Anda di halaman 1dari 15

DEFINISI ILMU EKONOMI

Ilmu Ekonomi menurut ekonom neo


klasik adalah studi tentang prilaku orang
dan masyarakat dalam memilih cara
mengunakan sumberdaya yang langka dan
memiliki berberapa alternatif penggunaan,
dalam rangka memproduksi berbagai
komoditi, untuk menyalurkan nya-baik saat
ini maupun di masa depan kepada berbagai
individu dan kelompok yang ada dalam
suatu masyarakat.
Ilmu Ekonomi dalam Islam adalah ilmu
yang mempelajari segala prilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan tujuan memperoleh falah
(kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat).
PERBEDAAN ILMU EKONOMI MODERN &ILMU EKONOMI
ISLAM

EKONOMI ISLAM EKONOMI MODERN


dikendalikan oleh nilai-nilai Dasar dikuasai oleh kepentingan diri
Islam Individu.
untuk memenuhi kebutuhan pertukaran dituntun oleh kekuatan
manusia dilakukan dengan pasar.
pertukaran terpadu dan transfer
satu arah dituntun oleh etika
islami, kekuatan pasar dan
kekuatan bukan pasar
kesejahteraan sosial dapat kesejahteraan individu sebagai
dimaksimalkan jika sumber daya fungsi yang kian meningkat dari
ekonomi dialokasikan sedemikian komoditi dan jasa yang menurut
rupa sehingga tidak seorangpun skala nilai ingin dimilikinya,
lebih baik dengan menjadikan
orang lain lebih buruk di dalam
kerangka Al-Qur’an dan sunnah.
TUJUAN ILMU EKONOMI ISLAM
• Menurut Chapra yang dikutip dari
pendapat Al-Ghazali (w.505/1111) adalah
merealisasikan maqashid syariah. Yakni
tercapainya kesejahteraan manusia yang
terletak pada perlindungan terhadap :
1. Agama (ad-diin)
2. Diri (nafs)
3. Akal (‘aql)
4. Keturunan (nasl)
5. Harta benda (maal).
RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI ISLAM

Ruang lingkup Ilmu Ekonomi Islam


menekankan pada penerapan dan
analisa ekonomi Islam diantaranya:
• Penghilangan unsur riba
• Penghilangan unsur gharar / judi dll
• Moral
• Sosial, budaya, politik dan sejarah
ekonomi
SISTEM EKONOMI DUNIA
SOSIALIS

KAPITALIS
SISTEM
EKONOMI
CAMPURAN

ISLAM
SISTEM EKONOMI SOSIALIS/KOMUNIS
Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis
• Paham ini muncul sebagai akibat dari paham
kapitalis yang mengekploitasi manusia,
sehingga negara ikut campur cukup dalam
perannya yang sangat dominan.
• Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis:
– Tidak adanya kebebasan dalam melakukan
aktivitas ekonomi bagi individu-individu,
melainkan semuanya untuk kepentingan
bersama.
– Tidak diakuinya kepemilikan pribadi.
– Negara bertanggung jawab dalam
mendistribusikan sumber dan hasil produksi
kepada seluruh masyarakat.
SISTEM EKONOMI KAPITALIS
Sistem Ekonomi Kapitalis
• Sistem ini sangat menganut sistem
mekanisme pasar. Yang menjadi cita-
cita utamanya adalah adanya
pertumbuhan ekonomi.
• Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis:
– Setiap individu dapat melakukan kegiatan
ekonomi.
– Diakuinya kepemilikan pribadi.
– Pemilik modal besar biasanya menguasai
pasar.
SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem Ekonomi Campuran
• Merupakan perpaduan antara sistem
kapitalis dan sistem sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasan
dan pengendalian, yang berarti juga garis
tengah antara peran mutlak negara/kolektif
dan peran menonjol individu.
• Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran:
– Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah
dan swasta.
– Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada
campuran tangan pemerintah.
– Ada persaingan serta masih ada control dari
pemerintah.
SISTEM EKONOMI ISLAM(SYARIAH)

• Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan


ekonomi kapitalis, sosialis dan campuran.
Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-
tengah ketiga sistem ekonomi itu. Ekonomi Islam
menetapkan bentuk perdagangan serta
perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh
ditransaksikan.
• Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,
memberikan rasa adil, kebersamaan dan
kekeluargaan serta mampu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku
usaha.
ISTILAH TRANSAKSI DALAM ISLAM
Istilah Dalam Transaksi Syariah
Mudharabah:
• Akad kerjasama suatu usaha antara dua
pihak di mana pihak pertama (malik,
shahib al mal, Lembaga keuangan
Syariah) menyediakan seluruh modal,
sedang pihak kedua (‘amil, mudharib,
nasabah) bertindak selaku pengelola dan
keuntungan usaha dibagi di antara mereka
sesuai kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak.
• Dasar Hukum Mudharabah : Fatwa DSN
No.07/DSN-MUI/IV/2000.
Murabahah :
• Menjual suatu barang dengan
menegaskan harga belinya
kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga
yang lebih sebagai laba.
• Dasar hukum Murabahah :
Fatwa DSN No.04/DSN-
MUI/I/2000.
Musyarakah :
• Pembiayaan berdasarkan akad
kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak
memberikan konstribusi dana
dengan ketentuan bahwa
keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan.
• Dasar hukum Musyarakah : Fatwa
DSN No.08/DSN-MUI/IV/2000.
SISTEM EKONOMI ISLAM MENGHINDARI
RIBA
َ‫س‬ ِّ ِ ‫ن ِمنَ ا ْلم‬َُ ‫ش ْيطا‬ َّ ‫ط َهُ ال‬ُ َّ‫الربا ال يقُو ُمونَ إِال كما ي َقُو َُم الَّذِي يتخب‬ ِّ ِ َ‫الَّذِينَ يأ ْ ُكلُون‬
ُ‫ن جاء َه‬ َْ ‫لربا فم‬ِّ ِ ‫ّللاُ ا ْلب ْيعَ وح َّرمَ ا‬
ََّ ‫الربَا وأح ََّل‬ ِّ ِ ‫ذ ِلكَ بِأنَّ ُه َْم قالُوا ِإنَّما ا ْلب ْي َُع ِمثْ َُل‬
َُ ‫ن عادَ فأُول ِئكَ أصْح‬
‫اب‬ ََِّ ‫ن ر ِِّب َِه فا ْنتهى فل َهُ ما سلفَ وَأ ْم ُر َُه إِلى‬
َْ ‫ّللا وم‬ َْ ‫م ْو ِعظةَ ِم‬
(٢٧٥( َ‫ار ُه َْم فِيها خا ِلدُون‬ َِ َّ‫الن‬
Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-
orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),
Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.(QS:Al-Baqarah:275)

Anda mungkin juga menyukai