Anda di halaman 1dari 21

NAMA : HENDRA TRI WIBOWO

NIM : 213010302032

TUGAS RESUME
A. PENDAHULUAN

1. Definisi Strategi

Menurut Michael Porter (1985), strategi adalah alat untuk mencapai

suatu keunggulan bersaing. Strategi adalah sarana bersama dengan

tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi adalah aksi potensial

yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya

perusahaan dalam jumlah besar. Selain itu, strategi mempengaruhi

perkembangan jangka panjang perusahaan, biasanya untuk lima tahun

ke depan, dan karenanya berorientasi ke masa yang akan dating.

Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau multidivisional

serta perlu mempertimbangkan baik faktor eksternal maupun internal

yang dihadapi perusahaan (David, 2011).

Menurut Hamel dan Prahalad, strategi merupakan tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh

para pelanggan di masa depan (Umar, 2011). Perencanaan strategi

hampir selalu di mulai dari ”apa yang dapat terjadi”, bukan mulai dari

”apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan

perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core


competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam

bisnis yang dilakukan.

Menurut Hunger dan Wheelen (2011), strategi merupakan rumusan

perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan

mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan

keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing

(Hunger dan Wheelen, 2011, p. 16). Dari berbagai pengertian strategi

di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi adalah serangkaian

keputusan dan aksi yang diimplementasikan dalam rangka

memenangkan persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Nilai yang diterima pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai bagi

pelanggan dan biaya total pelanggan. Jumlah nilai bagi pelanggan

adalah kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan dari

produk atau jasa tertentu.. Biaya total pelanggan adalah kumpulan

pengorbanan yang diperkirakan pelanggan akan terjadi dalam

mengevaluasi, memperoleh, dan menggunakan produk atau jasa

tertentu.
Nilai Pelanggan:

a) Pelanggan akan memilih penawaran yang mampu

menyerahkan nilai bagi pelanggan yang tertinggi.

b) Nilai bagi pelanggan (Customer delivered value)

2. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang berasal dari

perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) statu produk

dengan harapan-harapannya.

Variabel kepuasan = Perception (Persepsi atas kinerja) : Expectation

(Harapan)

Persepsi > harapan → sangat puas

Persepsi = harapan → puas

Persepsi < harapan → tidak puas

Harapan dipengaruhi oleh :

a) Pengalaman pribadi

b) Rekomendasi teman/ kerabat

c) Janji dan informasi pemasaran

d) pelanggan tidak puas

e) tidak jadi membeli, meski yang jadi membeli terpuaskan

Strategi perusahaan yang berhasil: Meningkatkan harapan

pelanggan dan menghasilkan produk atau layanan yang dapat

memenuhi harapan tersebut → Total Customer Satisfaction. Kunci


menghasilkan kesetiaan pelangan adalah memberikan nilai pelanggan

yang tinggi.

3. Rantai Nilai

Arthur D. Litle dalam Kotler (2002) merujuk 4 faktor kunci

keberhasilan suatu perusahaan:

a) Stakeholders

Perusahaan memiliki strategi yang tepat untuk memuaskan pihak-

pihak yang berkepentingan (stakeholders). Perusahaan yang

cerdas memulainya dengan menciptakan kepuasan karyawan shg

karyawan bekerja lebih baik dan menghasilkan kualitas produk

atau jasa yang lebih baik → kepuasan pelanggan meningkat →

pembelian berulang → pertumbuhan dan laba → kepuasan

pemegang saham meningkat → investasi yang lebih besar dst.

b) Proses

Perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam proses

bisnis inti dengan membentuk tim lintas fungsional. Proses bisnis

inti mencakup :

1. Proses realisasi produk baru

2. Proses manajemen persediaan.

3. Proses mendapatkan dan mempertahankan pelanggan

4. Proses penerimaan pesanan s/d perolehan tagihan.

5. Proses pelayanan pelanggan.


c) Sumber Daya

Dalam menjalankan proses bisnis, perusahaan memerlukan sumber

daya seperti pekerja yang tangguh, bahan baku, mesin, informasi,

dan energi, memiliki serta memelihara sumber daya dan

kemampuan utama yang merupakan inti setiap usaha

d) Organisasi

Organisasi perusahaan meliputi struktur, kebijakan, budaya

perusahaan. Perusahaan mempunyai visi yang jelas serta

mempunyai budaya competitif di pasar, meningkatkan

produktivitasnya serta berupaya memberikan nilai dan kepuasan

pada pelanggannya. Tingkat kinerja bisnis perusahaan yang baik

dapat membuat dan memberikan nilai yang lebih tinggi dan

kepuasan pada pelanggannya.

Konsep Rantai Nilai dan Penyerahan Nilai:


Perusahaan yang baik akan mengembangkan kemampuan /

kecepatan yang unggul dalam mengelola proses inti yakni dengan

membentuk kemitraan dengan pemasok dan penyalur untuk

menciptakan jaringan penyerahan nilai yang lebih baik.

Jaringan Penyerahan Nilai:

Persaingan terjadi antar jaringan, bukan antar perusahaan.

Pemenangnya adalah perusahaan dengan jaringan yang lebih baik.

4. Menarik dan Mempertahankan Pelanggan

Selain memperbaiki hubungan dengan mitranya dalam rantai pemasok,

preusan juga perla mengembangkan ikatan dan kesetiaan yang lebih

kuat dari pelanggan ahirnya. Preusan masa kini harus memperhatikan

tingkat peralihan pelanggan atau tingkat kehilangan pelanggan mereka

dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Terdapat empat

langkah untuk mengatasinya:

1. Perusahaan harus mendefinisikan dan mengukur tingkat

ketahanan pelanggan.

2. Perusahaan harus membedakan sebab-sebab dari berkurangnya

pelanggan dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat dikelola

dengan baik. Misalnya penyebab pindah ke purusahaan lain,

kualitas produk yang jelek, harga yang terlalu mahal, pelayanan

yang jelek.

3. Perusahaan perlu menguraikan berapa laba yang hilang saat

kehilangan pelanggan
4. Perusahaan perlu memperhitungkan berapa besar biaya untuk

mengurangi tingkat peralihan pelanggannya. Biaya untuk

menarik pelanggan baru, diperkirakan lima kali dari biaya

mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Oleh karena itu

penting untuk selalu menjaga dan empertahankan pelanggan

dengan memberikan kepuasan yang maksimal.

Tingkatan Pelanggan

1. Calon pembeli

2. Pelanggan pertama kali

3. Pelanggan berulang

4. Klien –hanya membeli produk dari perusahaan tertentu

5. Penyokong- orang yang memuja perusahaan tertentu dan

mengajak orang lain juga

6. Mitra – pelanggan dan perusahaan bekerja sama secara

aktif.

5. Perlunya mempertahankan pelanggan

Peraktek pemasaran lebih banyak berpusat dalam seni merik pelanggan

baru dari pada mempertahankan dan mengambang biakan

pelangganyang sudah ada. Penekanan lebih kepada penjualan bukan

pada pembentukan relasi akan lebih bijaksana jika perusahaan

mengukur kepuasan pelanggan secara teratur karena kepuasan

pelanggan merupakan kunci mempertahankan pelangan


6. Mengukur nilai seumur hidup pelanggan

Kasus peningkatan tingkat retensi pelanggan ditangkap dalam konsep

nilai seumur hidup pelanggan. Nilai seumur hidup pelanggan (CLV-

customers life value) menggambarkan nilai sekarang arus laba masa

depan yang diharapkan selama pembelian seumur hidup pelanggan.

7. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan

dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari

sebuah perusahaan. Hal ini juga didukungoleh pendapat Swastha

,Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan

bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai

tujuannya.´ Dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan

adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada

saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan

pertumbuan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W.

Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruhsystem yang

berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan

harga sampaidengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan

jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli actual maupun potensial.

8. Definisi Strategi Bersaing

Pengertian strategi bersaing telah dikemukakan oleh banyak ahli

ekonomi maupun dari berbagai pihak yang berpengalaman di

bidangnya. Terdapat ahli yang menjadi pencetus pemikiran mengenai


strategi bersaing, salah satunya adalah Michael E. Porter. Menurut

Porter, strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang

menguntungkan di dalam suatu industri, arena fundamental tempat

persaingan terjadi (Porter, 1985).

Strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan

lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas,

meliputi kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-

kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah

industri dalam perusahaan bersaing.

Kompetisi merupakan inti dari keberhasilan atau kegagalan

perusahaan. persaingan menentukan kelayakan aktivitas perusahaan

yang dapat berkontribusi terhadap kinerjanya, seperti inovasi, budaya

kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing adalah usaha

mencari posisi yang kompetitif yang dapat menguntungkan perusahaan

dalam suatu industri, pencarian area fundamental yang terjadi

persaingan. Strategi bersaing bertujuan untuk membangun posisi yang

menguntungkan dan berkelanjutan terhadap kekuatan yang menentukan

persaingan industri (Porter, 1985).

Terdapat dua hal utama yang mendasari pilihan strategi bersaing.

yang pertama adalah daya tarik industri untuk keuntungan jangka

panjang dan faktor- faktor yang menentukan itu. tidak semua industri

menawarkan kesempatan yang sama bagi keuntungan yang

berkelanjutan, dan sumber daya yang melekat pada suatu industri


adalah salah satu unsur utama dalam menentukan keuntungan

perusahaan. Hal kedua dalam strategi kompetitif adalah siapa penentu

strategi kompetitif dalam suatu industri. Terdapat 3 tipe dasar dalam

keuntungan bersaing, yakni kepemimpinan biaya (cost leadership), dan

diferensiasi (differentiation) (Porter, 1985).

9. Strategi Bersaing Generik

Dasar fundamental kinerja di atas rata-rata dalam jangka panjang

adalah keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dua tipe dasar

keunggulan kompetitif dikombinasikan dengan ruang lingkup kegiatan

untuk bagaimana perusahaan berusaha mencapainya, menghasilkan

tiga strategi generik untuk mencapai kinerja di atas rata-rata dalam

suatu industri, yaitu: kepemimpinan biaya (cost leadership),

diferensiasi (differentiation), dan fokus (focus).

Masing-masing dari strategi generik melibatkan rute fundamental

berbeda untuk keunggulan kompetitif, menggabungkan pilihan tentang

jenis keunggulan kompetitif ditelusuri dengan lingkup sasaran strategis

untuk mencapai keunggulan kompetitif. Kepemimpinan biaya (cost

leadership) dan strategi diferensiasi (differentiation) mencari

keunggulan kompetitif di berbagai segmen industri, sedangkan strategi

fokus (focus strategy) mengacu pada keunggulan biaya atau diferensiasi

dalam segmen yang lebih sempit (Porter, 1985).


LINGKUP KOMPETISI

Biaya Rendah Diferensiasi

Target Luas
1. Kepemimpinan Biaya 2. Diferensiasi

LINGKUP PERSAINGAN

Target Sempit 3A. Fokus Biaya 3B. Fokus Diferensiasi

Gambar 2.1 Tiga Strategi Generik

Sumber: (Porter, 1985, p. 12).

1. Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)

Kepemimpinan biaya mungkin merupakan bagian yang paling jelas

dari tiga strategi generik. di dalamnya, sebuah perusahaan menetapkan

untuk menjadi produsen berbiaya rendah di industrinya. perusahaan

memiliki cakupan yang luas dan melayani banyak segmen industri, dan

bahkan dapat beroperasi di industri terkait. Kepemimpinan biaya harus

mencapai paritas atau kedekatan dalam basis diferensiasi relatif terhadap

pesaingnya untuk menjadi pemain di atas rata-rata, meskipun hal itu

bergantung pada kepemimpinan biaya untuk keunggulan kompetitif. Logika

strategis kepemimpinan biaya biasanya membutuhkan bahwa perusahaan

menjadi pemimpin biaya, bukan salah satu dari beberapa perusahaan

berlomba-lomba untuk posisi ini (Porter, 1985).


2. Diferensiasi (Differentiation Strategy)

Strategi generik kedua adalah diferensiasi. dalam strategi

diferensiasi, perusahaan berusaha untuk menjadi unik dalam industri

bersama beberapa dimensi yang luas dihargai oleh pembeli. itu memilih satu

atau lebih atribut yang banyak pembeli di industri anggap sebagai penting,

dan unik memposisikan diri untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Itu

dihargai untuk keunikannya dengan harga premium. Perusahaan yang dapat

mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi pemain di atas

rata-rata dalam industrinya jika premium harganya melebihi biaya

tambahan yang dikeluarkan untuk menjadi unik. Logika strategi diferensiasi

mengharuskan suatu perusahaan memilih atribut yang membedakan dirinya

yang berbeda dari para pesaingnya (Porter, 1985).

3. Fokus (Focus Strategy)

Strategi generik ketiga adalah fokus. Strategi ini sangat berbeda dari

yang lain karena terletak pada pilihan lingkup kompetitif sempit dalam

suatu industri. focuser memilih segmen atau kelompok segmen dalam

industri dan penjahit strategi untuk melayani mereka dengan

mengesampingkan orang lain. Focuser suatu mengambil keuntungan dari

suboptimisasi di kedua arah oleh pesaing luas bertarget. pesaing mungkin

berkinerja buruk dalam memenuhi kebutuhan dari segmen tertentu, yang

membuka kemungkinan untuk diferensiasi fokus. Jika perusahaan dapat

mencapai keberlanjutan dalam kepemimpinan biaya (cost focus) atau

diferensiasi (differentiation focus) di suatu segmen dan segmen yang secara


struktural menarik, maka focuser akan menjadi pemain di atas rata-rata

dalam industrinya (Porter, 1985).

Tabel Risiko Strategi Generik

Risiko Strategi Risiko Risiko Strategi Fokus


Kepemimpinan Strategi
Biaya Diferensiasi
Kepemimpinan biaya Diferensiasi tidak Strategi Fokus ditiru
tidak berkelanjutan. berkelanjutan. pesaing.
• Pesaing melakukan • Pesaing melakukan segmen sasaran menjadi
peniruan (imitate) peniruan (imitate) tidak menarik secara
• Perubahan teknologi • Basis lain yang dapat struktural.
• Basis lain untuk menyebabkan • Mengikis struktur.
meruntuhkan diferensiasi menjadi • Menghilangnya
kepemimpinan biaya tidak begitu penting permintaan
bagi pembeli.
Kedekatan dalam Kedekatan biaya Pesaing luas bertarget
diferensiasi hilang. menghilang. membanjiri segmen
pasar.
Perbedaan yan ada
pada segmen ini dari
segmen lain semakin
sempit.
keuntungan dari
kenaikan garis
luas.
Focusers mencapai biaya Focusers dalam Focusers baru dalam sub-
yang lebih rendah di diferensiasi mencapai segmen industri.
berbagai segmen. diferensiasi yang lebih
baik lagi didalam
suatu segmen.

Sumber: (Porter, 1985.)

10. Taktik Bersaing

Taktik adalah sebuah rencana operasional khusus yang menjelaskan

bagaimana, kapan, dari di mana sebuah strategi diimplementasi.

Dibanding strategi, taktik bersifat lebih sempit lingkupnya dan lebih


pendek jangka waktunya. Taktik, oleh karena itu, dipandang sebagai

hubungan antara perumusan dan implementasi strategi. Beberapa taktik

yang tersedia untuk melaksanakan strategi bersaing adalah taktik yang

berkaitan dengan waktu (kapan) dan lokasi pasar (di mana).

1. Taktik waktu yaitu perusahaan pertama yang membuat dan

menjual sebuah produk atau jasa baru disebut penggerak

pertama. Karena perusahaan tersebut adalah pemrakarsa, maka

ia memiliki beberapa keunggulan di pasar. Menurut Porter,

“Keunggulan penggerak pertama adalah pada peran waktu

dalam peningkatan posisi perusahaan sebagai ganti dari sumber

keunggulan biaya atau diferensiasi yang dapat dipertahankan.

Dalam istilah umum, penggerak pertama mendapatkan peluang

untuk menentukan aturan-aturan bersaing di dalam berbagai

bidang.” Penelitian menunjukkan bahwa penggerak pertama

tidak hanya cenderung mendapatkan pangsa pasar yang tinggi

daripada pendatang lain, tetapi juga cenderung menikmati

keunggulan laba jangka panjang daripada pesaingnya. Hasil

yang tinggi ini umumnya dibutuhkan untuk rnengganti

prakarsanya yang menanam investasi besar dalam merancang

produk dan mengembangkan pasar. Beberapa keunggulan

menjadi penggerak pertama adalah perusahaan mampu

membangun reputasi sebagai pemimpin dalam industri,

menurunkan kurva pengalaman untuk mengambil posisi


pemimpin biaya, dan memperoleh laba tinggi sementara dari

para pembeli, yang menilai tinggi produk dan jasanya.

2. Taktik lokasi pasar, yaitu perusahaan atau unit bisnis dapat

mengimplementasi strategi bersaing baik secara ofensif atau

defensif. Taktik ofensif biasanya mengambil tempat jauh dari

posisi perusahaan saat ini di pasar, sedangkan taktik defensif

biasanya mengambil tempat di dalam posisi pasar perusahaan

saat ini. Taktik menyerang, metode-metode berikut adalah

beberapa yang digunakan untuk menyerang posisi pesaing.

Frontal Assault adalah perusahaan yang menyerang berhadapan

langsung dengan pesaingnya, menyamakan diri dengan pesaing

di dalam sembarang kategori dari harga sampai promosi sampai

saluran distribusi. Agar berhasil, penyerang tidak saja harus

memiliki sumber daya superior, tetapi juga harus bersedia

bertahan. Taktik ini umumnya sangat mahal untuk dilaksanakan

dan berfungsi untuk ‘membangunkan raksasa tidur’ (seperti

yang dilakukan MCI dari Sprint terhadap AT&T), menekan laba

bagi siapa saja dalam industri. Flanking Maneuver yaitu

daripada langsung berhadapan dengan posisi pesaing,

perusahaan dapat menyerang bagian dari pasar yang merupakan

kelemahan pesaing. Agar berhasil, perusahaan penyerang harus

sabar dan bersedia berekspansi dengan hati-hati keluar dari

ceruk pasar yang tidak terjaga atau menghadapi serangan dari


pesaing yang sudah kuat. Encirclement terjadi ketika perusahaan

penyerang mengitari posisi pesaing dari segi pasar atau produk,

atau bahkan keduanya. Si pengitar ini memiliki variasi produk

yang lebih banyak (lini produk lengkap yang terentang dari

harga paling murah sampai termahal) dari dan atau melayani

pasar yang lebih banyak (mendomiasi tiap pasar sekunder). Agar

berhasil, si pengitar harus memiliki beragam kemampuan dari

sumber daya yang diperlukan untuk menyerang segmen pasar

yang banyak.

3. Bypass Attack yaitu daripada menyerang secara langsung,

perusahaan dapat memilih untuk mengubah aturan main. Taktik

ini mencoba menghentikan pasar dari perusahaan yang bertahan.

Bentuk paling umum dari taktik ini adalah pengembangan versi

terbaru dari sebuah produk yang akan memuaskan kebutuhan

konsumen yang saat ini belum terlayani oleh pesaing apapun.

Guerilla Warfare yaitu daripada penyerang secara ekstensif dan

memeras surnber daya perusahaan dapat memilih untuk

melakukan ‘hit and run’. Guerilla Warfare melibatkan serangan-

serangan kecil dan terputus-putus kepada segmen pasar pesaing

yang berbeda. Dengan menggunakan promosi khusus atau iklan

tertentu, perusahaan mencoba membuat serangkaian

pemerolehan pangsa pasar kecil. Dengan demikian, perusahaan

pendatang baru atau per-usahaan kecil dapat mendapatkan hasil


tanpa harus mengancam perusahaan besar. Agar berhasil,

perusahaan yang menggunakan taktik ini harus cukup bersabar

untuk menerima perolehan yang kecil dan menghindari tekanan

yang dilakukan pesaing sehingga pesaing merasa harus

memberikan respon balasan. Taktik Defensif, menurut Porter,

taktik defensif ditujukan untuk menurunkan probabilitas

penyerangan, mengubah penyerangan ke jalan yang lebih tidak

mengancam, atau mengurangi intensitas serangan. Daripada

meningkatkan keunggulan kompetitif taktik ini membuat

keunggulan kompetitif perusahaan menjadi lebih dapat

dipertahankan, yang menyebabkan penantang menyimpulkan

bahwa serangan bukan sesuatu yang menarik. Taktik itu secara

sengaja mengurangi profitabilitas jangka pendek untuk

memantapkan profitabilitas jangka panjang. Memperbesar

hambatan struktural, menurut Porter adalah beberapa dari

tindakan paling penting yang dapat diambil untuk menutup jalan

logika penantang adalah: (1) menawarkan lini produk yang

lengkap di setiap segmen pasar yang menguntungkan, untuk

menutup tiap pintu masuk, (2) menutup akses saluran dengan

melakukan perjanjian dengan para distributor, (3) menaikkan

biaya beralih (switching cost) konsumen dengan menawarkan

pelatihan murah bagi para pengguna, (4) menaikkan biaya

mendapatkan pengguna coba-coba dengan menjaga harga tetap


rendah pada item-item yang paling mungkin dibeli oleh

pengguna baru, (5) menaikkan skala ekonomis untuk

mengurangi biaya unit, (6) menutup teknologi alternatif melalui

hak paten atau lisensi, (7) membatasi akses dari luar kepada

fasilitas dar personalia perusahaan, (8) mengikat pemasok

dengan mendapatkan kontrak eksklusif atau pembelian lokasi-

lokasi kunci, (9) menghindari pemasok yang juga melayani

pesaing, dan (10) mendorong pemerintah untuk meninggikan

penghalang seperti standar-standar keamanan dan polusi atau

kebijakan perdagangan yang menguntungkan perusahaan.

Meningkatkan pembalasan yang diperkirakan, taktik ini adalah

tindakan yang meningkatkan ancaman pembalasan yang

dirasakan untuk menyerang. Menurunkan dorongan-dorongan

untuk menyerang, yaitu jenis ketiga dari taktik defensif adalah

mengurangi harapan penantang akan laba masa depan dalam

industri. Perusahaan dapat juga menggunakan media untuk

memberitahu masyarakat tentang masalah-masalah yang

dihadapi industri, yang akan dipertimbangkan penantang dalam

perencanaan strategisnya (Hunger dan Wheelen, 2003:256-260).


TUGAS PERTANYAAN UNTUK DISKUSI

1. Apa yang dimaksud dengan strategi dan mengapa suatu perusahaan perlu

menerapkan suatu strategi dalam menjalankan bisnisnya?

JAWABAN:

Strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan

terkoordinasi yang diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta

memperoleh keunggulan bersaing. Perusahaan perlu menerapkan suatu strategi

dalam menjalankan bisnisnya agar dapat mencapai daya saing strategis dan

memperoleh laba tinggi. Daya saing strategis jangka panjang dan profitabilitas

tinggi tersebut sangat tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

menerapkan startegi guna mengembangkan dan mendayagunakan kompetensi

inti yang baru lebih cepat dari yang dapat dilakukan pesaingnya dalam

menirukan keunggulan bersaing yang dihasilkan kompetensi inti yang saat ini

ada. Karena alasan itulah maka penting bagi sebuah perusahaan untuk

menerapkan suatu strategi bisnis.

2. Apakah yang disebut dengan Strategi Kepemimpinan Biaya dan apa sajakah

resikonya bagi perusahaan?Jelaskan!

JAWABAN :

Strategi Kepemimpinan Biaya merupakan serangkaian tindakan integratif

yang dirancang untuk memproduksi atau mengirimkan barang atau jasa pada

biaya yang peling rendah, relative terhadap para pesaing, dengan ciri-ciri yang

dapat diterima oleh para pelanggan. Strategi Kepimpinan Biaya memiliki

resiko yakni peralatan manufaktur pemimpin biaya dapat menjadi usang karena
inovai teknologi para pesaingnya. Inovasi ini memungkinkan para pesaingnya

untuk memproduksi pada tingkat biaya yang lebih rendah daripada pemimpin

biaya. Resiko lainnya adalah terlalu banyak fokus pada pengurangan harga

dapat membuat perusahaan kurang memperhatikan kebutuhan pelanggan dan

isu-isu yang berkaitan dengan dimensi persaingan lainnya.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi diferensiasi dan apa saja resikonya

bagi suatu perusahaan ?

JAWABAN :

Strategi diferensiasi memusatkan diri pada investasi dan

pengembangan ciri yang terus menerus, dan bukan fokus pada biaya, yang

membedakan barang dan jasanya dalam hal yang dihargai oleh para pelanggan.

Secara keseluruhan, suatu perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi

berusaha berbeda dari para pesaingnya dalam sebanyak mungkin dimensi

Semakin sedikit kemiripan antara barang dan jasa perusahaan dengan para

pesaingnya semakin perusahaan itu dapat bertahan dari tindakan-tindakan

pesaingnya. Secara umum produk-produk diferensiasi yang dikenal adalah

Lexus dari Toyota, lini-lini produk baju dari Ralp Lauren dan Tommy Hilfiger,

dan peralatan berat dan alat-alat pemindah barang dari Caterpillar.

Resiko yang pertama dari strategi diferensiasi adalah bahwa pelanggan

dapat memutuskan bahwa perbedaan harga antara produk pembuat diferensiasi

dan produkpemimpin biaya terlalu besar. Resiko yang kedua dari strategi

diferensiasi adalah bahwa cara-cara diferensiasi perusahaan tidak lagi

menyediakan nilai yang mau dibayar oleh pelanggannya. Resiko yang ketiga
dari strategi diferensiasi adalah bahwa pembelajaran akan menyempitkan

persepsi pelangan nilai diferensiasi bentuk perusahaan. Resiko yang keempat

berkaitan dengan pemalsuan. Barang-barang palsu produk-produk yang

berusaha meniru bentuk-bentuk diferensiasi itu dengan harga yang jauh lebih

murah menjadi keprihatinan banyak perusahaan yang menggunakan strategi

diferensiasi.

Anda mungkin juga menyukai