Pernyerapan Agregat Halus
Pernyerapan Agregat Halus
PERCOBAAN II
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN
PENYERAPAN AGREGAT HALUS
B. Tujuan Percobaan
Menentukan“bulk and apparent” specific gravity dan penyerapan (absorption) dari
agregat halus menurut SNI l1970-2008. Nilai ini diperlukan untuk menetapkan besarnya
komposisi volume agregat dalam adukan beton.
Berat Jenis semu (apparent specific gravity) merupakan bagian relative density dari
bahan padat yang terbentuk dari campuran partikel kecuali pori-pori/rongga udara yang
dapat menyerap air.
Bulk Specific Gravity ( kering) : Bulk specific gravity adalah perbandingan antara berat jenis
agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan
isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
B
B+C−D
Bulk Specific Gravity (SSD) : Atau berat kecil kering permukaan jenuhya itu perbandingan
antara berat agregat kering-permukaan jenuh dan berat air
suling yang isinya sama dengan agregat dalam keadaan jenuh
pada suhu tertentu.
B
C+ A−D
A
C+ A−D
Persentase Absorbsi Air : Presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat
agregat kering.
A−B
x 100
B
%
Dimana :
A = Berat Contoh SSD (Jenuh Air)
B = Berat Contoh Kering Oven
C = Berat Piknometer Berisi Air
D = Berat Piknometer + Air + Benda Uji SSD
BAB III
1. agregat yang lolos saringan nomor 4 dan 200 sebanyak 1000 gram
2. air
C .Prosedur percobaan
1. Saring benda uji dengan saringan nomor 4 dan 200 sebanyak 1000 gram.
2. Timbang benda uji menggunakan timbangan dengan ketelitian 1,0 gram.
3. Setelah itu ,rendam agregat ke dalam wadah selama 24 jam.
4. Setelah 24 jam di rendam , agregat di keringmukakan menggunakan Koran yang telah di
sediakan, sampai kondisi SSD, tercurah dengan baik.
5. Sebagian benda uji yang lolos SSD, dimasukan kedalam cetakan kerucut pasir dengan
menggunakan corong plastik, kemudian melakukan 3 kali pemadatan dengan masing-
masing 1/3 kerucut.
BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
PENENTUAN SPECIFIC GRAVITY AGREGAT HALUS
A. Perhitungan
Observasi 1
= 64,876
B
492,41
(Kering) = C + A−D = 964,75+500−1.464,75
Bulk Specific Gravity
.= 492,41
A
500
(SSD) = C + A−D = 964,75+500−1.464,75
Bulk Specific Gravity
= 0,259
A−B
x 100 500−492,41
Absorpsi Air = B = 492,41
x 100 %
Presentase
= 1,541 %
Observasi II
A. Berat benda uji = 500 gram
B. Berat Kering Oven = 491,23 gram
C. Berat piknometer + air . = 671,80 gram
Program Studi Teknik Sipil
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XVII
D. Berat Piknometer + Air + Benda Uji = 938,77 gram
B
491
= B+C−D = 491+671−938
Apparent Specific Gravity
...= 2,191
B
491
(Kering) = C + A−D = 671+ 500−938
Bulk Specific Gravity ...
. = 2,107
A
500
(SSD) = C + A−D = 671+ 500−938
Bulk Specific Gravity .
. = 2,107
A−B
x 100 500−491
Absorpsi Air = B = 491
x 100 %
Presentase .
. = 1,832 %
Rata-rata
64,876+2,455
Apparent Specific Gravity = = 33,665
2
492,41+2,349
Bulk Specific Gravity (Kering) = = 247,379
2
0,259+2,392
Bulk Specific Gravity (SSD) = = 1,325
2
1,541+1,832
Presentase Absorpsi Air = = 1,686 %
2
Analisa Data
Spesifikasi
Jenis pemeriksaan Hasil Percobaan Keterangan
Minimum Maksimum
B. Pembahasan :
Dari hasil percobaan berdasarkan analisa data maka didapat apparent specific gravity
sebesar 33,66 bulk specific gravity (kering) 247,37 bulk specific gravity (SSD) 1,23 dan
Hubungan antara apparent specific gravity, bulk specific gravity (kering), bulk specific
gravity (SSD) dengan absorbsi air adalah berbanding terbalik, dimana semakin besar hasil
yang diperoleh maka semakin kecil daya serap air pada agregat tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1) Dari hasil perhitungan didapatkan :
B. Saran
1) Sebelum memulai percobaan praktikan harus terlebih dahulu memahami materi
percobaan.
2) Perlu adanya ketelitian pada saat menimbang sehingga data yang diperoleh lebih
akurat.
3) Sebaiknya ketika melaksanakan praktikum diharapkan untuk tepat waktu sesuai
jadwal.
4) Sebaiknya ketika praktikan selesai melakukan percobaan agar membersikan alat-
alat yang telah digunakan dan dikembalikan ketempat semula.
DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-1970-2008 : Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus.
Jakarta : Badan Standardisasi Naisonal
Suriyanti Rapang Tonapa. (2017). Pedoman Praktikum Teknologi Bahan. Makassar :
Universitas Kristen Indonesia Paulus.
LAMPIRAN
2.Foto Bahan
3.Foto Kegiatan
Gambar 3.5 Agregat yang lolos SSD Gambar 3.6 Proses memasukan
atau kering permukaan benda uji kedalam cetakan dengan 3
kali pemadatan.
KELOMPOK XVII