HUKUM AGRARIA
Penyusun ;
Akhirnya kami ucapkan terimah kasi kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah serta kami mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak agar di jadikan perbaikan pada penyusunan
makalah yang aka datang.
2
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
BAB 3
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
4
barat.5 Oleh karena hal tersebut maka di butuhkan hukum agraria yang
nasional karena bagi rakyat asli hukum agraria yang masih bersifat
Dualisme tidak menjamin kepastian hukum. Berhubungan dengan itu
maka yang baru itu harus memberi tercapainya fungsi bumi, air dan
ruang angkasa harus sesuai dengan kepentingan rakyat dan negara dan
memenuhi keperluanya sesuai dengan perkembangan zaman dalam
masalah-masalah agraria. Dengan demikian dasar darri hukum agraria
nasional terdapat dalam pasal 1 ayat 1, yang menegaskan bahwa
“seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh
rakyat Indonesia” kemudian dalam ayat 2 Undang-Undang ini “ seluruh
bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dalam wilayan Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa adalah bumi, air ruang angkasa bangsa indonesia dan
merupakan kekayaan nasional”, yang berarti bahwa bumi, air dan ruang
angkasa tidak hanya semata mata menjadi hak dari para pemiliknya
saja tetapi menjadi pula hak bangsa indonesia. Demikian pula tanah-
tanah dan pulau-pulau tidak lah semata mata menjadi hak rakyat asli
dari daerah atau pulau yang bersangkutan saja. Berkaitan dengan hal
tersebut maka hubungan bangsa indonesia semacam hubungan hak
ulayat6, yang di angkat pada tingkatan paling atas mengenai seluruh
wilayah Negara.7 Dalam rangka hak ulayat di kenal adanya hak milik
perseorangan dengan demikian masyarakat yang terikat oleh hukum
adat, segala sesuatu yang berkaitan dengan tanah yang berada dalam
lingkungan wilayahnya memiiliki hak kepenguasaan atas tanah itu.
Undang Undang Pokok Agraria bersandar pada pendirian bahwa untuk
mencapai apa yang di tentukan dalam pasal 33 UUD ayat 3 tidak perlu
dan tidaklah pula pada tempatnya, bahwa negara bertindak sebagai
pemilik negara. Hal ini di jelaskan pula dalam KUHPERDATA pasal 520 “
pekarangan dan benda yang tak bergerak lainya yang tidak di pelihara
dan tidak ada pemiliknya, seperti halnya barang seseorang yang
meninggal dunia tanpa ahli waris atau pewarisanya di tinggalkanya,
adalah milik Negara” ini di sebabkan karena hak milik yang paling kuat
atas tanah memberikan kewenangan untuk mengusai oleh pemiliknya
sesuai dengan ketentuan yang di atur dalam Undang Undang Pokok
Agraria.
5
Ibid, hlm. 26.
6
Hak ulayat adalah kewenangan yang menurut hukum adat di punyai oleh masyarakat
hukum tertentu atas wilayah tertentu yang merupakan wilayah lingkungan hidup para
warganya untuk mengambil manfaat dari sumber daya alam. Definisi ini di dasrkan pada
Peraturan Mentri Agraria/Kepala BPN No. 5 tahun 1999.
7
Ibid, hlm. 28.
5
2.1 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas, maka masalahh yang di kaji dalam
makalah ini adalah :
1. Apa yang di maksud dengan hukum agraria, ruang lingkup serta
landasan hukum di Indonesia ?
2. Bagaimana perkembangan serta sistem dan kondisi hukum agraria di
Indonesia sebelum lahirnya hukum tanah Nasional ?
6
Secara bahasa istilah agraria berasal dari bahasa Latin ‘’Ager” yang
berarti lapangan, pedusunan, wilayah atau tanah Negara. Sejalan
dengan kata itu, “Agger” yang berarti tanggul penanahan, pematangan,
tanggul sungai, reruntuhan tanah, bukit. Dari istilah ini “agraria” tidak
hanya mencakupi tanah atau pertanian melainkan juga hal-hal yang
lebih luas yaitu pedusunan, wilayah, bukit yang terdapat tanaman, air,
sungai, hewan, mineral bahan tambang dan komunitas manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia agraria berarti urusan
pertanian atau tanah pertanian juga urusan pemilik tanah. 8 Dari urain
tersebut maka penyusun menuangkan kajian tentang pengertian, ruang
lingkup, landasan hukum, dan kondisi hukum agraria di Indonesia
sebelum lahirnya hukum tanah nasional, (Undang-Undang Pokok
Agraria).
BAB 2
8
Aal Lukmanul Hakim, Sejarah Hukum Agraria, Bogor.
7
Untuk memulai pembahasan tentang hukum Agraria Nasional, terlebih
dahulu akan di singgung mengenai penmgertian agraria dan pengertian
hukum agraria, sebab kedua pengertian tersebut memilik makna dan
pokok pembahasan yang berlainan. Hal ini merupakan dasar untuk
mempelajari hhukum agraria dan pemahaman dasar tentang Hukum
Agraria Nasional dapat di pahami secara konprehensif. 9
Penyebutan agraria tidak selalu di pakai dalam arti yang sama, secara
etimologi agraria berasal dari bahasa latin “Ager” berarti tanah atau
sebidang tanah dan agrarius berarti perladangan, persawahan,
pertanian,10 dan agrarian (Inggris) yang berarti tanah untuk pertanian.
8
hukum yang bertujuan untuk mengadakan pembagian tanah yang luias
dalam rangka meratakan penguasaan dan pemerataanya.
12
www.jurnalhukum.com/pengertian-hukum-agraria/
13
Rahamat Ramadhani,
14
Ibid, hlm. 8
9
Keseluruhan sumber hukum tanah baik yang bersumber pada Undang
Undang Pokok Agraria maupun yang bersumber pada hukum adat
mempunyai hubungan hukum yang kongkrit, beraspek privat dan publik,
di susun secara sistematis untuk memberikan kepastian hukum
mengenai hak dan kewajiban tanah bagi rakyat seluruhnya.
10
1960 tentang ketentuan pokok-pokok agraria yang di sesuaikan
dengan susunan kehidupan rakyatnya termasuk perekonomianya
yyang masih bercorak agraris bumi, air dan ruang angkasa sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan untuk membangun
masyarakat makmur yang di sandarkan pada asas kerohanian
Negara dan cita cita bangsa yaitu masyarakat yang berkeTuhanan
Yang Maha Esa, kemanusia, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan
sosial maka di susunlah ketentuan-ketentuan Pokok agraria/UUPA
dengan tujuan meletakan dasar-dasar bagi penyusun hukum agraia
nasioanal yang merupakan alat untuk membawa kemakmuuran,
kebahagian dan keadilan bagi negara dan rakyat, terutama rakyat
tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur. Meletakan
dasar dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum
dalam hukum pertanahan. Meletakan dasar-dasar untuk memberikan
kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat.
BAB 3
3.1 KESIMPULAN
Hukum agraria dalam perumusan dari pengertian hukum agraria yang
di dasarkan dalam rumusan Undang Undang Pokok Agraria No. 5/1960,
serta definisi oleh para ahli menjelaskan hukum agraria adalah
11
Gouwgiokssiong dalam buku Agrarian Law 1972, menjelaskan bahwa
merupakan hukum yang identik dengan tanah serta penguasaan atas
sumber daya alam tertentu yang termasuk di dalam definisi agraria.
Secara bahasa istilah agraria berasal dari kata Ager, Agros, Agrius dan
Agrian yang berarti sebidang tanah, atau tanah untuk pertanian.
Soedigno Mertakusumo memberika rumusan hukum agraria adalah
keseluruhan kaidah-kaidah hukum baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis yang mengatur agraria. Agraria secara umum tidak hanya
menyangkut tanah akan tetapi memiliki ruang lingkup yang luas,
dalam undang undang pokok agraria di jelaskan sebagai berikut
Bumi, dalam pasal 1 ayat (4) UUPA adalah permukaan bumi,
termasuk pula tubuh bumi di bawahnya serta berada di bawah
air.
Air, pengertian air menurut pasal (1) ayat 5 UUPA adalah air
yang berada di perairan pedalaman maupun laut wilayah
Indonesia.
Ruang ankasa, pengertian ruang angkasa dalam pasal (1) ayat 6
UUPA adalah ruang di atas bumi Indonesia selanjutnya di
jelaskan dalam pasal (48) UUPA yang meliputi ruang di atas bumi
mengandum tenaga dan unsur unsur yang dapat di gunakan
untuk usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan
kesuburan bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.
Bertalian dengan hubungan antara bangsa dan bumi, air serta udara maka
hukum agraria tidak hanya terbatas pada tanah, hal ini sejalan dengan apa
yang di kemukakan oleh Yan Pramada Puspa bahwa hukum agraria sebagai
ketentuan ketentuan keseluruhan dari hukum perdata, hukum tata negara,
dan hukum administrasi negara yang mengatur hubungan hubungan antar
orang termasuk badan hukum, dengan bumi air dan ruang angkasa di
seluruh wilayah wilayah negara yang mengatur pula wewenangnya.
12
mengambil tidakan dari masalah maslah agraria dan mengambil
tindakan tindakan dari masalah agraria yang timbul.
DAFTAR PUSTAKA
13
- Boedi Harsono S.H. 1973, Jakarta, Hukum Agraria Indonesia Himpunan
Peraturan Peraturan Indonesia, Djambatan.
- Kartini Muljadi&Gunawan Widjaja, 2004, Seri Hukum Harta Kekayaan
Hak Hak Atas Tanah, Jakarta, Kencana Prenamedia Grop.
- Rujukan artikel web
Wibowo T. Sunardi, Pengertian Hukum Agraria, Jurnal Hukum, 2012, di
kutip pada 4 september 2021.
https://www.jurnalhukum.com/pengertian-hukum-agraria/
- Subhan Zein, Reformasi Agraria Dari Dulu Hingga Sekarang DI
Indonesia, Media Online, di kutip pada 4 september 2021.
file:///C:/Users/Admi/Documents/garuda1648257.pdf
- Herdian Nuryadin, Pengertian Hukum Agraria Dan Hukum Tanah, Law
Oficce Indonenesia, 2018, di kutip pada 6 september 2021.
https://lawofficeindonesia.com/2018/04/10/pengertian-hukum-
agraria-dan-hukum-tanah/
14