Anda di halaman 1dari 5

Analisis kasus hukum internasional serangan amerika

serikat kepada suriah


Nama : Nico agus Wijaya
NIM : 20181440072
Kelas : FH P2K SEMESTER 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN
ANGGARAN 2019/2020

Abstrak
Serangan aliansi pasukan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis diluncurkan
pada 13 April 2018 ke tiga target termasuk dua fasilitas yang dicurigai sebagai
tempat untuk mengembangkan senjata kimia di wilayah Suriah. Publik
domestik dan komunitas internasional terbelah dalam menyikapi serangan
tersebut.
Banyak yang mendukung serangan pasukan aliansi, namun tidak sedikit yang
menolak serangan tersebut dengan dalih yang bervariasi. Bahkan ada yang
mengaitkan dengan pertarungan antara sunni dan syiah. Namun yang pasti
serangan ini bukanlah pertama kali ke wilayah berdaulat Suriah; sebelumnya
pernah dilakukan pada 2017. Pasukan aliansi berdalih serangan tersebut untuk
menghukum Suriah yang dianggap melakukan pelanggaran hukum
internasional secara terus-menerus, dan memberikan peringatan agar Rezim
Assad berhenti menggunakan senjata yang dilarang penggunaannya oleh The
Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW). Situasi akan
menjadi tambah runyam apabila pasukan aliansi mengulang lagi serangan
untuk kesekian kalinya.

(https://m.detik.com/news/kolom/d-3986347/serangan-amerika-ke-suriah-
dan-hukum-internasiona)
Pendahuluan
Latar belakang
Konflik Suriah bisa dianalisis dengan pendekatan hubungan internasional,
hukum internasional, ataupun kombinasi keduanya. Meskipun kedua disiplin
ilmu tersebut terkait namun tulisan ini lebih ke hukum internasional. Dalam
perspektif hubungan internasional, serangan ke wilayah Suriah mewakili
warisan lama perang dingin dan menjadikan lahan subur bagi proxy war.
Namun sumber utama konflik sejatinya berasal dari perseteruan dalam negeri
yang sangat rumit dari 4 (empat) pihak yaitu Rezim Assad, Kurdi, ISIS, dan para
pemberontak. Masing-masing didukung oleh negara asing termasuk negara
besar dan negara tetangga kecuali ISIS.
Sumbu utama konflik adalah sikap represif Pemerintah Suriah terhadap para
demonstran pada 2011 sebagai rentetan dari Arab Spring yang menimbulkan
perlawanan yang konsisten dari para demonstran atau oposan untuk
menggulingkan Rezim Assad.
Perebutan kekuasaan di Suriah memasuki babak baru ketika Rezim Assad
diduga kuat menggunakan gas kimia sarin terhadap penduduk sipil sehingga
menimbulkan kegeraman dari para penduduk negeri dan komunitas
internasional
https://m.detik.com/news/kolom/d-3986347/serangan-amerika-ke-suriah-
dan-hukum-internasiona

Maksud dan tujuan


Setidaknya ada tiga tujuan Amerika Serikat di Suriah. Pertama, memastikan
tidak ada senjata kimia yang digunakan, yang akan membuat kepentingan
Amerika Serikat dalam risiko. Kedua, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah
atau ISIS sudah dikalahkan, dan ketiga menemukan keuntungan yang
diperoleh Iran di Suriah. “Tujuan kami adalah melihat pasukan militer kami
kembali, tapi kami tidak akan pergi hingga kami tahu kami sudah mencapai
tujuan-tujuan kami,” kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley,
Minggu, 15 April 2018, seperti dikutip dari Reuters.com.Trump, yang pada
Jumat, 13 April 2018, bergabung dengan Inggris dan Prancis untuk
melancarkan serangan misil ke Suriah, telah mengirimkan sinyal yang tak
pasti mengenai perang sipil Suriah. Dia telah menegaskan akan menarik
sekitar 2.000 pasukan militer Amerika Serikat dari Suriah, tapi tiba-tiba
melancarkan serangan bersama dengan sekutunya dari Barat. Serangan itu
ditujukan untuk merespons serangan senjata kimia yang terjadi di Kota
Douma pada 7 April 2018 dan menghentikan penggunaan senjata kimia di
sana.
https://www.google.com/amp/s/dunia.tempo.co/amp/1080021/militer-
amerika-serikat-ada-di-suriah-sampai-3-tujuan-tercapai

Bahan dan metode


Suriah diduga melakukan penyebaran senjata kimia dan ini sudah melanggar
hukum internasional dan presiden amerika donald trump pun melakukan
serangan udara kurang lebih 100 rudal untuk membuat efek jera kepada suriah
Rudal-rudal ini ditargetkan untuk menyerang fasilitas persenjataan kimia
Suriah. Pentagon belum bisa memastikan jumlah rudal yang mengenai
sasaran.
Menurut Pentagon, Amerika Serikat dan sekutunya telah menembakkan lebih
dari 100 rudal dalam satu kali tembakan.Rudal-rudal ini ditargetkan untuk
menyerang fasilitas persenjataan kimia Suriah. Pentagon belum bisa
memastikan jumlah rudal yang mengenai sasaran. Menurut Suriah, sekitar 30
rudal ditembakkan dan sepertiganya ditembak jatuh. Menurut seorang
pejabat, informasi akan terjadinya serangan sudah lebih awal dikabarkan
Rusia. Sehingga semua basis militer sudah dievakuasi sejak beberapa hari lalu.
Amerika Serikat menggunakan rudal penjelajah Tomahawk yang diangkut
kapal perang di laut Mediterania dan Laut Merah."Berdasarkan sumber tak
resmi, Amerika Serikat mengerahkan sejumlah kapal perang dengan rudal-
rudal penjelajah di laut Mediterania dan laut Merah," kata Fuad Shahbazov,
seorang ahli keamanan dan militer berkantor di Azerbaijan.
Menurut Shahbzov, kemungkinan beberapa jet tempur Amerika Serikat juga
terlibat karena negara itu memiliki sejumlah pangkalan militer di negara-
negara Teluk.
Bayi dan anak di Douma, Suriah mendapat perawatan setelah menjadi korban
serangan gas kimia. Menteri Pertahanan Inggris menyebutkan 4 jet tempur
Tornado menembakkan rudal Storm Shadow, rudal penjelajah, ke pangkalan
militer Suriah di barat kota Homs.

Adapun Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly mengatakan negaranya


mengerahkan kapal perangnya di Laut Mediterania dan jet tempur. Reuters
menyebut, jet tempur Mirage dan Rafale, dan 4 kapal perang frigat
dikerahkan menggempur Suriah.
Menurut Kepala staf gabungan Amerika Serikat, Joseph Dunford, ada tiga
target yakni pusat penelitian, pengembangan, dan uji coba senjata kimia di
dekat Damaskus. Kemudian, fasilitas penyimpanan peralatan militer di dekat
Homs, dan pos komando di dekat Damaskus.
Duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, menegaskan, akan
ada konsekwensi dari serangan ke Suriah. Rusia juga tidak dapat menerima
penghinaan yang ditujukan kepada Presiden Rusia. "Sekali lagi, kami diancam.
Kami peringatkan tindakan seperti ini tidak dibiarkan tanpa konsekwensi,"
ujar Antonov lewat akun Twitternya.

https://www.google.com/amp/s/dunia.tempo.co/amp/1079533/5-hal-
penting-tentang-serangan-amerika-serikat-ke-suriah

Pembahasan

Sebuah pangkalan penting Amerika Serikat (AS) di Suriah dihancurkan oleh


serangan udara setelah penarikan pasukan AS yang ditempatkan di sana.
Pengeboman itu dilakukan oleh pihak AS, diduga guna mencegah fasilitas itu
digunakan oleh kekuatan asing, terutama kelompok teroris. Pabrik semen
Lafarge dekat Kobani adalah tempat pangkalan bersama AS-Prancis, yang
ditinggalkan pada Rabu sebagai bagian dari penarikan umum yang
diperintahkan oleh Presiden Donald Trump. Sumber-sumber lokal melaporkan
bahwa fasilitas di Kharab'Ashaq itu dibom tak lama setelah penarikan pasukan
AS. Para pejabat AS mengonfirmasi serangan udara itu pada Rabu malam,
mengatakan pengeboman itu telah direncanakan sebelumnya dan
dimaksudkan "untuk mencegah pusat operasi koalisi digunakan oleh pasukan
asing”, demikian diwartakan RT, Kamis (17/10/2019).

Pejabat itu mengatakan bahwa serangan itu menargetkan sisa amunisi dan
kendaraan yang ditinggalkan di pangkalan, seraya menambahkan bahwa tidak
ada pasukan koalisi yang terluka.

Milisi Kurdi yang beraliansi dengan AS telah menguasai daerah itu sejak
membebaskannya dari teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS). Mereka
sebelumnya menolak untuk bergabung kembali ke Suriah, didukung oleh
desakan Washington terhadap pergantian rezim di Damaskus. Namun, karena
serbuan tentara dan militan yang didukung Turki, mereka membuat perjanjian
dengan pemerintah Suriah. Serangan udara di dekat Kobani pada Rabu
tampaknya ditujukan untuk menghindari rahasia pasukan AS, apa pun itu,
jatuh ke tangan pasukan Turki atau pasukan pemerintah Suriah yang bergerak
masuk. Sementara itu, serangan Turki ke Suriah, yang dijuluki 'Operation Peace
Spring,' tampaknya telah terhenti. Terlepas dari ancaman sanksi AS dan
kecaman dari anggota NATO lainnya, Ankara terus bersikeras untuk
menciptakan "zona aman" sepanjang 20 kilometer di sepanjang perbatasan
Suriah-Turki dengan alasan mengganggu kegiatan milisi Kurdi, yang telah
dinyatakan sebagai teroris oleh Turki.

https://www.google.com/amp/s/news.okezone.com/amp/2019/10/17/18/21180
63/amerika-serikat-hancurkan-pangkalan-militernya-sendiri-usai-tarik-
pasukan-dari-suriah

Kesimpulan

Suriah diserang oleh amerika serikat karena diduga melakukan penyebaran


senjata kimia yg dapat membahayakan akhirnya donal trump melakukan
penyerangan melalui udara dengan rudal untuk membuat efek jera dan
mengalahkan kelompok isis, setelah tujuan selesai pasukan militer amerika
serikat ditarik dan amerika serikat pun menghancurkan pangkalannya sendiri
disuriah dan dibom demi mencegah fasilitas digunakan dan dimanfaatkan oleh
kekuatan asing terutama teroris.

Daftar pustaka :

https://m.detik.com/news/kolom/d-3986347/serangan-amerika-ke-suriah-dan-
hukum-internasional

https://www.google.com/amp/s/dunia.tempo.co/amp/1080021/militer-amerika-
serikat-ada-di-suriah-sampai-3-tujuan-tercapai

https://www.google.com/amp/s/dunia.tempo.co/amp/1079533/5-hal-penting-
tentang-serangan-amerika-serikat-ke-suriah

https://www.google.com/amp/s/news.okezone.com/amp/2019/10/17/18/21180
63/amerika-serikat-hancurkan-pangkalan-militernya-sendiri-usai-tarik-
pasukan-dari-suriah

Anda mungkin juga menyukai