menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan pasca KTT G20 di Bali.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Biaya: Transisi energi membutuhkan investasi yang besar dan biaya yang
lebih tinggi dibandingkan dengan energi fosil. Indonesia perlu mencari
sumber pendanaan untuk mengembangkan infrastruktur energi terbarukan
dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
2. Teknologi: Pengembangan teknologi energi terbarukan masih belum
sepenuhnya matang dan memerlukan pengembangan yang lebih lanjut.
Indonesia perlu mengadopsi teknologi yang sudah ada dan terus berinovasi
untuk mengurangi biaya produksi energi terbarukan dan meningkatkan
efisiensi penggunaannya.
3. Regulasi: Regulasi yang belum memadai dan kurangnya kepastian hukum
dapat menghambat pengembangan industri energi terbarukan. Indonesia
perlu mengembangkan regulasi yang jelas dan mengatur tarif energi yang
adil dan transparan untuk mendukung investasi dalam sektor energi
terbarukan.
4. Kesadaran masyarakat: Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya energi
terbarukan masih kurang dan banyak yang masih mengandalkan energi
fosil. Indonesia perlu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui
kampanye sosialisasi, program edukasi, dan penerapan kebijakan yang
mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan.
5. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia: Indonesia membutuhkan
sumber daya manusia yang terampil dan terlatih untuk mengembangkan
dan mengoperasikan teknologi energi terbarukan. Pemerintah perlu
meningkatkan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam
bidang energi terbarukan.
6. Infrastruktur yang belum memadai: Infrastruktur energi Indonesia, seperti
jaringan listrik dan transportasi, masih belum memadai dan perlu
dikembangkan untuk mendukung transisi energi. Hal ini memerlukan
investasi yang besar dan dukungan dari semua pihak.
Secara keseluruhan, tantangan-tantangan di atas memerlukan kerjasama
antara pemerintah, industri, masyarakat, dan lembaga internasional untuk
mencapai tujuan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan pada tahun
2050.