Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KETENTUAN DAN SYARAT PEMBELIAN KEMBALI


SAHAM

I. Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas

A. Ketentuan Untuk Membeli Kembali

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 memperbolehkan Perseroan membeli

kembali sahamnya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih

Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah

cadangan wajib yang telah disisihkan.

2. Jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh Perseroan dan

gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang oleh Perseroan

sendiri dan/atau Perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak

langsung dimiliki oleh Perseroan, tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari

jumlah modal yang ditempatkan dalam Perseroan, kecuali diatur lain dalam

peraturan perundang undangan di bidang pasar modal. 7

Dalam hal ini juga harus dijelaskan pembelian saham kembali oleh

perusahaan tidak dapat mengakibatkan pengurangan modal terkecuali saham

tersebut ditarik kembali oleh Perseroan. Dan yang dimaksud dengan kekayaan

bersih Perseroan adalah seluruh harta kekayaan Perseroan dikurangi seluruh

kewajiban Perseroan sesuai dengan laporan keuangan terbaru yang disahkan oleh
8
RUPS dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir

7
Pasal 37 Ayat 1 UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
8
Penjelasan Pasal 37 ayat 1 UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

21
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan Pasal 37 ini merupakan Perbaikan dari Pasal 30 ayat 1 Undang-

Undang Nomor 1 tahun 1995, yang diantaranya menyebutkan dimiliki oleh anak

perusaahan, suatu frase yang tidak terdapat lagi dalam pasal 37 Undang-Undang

Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, disamping itu pasal ini

memberikan pengecualian apabila diatur lain dalam Perundang-Undangan di

bidang Pasar Modal. 9

Sebagai konsekuensi dari Ketentuan pasal 37 ayat 1 tersebut Undang-

Undang Nomor 40 tahun 2007 juga memberikan ketentuan tentang kondisi yang

dapat mengakibatkan suatu proses pembelian saham kembali (buyback) menjadi

batal demi hukum.

Ketentuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembelian yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut diatas (ketentuan

Pasal 37 ayat 1) batal oleh hukum.

2. Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian yang

diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul akibat

pembelian kembali yang batal karena hukum sebagaimana dimaksudkan

pada ketentuan diatas.

3. Saham yang dibeli kembali Perseroan sebagaimana dimaksud pada hanya

boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 (tiga) tahun. 10

Ketentuan jangka waktu 3 (tiga) tahun ini dimaksudkan agar Perseroan

dapat menentukan apakah saham tersebut akan dijual atau ditarik kembali dengan

cara pengurangan modal. 11

9
Prof.Dr H Man S. Sastra wijaya SH SU,Rai Mantili,SH, Perseroan Terbatas Menurut
Tiga Undang-Undang halaman 91
10
Pasal 37 ayat 2,3,dan 4 UU No 40 Tahun 2007

22
Universitas Sumatera Utara
B. Pembelian Kembali (Buyback) dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS)

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 mewajibkan proses pembelian

kembali saham (buyback) harus terlebih dahulu disepakati dalam forum rapat

umum pemegang saham dengan ketentuan.

1. Tidak ditentukan lain dalam Undang-Undang Pasar Modal

2. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk melaksanakan

buyback sah jika sesuai dengan ketentuan panggilan rapat, kuorum dan

persetujuan jumlah suara untuk perubahan Anggaran Dasar sesuai

dengan ketentuan Undang-Undang dan atau Angggaran Dasar 12

C. Rapat Umum Pemegang Saham Dapat Mengalihkan Kewenangannya Pada

Dewan Komisaris

Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 memberikan ruang untuk tidak

melakukan Rapat Umum Pemegang Saham ketika melaksanakan Pembelian

kembali saham, Undang-Undang memberikan kewenangan kepada Dewan

Komisaris perseroan terbatas untuk menyetujui proses pembelian kembali yang

kewenangannya diberikan melalui proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

dengan jangka waktu paling lama satu tahun dengan opsi untuk perpanjangan

selama satu tahun berikutnya. Pengalihan wewenang untuk menyetujui proses

pembelian kembali tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu oleh Rapat Umum

Pemegang Saham. 13

Dalam kondisi ini pelaksaan pembelian saham kembali meliputi penentuan

tentang saat, cara pemeblian kembali saham, dan jumlah saham yang akan dibeli
11
Penjelasan pasal 37 ayat 4 UU No 40 Tahun 2007
12
Pasal 38 UU no 40 tahun 2007
13
Pasal 39 UU no 40 tahun 2007

23
Universitas Sumatera Utara
kembali, tetapi tidak termasuk didalamnya tetapi tidak termasuk hal-hal yang

menjadi tugas Direksi dalam pembelian kembali saham, seperti melakukan

pembayaran, menyimpan surat saham, dan mencatatkan dalam daftar pemegang

saham. 14

D. Ketentuan Terhadap Saham Yang Mengalami Proses Pembelian Kembali

Terhadap saham-saham yang mengalami proses pembelian kembali akan

diberlakukan ketentuan tertentu dimana ketetuan yang lazim bagi saham yang

tidak dalam keadaan sedang dilakukan proses pembelian kembali tidak berlaku

lagi bagi saham dalam kondisi buyback

Ketentuan-ketentuan tersebut adalah:

1. Saham Tidak dapat mengeluarkan hak suara dalam forum RUPS

2. Tidak diperhitungkan dalam pengambilan kuorum yang harus dicapai sesuai

dengan ketentuan Undang Undang dan atau Anggaran Dasar.

3. Saham tidak berhak mendapat deviden. 15

II. Menurut Peraturan Bapepam Nomor XI.B.2 Pembelian Kembali Saham

Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik

Emiten atau Perusahaan Publik dapat membeli kembali sahamnya sesuai

ketentuan Pasal 30, Pasal 31 dan Pasal 32 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995

14
Penjelasan Pasal 39 ayat 1 UU nomor 40 tahun 2007
15
Pasal 40 UU No 40 tahun 2007

24
Universitas Sumatera Utara
tentang Perseroan Terbatas tanpa melanggar ketentuan Pasal 91, Pasal 92, Pasal

95 dan Pasal 96 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

sepanjang memenuhi ketentuan peraturan ini.

RUPS dilarang mendelegasikan kewenangan untuk membeli kembali

saham kepada direksi atau komisaris dalam jangka waktu lebih dari 18 (delapan

belas) bulan. Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan rencana

pembelian kembali saham kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya

28 (dua puluh delapan) hari sebelum RUPS. Rencana pembelian kembali saham

wajib memuat informasi sebagai berikut:

1. Perkiraan jadwal dan biaya pembelian saham kembali saham tersebut.

2. Perkiraan penurunan pendapatan emiten atau perusahaan publik sebagai

akibat pelaksanaan pembelian kembali saham dan dampak atas biaya

pembiayaan Emiten atau Perusahaan Publik.

3. Proforma laba per saham emiten atau Perusahaan Publik setelah rencana

pembelian kembali saham dan dampak atas biaya pembiayaan Emiten atau

perusahaan publik.

4. Pembatasan harga saham untuk pembelian kembali saham.

5. Pembatasan jangka waktu untuk pembelian kembali saham.

6. Metoda yang akan digunakan untuk membeli kembali saham.

7. Pembahasan dan analisa manajemen mengenai pengaruh pembelian

kembali terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan emiten atau perusahaan

publik di masa mendatang.

25
Universitas Sumatera Utara
8. Rencana emiten atau perusahaan publik terhadap saham yang dibeli

kembali: apakah akan dijual kembali atau akan mengurangi modal Emiten

atau Perusahaan Publik.

Jika pembelian kembali saham dilakukan melalui Bursa Efek, maka wajib

memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Transaksi beli dilakukan melalui slah satu anggota bursa.

2. Transaksi beli tidak dapat dilakukan pada saat pembukaan atau penutupan

perdagangan atau dalam waktu 30 (tiga puluh) menit sesudah pembukaan

atau 30 (tiga puluh ) menit sebelum penutupan.

3. Tawaran untuk memebli kembali saham harus kebih rendah atau sama

dengan harga perdagangan sebelumnya.

4. Maksimum pembelian kembali saham harus lebih rendah atau sama

dengan harga perdagangan sebelumnya.

5. Maksimum pembelian kembali saham pada setiap hari adalah 25 (dua

puluh lima perseratus) dari volume perdagangan harian, dengan ketentuan

apabila mengakibatkan pecahan satuan perdagangan,maka pemebelian

tersebut dibulatkan menjadi 1(satu ) satuan perdagangan.

6. Orang dalam emiten atau Perusahaan Publik dilarang melakukan

tranksaksi atas Saham atau Perusahaan Publik tersebut pada hari yang

sama dengan pembelian kembali saham yang dilakukan oleh perusahaan

melalui bursa efek.

III. Menurut Peraturan Bapepam Nomor XI.B.3 2008 Tentang Pembelian

Kembali Saham Emiten Dalam Kondisi Perekonomian Yang Berpotensi

Krisis

26
Universitas Sumatera Utara
Buyback tidak dapat dilaksanakan begitu saja dalam kondisi normal sebab

dalam kondisi normal tindakan buyback adalah sebuah bentuk pelanggaran dalam

pasar modal, sebab sebuah perseroan publik tidak boleh menguasai sendiri saham

yang telah dikeluarkannya ke dalam bursa, dalam hal ini (emiten menguasai

sendiri sahamnya) tentunya bukanlah hal yang patut di pasar modal sebab dapat

mengakibatkan perdagangan menjadi semu, dan emiten dapat mengatur

sedemikian rupa harga sahamnya sehingga kondisi pasar menjadi tidak sempurna.

Buyback adalah sebuah tindakan penyelamatan (rescue) sebagaimana ketentuan

Undang-Undang PT memasukkan ketentuan mengenai buyback sebagai instrumen

Pelindungan modal dan kekayaan Perseroan.

Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis adalah kondisi pasar dimana indeks

harga saham gabungan pada Bursa Efek di Indonesia mengalami penurunan yang

signifikan dalam jangka waktu paling kurang 20 (dua puluh) hari bursa akibat

kondisi perekonomian yang tidak mendukung pergerakan harga pasar Efek yang

wajar dan dapat bersifat sistemik.

Emiten atau Perusahaan Publik dapat membeli kembali sahamnya tanpa

melanggar ketentuan Pasal 91, Pasal 92, Pasal 95, dan Pasal 96 Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, sepanjang memenuhi peraturan ini.

Dalam hal terjadi Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis sebagaimana dimaksud

dalam angka 1, maka Emiten atau Perusahaan Publik dapat melakukan pembelian

kembali sahamnya tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

Pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam

kondisi krisis paling banyak 20% (dua puluh perseratus) dari modal disetor.

Pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik hanya dapat

27
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak keterbukaan

informasi. Besarnya volume pembelian kembali saham oleh Emiten atau

Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam LK XI.B.3 dalam

satu hari Bursa tidak dibatasi. Emiten atau Perusahaan Publik yang melaksanakan

pembelian kembali saham sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam LK XI.B.3

wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK dan Bursa Efek dimana sahamnya

diperdagangkan paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan pembelian kembali

saham, informasi sebagai berikut:

1. perkiraan jadwal dan biaya pembelian kembali saham tersebut

2. perkiraan menurunnya pendapatan Emiten atau Perusahan Publik

sebagai akibat pelaksanan pembelian kembali saham dan dampak

atas biaya pembiayaan emiten atau perusahaan public

3. pembahasan dan analisa manajemen mengenai pengaruh pembelian

kemabali saham terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Emiten

atau Perusahaan Publik di masa mendatang

Jika pembelian kembali saham dilakukan melalui Bursa Efek, maka

transaksi beli dilakukan melalui satu Anggota Bursa Efek. Orang Dalam Emiten

atau Perusahaan Publik dilarang melakukan transaksi atas saham Emiten atau

Perusahaan Publik tersebut pada masa pembelian kembali saham yang dilakukan

oleh Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud 16. Saham yang dibeli kembali oleh

Emiten atau Perusahaan Publik dapat dijual kembali kepada direktur atau

karyawan melalui Employee Stock Option Plan atau Employee Stock Purchase

Plan yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan

16
www.bapepam.go.id Kamus Pasar Modal Bapepam LK

28
Universitas Sumatera Utara
memperhatikan Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Benturan Kepentingan

Transaksi Tertentu. Benturan Kepentingan adalah Benturan Kepentingan

perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan

ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan.

Saham yang dibeli kembali oleh Emiten atau Perusahaan Publik dapat

dijual kembali di luar bursa pada nilai pasar wajar, tetapi tidak lebih rendah dari

harga pembelian kembali saham tersebut. Saham yang dibeli kembali dapat dijual

melalui Bursa Efek dengan ketentuan sebagai berikut:

1. transaksi jual harus melalui salah satu anggota bursa

2. transaksi jual hanya dapat dilaksanakan setelah 30 (tiga puluh hari)

sejak pembelian kembali oleh Emiten atau Perusahaan Publik

dilaksanakan seluruhnya

3. penjualan dilarang dilaksanakan pada saat pembukaan dan penutupan

perdagangan atau dalam waktu 30 (tiga puluh) menit sesudah

pembukaan atau (tiga puluh) menit sebelum penutupan

4. penawaran jual harus sama atau lebih tinggi dari harga perdagangan

sebelumnya

5. maksimum penjualan kembali saham pada setiap hari adalah 25 % (dua

puluh lima perseratus) dari volume perdagangan harian emiten atau

perusahaan publik tersebut, dengan ketentuan apabila mengakibatkan

pecahan satuan perdagangan maka pecahan tersebut dibulatkan menjadi

satu satuan perdangangan.

6. Orang dalam emiten atau Perusahaan publik melakukan tranksasi

saham emiten atau perusahaan publik tersebut pada hari yang sama

29
Universitas Sumatera Utara
dengan penjualan kembali saham yang dilakukan oleh emiten atau

perusahan publik melalui bursa efek.

Peraturan Bapepam LK XI.B.3 2008 tentang pembelian kembali

saham oleh emiten dalam kondisi pasar yang berpotensi kritis.

Pembelian kembali saham ini dapat dilaksanakan dengan

ketentuan.

1. Jumlah saham yang dibeli kembali tidak boleh melebihi 10 % (sepuluh

persertus) dari jumlah modal yang ditempatkan dalam perseroan

terbatas kecuali peraturan perundang-undnagan di bidang pasar modal

menyebutkan lain

2. Pembelian kembali saham tersebut tidak mengakibatkan nilai

kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil bila dibandingkan

dengan jumlah modal ditempatkan dan cadangan wajib yang

disisihkan.

Sebelum tindakan buyback dilaksanakan terlebih dahulu harus dilakukan

Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) untuk mematangkan langkah untuk

melakukan tindakan buyback. Rapat Umum Pemegang Saham dapat

mendelegasikan tugasnya untuk menyepakati tindakan buyback kepada Dewan

Komisaris Perseroan.

Buyback dilakukan dengan tranksaksi di bursa efek atau tidak melalui

bursa. Transaksi buyback di bursa dilakukan tidak berbeda dengan

tranksaksi efek biasa

Jika dalam rangka memenuhi peraturan perundang-undangan, Emiten atau

Perusahaan Publik menjual saham yang dibeli kembali pada harga yang lebih

30
Universitas Sumatera Utara
rendah dari harga pembelian kembali, maka kerugian yang terjadi wajib

diungkapkan secara jelas dalam laporan laba rugi Emiten atau Perusahaan

Publik. Emiten atau Perusahaan Publik yang sahamnya dicatatkan pada Bursa

Efek dilarang membeli kembali sahamnya jika akan mengakibatkan

berkurangnya jumlah saham pada suatu tingkat tertentu yang mungkin

mengurangi secara signifikan likuiditas saham pada pasar atau dipenuhinya

persyaratan delisting saham tersebut dalam Bursa Efek. Kondisi sebagaimana

dimaksud dalam angka 1( kondisi krisis) ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

BAB III
PEMBELIAN KEMBALI SAHAM DI PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal

31
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai