Anda di halaman 1dari 9

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

Nama : Neng Resta


NIM : 22070086

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


SILIWANGI
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah
gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu
bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga
dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, dan sebagainya.
B. Tujuan Program Keluarga Berencana

tujuan dari keluarga berencana yakni mampu mengendalikan laju


pertumbuhan jumlah penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang
secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
pembangunan suatu negara. Hal ini diartikan KB mampu menurunkan
tingkat kelahiran kasar (CBR) pada suatu negara. Tidak hanya itu, program
KB juga bertujuan untuk mengelola penduduk yang ada agar
memperhatikan kualitas yang baik yang dimiliki suatu keluarga yang
bahagia dan sejahtera.
C. Teori Pendukung Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam
Keluarga Berencana

Teori Bongaarts mengatakan bahwa


penentu fertilitas adalah proporsi wanita
kawin 15-19 tahun, pemakaian kontrasepsi,
aborsi, kemandulan, frekuensi hubungan
seksual, selibat permanen dan mortalitas
janin. Kemudian menurut Kingsley Davis
dan Judith Blake yakni penurunan fertilitas
diakibatkan oleh adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya konsepsi salah
satunya adalah dengan pemakaian alat
kontrasepsi.
D. Penilaian pelaksanaan
Program KB
Tingkat kelahiran telah menurun lebih lima puluh
persen, yaitu dari sekitar 6 (enam) anak setiap
keluarga, menjadi hanya kurang dari 2,5 (dua
setengah) anak setiap keluarga. Tingkat kematian,
terutama tingkat kematian bayi, anak dan remaja
telah turun dengan drastis. Akibatnya tingkat
pertumbuhan penduduk yang meroket di tahun
1970-an diatas angka 2,5 persen, telah diturunkan
menjadi sekitar 1,2 persen, bahkan di beberapa
propinsi telah dapat diturunkan dibawah angka 1
(satu) persen.
Dalam program keluarga berencana telah ditentukan beberapa
pentahapan penilaian sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan:
1. Tahap pertama adalah penilaian pencapaian target peserta keluarga
berencana yang meliputi peserta keluarga berencana yang merupakan
pasangan suami istri yang baru menggunakan alat kontrasepsi dan
peserta keluarga berencana yang kembali menggunakan alat
kontrasepsi.
2. Tahap kedua adalah penilaian pencapaian target peserta keluarga
berencana usia subur yang aktif menggunakan alat kontrasepsi.
3. Tahap ketiga adalah penilaian terhadap perkembangan ciri-ciri peserta
keluarga berencana, terutama dari umur dan paritas peserta keluarga
berencana.
4. Tahap keempat adalah penilaian terhadap penurunan fertilitas yang
dicapai.
E. Ukuran-Ukuran Keluarga Berencana

1. Angka kelangsungan
2. Peserta KB Aktif
3. Bulan Pasangan Perlindungan atau Tahun Pasangan Perlindungan
Bulan pasangan perlindungan adalah banyaknya bulan pasangan
suami istri yang terlindung dari kemungkinan mengalami kehamilan
karena menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
4. Perkiraan Penurunan Fertilitas akibat Pelaksanaan KB
Kesimpulan

1. Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, dan sebagainya.
2. Perhitungan perkiraan penurunan fertilitas dalam hal ini dilakukan dengan
menggunakan metode “John Laing” dengan alasan metode cukup halus dan mudah.
Cukup halus karena di dalam perhitungannya telah dilakukan penyesuaian dari ukuran
efektivitas kontrasepsi dengan cara menghilangkan kemungkinan adanya “PPA” yaitu
overlap antara masa “post-parfum amernorhea” dengan masa menggunkan
kontrasepsi.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai