Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN AKTUARIS DALAM PERUSAHAAN ASURANSI

MATA KULIAH PENGANTAR PROFESI AKTUARIS

DOSEN PENGAMPU:

Prof. Dr. Isnani Darti, S.Si., M.Si.

Fery Widhiatmoko, S.Pd., M.Sc.

Disusun oleh:

KELOMPOK 6

Raina Tifarashida Nugraha [205091000111008]


Putu Amayda Riana Artha [205091000111016]
Aribawa Akmal Bagaskara [205091000111019]
Nada Zahira [205091001111018]
Haura Zarifa Jamilah [205091007111017]

PROGRAM STUDI ILMU AKTUARIA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan tim penyusun kesempatan
untuk menyelesaikan tugas makalah Pengantar Profesi Aktuaris yang berjudul ”Peran Aktuaris dalam
Perusahaan Asuransi”. Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, petunjuk, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, tim penyusun menyampaikan
terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Isnani Darti, S.Si., M.Si. dan Fery Widhiatmoko, S.Pd., M.Sc selaku dosen mata kuliah
Pengantar Profesi Aktuaris yang telah memberikan bimbingan, saran, dan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini.
2. Anggota kelompok 6 yang telah bersedia aktif mengambil bagian dalam penyelesaian makalah
ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan
bantuan hingga selesainya penulisan makalah ini.

Dengan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, tim Penyusun menyadari bahwa makalah yang
dibuat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, tim penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi semua pihak.

Malang, 03 Mei 2023

Tim Penyusun
PERAN AKTUARIS DALAM PERUSAHAAN ASURANSI

Eratnya Hubungan Ilmu Aktuaria dengan Asuransi

Asuransi adalah suatu produk yang dirancang sebagai proteksi kerugian finansial akibat dari
peristiwa acak yang mengancam keberlangsungan kehidupan seseorang (Bowers dkk., 1997). Di
Indonesia, asuransi terdiri dari asuransi swasta seperti Prudential, AIA, dan Allianz serta asuransi milik
pemerintah seperti BPJS dan Jasa Raharja. Suatu polis asuransi terdiri dari dua pihak. Pihak perusahaan
disebut sebagai penanggung dan pihak nasabah disebut sebagai pemegang polis atau tertanggung. Pihak
tertanggung wajib membayarkan suatu dana dalam bentuk premi secara berkala kepada penanggung
sesuai dengan jumlah yang telah disetujui saat pembuatan polis. Bowers dkk. (1997) menyatakan seorang
pemegang polis akan mendapatkan bantuan finansial sesuai dengan jumlah kerugian yang dideritanya dari
pihak perusahaan apabila suatu kondisi merugikan tertentu terjadi dalam hidupnya.
Asuransi dapat menjamin berbagai peristiwa buruk seperti masalah kesehatan seseorang,
kecelakaan bermotor, kebakaran rumah, dan sejenisnya. Oleh karena itu, terdapat berbagai jenis asuransi,
seperti asuransi kendaraan bermotor, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi properti, dan
asuransi jiwa. Di Indonesia, pengguna asuransi cenderung semakin meningkat. Berdasarkan data Asosiasi
Asuransi Jiwa Indonesia dalam Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal I Tahun 2022, jumlah
tertanggung asuransi jiwa mencapai 75,45 juta jiwa. Jumlah ini meningkat sebesar 18,1% jika
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya asuransi tentunya memberikan
suatu dampak kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi diharuskan untuk mengikuti
perkembangan tren pasar dalam menentukan produk asuransi agar tidak kalah saing dengan perusahaan
lainnya. Peran dan jasa seorang aktuaris profesional sangat dibutuhkan dalam pekerjaan ini. Menurut
Persatuan Aktuaris Indonesia, aktuaris adalah seseorang yang mampu menyelesaikan persoalan bisnis dan
risiko. Aktuaris bekerja dengan menerapkan dan menghubungkan berbagai ilmu lainnya, termasuk
matematika, teori peluang, statistika, ilmu keuangan, ekonomi, dan ilmu komputer (Harahap dan Nur,
2022).
Aktuaris dapat bekerja pada berbagai bidang dan perusahaan, seperti memberikan jasa di aktuaris
publik, risk manager di perbankan atau perusahaan investasi, dan aktuaris di perusahaan asuransi.
Umumnya, perusahaan diwajibkan memiliki minimal satu aktuaris, tetapi perusahaan-perusahaan besar
dapat memiliki satu tim aktuaria yang terdiri dari 3 atau lebih aktuaris. Hal ini menunjukkan bahwa
peluang pekerjaan sebagai seorang aktuaris masih terbuka lebar khususnya untuk mahasiswa di bidang
Ilmu Aktuaria.

Definisi Umum Aktuaris

Menurut website resmi Persatuan Aktuaris Indonesia (2023), aktuaris adalah seorang ahli yang
dapat mengaplikasikan teori matematika, probabilita dan statistika, serta ilmu ekonomi dan keuangan
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan aktual pada sebuah bisnis khususnya yang berhubungan dengan
risiko. Masalah bisnis tersebut dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi di masa depan, kemungkinan
peristiwa tersebut terjadi, kapan peristiwa tersebut akan terjadi dan berapa jumlah dana yang perlu
disisihkan untuk mengatasi biaya yang muncul jika peristiwa tersebut terjadi. Seorang Aktuaris umumnya
bekerja di industri keuangan, seperti perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi umum, perusahaan
asuransi kesehatan, dana pensiun, konsultan aktuaria dan investasi. Banyak pula Aktuaris yang telah
merambah di bidang-bidang lain yang terkait dengan pengelolaan risiko yang memerlukan kemampuan
analisa dan logika yang kuat. Melalui pengalaman kerja, aktuaris akan memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai bisnis komersial dan keuangan serta memiliki pemahaman teknik yang mendalam pada bidang
sesuai dengan industri dimana Aktuaris bekerja. Selain itu sangatlah penting bagi aktuaris untuk juga
memiliki kemampuan berkomunikasi sehingga dapat membantu mengkomunikasikan ide-ide aktuaria
kepada non aktuaris yang membutuhkan.

Beberapa Organisasi Profesi Aktuaris

1. IAA (International Actuarial Association)


Didirikan pada tahun 1895, dan direformasi pada tahun 1998 dengan konstitusi baru, International
Actuarial Association (IAA) adalah asosiasi asosiasi aktuaria profesional dunia, dengan sejumlah bagian
minat khusus untuk aktuaris individu. IAA ada untuk mendorong pengembangan profesi global, yang
diakui kompeten secara teknis dan dapat diandalkan secara profesional, yang akan memastikan bahwa
kepentingan publik dilayani (International Actuarial Association, 2023).

2. SOA (Society of Actuaries)


Society of Actuaries (SOA) adalah organisasi profesional aktuaria terbesar di dunia dengan lebih
dari 30.000 aktuaris sebagai anggota yang didirikan pada tahun 1889. Misi SOA adalah melalui
pendidikan dan penelitian, SOA memajukan aktuaris sebagai pemimpin dalam mengukur dan mengelola
risiko untuk meningkatkan hasil keuangan bagi individu, organisasi, dan publik. Visi SOA adalah
menciptakan aktuaris profesional yang sangat dicari untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan
solusi terhadap masalah keuangan yang kompleks (Society of Actuaries, 2023).

3. CAS (Casualty Actuarial Society)


Casualty Actuarial Society (CAS) adalah organisasi internasional terkemuka untuk kredensial dan
pendidikan profesional. Didirikan pada tahun 1914, CAS adalah satu-satunya organisasi aktuaria di dunia
yang berfokus secara eksklusif pada risiko properti dan kecelakaan serta melayani lebih dari 9.000
anggota di seluruh dunia. Anggota CAS adalah pakar di bidang asuransi properti dan kecelakaan,
reasuransi, keuangan, manajemen risiko, dan manajemen risiko perusahaan. Profesional yang dididik oleh
CAS memberdayakan bisnis dan pemerintah untuk membuat keputusan strategis, keuangan, dan
operasional yang terinformasi dengan baik (Casualty Actuarial Society, 2023).

4. CCA (Conference of Consulting Actuaries)


Didirikan pada tahun 1950 sebagai Konferensi Aktuaris dalam Praktek Publik, hari ini Konferensi
Aktuaris Konsultasi memiliki lebih dari 1500 anggota di Amerika Serikat dan Kanada yang menyediakan
layanan di bidang kehidupan, kesehatan, kecelakaan dan pensiun. CCA adalah organisasi oleh aktuaris,
untuk aktuaris. CCA menyediakan pendidikan berkualitas dan memfasilitasi jaringan di antara para
pemimpin yang mapan dan bercita-cita tinggi dalam komunitas konsultan aktuaria. CCA didedikasikan
untuk mendukung kebutuhan profesional dan kesuksesan karir aktuaris konsultan (Conference of
Consulting Actuaries, 2023).

5. PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia)


Persatuan Aktuaris Indonesia disingkat PAI atau dalam bahasa Inggris disebut The Society of
Actuaries of Indonesia adalah organisasi nasional dari profesi aktuaris di Indonesia yang berdedikasi
untuk memberikan pelayanan kepada khalayak umum dan anggotanya. PAI didirikan pada tanggal 19
Oktober 1964 dengan jumlah 25 anggota pada saat itu. Selama bertahun-tahun, peraturan pemerintah
mengenai industri asuransi dan dana pensiun yang memerlukan keahlian seorang FSAI telah berkontribusi
pada pertumbuhan profesi aktuaris di Indonesia dan menghasilkan pengakuan pemerintah terhadap gelar
Fellowship of the Society of Actuaries of Indonesia (FSAI).
PAI mengeluarkan petunjuk Standar Praktik Aktuaria dan Kode Etik Aktuaris yang berisi
panduan praktek yang profesional dan standar kode etik yang harus dijalankan. Petunjuk ini membantu
para anggota mengenai standar profesional yang dianggap wajar dilakukan dalam berbagai kesempatan
yang mereka hadapi. PAI juga mengeluarkan petunjuk mengenai proses pendisiplinan anggota untuk
memastikan kepatuhan pada praktek profesional dan standar kode etik para anggotanya. PAI telah
menjadi anggota International Actuarial Association (IAA) sejak tahun 2007. Sebagai anggota organisasi
internasional, PAI mewakili aktuaris-aktuaris Indonesia di kancah internasional dan bekerja sama dengan
organisasi aktuaria lainnya atas dasar kepentingan bersama.

6. DAI (Dewan Asuransi Indonesia)


Dewan Asuransi Indonesia (DAI) adalah lembaga koordinasi pendidikan asuransi, penelitian
pengembangan, pengelolaan publikasi asuransi dan koordinasi kegiatan lintas asosiasi dan tugas lainnya
yang dipandang penting dan perlu. DAI berkedudukan di Jakarta, beranggotakan asosiasi industri
perasuransian dan memiliki partner dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, fokus kegiatan DAI
bersifat koordinatif terkait berbagai permasalahan untuk keseluruhan kepentingan anggota asosiasi
perasuransian sehingga tidak tumpang tindih dengan kegiatan asosiasi anggotanya. Selain beranggotakan
asosiasi industri perasuransian, DAI juga memiliki partner baik domestik maupun internasional dalam
menjalankan tugasnya. DAI memiliki dua komisi yaitu Komisi Pendidikan dan Komisi Komunikasi &
Publikasi.

7. AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia)


Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) adalah suatu organisasi yang didirikan oleh Dewan
Asuransi Indonesia (DAI) yang menaungi perusahaan asuransi umum dan perusahaan reasuransi di
Indonesia. AAUI saat ini memiliki 82 anggota, yang terdiri dari perusahaan Asuransi umum/kerugian dan
perusahaan reasuransi ( 72 Perusahaan Asuransi & 7 perusahan reasuransi, dan 3 Anggota Luar Biasa ),
serta memiliki 32 cabang yang tersebar dan beroperasi di seluruh wilayah di Indonesia. AAUI merupakan
organisasi yang menjalankan segala usahanya bersifat nirlaba dan dengan senantiasa menaati segala
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

8. AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia)


Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia adalah induk organisasi bagi industri asuransi jiwa di Indonesia.
AAJI bertujuan menjadi wadah dan penyalur aspirasi perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia
untuk menciptakan, memelihara serta memupuk kerja sama yang saling memberi manfaat untuk
pengembangan usaha asuransi jiwa di Indonesia. AAJI juga merupakan sarana untuk berkomunikasi,
penyaluran aspirasi dan peningkatan profesionalisme para pelaku asuransi jiwa dan reasuransi di
Indonesia, sekaligus menjadi mitra pemerintah Republik Indonesia dalam hal pembinaan dan pengawasan
kegiatan usaha asuransi jiwa dan reasuransi yang berkontribusi pada perekonomian nasional.

9. AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia)


AASI atau bisa disebut Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia adalah perkumpulan perusahaan -
perusahaan asuransi syariah dan reasuransi syariah Indonesia. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
(AASI) memiliki visi menjadikan tenaga kerja asuransi syariah yang tersertifikasi secara objektif,
kredibel, dan terpercaya. AASI melayani dan membantu perusahaan asuransi syariah untuk pengurusan
dokumen yang membutuhkan persetujuan dari asosiasi terkait.

Kode Etik Profesi Aktuaris

Aktuaris merupakan sebuah profesi oleh karena itu, sikap profesionalisme dibutuhkan untuk
menjadi seorang aktuaris untuk menjalankan kewajiban pekerjaannya. Pemberian gelar pada profesi
aktuaris memberikan reputasi dan ciri khas dengan harapan dapat menumbuhkan kepercayaan bagi
masyarakat Indonesia mengenai profesi aktuaris. Dalam menjalankan tugasnya kode etik aktuaris diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/ PMK.01/ 2020. Kode etik aktuaris di
Indonesia diatur oleh Persatuan Aktuaris Indonesia yaitu:
1. Dalam menyediakan Jasa Aktuaria, Anggota wajib bertindak dengan penuh integritas,
menjunjung tinggi reputasi profesi, dan tidak merugikan kepentingan masyarakat.
2. Anggota wajib menghindari publisitas mengenai Jasa Aktuaria yang mengarah pada keuntungan
yang tidak wajar, tidak dapat dibuktikan kebenarannya atau menyesatkan.
3. Anggota wajib melakukan langkah-langkah yang relevan untuk memastikan bahwa Jasa Aktuaria
Yang diberikannya tidak digunakan untuk menyesatkan pihak lain.
4. Anggota menyediakan Jasa Aktuaria hanya jika memiliki kompetensi dan pengalaman yang
cukup dan sesuai untuk menyediakan Jasa Aktuaria tersebut.
5. Anggota wajib memastikan bahwa Jasa Aktuaria yang disediakannya atau yang disediakan pihak
lain di bawah arahannya sesuai dengan standar praktik aktuaria yang berlaku.
6. Anggota dilarang memberikan Jasa Aktuaria yang melibatkan konflik kepentingan, aktual
ataupun potensial, kecuali jika konflik kepentingan tersebut telah dikemukakan secara terbuka
kepada Klien Atau Pemberi Kerja, atau calon Klien atau Pemberi Kerja, dan kemampuan
Anggota untuk bertindak secara fair tidak diragukan oleh Klien atau Pemberi Kerja, atau calon
Klien atau Pemberi Kerja.
7. Dalam melakukan Komunikasi Jasa Aktuaria, Anggota wajib menyatakan secara jelas bahwa
dirinya adalah pihak yang bertanggung jawab atas hasil-hasil dari Jasa Aktuaria dan bahwa
dirinya bersedia memberi informasi atau penjelasan tambahan mengenai ruang lingkup, metode
dan data terkait dengan Jasa Aktuaria kepada Klien atau Pemberi Kerja.
8. Dalam melakukan Komunikasi Jasa Aktuaria, Anggota wajib menyatakan secara jelas Klien atau
Pemberi Kerja yang berhak menggunakan hasil hasil dari Jasa Aktuaria dan kapasitas Anggota
Dalam memberikan Jasa Aktuaria tersebut.
9. Anggota wajib mengemukakan secara tertulis dan tepat waktu kepada Klien atau Pemberi
Kerja,atau calon Klien atau Pemberi Kerja, mengenai penghasilan yang telah atau akan diterima
dari pihak lain oleh Anggota atau lembaga tempat Anggota tersebut bekerja, terkait dengan Jasa
Aktuaria yang telah diberikan Anggota kepada Klien atau Pemberi Kerja atau akan diberikan
kepada calon Klien atau Pemberi Kerja.
10. Anggota wajib merahasiakan informasi yang diperolehnya dalam rangka pemberian Jasa
Aktuaria,kecuali jika dirinya telah diberi wewenang untuk mengemukakan informasi tersebut
oleh Klien atau Pemberi Kerja, atau diwajibkan oleh perundang-undangan untuk mengemukakan
informasi tersebut.
11. Dalam memberikan Jasa Aktuaria, Anggota wajib bersikap santun, saling menghormati dan,
apabila diperlukan, siap bekerja sama dengan Anggota lain untuk kepentingan Klien atau Pemberi
Kerja.
12. Dalam hal Anggota diminta untuk menyediakan Jasa Aktuaria yang sebelumnya diberikan oleh
Anggota lain, ia wajib mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan Anggota lain tersebut
guna memastikan kewajaran baginya untuk menerima permintaan Klien atau Pemberi Kerja.
13. Dalam hal Anggota mengetahui terjadinya pelanggaran Kode Etik oleh Anggota lain, Anggota
yang disebut pertama wajib mendiskusikan pelanggaran tersebut dan upaya untuk memperbaiki
keadaan dengan Anggota yang disebut kedua, dan apabila Anggota yang disebut kedua menolak
untuk melakukan diskusi, atau menolak melakukan upaya untuk memperbaiki keadaan, atau
upaya yang dilakukan tidak memperbaiki keadaan, maka Anggota yang disebut pertama wajib
melaporkan pelanggaran tersebut kepada Pengurus.
14. Anggota wajib mematuhi prosedur disiplin yang ditetapkan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia,
dan wajib mematuhi setiap keputusan yang ditetapkan melalui prosedur disiplin tersebut.

Aktuaris pada Asuransi Kesehatan

Profesi aktuaris adalah profesi yang bertanggung jawab dalam mengelola risiko keuangan di
perusahaan. Salah satu bidang yang menjadi fokus dari profesi ini adalah asuransi kesehatan. Asuransi
kesehatan adalah bentuk perlindungan finansial yang memberikan manfaat kesehatan kepada pemegang
polis dan keluarganya dalam hal terjadi kebutuhan pengobatan atau perawatan kesehatan. Dalam bidang
asuransi kesehatan, peran aktuaris sangat penting dalam menghitung premi, menentukan manfaat, dan
merancang produk asuransi kesehatan yang tepat.
Aktuaris memainkan peran penting dalam asuransi kesehatan karena mereka bertanggung jawab
untuk mengelola risiko keuangan yang terkait dengan bisnis asuransi kesehatan. Aktuaris bertanggung
jawab untuk membuat perhitungan matematis yang akurat untuk menentukan premi dan manfaat yang
diberikan oleh produk asuransi kesehatan.
Aktuaris juga memainkan peran penting dalam merancang produk asuransi kesehatan yang tepat.
Mereka menganalisis data statistik dan melakukan studi aktuaria yang mendalam untuk memahami risiko
kesehatan dan perilaku konsumen terkait penggunaan asuransi kesehatan. Berdasarkan hasil analisis
tersebut, aktuaris dapat mengidentifikasi produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen dan memberikan perlindungan finansial yang efektif.
Dalam bisnis asuransi kesehatan, terdapat beberapa jenis produk asuransi kesehatan yang dapat
ditawarkan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis produk asuransi kesehatan yang umum
ditawarkan:

1. Asuransi Kesehatan Individu


Asuransi kesehatan individu adalah produk asuransi yang dirancang untuk menawarkan
perlindungan kesehatan bagi individu. Produk ini memberikan manfaat finansial yang dapat digunakan
untuk membayar biaya medis atau rumah sakit. Premi yang harus dibayar oleh pemegang polis ditentukan
oleh aktuaris berdasarkan risiko kesehatan individu.

2. Asuransi Kesehatan Keluarga


Asuransi kesehatan keluarga adalah produk asuransi yang dirancang untuk memberikan
perlindungan kesehatan kepada keluarga. Produk ini memberikan manfaat finansial yang dapat digunakan
untuk membayar biaya medis atau rumah sakit bagi anggota keluarga. Premi yang harus dibayar oleh
pemegang polis ditentukan oleh aktuaris berdasarkan risiko kesehatan keluarga.

3. Asuransi Kesehatan Perusahaan


Asuransi kesehatan perusahaan adalah produk asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
karyawan mereka. Produk ini memberikan manfaat finansial yang dapat digunakan untuk membayar
biaya medis atau rumah sakit bagi karyawan dan keluarganya. Premi yang harus dibayar oleh perusahaan
dan karyawan tersebut juga ditentukan oleh aktuaris.

Aktuaris pada Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa merupakan jenis asuransi yang juga menjadi salah satu fokus aktuaris, yang mana
asuransi ini bertujuan untuk menanggung risiko yang berkaitan dengan jiwa seseorang. Dalam hal ini,
pihak tertanggung atau pemegang polis membayarkan sejumlah dana yang nantinya akan dibayarkan oleh
pihak penanggung (perusahaan asuransi jiwa) apabila seseorang yang tertanggung mengalami
kejadian-kejadian yang termasuk dalam tanggungan asuransi. Perusahaan asuransi dapat membayar atau
memberikan manfaat kepada pihak tertanggung dalam bentuk uang, barang, ataupun jasa sesuai dengan
kesepakatan polis.
Terdapat beberapa jenis asuransi jiwa, yakni asuransi jiwa berjangka (term life insurance),
asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance), asuransi jiwa dwiguna (endowment), dan asuransi jiwa
unit link. Asuransi jiwa berjangka adalah jenis produk asuransi jiwa yang mana santunan diberikan
apabila tertanggung meninggal dunia dalam jangka waktu yang telah disepakati di polis. Salah satu ciri
asuransi jiwa berjangka adalah nilai premi yang relatif rendah, tetapi proteksi yang diberikan dapat
maksimum. Selanjutnya asuransi jiwa seumur hidup, yakni jenis produk asuransi jiwa yang memberikan
manfaat pertanggungan seumur hidup, umumnya sampai dengan usia 99 tahun. Asuransi jiwa dwiguna
adalah jenis produk asuransi jiwa yang membayar santunan kematian apabila tertanggung meninggal
dalam masa asuransi dan membayar manfaat habis kontrak apabila tertanggung masih hidup hingga masa
asuransi berakhir. Terakhir, asuransi jiwa unit link yang mana merupakan produk asuransi jiwa yang
memberikan manfaat berupa proteksi asuransi jiwa dan nilai tunai sesuai dengan aset investasinya.
Secara umum, peran aktuaris dalam asuransi jiwa sama dengan pada jenis asuransi lainnya, tetapi
terdapat beberapa detail yang menjadi fokus aktuaris asuransi jiwa. Salah satu contohnya ialah dalam
pengembangan tabel mortalita. Tabel mortalita merupakan tabel yang berisi data kematian dan peluang
meninggalnya anggota populasi dalam kelompok umur, yang mana tabel ini digunakan dalam
perhitungan-perhitungan. Selain itu, aktuaris pada asuransi jiwa juga melakukan perhitungan premi
dengan beberapa asumsi dan kondisi yang perlu dipertimbangkan, menentukan cadangan teknis untuk
keberlangsungan perusahaan asuransi jiwa, serta merancang produk-produk baru pada asuransi jiwa.

Aktuaris pada Asuransi Umum

Apabila dikaji dan diperhatikan lebih dalam, sebenarnya seorang aktuaris tidak hanya dibutuhkan
pada asuransi kesehatan dan asuransi jiwa saja. Salah satu contoh bidang pekerjaan lainnya yang dapat
ditekuni sebagai seorang aktuaris adalah bidang asuransi umum. Asuransi umum adalah jasa
pertanggungan risiko yang bertanggung jawab kepada pihak tertanggung saat terjadi kerugian, kerusakan,
dan biaya yang timbul karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti (IFG Life, 2021). Berbeda
dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang berfokus pada keadaan fisik pihak tertanggung,
asuransi umum berfokus pada objek kepemilikan atau harta benda dari tertanggung. Menurut Generali
Indonesia (2020), jenis asuransi umum meliputi asuransi kendaraan bermotor, asuransi properti dan
bisnis, asuransi kebakaran, dan asuransi perjalanan.
Pada asuransi umum, aktuaris bertugas pada bagian perhitungan premi dan manajemen risiko.
Perhitungan premi pada asuransi umum sedikit berbeda dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Biasanya, premi pada asuransi umum tidak dikenakan secara terang-terangan kepada pihak tertanggung,
melainkan dikemas dalam bentuk pembayaran lain, seperti pada asuransi kecelakaan kendaraan bermotor
Jasa Raharja yang bentuk preminya berupa pembayaran samsat rutin.

Pentingnya Keberadaan dan Peran Aktuaris di Perusahaan Asuransi

Saat ini, aktuaris mempunyai prospek kerja yang cukup luas di sektor jasa keuangan. Salah satu
contoh prospek kerja yang paling umum didengar bagi seorang aktuaris adalah prospek kerja di
perusahaan asuransi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa jumlah aktuaris yang
diperlukan oleh perusahaan di Indonesia masih dikatakan minim atau sedikit. Sehingga, minimnya jumlah
aktuaris di Indonesia mengakibatkan profesi aktuaris menjadi salah satu profesi yang paling dicari oleh
perusahaan khususnya bagi perusahaan asuransi. Pentingnya peran aktuaris di perusahaan asuransi
didukung oleh adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai kewajiban bagi perusahaan
asuransi untuk mempunyai minimal seorang aktuaris di masing-masing perusahaan. Oleh karena itu,
keberadaan dan peran seorang aktuaris kini dapat dikatakan sangat penting dan juga sangat dibutuhkan
bagi perusahaan asuransi.
Tugas atau peran dari seorang aktuaris yang bekerja di perusahaan asuransi, di antaranya yaitu
merancang produk asuransi, menetapkan biaya premi, menghitung risiko keuangan, menentukan nilai
manfaat, serta menganalisis peristiwa atau kejadian yang akan terjadi di masa depan. Oleh sebab itu,
apabila perusahaan asuransi tidak memiliki tenaga kerja aktuaris maka perusahaan asuransi diperkirakan
akan mengalami kebangkrutan. Hal tersebut dapat terjadi akibat dari perusahaan asuransi yang tidak
memiliki tenaga kerja aktuaris yang berperan untuk mencari tahu apakah besarnya harga premi yang harus
dibayarkan oleh pihak pemegang polis sudah dikatakan cukup untuk memenuhi pembayaran klaim yang
akan terjadi di masa depan. Untuk itu, perusahaan asuransi memang sudah seharusnya diwajibkan untuk
memiliki satu tenaga aktuaris yang bertugas untuk menganalisis dan memprediksi peristiwa-peristiwa
yang mungkin akan terjadi di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Media Asuransi News. 2021. Wow! Ada 13 Asosiasi di Industri Asuransi, Apa Saja?
https://mediaasuransinews.co.id/news-in-brief/wow-ada-13-asosiasi-di-industri-asuransi-apa-saja.
Diakses 4 Mei 2023.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. 2022. Jumlah Tertanggung Tumbuh 18,1%, Industri Asuransi Jiwa
Melindungi 75,45 Juta Masyarakat Indonesia di Kuartal I-2022.
https://aaji.or.id/NewsEvent/jumlah-tertanggung-tumbuh-industri-asuransi-jiwa-melindungi-7545
-juta-masyarakat-indonesia-di-kuartal-i-2022. Diakses 3 Mei 2023.

Bowers, N. L., H. U. Gerber, J. C. Hickman, D. A. Jones, dan C. J. Nesbitt. 1997. Actuarial Mathematics.
Edisi ke-2. The Society of Actuaries. Illinois.

Casualty Actuarial Society. 2023. https://www.casact.org/. Diakses 4 Mei 2023.

Conference of Consulting Actuaries. 2023. About CCA. https://www.ccactuaries.org/about-cca. Diakses 4


Mei 2023.

Generali Indonesia. 2020. Mengenal Asuransi Umum di Indonesia Beserta Jenisnya.


https://www.generali.co.id/id/healthyliving/detail/427/mengenal-asuransi-umum-di-indonesia-bes
erta-jenisnya. Diakses 8 Mei 2023.

Harahap, M. R. dan N. A. B. Rahmani. 2022. Aspek Aktuaria dalam Asuransi Kesehatan. Jurnal
Akuntansi, Manajemen dan Bisnis Digital. 1(2): 225-230.

Harahap, M. R. dan N. A. B. Rahmani. 2022. Aspek Aktuaria dalam Asuransi Jiwa. Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Akuntansi, dan Keuangan. 3(3): 1017-1024.

International Actuarial Association. 2023. About the IAA.


https://www.actuaries.org/iaa/IAA/About_the_IAA/About_the_IAA/IAA_Vision_and_Mission/I
AA/About_the_IAA/About_the_IAA/Vision_Mission.aspx?hkey=47eeda5f-8fc8-43c6-8677-a9f4
420b36cb. Diakses 4 Mei 2023.

IFG Life. 2021. Ketahui Pengertian Asuransi Umum Beserta Jenisnya.


https://ifg-life.id/2022/08/14/ketahui-pengertian-asuransi-umum-beserta-jenisnya/. Diakses 8 Mei
2023.

IFG Life. 2021. Penjelasan Asuransi Jiwa Lengkap dengan Jenis-Jenisnya.


https://ifg-life.id/2022/06/20/penjelasan-asuransi-jiwa-lengkap-dengan-jenis-jenisnya/. Diakses
pada 9 Mei 2023.

Persatuan Aktuaris Indonesia. 2023. Siapa itu Aktuaris?.


https://www.aktuaris.or.id/page/content/4/siapa-itu-aktuaris. Diakses 3 Mei 2023.

Society of Actuaries. 2023. About vision and mission. https://www.soa.org/about/mission-vision/.


Diakses 4 Mei 2023.
PROGRESS I (Persentase : 50%)

Sudah Dilakukan :
- Membuat bab I dan bab II
- Menentukan topik dan poin bahasan
- Membagi jobdesc sebagai berikut :
Bab 1 : Amay
Bab 2 : Profesi Aktuaria + Asuransi Lain : Nada
Asuransi Kesehatan : Akmal
Asuransi Jiwa : Raina
Bab 3 : Haura

On Going :
- Finishing makalah.
- Mengisi daftar pustaka.

PROGRESS II

Sudah Dilakukan :
- Mengubah format makalah formal yang awalnya 3 bab menjadi format artikel non
formal.
- Update jobdesc mengikuti format baru sebagai berikut :
Hubungan Aktuaria dengan Asuransi : Amay
Organisasi Aktuaria : Nada
Asuransi Kesehatan : Akmal
Asuransi Jiwa : Raina
Asuransi Umum : Amay + Nada
Pentingnya Keberadaan Aktuaris : Haura
- Finishing makalah.
- Menyelesaikan bagian dan poin bahasan makalah.
- Membuat daftar pustaka.

On Going :
- Membuat PPT untuk presentasi
- Menambah sitasi jika masih kurang

Persentase:
- Makalah: 95%
- PPT: 80%

Anda mungkin juga menyukai