Anda di halaman 1dari 15

UNIT KEGIATAN

BELAJAR MANDIRI
SISWA
Untuk SMA/MA
Kelas XI Semester 2

SISTEM KOLOID

Nama :…………………………………………

Kelas :…………………………………………

No :…………………………………………
KIM 3.14/4.14/4/14-5

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Kimia
b. Semester : 4
c. Kompetensi Dasar :

3.14 Mengelompok•kan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan


kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari bedasarkan sifat-
sifatnya
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau
melibatkan prinsip koloid

d. Materi Pokok : Lihat dan baca pada Buku Paket

e. Alokasi Waktu : 10 JP (3 Pertemuan)

f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui diskusi, Tanya jawab, penugasan, praktikum, dan analisis, peserta didik
dapat Mengelompok•kan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan
kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari bedasarkan sifat-
sifatnyasehingga peserta didikdapat menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya melalui belajar kimia, mengembangakan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).

g. Materi Pembelajaran
Pengetahuan Materi Pelajaran
Faktual • Sistem koloid terdapat dalam fenomena dan
benda yang ada di sekitar

Konseptual • Pengertian koloid


• Macam koloid
• Sifat koloid
• Pembuatan koloid
Prosedur • Pembuatan koloid

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 1


2. Peta Konsep

3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini,silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah ini.

Apakah kalian suka dengan selai? Selai sering kita


temui dalam kehidupan sehari-hari. Selai disukai
oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun
orang desa. Biasanya selai digunakan sebagai
isian dari roti. Dapatkah kalian menjelaskan tekstur
dari selai? Apakah selai termasuk koloid?

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 2


b. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKB
a)Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran :Erfan Priyambodo KIMIA untuk
SMA/MA Kelas XI,Intan Pariwara halam 249-267. literasi materi dari internet dan buku
lain yang relevan
b) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi melalui
tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih, apabila
kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang
sudah siap untuk mengikuti tes formatifagar kalian dapat belajar ke UKB
berikutnya.
2) Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 3


Kegiatan belajar 1

LARUTAN, KOLOID , SUSPENSI

Berdasarkan literatur yang telah kalian baca, coba tuliskan perbedaan Larutan sejati, Koloid dan
Suspensi

No Sifat Larutan sejati Koloid( Dispersi Koloid) Suspensi


pembeda (dispersi (Dispersi
molekuler) kasar)
1 Diameter
partikel
2 Bentuk
Campuran
3 Jumlah fase
4 Kekeruhan
5 Kestabilan
6 Pengaruh
penyaringan
7 Pengendapan
8

KESIMPULAN :

Setelah kalian memahami perbedaan larutan, koloid dan suspensi silahkan


melanjutkan kekegiatan belajar 2!

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 4


Kegiatan belajar 2
Lengkapilah Tabel -1 contoh-contoh koloid di bawah ini!
Contoh Komponen Koloid Fasa Koloid
Koloid Komponen Fasa 1 Komponen Fasa 2 (Fasa akhir
1 2 terbentuk)
Udara .... Detergen .... cair
larut air

Busa sabun
Batu-batuan .... Udara .... ....

Batu apung
Air .... Udara .... ....

Kabut
Susu cair Cair .... .... ....

Susu
Serbuk padat .... .... ...,
agar-agar

Agar-agar
Tanah .... Udara .... gas

Debu
Pewarna .... .... .... ....
padat

Cat
Karbon .... Karbon .... ….

Intan hitam

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 5


Bandingkan fasa komponen dan fasa koloid pada tabel no 1 serta perhatikan informasi di
bawah ini untuk melengkapi Tabel berikut!
Informasi

Sistem koloid memiliki dua komponen yaitu fasa terdispersi dan medium pendispersi. Fasa
terdispersi merupakan zat yang fasanya berubah (fasa diskontinu) kecuali jika zat yang
dicampur fasanya sama, sedangkan zat yang fasanya tetap atau menjadi fasa akhir koloid
(fasa kontinu) disebut medium pendispersi.

Tabel -2
Contoh Koloid Fasa Terdispersi Medium Tipe / jenis
Pendispersi koloid
Busa sabun gas cair
Batu Apung gas ....
Kabut .... ....
Susu .... ....
Agar-agar ( panas) .... ....
Debu .... ....
Cat .... ....
Intan hitam .... ....

Berdasarkan Tabel no. 2 dan memperhatikan informasi di bawah ini, lengkapilah Tabel 3
berikut berikut!

Informasi
Ada tiga kelompok besar jenis koloid berdasarkan fasa terdispersinya : 1) Sol
adalah jenis koloid dengan fasa terdispersi padat, 2) Emulsi adalah jenis koloid
dengan fasa terdispersi cair, dan 3) Buih atau busa adalah jensi koloid dengan fasa
terdispersi gas.
Sedangkan jika berdasarkan fasa terdispersi maupun medium pendispersinya :
tinggal menambahkan fasa medium pendispersisebagai akhiran pada jenis koloid
sol/emulsi/buih. Contoh : buih + padat

Catatan: untuk medium pendispersi gas biasanya tidak dikatakan emulsi gas tetapi
disebut dengan Aerosol, sedangkan untuk sol gas disebut sebagai Aerosol padat.
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut Gel, Gel dapat terbentuk
dari sol yang zat terdispersinya mengadsorbsi medium pendispersi

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 6


Tabel-3
No Contoh Koloid Jenis Koloid Medium Jenis koloid
Berdasarkan pendispe berdasarkan
Fasa terdispersi rsi Fasa Terdispersi
danMedium
Pendispersi

1 Buih/Busa sabun,kim kocok gas (buih) cair


2 Batu Apung gas(buih) padat Buih padat
3 Kabut,hairspray,awan,parf cair(aerosol) gas Aerosol cair
um semprot
4 Asap,debu diudara
5 Susu, santan, mayones
6 Keju,mentega,semir padat
7 Cat,tinta,Agar agar panas
8 Agar agar .gel rambut
9 Paduan logam, kaca
berwarna.intan hitam

1. Sebutkan perbedaan koloid liofob dan koloid liofil!


…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
2. Mengapa koloid liofil lebih stabil daripada koloid liofob?
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
3. Sebutkan beberapa contoh koloid liofob dan liofil!
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
4. Tentukan mana koloid di bawah ini yang termasuk hidrofil dan mana yang termasuk
hidrofob dengan memberi tanda centang (√) !

Contoh Koloid Hidrofil (Liofil) Hidrofob (Liofob)


Agar-agar
Karbon
Sabun
Tembaga

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 7


Protein
Emas
Belerang

5. Apakah solvatasi atau hidratasi itu?


…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..

6. Bagaimana cara menggumpalkan liofil atau hidrofil?


………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 8


Kegiatan belajar 3

Sifat–sifat koloid

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat, jelas, dan tepat !


A. Efek Tyndal
1. Bagaimana sifat koloid terhadap cahaya ?
…………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang dimaksud dengan efek tyndal ?
…………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana membedakan larutan sejati dari system koloid berdasarkan hamburan cahayanya
?
…………………………………………………………………………………………………
B. Gerak Brown
1. Gerak zig-zag partikel koloid yang dapat diamati dengan menggunakan mikroskop ultra
disebut…….a). gerak ini dapat terjadi sebagai akibat ………b) terhadap partikel koloid.
Gerak ini semakin cepat jika… c) dalam suspensi tidak terjadi gerak ini
karena........... d) sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Makin tinggi suhu makin
cepat Gerak Brown karena................e) sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
2. Apakah penyebab terjadinya Gerak Brown ?
…………………………………………………………………………………………………
3. Apakah Gerak Brown dapat ditemukan pada larutan sejati dan suspensi ?
…………………………………………………………………………………………………

C. Koagulasi Koloid
Pada kegiatan ini akan dipelajari koagulasi koloid.

1. Penggumpalan sistem koloid disebut………….


2. Apakah penyebab terjadinya koagulasi sistem koloid?
…………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan mengapa koloid mengalami koagulasi pada penambahan elektrolit!
…………………………………………………………………………………………………

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 9


4. Berilah beberapa contoh koagulasi koloid karena penambahan elektrolit!
…………………………………………………………………………………………………
D. Muatan Koloid
1. Bagaimana menunjukkan muatan dari suatu koloid?
…………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang menyebabkan partikel koloid tidak stabil?
…………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana sistem koloid mendapatkan muatannya?
…………………………………………………………………………………………………
E. Koloid Pelindung
1. Jelaskan fungsi koloid pelindung!
………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan cara kerja koloid pelindung!
……………………………………………………………………………………………….
F. Dialisis
1. Jelaskan cara pemurnian koloid dengan cara dialisis!
……………………………………………………………………………………………….
2. Jelaskan cara kerja alat pencuci darah (dialisator)!
……………………………………………………………………………………………
G. Elektroforesis
1. Jelaskan apa yang dimaksud elektroforesis!
………………………………………………………………………………………………

2. Apa kegunaan elektroforesis?


………………………………………………………………………………………………
H. Adsorbsi
1. Jelaskan pembentukan muatan positif pada sol Fe(OH)3 !
………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan pembentukan muatan negatif pada sol As2S3!
………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan peristiwa – peristiwa penerapan sifat adsorbsi !
………………………………………………………………………………………………

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 10


Kegiatan belajar 4

Bacalah materi pembuatan koloid berikut dengan penuh konsentrasi!


 Sistem Koloid dapat Dibuat dengan Cara Kondensasi dan Dispersi

Ukuran partikel koloid terletak diantara partikel larutan sejati dan suspensi kasar, sehingga
koloid dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu:

1. cara kondensasi : cara pembuatan sistem koloid dengan mengubah partikel larutan sejati
menjadi partikel koloid
2. cara dispersi: cara pembuatan sistem koloid dengan mengubah partikel-partikel suspensi kasar
menjadi partikel koloid

Kedua cara ini dapat dilukiskan dengan bagan di bawah ini.


Partikel Dispersi Partikel Kondensasi Partikel
suspensi
koloid larutan

I. Cara Kondensasi
Pada cara ini, partikel-partikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang berupa ion, atom,
atau molekul diubah menjadi partikel yang lebih besar, yaitu partikel koloid. Cara ini dapat
dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi
rangkap, atau dengan panggantian pelarut.
a). Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh:
▪ Sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya dengan menggunakan pereduksi
organik formaldehid HCHO.
2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O(l) 2Au(koloid) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq)
▪ Sol belerang dapat dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq) 3S(koloid) + 2H2O(l)

b). Reaksai Hidrolisis


Hidrolisis adalah reaksi antara suatu zat dengan air
Contoh:
▪ Sol Al(OH)3dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air mendidh
AlCl3(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)
▪ Sol Fe(OH) 3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 11


c). Dekomposisi Rangkap
Contoh:
▪ Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S perlahan melalui larutan As2O3 dingin
sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang
As2O3(aq) + 3H2S(g) As2S3(koloid) + 3H2O(l)
▪ Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl encer
AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(koloid) + HNO3(aq)

d). Penggantian Pelarut


Selain dengan cara-cara kimia di atas, koloid juga dapat terjadi dengan cara penggantian
pelarut.
Contoh:
Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk suatu koloid
berupa gel.

II. Cara Dispersi


Cara dispersi melibatkan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi partikel-partikel
berukuran koloid yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya. Cara dispersi
dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga api listrik (cara busur
bredig).
a). Cara Mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai
diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh:
Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu nert
(seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.

b). Cara Peptisasi


Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butirkasar atau dari suatu endapan dengan
bantuan zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi
butir-butir koloid.
Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dll.

c). Cara Busur Bredig


Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam.
Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai
elektroda yang dicelupkan dalam dispersi, kemudian
diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-
mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu
atom-atom tersebut mengalami kondensasi sehingga
membentuk partikel koloid.

 RANGKUMAN
a. Koloid dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu kondensasi dan dispersi
b. Cara kondensasi adalah mengubah partikel larutan sejati menjadi partikel koloid
c. Cara dispersi yaitu cara mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid
d. Cara kondensasi dapat dilakukan dengan cara reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi
rangkap atau penggantian pelarut
e. Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik, peptisasi dan busur bredig.

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 12


Setelah kalian membaca materi di atas, silahkan menjawab pertanyaan dibawah ini !

1. Cara apa saja yang bisa dilakukan untuk membuat sistem koloid, jelaskan perbedaannya?
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada pembuatan sol Fe(OH)3!
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
3. Pembuatan gel dari pencampuran Ca-asetat dengan alkohol 95% merupakan cara kondensasi
yang mana?

…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
4. Jelaskan bagaimana detergen mengemulsi minyak dalam air!
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….

5. Cara kondensasi sering disebut dengan cara kimia, jelaskan mengapa demikian!
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….

6. Apa yang dimaksud dengan cara mekanik dalam pembuatan koloid?

…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………

KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 13


KIM 3.14/4.14/4/14-5 SISTEM KOLOID 14

Anda mungkin juga menyukai