“Obat Sedatif”
Disusun Oleh :
Semester 2D
E. Cara kerja
1. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok : kelompok kontrol (positif), kontrol
(negatif), dan tidak diberi perlakuan.
2. Menimbang mencit.
3. Menghitung dosis dengan melihat tabel konversi.
4. Melakukan pengenceran obat.
5. Kelopok kontrol(positif) diberikan larutan diazepam, kelopok kontrol (negatif)
diberikan aquaproinjek, dan terakhir kelompok yang tidak berikan perlakuan.
6. Amati mencit,hitung sebearapa banyak mencit jatuh selama 2 menit sebanyak
3 kali ketika di taruh di paralon yang diputar.
F. Perhitungan pengenceran
Diazepam inject 10mg/2mL
Dosis manusia dengan bobot 70 kg : 10 mg
Dosis mencit dengan bobot 20 mg : ?
Perhitungan konversi dosis mencit 2 grm : 10 mg × 0,0026 ¿ 0,026
Sediaan yang digunakan 10 mg/2 mL, atau sama dengan 5 mg/mL
G. Data Pengamatan
No. Hewan uji Perlakuan Jumlah jatuh
2 menit (1) 2 menit (2) 2menit (3)
1 Mencit 1 Kontrol positif 9 kali 20 kali 24 kali
(diazepam)
2 Mencit 2 Kontrol negatif 5 kali 12 kali 7 kali
(aquaproinjek)
m3 Mencit 3 normal 2 kali 11 kali 12 kali
H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan praktikum “obat sedati” praktikum
kali ini bertujuan memahami efek obat sedatif pada objek (mencit), dapat melakukan
pemberian pada perlakuan pemberian obat sedatif, dan dapat memahami obat penekan
susunan saraf pusat. Obat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah obat
Diazepam inject yang berfungsi sebagai penenang dengan dosis 10 mg/2 mL pada
manusia. Rute pemberian yang diberikan yaitu melalui intravena, dengan membuat 3
kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif, dan tidak diberi perlakuan. kemudian
mencit ditaruh pada paralon yang di putar perlahan pada mencit kontrol positif
pengujian pertama terjatuh sebanyak 9 kali pengujian kedua jatuh sebanyak 20 kali
pengujian ketiga jatuh sebanyak 24 kali. Pada mencit yang kontrol negatif pengujian
pertama terjatuh sebanyak 5 kali pengujian kedua jatuh sebanyak 12 kali pengujian
ketiga jatuh sebanyak 7 kali. Pada mencit yang tidak di beri perlakuan pengujian
pertama terjatuh sebanyak 2 kali pengujian kedua jatuh sebanyak 11 kali pengujian
ketiga jatuh sebanyak 12 kali. Selain dari jumlah jatuh yang banyak perbedaan mencit
kontrol positif, kontrol negatif, dan tidak diberi perlakuan. Mencit yang kontrol positif
lebih pasif dibandingkan dengan mencit kontrol negatif dan tidak diberi perlakuan,
selain itu perbedaan lainnya mencit yang kontrol negatif dan tidak diberi perlakuan
dapat meloncat ketika di taruh di paralon sedangkan mencit yang kontrol positif tidak
menimbulkan reaksi meloncat ataupun reaksi lainnya.
I. Kesimpulan
1. Dari praktikum yang dilakukan jumlah jatuh mencit yang terbanyak adalah
mencit dengan kontrol positif diazepam.
2. Hasil yang di dapatkan sesuai dengan literatur
DAFTAR PUSTAKA
Dollery, S. C. 1999.Therapeutic Drugs. Vol I. chruchill Livingstone, Edinburgh
Hidayati, Anna. 2013. Uji Efek Sedatif Ekstrak n-Heksana dari Daun Kratom (Mitragyna
speciosa Korth.) pada Mencit Jantan Galur BALB/c. Pontianak:Universitas
Tanjungpura.
Mawarsari, Titis. 2015. Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak EtanolUmbi Talas
Jepang (Colocasia esculentaL. Schott var.antiquorum) PadaTikus Putih (Rattus
norvegicus) Jantan GalurSprague Dawley.Jakarta: UINSyarif Hidayatullah.