Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GURU MENCIPTAKAN SUASANA YANG MENYENANGKAN DI


SEKOLAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Karakter dan Kepribadian


Guru di Universitas Negeri Yogyakarta

Dosen Pengampu :

Drs. Heru Pramono SU.

Penulis

Disusun oleh :

Ikhsan Ilmawan 15405241024


Aisyah Nurul Lathifah 15405241014
Nadya Arindra Tsabitha 15405241011
Eva Susilo Wati 15405241028

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Tahun 2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Guru
Menciptakan Suasana yang Menyenangkan di Sekolah dalam Proses Belajar
Mengajar dengan baik.

Untuk menyelesaikan karya tulis ini penulis mendapatkan bantuan dan


kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial
khususnya pada dosen pengampu yaitu Bapak Drs. Heru Pramono SU. dan teman-
teman Pendidikan Geografi.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan


dan kelemahan baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh sebab itu penulis berharap
kepada berbagai pihak untuk memberikan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Terimakasih.

Yogyakarta, 28 September 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER........................................................................................................
i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Fasilitas Sekolah......................................................................................................
B. Suasana yang Menyenangkan..................................................................................
C. Pembelajaran Aktif, Kreatif,Efektif, dan Menyenangkan.......................................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan erat kaitannya dengan pembelajaran. Pendidikan maupun
pembelajaran sebenarnya tidak harus di sekolah melainkan di lingkungan
keluarga dan masyarakat melalui interaksi. Pembelajaran di sekolah
dilakukan oleh guru sebagai pendidik yang mengajar dan siswa sebagai
orang-orang yang dididik melalui komunikasi dua arah. Pembelajaran ialah
membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Belajar
merupakan salah satu kewajiban bagi siswa. Belajar tidak harus ketika siswa
berada dalam lingkup kelas ataupun sekolah. Namun melajar dapat dilakukan
di luar sekolah untuk mengembangkan potensi dan bakat siswa secara
mandiri baik di bidang pengetahuan alam maupun kepribadian dirinya.
Dewasa ini, banyak pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan
siswa. Pendidik lebih sering menyampaikan pembelajaran dengan cara
ceramah, menggunakan proyektor, diskusi, dan sebagainya dengan metode
yang sama setiap harinya tanpa diselingi hal-hal yang menarik dan cenderung
membosankan. Hal ini membuat perilaku siswa menjadi buruk seperti tidur di
dalam kelas, bercerita dengan teman sebangku, bermain handphone,
menggambar, dan perilaku lainnya. Kita sebagai calon guru bangsa tentunya
tidak ingin melihat siswa-siswi Indonesia berperilaku seenaknya saat kegiatan
belajar mengajar dan tidak menginginkan pula menjadi pengajar yang hanya
bisa mengajar tanpa memiliki kepekaan terhadap anak didiknya.
Hal tersebut merupakan salah satu penyebab kemerosotan dunia
pendidikan yang terkait dengan kualitas dan kuantitas para pendidik sekaligus
siswa Indonesia. Berkaitan dengan diwajibkannya seluruh siswa-siswi

4
sekarang untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
maupun mencari bahan mata pelajaran secara mandiri dengan menperhatikan
fakta pendidikan saat ini, penulis menginginkan hal baru untuk kegiatan
belajar mengajar selanjutnya dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan yang bertujuan memperbaiki keadaan pendidikan di
Indonesia. Oleh sebab itu, penulis membuat makalah yang berjudul Guru
Menciptakan Suasana yang Menyenangkan di Sekolah dalam Proses Belajar
Mengajar.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa saja fasilitas yang menunjang pembelajaran baik di lingkungan
sekolah maupun di kelas ?
2. Bagaimana cara menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses
kegiatan belajar mengajar ?
3. Bagaimana cara membangun pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan ?

C. TUJUAN
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam
makalah ini adalah :
Tujuan khusus :
Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Karakter dan Kepribadian
Guru.

Tujuan umum :

1. Mengetahui berbagai fasilitas yang menunjang pembelajaran baik di


lingkungan sekolah maupun di kelas.
2. Mengetahui cara menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
3. Mengetahui cara membangun pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Suasana Belajar-Mengajar

Suasana yang ada dalam sekolah tercipta karena perpaduan dari dua
unsur yang saling melengkapi. Unsur-unsur tersebut adalah unsur fisik
maupun unsur non-fisik. Kedua unsur ini merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.

1. Unsur fisik
Unsur fisik adalah unsur yang ada dalam sekolah. Unsur ini berupa
benda-benda yang menunjang keberlangsungan pembelajaran. Unsur
fisik meliputi :
a. Tata ruang
Tata ruang adalah penataan bangunan. Dalam tata ruang
pemilihan ruang dan ukuran ruang harus sesuai dangan kebutuhan
warga sekolah. Misalnya ukuran ruang kelas harus sesuai dengan
kebutuhan siswa serta memiliki pencahayaan dan sirkulasi udara
yang baik agar kelas menjadi nyaman. Ukuran perpustakaan
seharusnya tidak terlalu sempit sehingga penataan rak untuk buku
memiliki jarak yang cukup lebar sehingga siswa nyaman untuk
memilih dan membaca buku.
b. Unsur kehidupan.
Unsur kehidupan yang dibicarakan adalh air, tanah dan
atmosfer. Penataan ruang yang ada harus dibarengi dengan
pengelolaan lahan yang baik. Air dan tanah di sekolah dapat
mempengaruhi proses belajar-mengajar. Jika tanah tidak diurus atau
jika tanah terlalu kering dapat menyebabkan proses belajar-mengajar
terganggu karena debu membuat siswa tidak fokus. di sekolah juga
harus memiliki pepohonan supaya membuat tempat menjadi sejuk.

6
2. Unsur non-fisik
Unsur ini terdiri dari orang-orang yang melakukan kegiatan di
sekolah tersebut dan memiliki ikatan dengan tempat tersebut. Unsur non-
fisik yang ada di sekolah adalah unsur yang meliputi kepala sekolah,
guru, siswa, dan karyawan lainnya. Unsur non-fisik bertugas untuk
mewujudkan suasana sekolah yang baik. Contohnya guru, mereka
memiliki pengaruh langsung terhadap siswa dan menjadi teladan bagi
siswanya. Guru dan karyawan wajib membangun rasa kekeluargaan dan
menghindari permusuhan. Selain kedua hal tersebuat, setiap warga
sekolah sebaiknya tidak memiliki rasa arogansi yang tinggi. Arogansi
dapat menyebabkan rasa permusuhan dan membuat suasana sekolah
menjadi tidak nyaman.

B. Fasilitas yang Menunjang Pembelajaran

Fasilitas yang ada di sekolah berguna untuk menunjang terjadinya


kegiatan belajar-mengajar yang baik. Beberapa sekolah sudah dapat
menggunakan fasilitas yang mereka dapatkan dengan cukup baik. Hal ini
terlihat dari penggunaan fasilitas oleh seluruh warga sekolah tersebut. Selain
itu penggunaan fasilitas, warga sekolah juga harus menjaga fasilitas yang ada.
Menjaga fasilitas ini dapat membuat fasilitas yang ada menjadi lebih terawat
dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Fasilitas yang ada di sekolah terkadang hanya dibiarkan tanpa ada


perawatan dari orang-orang yang ahli. Hal ini mengakibatkan fasilitas yang
ada menjadi rusak. Rusaknya fasilitas yang ada disekolah dapat menyebabkan
tergangunya proses belajar-mengajar. Contohnya jika seorang guru
menjelaskan sebuah peta timbul. Peta timbul tersebut kehilangan beberapa
pulau karena terlepas dari gambar. Pemahaman siswa akan peta tersebut
secara tidak langsung dapat terganggu.

7
Fasilitas yang ada di dalam sekolah dapat berupa laboratorium dan media
belajar. Laboratorium yang baik dapat membantu proses belajar siswa. Hal ini
dikarenakan didalam laboratorium siswa akan melakukan praktik dari materi
pembelajaran yang sudah dijelaskan sebelumnya. Praktik ini akan
meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih tinggi.

C. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

Kecenderungan pengajaran yang berlangsung di sekolah, antara lain


( Prof. Dr. H Syaifatul Sagala, M.Pd 2011: 164 dan 165) :

1. Guru lebih banyak ceramah.


2. Media belum dimanfaatkan.
3. Pengelolaan cenderung klasikal dan kegiatan belajar kurang bervariasai.
4. Tuntutan guru terhadap hasil belajar dan produktifitas rendah.
5. Tidak ada pajangan hasil karya peserta didik.
6. Guru dan buku sebagai sumber belajar.
7. Semua peserta didik dianggap sama penilaian hanya berupa test.
8. Latihan dan tugas-tugas kurang dan tidak menantang dan interaksi
pembelajaran searah.

Saat ini, pembelajaran di sekolah masih menggunakan sistem guru yang


memberikan ceramah pada siswanya. Hal ini menyebabkan pemberian materi
yang ada hanya berlangsung searah. Pemberian materi secara searah
menyebabkan siswa kurang aktif dalam kelas tersebut. Selain membuat
kejenuhan pada siswa, pemberian ceramah ini dinilai kurang baik. Hal
tersebut dapat dijelaskan karena daya tangkap setiap siswa berbeda. Sehingga
saat seorang guru memberikan materi yang sama kepada siswanya maka tidak
semua siswa dapat menerima apa yang guru tersebut ajarkan. Mungkin
seorang siswa dapat megerti setengah dari materi yang diajarkan. Akan tetapi
ada siswa yang tidak mengerti sama sekali dengan materi yang sudah
diajarkan tersebut.

8
Pemberian ceramah dapat dikurangi dengan memberikan masalah untuk
didiskusikan bersama. Diskusi yang ada dapat berbentuk kelompok kecil
yang memecahkan kasus dan mempresentasikannya didepan kelas. Proses
pembelajaran ini dapat meningkantkan keaktifan siswa dan bersifat
menyenangkan. Saat diskusi ini guru dapat memberikan umpan balik yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Penerimaan siswa juga
lebih baik dengan koreksi yang terjadi saat berdiskusi. Selain itu hal ini akan
membuat siswa berinteraksi satu sama lain.

Media pembelajaran yang ada di sekolah terkadang hanya menjadi


pajangan saja. Karena sering kali guru hanya memberikan contoh seperti yang
ada pada buku pembelajaran. Padahal penggunaan media pembelajaran yang
ada dapat meningkatkan penerimaan siswa. Penggunaan media belajar ini
dapat membuat siswa menjadi lebih senang. Selain menyengangkan, siswa
akan terlatih untuk menjadi aktif. Pengalaman menggunakan media
pembelajaran ini juga melibatkan indera yang akan menghasilkan makna
tertentu. Media pembelajaran itu tidak harus media yang mahal dan sulit
didapatkan. Media pembelajaran dapat berasal dari bahan-bahan yang ada
disekitar. Selain itu media pembelajaran dapat berupa lingkungan yang ada
disekitar sekolah. Siswa dapat diajak untuk menerjemahkan makna yang ada
dibalik benda-benda yang ada disekitarnya. Hal ini akan mengasah kreativitas
siswa dan kepekaan akan lingkungan sekitarnya.

Materi yang guru berikan dengan cara ceramah kurang ditangkap oleh
siswa yang duduk jauh dari guru tersebut. Guru seringkali menganggap
semua siswa dapat menerima apa yang diberikan. Padahal tidak semua siswa
memiliki kemampuan yang sama. Selain itu, guru sering kali menyamakan
siswanya. Hal ini terlihat saat guru terkadang membandingkan siswa satu
dengan siswa lainnya. Hal ini tidak baik karena semua siswa memiliki
perbedaan pengasuhan. Perbedaan pengasuhan ini membentuk karakter siswa
yang berbeda. Selain karakter, siswa juga memiliki perbedaan daya tangkap.
Perbedaan daya tangkap ini membuat waktu yang diperlukan bagi setiap
siswa untuk memahami suatu materi berbeda-beda.

9
Perbedaan karakter siswa ini membuat guru harus memahami siswanya
secara individual. Hal ini dapat membuat siswa menjadi lebih nyaman untuk
mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Kenyamanan siswa ini sangat penting
untuk efektivitas penagkapan materi yang diajarkan.

Selain penguasaan dalam kelas. Guru juga harus mampu mendampingi


siswa saat diluar kelas. Pendampingan ini berfungsi untuk membentuk dan
menjaga karakter siswa agar menjadi lebih baik. Pendampingan ini juga
diperlukan terutama pada siswa sekolah menengah yang sedang mencari jati
diri. Hal ini dikarenakan proses pencarian jati diri ini merupakan periode saat
siswa menerima nilai-nilai norma yang tidak semuanya baik.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suasana belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh unsur fisik
seperti tata ruang dan non-fisik yang meliputi guru, kepala
sekolah, karyawan dan lain-lain. Fasilitas-fasilitas sekolah
contohnya laboratorium dan media pembelajaran juga harus di
rawat dengan baik demi kelancaraan praktikum siswa. Dan yang
terakhir yaitu menerapan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan dapat dilakukan dengan cara perubahan
metode belajar oleh guru setiap waktu.

B. SARAN
Seharusnya pembelajaran menggunakan metode yang tidak
tetap.

11

Anda mungkin juga menyukai