Anda di halaman 1dari 26

1

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA TENTANG
PERUBAHAN ENERGI BUNYI MELALUI PENGGUNAAN ALAT
MUSIK DI KELAS IV SDN LABUAN 7 KABUPATEN PANDEGLANG

NAMA: ARMADI
NIM. 824574754

ABSTRAK
Agar pembelajaran yang akan diberikan oleh guru kepada siswa
berhasil sesuai dengan kompetensi dasar, maka guru diharapkan dapat
menyusun langkah-langkah pengembangan silabus pembelajaran, di
antaranya merumuskan pengalaman belajar siswa, meliputi: Pengalaman
belajar merupakan kegiatan fisik dan mental yang perlu dilakukan siswa
dalam berinteraksi dengan sumber belajar dalam rangka mencapai kompetensi
dasar dan standar kompetensi. Pengalaman belajar dapat dilaksanakan di
dalam dan di luar kelas. Kegiatan yang diberikan sebagai pengalaman belajar
siswa harus berorientasi agar siswa aktif dalam belajar, iklim belajar
menyenangkan, fungsi guru lebih ditekankan sebagai fasilitator dari pada
sebagai pemberi informasi, siswa terbiasa mencari sendiri informasi
(dengan bimbingan guru) dari berbagai sumber, siswa dibekali dengan
kecakapan hidup dan dibiasakan memecahkan permasalahan yang kontektual
yaitu terkait dengan lingkungan (nyata maupun maya) dari siswa.
Permasalahan yang terjadi dikelas IV Sekolah dasar Negeri Labuan 7
Kecamatan Labuan hasil ulangan IPA tentang perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik menunjukan rendahnya hasil perolehan nilai peserta didik
terhadap materi pelajaran tersebut. Dari 16 peserta didik kelas IV untuk mata
pelajaran IPA hanya 7 peserta didik yang mencapai penguasaan materi.
Metode Demonstarsi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran
yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan
(Muhibbin Syah, 2000;30).
Hasil belajar siswa pembelajaran IPA tentang Perubahan energi melalui
penggunaan alat musik pada siklus 2 di kelas IV peserta didik SD Negeri
Babadsari 2 Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang dengan menggunakan
metode demonstrasi sangat memuaskan, dengan perolehan 100% diatas nilai
KKM yang telah ditentukan yaitu 65.
Kata Kunci : “IPA, Energi bunyi, Demonstrasi.”

1
2

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan


yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat
berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi.
Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari
diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapan
dalam kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya dalam proses pembelajaran siswa sebagai subjek pendidikan,
di tuntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri
atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing kearah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari.
Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mau dan mampu mengemukakan
pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif antara
siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila ada kesulitan.
Kompetensi guru dalam pelaksanaan interaksi belajar mengajar
mempunyai indikator, mampu membuka pelajaran, mampu menyajikan
materi, mampu menggunakan metode, mampu menggunakan alat peraga, mampu
menggunakan bahasa yang komutatif, mampu memotivasi siswa, mampu
mengorganisasi kegiatan, mampu menyimpulkan pelajaran, mampu
memberikan umpan balik, mampu melaksanakan penilaian, dan mampu
menggunakan waktu (Departemen Pendidikan Nasional, 2004 ; 13-14).

Agar pembelajaran yang akan diberikan oleh guru kepada siswa


berhasil sesuai dengan kompetensi dasar, maka guru diharapkan dapat
menyusun langkah-langkah pengembangan silabus pembelajaran, di antaranya
merumuskan pengalaman belajar siswa, meliputi: Pengalaman belajar
merupakan kegiatan fisik dan mental yang perlu dilakukan siswa dalam
berinteraksi dengan sumber belajar dalam rangka mencapai kompetensi dasar

2
3

dan standar kompetensi. Pengalaman belajar dapat dilaksanakan di dalam dan


di luar kelas. Kegiatan yang diberikan sebagai pengalaman belajar siswa harus
berorientasi agar siswa aktif dalam belajar, iklim belajar menyenangkan, fungsi
guru lebih ditekankan sebagai fasilitator dari pada sebagai pemberi informasi,
siswa terbiasa mencari sendiri informasi (dengan bimbingan guru) dari
berbagai sumber, siswa dibekali dengan kecakapan hidup dan dibiasakan
memecahkan permasalahan yang kontektual yaitu terkait dengan lingkungan
(nyata maupun maya) dari siswa.

Namun kadang kala muncul permasalahan yang perlu di cari jawabannya.


contoh masalah guru sering merasa risau karena hasil latihan yang di berikan baik
secara lisan maupun tulisan tidak semua peserta didik bisa menjawab dengan
benar, bahkan pekerjaan rumahpun tidak terselesaikan. Hal ini bisa di sebabkan
antara lain karena peserta didik belum bisa menguasai meteri yang di bahas dalam
kegiatan pembelajaran.

Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, guru harus bisa melakukan


refleksi terhadap apa yang sudah dikerjakanya, agar peserta didik bisa mencapai
tujuan yang telah di tetapkan secara optimal. Dengan refleksi terhadap apa yang
telah di kerjakan guru akan menemukan kelebihan dan kekurangan dari tindakan
yang telah di lakukanya. Untuk itu guru dituntut untuk mencapai gagasan baru
(inovasi) berusaha menyempurnakan pelaksanaan tugas mengajar, mencoba
berbagai macam metode dalam belajar dan mengupayakan pembuatan serta
penggunaan alat peraga dalam mengajar.

Terdapat kasus yang terjadi dikelas IV Sekolah dasar Negeri Labuan 7


Kecamatan Labuan hasil ulangan IPA tentang perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik menunjukan rendahnya hasil perolehan nilai peserta didik
terhadap materi pelajaran tersebut. Dari 16 peserta didik kelas IV untuk mata
pelajaran IPA hanya 7 peserta didik yang mencapai penguasaan materi.

Berdasarkan hasil belajar yang kurang memuaskan itu, penulis


menyimpulkan perlu adanya perbaikan pembelajaran terhadap materi pelajaran

3
4

tersebut, dengan mengadakan perbaikan pembelajaran melaui PTK, karena pada


hakekatnya PTK merupakan penelitian yang dilakukan langsung oleh guru
didalam kelasnya sendiri melaui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerja
sebagai guru sehingga di harapkan hasil belajar peserta didik semakin meningkat.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan hasil diskusi bersama supervisor


2, terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, antara lain:

a. Kurangnya perhatian peserta didik sewaktu guru menjelaskan pelajaran IPA


materi perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
b. Kurangnya pemahaman tentang materi pelajaran yang diajarkan
c. Guru tidak mengunakan alat peraga yang sesuai
2. Analisis Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah ditemukan dalam pelajaran IPA bersama


teman sejawat maka terungkaplah masalah yang terjadi, antara lain:

a. Penjelasan guru terlalu berbelit-belit, sehingga peserta didik tidak bisa


menerima materi dengan baik
b. Penjelasan guru tidak disertai contoh jelas, sehingga sulit untuk dipahami
peserta didik
c. Kurangnya perhatian peserta didik ketika pembelajaran berlangsung
d. Penjelasan guru terlalu abstrak, tanpa mengguanakan alat peraga.
e. Metode yang digunakan kurang tepat.

3. Alternatif pemecahan masalah

Pembelajaran materi perubahan energi melalui penggunaan alat musik dengan


menggunakan metode :

1. Penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa


pada mata pelajaran IPA materi perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik.

4
5

2. Penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan motivasi dan


aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan energi
bunyi melalui penggunaan alat musik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah aktifitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran mata
pelajaran IPA materi perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
kelas IV SD Negeri Labuan 7 dengan menggunakan metode demonstrasi?
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA materi
perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik kelas IV SD Negeri
Labuan 7 dengan menggunakan metode demonstrasi?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan Rumusan masalah penelitian perbaikan pembelajaran diatas,


tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :

1. Ingin mengetahui aktifitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran


mata pelajaran IPA tentang perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat
musik kelas IV SD Negeri Labuan 7 dengan menggunakan metode
demonstrasi.
2. Ingin mengetahui hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang
perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik kelas IV SD Negeri
Labuan 7 dengan menggunakan metode demonstrasi, sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


a. Sebagai kegiatan untuk mengembangkan kreatifitas dasar peserta didik.
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang perubahan energi melalui
penggunaan alat musik dilingkungan sekitar.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi masalah
tentang perubahan energi melalui penggunaan alat musik.

5
6

d. Sebagai metode yang menarik dan bisa dilakukan secara spontan oleh guru,
sesuai dengan situasi, kondisi dan prinsip pembelajaran.
e. Sebagai upaya mengubah konsep guru sebagai subyek, peserta didik sebagai
obyek.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di SD

Sains atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang pokok bahasannya
adalah alam dengan segala jenis isinya. Menurut Powler (dalam Winataputra,
1993), sains adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dengan mengamati
gejala-gejala kebendaan, dan di dasarkan terutama atas pengamatan induksi.
Carin dan Sund (1993) mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang sitematis
atau tersusun secara teratur, berlaku umum, dan berupa kumpulan dat hasil
observasi dan eksperimen.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
Carin dan Sund (1993:26) menyimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi
empat unsur utama yaitu :
1. Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat Open Head.
2. Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah yang meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, evaluasi, pengukuran dan
penarikan kesimpulan
3. Produk; berupa fakta, teori, prinsip dan hukum
4. Aplikasi; penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari

6
7

B. Tujuan pembelajaran IPA di SD


Pembelajaran IPA di SD pada prinsipnya untuk mengembangkan daya
pikir dan kreatifitas peserta didik dalam belajar menemukan dan membuktikan
tentang teori alam serta kehidupan.
Baswedan (2008:2) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran IPA di SD
berpatokan pada kurikulum yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar dan
standar kompetensi yang ingin dicapai.Carin (1993) menyatakan bahwa IPA
sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum, dan teori
IPA. Pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap ilmiah, proses
ilmiah dan produk ilmiah. IPA menggunakan apa yang telah diketahui sebagai
batu loncatan untuk memahami apa yang belum diketahui. Suatu masalah IPA
yang telah dirumuskan dan kemudian berhasil dipecahkan akan memungkinkan
IPA untuk berkembang secara dinamis, akibatnya kumpulan pengetahuan sebagai
produk juga bertambah.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran IPA di SD adanya kemampuan peserta didik untuk memiliki sikap
ilmiah dan berproses secara ilmiah terhadap berbagai aspek dalam kehidupan
sehari-hari dan lingkungan alam sekitar manusia dengan melakukan penyelidikan
ilmiah dalam membuktikan teori.

C. Perubahan Energi Bunyi Melalui Alat Musik


Udara yang bergetar dapat menghasilkan bunyi. Apabila kita
berbicara, berteriak, atau bernyanyi, timbul getaran pada pita suara di udara.
Getaran ini menyebar di udara sebagai gelombang. Gelombang tersebut diterima
oleh telinga sebagai bunyi. Bunyi merupakan salah satu bentuk energi. Suara
manusia, hewan, maupun bunyi yang berasal dari benda sekitar menggetarkan
udara. Getaran yang dihasilkan tergantung pada sumber bunyi. Misalnya ketika
kita berteriak, getaran udara yang dihasilkan berbeda dengan getaran udara ketika
kita berbisik. Oleh karena itu, telinga kita menerima getaran tersebut sebagai
bunyi yang berbeda pula.

7
8

1. Perbedaan Bunyi yang Dihasilkan


Kita sering mendengar bunyi yang berbeda-beda. Ada bunyi yang
terdengar keras. Ada pula bunyi yang terdengar lemah. Selain itu, bunyi
juga dapat dibedakan berdasarkan tinggi rendahnya. Bunyi tinggi yaitu bunyi
yang dihasilkan oleh getaran udara yang menghasilkan gelombang
rapat. Sebaliknya, bunyi rendah yaitu bunyi yang dihasilkan oleh getaran udara
yang menghasilkan gelombang renggang. Bunyi keras terjadi jika getaran udara
menghasilkan gelombang tinggi. Sementara itu, bunyi lemah terjadi jika getaran
udara menghasilkan gelombang yang rendah.

Rekorder termasuk alat musik tiup. Rekorder dapat menghasilkan


bunyi jika ditiup. Bunyi rekorder terjadi jika udara di dalam tabung rekorder
bergetar. Lubang-lubang pada rekorder memungkinkan terjadinya perubahan
nada. Semakin banyak lubang yang ditutup, jarak yang ditempuh oleh getaran
udara juga semakin jauh. Akibatnya, bunyi yang keluar rendah (nada
rendah). Semakin sedikit lubang rekorder yang ditutup, jarak yang ditempuh
oleh getaran udara juga semakin pendek. Akibatnya, bunyi yang keluar
semakin tinggi (nada tinggi). Saxopone juga menghasilkan bunyi yang berbeda-
beda.
2. Beda Nada dan Desah
Nyanyian dan alunan musik merupakan kegiatan yang dilakukan
berdasarkan nada tertentu. Nada adalah bunyi yang beraturan. Bunyi tersebut
memiliki keteraturan tertentu. Bunyi yang tidak teratur disebut desah. Bunyi yang
keluar dari rekorder terdengar memiliki keteraturan dari rendah ke tinggi. Bunyi
yang memiliki keteraturan biasanya dihasilkan oleh alat musik. Bunyi yang keluar
dari botol plastik berisi pasir berbeda dengan bunyi yang keluar dari rekorder.  
3. Warna Bunyi
Ketika kita mendengarkan lagu-lagu melalui radio atau tape.
Tanpa melihat penyanyinya kamu dapat menebak siapa penyanyi tersebut. Kita
tentu pernah dipanggil oleh orang yang berbeda. Kita dapat membedakan orang

8
9

yang memanggil kita karena tiap-tiap orang memiliki warna suara (bunyi) yang
berbeda-beda.   
Alat-alat musik yang berbeda dapat menghasilkan bunyi yang
berbeda, meskipun nada yang dimainkan sama. Hal ini disebabkan adanya warna
bunyi. Dengan demikian, warna bunyi menentukan bunyi yang dihasilkan oleh
setiap sumber bunyi. Jika warna bunyinya berbeda akan dihasilkan bunyi
berbeda pula meskipun nadanya sama.
Perbedaan warna bunyi disebabkan beberapa hal berikut.
a. Perbedaan sumber bunyi, misalnya suaramu dengan suara bapak atau ibu guru.
b. Perbedaan bahan, misalnya berbahan kayu atau logam.
c. Perbedaan bentuk, misalnya berbentuk bulat atau panjang.
d. Perbedaan ketebalan bahan, misalnya kawat senar tebal dan kawat senar tipis.
Bunyi juga dapat memantul. Bunyi dapat memantul karena bunyi tersebut
menumbuk suatu benda keras. Tumbukan bunyi dengan benda keras
menyebabkan pemantulan bunyi. Pemantulan bunyi ada dua yaitu bunyi pantul
yang menguatkan bunyi dan gema. Apabila bunyi dan benda pemantul (misalnya
tembok) jaraknya sangat dekat, bunyi tersebut akan dikuatkan. Artinya, bunyi asal
akan terdengar lebih keras. Berbeda halnya jika jarak sumber bunyi dan benda
pemantul jauh. Bunyi yang memantul terdengar terpisah dengan bunyi asli. Bunyi
pantul ini disebut gema. Pemantulan bunyi terdengar jelas jika tidak terdapat
bunyi lain. Sementara itu, bunyi yang mengenai benda-benda lunak akan
mengalami penyerapan. Bunyi tersebut masuk dalam pori-pori benda lunak
misalnya gabus.
5. Resonansi Bunyi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena
pengaruh getaran benda lain. Bergetarnya gendang telinga karena getaran bunyi
yang masuk telinga merupakan salah satu contoh peristiwa resonansi. Beberapa
alat musik yang kita temui sehari-hari juga menggunakan resonansi, diantaranya
adalah :

9
10

 Gitar, Pemain dapat mengubah nada pada gitar dengan menekan dawai
menggunakan jemari salah satu tangan. Panjang dawai yang bergetar menjadi
lebih pendek sehingga frekuensinya meningkat. Tangan yang lain
menggetarkan dawai didekat lubang udara . resonansi udara di dalam badan
gitar memperkuat atau memperkeras bunyi asli dawai. 
 Biola, biola adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara digesek.
Menggesek dawai biola bertujuan untuk menggetarkan dawai. Badan biola
beresonansi ketika dawai dawainya digesek. 
 Piano, piano juga merupakan alat musik berdawai . piano memiliki satu dawai
untuk setiap tuts. Dengan menekan tuts sejenis palu kecil akan menghantam
dawai dan membuatnya bergetar. 
 Alat musik tiup, alat musik tiup seperti suling dan terompet dimainkan dengan
cara meniup bagian khusus sehingga mengeluarkan udara didalam rongga
tabung. 
 Gendang, gendang dibunyikan dengan cara memukul kulit yang dibentangkan
pada bagian atas badan gendang. Sehingga udara didalam badan gendang
beresonansi sehingga memperkuat bunyi asli getaran kulit itu.

D. Metode Demonstrasi
Metode Demonstarsi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000;30).

Manfaat psikologis pedadogis dari metode demonstrasi adalah :


a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa (Darajat, 1985;15)
Kelebihan metoe demonstrasi sebagai berikut :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja
suatu benda.

10
11

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.


c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari cermah dapat di perbaiki melalui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000,25).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang di peruntukkan.
b. Tidak semua benda dapat di demonstrasikan.
c. Sukar di mengerti bila di demonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa
yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000;36).

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, tempat dan waktu penelitian, Pihak yang Membantu


Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Labuan 7 Kecamatan
Labuan Kabupaten Pandeglang, dengan jumlah peserta didik 16 Orang. Penelitian
ini dibantu oleh Ibu Enong Asiah, S.Pd Selaku supervisor 2 dan Bapak Dedi
Supriadi, M.Pd Selaku supervisor 1. Penelitian perbaikan pembelajaran ini terdiri
dari 2 siklus:
No Hari, Tanggal Waktu Materi Kegiatan
1 Senin, 25 08.00-09.10 Perubahan energi bunyi melalui Siklus 1
Maret 2019 penggunaan alat musik dengan
menggunakan metode
demontrasi
2 Kamis, 04 08.00-09.10 Perubahan energi bunyi melalui Siklus 2
April 2019 penggunaan alat musik dengan
menggunakan metode
demontrasi

11
12

B. Desain prosedur perbaikan pembelajaran


Desain prosedur perbaikan pembelajaran yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi.
Prosedur perbaikan penelitian tindakan ini sesuai dengan jenis penelitian
tindakan kelas (PTK) yaitu terdiri atas dua siklus masing-masing siklus meliputi :
a) Tahap perencanaan
b) Tahap pelaksanaan
c) Tahap pengamatan / observasi
d) Tahap refleksi
a. Tahap perencanaan
Berdasarkan penemuan paska studi pandahuluan dan hasil diskusi dengan
supervior 2 peneulis merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan
dikelas IV SD Negeri Labuan 7, dalam pembelajaran IPA materi perubahan energi
bunyi melalui penggunaan alat musik dengan menggunakan metode demonstrasi.
Secara oprasional dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mengenalisis masalah
b. Pemecahan masalah
c. Menentukan kompetensi Dasar
d. Menentuakn Standar Kompetensi
e. Menentukan Indikator
f. Menentukan Tujuan Perbaikan
g. Menentukan materi
h. Menentukan metode
i. Membuat lembar Observasi
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan
yang telah dirumuskan, setiap langkah yang telah direncanakan di amati dan
dikumpulkan data-datanya baik data aktifitas selama proses pembelajaran maupun

12
13

data hasil pembelajaran hal ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan


aktifitas dan hasil pemebelajaran dari siklus satu ke siklus berikutnya.

c. Tahap pengamatan / observasi


Pengamatan adalah salah satu teknik pengumpulan data / fakta yang cukup
efektif untuk mempelajari suatu sistem, pada tahap pengamatan sebenarnya
bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan yaitu mengamati aktifitas proses
pembelajaran, peneliti dibantu oleh supervisor 2 baik mengenai aktifitas peserta
didik maupun aktifitas guru selama proses pembelajaran
d. Tahap refleksi
Hasil observasi yang dilaksanakan bersam-sama supervisor 2 kemudian
didiskusikan. Berbagai masalah yang muncul selama pelaksanaan tindakan
diidentifikasi dan dianalisis. Hasil identifikasi dan analisis masalah dicari dan
ditemukan solusinya untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
C. Teknik analisis data

Untuk mengumpulkan data selama penelitian perbaikan, peneliti


menggunakan instrumen sebagai berikut:

1. Lembar tes / soal-soal tes


Untuk mengetahui hasil perbaikan proses pembelajaran, data-data dikumpul
melalui hasil tes pembelajaran, tes pembelajran berupa soal tes yang disusun
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi hasil penelitian perbaikan pembelajaran
1. Prasiklus
a. Perencanaan
Tahap awal dari penelitian adalah perencanaan diantaranya:

Menentukan standar kompetensi yaitu, memahami berbagai bentuk energi


dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari., dan menentukan
kompetensi dasar yaitu, mendeskripsikan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.

13
14

b. Pelaksanaan tindakan

1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi : (5
o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan menit)
o Mengulang materi pertemuan sebelumnya mengenai
kegiatan 8.4.

2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi (50
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: menit)
 Siswa dapat Mengetahui bahwa semua jenis alat musik
akustik dimainkan dengan mengetarkan sumber bunyi,
seperti :
- Gitar - Suling
- Biola - Terompet
- Piano - Gendang
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

14
15

penyimpulan

3. Penutup
o Menarik kesimpulan bahwa bunyi dapat dihasil oleh alat (15
music menit)
o Evaluasi

c. Pengamatan (Observasi)

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan


secara langsung fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologis dengan
pencatatan.

Hasil observasi pengamatan pemahaman peserta didik terhadap meteri


pembelajaran, tertera pada tabel nilai tes formatif dibawah ini.

Tabel : Daftar Nilai Hasil Tes Formatif prasiklus


NO NAMA NILAI KETUNTASAN KET
1 Akhmad Awaludin 30 BT
2 Akhmad Fahmi 50 BT
3 Akhmad Hamdi 70 T
4 Elis Fitriyani 40 BT
5 Hani Nurfaidah 40 BT
6 Isaroh 50 BT
7 Marta 70 T
8 Rukmana 70 T
9 Samsul Hidayat 50 BT
10 Sinta Puspita 40 BT
11 Siti Maesaroh 50 BT
12 Siti Alifah 80 T
13 Sufarhani 40 BT
14 Suhaendi 40 BT
15 Yanti Amalia 50 BT
16 Yadi Rohadi 60 BT
JUMLAH 830

15
16

RATA-RATA 51,87
KKM yang harus di tempuh : 65
Berdasarkan tabel penilaian tes formatif dari 16 peserta didik terdiri,
yang mencapai KKM hanya 4 peserta didik dari 16 peserta didik. Berdasarkan
data di atas hasil observasi tes formatif peserta didik kurang memuaskan, masih
banyak peserta didik yang belum mencapai KKM.

d. Refleksi

Pada saat guru membimbing peserta didik,tentang perubahan energi


melalui penggunaan alat musik perhatian peserta didik terbagi, ada yang
memperhatikan dan ada yang bercanda sehingga suasana kurang kondusif.
Berdasarkan hasil refleksi pada proses pemebelajaran maka perlu diadakan
perbaikan pembelajaran pada siklus ke I yaitu:

1. Guru harus pandai mengkondisikan peserta didik kedalam suasana yang


kondusif.
2. Guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
3. Guru harus menggunakan metode yang menarik dan sesuai dengan materi.
4. Pengaturan waktu harus tepat.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap awal dari penelitian adalah perencanaan diantaranya:

Menentukan standar kompetensi yaitu, memahami perubahan energi bunyi


melalui penggunaan alat musik dalam kehidupan sehari-hari., dan menentukan
kompetensi dasar yaitu, mendeskripsikan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
Menentukan tujuan perbaikan yaitu, melalui metode demostrasi,peserta
didik dapat mendemonstrasikan tentang perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik. Menentukan materi dan menentukan metode
pembelajaran yang di gunakan dalam perbaikan ini menggunakan metode
demonstrasi.

16
17

b. Pelaksanaan tindakan

1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi : (5
o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan menit)
o Mengulang materi pertemuan sebelumnya mengenai
kegiatan 8.4.

2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi (50
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: menit)
 Siswa dapat Mengetahui bahwa semua jenis alat musik
akustik dimainkan dengan mengetarkan sumber bunyi,
seperti :
- Gitar - Suling
- Biola - Terompet
- Piano - Gendang
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

17
18

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan


penyimpulan

3. Penutup
o Menarik kesimpulan bahwa bunyi dapat dihasil oleh alat (15
musik menit)
o Evaluasi

c. Pengamatan (Observasi)

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan


secara langsung fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologis dengan
pencatatan. Hasil observasi pengamatan pemahaman peserta didik terhadap meteri
pembelajaran, tertera pada tabel nilai tes formatif dibawah ini

Tabel: 4.2.Daftar Nilai Hasil Tes Formatif Siklus 1


NO NAMA NILAI KETUNTASAN KET
1 Akhmad Awaludin 80 T
2 Akhmad Fahmi 65 T
3 Akhmad Hamdi 80 T
4 Elis Fitriyani 50 BT
5 Hani Nurfaidah 60 BT
6 Isaroh 50 BT
7 Marta 50 BT
8 Rukmana 60 BT
9 Samsul Hidayat 70 T
10 Sinta Puspita 50 BT
11 Siti Maesaroh 70 T
12 Siti Alifah 80 T
13 Sufarhani 80 T
14 Suhaendi 70 T
15 Yanti Amalia 70 T
16 Yadi Rohadi 50 BT
JUMLAH 1035

18
19

RATA-RATA 64,68
KKM yang harus di tempuh : 65
Berdasarkan tabel penilaian tesformatif yang mencapai KKM hanya 9
peserta didik dari 16 peserta didik. Berdasarkan data di atas hasil observasi tes
formatif peserta didik cukup baik, meningkat dari prasiklus ke siklus I. Dan dapat
dilihat berdasarkan gambar grafik siklus I dibawah ini.

9
8
7
6
5 Tuntas
4 Tidak Tuntas
3 Column1
2
1 Column1
0 Tidak Tuntas
SISWA Tuntas
SISWA

Grafik 4.1. Hasil tes siklus 1

Berdasarkan grafik hasil penilaian tes formatif peserta didik terhadap


pembelajaran perubahan energi melalui penggunaan alat musik menunjukan hasil
yang cukup baik. Ada peningkatan dari sebelumnya, sebelum menggunakan
metode demonstrasi, Hanya tinggal menyempurnakan proses pembelajaranya

d. Refleksi

Dalam mengadakan refleksi, peneliti telah berdiskusi dengan teman


sejawat dan mengkonsultasikan bimbingan untuk mengkaji semua temuan pada
siklus I. Baik kekurangan maupun kelebihan selama proses pembelajaran yang
dijadikan dasar untuk menyusun dan melaksanakan perbaikan pembelajaran
kembali pada siklus II.

19
20

Pada saat guru membimbing peserta didik, tentang perubahan energi


melalui alat music perhatian peserta didik terbagi, ada yang memperhatikan dan
ada yang bercanda sehingga suasana kurang kondusif.

Berdasarkan hasil refleksi pada proses pembelajaran maka perlu diadakan


perbaikan pembelajaran pada siklus ke II yaitu:

 Guru harus pandai mengkondisikan peserta didik kedalam suasana yang


kondusif.
 Guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
 Guru harus menggunakan metode yang menarik dan sesuai dengan materi.

1. Siklus II
a. Perencanaan
Tahap awal dari penelitian adalah perencanaan diantaranya:

Menentukan standar kompetensi yaitu, memahami perubahan energi bunyi


melalui penggunaan alat musik dalam kehidupan sehari-hari., dan menentukan
kompetensi dasar yaitu, mendeskripsikan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
Menentukan tujuan perbaikan yaitu, melalui metode demostrasi, peserta
didik dapat mendemonstrasikan tentang perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik. Menentukan materi dan menentukan metode
pembelajaran yang di gunakan dalam perbaikan ini menggunakan metode
demonstrasi.
b. Pelaksanaan tindakan

1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi : (5
o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan menit)
o Mengulang materi pertemuan sebelumnya mengenai
kegiatan 8.4.
2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi (50

20
21

Dalam kegiatan eksplorasi, guru: menit)


 Siswa dapat Mengetahui bahwa semua jenis alat musik
akustik dimainkan dengan mengetarkan sumber bunyi,
seperti :
- Gitar - Suling
- Biola - Terompet
- Piano - Gendang
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan

3. Penutup
o Menarik kesimpulan bahwa bunyi dapat dihasil oleh alat (15
music menit)
o Evaluasi

c. Pengamatan (Observasi)

21
22

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan


secara langsung fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologis
dengan pencatatan.
 Pengamatan ( observasi )

Metode obsevasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan


secara langsung dengan pencatatan. Hasil observasi pengamatan pemahaman
peserta didik terhadap meteri pembelajran, siklus II tertera pada tabel dibawah
ini:

Tabel 4.3: Daftar Nilai Hasil Tes Formatif Siklus 2


NO NAMA NILAI KETUNTASAN KET
1 Akhmad Awaludin 70 Tuntas
2 Akhmad Fahmi 80 Tuntas
3 Akhmad Hamdi 100 Tuntas
4 Elis Fitriyani 70 Tuntas
5 Hani Nurfaidah 80 Tuntas
6 Isaroh 90 Tuntas
7 Marta 70 Tuntas
8 Rukmana 100 Tuntas
9 Samsul Hidayat 100 Tuntas
10 Sinta Puspita 90 Tuntas
11 Siti Maesaroh 70 Tuntas
12 Siti Alifah 80 Tuntas
13 Sufarhani 80 Tuntas
14 Suhaendi 90 Tuntas
15 Yanti Amalia 70 Tuntas
16 Yadi Rohadi 70 Tuntas
JUMLAH 1310
RATA-RATA 81,87
KKM yang harus ditempuh : 65

Dari tabel penilaian diatas menunjukan kemajuan yang sangat memuaskan


pada siklus ke II, semua siswa sudah mencapai KKM yang sudah ditentukan. Oleh

22
23

karena itu perbaikan pembelajaran IPA materi perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik berakhir pada siklus II.

Berdasarkan data di atas hasil tes formatif peserta didik cukup baik,
meningkat dari siklus I ke siklus II. Dan dapat dilihat berdasarkan gambar grafik
siklus II dibawah ini.

16

14

12

10
Tuntas
8 Tidak Tuntas
Column1
6

0
Siswa Siswa

Grafik 4.2: Hasil tes siklus 2

Dari garifk penilaian diatas menunjukan kemajuan yang sangat


memuaskan pada siklus ke II, semua peserta didik mencapai KKM yang sudah
ditentukan oleh karena itu perbaikan pembelajaran IPA materi perubahan bunyi
melalui penggunaan alat musik berakhir pada siklus II.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus II ini sudah memuaskan dilihat dari peserta didik
yang mendapatkan nilai di atas KKM, hal ini sudah menunjukan hasil yang baik,
baik dari segi materi pelajaran, metode dan media yang digunakan, penggunaan
waktu, keterlibatan peserta didik dan suasan kelas yang kondusif ini harus
dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

23
24

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Pembahasan siklus I

Berdasarkan data di atas, penulis masih merasa kurang puas dikarenakan


masih ada peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu, yang belum
tuntas ada 7 peserta didik yang masih di bawah KKM hal tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya:
a. Penjelasan guru terlalu berbelit-belit, sehingga peserta didik tidak bisa
menerima materi dengan baik
b. Penjelasan guru tidak disertai contoh jelas, sehingga sulit untuk dipahami
peserta didik
c. Kurangnya perhatian peserta didik ketika pembelajaran berlangsung
d. Penjelasan guru terlalu abstrak, tanpa mengguanakan alat peraga.
e. Metode yang digunakan kurang tepat.

2. Pembahasan siklus II
Dilihat dari data tabel penilaian di atas hasil perbaikan pembelajaran siklus II,
dari 16 siswa sangat memuaskan, semua sudah mencapai KKM yang sudah
ditentukan. karena semua peserta didik mendapat nilai diatas KKM, sehingga
perbaikan cukup sampai pada siklus II.

V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


1. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah seperti penulis paparkan pada bab I, maka
peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut.
a. Aktifitas peserta didik kelas IV SD Negeri Labuan 7 Kecamatan Labuan
Kabupaten Pandeglang dalam pembelajaran IPA tentang Perubahan energi
bunyi melalui penggunaan alat musik, sebelum menggunakan metode
(demonstrasi ) hanya ada 4 peserta didik dari 16 peserta didik yang bisa
memahami pembelajaran IPA materi perubahan bunyi melalui alat musik.

24
25

b. Dalam proses pembelajaran IPA tentang Perubahan energi bunyi melalui


penggunaan alat musik, kelas IV peserta didik SD Negeri Labuan 7
Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Pada siklus I kurang kondusif,
banyak permasalahan yang menggangu peroses pembelajaran IPA, sehingga
tujuan yang ingin dicapai kurang memuaskan, sedangkan pada peroses
pembelajaran pada siklus II berjalan dengan kondusif sehingga tujuan yang
diharapkan bisa tercapai.
c. Hasil belajar siswa pembelajaran IPA tentang Perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik pada siklus 2 di kelas IV peserta didik SD Negeri
Labuan 7 Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang dengan menggunakan
metode demonstrasi sangat memuaskan, dengan perolehan 100% diatas nilai
KKM yang telah ditentukan yaitu 65.

2. Saran Tindak Tanjut

Berdasarkan perbandingan hasil yang diperoleh peserta didik


menggunakan metode demonstrasi mendapatkan hasil yang memuaskan maka
peneliti memberikan saran kepada tenaga pendidik untuk senantiasa menggunakan
metode demonstrasi pada pembahasan tentang perubahan energi melalui
penggunaan alat musik.

Disamping itu ada beberapa saran lain yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk memotivasi peserta
didik dalam proses pembelajaran.
b. Guru dalam memberikan pertanyaan harus memberikan waktu berfikir peserta
didik.

25
26

DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin Syah ,( 2000 : 104.) Metode Demonstrasi. jakarta : Universitas Terbuka

Muhibbin Syah,( 2000 : 159 ) Metode Demonstrasi, jakarta : Universitas Terbuka

Nuryani Rustaman, (2010), Materi Dan Pembelajaran IPA di SD, jakarta :


Universitas Terbuka.

Sulistiyanto, ( 2008 ), Ilmu Pengetahuan Alam, jakarta : Universitas Terbuka

Wardani, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, jakarta : Universitas Terbuka

26

Anda mungkin juga menyukai