Anda di halaman 1dari 4

Idgham Mitslain atau sering disebut dengan Idgham Mimi

adalah hukum tajwid yang berlaku untuk huruf Mim Sukun (  ‫ ) ْم‬bertemu dengan huruf Mim
Berharakat ( ‫ ُم‬, ‫ ِم‬, ‫ ) َم‬.
Dinamakan Mitslain karena terjadinya pertemuan dua huruf yang makhraj dan sifatnya sama
persis (identik), tapi “dikhususkan” hanya untuk huruf Mim Sukun bertemu Mim Berharakat.  Selain
dari huruf Mim tersebut, maka yang berlaku untuk pertemuan 2 huruf yang sama (Sukun dan
Berharakat) adalah Hukum Idgham Mutamasilain dan Hukum Mad Tamkin.

Dinamakan Idgham karena cara membacanya adalah dengan meleburkan satu huruf ke dalam huruf
setelahnya, atau bahasa lainnya di-tasydid-kan.

Hukum Idgham Mitslain dibaca dengung (makhraj huruf mim-nya mengalun dan jelas) sekitar 1 Alif
hingga 1 1/2 alif atau sekitar 2 – 3 harakat.

Contoh Idgham Mitslain atau Idgham Mimi

ْ ‫ ُم‬ ‫سا َ ْلتُ ْم* ُك ْنتُ ْم‬


‫سلِ ِم ْي َن‬ َ ‫ َما‬ ‫ َمااِ ْنفَقُ ْوا * لَ ُك ْم‬ ‫ َمايَتَقُ ْو َن* ُه ْم‬ ‫لَ ُه ْم‬
56. Al Hamid artinya Maha Terpuji
Tulisan Arab ‫ْال َح ِمي ُد‬
57. Al Muhshi artinya Maha Menghitung

Tulisan Arab ِ ْ‫ْال ُمح‬


‫صى‬
58. Al Mubdi artinya Maha Memulai
Tulisan Arab ‫ْال ُم ْب ِدُئ‬
59. Al Mu’id artinya Maha Mengembalikan ‫ْال ُم ِعي ُد‬ Kehidupan

60. Al Muhyi artinya Maha Menghidupkan ‫ْال ُمحْ ِي ى‬

82. QS. Al-Infitar Terbelah 19 ayat


‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬

 ‫اِ َذا ال َّس َمٓا ُء ا ْنفَطَ َر ۡت‬


Izas samaaa'un fatarat 1. Apabila langit terbelah,

 ‫َواِ َذا ۡال َك َوا ِكبُ ا ْنتَثَ َر ۡت‬


Wa izal kawaakibun tasarat 2. dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,

 ‫َواِ َذا ۡالبِ َحا ُر فُجِّ َر ۡت‬


Wa izal bihaaru fujjirat 3. dan apabila lautan dijadikan meluap,

 ‫َواِ َذا ۡالقُب ُۡو ُر ب ُۡعثِ َر ۡت‬


Wa izal qubuuru bu'sirat 4. dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,

 ؕ‫َعلِ َم ۡت ن َۡفسٌ َّما قَ َّد َم ۡت َواَ َّخ َر ۡت‬


'Alimat nafsum maa qaddamat wa akhkharat

5. (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).

 ‫ك ۡال َك ِر ۡي ِم‬ ُ ‫ٰۤياَيُّهَا ااۡل ِ ۡن َس‬


َ ‫ان َما َغ َّر‬
َ ِّ‫ك بِ َرب‬
Yaaa ayyuhal insaaanu maa gharraka bi Rabbikal kariim

6. Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu
Yang Mahamulia,

 َ‫ك فَ َع َدلَـك‬ َ َ‫الَّ ِذ ۡى َخلَق‬


َ ‫ك فَ َس ٰ ّوٮ‬
Allazii khalaqaka fasaw waaka fa'adalak 7. yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,

 َ َ‫فِ ۡۤى اَىِّ ص ُۡو َر ٍة َّما َشٓا َء َر َّكب‬


ؕ‫ك‬
Fiii ayye suuratim maa shaaa'a rakkabak 8. dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun
tubuhmu.

 ‫َكاَّل بَ ۡل تُ َك ِّذب ُۡو َن بِالد ِّۡي ِن‬


Kalla bal tukazzibuuna bid diin 9. Sekali-kali jangan begitu! Bahkan kamu mendustakan hari
pembalasan.

 َ‫َواِ َّن َعلَ ۡي ُكمۡ لَ ٰحـفِ ِظ ۡين‬


Wa inna 'alaikum lahaa fiziin 10. Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang
mengawasi (pekerjaanmu),

 َ‫ِك َرا ًما َكاتِبِ ۡين‬


Kiraaman kaatibiin 11. yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu),

 َ‫يَ ۡعلَ ُم ۡونَ َما ت َۡف َعلُ ۡون‬


Ya'lamuuna ma taf'aluun 12. mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 ‫اِ َّن ااۡل َ ۡب َرا َر لَفِ ۡى نَ ِع ۡي ۚ ٍم‬


Innal abraara lafii na'iim

13. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh)
kenikmatan,

 َ ‫َواِ َّن ۡالفُج‬


‫َّار لَفِ ۡى َج ِح ۡي ٍم‬
Wa innal fujjaara lafii jahiim 14. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada
dalam neraka.

 ‫َّصلَ ۡونَهَا يَ ۡو َم الد ِّۡي ِن‬


ۡ ‫ي‬
Yaslawnahaa Yawmad Diin 15. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.

 ِٕ ‫َو َما هُمۡ ع َۡنهَا بِغ‬


ؕ َ‫َٓاٮبِ ۡين‬
Wa maa hum 'anhaa bighaaa 'ibiin 16. Dan mereka tidak mungkin keluar dari neraka itu.

 َ ‫َو َم ۤا اَ ۡد ٰرٮ‬
‫ك َما يَ ۡو ُم الد ِّۡي ِن‬
Wa maaa adraaka maa Yawmud Diin 17. Dan tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

 َ ‫ثُ َّم َم ۤا اَ ۡد ٰرٮ‬


ؕ‫ك َما يَ ۡو ُم الد ِّۡي ِن‬
Summa maaa adraaka maa Yawmud Diin

18. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

 ٍ ‫ك نَ ۡفسٌ لِّنَ ۡف‬


ِ ‫س َش ۡيـــًٔا‌ ؕ َوااۡل َمۡ ُر يَ ۡو َم ِٕٮ ٍذ هَّلِّل‬ ُ ِ‫يَ ۡو َم اَل تَمۡ ل‬
Yawma laa tamliku nafsul linafsin shai'anw walamru yawma'izil lillaah

19. (Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala
urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.

Anda mungkin juga menyukai