Anda di halaman 1dari 12

ASAM AMINO YANG TERMODIFIKASI

Oleh:

SUCI FEBRINA PUYTI RUSTRI

O1A12304

KELAS F

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
BAB III KESIMPULAN........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam

amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi

protein di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam

lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh

darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Ada lebih dari 300

jenis asam amino yang dapat ditemukan di alam, tetapi hanya 20 jenis asam amino

yang menyusun protein. Manusia dan hewan tingkat tinggi hanya bisa mensintesis

10 dari 20 jenis asam amino tersebut sehingga membutuhkan tambahan nutrisi

yang mengandung asam amino dari sumber makanannya.

Gambar Struktur Asam Amino

1
Asam amino adalah suatu senyawa yang mengandung gugus amino dan

gugus karboksil pada atom C yang sama yaitu C-α (Hanum, 2017). Asam amino

yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom

karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam

amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan

menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.

Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein

adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan

gugus karboksil (Hardianti dkk., 2022). Dalam biokimia seringkali pengertiannya

dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama Gugus

karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.

Asam amino adalah salah satu zat penting dan dibutuhkan oleh tubuh.

Terdapat beberapa pandangan terkait pembagian jenis asam amino. Meski

demikian, pembagian jenis asam amino yang banyak dikenal yaitu berdasarkan

segi pembentukannya atau fungsi biologisnya. Jenis asam amino berdasarkan segi

pembentukannya atau fungsi biologisnya, di antaranya, asam amino esensial

(valin, leusin, lisin, isoleusin, triptofan, treonin, metionin, fenilalanin, histidin,

arginin) dan asam amino non esensial (glisin, serin, alanin, tirosin, sistein, prolin,

sistin, hidroksiprolin, asam glutamat, asam aspartat). Dalam makalah ini akan

menjelaskan tentang asam amino jenis Hidroksiprolin dan modifikasinya.

hidroksiprolin yakni asam-asam amino yang terdapat dalam beberapa protein lain.

2
Gambar Hidroksiprolin

Hidroksiprolin berbeda dari prolin dengan adanya gugus hidroksil (OH)

yang terikat pada atom karbon gamma. Hidroksiprolin diproduksi

oleh hidroksilasi asam amino prolin oleh enzim prolil hidroksilase setelah sintesis

protein (sebagai modifikasi pasca-translasi). Reaksi enzim katalis berlangsung

di lumen dari retikulum endoplasma. Meskipun tidak secara langsung dimasukkan

ke dalam protein, hidroksiprolin terdiri sekitar 4% dari semua asam amino yang

ditemukan dalam jaringan hewan, jumlah yang lebih besar dari tujuh asam amino

lain yang digabungkan secara translasi (Bolly dkk., 2018). Hidroksiprolin dan

prolin memainkan peran kunci untuk stabilitas kolagen.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan terkait modifikasi

asam amino terhadap salah satu jenis asam amino yaitu Hidroksiprolin.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Asam amino yang dimodifikasi berasal dari asam amino tunggal. Asam

amino yang dimodifikasi adalah turunan asam amino yang diproduksi sendiri

dengan sifat spesifik yang memungkinkan intensifikasi proses kultur sel. Kedua

asam amino yang dimodifikasi menghilangkan kebutuhan untuk umpan basa, yang

biasanya diterapkan untuk memastikan kelarutan dan keseimbangan asam amino

tirosin dan sistein yang tidak dimodifikasi. Pemanfaatan hanya satu umpan pH

netral adalah ide revolusioner untuk menyederhanakan proses fed-batch.

Penggunaan asam amino yang dimodifikasi selanjutnya dapat memiliki

dampak positif pada durasi atau produktivitas kultur sel. Konsentrasi umpan tinggi

yang dimungkinkan menggunakan asam amino termodifikasi memungkinkan

untuk menurunkan penambahan volume umpan dalam pembuatan biofarmasi dan

dengan demikian dapat meningkatkan titer. Bersama-sama, garam dinatrium

Fosfo-L-Tirosin dan garam natrium S-Sulfosistein dapat digunakan sebagai

pengganti tirosin dan sistein untuk menghasilkan umpan pH netral yang sangat

pekat.

Menurut Afifah (2016), salah satu jenis asam amino yang termodifikasi

adalah hidroksiprolin masih termasuk dalam keluarga asam amino di mana

hidroksipolin ini biasanya dijumpai pada kolagen bersama dengan kandungan

prolin. Hidroksiprolin merupakan asam amino hasil modifikasi prolin yang

dikatalisis oleh enzim prolil-4-hidroksilase (P4H) pada saat proses posttranslasi

4
protein. Biasanya modifikasi post translasi pada protein bersifat reversibel (dapat

kembali), tetapi pada asam amino prolin dapat melakukan modifikasi posttranslasi

protein secara irreversibel. Asam amino hidroksiprolin dapat ditemukan pada

domain protein kolagen, elastin, conotoxin, dan argonaute. Asam amino

hidroksiprolin juga terdapat pada dinding sel tanaman dan ganggang hijau.

Hidroksiprolin adalah asam amino yang hanya ditemukan pada kolagen.

Hidroksiprolin memiliki fungsi sebagai penstabil triple helix pada kolagen

(Arsyad & Rusli, 2020). Asam amino hidroksiprolin yang tinggi akan

menghasilkan nilai kekuatan gel yang tinggi, sebaliknya apabila kadar asam

amino hidroksiprolin rendah maka nilai kekuatan gel juga rendah. Isomer dari 4-

hidroksiprolin juga ditemukan pada produk bakteri seperti antibiotik gentamisin

dan antibiotik actinomysin, tetapi belum ada laporan yang mengkonfirmasi bahwa

4-hidroksiprolin termasuk kedalam struktur komponen sel bakteri.

Gambar Perubahan asam amino prolin menjadi hidroksiprolin dikatalis oleh


enzim prolil-4-hidroksilase (Yan dkk., 2014)

Asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin merupakan asam amino

utama kolagen. Asam-asam amino aromatik dan sulfur terdapat dalam jumlah

yang sedikit. Hidroksiprolin merupakan salah satu asam amino pembatas dalam

5
berbagai protein. Hidroksiprolin berasal dari residu prolin yang mengalami proses

hidroksilasi oleh enzim prolyl hydroxylase dengan bantuan vitamin C (Primadina

dkk., 2019). Hidroksiprolin hanya didapatkan pada kolagen, sehingga dapat

dipakai sebagai tolok ukur banyaknya kolagen dengan mengalikan hasilnya

dengan 7,8. Selanjutnya kolagen tipe III akan digantikan oleh kolagen tipe I pada

fase maturasi.

Sintesis hidroksiprolin. Asam amino ini berasal dari prolin yang

mengalami reaksi hidroksilasi yaitu penambahan gugus -OH dan reaksinya

dikatalisa oleh enzim prolin hidroksilase. Hidroksiprolin bukanlah prekursor

untuk sintesis protein. Residu senyawa ini dalam kolagen dibentuk dari unit prolin

setelah prolin disusun kedalam molekul protein. Hidroksiprolin banyak dijumpai

pada serat-serat kolagen, dan hanya dapat dijumpai pada serat jenis ini. Berfungsi

untuk menstabilkan konfigurasi triple heliks dari serabut kolagen, sehingga

kolagen tidak rusak bila ada enzim protease yang bekerja untuk mencerna

kolagen. Pembentukan hidroksi prolin membutuhkan vitamin C (ascorbic acid).

Bila terjadi defisiensi vitamin C menyebabkan kelainan Scurvy, merupakan

kelainan genetik akibat kegagalan pembentukan hidroksi prolin dan hidroksi lisin.

Akibatnya kestabilan kolagen terganggu sehingga menimbulkan gejala perdarahan

gusi, pembengkakan sendi, kegagalan penutupan luka, dan pada akhirnya dapat

menimbulkan kematian (Prahastuti, 2014).

6
Gambar Sintesis hidroksi prolin dari prolin

Penetapan kadar hidroksiprolin penting untuk divalidasi karena kandungan

asam amino hidroksiprolin merupakan salah satu parameter kualitas gelatin.

Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen kulit,

jaringan ikat putih dan tulang hewan. Semakin tinggi asam amino hidroksiprolin

maka semakin baik kualitas gelatin tersebut. Hidroksiprolin juga merupakan

parameter yang digunakan untuk khasiat pengobatan luka bakar. Seperti yang

dilakukan oleh Rismana dkk (2013) yang mengaplikasikan penetapan kadar

hidroksiprolin untuk mengetahui efektifitas khasiat pengobatan luka bakar sediaan

gel yang mengandung fraksi ekstrak pegagan. Hal ini dikarenakan kadar

hidroksiprolin dalam jaringan dapat digunakan sebagai indeks parameter jumlah

kolagen dalam kulit. Kolagen menjadi parameter terbentuknya jaringan atau

regenerasi kulit yang tersusun atas dua jenis asam amino yakni hidroksilisin dan

hidroksiprolin. Semakin tinggi kandungan hidroksiprolin dapat diindikasikan

bahwa terjadi peningkatan sintesis kolagen yang berkorelasi dalam kecepatan

proses penyembuhan luka.

Ada tiga metode yang biasanya dilakukan untuk mengetahui kadar asam

amino hidroksiprolin dalam sampel yakni menggunakan HPLC (High

7
Performance Liquid Chromathographic), Spektrofluorometri, dan menggunakan

Spektrofotometri UV-VIS. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan

kekurangan. Metode HPLC memiliki kelebihan yakni cepat, sensitif, selektif,

kolom pemisah dapat digunakan kembali dan dapat menggunakan bermacam-

macam detektor. Metode ini memiliki kelemahan yakni apabila pengujian asam

amino hidroksiprolin dilakukan bersamaan dengan asam amino lain, kadar asam

amino hidroksiprolin secara tunggal sulit terderivatisasi oleh alat. Hasil yang akan

didapatkan berupa kadar total antara hidroksiprolin dan prolin. Untuk itu analisis

asam amino hidroksiprolin harus dilakukan secara terpisah, hal ini dapat

menyebabkan kendala karena harus melakukan dua kali pengujian dengan kondisi

optimum HPLC yang berbeda. Metode HPLC juga merupakan metode yang lebih

komplek dan mahal dibandingkan metode lainnya.

Salah satu prosedur penentuan hidroksiprolin didasarkan pada interaksi

analit dengan ninhidrit (1,2,3-trioxidena hidrat), interaksi dengan senyawa yang

mengandung gugus amino akan memberikan produk berwarna. Karena semua

asam amino dapat bereaksi dengan ninhidrit, pertama larutan uji diberi natrium

ninhidrit dengan tujuan mengoksidasi semua jenis asam amino dengan

pembentukan alkohol dan alkena. Tetapi prosedur ini memiliki kerugian utama

yaitu penentuan konsentrasi total hidroksiprolin dan prolin tidak dapat ditentukan

secara terpisah satu sama (Afifah, 2016). Selain itu terdapat hipotesis bahwa tidak

terjadi transformasi asam amino pada saat dekomposisi asam amino, hal ini

disebabkan amin sekunder pada asam amino dapat bereaksi dengan asam nitrat

untuk membentuk N-nitrosamin.

8
BAB III

KESIMPULAN

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.

Salah satu jenis asam amino ialah Hidroksirpolin. Hidroksiprolin diproduksi

oleh hidroksilasi asam amino prolin oleh enzim prolil hidroksilase setelah sintesis

protein (sebagai modifikasi pasca-translasi). Hidroksiprolin merupakan asam

amino hasil modifikasi prolin yang dikatalisis oleh enzim prolil-4-hidroksilase

(P4H) pada saat proses posttranslasi protein. Asam amino hidroksiprolin yang

tinggi akan menghasilkan nilai kekuatan gel yang tinggi, sebaliknya apabila kadar

asam amino hidroksiprolin rendah maka nilai kekuatan gel juga rendah.

Hidroksiprolin banyak dijumpai pada serat-serat kolagen, dan hanya dapat

dijumpai pada serat jenis ini. Berfungsi untuk menstabilkan konfigurasi triple

heliks dari serabut kolagen, sehingga kolagen tidak rusak bila ada enzim protease

yang bekerja untuk mencerna kolagen. Hidroksiprolin juga merupakan parameter

yang digunakan untuk khasiat pengobatan luka bakar. Kolagen menjadi parameter

terbentuknya jaringan atau regenerasi kulit yang tersusun atas dua jenis asam

amino yakni hidroksilisin dan hidroksiprolin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, S. P. (2016). Validasi metode penetapan kadar asam amino hidroksiprolin


menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. FKIK UIN Jakarta.
Arsyad, M. A., & Rusli, A. (2020). Profil Protein Daging Ikan Kurisi Merah
(Pagrus major) yang Diberi Pakan dengan Tambahan Tepung Daun Zaitun
(Olea europaea L.). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 23(1),
93–102.
Bolly, H. M. ., Tanjung, R., & Ngili, Y. (2018). Asam amino, peptida dan protein.
Yogyakarta: Innosain.
Hanum, G. R. (2017). Buku Ajar Biokimia Dasar. Umsida Press, 1–162.
Hardianti, S., Fakih, T. M., & Herawati, D. (2022). Reaktivitas Reseptor Nmda
(N-Metil-D-Aspartat) Ensefalitis terhadap Glisin-Prolin, Glisin-Prolin-
Hidroksiprolin secara Uji In Silico. Bandung Conference Series: Pharmacy,
2(2).
Prahastuti, S. (2014). Metabolisme Asam Amino. Bioethics & Basic Sciences
Blok, 3.
Primadina, N., Basori, A., & Perdanakusuma, D. S. (2019). Proses penyembuhan
luka ditinjau dari aspek mekanisme seluler dan molekuler. Qanun Medika:
Jurnal Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surabaya, 3(1), 31–43.
Rismana, E., Rosidah, I., Prasetyawan, Y., Bunga, O., & Erna, Y. (2013).
Efektivitas khasiat pengobatan luka bakar sediaan gel mengandung fraksi
ekstrak pegagan berdasarkan analisis hidroksiprolin dan histopatologi pada
kulit kelinci. National Institute of Health Research and Development,
Indonesian Ministry ….
Yan, X., Xin, W., Xiao, J., Nai, Y., & Kuo, C. (2014). Predicting Hydroxyproline
and Hydroxylysine in Proteins by Incorporating Dipeptide Position Specific
Propensity into Pseudo Amino Acid Composition. International Journal of
Molecular Sciences, 15, 7594–7610.

10

Anda mungkin juga menyukai