Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH POSTURAL DRAINASE TERHADAP BERSIHAN

JALAN NAFAS PADA BALITA DENGAN ISPA DI


PUSKESMAS LOHBENER KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2018

Oleh : Awaludin Jahid Abdillah, Afriani

ABSTRAK

Salah satu penyakit tertinggi di Puskesmas Lohbener adalah ISPA pada anak.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ
saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. Infeksi ini
disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. Masalah yang umum ditemukan pada ISPA
adalah bersihan jalan nafas tidak efektif, untuk mengatasi masalah tersebut salah satu cara
adalah postural drainase. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan
bersihan jalan nafas sebelum dan sesudah dilakukan postural drainase terhadap bersihan
jalan nafas pada balita dengan ISPA di Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu.
Jenis penelitian menggunakan Pre-Postest With Control Group Desain terhadap
suatu kelompok. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 50 responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar
observasi bersihan jalan nafas. Analisa data yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk.
Data dianalisa dengan uji statistik Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05).
Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p value adalah 0,000 dengan demikian
(α < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh postural drainase terhadap
bersihan jalan nafas pada balita dengan ISPA di Puskesmas Lohbener Kabupaten
Indramayu Tahun 2018.
Terapi postural drainase dalam hal ini merupakan teknik untuk mengeluarkan
serkret yang berlebihan atau material yang teraspirasi dari dalam saluran respiratori.
Sehingga sangat disarankan untuk orang tua yang anaknya mengalami bersihan jalan
nafas tidak efektif agar diberikan terapi postural dainase.

Kata kunci :Pengaruh postural drainase, bersihan jalan nafas, balita dengan ISPA.
Kepustakaan :24 (2006-2018)

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
1
ABSTRACT

EFFECT OF POSTURAL DRAINAGE ON AIRWAY CLEARANCE IN TODDLERS


WITH ISPA IN PUSKESMAS LOHBENER KABUPATEN INDRAMAYU 2018

One of the highest diseases in Puskesmas Lohbener is ISPA in toddlers. acute


respiratory infections (ISPA) is acute infection involving upper respiratory tract and
lower respiratory tract. This infection is caused by viruses, fungi, and bacteria. A
common problem found in ISPA is ineffective airway clearance, to resolve the issue one
way is postural drainage. The purpose of this research is to know the change of airway
clearance before and after do postural drainage to the clearance of the airway in
toddlers with ISPA in Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu.
This type of research using a Pre-Postest With Control Group Desain to a group.
Sampling using total sampling with a sampel size of 50 respondents. The research
instrument used in the form of airway clearance observation sheet. Analysis of the data
used is the Shapiro-Wilk test. Data were analyzed with statistical test Mann-Whitney
with a confidence level of 95% (α = 0.05).
Based on these test results, obtained p value was 0,000 (α < 0.05). From this
analysis, it can be concluded that there is Effect of postural drainage on airway
clearance in toddlers with ISPA in Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu 2018
Postural drainage therapy in this case is a technique to issue serkret excessive or
aspirated material from the respiratory tract. So it is advisable for parents whose
children suffered ineffective airway clearance to be given postural drainage therapy.

Keywords : Effect of postural drainage, airway clearance, toddlers with ISPA.


Bibliography : 24 (2006-2018)

PENDAHULUAN
Anak-anak dibawah usia 5 tahun ditangani dengan baik. Penyakit yang
(balita) sangat rentan terhadap berbagai menimbulkan ketidaknyamanan
macam penyakit. Hal ini disebabkan sementara pada anak antara lain ISPA. (1)
sistem imunitas atau kekebalan tubuh Infeksi Saluran Pernafasan Akut
mereka belum terbangun dengan (ISPA) adalah infeksi akut yang
sempurna. Sebagian besar penyakit yang melibatkan organ saluran pernafasan
menyerang anak-anak tidak berbahaya. bagian atas dan saluran pernafasan bagian
Penyakit-penyakit ini hanya menimbulkan bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus,
gangguan sementara yang memberikan jamur, dan bakteri. Penyakit ISPA ini
rasa tidak nyaman untuk beberapa waktu. paling banyak di temukan pada anak-anak
Akan tetapi, ada juga beberapa jenis dan paling sering menjadi satu-satunya
penyakit yang berbahaya dan bahkan alasan untuk datang ke rumah sakit atau
mungkin bisa mengancam jiwa jika tidak
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
2
puskesmas untuk menjalani perawatan Infeksi ini akan menimbulkan
inap maupun rawat jalan. (2) peningkatan produksi sputum yang akan
Infeksi saluran pernapasan akut menyebabkan gangguan bersihan jalan
merupakan penyebab terpenting nafas. Apabila bersihan jalan napas ini
morbiditas dan mortalitas pada anak. terganggu maka menghambat pemenuhan
Sebagian besar ISPA terbatas pada ISPA suplai oksigen ke otak dan sel-sel
atas saja, tetapi sekitar 5% nya melibatkan diseluruh tubuh, jika dibiarkan dalam
laring dan respiratori bawah berikutnya, waktu yang lama keadaan ini akan
sehingga berpotensi menjadi serius. (3) menyebabkan hipoksemia.(8) Dari gejala
Infeksi Saluran Pernafasan Akut tersebut akan mengakibatkan seorang
(ISPA) dapat disebabkan karena beberapa anak mengalami dada sesak dan kesulitan
faktor antara lain : faktor lingkungan bernafas, mengalami kehilangan
(pencemaran udara dalam rumah, ventilasi kesadaran secara tiba-tiba atau pingsan,
rumah, kepadatan hunian rumah), faktor kejang, dan munculnya keringat dalam
individu anak (umur anak, berat badan jumlah banyak.
lahir, status gizi, vitamin A, status Bersihan jalan nafas tidak efektif
imunisasi), dan faktor perilaku keluarga. merupakan keadaan dimana individu tidak
(4)
mampu mengeluarkan sekret dari saluran
ISPA dapat disebabkan oleh nafas untuk mempertahankan jalan nafas.
mikoplasma, bakteri (dari genus Karakteristik dari bersihan jalan nafas
Streptoccocus, Staphylococcus, tidak efektif adalah batuk, sesak, suara
Haemophilus, Bordetella, nafas abnormal (ronchi), penggunaan otot
Corynebacterium), virus (miksovirus, bantu nafas, pernafasan cuping hidung.(9)
adenovirus, koronavirus, pikonavirus, Untuk mengatasi bersihan jalan
herpesvirus), daya tahan tubuh, kondisi nafas tidak efektif dapat dilakukan dengan
lingkungan rumah.(1) cara pemberian cairan yang adekuat
Menurut Kemenkes pada tahun (pemberian zink), pemberian antibiotik,
2016 sekitar 24.000 balita terkena terapi respiratori, pemberian oksigen, dan
pneumonia.(5) Menurut Profil Kesehatan teknik postural drainase.(10)
Indonesia tahun 2016 kasus ISPA di Tindakan postural drainase
Indonesia mencapai 57,84%, di Provinsi merupakan tindakan dengan
Jawa Barat mencapai 169.791 kasus yang menempatkan pasien dalam berbagai
ditemukan.(6) Di Puskesmas Lohbener posisi untuk mengalirkan sekret di saluran
dari data laporan program ISPA pernapasan. Postural drainase
ditemukan pada bulan September 2017 menggunakan posisi spesifik yang
kejadian ISPA sebanyak 110 kasus memungkinkan gaya gravitasi untuk
dengan jumlah 15 orang anak pneumonia, membantu dalam membuang sekresi
50 orang anak batuk bukan pneumonia, bronkial. Sekresi mengalir dari bronkiolus
dan 45 orang anak bukan pneumonia.(7) yang terkena ke dalam bronki dan trakea
Dengan gejala sakit tenggorokan, dan membuangnya dengan membatukkan
beringus (rinorea), batuk, pilek, sakit atau pengisapan. Postural drainase
kepala, mata merah, suhu tubuh digunakan untuk menghilangkan atau
meningkat selama 4-7 hari lamanya.(1) mencegah obstruksi bronkial yang
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
3
disebabkan oleh akumulasi sekresi. Menurut penelitian sebelumnya
Tindakan postural drainase diikuti oleh Chella Aryayuni, dkk tentang
dengan tindakan clapping (penepukan) Pengaruh fisioterapi dada terhadap
dan vibrasi.(11) pengeluaran sputum pada anak dengan
Tindakan postural drainase tidak gangguan pernafasan di poli anak RSUD
dapat dilakukan pada pasien dengan Kota Depok didapatkan adanya pengaruh
penyakit jantung, hipertensi, peningkatan fisioterapi dada terhadap pengeluaran
tekanan intrakranial, dispnea berat, dan sputum pada anak di Poli Anak RSUD
lansia. Tujuan postural drainase adalah Kota Depok dengan p value 0,000 < α
membuang sekresi bronkial, memperbaiki 0,025. Ada perbedaan yang bermakna
ventilasi, dan meningkatkan efisiensi otot- antara pengeluaran sputum sebelum dan
otot pernafasan.(11) sesudah di lakukan fisioterapi dada pada
Menurut penelitian sebelumnya anak dengan gangguan pernafasan di Poli
oleh Dinar Ariasti, dkk tentang Pengaruh Anak RSUD Kota Depok.(12)
Pemberian Fisioterapi Dada Terhadap Dari hasil studi pendahuluan yang
Kebersihan Jalan Napas Pada Pasien telah dilakukan pada tanggal 31 Oktober
ISPA di Desa Pucung Eromoko Wonogiri, 2017. Didapatkan data laporan program
yang merupakan penelitian eksperimen P2 ISPA di Puskesmas Lohbener pada
semu atau quasi eksperimen dengan bulan September mencapai 110 kasus
rancangan pre post eksperimental, dengan ISPA dengan jumlah 15 orang anak
jumlah sebanyak 26 orang dengan pneumonia, 50 orang anak batuk bukan
menggunakan teknik sampling, pneumonia, dan 45 orang anak bukan
menunjukkan kategori kebersihan jalan pneumonia. Tindakan yang sudah
napas sebelum diberikan fisioterapi dada diberikan oleh petugas Puskesmas
responden yang jalan napasnya tidak Lohbener dengan cara pemberian obat
bersih (88,47%) sebanyak 23 responden, kotrimaksazol syrup.
sedangkan pada kategori kebersihan jalan Berdasarkan latar belakang
napas sesudah diberikan fisioterapi dada tersebut, maka penulis tertarik untuk
pada pasien ISPA, sebanyak 18 responden mengambil judul “Pengaruh Teknik
(69,23%) untuk kategori jalan napas Postural Drainase terhadap Bersihan
bersih. Dari hasil penelitian Paired t-test Jalan Nafas pada Balita dengan ISPA di
dengan P value 0,000 < 0,05, yang berarti Puskesmas Lohbener Kabupaten
ada pengaruh pemberian fisioterapi dada Indramayu”.
terhadap kebersihan jalan napas pada
pasien ISPA.(3)

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti penelitian ini adalah pasien anak dengan
menggunakan desain penelitian Quasy ISPA di Puskesmas Lohbener sejumlah 50
Experiment dengan pendekatan Pretest- anak. Sampel dalam penelitian ini adalah
Posttest with Control Group. Dalam pasien anak dengan ISPA di Puskesmas
rancangan ini adanya kelompok Lohbener sejumlah 50 anak. Teknik
pembanding (kontrol). Populasi pada pengambilan sampel pada penelitian ini
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
4
menggunakan total sampling. Lokasi Lohbener dan waktu penelitian dilakukan
penelitian dilakukan di Puskesmas pada 5 Februari 2018 – 17 Februari 2018.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil Februari 2018 sampai 17 Februari 2018 di
penelitian dan pembahasan tentang Puskesmas Lohbener Kabupaten
Pengaruh Postural Drainase terhadap Indramayu dengan jumlah keseluruhan 50
Bersihan Jalan Nafas pada Balita dengan responden.
ISPA yang dilaksanakan dari tanggal 5

5.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data


5.1.1 Bersihan Jalan Nafas pada Balita bersihan jalan nafas pada balita dengan
dengan ISPA Pre-test dan Post- ISPA sebelum dan sesudah diberikan
test pada Kelompok Kontrol di postural drainase pada kelompok kontrol
Puskesmas Lohbener Kabupaten terdapat 25 responden dapat di lihat dari
Indramayu Tahun 2018 tabel di bawah ini :

Tabel 5.1 Bersihan Jalan Nafas pada Balita dengan ISPA Pre-test dan Post-test pada
Kelompok Kontrol di Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu Tahun 2018

Bersihan Jalan
Variabel Frekuensi Persentase Mean ρ value
Nafas
Pre-test Bersih 0 0
3,12
Tidak Bersih 25 100
0,470
Post-test Bersih 0 0
3,00
Tidak Bersih 25 100
Jumlah 25

Tabel 5.1 di atas menunjukkan berishan jalan nafas tidak bersihan


data bersihan jalan nafas pada balita sebanyak 25 responden (100%) baik
dengan ISPA sebelum dan sesudah sebelum maupun sesudah diberikan
diberikan postural drainase pada postural drainase pada kelompok kontrol.
kelompok kontrol yang mengalami

5.1.2 Bersihan Jalan Nafas pada Balita Berdasarkan hasil analisis data
dengan ISPA Pre-test dan Post- bersihan jalan nafas pada balita dengan
test pada Kelompok Intervensi di ISPA sebelum dan sesudah diberikan
Puskesmas Lohbener Kabupaten postural drainase pada kelompok
Indramayu Tahun 2018 intervensi terdapat 25 responden dapat di
lihat dari tabel di bawah ini :
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
5
Tabel 5.2 Bersihan Jalan Nafas pada Balita dengan ISPA Pre-test dan Post-test pada
Kelompok Intervensi di Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu Tahun 2018

Bersihan Jalan
Variabel Frekuensi Persentase Mean ρ value
Nafas
Pre-test Bersih 0 0
3,12
Tidak Bersih 25 100
0,000
Post-test Bersih 21 84
0,24
Tidak Bersih 4 16
Jumlah 25

Tabel 5.2 di atas menunjukkan diberikan postural drainase pada


data balita dengan ISPA yang mengalami kelompok intervensi mengalami
bersihan jalan nafas sebelum dan sesudah penurunan sebanyak 21 responden (84%)
diberikan postural drainase pada yang bersihan jalan nafas bersih dan
kelompok intervensi yang mengalami sebanyak 4 responden (16%) masih
bersihan jalan nafas tidak bersih sebanyak mengalami bersihan jalan nafas tidak
25 responden (100%) dan sesudah bersih.

5.1.3 Perbedaan Bersihan Jalan Puskesmas Lohbener Kabupaten


Nafas pada Balita dengan ISPA Post- Indramayu Tahun 2018
test Kelompok Intervensi dan Berdasarkan hasil pengukuran
Kelompok Kontrol yang tidak bersihan jalan nafas dengan menggunakan
diberikan Postural Drainase di lembar observasi dapat dihasilkan sebagai
berikut :

Tabel 5.3 Perbedaan Bersihan Jalan Nafas pada Balita dengan ISPA Post-test pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol yang tidak diberikan Postural
Drainase di Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu Tahun 2018

Variabel Mean Rank Sum of Ranks ρ value


Sesudah Kontrol 37,50 937,50
0,000
Sesudah Intervensi 13,50 337,50

Tabel 5.3 di atas menunjukkan menguji hipotesa dapat dilihat dari nilai
bahwa pada kelompok intervensi hasil Mann-Whitney yaitu diperoleh ρ
diperoleh rata-rata 13,50 dan pada value sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti
kelompok kontrol diperoleh rata-rata Ho ditolak yaitu : postural drainase
37,50 di Puskesmas Lohbener Kabupaten mempunyai pengaruh terhadap bersihan
Indramayu. Hasil dari data untuk jalan nafas pada balita dengan ISPA di

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
6
Puskesmas Lohbener Kabupaten Indramayu.

5.2 Pembahasan
5.2.1 Bersihan Jalan Nafas pada Balita tersebut akan mengakibatkan seorang
dengan ISPA Pre-test dan Post- anak mengalami dada sesak dan kesulitan
test pada Kelompok Kontrol di bernafas, mengalami kehilangan
Puskesmas Lohbener Kabupaten kesadaran secara tiba-tiba atau pingsan,
Indramayu Tahun 2018 kejang, dan munculnya keringat dalam
Dari hasil penelitian didapatkan jumlah banyak.
bahwa balita dengan ISPA dari 25 Berdasarkan penjelasan diatas,
responden kelompok kontrol yang dapat disimpulkan bahwa responden yang
mengalami bersihan jalan nafas tidak mengalami bersihan jalan nafas tidak
bersih sebanyak 25 responden (100%). bersih akibat penumpukan sekret yang
Pada penelitian ini, bersihan jalan berlebihan didalam saluran pernafasan.
nafas pada balita dengan ISPA banyak Para orang tua yang mempunyai balita
yang mengalami bersihan jalan nafas yang dengan ISPA yang bersihan jalan
tidak bersih. Bersihan jalan nafas tidak nafasnya terganggu harus lebih
bersih dapat disebabkan oleh sekresi yang memperhatikan pola cairan yang masuk
kental atau berlebihan akibat penyakit kedalam tubuh balita tersebut serta posisi
infeksi. Hipersekresi mukosa saluran yang nyaman bagi balita.
pernafasan yang menghasilkan lendir 5.2.2 Bersihan Jalan Nafas pada
sehingga partikel-partikel kecil yang Balita dengan ISPA Pre-test dan
masuk bersama udara akan mudah Post-test pada Kelompok
menempel di dinding saluran pernafasan. Intervensi di Puskesmas
Hal ini lama-lama akan mengakibatkan Lohbener Kabupaten
terjadi sumbatan sehingga ada udara yang Indramayu Tahun 2018
menjebak di bagian distal saluran nafas, Dari hasil penelitian didapatkan
maka individu akan berusaha lebih keras bahwa balita dengan ISPA dari 25
untuk mengeluarkan udara tersebut. responden kelompok intervensi yang
Bersihan jalan nafas tidak efektif mengalami bersihan jalan nafas tidak
merupakan keadaan dimana individu tidak bersih sebanyak 25 responden (100%),
mampu mengeluarkan sekret dari saluran sedangkan sesudah dilakukan postural
nafas untuk mempertahankan jalan nafas. drainase sebanyak 21 responden (84%)
Karakteristik dari bersihan jalan nafas mengalami penurunan bersihan jalan
tidak efektif adalah batuk, sesak, suara nafas dalam keadaan bersih, 4 responden
nafas abnormal (ronchi), penggunaan otot (16%) mengalami bersihan jalan nafas
bantu nafas, pernafasan cuping hidung.(9) tidak bersih. Hal itu menunjukan bahwa
Apabila bersihan jalan napas ini dibandingkan dengan bersihan jalan nafas
terganggu maka menghambat pemenuhan sebelum dilakukan postural drainase
suplai oksigen ke otak dan sel-sel terjadi penurunan bersihan jalan nafas
diseluruh tubuh, jika dibiarkan dalam setelah diberikan postural drainase pada
waktu yang lama keadaan ini akan kelompok intervensi. Adapun kendala
menyebabkan hipoksemia.(8) Dari gejala dalam melakukan postural drainase ini
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
7
yaitu balita mulai rewel dan sulit untuk (16-20x/menit) tanpa penggunaan otot
diajak kerjasama, sehingga dengan adanya bantu napas.(3)
kendala ini didapatkan 4 responden masih Dari hasil penelitian sebelumnya
mengalami keadaan bersihan jalan nafas bahwa teknik Postural Drainase terhadap
tidak bersih. Bersihan Jalan Nafas. Bahwa postural
Pada penelitian ini, bersihan jalan drainase efektif untuk mengatasi bersihan
nafas pada balita dengan ISPA sebelum jalan nafas di karenakan pemberian teknik
diberikan postural drainase mengalami in dapat mengeluarkan sekret di saluran
bersihan jalan nafas tidak bersih pernafasan.
sedangkan yang bersih tidak ada. Bersihan Berdasarkan uraian yang sudah
jalan nafas tidak bersih yang dialami dijelaskan diatas, maka peneliti berasumsi
balita dengan ISPA terlihat dari adanya bahwa penyebab menurunnya bersihan
batuk, sesak, suara nafas abnormal jalan nafas pada balita dengan ISPA di
(ronchi), pernafasan cuping hidung. Puskesmas Lohbener Kabupaten
Beberapa faktor yang dapat menurunkan Indramayu dikarenakan pemberian posisi
bersihan jalan nafas adalah dengan cara yang berbeda dengan gaya gravitasi dapat
pemberian cairan yang adekuat membantu mengalirkan sekret keluar
(pemberian zink), pemberian antiobtik, dengan cara membatukkan.
terapi respiratori, pemberikan oksigen, Oleh karena itu tenaga medis di
dan juga bisa dengan cara fisioterapi dada puskesmas harus berinisiatif untuk
salah satunya dengan dilakukan postural memberikan postural drainase 2 kali
drainase bagi balita yang mengalami dalam sehari untuk menurunkan bersihan
bersihan jalan nafas tidak bersih. jalan nafas pada balita dengan ISPA di
Tindakan postural drainase Puskesmas Lohbener.
merupakan tindakan dengan 5.2.3 Perbedaan Bersihan Jalan
menempatkan pasien dalam berbagai Nafas pada Balita dengan ISPA
posisi untuk mengalirkan sekret di saluran Post-test pada Kelompok
pernapasan.(11) Postural drainase Intervensi dan Kelompok
digunakan untuk menghilangkan atau Kontrol yang tidak diberikan
mencegah obstruksi bronkial yang Postural Drainase di Puskesmas
disebabkan oleh akumulasi sekresi.(23) Lohbener Kabupaten
Postural drainase digunakan, pasien Indramayu Tahun 2018
dibaringkan secara bergantian dalam Data penelitian menunjukkan
posisi yang berbeda, sehingga gaya bahwa sebagian besar balita dengan ispa
gravitasi membantu untuk mengalirkan sesudah diberikan postural drainase pada
jalan napas bronkial yang lebih kecil ke kelompok intervensi dan kelompok
bronki yang besar dan trakea. Sekresi kontrol sebanyak 50 responden didapatkan
kemudian dibuang dengan membatukkan. hasil rata-rata 13,50 pada kelompok
Kriteria kebersihan jalan napas, antara intervensi dan hasil rata-rata 37,50 pada
lain: Bunyi napas terdengar bersih, ronkhi kelompok kontrol dengan nilai
tidak terdengar, menunjukkan batuk probabilitas (ρ value) sebesar 0,000
efektif, tidak ada penumpukan sekret sehingga kesimpulan uji statistik adalah
disaluran napas, pernapasan klien normal terdapat pengaruh postural drainase
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
8
terhadap bersihan jalan nafas pada balita Jika posisi tidak dapat ditoleransi, pasien
dengan ISPA di Puskesmas Lohbener. Hal dibantu untuk mengambil posisi yang
ini menunjukkan bahwa bersihan jalan dimodifikasi.
nafas sesudah diberikan postural drainase Beberapa penelitian yang
pada kelompok intervensi dan kelompok mendukung tentang keberhasilan postural
kontrol terjadi perbedaan perubahan drainase dalam menurunkan bersihan
bersihan jalan nafas. jalan nafas, salah satunya yang dilakukan
Postural drainase menggunakan oleh Dinar Ariasti, Aminingsih dan
posisi spesifik yang memungkinkan gaya Endrawati pada tahun 2014 di Desa
gravitasi untuk membantu dalam Pucung Eromoko Wonogiri menunjukkan
membuang sekresi bronkial. Sekresi hal yang sama dengan adanya perubahan
mengalir dari bronkiolus yang terkena ke bersihan jalan nafas setelah di lakukannya
dalam bronki dan trakea dan pemberian tindakan postural drainase.
membuangnya dengan membatukkan atau Postural drainase terbukti dapat
pengisapan.(23) menurunkan bersihan jalan nafas pada
Pasien dibuat senyaman mungkin balita dengan ISPA di Puskesmas
pada setiap posisi, dan basin emesis, Lohbener. Salah satu kelebihan dari
cangkir sputum, serta kertas tisu postural drainase yaitu dapat membantu
disiapkan. Pasien diinstruksikan untuk balita dalam mengatasi permasalahan
tenang dalam setiap posisi selama 10 dengan meminta mereka mengikuti posisi-
menit sampai 15 menit dan untuk posisi yang diberikan. Identifikasi dengan
menghirup dengan lambat hidung dan menggunakan posisi-posisi ini dapat
kemudian menghembuskan napas dengan membantu mengalirkan sekret keluar dari
perlahan dengan bibir yang dirapatkan saluran pernafasan.
untuk membantu mempertahankan jalan
napas terbuka sehingga sekresi dapat
dialirkan ketika dalam berbagai posisi.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan bersihan jalan nafas tidak bersih
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dengan ρ value 0,470.
dilakukan pada 50 responden yaitu pada 2. Hasil pre-test dan post-test pada
balita dengan ISPA yang mengalami kelompok intervensi didapatkan hasil
gangguan bersihan jalan nafas di bahwa bersihan jalan nafas pada
Puskesmas Lohbener Kabupaten responden sebelum dilakukan postural
Indramayu tahun 2018, maka dapat drainase adalah 25 responden (100%)
ditarik kesimpulan sebagai berikut : mengalami bersihan jalan nafas tidak
1. Hasil pre-test dan post-test pada bersih. Dan sesudah dilakukan
kelompok kontrol didapatkan hasil postural drainase mengalami
bahwa bersihan jalan nafas pada penurunan menjadi 21 responden
responden sebelum dan sesudah (84%) yang bersihan jalan nafasnya
dilakukan postural drainase adalah 25 bersih dengan ρ value 0,000.
responden (100%) mengalami 3. Terdapat pengaruh postural drainase
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
9
4. terhadap bersihan jalan nafas pada kontrol dengan rata - rata sebesar
balita dengan ISPA di Puskesmas 37,50 dengan Z -6,101 serta nilai
Lohbener sebanyak 50 responden, probabilitas (p =0,000), maka Ha
pada kelompok intervensi dengan diterima.
rata - rata 13,50 dan pada kelompok

Saran
1. Bagi Puskesmas menambahkan tindakan postural
Diharapkan pada hasil penelitian ini drainase sebagai bahan referensi
Puskesmas Lohbener dapat untuk perpustakaan dan sebagai
menerapkan standar prosedur dasar penelitian selanjutnya tentang
operasional postural drainase dalam pengaruh postural drainase terhadap
meningatkan mutu dan kualitas bersihan jalan nafas pada balita
pelayanan keperawatan terhadap dengan ISPA.
balita dengan ISPA yang mengalami 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
bersihan jalan nafas. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
2. Bagi Orang Tua Responden digunakan sebagai data dasar untuk
Diharapkan kepada orang tua acuan dan pedoman dalam
khususnya yang mempunyai balita melakukan penelitian selanjutnya
yang menderita ISPA dengan yaitu melakukan penelitian dengan
gangguan bersihan jalan nafas agar mengambil variabel selain yang
dapat meningkatkan upaya telah diteliti.
mengatasi faktor yang mengganggu
kesehatan balita.
3. Bagi STIKes Cirebon
Diharapkan pada program studi
Keperawatan STIKes Cirebon

DAFTAR PUSTAKA

Mumpuni, d. Y., & Romiyanti. 45 Ariasti, D., Aminingsih, S., &


Penyakit yang Sering Endrawati. Pengaruh
Hinggap pada Anak. pemberian fisioterapi dada
Yogyakarta: Rapha terhadap kebersihan jalan
Publishing.2016 napas pada pasien ISPA di
Desa Pucung Eromoko
Sariputra. Hubungan pengetahuan ibu Wonogiri. KOSALA. 2014
dengan pencegahan penyakit
infeksi saluran pernapasan Romlani, C. T. Faktor-faktor yang
akut (ISPA) pada anak balita berhubungan dengan
di wilayah kerja Puskesmas kejadian infeksi saluran
Pulutan Kecamatan Pulutan pernafasan akut (ISPA) pada
Kabupaten Kepulauan bayi umur 6-12 bulan di
Talaud. Jurnal Kesehatan, Puskesmas Ambarawa
Volume 2, No. 2. 2015 Kabupaten Semarang.
Kesehatan. 2015

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 10 Juli 2019
10
anak dengan penyakit
Data Kemenkes catat ratusan anak gangguan pernafasan di poli
terkena pneumonia sepanjang anak RSUD kota Depok.
2016 [diunduh tanggal 30 Keperawatan Widya Gantara.
Oktober 2017]. Tersedia dari 2015
:
http://www.kbknews.id/2016 Syafrudin. ISPA pada balita; [diunduh
tanggal 3 November 2017].
Data dan Informasi Profil Kesehatan Tersedia
Indonesia 2016 [diunduh dari:http://googleweblight.co
tanggal 30 Oktober 2017]. m BIBLIOGRAPHY \l
Tersedia dari : 1057
http://www.depkes.go.id/web
.pdf Zain, Ahmad. Konsep ISPA pada balita;
[diunduh tanggal 3
Laporan Bulanan Program P2 ISPA di November 2017]. Tersedia
Puskesmas Lohbener tahun dari :
2017 http://zainpaedad.blogspot.co
.id
Suhanda, P., & Rusmana, M. Efektifitas
fisioterapi dada dan batuk Marni. Asuhan keperawatan pada anak
efektif pasca nebulasi sakit dengan gangguan
terhadap bersihan jalan nafas pernapasan. Yogyakarta:
pada pasien TB paru di RSU Gosyen Publishing. 2014
Tangeran. Kesehatan. 2012
Gunawan, Rido. Hubungan faktor
Marini, G., & Wulandari, Y. Efektifitas predisposisi perilaku ibu
fisioterapi dada (clapping) balita tentang ISPA dengan
untuk mengatasi masalah kejadian ISPA pada balita di
bersihan jalan napas pada Puskesmas Gombong
anak dengan Kabupaten Kebumen tahun
bronkopneumoni di ruang 2014; [diunduh tanggal 1
anak RSUD. DR. Moh. November 2017]. Tersedia
Soewandhi Surabaya. dari :
Kesehatan. 2012 https://kupdf.com/ispa.pdf

Widoyono. PENYAKIT TROPIS Gussastrawan. Bersihan Jalan Nafas


Epidemiologi, Penularan, Tidak Efektif; [diunduh
Pencegahan & tanggal 18 Oktober
Pemberantasannya. 2017].Tersedia dari:
Erlangga.2008 https://gussastrawan.wordpre
ss.com
Hidayat, A. A., & Uliyah, M. Kebutuhan
Dasar Manusia Buku Saku Diagnosa Nanda. Bersihan jalan nafas
Praktikum. Jakarta: EGC. tidak efektif; [diunduh
2004 tanggal 18 Oktober 2017].
Tersedia dari:
Aryayuni, C., & Siregar, T. Pengaruh https://perawatkitasatu.blogs
fisioterapi dada terhadap pot.co.id
pengeluaran sputum pada

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
11
Wijaya. Laporan pendahuluan Tersedia dari :
pneumonia; [diunduh tanggal http://eprints.ums.ac.id/4724
1 November 2017. Tersedia 6/12/BAB%20II%20fix.pdf
dari :
http://wijayaedu.blogspot.co. BIBLIOGRAPHY \l 1057 Rahajoe, N.
id N., Supriyatno, B., &
Setyanto, D. B. Buku Ajar
Suparyanto. Konsep balita; [diunduh Respirologi Anak Edisi
tanggal 3 November 2017]. Pertama. Jakarta: Badan
Tersedia dari : Penerbit IDAI. 2008
HYPERLINK
"https://www.scribd.com/doc Smeltzer, S. C., & Bare, B. G.BUKU
/110599511/KONSEP- AJAR Keperawatan
BALITA" Medikal-Bedah Brunner &
https://www.scribd.com/doc/ Suddarth Edisi 8 Vol. 1.
110599511/KONSEP- Jakarta: EGC. 2001
BALITA
Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi
Widyawati, W. BAB II; [diunduh penelitian kesehatan. Jakarta
tanggal 6 November 2017]. : Rineka Cipta. 2010

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka# Volume V Nomor 10 Juli 2019
12

Anda mungkin juga menyukai