Laporan Hpc-04 Kelompok 4
Laporan Hpc-04 Kelompok 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penyusun laporan praktikum yang berjudul “Sistem Hidrolik Dengan
dapat selesai tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini diajukan untuk
penyusunan laporan akhir ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
3. Orang tua yang telah memberikan do’a, dukungan serta moril kepada saya.
4. Rekan – rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna, maka
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan laporan
Kelompok 04
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ......................................................................................................... 53
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Sistem AHPB (Air to Hydraulic Booster) atau disebut dengan intensifier,
adalah komponen yang digunakan untuk meningkatkan tekanan udara (air
pressure) sistem pneumatic menjadi tekanan hidrolik yang besar pada
aktuator. Sistem yang menggunakan Air to Hydraulic Pressure Booster
merupakan kombinasi sistem pneumatik sebagai input dan hidrolik sebagai
output.
• BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pertama pendahuluan berisikan memberikan gambaran latar
belakang, tujuan, ruang lingkup kajian, dan sistematika pembahasan
tentang sistem hidrolik
• BAB II : TEORI DASAR
Pada bab dua berisi tentang teori-teori dasar yang berhubungan
dengan sistem hidrolik.
• BAB III : PENGOLAHAN DATA
Pada bab tiga berisi tentang perhitungan hasil dari pengamatan.
• BAB IV : ANALISA
Pada bab empat berisi Analisa setelah melaksanakan praktikum.
• BAB V : KESIMPULAN
Pada bab lima berisi Kesimpulan setelah melaksanakan praktikum.
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Hidrolik
Asal kata hidrolik dari kata HYDROL = air, berasal dari bahasa Yunani,
dahulu hidrolik didefinisikan sebagai segala sesuatu peralatan yang
berhubungan dengan air, akan tetapi kita tahu sekarang yang berkaitan dengan
hidrolik bukan hanya air, sekarang hidrolik didefinisikan sebagai pengetahuan
tentang alat penggerak / yang digerakkan, pengkondisian, penyimpanan,
pengaliran, pengukuran, pengontrolan dan penyambungan daya fluida cair.
Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa oli
bertekanan yang dipindahkan / dialirkan dengan pompa (pump) yang
kemudian melalui katup (valve) menuju penggerak (actuator) untuk
menjalankan suatu sistem tertentu. Aliran fluida hidrolik akan mengalami
Sebagian kehilangan energi (penurunan tekanan / pressure drop) akibat
bergesekan dengan dinding dalam instalasi (pipa / selang, katup, belokan /
fitting dan actuator).
(Sumber : cradle-cfd.2021)
2.2 Pneumatik
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas
atau udara. Istilah Pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan
udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah
1 atmosfer (vacuum).
Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan
udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama dengan
hidrolik yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya, dan
sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya.
Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan
sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah
tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur
pada cylinder).
1. Flanged Pneumatic
Pneumatik jenis ini memiliki fix flange pada ujungnya.
1. Mesin Pengemas
Mesin pengemas adalah alat yang dipakai untuk mempacking
berbagai hasil produksi, baik berupa makanan seperti kopi,
keripik, snack, gula pasir, beras, minyak goreng, tepung,
nugget, sosis, jus dll. Ada 9 jenis mesin yang biasa digunakan
dalam proses pengemasan.
(Sumber : astromesin.2021)
2. Mesin Laminasi
Mesin Laminasi adalah mesin yang digunakan untuk
laminasi atau berguna untuk melapisi kertas dengan
menggunakan plastic atau film agar dokumen menjadi lebih
awet, terbebas dari kotoran, debu, noda dan percikan air.
2.4 PLC
PLC (Programmable Logic Controller) biasanya digunakan untuk
menggantikan sistem kontrol berbasis relay yang tidak fleksibel. Pengertian
sendirinya adalah suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang
dapat deprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan
fungsi-fungsi spesifik, seperti : logika, sekuen, timing, counting, dan
aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industry atau proses industry sesuai
dengan yang diinginkan.
3. Kecepatan operasi
Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan
operasi dari pada relay pada saat bekerja yaitu dalam
beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan
kecepatan output dari alat yang digunakan.
4. Memonitor hasil
Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest,
diteliti dan dimodifikasi pada kantor atau laboratorium,
sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji
program PLC tidak harus diinstalasikan dahulu ke alat
yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada
software pendukungnya.
• Kerugian PLC
1. Teknologi yang masih baru
Pengubah sistem kontrol lama yang menggunakan
ladder atau relay ke konsep computer PLC merupakan hal
yang sulit bagi Sebagian orang.
2. Kondisi lingkungan
Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi
dan getaran, interferensi dengan peralatan lain membuat
keterbatasan pemakaian PLC.
2.4.2 Ladder
Ladder diagram atau diagram tangga atau disebut juga relay
diagram adalah bahasa yang paling populer untuk membuat
program PLC, yang mana tidak lain berupa simbol dari skema
diagram rangkaian listrik.
Bagian-bagian dari ladder diagram dalam pemrograman PLC :
1. Bus bar merupakan garis tebal di sisi kiri dan kanan dari ladder
diagram, yang mana merupakan simbol dari kutub (+) dan
kutub (–) yang akan mengalirkan listrik ke komponen-
komponen yang akan dipasang dalam ladder diagram tersebut.
2.4.3 FBD
FBD (Function Block Diagram) merupakan bahasa
pemrograman grafis yang menggunakan blok-blok gerbang digital,
counter, timer, operasi aritmatika dan blok-blok lainnya,
tergantung dari perangkat smart relay dan software yang
digunakan untuk menyusun programnya. Pemrograman
menggunakan bahasa FBD dinilai lebih memudahkan pengguna
karena program FBD sendiri berbentuk grafis atau block-block
logika, sehingga pengguna hanya perlu menyusun block-block
tersebut menjadi sebuah instruksi.
(Sumber : teknikelektronika.2021)
4. Gerbang NAND
NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang
NAND merupakan kombinasi dari gerbang AND dan gerbang
NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output)
Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran
Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan
jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.
2.5.1 Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara.
tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau
kebutuhan proses dalam suatu sistem proses yang lebih besar (dapat
sistem fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia
untuk kebutuhan reaksi).
2. Pengaman
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau
suplay tenaga listrik apabila terjadi gangguan pada rangkaian.
Komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel listrik ini
adalah MCCB dan MCB.
3. Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi
penerangan maupun pada instalasi tenaga. Panel dapat
memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik berdasarkan
jumlah beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat
beban. Pembagian tersebut dibagi menjadi beberapa
4. Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel
sebagai penyuplai, dan mendistribusikan tenaga listrik dari panel
utama, panel cabang sampai ke pusat beban baik untuk instalasi
penerangan maupun instalasi tenaga.
5. Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling
utama, karena dari panel tersebut masing-masing rangkaian beban
dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi
penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu
tempat.
2.5.4 DCV
Directional Control Valve (DCV) digunakan untuk mengarahkan
oli menuju sirkuit yang berbeda pada sistem hidrolik. Kapasitas aliran
maksimum dan tekanan yang turun saat melewati valve merupakan
pertimbangan utama.
2.5.5 Selenoid
Selenoid adalah perangkat elektromagnetik yang dapat mengubah
energi listrik menjadi energi gerakan. Selenoid merupakan
sebuah kumparan yang terbuat dari kabel panjang yang dililitkan
secara rapat. Pada dasarnya, energi yang dihasilkan oleh Selenoid
merupakan hanya sebuah dorongan maupun tarikan, biasanya
solenoid digunakan untuk memindahkan posisi DCV.
2.5.6 Silincer
Udara pneumatik yang keluar dari Katup dapat menghasilkan
kebisingan yang berpotensi membahayakan pekerja di lingkungan
sekitar atau menyebabkan masalah kebisingan. Digunakanlah silinser
yang berfungsi untuk meredam kebisingan yang dihasilkan saat udara
bertekanan keluar dari katup
2.5.8 Aktuator
Aktuator pneumatik adalah aktuator yang memanfaatkan udara
bertekanan menjadi gerakan mekanik. Dengan memberikan udara
bertekanan pada sisi permukaan piston sesuai dengan gerak pistonnya.
(Sumber : industrialisasi.2010)
BAB III
PENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-04
SISTEM HIDROLIK DENGAN INPUT UDARA
BERTEKANAN MENGGUNAKAN AIR TO HYDARULIC
PRESSURE BOOSTER (AHPB)
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. R. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-04
SISTEM HIDROLIK DENGAN INPUT UDARA
BERTEKANAN MENGGUNAKAN AIR TO HYDARULIC
PRESSURE BOOSTER (AHPB)
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAS A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. R. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-04
SISTEM HIDROLIK DENGAN INPUT UDARA
BERTEKANAN MENGGUNAKAN AIR TO HYDARULIC
PRESSURE BOOSTER (AHPB)
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. R. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-04
SISTEM HIDROLIK DENGAN INPUT UDARA
BERTEKANAN MENGGUNAKAN AIR TO HYDARULIC
PRESSURE BOOSTER (AHPB)
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. R. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-04
SISTEM HIDROLIK DENGAN INPUT UDARA
BERTEKANAN MENGGUNAKAN AIR TO HYDARULIC
PRESSURE BOOSTER (AHPB)
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
HENDRY B. R. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-04
SISTEM HIDROLIK DENGAN INPUT UDARA
BERTEKANAN MENGGUNAKAN AIR TO HYDARULIC
PRESSURE BOOSTER (AHPB)
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
BAB IV
ANALISA
1. Diketahui bahwa fungsi dari DCV berperan penting untuk mengalirkan fluida.
2. Setelah melakukan praktikum HPC-04 pengertian dari 5/3 pada dari DCV
adalah 5 port 3 chamber.
3. Bila ada kebocoran pada sistem hidrolik maka akan terihat dari fluida yang
merembas dari sistem hidrolik.
4. Aktuator hidrolik bergerak lambat disebabkan oleh AHPB yang bergerak bulak-
balik untuk memompa fluida di sistem hidrolik.
5. Pada praktikum HPC-04 ini menggunakan Valve DCV 5/3 NC Double Selenoid
yang digunakan sebagai pengatur atau penggerak masuk keluarnya udara
bertekanan.
6. pengujian hidrolik ini menggunakan tekanan udara 10 bar pada service unit
(FRL) dan tekanan air pressure pada booster (P1) 12, tekanan hydraulic
pressure pada booster (P2) 35, dan tekanan hidrolik di aktuator lifting table (P3)
𝑚
70, untuk kecepatan yang di dapat di aktuator lifting time 0,0038 𝑠
BAB V
KESIMPULAN
1. Pada praktikum HPC-04 kita dapat mengetahui bahwa ternyata pengertian dari
FBD adalah (Fungtion Block Diagram).
2. Pada praktikum HPC-04 dapat mengetahui dan memahami elektromekanik
yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
3. Dalam praktikum HPC-04 kompresor berperan penting dalam rangkaian sistem
hidrolik.
4. Pneumatik dikhususkan untuk beban yang kecil sedagkan hdrolik dapat di
khususkan untuk beban yang relatife besar.
5. Bila gerak bolak-balik dariAHPB yang memompakan fluida hidrolik semakin
cepat maka bisa di katakana gerakan aktuator hidrolik pun akan semakin cepat.
6. Dengan dikombinasikannya sistem pneumatik dan sistem hidrolik maka
tekanan air pressure dan tekanan hidroliknya dapat dibandingkan.
7. Setelah melakukan praktikum ini praktikan bisa memahami prinsip kerja dari
air to hydrolik pressure booster yang menggunakan udara bertekanan (air
pressure) dialirkan dari tangki kompresor melalui service unit FRL (Filter,
Regulator dan Lubricator) menuju Valve DCV 5/3 NC Double Selenoid.
8. Praktikan juga bisa membandingkan tekanan air pressure dengan hydraulic
pressure pada Air to Hydraulic Pressure Booster (AHPB). Di dalam AHPB,
udara bertekanan di dalam silinder udara (air cylinder) mendorong air piston
yang dihubungkan rigid dengan hidrolik piston menekan oli di dalam silinder
hidrolik (hydraulic cylinder). Oli hidrolik bertekanan mengalir menuju aktuator
penggerak lifting table. Dorongan rod aktuator hidrolik menyebabkan lifting
table bergerak naik.
9. Praktikan masih ingin lebih tau jelas fungsi kerja alat Air to Hydraulic Pressure
Booster yang ada di laboratorium HPC karena praktikan belum bisa memahami
secara firtual, semoga ketika perkuliahan sudah kembali normal praktikan bisa
berkunjung ke Laboratorium HPC untuk melihat langsung alatnya.
10. Gerbang logika AND membutuhkan 2 input untuk menghasilkan 1 output untuk
bekerja.
11. Skema rangkaian sistem hidrolik HPC-04 menggunakan DCV 5/3 dan DCV 5/2.
12. Untuk menyesuaikan kecepatan pada sistem hidrolik HPC-04 menggunakan
throttle valve.
13. Pada praktikum HPC 07 ini, praktikan dapat mengetahui apa itu air to hydraulic
pressure booster dan komponen – komponen yang digunakan pada praktikum
HPC 07. Praktikan juga dapat memahami prinsip kerja dari air to hydraulic
pressure booster.
14. Pada praktikum ini praktikan dapat membandingkan tekanan udara dan tekanan
hidrolik pada air to hydraulic pressure booster (AHPB) pada saat system sedang
bekerja.
15. Dari hasil pengolahan data system hidrolik dengan input udara bertekanan
menggunakan air to hydraulic pressure booster (AHPB), system ini mampu
menghasilkan gaya sebesar 9702 N dan menghasilkan daya sebesar 64,1 watt.
16. Banyaknya cairan fluida (oli) sangat menentukan terhadap system hidrolik.
17. Fluida yang digunakan dalam hidrolik pada umumnya adalah oli karena oli
dapat melumasi bagian dalam hidrolik dan tidak akan menyebab kan terjadinya
karat.
18. Cairan fluida(oli) banyak digunakan karena memiliki beberapa sifat diantaranya
tidak beracun, berguna sebagai pelumas dan tidak bersifat merusak.
DAFTAR PUSTAKA
Hidrolik.co.id. 2018. Sistem Kerja Hidrolik. Diakses pada 17 Maret 2021. Dari :
https://hidrolikpancabersama.co.id/pengertian-sistem-hidrolik/
Etsworld.id. 2020. Apa yang Dimaksud Kavitasi Pada Pompa. Diakses pada 15
Maret 2021. Dari : https://www.etsworlds.id/2020/03/apa-yang-dimaksud-
kavitasipada-pompa.html
Blog.suprianto.ac.id. 2015. Apa Itu Limit Switch. Diakses pada 15 Maret 2021. Dari
http://blog.suprianto.ac.id/antosupri/limit-switch/
LAMPIRAN
Scissor car lift adalah alat perangakat mobil yang cara kerjanya mirip
dengan mekanisme gunting. Kelebihan car lift ini adalah bentuknya yang
portable ketika tidak dioperasikan. Dalam kondisi off penuh, car lift scissor
akan masuk kedalam lubang pada lantai sehingga kondisi lantai menjadi
lebih rata dan tidak mengganngu lalu lintas diatasnya. (Fajar Mubaroq)
❖
Mesin press hidrolik adalah mesin press yang bekerja berdasarkan teori
hukum paskal yakni memanfaatkan tekanan yang diberikan pada cairan
untuk menekan atau membentuk. Komponen utama pada mesin ini adalah
pada mesin. Didalam control valve ini terdapat dua katup utama yaitu lift
valve dan tilt valve. Lift valve berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya
batang torak pada lift silinder mesin sehingga dapat menaikkan dan
menurunkan beban forklift.
Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini
adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada
kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast.
Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat
pada beam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli ( wheel )
yang melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder.
Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder yang
mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada beam tiang
penyokong (outer mast). Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar
sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan
ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest dan forknya
sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 (mm). (Dhiya Romiz Albasith)
Single post car lift merupakan salah satu jenis car lift yang
menggunakan satu tiang penyangga. Pada ujung tiang penyangga di
tambahkan empat lengan yang diatur sedemikian rupa sehingga akan
menyesuaikan bidang tumpuan pada kendaraan. (Dhiya Romiz Albasith)
Shock absorber atau dikenal juga dengan peredam kejut adalah sebuah
alat mekanik yang terletak pada sistem suspensi kendaraan berfungsi
meredam hentakan atau guncangan berlebih saat berkendara. Selain
meredam guncangan, shock absorber juga berfungsi meningkatkan
cengkraman roda terhadap aspal atau jalan. (Andhika Muhammad Kasyafa)
Milling machine atau mesin frais adalah mesin perkakas yang proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja
menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar. Salah satu bagian
dari mesin frais yaitu clamp.
Clamp atau klem adalah alat bantu yang digunakan untuk mencekam
benda kerja pada saat proses frais. Salah satu jenis clamp yang digunakan
Mesin press dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau peralatan yang
dapat berfungsi untuk memotong atau mendeformasikan suatu material
menjadi suatu produk jadi maupun setengah jadi dalam bentuk dan ukuran
tertentu seperti yang dikehendaki. (Hendry Bismarafi)
❖
• Gerbang logika
1. Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner
(berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input
adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
2. Gerbang OR : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner
(berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input
adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
3. NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai
output akan berlawanan dengan inputnya.
4. Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner
(berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua
input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
LABORATORIUM HIDROLIK & PNEUMATIK
63
LABORATORIUM HIDROLIK & PNEUMATIK
5. Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika)
1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah
bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
6. Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0)
maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka
output akan berlogika 0.
7. Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0)
maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka
output akan berlogika 1.
• Buat skema automation studio
❖
1.1
12(Y)
1.6
0.1
• Macam-macam sensor
1. Sensor Level (Silo Pilot)
kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari Panjang bandul
yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk
memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan pengukuran
material menggunakan Silo Pilot ini.
Sensor level switch ini cukup sederhana, sensor ini cuman melakukan
pensaklaran biasa, Apabila material semen kontak dengan sensor sehingga
switch tertekan maka kita cukup menghubungkan kaki NO/NC nya dengan
tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC,yang kemudian signal kita
dapat teruskan ke controller (PLC/DCS).
Sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini
terbuat dari dua buah logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu.
Cara kerja dari sensor ini adalah setiap logamkan mempunyai koefisien
muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang memiliki koefisien
muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan
melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika
terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis
atau sebagai alat ukur suhu yang analog.
Jika salah satu pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung
penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel
ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck pada tahun 1820. Tegangan
keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangat rendah,
hanya beberapa mili volt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan
pengukuran. Oleh karena itu jika untuk mengukur suhu yang tidak diketahui,
terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference
temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang
tinggi maka akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya
adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage (Vnet).
Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda potensial jembatan adalah
0 Volt. Keadaan ini disebut keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah
maka resistansinya juga berubah sehingga jembatan tidak dalam kondisi
setimbang. Hal ini menyebabkan adanya beda potensial antara titik A dan
B. Begitu juga yang berlaku pada keluaran penguat diferensial.
Sensor Putaran ini berfungsi untuk mengukur laju dan kecepatan putar
dari suatu objek. Melalui inspeksi data dari suatu putaran, operator dapat
mengukur tingkat kecepatan yang diperlukan agar mesin bekerja optimal
sesuai kebutuhan dan kondisi. Contoh penggunaan di bidang otomotif
adalah speedometer, yang mengukur kecepatan putaran roda, serta sistem
kontrol stabilitas elektronik (Electronic Stability Control). Di lingkup
industri, penggunaan sensor ini umumnya berkaitan dengan mesin yang
menghasilkan energi dengan cara berputar. Contohnya seperti pusat listrik
tenaga air, perputaran gerigi besi pada alat pemotongan, maupun mesin
pompa industri.
Sensor tekanan digunakan dalam sistem IoT untuk memantau sistem dan
perangkat yang digerakkan akibat tekanan. Ketika kisaran tekanan berada
9. photoelectric sensor