 267.844 orang dan terbesar adalah Mengurus Rumah Tangga sebesar 158.188
orang atau 22,21% dan bersekolah sebesar 104.816 orang atau 14,71 %, dan terkecil
adalah lain-lain sebesar 4.840 orang atau 40,67 %.
Keadaan alam dilihat dari curah hujan sebesar 166 mm dan hari hujan per tahun
adalah 220 hari.

C. Ekonomi
Ekonomi yang dimaksud ada enam, yaitu 1) produk domestik regional bruto
(PDRB), 2) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), 3) pendapatan asli daerah
(PAD), 4) pajak bumi dan bangunan (PBB), 3) 4), 5) pendapatan per kapita, dan 6) upah

5
minimum regional (UMR), sedangkan biaya langsung pendidikan berasal dari dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengenai program-
program pendidikan.
Grafik 2.4 menunjukkan kondisi ekonomi di Kota Serang dengan PDRB sebesar Rp.
23.374.085,22, APBD sebesar Rp. 1.539.000.000.000 PAD sebesar Rp. 190.029.710,26
pajak daerah sebesar Rp. 126.980.000,00 dan pendapatan per kapita yang dihitung dari
PDRB dibagi dengan jumlah penduduk seluruhnya sebesar Rp. 33.347.121,93 sedangkan
UMK sebesar Rp 4.492.961,-

Grafik 2.4
Keadaan Ekonomi
Kota Serang
Tahun 2022

Dari Tabel 2.5 Biaya langsung untuk program pendidikan yang berasal dari DPA
SKPD terdiri dari SD dan SMP, dan lainnya disajikan pada dan Grafik 2.5. Biaya
langsung untuk semua jenjang di Kota Serang sebesar Rp 141.569.921.033,00. Dari anggaran
tersebut, anggaran terbesar adalah pada jenjang Sekolah Dasar sebesar Rp
78.500.875.619,00 atau 55,45 % dan terkecil adalah pada bidang kebudayaan sebesar Rp
2.370.000.000,00 atau 1,67 %. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa untuk bidang
pendidikan oleh pemerintah Kota Serang prioritas diberikan pada jenjang PAUDDIKDAS
sebesar 93,37 %. Atau sebesar Rp. 132.170.583.983,00

6
Tabel 2.5
Biaya Langsung Pendidikan Berdasarkan DPA SKPD
Kota Serang
Tahun 2022

No. Jenjang Pendidikan Jumlah %


1 PAUD 12.282.040.590 8,68
2 PNF 3.958.600.000 2,80
3 SD 78.500.875.619 55,45
4 SMP 37.429.067.774 26,44
5 GTK 7.029.337.050 4,97
6 Kebudayaan 2.370.000.000 1,67
Jumlah 141.569.921.033 100,00

Grafik 2.5
Biaya Langsung Pendidikan Berdasarkan DPA SKPD
Kota Serang
Tahun 2022

Sumber: Data Nonpendidikan, Isian Profil Pendidikan Kota Serang 2022

Dari kondisi ekonomi, mata pencaharian penduduk dirinci menjadi 9 sektor, yaitu 1)
pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan, 2) pertambangan, 3) industri pengolahan,
4) listrik, gas, dan air, 5) bangunan, 6) perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan
hotel, 7) angkutan, pergudangan, dan komunikasi, 8) keuangan, asuransi, usaha persewaan
bangunan, tanah, dan jasa perusahaan, dan 9) jasa kemasyarakatan. Berdasarkan Grafik

7
2.6, mata pencaharian penduduk di Kota Serang yang terbesar adalah pada Pertanian,
Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan sebesar 135.832 orang atau 49,45% sedangkan mata
pencaharian terkecil pada pertambangan sebesar 550 orang atau 0,20 %. Dengan
demikian, sektor Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan merupakan sektor
primer di Kota Serang.

Grafik 2.6
Mata Pencaharian Penduduk menurut Sektor
Kota Serang
Tahun 2022

D. Sosial Budaya dan Agama


Kondisi sosial budaya dapat dilihat dari keagamaan dan kesehatan. Berdasarkan
keagamaan maka terdapat enam jenis agama yang diakui, yaitu 1) Islam, 2) Protestan, 3)
Katholik, 4) Hindu, 5) Budha, dan 6) Khonghucu. Kota Serang yang terbesar beragama
Islam sebesar 687.881 orang atau 97,88 % dan Konghucu yang terkecil sebesar 11 orang
atau 0,002 %.
Berdasarkan kesehatan maka di Kota Serang terdapat sejumlah 11 rumah sakit dan 32
puskesmas dan 13 Puskesmas Pembantu

8
BAB III
DATA PENDIDIKAN

Data pendidikan yang dibahas terdiri dari tiga jenjang dan 10 satuan pendidikan,
yaitu 1) PAUD 2) SD, 3) MI,4) SDLB, 5) Paket A, 6) SMP, 7) MTs, 8) SMPLB, 9) Paket
B, 10) Paket C. Dalam bahasan berikutnya hanya dirinci menurut jenjang, yaitu PAUD,
SD, dan SMP serta rangkuman Dikdas.

Data Satuan Pendidikan


Pendidikan Anak Usida Dini dan Non Formal
Semester Genap 2022/2023

TK KB TPA SPS PKBM SKB


No Wilayah
Jml N S Jml S Jml S Jml Jml Jml N
1 Kec. Serang 65 1 64 67 67 6 6 13 10 0 0
2 Kec. Cipocok Jaya 35 4 31 32 32 1 1 11 7 1 1
3 Kec. Taktakan 10 1 9 49 49 0 0 7 7 0 0
4 Kec. Walantaka 20 3 17 50 50 0 0 6 7 0 0
5 Kec. Kasemen 13 2 11 22 22 0 0 10 5 0 0
6 Kec. Curug 3 1 2 20 20 0 0 21 4 0 0
Total 146 12 134 235 235 7 7 68 40 1 1

Data Satuan Pendidikan Dasar (SD/SMP)


Semester Genap 2022/2023

SD SMP
No Wilayah
Jml N S Jml N S
1 Kec. Serang 87 70 17 31 9 22
2 Kec. Cipocok Jaya 40 28 12 16 6 12
3 Kec. Taktakan 37 34 3 14 4 11
4 Kec. Walantaka 35 29 6 13 3 10
5 Kec. Kasemen 39 39 0 6 4 2
6 Kec. Curug 22 21 1 3 3 0
Total Total 260 220 38 83 39 57

Sumber : Dapodik 2022

9
A. Data Prasarana

Data prasarana Pendidikan yang disajikan diuraikan Sebanyak 8 variabel, pertama


adalah prasarana yang terdiri dari sekolah, rombongan belajar (kelas), ruang kelas,
perpustakaan, ruang UKS, ruang komputer, ruang olahraga, dan laboratorium. sedangkan
6 variabel berikutnya adalah sumber daya manusia seperti siswa baru, siswa, lulusan, guru,
mengulang, dan putus sekolah.

Tabel 3.1
Data Prasarana Dikdas
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel SD/MI SMP/MTs PAUD Jumlah


1 Sekolah 288 168 501 947
2 Rombongan Belajar 3.291 1.056 1.503 5.850
3 Ruang Kelas 2.384 871 1.577 4.832
4 Perpustakaan 260 133 0 393
5 Ruang UKS 176 141 0 317
6 Ruang Komputer 169 145 0 314
7 Tempat Olahraga 245 141 0 386
8 Laboratorium 0 123 0 123

Sumber : Rangkuman Data, Isian Profil Pendidikan Kota Serang 2022

Berdasarkan Tabel 3.1 di Kota Serang terdapat jumlah sekolah sebesar 947 satuan
Pendidikan dengan jumlah sekolah terbesar adalah jenjang PAUD sebesar 501 sekolah
dan terkecil adalah jenjang SMP sebesar 168 sekolah. Jenjang PAUD (TK, KB, SPS, TPA,
Paket A, B, C dan PKBM) terdiri dari 12 TK Negeri dan 497 Lembaga swasta. Jenjang
Pendidikan Sekolah Dasar/ Sederajat terdiri dari 220 Sekolah Negeri, 40 Sekolah Swasta,
25 MI sekolah, SDLB Negeri 2 sekolah, SDLB Swasta 4 sekolah, dan 1 SPNF (Satuan
Pendidikan Non Formal) Negeri, Untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama/Sederajat
terdiri dari 29 SMP Negeri, MTs Negeri 2 sekolah, SMP Swasta 51 sekolah, MTs Swasta
59 sekolah, dan PKBM 40 lembaga. Seperti satuan pendidikan di Kota Serang lainnya,
ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin sedikit jumlah satuan pendidikan yang
ada jika dibandingkan dengan jenjang pendidikan yang lebih rendah.

10
Grafik 3.1
Prasarana Sekolah
Kota Serang
Tahun 2022

B. Data Sumberdaya PAUD Dikdas

Data Sumberdaya PAUD dam Pendidikan Dasar yang disajikan diuraikan menjadi 14
variabel data pada tahun 2022. Sebanyak 8 variabel pertama adalah prasarana yang terdiri
dari sekolah, rombongan belajar (kelas), ruang kelas, perpustakaan, ruang UKS, ruang
komputer, ruang olahraga, dan laboratorium. sedangkan 6 variabel berikutnya adalah
sumber daya manusia seperti siswa baru, siswa, lulusan, guru, mengulang, dan putus
sekolah.

Tabel 3.2
Data Sumber Daya Manusia Paud Dikdas
Kota Serang
Tahun 2022
No. Variabel SD/MI SMP/MTs PAUD
1 Siswa Baru 15.585 12.067 501
2 Siswa 84.754 34.880 13.813
3 Lulusan 12.906 11.719 0
4 Guru 3.830 2.026 1.412
5 Mengulang 672 0 0
6 Putus Sekolah 30 0 0

11
Pada Tabel 3.1 dan 3.2 diketahui bahwa untuk menampung siswa jenjang
SD/Sederajat sebesar 84.754 orang , terdiri dari siswa SD sebesar 80.400 orang, siswa
Madrasah 4.167 orang dan siswa SDLB sebesar 187 orang, tersedia 291 sekolah yang
terdiri dari SD Negeri 220, SD Swasta 40, MI/Sederajat 22, SDLB Negeri 2 sekolah dan 4
sekolah SDLB Swasta, tersedia 2.384 ruang kelas serta rombongan belajar sejumlah 3.291
Hal yang sama untuk menampung siswa jenjang SMP sebesar 34.880 orang yang terdiri
dari 26.409 siswa SMP dan 8.471 siswa MTs/Sederajat, tersedia 168 sekolah dan 871
ruang kelas dengan jumlah rombongan belajar sebesar 1.056. Untuk menampung siswa
jenjang PAUD sebesar 16.775 orang, tersedia sebesar 501 sekolah dan 1.577 ruang kelas
dengan jumlah rombongan belajar sebesar 1.503.
Dari Tabel 3.1 juga diketahui ruang kelas jenjang SD lebih besar jika dibandingkan
dengan rombongan belajar yang ada sedangkan jenjang SMP dan PAUD dengan kondisi
sebaliknya.

Grafik 3.2
Sumber Daya Manusia Paud Dikdas
Kota Serang
Tahun 2022

12
Tabel 3.3
Kekurangan dan kelebihan Prasarana Paud Dikdas
Kota Serang
Tahun 2022
No. Variabel SD/MI SMP/MTs PAUD
1 RK 2.384 871 1.577
2 Perpustakaan 260 133 0
3 Ruang UKS 176 141 0
4 Ruang Komputer 169 145 0
5 Tempat Olahraga 245 141 0
6 Laboratorium 0 123 0
Catatan: (-) minus berarti kelebihan, lainnya kekurangan

Hal yang sama untuk Ruang Kelas, perpustakaan, ruang UKS, ruang komputer,
laboratorium, dan ruang olahraga bila setiap sekolah harus memiliki perpustakaan, ruang
UKS, ruang komputer, tempat olahraga, dan laboratorium maka di jenjang pendidikan
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama masih terdapat kekurangan/kelebihan
perpustakan, ruang UKS, ruang komputer, laboratorium, dan ruang olahraga. Berdasarkan
pada Tabel 3.3. maka untuk jenjang SD Kota Serang masih kekurangan 59 perpustakaan,
jenjang SMP/Sederajat kekurangan 26 perpustakaan, sehingga Dikdas masih kekurangan
85 perpustakaan. Demikian juga dengan ruang UKS, jenjang SD kekurangan 51 ruang
UKS, jenjang SMP/Sederajat kekurangan 19 ruang UKS sehingga Dikdas kekurangan 70
ruang UKS. Hal yang sama dengan ruang komputer, jenjang SD kekurangan 117 ruang
komputer, jenjang SMP kekurangan 30 ruang komputer sehingga Dikdas kekurangan 147
ruang komputer. Untuk ruang olahraga, jenjang SD masih kekurangan/kelebihan 50 ruang,
jenjang SMP masih kekurangan 25 ruang, sehingga kekurangan 75 ruang. Untuk
laboratorium, jenjang SMP masih kekurangan 23 laboratorium
Bila dibandingkan antara mengulang dan putus sekolah yang terdapat pada Tabel 3.2
dan Grafik 3.3 ternyata di Kota Serang mengulang terbesar pada jenjang SMP/Sederajat
sebesar 54 orang sedangkan pada jenjang SD sebesar 672 siswa yang mengulang. Putus
sekolah yang terbesar terdapat pada jenjang SMP sebesar 0 orang sedangkan putus sekolah
terkecil pada jenjang SMP sebesar 0 orang sehingga jumlah putus sekolah di Dikdas
menjadi sebesar 30 orang. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan maka mengulang
yang besar pada jenjang SD harus segera ditanggulangi melalui program remedial. Hal
yang sama untuk putus sekolah yang besar pada jenjang SMP hendaknya ditanggulangi

13
melalui program retrieval sehingga anak yang putus sekolah bisa kembali ke sekolah atau
dapat masuk di program Paket B dalam rangka peningkatan mutu di tingkat SMP.
Grafik 3.3
Mengulang dan Putus Sekolah Paud Dikdas
Kota Serang
Tahun 2022

Tabel 3.4
Guru menurut Kelayakan Mengajar
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel SD/MI SMP/MTs PAUD


1 Layak 3.328 1.875 5.203
2 Tidak Layak 502 151 653
Jumlah 3.830 2.026 5.856
1 % Layak 86,89 92,55 88,85
2 % Tidak Layak 13,11 7,45 11,15

Sumber: Rangkuman Data, Isian Profil Pendidikan Kota Serang 2022

14
Grafik 3.4
Guru menurut Kelayakan Mengajar
Kota Serang
Tahun 2022

Kelayakan mengajar guru menggunakan Undang-Undang Nomor 14, Tahun 2005


tentang Guru dan Dosen (UU No.14/2005). Guru layak mengajar di tingkat SD, SMP dan
PAUD adalah yang berijazah Sarjana atau Diploma IV dan yang lebih tinggi. Jumlah guru
menurut kelayakan mengajar dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Grafik 3.4. Jumlah guru
layak mengajar yang terbanyak di Kota Serang terdapat di jenjang SMP sebesar 1.875
orang atau sebesar 92% sedangkan guru layak terkecil terdapat di jenjang SD sebesar
3.328 orang atau sebesar 86,89%. Kecilnya guru layak di jenjang SD karena masih
adanya guru SD yang layak sebelumnya adalah mereka yang belum memiliki ijazah S1.
Sebaliknya, guru yang tidak layak mengajar terbesar di jenjang SD sebesar 502 orang atau
13,11% dan yang terendah di jenjang SMP sebesar 151 orang atau 7,45%. Dengan
demikian, untuk PAUD Dikdas terdapat guru layak mengajar sebesar 10.406 orang atau
88,84% dan tidak layak sebesar 1.306 orang atau 12,16%. Kondisi ini cukup
memprihatinkan, untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dalam rangka penyetaraan guru
agar sesuai dengan jenjang pendidikan yang dipersyaratkan pada UU No. 14/2005.
Ruang kelas sebagai prasarana penting sekolah terbagi dalam tiga kondisi, yaitu
baik, rusak ringan, dan rusak berat. Jumlah ruang kelas menurut kondisi terdapat pada
Tabel 3.5 dan Grafik 3.5. Berdasarkan ruang kelas di Kota Serang ternyata hampir semua

15
jenjang pendidikan memiliki ruang kelas yang rusak berat. Jumlah ruang kelas yang baik
terkecil di jenjang SD sebesar 1.570 atau 65,86% sedangkan ruang kelas yang baik
terbesar di jenjang SMP sebesar 715 ruang atau 82,09 %. Jumlah ruang kelas baik jenjang
PAUD sebesar 1.274 atau 80,79 %. Hal yang sama untuk jumlah ruang kelas rusak berat
yang terburuk di jenjang SD sebesar 223 ruang atau 9,35% sedangkan ruang kelas rusak
bringan yang terbanyak di jenjang SD sebesar 591 ruang atau 24,79 %.

Tabel 3.5
Ruang Kelas Milik menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel SD/MI SMP/MTs PAUD


1 Baik 1.570 715 1.274
2 Rusak Ringan 591 156 303
3 Rusak Berat 223 0 0
Jumlah 2.384 871 1.577
1 % Baik 65,86 82,09 80,79
2 % Rusak Ringan 24,79 17,91 19,21
3 % Rusak Berat 9,35 - -

Sumber: PAUD, SD, dan SMP, Isian Profil Pendidikan Kota Serang 2022

Jadi, untuk PAUD Dikdas terdapat ruang kelas baik sebesar 3.559 atau 73,65 % dan
rusak sedang sebesar 1.050 atau 21,73 %. Sedangkan ruang kelas dalam kondisi rusak
berat sebesar 223 atau sebesar 4,61%. Dengan kondisi seperti ini berarti, hampir semua
sekolah masih membutuhkan rehabilitasi atau revitalisasi ruang kelas dengan jumlah yang
bervariasi. Dengan demikian, dapat dikatakan makin tinggi jenjang pendidikan ternyata
makin baik prasarana yang dimiliki.

16
Grafik 3.5
Ruang Kelas Menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

Prasarana sekolah yang juga penting adalah perpustakaan terbagi dalam kondisi
baik dan rusak terdapat pada Tabel 3.6 dan Grafik 3.6. Berdasarkan data perpustakaan di
Kota Serang, pada jenjang pendidikan memiliki perpustakaan yang dalam kondisi rusak.
Jumlah perpustakaan yang baik terkecil di jenjang SMP sebesar 103 atau 77,44%
sedangkan perpustakaan yang baik terbesar di jenjang SD sebesar 209 ruang atau 80,38 %.
Hal yang sama untuk jumlah perpustakaan yang rusak terbesar di jenjang SMP sebesar 30
ruang atau 22,56 % sedangkan perpustakaan yang rusak terkecil di jenjang SD sebesar 51
ruang atau 19,62 %.

Tabel 3.6
Perpustakaan menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel SD/MI SMP/MTs


1 Baik 209 103
2 Rusak 51 30
Jumlah 260 133
1 % Baik 80,38 77,44
2 % Rusak 19,62 22,56

17
Grafik 3.6
Perpustakaan Menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

Prasarana sekolah yang juga diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 23, Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Permendikbud No. 23/2013) adalah ruang UKS juga terbagi dalam kondisi baik dan rusak
dan terdapat pada Tabel 3.7 dan Grafik 3.7. Berdasarkan data ruang UKS di Kota Serang,
ternyata hampir semua jenjang pendidikan memiliki ruang UKS yang rusak. Jumlah ruang
UKS yang baik terbesar di jenjang SD sebesar 134 atau 76,14 % sedangkan ruang UKS
yang baik terkecil di jenjang SMP sebesar 87 ruang atau 61,70 %. Hal yang sama untuk
jumlah ruang UKS yang rusak terbesar di jenjang SMP sebesar 54 ruang atau 38,30 %
sedangkan ruang UKS yang rusak terkecil di jenjang SD sebesar 42 ruang atau 23,86%.

18
Tabel 3.7
Ruang Usaha Kesehatan Sekolah menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel SD/MI SMP/MTs


1 Baik 134 87
2 Rusak 42 54
Jumlah 176 141
1 % Baik 76,14 61,70
2 % Rusak 23,86 38,30

Grafik 3.7
Ruang UKS Menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

Prasarana sekolah yang juga diperlukan sesuai dengan Permendikbud No. 23/2013
adalah ruang komputer juga terbagi dalam kondisi baik dan rusak dan terdapat pada Tabel
3.8 dan Grafik 3.8. Berdasarkan ruang komputer di Kota Serang, ternyata hampir semua
jenjang pendidikan memiliki ruang komputer yang rusak. Jumlah ruang komputer yang
baik terkecil di jenjang SMP sebesar 93 atau 64,14 % sedangkan ruang komputer yang
baik terbesar di jenjang SD sebesar 132 ruang atau 78,11 %. Hal yang sama untuk jumlah
ruang komputer yang rusak terbesar di jenjang SMP sebesar 52 ruang atau 35,86 %,
sedangkan ruang komputer yang rusak terkecil di jenjang SD yang rusak sebesar 37 ruang
atau 21,89 %.

19
Tabel 3.8
Ruang Komputer Menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel SD/MI SMP/MTs


1 Baik 132 93
2 Rusak 37 52
Jumlah 169 145
1 % Baik 78,11 64,14
2 % Rusak 21,89 35,86

Grafik 3.8
Ruang Komputer Menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

20
Tabel 3.9
Laboratorium Menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

No. Variabel93 SD/MI SMP/Mts


1 Baik 0 93
2 Rusak 0 15
Jumlah 0 116
1 % Baik #DIV/0! 80,17
2 % Rusak #DIV/0! 19,83

Prasarana sekolah yang juga diperlukan sesuai dengan Permendikbud No. 23/2013
adalah laboratorium juga terbagi dalam kondisi baik dan rusak terdapat pada Tabel 3.9
dan Grafik 3.9. Berdasarkan laboratorium di Kota Serang, Laboratorium hanya terdapat
pada jenjang pendidikan SMP dengan kondisi baik sebesar 93 ruang atau sebesar 80,17%
dan dalam kondisi rusak sebesar 15 ruang atau sebesar 19,83%

Grafik 3.9
Laboratorium Menurut Kondisi
Kota Serang
Tahun 2022

21
BAB IV
KINERJA PENDIDIKAN

Kinerja pelayanan pendidikan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Dasar (Dikdas) di dasarkan pada ketercapaian pelayanan pendidikan melalui
indikator pendidikan. Adapun indikator pendidikan dibatasi pada indikator yang
benarbenar menggambarkan situasi pendidikan di Kota Serang.
Tabel 3.10
Rasio Pendidikan
Kota Serang
Tahun 2022
SD SMP PAUD
Rasio S/K 26 33 9
Rasio K/RK 1,38 1,21 0,95
Pendayagunaan
b. Kelas 80,48 91,75 61,27
c. Ruang kelas -38,05 -21,24 4,69

Grafik 3.10
Rasio Pendidikan
Kota Serang
Tahun 2022

Berdasarkan Tabel 3.10 dann grafik 3.10 terdapat 4 jenis indikator yang menunjukkan
ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan. Dalam Peraturan Menteri

22
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 (Permendikbud
23/2013), ditentukan bahwa R-S/K SD sebesar 32 sedangkan SMP sebesar 36. Sedangkan
apabila dilihat kondisi di lapangan, RS/K Kota Serang jenjang SD sebesar 26 artinya kelas
pada jenjang SD tingkat kepadatan sedikit lebih tinggi daripada jenjang SMP sebesar 33.
Dengan demikian, efisiensi penggunaan kelas untuk jenjang SD sebesar 108,45 atau dapat
dikatakan melebihi angka maksimal dan efisiensi penggunaan kelas untuk jenjang SMP
sebesar 123,13 untuk jenjang PAUD sebesar 32,32 Hal ini menunjukkan jenjang PAUD
yang paling efisien jika dibandingkan dengan jenjang SD dan SMP
Rasio Kelas/Ruang Kelas (R-K/RK) yang ideal adalah 1. Rasio R-K/RK di Kota
Serang terdapat pada jenjang SD yaitu sebesar 1,38 yang artinya belum ideal, terdapat
setiap kelas digunakan sekali oleh 1,38 rombongan belajar dan rasio yang terdapat pada
jenjang SMP sebesar 1,21 yang artinya masih kekurangan ruang kelas agar segera
dipenuhi sehingga dapat menampung siswa agar partisipasi siswa meningkat dari tahun
pelajaran sebelumnya. Atau dilakukan penataan terhadap rombongan belajar yang
sehingga kekurangan ruang kelas tidak terlalu memberikan dampak buruk pada kegiatan
belajar mengajar siswa.
Pada Grafik 3.11 Persentase Perpustakaan (%Perpus) yang ideal adalah 100%. Pada
kenyataannya, %Perpus di Kota Serang dengan jumlah terbesar terjadi pada jenjang SD
yaitu sebesar 90,28% dan yang terkecil terdapat pada jenjang SMP sebesar 79,617 %.
Persentase ruang UKS (% RUKS) jumlah terbesar pada jenjang SMP yaitu sebesar
83,93% dan yang terkecil pada jenjang SD yaitu sebesar 61,11%.
Persentase ruang komputer (%Rkom) terbesar masih pada jenjang SMP yaitu sebesar
86,31% sedangkan yang terkecil juga masih terdapat pada jenjang SD yaitu sebesar
58,68%, hal ini terjadi karena pada jejang SD belum seluruhnya memiliki computer dan
baru pada tahun 2022 mulai di berikan bantuan oleh Pemerintah Pusat melalui DAK yang
digunakan untuk Assesmen Nasional Berbasis Komputer. Kekurangan Ruang Komputer
harus mulai dipenuhi pada tahun ini seiring dengan kegiatan ANBK yang digulirkan
pemerintah.
Persentase Laboratorium (%Lab) hanya dilakukan pengukuran pada jenjang SMP saja
karena untuk jenjang SD dapat dipastikan sebagian besar belum memiliki laboratorium.
%Lab di Kota Serang pada jenjang SMP sebesar73,21% dalam kondisi baik.
Dari data-data prasarana tersebut dapat disimpulkan bahwa masih dibutuhkan
tambahan untuk memenuhi kekurang prasarana dari mulai ruang perpustakaan, ruang

23
UKS, ruang Komputer, tempat olahraha dan Laboratorium untuk pada jenjang SMP.
Kebutuhan tambahan pada Perpustkaan untuk jenjang SD yaitu sebesar 9,72%, untuk
jenjang SMP sebesar 720,83%. Untuk kebutuhan ruang UKS pada jenjang SD yaitu
sebesar 38,89%, jenjang SMP sebesar 16.07%. Kebutuhan ruang komputer untuk jenjang
SD sebesar 41,32% dan kebutuhan jenjang SMP sebesar 13,69%. Kebutuhan tempat
olahraga untuk jenjang SD yaitu sebesar 14,93% dan jenjang SMP sebesar 16,07%
disajikan pada table berikut :

Tabel 3.11
Persentase Prasarana Pendidikan
Kota Serang]
Tahun 2022
SD SMP
%Perpus 90,28 79,17
%RUKS 61,11 83,93
%Rkom 58,68 86,31
%TOR 85,07 83,93
%Lab - 73,21

Grafik 3.11
Persentase Prasarana Pendidikan
Kota Serang
Tahun 2022

24
Tabel 3.15
Indikator Pendidikan
Kota Serang
Tahun 2022

No. Jenis Indikator SD SMP PAUD


1 Angka Partisipasi Murni (APM) 100,00 99,98
2 Angka Partisipasi Kasar (APK) 125,74 118,05 94.23
3 Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) 100,00 100,00 100,00
4 Angka Masukan Murni (AMM)/ Angka
Melanjutkan (AM) 99,90 99,93 0,00

Untuk dapat mengukur capaian pada Indikator Akses Merata dalam memperoleh
layanan pendidikan maka digunakan empat indikator, yaitu seberapa banyak siswa
mendapat layanan pendidikan melalui Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka
Partisipasi Kasar (APK), sejauh mana keterjangkauan layanan pendidikan yang diukur
melalui Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) dan sejauh mana akses masuk sekolah melalui
Angka Masukan Murni (AMM) dan siswa yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
melalui Angka Melanjutkan (AM).
Berdasarkan Tabel 3.12 digunakan dua jenis perhitungan terhadap angka partisipasi,
yaitu Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). Angka APM
idealnya adalah yang mencapai 100%. Seperti halnya di Kota Serang yang memiliki APK
tiap tahunnya melebihi 100% yang diakibatkan karena siswa yang bersekolah di Kota
Serang tidak hanya siswa yang berdomisili di Kota Serang melainkan juga siswa yang
berdomisili diluar Kota Serang, seperti perbatasan Kabupaten Serang, sedangkan angka
pembandingnya adalah penduduk usia sekolah yang ada di Kota Serang. Angka Partisipasi
Murni (APM) di Kota Serang dengan pada jenjang SD sebesar 100% dan pada jenjang
SMP sebesar 99,98 %. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa yang bersekolah sesuai dengan
usia resmi dan berada di jenjang yang sesuai sudah terpenuhi. Angka Partisipasi Kasar
(APK) juga bisa mencapai lebih dari 100% karena siswa semua usia sekolah yang berada
di jenjang tertentu berbeda dengan usia siswa yang berada di sekolah. Berdasarkan
perhitungan APK, perhitungan APK pada jenjang SD sebesar 125,74 menurun 0,78 poin
dari APK sebelumnya yaitu 126,52 dan pada jenjang SMP 118,05.
Layanan pendidikan Kota Kota Serang yang diukur melalui Tingkat Pelayanan
Sekolah (TPS) dengan nilai terbesar terdapat pada jenjang SD sebesar 82 dan pada jenjang

25
SD sebesar 73 yang berarti layanan sekolah yang terbaik karena melayani lebih sedikit
siswa.
Besarnya Angka Masukan Murni (AMM) menunjukkan bahwa orang tua telah
memprioritaskan anaknya untuk bersekolah di jenjang SD dan dalam usia yang sesuai.
AMM jenjang SD sebesar 100% dan jumlah tersebut sudah cukup tinggi karena lebih dari
50% dan sudah melebihi angka nasional yang ditetapkan hanya sebesar 55%. Lulusan SD
yang melanjutkan ke SMP idealnya adalah 100%,dan kondisi di lapangan menunjukkan
bahwa lulusan SD yang melanjutkan ke SMP mencapai 100%. Persentase AM ke jenjang
SMP yang kurang dari 100% disebabkan karena diberlakukannya sistem zonasi yang
mengakibatkan siswa dari daerah lain tidak dapat bersekolah di Kota Serang

Grafik 3.15
Indikator Pendidikan
Kota Serang
Tahun 2022

26
Tabel 3.14
Indikator Kesetaraan PG dan IPG APK
Kota Serang
Tahun 2022

Indikator SD SMP PAUD


PG APK 31,91 -2,00 7,15
IPG APK 0,73 1,02 0,97
%S-Swt 19,08 34,63 111,12

Untuk dapat melihat kesetaraan dalam aspek untuk memperoleh layanan pendidikan
maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti Perbedaan Gender APK (PG APK)
dan Indeks Paritas Gender APK (IPG APK) serta dari segi status sekolah yaitu Persentase
Siswa Swasta (%S-Swt).
Paritas Gender APK (PG APK) yang ideal adalah 0,00%. Berdasarkan Tabel 3.14 dan
grafik 3.14 PG APK yang ada di Kota Serang cukup beragam, hal ini bisa kita lihat dari
nilai yang muncul pada tiap jenjang juga beragam. Untuk jenjang SD memperoleh nilai -
31,91 sedangkan untuk SMP -2,00. Sedangkan pengertian PG APK adalah bahwa makin
tinggi dari angka 0 maka indeks terhadap perempuan lebih buruk dari pada laki-laki.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada jenjang SD jumlah siswa perempuan lebih
banyak dari pada laki-laki, sedangkan pada jenjang SMP jumlah laki-laki lebih dominan
daripada perempuan. Sedangkan Indeks Paritas Gender (IPG) yang ideal adalah 1. Hampir
sebanding dengan PG maka IPG APK jenjang SD adalah kurang ideal yaitu 1,02 dan pada
jenjang SMP sebesar 0,95 yang dapat diartikan jumlah perempuan lebih baik daripada
laki-laki. Sedangkan pada aspek kesetaraan dalam hal sekolah swasta dan negeri maka
kesetaraan terbesar terdapat pada jenjang SD untuk memperoleh siswa sebesar 19,08%
sedangkan yang terendah terdapat pada jenjang SMP yang hanya sebesar 34,63%.

27
Grafik 3.14
Indikator Kesetaraan PG dan IPG APK
Kota Serang
Tahun 2022

Berdasarkan standar untuk konversi yang terdapat pada Tabel 3.14 maka indikator
Akses berkeadilan yang telah dikonversi menjadi Nilai yang paling ideal adalah 100 dan
paling buruk adalah 0, kemudian dengan mengambil rata-rata nilai ke-3 indikator tersebut
dihasilkan kinerja Indikator Akses berkeadilan antara layanan SD dan layanan SMP.
Paritas Gender APK (PG APK) di Kota Kota Serang setelah dilakukan konversi
untuk jenjang SD diperoleh nilai 102% sedangkan jenjang SMP memperoleh 95%. Untuk
indikator capaian Indeks Paritas Gender APK
(IPG APK) untuk jenjang SD memperoleh nilai 102 sedangkan jenjang SMP 95. Capaian
kinerja pada indikator Persentase Siswa Swasta (%S-Swt) setelah dilakukan konversi
untuk jenjang SD memperoleh nilai 100,00 begitu pula pada jenjang SMP memperoleh
100,00.
Dengan demikian, secara keseluruhan untuk capaian kinerja pada Indikator Kinerja
Akses Berkeadilan pada jenjang SD memperoleh 102 dan jenjang SMP memperoleh 95.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam capaian kinerja Akses Berkeadilan
untuk memperoleh layanan ternyata jenjang SD dengan hasil terbaik.

28
Tabel 3.12
PERSENTASE KUALITAS SDM, %SB TK, R-S/G, %GL, AL, AU, dan APS
Kota Serang
Tahun 2022

Indikator SD SMP PAUD


%SB TK 100,00
R-S/G 72,30 87,13 81,52
%Glayak 86,89 92,55 40,72
AL 93,72 76,44 0,00
AU 0,80 0,00 0,00
APS 0,04 0,00 0,00

R-S/G 22,13 17,22 9,78

Mewujudkan Pembelajaran Yang Bermutu adalah meningkatkan mutu pendidikan


sesuai lingkup standar nasional pendidikan ; serta memfokuskan kebijakan berdasarkan
pecepatan peningkatan mutu untuk menghadapi persaingan global denga pemahaman akan
keberagaman, dan penguatan praktik baik inovasi
Untuk mengukur capaian layanan pendidikan maka digunakan indikator yaitu :
mutu siswa, mutu guru, dan mutu prasarana. Mutu siswa yang terdiri dari 5 indikator,
mutu guru yang terdiri dari 2 indikator, dan mutu prasarana yang terdiri dari 1 indikator
sehingga terdapat 7 indikator.
- Mutu siswa terdiri dari 6 indikator, yaitu 1) persentase siswa baru SD asal TK
(%SB TK) (khusus SD), 2) angka mengulang (AU), 3) angka bertahan tingkat 5 (SD) atau
angka bertahan (SMP dan SM), 4) angka lulusan (AL), 5) angka putus sekolah (APS), dan
6) rata-rata lama belajar (RLB).
- Mutu guru terdiri dari 2 indikator, yaitu (1) persentase guru layak (%GL), dan 2)
rasio siswa per guru (R-S/G).
- Mutu prasarana terdiri dari 1 indikator, yaitu persentase ruang kelas baik (%RKb).
- Satu indikator lainnya, indikator penunjang, juga didiskusikan untuk
mempermudah penerapan indikator pendidikan pada hal-hal yang lebih umum.

29
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dijabarkan dan dianalisa pada Bab IV dan kajian
terhadap hasil capaian indikator pendidikan terhadap layanan pendidikan serta kinerja
pendidikan maka dapat disimpulkan sebagaimana berikut ini.
Berdasarkan hasil capaian indikator Akses Meluas terhadap layanan pendidikan di
Kota Mojokerto maka untuk indikator Rasio Siswa/Kelas (RS/K) dengan capaian terbaik
terdapat pada jenjang SD. Untuk Rasio Kelas/Ruang Kelas (R-K/RK) dengan capaian
terbaik pada jenjang SD. Dalam kaitannya dengan ketersediaan prasarana sekolah maka
capaian untuk persentase perpustakaan baik (%perpus) dengan capaian terbaik ada pada
jenjang SD. Untuk persentase laboratorium (%lab) terbaik terdapat pada jenjang SMP.
Nilai Indikator Akses Meluas untuk memperoleh layanan pendidikan pada jenjang
SD yang terbaik pada indikator persentase perpustakaan (%Perpus) dan yang terendah
terdapat pada indikator persentase Laboratorium (%Lab). Sehingga secara keseluruhan,
capaian kinerja Indikator Pendidikan pada jenjang SD memperoleh nilai 100 dan termasuk
dalam kategori kinerja Pripurna. Nilai Indikator Akses Meluas untuk memperoleh layanan
pendidikan pada jenjang SMP yang terbaik (%RLab) dan yang terendah terdapat pada
indikator persentase perpustakaan (%Perpus). Sehingga secara keseluruhan, capaian
kinerja ketersediaan pada jenjang SMP memperoleh nilai 100 yang termasuk kategori
kinerja Paripurna.
Berdasarkan capaian pada indikator Angka Partispasi Murni (APM) layanan
pendidikan di Kota Serang maka indikator Angka Partispasi Murni (APM) terbaik pada
jenjang SD. Sedangkan ketercapaian pada indikator Angka Partisipasi Kasar (APK)
terbaik ada pada jenjang SMP. Untuk indikator Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) yang
terbaik ada pada jenjang SMP. Nilai capaian Indikator Angka Masukan Murni
(AMM)/Angka Melanjutkan (AM) yang terbaik ada pada jenjang SMP.
Nilai layanan pendidikan pada jenjang SD dengan capaian terbaik adalah indikator
Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Masukan Murni
(AMM) dan yang terendah ada pada indikator Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS).

30
Sehingga secara keseluruhan capaian kinerja Pendidikan Akses Merata pada jenjang SD
memperoleh nilai melebihi 100 yang termasuk dalam kinerja kategori paripurna.
Nilai layanan pendidikan pada jenjang SMP dengan capaian yang terbaik ada semua
indikator yaitu Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK), Tingkat
Pelayanan Sekolah (TPS) dan Angka Melanjutkan (AM) sehingga secara keseluruhan
capaian kinerja pada jenjang SMP memperoleh nilai 100,00. Sehingga secara keseluruhan
capaian kinerja Indikator Akses Merata pada jenjang SMP memperoleh nilai 100 yang
termasuk dalam kinerja kategori Paripurna.
Berdasarkan hasil capaian layanan pendidikan di Kota Serang maka capaian
indikator Paritas Gender APK (PG APK) dengan capaian terbaik ada pada jenjang SD.
Untuk ketercapaian pada indikator Indeks Paritas Gender (IPG APK) dengan capaian
terbaik ada pada jenjang SD. Sedangkan untuk ketercapaian persentase Siswa Swasta
(%S-Swt) dengan capaian terbaik ada pada jenjang SD dan SMP.
Penilaian terhadap capaian indikator Akses Berkeadilan dalam memperoleh layanan
pendidikan pada jenjang SD dengan capaian yang terbaik ada pada indikator %S-Swt dan
yang terendah ada pada indicator perbedaan gender APK ( PG APK ) sehingga secara
keseluruhan capaian kinerja indikator Akses berkeadilan pada jenjang SD mendapatkan
nilai 98,06 yang termasuk dalam kategori kinerja Paripurna. Untuk penilaian terhadap
capaian indicator Akses Berkeadilan dalam memperoleh layanan pendidikan pada jenjang
SMP dengan capaian yang terbaik ada pada indikator persentase Siswa Swasta (%S-Swt)
dan yang terendah ada pada indikator perbedaan gender APK (PG APK) sehingga kinerja
pada jenjang SMP memperoleh nilai 93,97 yang termasuk dalam kategori kinerja Utama.
Berdasarkan hasil capaian layanan pendidikan di Kota Serang maka capaian pada
indikator Mutu Siswa maka capaian indikator Persentase Siswa Baru TK (%SB TK) pada
jenjang SD sebesar 48,49. Ketercapaian indikator Angka Mengulang (AU) yang terbaik
ada pada jenjang SD. Sedangkan untuk ketercapaian indikator Angka bertahan tingkat 5
(AB5 SD) tercapai sebesar 100. Dan indikator Angka Bertahan (AB) pada jenjang SMP
sebesar 99,90. Sedangkan untuk indikator Angka Lulusan (AL) dengan capaian terbaik
ada pada jenjang SD dan SMP. Pada indikator Angka Putus Sekolah capaian terbaik pada
jenjang SD. Untuk indikator Rata-rata lama belajar dengan capaian ideal ada pada jenjang
SD dan SMP. Penilaian terhadap capaian kualitas layanan pendidikan pada indikator Mutu
Siswa jenjang SD yang terbaik terdapat pada Angka Lulusan (AL) dan terburuk pada
indikator Angka Putus Sekolah (APS) sehingga secara keseluruhan capaian kinerja

31
kualitas pada jenjang SD mendapatkan nilai 99,47 yang termasuk dalam kategori kinerja
Paripurna. Nilai kualitas layanan pendidikan pada jenjang SMP dengan capaian terbaik
ada pada indicator Angka Bertahan (AB) dan yang paling rendah ada pada indicator
Angka Mengulang (AU) sehingga secara keseluruhan capaian kinerja kualitas pada
jenjang SMP memperoleh nilai 99,84 termasuk dalam kategori kinerja Pariourna.
Berdasarkan hasil capaian layanan di Kota Serang maka capaian indikator
Persentase Guru Layak (%GL) terbaik terdapat pada jenjang SD. Untuk ketercapaian pada
indikator Rasio Siswa/Guru (R-S/G) dengan capaian terbaik ada pada jenjang SD.
Penilaian terhadap capaian kualitas layanan pendidikan pada jenjang SD yang
terbaik terdapat pada Rasio siswa perguru (R-S/G) sehingga secara keseluruhan capaian
kinerja kualitas pada jenjang SD mendapatkan nilai 93,88 yang termasuk dalam kategori
kinerja Utama. Nilai kualitas layanan pendidikan pada jenjang SMP dengan capaian
terbaik ada pada indikator Rasio siswa perguru (R-S/G) sehingga secara keseluruhan
capaian kinerja kualitas pada jenjang SD mendapatkan nilai 92,14. Termasuk dalam
kategori kinerja Utama.
Berdasarkan hasil capaian terhadap layanan pendidikan di Kota Serang maka
indikator Mutu Prasarana untuk jenjang SMP telah mencapai penilaian terbaik.
Penilaian secara keseluruhan terhadap capaian indikator Persentase Ruang Kelas
Baik (%RKb) layanan pendidikan pada jenjang SD memperoleh nilai 74,14 dan termasuk
dalam kategori kinerja kurang. Nilai kualitas layanan pada jenjang SMP memperoleh nilai
86,35 dan termasuk dalam kategori kinerja Madya.

B. Saran/Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan secara detail di atas maka


saran/rekomendasi yang perlu dilakukan di masa mendatang dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan yang ada di Kota Serang.

a. Capaian Kinerja jenjang SD pada misi 3 yaitu Indikator Indikator Mutu Prasarana
termasuk kinerja kategori kurang, maka sangat perlu untuk dilakukan peningkatan
pada indikator Persentase ruang kelas baik (%RKb). Peningkatan tersebut dapat
dilaksanakan dengan cara peningkatan kualitas layanan pendidikan di sekolah yaitu
rehabilitasi kelas-kelas yang mengalami kerusakan baik kerusakan ringan atau

32
kerusakan berat sehingga tercipta ruang belajar yang nyaman, kondusif dan proses
belajar mengajar menjadi bermutu.
b. Capaian Kinerja pada jenjang SMP yang terburuk pada misi 3 indikator Mutu Siswa
karena termasuk pada kinerja berkategori kurang, maka sangat perlu untuk
dilakukan peningkatan pada indikator Angka Mengulang (AU) dan Angka Putus
Sekolah (APS). Identifikasi akar persoalan dan sebab akibat banyak terjadinya siswa
tinggal kelas/mengulang dan putus sekolah di jenjang pendidikan dasar, akan sangat
membantu pihak sekolah, khususnya para guru untuk mengolah dan menyusun
mindset pemecahan dan penanggulangannya. Hasil identifikasi penulis terkait
penyebab siswa tinggal kelas dan putus sekolah diantaranya: Lemahnya motivasi
orangtua siswa, Tingkat kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan orang tua
siswa, Lemahnya hubungan komunikasi guru dengan orang tua siswa, Metode
pembelajaran yang menjenuhkan dan Lingkungan sekolah dan kelas yang tidak
menyenangkan. Peningkatan untuk mengatasi anak putus sekolah a dilaksanakan
dengan langkah-langkah menggalakkkan gerakan penuntasan wajib belajar 12 tahun
sebagai wujud pemenuhan hak dasar masyarakat, Pemberian bantuan dana,
Pemberian beasiswa pendidikan bagi masyarakat miskin, Program BSM (Bantuan
Siswa Miskin), Program PIP (Program Indonesia Pintar), menanamkan pentingnya
pendidikan kepada orangtua dan anak didik. Pihak sekolah terutama kepala sekolah
dan guru-guru menyediakan ruang silaturahmi dengan para orang tua siswa untuk
sharing tentang pentingnya pendidikan dan pembahasan mengenai hambatan-
hambatan maju mundurnya pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sugesti-sugeti
positif juga perlu sekali disampaikan kepada orang tua siswa, sehingga para orang
tua siswa bisa berimajinasi dan memiliki harapan kuat tentang keberhasilan anak-
anaknya dan memberikan motivasi kepada anak-anaknya. Penerapan Variasi Model
pembelajaran. da berbagai model pembelajaran untuk terciptanya iklim belajar yang
efektif dan menyenangkan serta terapan ilmunya bisa lebih mudah tercapai oleh
peserta didik
Sehingga dapat diambil kesimpulan apabila nilai-nilai yang kurang dapat dipenuhi
dengan cara tertentu maka diharapkan capaian kinerja pada jenjang SD dan SMP
dapat meningkat. Namun tentunya kita tidak boleh berhenti hanya pada angka dan
data saja, perlu ada kerja nyata secara kontinyu pada berbagai macam aspek dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kota Serang. Sehingga

33
dampak perbaikan yang dilakukan bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat Kota
Serang pada umumnya sebagai pengguna layanan pendidikan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2022. Kota Serang Dalam Angka 2022,


DPA SKPD Kota Serang Tahun 2022 (tidak diterbitkan)
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-Undang Nomor 14, Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Permendiknas 24, Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyan. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Permendiknas 40, Tahun 2008 tentang tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014. Peremendikbud No.137 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020. Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024. Jakarta.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2013. Peraturan Mendikbud Nomor 23, Tahun 2013
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota. Jakarta

35

inprotected.com

Anda mungkin juga menyukai