Anda di halaman 1dari 14

COVER

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul
“Analisis Biaya Diferensiasi”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pamekasan, 31 Mei 2023


Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Biaya Diferensiasi..................................................................................................................2
2.1.1. Pengertian Biaya Diferensiasi................................................................................2
2.1.2. Pentingnya Biaya Diferensiasi...............................................................................2
2.1.3. Karakteristik Biaya Diferensiasi............................................................................2
2.2 Biaya Relevan dan Tidak Relevan.........................................................................................3
2.2.1. Biaya Relevan........................................................................................................3
2.2.2. Biaya Tidak Relevan..............................................................................................5
2.3 Bentuk-Bentuk Biaya Diferensiasi.........................................................................................5
2.4 Analisis Diferensial Pesanan Khusus.....................................................................................6
2.5 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Biaya Diferensiasi......................................................7
2.6 Keputusan Jangka Pendek......................................................................................................7
2.7 Keputusan Mempertahankan atau Memberhentikan (Produk/Departemen)...........................7
2.8 Keputusan Menjual atau Mengolah Lebih Lanjut..................................................................7
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Latar Belakang
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah biaya relevan.
Biaya relevan meliputi semua biaya yang akandikeluarkan akan terpengaruh oleh
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, biaya relevan harus dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan. Karena hanya biaya dan pendapatan yang masih akanterjadi,
sehingga biaya dan pendapatan pada masa mendatang akan memberikan hasil berbeda,
tetapi relevan dalam pengambilan keputusan.
Untuk mengidentifikasi biaya relevan dari berbagai alternatif bisa dilakukan dengan
mengumpulkan seluruh biaya yangberkaitan dengan masing-masing alternatif,
menghapuskan/meniadakan biaya terbenam, mengacuhkan biaya yang sama antara
alternatif- alternatif, dan menetapkan keputusan pada data yang telah diperoleh. Didalam
pengambilan keputusan-keputusan khusus, penggunaan biaya diferensial akan ditemui
dalam masalah-masalah misalnya menerima suatu pesanan khusus.
Biaya diferensial digunakan untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan pendapatan
diiringi kenaikan biaya yang proposional. Analisis biaya diferensial merupakan proses
estimasi atau konsekuensi dari tindakan-tindakan alternative yang dapat diambil alih oleh
para pengambil keputusan. Analisis ini dimaksudkan untuk menentukan kenaikan
pendapatan,biaya, dan margin labasehubungan dengan beberapa kemungkinan cara
untukmenggunakan fasilitas produksi yang tersedia.
3.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis biaya diferensiasi?
2. Bagaimana pengambilan keputusan berdasarkan biaya diferensiasi?
3.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis biaya diferensiasi
2. Untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan berdasarkan biaya diferensiasi
BAB II
PEMBAHASAN
3.4 Biaya Diferensiasi
3.5 Pengertian Biaya Diferensiasi
Biaya diferensiasi atau biasa disebut biaya diferensial adalah perbedaan
biaya antara dua atau lebih keputusan bisnis. Menghitung biaya diferensial
dapat membantu bisnis ketika harus memutuskan antara berbagai opsi dan
menghasilkan solusi atau alternatif lain yang layak untuk pilihan yang
dimaksud. Seringkali, pendapatan, untung dan rugi merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi keputusan bisnis secara keseluruhan. Biaya diferensial
dapat membantu dalam membuat keputusan bisnis yang baik karena dapat
digunakan untuk menentukan biaya dan keuntungan yang mungkin dimiliki
bisnis ketika memilih satu solusi di atas yang lain. Selain itu, biaya diferensial
dapat berupa biaya variabel, biaya tetap, atau kombinasi keduanya.
3.6 Pentingnya Biaya Diferensiasi
Analisis biaya diferensial dapat menjadi alat yang efektif untuk digunakan
perusahaan saat membuat keputusan yang dapat memengaruhi aliran
pendapatan dan laba, serta memberikan wawasan tentang alternatif paling
hemat biaya yang mungkin dipilih perusahaan. Selain itu, penghitungan
differential cost dapat menjadi metode penting untuk menentukan bagaimana
perusahaan menentukan harga produk atau layanannya. Hal ini karena
differential cost dapat berhubungan erat dengan biaya marjinal ekonomi dari
menjalankan operasi produksi.
3.7 Karakteristik Biaya Diferensiasi
Berikut ini adalah karakteristik penting dari biaya diferensial:
1. Analisis differential cost tidak dibuat di dalam catatan akuntansi, melainkan
dibuat di luar catatan akuntansi. Namun, differential cost dapat dimasukkan
ke dalam anggaran fleksibel, karena mereka menganggarkan biaya pada
berbagai tingkat aktivitas.
2. Total differential cost dipertimbangkan dalam analisis biaya diferensial.
Biaya per unit tidak diperhitungkan.
3. Total pendapatan diferensial dibandingkan dengan total biaya diferensial
sebelum memilih tindakan atau mengambil keputusan perusahaan.
Perubahan dalam pengambilan keputusan direkomendasikan hanya jika
pendapatan diferensial melebihi biaya diferensial.
4. Jenis biaya yang tidak berubah untuk setiap keputusan yang
dipertimbangkan dapat diabaikan, hanya perbedaan biaya saja yang harus
dianalisis, hal ini karena penghitungan differential cost berkaitan dengan
perubahan biaya.
5. Perubahan biaya diukur dari titik dasar yang mungkin merupakan tindakan
saat ini atau tingkat produksi saat ini.
6. Analisis differential cost terkait dengan tindakan masa depan atau tingkat
output masa depan, sehingga berkaitan dengan biaya masa depan. Biaya
historis atau biaya standar juga dapat digunakan tetapi harus disesuaikan
dengan kondisi masa depan.
7. Untuk membuat pilihan di antara berbagai alternatif pilihan, pilihan yang
memberikan perbedaan antara pendapatan tambahan dan biaya tambahan
dengan hasil yang memiliki keuntungan tertinggi lebih direkomendasikan
untuk dipilih.
3.8 Biaya Relevan dan Tidak Relevan
3.9 Biaya Relevan
Biaya relevan adalah biaya masa mendatang muncul dalam situasi dimana
pengambil keputusan harus memilih diantara dua pilihan atau lebih. Untuk
menentukan pilihan mana yang terbaik, pengambil keputusan akan memilih
keputusan yang mempunyai manfaat tertinggi yang biasa diukur dalam satuan
uang. Jadi, pengambilan keputusan akan membutuhkan informasi pada biaya yang
relevan. Biaya relevan adalah biaya masa datang yang diharapkan berbeda untuk
berbagai alternatif pengambilan keputusan. Dalam rangka untuk pengambilan
keputusan, biaya relevan harus memiliki manfaat yang paling tinggi. Agar biaya
disebut biaya relevan maka biaya tersebut :
1 Harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan. Apabila
suatu biaya meningkat, menurun, muncul ataupun menghilang pada waktu
suatu tindakan yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi bisa disebut relevan.
2 Harus bernilai kini atau masa yang akan datang.

 Adapun ciri - ciri biaya relevan yaitu :


1 Biaya dapat dihindari dengan suatu keputusan manajemen.
2 Biaya tersebut belum terjadi.
3 Biaya yang akan terjadi itu nilainya berbeda untuk setiap alternatif.
4 Biaya tersebut benar - benar memberi pengaruh didalam keputusan.
 Adapaun cara menentukan apakah biaya tersebut relevan yaitu :
1 Mengumpulkan seluruh biaya yang terkait dengan masing - masing
alternatif.
2 Mengeliminasi biaya terbenam (sunk cost ).
3 Mengeliminir biaya yang jumlahnya tidak berbeda

 Konsep biaya relavan untuk berbagai pengambilan keputusan antara lain :


1. Biaya Diferensial (Differensial Cost)
Biaya diferensial adalah biaya yang akan datang yang berbeda di
antara berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin dipilih.
Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan
pendapatan diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial. Biaya
diferensial perlu dipertimbangkan dalam menghadapi berbagai alternatif
pengambilan keputusan, karena fokus utama biaya ini adalah perbedaan-
perbedaan yang timbul dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Jadi biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang yang
diperkirakan akan terjadi yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan. Konsep biaya diferensial dapat digunakan untuk berbagai
Analisa pengambilan keputusan seperti : menerima atau menolak pesanan
khusus, membuat atau membeli suatu bagian produk dan sebagainya.
2. Biaya Traceable (Traceable Cost)
Biaya traceable adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada
produk, pesanan, pusat biaya, departemen atau divisi tertentu dalam suatu
perusahaan. Biaya ini dapat dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan untuk menentukan harga pokok dan mengukur prestasi dari
suatu produk, pesanan, pusat biaya, departemen atau divisi tertentu.
3. Biaya Pengganti (Replacement Cost)
Biaya pengganti adalah biaya yang berhubungan dengan penggantian
suatu aktiva atau jasa yang akan terjadi (future cost) di waktu yang akan
datang pada saat diadakan penggantian. Konsep biaya pengganti
bermanfaat untuk penyusunan anggaran dan biaya standar serta capital
budgeting seperti perencanaan, penambahan, penggantian atau
pemberhentian aktiva tetap.
4. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan merupakan penghasilan atau penghematan biaya
yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternative tertentu, sehingga
penghasilan atau penghematan tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya
pada alternatif tertentu tersebut, contoh : sebagian ruangan toko dapat
disewakan atau digunakan sendiri. Jika ruangan tersebut digunakan sendiri,
maka hasil penyewaan yang seharusnya diperoleh akan menjadi
opportunity cost bagi kegiatan tersebut.
5. Biaya Semu (Imputed Cost)
Biaya semu adalah biaya yang sebenarnya tidak terjadi. Biaya semu
seringkali harus dipertimbangkan untuk perbandingan dan analisa biaya.
Karena biaya ini sebenarnya tidak terjadi, maka biaya ini tidak
memerlukan pengeluaran kas, tidak akan dicatat dalam pembukuan
perusahaan dan tidak diperhitungkan dalam kalkulasi biaya dan laba
perusahaan, contoh : gaji pemilik yang diperhitungkan pada perusahaan
perseorangan yang dikelola sendiri oleh pemilik (di mana sebenarnya
pemilik tidak memperoleh pembayaran gaji).
6. Biaya Incremental (Incremental Cost)
Biaya incremental adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau
biayabiaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek)
tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan. Pengertian biaya incremental
dapat dianggap sama dengan biaya diferensial karena biaya incremental
juga dapat dipandang sebagai selisih dari biaya total antara alternative yang
satu dengan alternatif lainnya.
7. Biaya Kas (Cash Cost)
Biaya kas disebut pula dengan istilah biaya tunai, atau biaya ke luar
dari saku (out-of-pocket cost). Biaya kas adalah biaya yang memerlukan
pengeluaran kas sebagai akibat dari keputusan manajemen. Konsep biaya
ini bermanfaat untuk menganalisis aliran dana atau aliran kas di waktu
yang akan datang dalam kaitannya dengan keputusan penanaman modal.
Misalnya manajemen memutuskan untuk membeli aktiva tetap baru,
maka cost aktiva ditambah biaya-biaya operasional dari aktiva tetap selama
pemakaian yang akan datang adalah biaya kas. Akan tetapi apabila aktiva
tetap sudah dimiliki perusahaan, biaya depresiasi yang merupakan alokasi
cost bukan termasuk biaya tunai karena pada saat dibebankan sebagai
biaya tidak lagi memerlukan pengeluaran kas atau pengeluaran kasnya
telah dilakukan pada masa lalu.
8. Biaya Tertanam (Sunk Cost)
Biaya tertanam adalah biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat
diperoleh kembali. Biaya tertanam merupakan pengeluaran yang telah
terjadi di masa lalu, yang tidak dapat ditutupi kembali dalam situasi
tertentu dan tidak akan mempengaruhi biaya di masa depan.
Sunk cost juga tidak dapat dipengaruhi oleh suatu keptusan, baik
keputusan yang dilakukan sekarang maupun di masa yang akan datang.
Oleh karena itu biaya tertanam biasanya adalah biaya tidak relevan, contoh
: dalam pertukaran aktiva lama dengan aktiva baru, nilai buku aktiva lama
merupakan sunk cost karena tidak relevan untuk pertimbangan
pengambilan keputusan.
3.10 Biaya Tidak Relevan
Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak tergantung pada berbagai
keputusan atau alternatif. Mereka tidak dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan. Biaya tidak relevan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu.
sunk cost dan biaya yang sama untuk alternatif yang berbeda. Sunk cost adalah
biaya yang sudah dikeluarkan. Itu tidak dapat diubah oleh tindakan apa pun saat ini
atau di masa depan. Misalnya jika mesin baru dibeli untuk menggantikan mesin
lama; biaya mesin lama akan menjadi biaya hangus.
Biaya tidak relevan adalah biaya tetap, biaya hangus, nilai buku, dll. Biaya
yang tidak relevan atau hangus harus diabaikan ketika memutuskan tindakan di
masa depan. Jika tidak, biaya ini dapat menyebabkan keputusan yang salah. Sunk
cost termasuk biaya-biaya seperti asuransi yang telah dibayarkan oleh perusahaan,
sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh keputusan apapun di masa depan. Biaya
yang tidak dapat dihindari adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan terlepas
dari keputusan yang diambilnya.
3.11 Bentuk-Bentuk Biaya Diferensiasi
Biaya diferensial dapat berupa biaya variabel, biaya tetap, atau kombinasi keduanya. :
1. Biaya Variabel
Biaya diferensial yang merupakan biaya variabel adalah perbedaan biaya
dalam kaitannya dengan layanan yang diberikan atau kuantitas produksi suatu
produk. Ketika biaya diferensial muncul sebagai biaya variabel, ini berarti bahwa
jumlah pengeluaran dapat bervariasi tergantung pada aktivitas bisnis. Ketika
menghitung biaya diferensial antara alternatif, jika hasilnya adalah biaya variabel,
bisnis mungkin mengharapkan semua biaya yang terkait dengan setiap alternatif
bervariasi antar periode.
2. Biaya tetap
Ketika biaya diferensial muncul sebagai biaya tetap, bisnis dapat
mengasumsikan bahwa biaya untuk setiap alternatif tetap sama, terlepas dari
aktivitas bisnisnya. Produksi dapat bervariasi dari bulan ke bulan atau lebih
banyak layanan dapat dijual selama satu bulan, namun, biaya diferensial sebagai
biaya tetap berarti bahwa bisnis dapat mengantisipasi tingkat pengeluaran yang
stabil dari periode ke periode.

3.12 Analisis Diferensial Pesanan Khusus


Pesanan khusus merupakan pesanan di luar penjualan normal. Biasanya di jual
dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal. Keputusan harga jual produk
(jasa) dalam jangka panjang harus mempertimbangkan pada pertimbangan biaya penuh
(full cost). Tapi dalam jangka pendek (masih ada sisa kapasitas) penentuan harga jual bisa
menggunakan biaya diferensial.
Contoh : sebuah perusahaan makanan kaleng, memiliki kapasitas normal 1.000 unit,
produksi sesungguhnya baru 80%. Biaya untuk setiap unit (kaleng) adalah sebagai
berikut:
 Biaya bahan Rp. 950.
 Upah langsung Rp. 400
 Biaya variabel lain Rp. 300
 Biaya tetap total Rp. 200.000
 Harga jual perkaleng Rp. 2.200
Ada pesanan 100 kaleng dengan minta harga perkaleng Rp.1.800,- penjualan periode
tersebut diterima atau ditolak ?
Penyelesaian : Pesanan diterima atau ditolak
Penjualan:
Pesanan Pesanan
Diterima Ditolak
Penjualan :
700 x 2.200 1.540.000 1.540.000
100 x 1.800 180.000 -
Jumlah 1.720.000 1.540.000
Biaya-biaya Variabel
700 x 1.650 1.155.000 1.155.000
100 x 1.800 165.000 -
Biaya Tetap 200.000 200.000
Laba 200.000 185.000

Jadi pesanan diterima karena laba lebih besar Rp. 15.000,-


Atau :
Contribution margin per unit pesanan khusus :
Harga jual 1.800
Biaya variabel 1.650
150
Tambahan laba : 100 unit x 150 = Rp. 15.000,-
3.13 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Biaya Diferensiasi
Pengambilan keputusan merupakan salah satu tugas pokok manajer perusahaan
berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Dalam melakukan pengambilan
keputusan, manajemen perusahaan harus memperhatikan trend pasar dan informasi biaya-
biaya yang akan dihadapi. Penentuan dalam pengambilan keputusan dalam suatu
perusahaan harus dipikirkan secara matang dan diputuskan secara hati-hati oleh
manajemen perusahaan, karena jika terjadi kesalahan pengambilan keputusan tersebut,
dapat terjadi kerugian yang fatal. Pengambilan keputusan terbagi dalam dua macam yaitu
keputusan investasi modal (capital investment decision) dan keputusan jangka pendek
tactical decision making) (Hansen dan Mowen, 2009: 516).
3.14 Keputusan Jangka Pendek
Pengambilan keputusan jangka pendek atau disebut juga tactical decision making
merupakan pengambilan keputusan berskala kecil yang memiliki tujuan yaitu memilih
diantara beberapa keputusan strategi alternatif sehingga competitive advantage jangka
panjang dapat tercapai. Manfaat analisis diferensial untuk pengambilan keputusan :
1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision)
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further)
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu kegiatan suatu bagian
peruahaan (stop or continue product line)
4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special ordercision)
5. Kombinasi produk (produk combination)
3.15 Keputusan Mempertahankan atau Memberhentikan (Produk/Departemen)
Dalam perusahaan yang mempunyai berbagai jenis produk dan kadangkala dari
beberapa produk yang dibuka ini ada yang menguntungkan dan tidak menguntungkan.
Dari pihak manajemen akan melakukan tindakan untuk departemen yang tidak
menguntungkan tersebut dengan menggunakan analisis keuangan. Dalam kasus suatu
departemen mengalami kerugian secara terus-menerus, maka pihak manajemen harus
mempertimbangkan pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Pengambilan keputusan
dengan menghilangkan salah satu jenis produk/departemen. Biaya-biaya tidak akan
terjadi jika suatu jenis produk/departemen ditiadakan.
3.16 Keputusan Menjual atau Mengolah Lebih Lanjut
Biaya yang tak terhindarkan adalah biaya yang tetap akan terjadi dengan pengambilan
keputusan jika suatu jenis produk/ departemen ditiadakan. Pada umumnya merupakan
biaya bersama bagi beberapa jenis produk sehingga peniadaan salah satu jenis tersebut
akan mempengaruhi biaya tersebut. Jika suatu perusahaan mempunyai aktiva tetap, maka
akan mempunyai 2 alternatif untuk menyewakan atau menjual aktiva tetap tersebut yang
sudah tidak digunakan oleh perusahaan. Akuntansi manajemen akan melakukan
perhitungan dari 2 alternatif tersebut, manakah yang paling menguntungkan dari sisi
keuangan.
Menurut Darsono, menjual atau memproses Lebih Lanjut Suatu Produk Perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan utama mengolah bahan baku
menjadi produk selesai. Permasalahan yang dijumpai terutama jika produk perusahaan
diolah melalui beberapa departemen produksi.Hasil produksi dari suatu departemen
produksi mungkin dapat langsung dijual ke pasar atau diolah lebih lanjut
dalamdepartemen lanjutan. Dalam hal ini manajemen akan dihadapkan pada pilihan
produk yang bersangkutan sebaiknya langsung dijual atau diproses lebih lanjut.
Terdapat beberapa produk yang dihasilkan secara bersama-sama dari bahan baku
yang sama atau dari satu proses produksi yang sama. Produk semacam ini disebut sebagai
joint products atau co products. Biaya produksi untuk produk – produk ini sebelum titik
pemisaan (split – of point) disebut joint cost (common cost) setelah titik pemisahan,
terdapat satu atau lebih roduk yang dapat langsung dijual ke langganan atau diproses
lebih lanjut. Apabila produk ini diproses lebih lanjut akan diperlukan tambahan biaya
Produksi, dan produksi ini dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Contoh : sebuah perusahaan memproduksi joint product A dan B produksi per tahun
Untuk produk A:5.000 unit dan B 6.000 unit. Pada saat titik pemisah (split-off point )
harga jual produk B Rp.150,- harga pokok produk B dapat diproses lebih lanjut dengan
tambahan biaya per unit Rp. 80,- dan harga jual per unit setelah diproses adalah Rp.250,
Analisis yang dapat dilakukan untuk pengambilan keputusan, apakah produk B sebaiknya
diproses lebih lanjut atau langsung dijual adalah sbb :
Tambahan harga jual produk B (250-150) 100
Tambahan biaya produksi per unit 40
Tambahan laba per unit 60

Tambahan laba total : 6000 unit x Rp. 60 = Rp. 360.000


Atau
Harga jual produk B Rp. 1.500.000
250,- 6000 unit
240.00 900.000
Tambahan Biaya 40 x 6000 240.000 1.140.000
unit
Tambahan laba total 360.000

Perhitungan :
Produk B Produk B+

Harga Jual 900.000 1.500.000


Harga Pokok 480.000 480.000
Laba 420.000
Tambahan Biaya 240.000
Laba 780.000

Jadi tambahan laba : Rp.360.000,-


BAB III
PENUTUP

3.17 Kesimpulan
Biaya diferensial dapat menjadi alat yang efektif untuk digunakan perusahaan saat
membuat keputusan yang dapat memengaruhi aliran pendapatan dan laba, serta
memberikan wawasan tentang alternatif paling hemat biaya yang mungkin dipilih
perusahaan. Selain itu, penghitungan differential cost dapat menjadi metode penting
untuk menentukan bagaimana perusahaan menentukan harga produk atau layanannya.
Pengambilan keputusan merupakan salah satu tugas pokok manajer perusahaan
berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Untuk menentukan pilihan mana yang
terbaik, pengambil keputusan akan memilih keputusan yang mempunyai manfaat tertinggi
yang biasa diukur dalam satuan uang. Jadi, pengambilan keputusan akan membutuhkan
informasi pada biaya yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai