Anda di halaman 1dari 1

Ibu-ibu yang dirahmati Alloh, swt.

Kita di Indonesia hidup berdampingan dengan berbagai macam perbedaan, seperti suku, budaya, bahasa, termasuk agama
yang berbeda-beda. Agama yang diakui di Indonesia enam yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Dalam perbedaan itu kita disatukan dalam wadah Tolerasi.
Apa itu toleransi? Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu dalam
masyarakat atau dalam lingkup lainnya.
Tujuan Sikap toleransi, yaitu untuk menghindarkan terjadinya diskriminasi, perpecahan dalam kehidupan di Negara Indonesia.
Nah sekarang jika dikaitkan dengan kehidupan beragama bagaimana?
Dalam kesempatan ini saya ingin berdiskusi sampai dimana batasan toleransi beragama kita?
Batas toleransi yaitu ketika toleransi itu tidak mengganggu aqidah atau merusak aqidah kita atau bahkan membatalkan
syahadat kita. Hal ini seperti yang tertera dalam QS: Al Kafirun:

Selama kita berpegang teguh pada ayat tersebut, insyallah kerukunan akan tetap terjaga, terutama aqidah kita tetap terjaga.
Terus bagaimana jika dikaitkan dengan saudara kita yang non muslim, yaitu umat Nasrani yang akan merayakan Hari Rayanya?
Bagaimana sikap kita sebagai seorang yang beragama Islam?
Maka toleransi itu tetap dijalankan dengan cara, membiarkan, memberi kesempatan, tidak mengganggu mereka. Artinya kita
tidak perlu sampai terlibat lebih dalam, misalnya ikut merayakan.
Apa contoh ikut merayakan:
Ikut merayakan atau ikut-ikutan bersuka riya, Datang ker rumahnya dengan mengucapkan selamat Natal. Ini kita
tidak perlu, karena sudah masuk ke wilayah yang akan merusak aqidah kita. Dengan datang dan mengucapkan salam,
maka kita berarti sama saja membenarkan Nabi Isa itu Tuhan. Padahal dalam ajaran agama kita, Nabi Isa itu ya Nabi,
bukan.
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam”, padahal al-
Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Isra’il, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
“Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika
mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan
yang pedih” (QS al-Mā’idah [5]: 72–73).

Terus bagaimana jika tetangga kanan kiri kita orang Kristen?


Kan tidak enak kalo datang,
Mengakrabi tetangga tetap kita jalankan, tetapi tidak dalam posisi pas Natalan. Bisa di lain hari dengan ngobrol biasa.

Ada hal yang harus dipahami mengenai konsep Ketuhanan antara Kristen dan Islam.
Konsep ketuhanan Kristen: ada Tuhan Bapa, Tuhan anak, dan Roh Kudus
Sedangkan kita orang Islam konsep ketuhanannya:

Anda mungkin juga menyukai