Anda di halaman 1dari 10

GETARAN LATERAL BALOK

DAN
GETARAN TORSIONAL POROS

DISUSUN

CITRA TIARA BETESDA PASARIBU (210502027)


FERDINAN GAJAH (210502034)
TEUKU MUHAMMAD AKRIM SAYHPUTRA
(210502023)
SANDI PRANATA (210502020)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SAMUDRA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikankesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengansebaik-baiknya. Makalah tentang Analisis Data Penelitian Kuantitatif ini
disusun sebagai salahsatu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Statistik
Pendidikan.Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyakkekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami
tetapberharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu,
kritik dansaran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalamperbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami
ucapkan terimakasih.

Langsa, 12 oktober2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1Pengertian getaran.............................................................................................................................4
1.2 TUJUAN..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1............................................................................................................................................................5
2.2 Getaran Lateral pada balok................................................................................................................6
2.3Tekuk Torsi Lateral..............................................................................................................................6
2.4 Hasil Analisis......................................................................................................................................7
3.1 Getaran Torsi Poros...........................................................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................................................9
3.1............................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Pengertian getaran

Getaran adalah gerak yang terjadi secara bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Syarat


terjadinya getaran ialah benda mengalami kondisi diam apabila tidak menerima gaya gerak.
Selain itu, jarak simpangan terjauh yang timbul secara bolak-balik akibat getaran, selalu sama
bila diukur dari titik tengah.

Getaran merupakan salah satu efek yang terjadi akibat adanya gerak yang diakibatkanadanya
perbedaan tekanan dan frekuensi. Getaran yang berlebih tentunya akan berpengaruh terhadap
peforma maupun umur kekuatan dari suatu komponen.

Getaran yang sering dijumpai adalah getaran akustik. Berdasarkan


frekuensinya, getaran akustik terbagi atas tiga jenis yaitu infrasonik, sonik dan
ultrasonik. Getaran akustik dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Getaran
ultrasonik telah dimanfaatkan untuk kebutuhan bidang ilmu kedokteran seperti terapi
dan sonografi medis (Berg, 2015). Getaran ultrasonik juga dapat digunakan untuk
menguji kelayakan suatu bahan, peralatan, dan komponen mesin (Kuttruff, 2007).
Oleh karena itu getaran merupakan sifat fisis yang harus terukur dan terpantau.

1.2 TUJUAN

Tujuan umum dari penelitian ini adalah Menganalisa Getaran Lateral pada balok dan Getaran
Torsi Poros
BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Getaran yang terjadi pada peralatan yang bergerak atau berputar pada umumnya adalah
getaran lateral dan getaran torsional. Kedua getaran tersebut sangatlah berpengaruh terhadap
umur/ life time alat tersebut. Pada penelitian ini yang dibahas adalah getaran torsional pada
poros jenis cantilever yang berputar. Getaran ini jika terjadi telalu besar maka akan berdampak
pada terjadinya puntiran pada poros yang berakibat pada patahnya poros tersebut.
Berdasarkan kondisi tersebut maka pengamatan getaran torsional berlebih yang terjadi pada
setiap peralatan perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya getaran sehingga dapat  dilakukan
langkah antisipasinya.
Percobaan untuk pengambilan data getaran adalah pada poros kantilever yang diputar.
Pengukuran dilakukan dengan dua metode yaitu analisa dengan digital image processing dan
sudut torsi yang sebenarnya sebagai pembandingnya. Poros diputar dengan mesin pemutar
dengan variasi kecepatan yaitu 55 rpm dan 90 rpm serta diameter poros yaitu 10 mm.
Berdasarkan hasil pengambilan data getaran dan hasil analisis dari kedua metode diatas maka
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengukuran getaran dengan metode Digital Image
Processing setelah validasi dan dibandingkan dengan alat vibration meter ternyata memiliki
selisih nilai yang kecil cenderung sama yaitu selisih kenyataan sebesar 1.0220 pada 55 rpm
sedangkan pada putaran poros 90 rpm menghasilkan selisih sudut puntir dari kenyataan
sebesar 50, sehingga disimpulkan metode ini dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam
pengukuran getaran torsional pada poros kantilever yang berputar.

2.2 Getaran Lateral pada balok

Perancangan balok terhadap stabilitas menurut AISC Specification for the design of steel
building adalah dengan meninjau bagian balok yang tidak tertumpu dan persamaan persamaan
dinyatakan dalam panjang tak tertumpu lateral (unbraced length) (AISC 2010). Persamaan
tersebut berasal dari penelitian tentang balok terlentur pada sebuah balok tunggal yang
terletak diatas sendi dan rol. Pada tumpuan perpindahan rotasi akibat torsi dicegah, tetapi
warping diijinkan terjadi. Diantara sendi dan rol tersebut tidak ada tumpuan lateral.
Pembahasan tentang tekuk torsi lateral selama ini menggunakan model seperti itu. Misalnya
Timoshenko [1963], Chayes (1996). Sejumlah peneliti selalu menggunakan model seperti itu.
Misalnya Mathercod(1983), Park (2004), Raftoyanis (2010), Sapalas (2005), Colin et al (1998).
Belum ada penelitian yang meninjau balok dengan tumpuan lateral yang ditinjau sebagai satu
balok secara keseluruhan. Mengingat stabilitas struktur pada dasarnya adalah stabilitas seluruh
struktur dan stabilitas bagian struktur tersebut berinteraksi dengan bagian lain yang
terintegrasi dengannya, maka perlu ada penelitian tentang stabilitas balok dengan tumpuan
lateral secara keseluruhan. Penelitian ini mempelajari tekuk torsi lateral pada balok dengan
beberapa tumpuan lateral dengan meninjau balok secara keseluruhan.

2.3Tekuk Torsi Lateral

Suatu balok yang tidak mempunyai tumpuan lateral yang mencukupi dan mengalami momen
lentur akan mengalami gejala ketidakstabilan yang disebut tekuk torsi lateral, yaitu suatu gejala
dimana balok tersebut mengalami perpindahan diarah tegak lurus bidang. Tekuk torsi lateral
terjadi pada momen lentur lebih kecil dari pada momen plastis. Tekuk torsi lateral dapat
dicegah terjadinya dengan memberikan tumpuan lateral yang mencegah flens atas mengalami
perpindahan kesamping.
Untuk balok yang mempunyai tumpuan lateral pada beberapa titik diantara kedua ujungnya,
biasanya ditinjau bagian balok yang terletak diantara dua tumpuan lateral, dan ujung kedua
balok tersebut dianggap sendi dan dapat terjadi warping dan kemudian diterapkan persamaan
persamaan seperti diatas. Misalnya balok AB pada Gambar 1f, mempunyai dua tumpuan lateral
diantara titik AB, yaitu titik C dan D. Beban terpusat bekerja ditengah balok. Maka masalah
stabilitas dilakukan dengan meninjau freebody CD. Momen kritis bagian CD dihitung dengan
mengisolasi bagian CD dengan distribusi momen lentur akibat beban terpusat tersebut. Bila
momen lentur yang terjadi lebih kecil daripada momen lentur kritis maka tidak terjadi tekuk
torsi lateral.. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa analisis tekuk torsi lateral pada bagian balok
tersebut dilakukan dengan mengabaikan adanya bagian balok disamping bagian balok yang
ditinjau. Sedangkan masalah stabilitas selalu merupakan masalah stabilitas struktur. Maka
stabilitas balok tersebut sebenarnya harus ditinjau balok AB secara keseluruhan. Bagian balok
dengan momen lentur yang lebih kecil akan membantu stabilitas bagian balok dengan momen
lentur terbesar. Studi ini hendak mempelajari tekuk torsi lateral balok yang mempunyai
tumpuan lateral dengan meninjau bagian balok secara keseluruhan.

2.4 Hasil Analisis

Untuk mempelajari stabilitas balok, dilakukan analisis stabilitas beberapa balok seperti disajikan
pada Tabel 1. Balok berupa build-up beams berbentuk I yaitu WF1000x200x17x11. Kedua
ujungnya ditumpu sendi dan rol. Pada kedua ujung tersebut rotasi torsi dicegah, tetapi warping
dapat terjadi. Pada balok tersebut dipasang beberapa kemungkinan tumpuan lateral. Dalam
Table 1 kolom 5, 0 berarti tidak ada tumpuan lateral, 600-600 artinya tumpuan lateral dipasang
sehingga segmen balok yang tidak tertumpu adalah 600 cm dan 600 cm dan seterusnya.
Kemudian dilakukan analisis tekuk dengan metode elemen hingga untuk besarnya momen
kritis.
3.1 Getaran Torsi Poros

Getaran torsional merupakan salah satu jenis getaran yang dapat terjadi pada mesin-mesin
rotasi. Getaran ini menyebabkan fluktuasi tegangan geser yang dapat menyebabkan gagal lelah
pada komponen mesin rotasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian ini
diusulkan suatu metode pengujian FRF (Fungsi Respon Frekuensi) untuk memperoleh frekuensi
pribadi torsional dengan menggunakan dua buah akselerometer linier dan satu buah palu
impak. Metode ini diuji pada dua perangkat uji, yaitu perangkat uji poros-rotor dan roda gigi
miring. Selain pengujian FRF dari kedua perangkat uji tersebut, dilakukan juga pengukuran peta
spektrum untuk memeriksa kemunculan frekuensi pribadi torsional pada pengukuran getaran
lateral. Dari pengujian FRF yang dilakukan, metode pengujian yang diusulkan dapat digunakan
dengan cukup baik untuk memisahkan frekuensi pribadi translasional dan torsional. Sementara
itu, dari pengukuran getaran lateral diperoleh bahwa frekuensi pribadi torsional muncul pada
peta spektrum lateral.
Secara umum, mesin dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu mesin translasi dan rotasi.
Berdasarkan getaran yang terjadi, mesin translasi mengalami getaran dominan pada arah
lateral maupun aksial sedangkan mesin rotasi dapat mengalami getaran dominan dalam arah
lateral, aksial, maupun torsional. Getaran torsional pada mesin rotasi sering kali diabaikan
karena sulit diukur. Padahal getaran torsional dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi
tegangan geser yang kemudian dapat mengakibatkan gagal lelah pada komponen mesin rotasi
Penelitian mengenai getaran torsional telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya
adalah Schmitz [1] yang telah mengusulkan metode pengujian FRF untuk memperoleh FRF
torsional pada poros dengan menggunakan satu buah akselerometer linier dan satu buah palu
impak. Selain Schmitz, Yun Yang, dkk [2] telah mengusulkan suatu metode pengujian FRF untuk
memperoleh FRF torsional dari sistem pahat bor. Selain Schmitz dan Yun Yang, dkk, penelitian
mengenai getaran torsional juga pernah dilakukan di Laboratorium Dinamika PPAU-IR ITB.
Penelitian mengenai getaran torsional di Laboratorium Dinamika PPAU-IR ITB telah dilakukan
oleh Haleyna [3] pada perangkat uji poros-rotor dan Hendrawan [4] pada perangkat uji roda gigi
miring.
BAB III
PENUTUP

3.1Getaran yang terjadi pada peralatan yang bergerak atau berputar pada umumnya adalah
getaran lateral dan getaran torsional. Kedua getaran tersebut sangatlah berpengaruh terhadap
umur/ life time alat tersebut
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Getaran
https://scholar.unand.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai