Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lailatul Husnah

Nim : 202211870002
Prodi : D-3 Teknologi Bank Darah

IMLTD
1. IMLTD adalah agen infeksi yang berpotensi menimbulkan penyakit melalui perantara
transfuse darah yang biasanya memiliki karakter fase asimptomatik dan mampu
bertahan hidup dalam darah dan menular melalui jalur intravena.
2. 4 kelompok mikroorganizme penyebab infeksi :
1. Virus
2. Bakteri
3. Protozoa
4. Jamur
Yang berperan dalam 4 kelompok mikroorganizme ialah diantaranya telah terbukti
dapat ditularkan melalui pelayanan transfuse darah yaitu virus, bakteri dan protozoa.
3. Untuk menular melalui darah, agen infeksi biasanya memiliki karakristik sebagai
berikut
 Ada dalam darah untuk waktu yang lama, kadang kadang dengan titer tinggi
 Stabil dalam darah jika disimpan pada 4oc atau lebih rendah
 Masa inkubasi lama sebelum munculnya tanda-tanda klinis
 Fase asimtomatik atau gejala hanya ringan dalam donor darah, maka tidak
dapat.
 Diindetifikasi selama proses seleksi donor darah
4. Uji saring IMLTD yang rutin dilakukan diindonesia ialah uji skrinning atau blood
screaning
5. Jenis utama dari uji yang digunakan untuk skrinning darah adalah :
 Immunoassays (IAS)
- Enzim immunoassays (EIAs)
- Chemiluminescent immunoassays (CLIAs)
- Hemaklutinasi (HA) / test partikel agglutinasi (PA)
- Test cepat / sederhana sekali pakai (rapid test)
 Test teknologi amplifikasi asam nukleat (NAT)
6. Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B,
yaitu salah satu virus termasuk anggota family hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut kronis yang dapat terlanjut menjadi sirosis hati
atau kanker hati.
7. penularan virus hepatitis B (VHB) adalah melalui parenteral dan menembus
membrane mukosa, terutama berhubungan seksual.
Penanda HBsAg telah diidentifikasi pada hamper setiap cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi yaitu saliva, airmata, cairan seminal, cairan sereprospinal, asites, dan air
susu ibu.
Beberapa cairan tubuh ini (terutama semen dan saliva) telah diketahui infeksius dan
dapat menular virus VHB

8. 1. Fase inkubasi
Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau icterus. Fase
inkubasi hepatitis B berkisar antara 15 – 180 hari dengan rata-rata INKUBASI 60-90
hari
2. fase protpromal (pra ikterik)
Fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala icterus.
Awitannya singkat atau insidious ditandai dengan malaise umum. Mialgiya, artalgiya,
mudah Lelah, gejala saluran nafas atas dan anoreksia. Diare atau konstipasi dapat
terjadi. Nyeri apdomen biasanya ringan dan menetap dikuadran kanan atas atau
epigastrum, kadang diperberat dengan aktifitas akan tetapi jarang menimbulkan
kolestitis.
3. fase icterus
Icterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga mencul Bersama dengan
munculnya gejala. Banyak kasusu pada fase icterus tidak terdeteksi. Setelah timbul
icterus jarang terjadi perburukan gejala protpomal, tetapi justru akan terjadi
perbaikan klinisbyang nyata
4.fase konvalesen (penyembuhan)
Diawali dengan menghilangnya icterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegaly dan
abnormalitas fungsi hati tetap ada. Muncul perasaan sudah lebih sehat dan
kembalinya nafsu makan. Sekitar 5-10% kasus perjalanan klinisnya mungkin lebih
sulit ditangani, hanya <1% yang terjadi kulminan

9. Metode serologis
Antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) : tiga minggu setelah infeksi
Asam nukleat virus : HBV DNA
Untuk meminimalkan resiko infeksi penularan virus hepatitis B melalui transfuse,
maka direkomendasikan oleh WHO sebagai berikut :
Skrinning harus dilakukan dengan menggunakan sangat sensitive dan spesifik yaitu
HBsAg immunoassays (EIA/CLIA)
skrinning menggunakan HBsAg rapid test yang sangat sensitive dan spesifik atau
pemeriksaan partikel agglutinasi dapat dilakukan dilaboratorium yang kecil, didaerah
terpencil atau dalam situasi darurat
skirinning untuk anti-HBc tidak dianjurkan sebagai rutinitas. Negara harus
menentukan kebutuhan untuk skrinning anti-HBc berdasarkan prevalensi dan
kejadian infeksi HBV
skrinning untuk ALT tidak dianjurkan
10. a. positif
selain timbul garis merah pada daerah control (C) akan muncul 1 garis merah yang
nyata didaerah test (T), hasil potitif menyatakan adanya HBsAg
b. negative
timbul satu garis merah pada bagian control ( C ) dan tidak ada garis merah didaerah
test (T)
c. invalid
sama sekali tidak muncul warna merah baik pada daerah test (T), maupun control
(C), merupakan adanya indikasi adanya kesalahan prosedur atau reagent es yang
rusak

Anda mungkin juga menyukai