ANALISIS KONTEKS
UPTD SATUAN PENDIDIKAN
SDN BITING 01
Mengesahkan
Pengawas Bina
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks
UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01 dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01 menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh
Kelompok kerja yang terdiri dari para guru . Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh
TPK UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01 kemudian dirangkum dan disusun menjadi
laporan oleh TPK. Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil satuan
pendidikan dan dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP
(Standar Nasional Pendidikan). Analisis konteks disusun bertujuan untuk mengetahui
secara detail kondisi satuan pendidikan dan dapat dijadikan sebagai acuan satuan
pendidikan untuk menyusun Buku I Kurikulum, juga sebagai bahan pertimbangan dari
pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan tentang UPTD Satuan Pendidikan
SDN Biting 01
Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks ini, maka kami mengucapkan
terima-kasih kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember
2. Kepala Bidang Pembinaan Satuan pendidikan Dasar Dinas Pendidikan
Kabupaten Jember
3. Komite UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01
4. Dewan Pendidik dan guru UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01 khususnya dan dunia pendidikan
di Kabupaten Jember pada umumnya.
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iii
BAB I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Kebijakan 3
C. Tujuan dan Manfaat 4
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau.
Hal ini menyebabkan keberagaman dari beragam aspek kehidupan. Keragaman yang
menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain geografis, potensi sumber
daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan
keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Hal tersebut menyebabkan kondisi
dan kebutuhan dalam dunia pendidikan di tiap daerah berbeda-beda pula.
Berlatar belakang keberagaman tersebut, maka kurikulum dalam tiap satuan
pendidikan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya disesuikan dengan kondisi
pada tiap satuan pendidikan. Tiap satuan pendidikan berkewajiban mengembangkan
kurikulum berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
menyesuaikan dengan kondisi nyata pada satuan pendidikan tersebut. Kurikulum yang
dirancang dan dikembangkan hendaknya mampu mencapai terget kondisi ideal satuan
pendidikan menurut Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Kondisi ideal satuan pendidikan menurut Standar Nasional Pendidikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 04 tahun 2022, yang
meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Kompetensi Lulusan , 2. Standar Isi, 3
Standar Proses, 4. Standar Penilaian Pendidikan, 5. Standar Tenaga Kependidikan , 6.
Standar Sarana dan Prasarana, 7. Standar Pengelolaan dan 8. Standar Pembiayaan.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan satuan pendidikan berusaha dengan
sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
1
Standar Tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan
adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01 merupakan salah satu lembaga
pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar yang berada di Kecamatan Rambipuji.
Jumlah peserta didik di UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting 01 adalah 100 peserta
didik dengan latar belakang keluarga yang beragam. Keberagaman peserta didik dan
kondisi lingkungan satuan pendidikan menyebabkan kurikulum yang berlaku saat ini
dirasa kurang tepat guna untuk mewujudkan satuan pendidikan yang ideal sesuai dengan
SNP.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan digitalisasi pada
dunia pendidikan, memaksa satuan pendidikan untuk beradaptasi dengan hal tersebut.
Modifikasi terhadap kurikulum perlu dilakukan agar satuan pendidikan berdaya saing
dan mampu mewujudkan kondisi ideal satuan pendidikan yang sesuai dengan SNP.
Beragam upaya untuk mewujudkan kondisi ideal yang sesuai dengan SNP masih terus
dilakukan secara terus menerus. Oleh karena itu UPTD Satuan Pendidikan SDN Biting
2
01 dirasa perlu mengembangkan kurikulum 2022 agar berdaya saing dan mampu
mewujudkan kondisi ideal yang sesuai dengan SNP.
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Perubahan ketiga Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Satuan pendidikan Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Satuan pendidikan Menengah Pertama/madrasah Tsanawiyah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Ektrakurikuler di Satuan Pendidikan
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 63 Tahun 2014 tentang ektrakurikuler wajib
Pramuka pada satuan pendidikan dasar dan menengah menjadi Ektrakurikuler wajib
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014. Tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013
10 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang
. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
11 Standar Isi Pendidikan dasar dan Menengah
.
12 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
13 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang
. Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah
14 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran
3
. Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Satuan pendidikan.
Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 2 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
15 Pendidikan di Kabupaten Jember
. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 4 Tahun 2022 tentang perubahan
atas peraturan pemerintah nomer 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
16 Perbup 23 th 2022 tentang Baca Tulis Al Quran ( BTA ) mulok wajib di Kabupaten
. Jember.
17
.
4
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
No Produk Perundang-
Pasal/ Ayat Keterangan
. Undangan
1 Undang-Undang RI 1. Pasal 3 berbunyi “Tujuan Pendidikan 1. Tujuan
Nomor 20 Tahun 2003 Nasional: Untuk berkembangnya potensi Pendidikan
peserta didik agar menjadi manusia yang Nasional
beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.”
2. Pasal 15 berbunyi “Pendidikan umum 2. Tujuan
merupakan pendidikan dasar dan Pendidikan
menengah yang mengutamakan perluasan Dasar
pengetahuan yang diperlukan oleh
peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2 Peraturan Pemerintah RI 1. Pasal 1 : “Standar nasional pendidikan 1. Pengertian
Nomor 19 Tahun 2005 adalah kriteria minimal tentang sistem Standar
pendidikan di seluruh wilayah hukum Nasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Pendidikan
2. Lingkup Standar Nasional Pendidikan 2. Lingkup
meliputi: Standar
a. standar isi; Nasional
b. standar proses; Pendidikan
c. standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga
kependidikan;
5
No Produk Perundang-
Pasal/ Ayat Keterangan
. Undangan
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar pengelolaan;
g. standar pembiayaan;dan
h. standar penilaian pendidikan.
3 Permendikbud nomor 61 1. Pasal 2 ayat 1 berbunyi : “KTSP 1. Pengembangan
tahun 2014 tentang dikembangkan, ditetapkan, dan KTSP
KTSP dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan.
2. Pasal 3 ayat 1 : 2. Konsep
Pengembangan KTSP paling sedikit pengembangan
memperhatikan: KTSP
a. acuan konseptual;
b. prinsip pengembangan; dan
c. prosedur operasional.
4 Peraturan Pemerintah RI 1. Pasal 1A : “Standar Nasional Pendidikan 1. Pengertian
Nomor 4 Tahun 2022 berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Standar Nasional
tentang SNP Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika”.
2. Pasal 40 ayat 1 : 2. Prinsip
Kurikulum disusun sesuai dengan Jenjang Penyusunan
Pendidikan dalam kerangka Negara KTSP
Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. nilai Pancasila;
c. peningkatan akhlak mulia;
d. peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat Peserta Didik;
e. keragaman potensi daerah dan
6
No Produk Perundang-
Pasal/ Ayat Keterangan
. Undangan
lingkungan;
f. tuntutan pembangunan daerah dan
nasional;
g. tuntutan dunia kerja;
h. perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
i. agama;
j. dinamika perkembangan global; dan
k. persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
3. Pasal 40 ayat 2 : 3. Mata
Kurikulum pendidikan dasar dan pelajaran KTSP
menengah wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan Pancasila;
c. pendidikan kewarganegaraan;
d. bahasa;
e. matematika;
f. ilmu pengetahuan alam;
g. ilmu pengetahuan sosial;
h. seni dan budaya;
i. pendidikan jasmani dan olahraga;
j. keterampilan/ kejuruan
7
1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan Permendikbud No 20 Tahun 2016, Standar Kompetensi Lulusan
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan. Adapun penjabaran kualifikasi SKL adalah sebagai berikut :
DIMENSI SIKAP
Tindak
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
RUMUSAN
Permendikbud
No. 20 Tahun
2016.
Memiliki perilaku
yang
mencerminkan
sikap:
1. beriman dan 1. melaksanakan Sudah melakukan Membuat jadwal
bertakwa kepada ajaran agama yang pembiasaan, namun shalat duhur
Tuhan YME, dianut. Dapat dalam berjamaah secara
diwujudkan dalam pelaksanaannya ada bergilir untuk
pembiasaan : beberapa peserta peserta didik
a) berdoa sebelum didik yang tidak kelas atas
dan sesudah disiplin dan tidak Membuat jadwal
pembelajaran konsisten dalam shalat duha
b) Melaksanakan melaksankannya berjamaan untuk
ibadah tepat seluruh peserta
waktu didik dan guru
c) Memperingati secara bergilir.
hari besar
keagamaan.
2. berkarakter, jujur, 2. Sikap berkarakter,
8
Tindak
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
dan peduli, jujur, dan peduli
dapat ditunjukkan
melalui sikap :
a) mampu Peserta didik belum Melakukan
mengenali bisa menggali potensi asesmen dan
kelebihan dan dalam dirinya konseling agar
kekurangan diri Rasa saling peserta didik
sendiri. menghargai terhadap mampu
b) Senantiasa keberagaman masih mengenali
berbuat dan perlu untuk potensi dalam
berkata sesuai ditingkatkat dirinya
dengan Memberikan
kenyataan yang contoh melalui
terjadi tindakan sehari-
c) Menghargai hari sikap saling
dan menghargai
menghormati terhadap
nilai-nilai keberagaman
keberagaman
3. bertanggung jawab 3. Sikap bertanggung Beberapa peserta Membuat
jawab diwujudkan didik masih belum kesepakatan tata
dalam bentuk : disiplin dalam tertib dan
a) Taat kepada menaati tata tertib dan peraturan
aturan sosial yang peraturan sekolah. sekolah
berlaku
b) dapat dengan Membuat aturan
10
DIMENSI PENGETAHUAN
Tindak
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
RUMUSAN
Memiliki Siswa memiliki Guru belum Melakukan
pengetahuan faktual, pengetahuan menganalisis pembimbingan
konseptual, faktual pengetahuan faktual dan
prosedural, dan pada materi yang pendampingan
metakognitif pada diajarkan dalam persiapan
tingkat dasar Siswa memiliki Guru telah memiliki dan pembuatan
berkenaan dengan: pengetahuan materi yang diajarkan materi ajar
1. ilmu pengetahuan, konseptual tetapi tidak paham Melakukan
2. teknologi, berkaitan dengan pembimbingan
3. seni, dan materi konseptual dan pembinaan
4. budaya. Siswa memiliki Guru belum dalam
pengetahuan menganalisis pembuatan
Mampu mengaitkan prosedural pengetahuan media dan alat
pengetahuan di atas prosedural pada peraga
dalam konteks diri materi yang diajarkan pembelajaran.
sendiri, keluarga, Siswa memiliki Guru telah memiliki
satuan pendidikan, pengetahuan materi yang diajarkan
masyarakat dan metakognitif tetapi tidak paham
lingkungan alam berkaitan dengan
sekitar, bangsa, dan materi matakognitif
negara.
11
DIMENSI KETERAMPILAN
Tindak
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
RUMUSAN
Memiliki a) membuat karya Peserta didik sudah Mengadakan
keterampilan inovasi secara memiliki kemampuan pameran dan
berpikir dan mandiri maupun untuk membuat karya pekan kreasi
bertindak: berkelompok sederhana, namun Memperbanyak
1. kreatif, b) mengahasilkan kemampuan untuk pembelajaran
2. produktif, produk dari hasil mempresentasikan berbasis
3. kritis, kerja proyek hasil karyanya masih pemecahan
4. mandiri, c) berani dan mampu sangat kurang masalah dan
5. kolaboratif, dan memberikan guru kurang pembelajaran
6. komunikatif pendapat secara memfasilitasi peserta proyek.
logis didik untuk dapat
melalui d) mampu bekerja memecahkan masalah
pendekatan sama dalam sederhana
ilmiah sesuai kelompok kurangnya
dengan tahap e) mempresentasikan pembelajaran berbasis
perkembangan hasil kerja mandiri proyek
anak yang maupun kelompok.
relevan dengan
tugas yang
diberikan
12
c) penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk
mengikuti Pendidikan lebih lanjut.
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
1. Kerangka 1. Kelompok
Dasar mata
Kuriku- pelajaran
lum a. Agama a. Membentuk Beberapa peserta Membuat program
dan peserta didik didik belum shalat duha dan
akhlak menjadi manusia menunjukkan sikap shalat duhur
mulia yang beriman dan yang berjamaah
bertakwa kepada mencerminkan Menambahkan
Tuhan Yang keimanan dan muatan lokal BTA
Maha Esa serta ketakwa kepada Mengadakan
berakhlak mulia Tuhan Yang Maha kegiatan dalam
Esa rangka
memperingati hari
besar keagamaan
b. Kewargan b. Peningkatan Sikap sopan santun Menasehati dan
egaraan kesadaran dan pesreta didik memberikan
dan budi wawasan peserta kepada orang yang contoh langsung
pekerti didik akan status, lebih tua masih kepda siswa
hak dan sangat kurang Penggunaan
kewajibannya Sikap disiplin
13
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
dalam kehidupan masih kurang Bahasa Daerah
bermasyarakat karena masih sesuai dengan tata
dan bernegara banyak peserta krama bahasa
serta peningkatan didik yang datang setiap hari Jumat
kualitas diri terlambat Memberikan
sebagai manusia. hukuman ringan
seperti
membersihkan
lingkungan satuan
pendidikan bagi
siswa yang datang
c. Memperoleh Masih banyak terlambat.
c. Ilmu kompetensi lanjut peserta didik yang Sering
pengetahu ilmu pengetahuan tidak berani melaksanakan
an dan dan teknologi mengemukakan pembelajaran
teknologi serta pendapat berbasis
membudayakan Kurangnya pemecahan
berpikir ilmiah pengetahuan masalah dan
secara kritis, peserta didik pembelajaran
kreatis dan tentang manfaat secara
mandiri. dan kegunaan berkelompok
teknologi dalam Memanfaatkan
pendidikan internet sebagai
media
pembelajaran
Memberikan
ekstrakurikuler
d. Meningkatkan Kurangnya TIK
d. Estetika sensitivitas, kesadaran dan Membuat jadwal
kemampuan kepedulian siswa kerja bakti secara
mengekspresikan terhadap
14
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
dan kemampuan kebersihan dan bergiliran untuk
mengapresiasi keindahan perawatan/
keindahan dan lingkungan satuan keindahan/
harmoni. pendidikan kebersihan
lingkungan satuan
e. Meningkatkan Peserta didik pendidikan
potensi fisik serta masih suka jajan
e. Jasmani, membudayakan smebarangan tanpa Mendirikan kantin
olahraga sikap sportif, memperhatikan satuan pendidikan
dan disiplin kerja apakah jajanan dengan
kesehatan sama dan hidup tersebut aman atau menyediakan
sehat. tidak untuk makanan sehat
kesehatan Seleksi dan
Menampung bakat/ membatasi
potensi peserta pedagang yang
didik dalam bidang menjual jajanan
olah raga tidak sehat
Memberikan
ekstrakurikuler
a. Berpusat pada Penerapan pencak silat
potensi, kurikulum saat ini
2. Prinsip perkembangan, masih belum Mengembangkan
pengemba kebutuhan dan berpusat pada kurikulum berbasis
ngan kepentingan potensi dan satuan pendidikan
kurikulum peserta didik dan perkembangan dengan
lingkungannya. kebutuhan pesreta mengangkat
didik dan potensi lingkungan
lingkungan serta
memperhatiakn
b. Beragam dan Kurikulum belum kebutuhan peserta
terpadu mampu
15
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
mengembangkan didik
keanekaragaman Memanfaat segala
sumber daya yang sumber daya yang
tersedia ada
Melengkapai
c. Tanggap terhadap Pemanfaatan sarana dan
perkembangan IPTEK tidak prasarana
ilmu maksimal pendidikan
pengetahuan,
Mengadakan
teknologi, dan
kegiatan diklat
seni.
penggunaan dan
d. Relevan dengan Kurikulum belum pemanfaatan
kebutuhan hidup relevan dengan IPTEK dalam
kubutuhan peserta pembelajaran
didik kaena Melaksanakan
kurikulum yang pembelajaran
diterapkan saat ini berbasis
tidak berorientasi pemecahan
pada pemecahan masalah.
masalah.
e. Menyeluruh dan
Pengembangan
berkesinambung-
kurikulum
an
disesuaikan dengan
kebutuhan peserta Memanfaatkan
didik dan terus IPTEK dan
berkembangan memperhatikan
potensi daerah
Menerapkan dalam
f. Belajar sepanjang
kegiatan literasi pengembangan
hayat
16
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
kurikulum
Membuat jadwal
g. Seimbang antara Belum menerapkan literasi di
kepentingan muatan lokal BTA perpustakaan untuk
nasional dan yang sesuai dengan setiap kelas
kepentingan Perbup 23 th 2022 Menerapkan
daerah muatan lokal BTA
sebagai muatan
a. Pelaksanaan Belum secara lokal wajib selain
kurikulum maksimal dalam bahasa daerah
didasarkan pada mengembangkan
3. Prinsip potensi, potensi, Melakukan
Pelaksana- perkembangan perkembangan dan asesmen untuk
an dan kondisi kondisi peserta mengetahui potensi
Kurikulum peserta didik didik dan hambatan
untuk menguasai peserta didik
kompetensi yang Hasil asesmen
berguna bagi digunakan untuk
dirinya. menentukan
program belajar
yang sesuai dengan
b. Kurikulum Proses kebutuhan peserta
dilaksanakan pembelajaran didik
dengan belum menerapkan
menegakkan metode Penggunaan
kelima pilar pembelajaran yang metode
belajar mampu pembelajaran yang
meningkatkan 5 berpusat pada
pilar belajar siswa, seperti
pemecahan
17
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
masalah, inquiry,
dan lain
sebagainya.
Memperbanyak
c. Pelaksanaan Pelayanan yang kegiatan belajar
kurikulum diberikan belum kelompok dan
memungkinkan maksimal dan proyek
peserta didik belum sesuai Memaksimalkan
mendapat dengan kondisi pelayanan kepada
pelayanan yang peserta didik peserta didik
maksimal sesuai dengan
dengan kondisi mengelompokkan
peserta didik. permasalahan yang
dialami oleh
peserta didik
Memberikan
layanan asesmen
d. Kurikulum Kurikulum belum kepada peserta
dilaksanakan dilaksanakan didik tiap akhir
dalam suasana dalam suasana tahun pelajaran
yang kondusif. yang kondusif Mensosialisasikan
Hubungan kurikulum kepada
peserta didik peserta didik agar
dan pendidik dapat dilaksanakan
dalam suasana dalam suasana
yang kondusif yang kondusif.
e. Kurikulum Penggunaan
dilaksanakan IPTEK belum
dengan maksimal
menggunakan Sarana dan
18
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
pendekatan prasarana belum Menerapkan
dengan mendukung ekstrakurikuler
memperhatikan perkembangan di TIK
perkembangan era globalisasi Penggunaan media
yang berkiblat pembelajaran
pada era berbasis TIK
globalisasi
dengan
mendekatan
yang berbasis
pada
perkembangan
teknologi dan
berbasis pada
alam sekitar
f. Kurikulum Kurikulum masih
dilaksanakan belum
dengan dilaksanakan
mendayagunaka dengan
n kondisi yang mendayagunakan Satuan pendidikan
sesuai dengan kondisi yang sesuai akan
kultur budaya di dengan kultur mengembangkan
lingkungan budaya di kurikulum dengan
satuan lingkungan satuan mendayagunakan
pendidikan pendidikan kondisi yang sesuai
dengan kultur
g. Kurikulum yang Satuan pendidikan budaya di
mencakup sudah lingkungan satuan
seluruh melaksanakan pendidikan
komponen kurikulum yang
kompetensi mencakup seluruh Menambahkan
19
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
mata pelajaran komponen muatan lokal BTA
kompetensi mata
pelajaran
2. Struktur 1. Kurikulum Terdiri atas 5 Terdiri dari 5 Menambahkan
Kurikulum kelas 1,2,3 muatan muatan muatan lokal BTA
pelajaran, 2 pembelajaran, 1
muatan lokal, muatan lokal,
dan kegiatan
pengembangan pengembangan diri
diri berupa kegiatan
ekstrakurikuler
Alokasi waktu Sudah sesuai -
satu jam
pelajaran adalah
30 menit
Minggu efektif Sudah sesuai -
dalam satu tahun
pelajaran (dua
semester) adalah
41 minggu
2. Kurikulum Terdiri atas 8 Terdiri dari 8 Menambahkan
kelas 4,5,6 muatan muatan muatan lokal BTA
pelajaran, 2 pembelajaran, 1 Menambah
muatan lokal, muatan lokal, kegiatan
dan kegiatan ekstrakurikuler
pengembangan pengembangan diri TIK
diri berupa kegiatan
ekstrakurikuler
Alokasi waktu Sudah sesuai -
satu jam
20
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
pelajaran adalah
35 menit
Minggu efektif Sudah sesuai -
dalam satu tahun
pelajaran (dua
semester) adalah
41 minggu
3. Beban 1. Jumlah Jumlah jam Sudah sesuai -
Belajar Jam pembelajaran tatap
pelajaran muka per minggu
Setiap adalah 30 s.d. 36
minggu jam pembelajaran
21
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
3. Alokasi Kegiatan : Minggu Sesuai dengan Disesuaikan dengan
Waktu efektif belajar, kalender pendidikan kalender pendidikan
Jeda tengah Pemerintah Provinsi Pemerintah
semester, Jeda Jawa Timur Kabupaten Jember
antar semester,
Libur akhir tahun
pelajaran, Hari
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
satuan
pendidikan/madras
ah
4. Kalender 4. Penetapan a. Permulaan tahun Sesuai dengan Disesuaikan dengan
Pendidikan Kalender pelajaran adalah kalender pendidikan kalender pendidikan
Pendidikan bulan Juli dan Pemerintah Provinsi Pemerintah
berakhir pada Jawa Timur Kabupaten Jember
bulan juni tahun
berikutnya
b. Hari libur satuan
pendidikan
ditetapkan
berdasarkan
keputusan
Menteri
Pendidikan
Nasional,
dan/atau Menteri
Agama, Kepala
22
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
Daerah tingkat
kab/kota,
dan/atau
organisasi
penyelenggara
dapat
menetapkan hari
libur khusus
c. Pemerintah
Pusat/Provinsi/k
abupaten/kota
dapat
menetapkan hari
libur serentak
untuk satuan-
satuan
pendidikan
d. Kalender
pendidikan
disusun oleh
satuan
pendidikan
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pem
erintah daerah
23
3. Analisis Standar Proses
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan No 22 Tahun 2016, Standar Proses
dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dalam satuan
pendidikan. Selain itu standar proses dalam satuan pendidikan merujuk pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No 61 Tahun 2014 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Peraturan Pemerinta
Republik Indonesia No 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Standar proses mencakup :
a) perencanaan proses pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
b) pelaksanaan proses pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
c) penilaian hasil pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil
belajar secara utuh.
d) pengawasan proses pembelajaran.
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan
berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan
pendidikan dan pengawas.
24
Penjabaran lingkup Standar Proses berdasarkan Permendikbud No 22 Tahun 2016
adalah sebagai berikut :
I PERENCANAAN
B. Penyusunan silabus
berdasarakan hasil
pemetaan Standar
Kompetensi Lulusan
dan Standar Isi.
C. RPP 1. Komponen RPP Seluruh guru telah Dilaksanakan
terdiri atas membuat RPP supervisi secara
Identitas satuan berkala
pendidikan Pada komponen Dilakukan
2: 24 JP Mangajukan
Jumlah beban permohonan
27
No Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Tindak Lanjut
Menggunakan
media
pembelajaran
yang menarik
dan beragam
Penutup Penilaian saat proses Sesuaikan
- Rangkuman pembelajaran kurang penilaian dengan
- Penilaian/refleksi menyeluruh rubrik penilaian
- Umpan balik Umpan balik hanya yang telah dibuat
- Tugas direspon oleh Kegiatan umpan
sebagian kecil peserta balik difokuskan
didik kepada peserta
didik yang
kurang aktif saat
proses
pembelajaran
III PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian dilakukan Seluruh guru telah Melakukan
oleh guru terhadap melakukan penilaian diskusi dengan
hasil pembelajaran yang autentik dalam teman sejawat
untuk mengukur dimensi pengetahuan untuk merancang
tingkat pencapaian melalui penilaian penilaian dalam
kompetensi peserta harian, PTS, dan PAS dimensi
didik, serta keterampilan
80% guru melakukan
digunakan sebagai Melaksanakan
penilaian dalam
bahan penyusunan remidi dan
dimensi keterampilan
laporan kemajuan pengayaan
melalui kegiatan
hasil belajar, dan berdasarkan
proyek dan portofolio
memperbaiki proses analisis hasil
80% guru melakukan
pembelajaran. belajar peserta
analisis hasil
29
No Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Tindak Lanjut
30
No Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Tindak Lanjut
31
No Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Tindak Lanjut
32
No Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Tindak Lanjut
dan SKP.
Beberapa guru belum
bisa mengerjakan SKP
secara mandiri.
5. Tindak Lanjut a. Penguatan dan Penguatan dan Memberikan
penghargaan penghargaan bagi pengutn dan
diberikan kepada guru yang memenuhi penghargaan
guru yang telah standar proses belum kepada guru agar
memenuhi standar. diberikan secara guru semakin
b. Teguran yang maksimal semangat bekerja
bersifat mendidik
Teguran bagi guru Kepala satuan
diberikan kepada
yang belum pendidikan lebih
guru yang belum
memenuhi standar disiplin
memenuhi standar.
hanya melalui teguran memberikan
c. Guru diberi
lisan dan bersifat peraturan.
kesempatan untuk
sementara
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.
33
Lingkup penilaian yang dilakukan dalam satuan pendidikan dasar adalah sebagai
berikut :
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
Berdasarkan
Permendikbud
Nomor 23
Tahun 2016 :
2. Pasal 3 Guru Sebanyak 20% guru Kepala dan
tentang aspek melakukan 80% guru melaksanaka pengawas
penilaian penilaian pada telah n penilaian, satuan
aspek sikap melaksanaka namun rubrik pendidikanme
spiritual dan n penilaian dan mberikan
sikap sosial pada dimensi instrumen contoh rubrik
melalui sikap penilaiannya penilaian
pengamatan dan spiritual dan belum melalui
mengisikan sikap lengkap. kegiatan
hasil spiritual. supervisi.
pengamatannya
pada jurnal
penilaian KI 1
(sikap spiritual)
dan KI 2 (sikap
sossial)
Guru
melakukan 75% guru 25% guru Menuliskan
penilaian pada telah telah hasil observasi
aspek melaksanaka melaksanaka pada aspek
keterampilan n penilaian n penilaian, sikap pada
yang pada aspek namun tidak jurnal
disesuaikan keterampilan disertai penilaian
dengan disertai dengan sikap.
komptensi inti dengan rubrik Kepala dan
dimensi rubrik penilaian dan pengawas
keterampilan penilaian hasil/ produk satuan
(KI 4) yang ketrampilann pendidikanme
berupa penilaian ya tidak mberikan
produk/ projek/ dikumpulkan contoh rubrik
portofolio penilaian
melalui
kegiatan
supervisi.
Melengkapi
rubrik dan
35
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
instrumen
penilaian yang
sesuai dengan
kompetensi
dasar
Menuliskan
hasil penilaian
pada buku
nilai.
Kepala dan
pengawas
satuan
pendidikanme
mberikan
contoh rubrik
penilaian
melalui
kegiatan
supervisi.
Membuat
rubrik
penilaian
aspek
keterampilan
sesuai dengan
kompetensi
dasar
3.Pasal 5 Semua RPP 80% RPP 20% RPP Menyesuaikan
tentang Prinsip mencantumkan yang dibuat yang dibuat kegiatan dan
penilaian kegiatan dan oleh guru oleh guru progam
36
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
(sahih, program penilaian telah belum penilaian
objektif, adil, mencantumk mencantumk dengan
terpadu, an kegiatan an program indikator
terbuka, dan program penilaian pencapaian
menyeluruh penilaian yang sesuai kompetensi
dan yang sesuai dengan
berkesinambu dengan indikator
ngan, indikator pencapaian
sistematis, pencapaian kompetensi
beracuan kompetensi
kriteria, dan
akuntabel)
4. Pasal 13 menentukan 85% guru 15% guru Pembinaan
tentang Tata tujuan evaluasi sudah belum dan
Cara Evaluasi dengan menentukan membuat pembimbingan
Proses mengacu pada tujuan instrumen dalam
Pembelajaran RPP yang telah evaluasi yang evaluasi yang merancang
ditetapkan sesuai sesuai instrumen
dengan RPP dengan RPP penilaian
menyusun kisi- 75% guru 25% guru Pembinaan
kisi penilaian membuat kurang dan
kisi-kisi soal memahami pembimbingan
sebelum teknis dalam
melaksanaka pembuatan membuat kisi-
n penilaian kisi-kisi soal kisi soal
membuat alat
85% guru 15% guru Pembinaan
evaluasi dengan
mampu kurang dan
kriteria evaluasi
merancang memahami pembimbingan
alat evaluasi cara dalam
merancang merancang alat
37
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
alat evaluasi evaluasi
melakukan 70% guru 30% guru Pembinaan
analisis kualitas melakukan belum bisa dan
instrument analisis melakukan pembimbingan
kualitas analisis dalam
instrumen kualitas menganalisis
intrumen kualitas
instrumen
melakukan 85% guru 15% guru Pembinaan
evaluasi, telah belum dan
memproses, melakukan melakukan pembimbingan
menganalisis evaluasi, evaluasi, untuk
dan memproses, memproses, melakukan
menginterpretas menganalisis menganalisis evaluasi,
ikan 10 hasil dan dan memproses,
evaluasi menginterpret menginterpret menganalisis
asikan 10 hasil asikan 10 hasil dan
evaluasi evaluasi menginterpreta
sikan 10 hasil
evaluasi
38
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
Penilaian belajar yang dirancang oelh dirancang oleh evaluasi
digunakan guru sudah guru belum Kepala satuan
pendidik memenuhi memenuhi pendidikan
memenuhi syarat syarat memberikan
persyaratan pembimbingan
substansi, dalam merancang
konstruksi, dan instrumen
bahasa. evaluasi
Mekanisme dan a. Rancangan 80% 20% Menyesuaikan
Prosedur penilaian dari rancangan rancangan rancangan
Penilaian silabus yang penilaian penilaian penilaian
penjabarannya dari silabus belum sesuai berdasarkan
merupakan yang dengan RPP silabus dan RPP
bagian RPP penjabaranny
a merupakan
bagian RPP
40
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
berdasarkan
hasil penilaian
pendidik
dengan
memperhatikan
hasil ujian
satuan
pendidikan - Kisi-kisi –
f. Kegiatan Ujian berdasarkan Melakukan
Satuan kisi-kisi dari bedah kisi-kisi
pendidikan dinas
(menyusun pendidikan
kisi-kisi, daerah.
mengembangk - Pengemban
an instrumen, gan
melaksanakan instrumen
ujian, berdasarkan
mengolah dan kisi-kisi
menentukan
kelulusan,
melaporkan
hasil ujian) Penialain Belum
g. Penilaian muatan lokal memasukkan Menambahkan
muatan lokal dilaksanakan muatan lokal muatan lokal
mengikuti terpisah BTA BTA
penilaian dengan mata
kelompok mata pelajaran
pelajaran yang yang lain.
relevan. kegiatan Belum ada
42
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
didik
b. Melaksanakan b. 100% b. Penilaian b. melakukan
tes, terlaksana belum penilaian
pengamatan, bervariatif dengan berbagai
penugasan, bentuk dan
atau bentuk teknik.
lain Menembah
penilaian
produk dan
proyek
didik
44
Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Tindak Lanjut
mata pelajaran guru
melalui rapat
dewan
pendidik
e. Menyelenggar e. 100% e. – e. Koordinasi
akan US dan terlaksana dengan seluruh
menentukan dewan guru
kelulusan sesuai dengan
sesuai POS POS
46
C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
47
2021/2
14 14 1 7 1 18 1 39 3
022
b) Terbuka
Jml Jumlah
Kelas I Kelas II Kelas III
Pendaftar ( Kls I + II + III )
Tahun
( calon Rombon
Ajaran Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jml
Siswa Siswa gan
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
baru) Belajar
2019/2 - - - - - - - - -
020
2020/2 - - - - - - - - -
021
2021/2 - - - - - - - - -
022
Data RuangKelas
Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Jumlah Ruang Lain
Ukuran Ukuran Jumlah yang Jumlah Ruang Yang
Ukuran
7x9 < 63 (a+b+c Digunakan untuk Digunakan
> 63 m2
m2 m2 ) Ruang untukRuangKelas
Kelas
(b)
(a) (c) (d) (e) f=(d+e)
RuangKelas 0 0 6 6 0 6
Data RuangLainnya
JenisRuang Jumlah Ukuran (m2)
1. Perpustakaan 1 42
2. Musholla 1 9
48
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan Tindak Lanjut
49
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan Tindak Lanjut
50
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan Tindak Lanjut
Kependidikan c) Pendidik
d) Tenaga
Kependidikan
5. Program Satuan pendidikan Satuan Tidak ada -
Satuan memiliki RKJM pendidikan kesenjangan
pendidikan memiliki RKJM karena sudah
Satuan pendidikan terpenuhi semua
memiliki RKAS Satuan
pendidikan
memiliki RKAS
51
Dst
54
Kondisi Riil Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kesenjangan
Tindak
Peluang Tantangan
Lanjut
prasarana an baik
LPMP berfungsi pendukung secara
sebagai: akademis
1.Komitmen maupun
Mutu Pendidikan manajemen
2.Merancang secara
model berkala dan
pembelajaran berkelanjuta
3.Mengadakan n, agar
pelatihan sekolah
4.Melakukan pendamping
kerjasama an itu dapat
5.Melakukan berkembang
evaluasi secara
optimal
5. Kelomp KKKS berperan Melakukan Memecahkan Interaksi dan Memperbaiki
ok Kerja sebagai: pertemuan permasalaha kolaborasi sistem
Kepala 1.Pemberi rutin KKKS n yang antara KKKS penyebaran
Satuan Pertimbangan membahas dihadapi dengan Dinas informasi
pendidik 2.Pendukung masalah pada masing- Pendidikan dan kedinasan.
an, pemikiran kedinasan. masing Pemda masih
(KKKS) 3.Mediator antara satuan kurang
satuan pendidikan pendidikan maksimal.
dan Dinas Penyebaran
Pendidikan dan informasi
Pemda kedinasan dari
pusat ke satuan
KKKS berfungsi pendidikan
sebagai: kurang
1.Komitmen mutu maksimal
55
Kondisi Riil Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kesenjangan
Tindak
Peluang Tantangan
Lanjut
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
6. Kelomp KKG berperan Melaksanaka Kerjasama Kegiatan rapat Melaksanaka
ok Kerja sebagai: n kegiatan dengan KKG dan n kegiatan
Guru , 1.Pelaksana rapat KKG teman diskusi dengan rapat KKG
(KKG) kegiatan secara rutin sejawat teman sejawat secara rutin
pengembangan dan belum belum setiap bulan.
guru membahas terlaksana terlaksana
2.Pendukung kesulitan dengan secara rutin
pemikiran dalam proses maksimal karena pandemi
3. Mediator antara belajar
guru dengan mengajar
KKKS, Dinas
Pendidikan, dan
LPMP
KKG berfungsi
sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
pertemuan rutin
KKG
3.Melakukan
kerjasama
4.Melakukan
56
Kondisi Riil Rencana
Komponen Kondisi Ideal Kesenjangan
Tindak
Peluang Tantangan
Lanjut
lesson study
5.Melakukan
evaluasi
7. Sumber Satuan Satuan Lingkungan Belum ada Memanfaatka
Daya pendidikan pendidikan sekitar satuan kegiatan n lingkungan
Alam berada di berada di pendidikan pemanfaatan sekitar
dan Lingkungan lingkungan dapat lingkungan sebagai
Sosial Perkebunan , pertanian dimanfaatkan sekitar satuan sarana dan
Budaya pegunungan , sebagai pendidikan media
perikanan , media
pantai pembelajaran
57
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada prinsipnya, KTSP untuk pendidikan dasar dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan. Pengembangan KTSP
mengacu pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite satuan pendidikan .
Dalam pengembangan KTSP ini, analisis situasi satuan pendidikan sangat perlu
dilakukan sehingga KTSP yang dikembangkan benar-benar didasarkan pada kondisi
dan situasi satuan pendidikan (di samping didasarkan pula pada prinsip-prinsip
pengembangan KTSP). KTSP yang dikembangkan berdasarkan analisis situasi satuan
pendidikan diharapkan akan benar-benar mencerminkan upaya peningkatan kondisi
internal yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, tenaga
kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-prog ram lainnya. Di samping itu,
KTSP yang baik harus dikembangkan atas dasar analisis peluang dan tantangan situasi
eksternal yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, yang
meliputi: komite satuan pendidikan, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi
profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
B. Rekomendasi
58