PENYAKIT
BERBASIS LINGKUNGAN
INFLUENZA
DISUSUN OLEH:
NABILA
20011025
DOSEN PENGAMPU:
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
saya kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Influenza", yang saya
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manaj. Penyakit
Berbasis Lingkungan yaitu Ibu NILA PUSPITA SARI, SKM, MKM yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang topik materi yang akan saya susun.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun. Terima kasih.
Penyusun
(Nabila)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Influenza..............................................................................................................2
2.2 Klasifikasi Penyakit Influenza.............................................................................................2
2.3 Etiologi...................................................................................................................................3
BAB III...........................................................................................................................................4
ANALISA DAN PEMBAHASAN................................................................................................4
3.1 Penyebab Penyakit Influenza.................................................................................................4
3.2 Dampak Penyakit influenza...................................................................................................4
3.3 Pencegahan Penyakit Influenza.............................................................................................4
BAB IV............................................................................................................................................6
PENUTUP......................................................................................................................................6
4.1 Simpulan..............................................................................................................................6
4.2 Saran.....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Influenza adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus influenza, dan menyebar
dengan mudah dari orang ke orang. Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat
mempengaruhi orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin (WHO, 2009). Penyebab
influenza adalah virus RNA yang termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae yang dapat
menyerang burung, mamalia termasuk manusia.Virus ditularkan melalui air liur terinfeksi
yang keluar pada saat penderita batuk,bersin atau melalui kontak langsung dengan sekresi
(ludah, air liur, ingus) penderita. Ada dua jenis virus influenza yang utama menyerang
manusia yaitu virus A dan virus B (Spikler,2009). Influenza diketahui menyebabkan epidemi
tahunan dan umumnya mencapai puncaknya pada musim dingin di daaerah beriklim sedang
(CDC, 2011).
Flu sendiri merupakan suatu penyakit yang self-limiting, dimana bila tidak terjadi komplikasi
dengan penyakit lain, maka setelah 4-7 hari penyakit akan sembuh sendiri. Daya tahan tubuh
seseorang akan sangat berpengaruh terhadap berat ringannya penyakit tersebut. Daya tahan
tubuh dipengaruhi oleh pola hidup seseorang (BPOM, 2006).Virus influenza sering
menyerang hidung dan tenggorokan, dengan gejala atau keluhan demam,nyeri kepala, nyeri
otot, pilek hidung tersumbat atau berair, batuk,tenggorokan sakit dan seluruh badan terasa
tidak enak, biasanya disertai panas (Rahardja, 2002).
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang penyakit
influenza beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia juga
cara mencegah dan menanggulanginya.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang
masalah penyakit influenza beserta dampak yang ditimbulkannya juga cara mencegah dan
menanggulanginya
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Influenza adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus influenza, dan menyebar
dengan mudah dari orang ke orang. Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat mempengaruhi
orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin (WHO, 2009). Flu sendiri merupakan suatu
penyakit yang self-limiting, dimana bila tidak terjadi komplikasi dengan penyakit lain, maka
setelah 4-7 hari penyakit akan sembuh sendiri. Daya tahan tubuh seseorang akan sangat
berpengaruh terhadap berat ringannya penyakit tersebut. Daya tahan tubuh dipengaruhi oleh pola
hidup seseorang (BPOM, 2006).
Influenza mencapai prevalensi puncak pada musim dingin, dan karena belahan bumi
utara dan selatan mengalami musim dingin pada waktu yang berbeda tiap tahunnya, terdapat dua
musim flu tiap tahunnya. Itulah mengapa WHO (dibantu oleh National Influenza Centers)
membuat rekomendasi bagi dua formulasi vaksin tiap tahunnya; satu untuk belahan bumi utara,
dan satu untuk selatan.
Telah lama menjadi pertanyaan mengapa wabah flu terjadi secara musiman, bukan terjadi
secara musiman sepanjang tahun. Satu penjelasan yang mungkin adalah karena orang berada
dalam ruangan lebih sering pada musim dingin, mereka berada dalam kontak dekat lebih sering,
dan hal tersebut meningkatkan penularan dari orang-ke-orang. Peningkatan tingkat perjalanan
karena liburan musim dingin pada belahan bumi bagian utara mungkin juga memegang peranan.
Faktor yang lain adalah suhu yang dingin menyebabkan udara lebih dingin, yang dapat
mengeringkan mukus/lendir, mencegah tubuh untuk mengusir partikel virus secara efektif. Virus
juga bertahan lebih lama pada permukaan pada temperatur yang lebih dingin dan transmisi
aerosol dari virus paling tinggi pada lingkungan yang dingin (kurang dari 5 °C) dengan
kelembaban relatif yang rendah. Kelembaban udara yang rendah pada musim dingin tampaknya
merupakan penyebab utama dari transmisi influenza musiman pada iklim sedang.
2
Namun, perubahan musiman pada tingkat infeksi juga terjadi pada wilayah tropis, dan
pada beberapa negara puncak infeksi terlihat terutama pada musim hujan. Perubahan musiman
dalam tingkat kontak yang berhubungan dengan musim sekolah (semester) merupakan faktor
utama dalam penyakit anak lainnya seperti campak dan pertussis, mungkin juga memegang
peranan dalam kombinasi penyakit flu. Kombinasi dari efek musiman kecil ini dapat diperbesar
dengan resonansi dinamis siklus endogen penyakit. H5N1 menunjukkan pola musiman baik pada
manusia dan unggas.
Sebuah hipotesis alternatif yang menjelaskan pola musiman pada infeksi influenza adalah
efek kadar vitamin D terhadap kekebalan terhadap virus, Pendapat ini pertama kali diajukan oleh
Robert Edgar Hope-Simpson pada tahun 1965. Dia mengajukan bahwa penyebab epidemi
influenza pada musim dinggin mungkin berhubungan dengan fluktuasi musiman vitamin D, yang
timbul pada kulit di bawah pengaruh radiasi UV matahari (atau radiasi artifisial). Hal ini dapat
menjelaskan mengapa influenza terjadi terutama pada musim dingin dan pada musim hujan pada
daerah tropis, saat orang banyak berada dalam ruangan, jauh dari sinar matahari, dan kadar
vitamin D-nya mengalami penurunan.
2.3 Etiologi
Dikenal tiga jenis influenza musiman (seasonal) yakni A, B dan Tipe C. Di antara banyak
subtipe virus influenza A, saat ini subtipe influenza A (H1N1) dan A (H3N2) adalah yang
banyak beredar di antara manusia. Virus influenza bersirkulasi di setiap bagian dunia. Kasus flu
akibat virus tipe C terjadi lebih jarang dari A dan B. Itulah sebabnya hanya virus influenza A dan
B termasuk dalam vaksin influenza musiman. Influenza musiman menyebar dengan mudah Saat
seseorang yang terinfeksi batuk, tetesan yang terinfeksi masuk ke udara dan orang lain bisa
tertular. Mekanisme ini dikenal sebagai air borne transmission. Virus juga dapat menyebar oleh
tangan yang terinfeksi virus.
Untuk mencegah penularan, orang harus menutup mulut dan hidung mereka dengan tisu
ketika batuk, dan mencuci tangan mereka secara teratur (WHO, 2009). Virus influenza A inang
alamiahnya adalah unggas akuatik. Virus ini dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat
menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau
menimbulkan suatu wabah influenza manusia. Virus A merupakan patogen manusia yang paling
virulen di antara ketiga tipe infleuenza dan menimbulkan penyakit paling berat, yang paling
terkenal di Indonesia adalah flu babi (H1N1) dan flu burung (H5N1) (Spickler, 2009). Virus
influenza B hampir secara ekslusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan
virus influenza A. karena tidak mengalami keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan
diperoleh pada usia muda, tapi sistem kekebalan ini tidak permanen karena adanya kemungkinan
mutasi virus. Virus influenza C menginfeksi manusia, anjing dan babi, kadangkala menyebabkan
penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C jarang terjadi disbanding jenis lain
dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak -anak (Spickler, 2009)
3
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-sanitizer berbahan dasar alkohol.
Tidak menyentuh mulut, hidung, dan mata, sebelum mencuci tangan.
Membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, dengan cairan disinfektan.
Tidak berbagi makanan atau penggunaan benda pribadi, seperti gelas atau botol minum.
Bila sudah terserang flu, Anda dapat meminimalkan penularan ke orang lain dengan
melakukan beberapa upaya berikut ini:
Menjauhkan diri dari orang lain, setidaknya sampai 24 jam setelah demam turun
Memakai masker bila ke luar rumah
4
Menutup mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk, lalu buanglah tisu dan cuci
tangan sesudahnya
Untuk mencegah flu, Anda juga bisa menjalani vaksinasi influenza. Pemberian vaksin dilakukan
pada bayi usia 6 bulan, kemudian diulang setiap satu tahun sekali, sampai berusia 18 tahun.
Vaksinasi juga perlu dilakukan oleh orang yang berisiko mengalami komplikasi. Namun perlu
diingat, vaksin influenza tidak bisa 100% mencegah flu.
5
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Seseorang dapat tertular flu jika tidak sengaja menghirup percikan air liur di udara, yang
dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk. Selain itu, menyentuh mulut atau hidung setelah
memegang benda yang terkena percikan air liur penderita, juga bisa menjadi sarana penularan
virus flu.
Dampak Penyakit influenza adalah Komplikasi Flu.
Flu yang sembuh kemudian kambuh dan memburuk bisa menjadi tanda komplikasi serius,
seperti paru-paru basah, gangguan jantung, meningitis, atau infeksi virus pada otak. Komplikasi
tersebut bisa lebih berisiko terjadi pada ibu hamil dan orang yang memiliki daya tahan tubuh
lemah.
Cara Pencegahan influenza dapat dilakukan dengan cara:
1. Mencuci tangan, menutup hidung mulut saat bersin dengan tisu, menggunakan masker.
2. Dilakukan oleh Kemenkes untuk mengawasi virus influenza yang beredar.
3. Dapat sebagai terapi maupun pencegahan.
4. Vaksinasi influenza merupakan cara terbaik untuk pencegahan influenza
4.2 Saran
Saran-saran yang dapat penulis berikan untuk kebijakan pemerintah yang masih tidak
sesuai dengan harapan masyarakat ialah sebagai berikut:
1. Perlu dipertimbangkan oleh pemerintah untuk mengadakan sosialisasi secara
langsung kepada setiap keluarga satu per satu dengan bantuan para kader dari
Puskesmas sekitar.
2. Penyebab utama penyakit avian influenza ialah penyakit yang berasal dari hewan dan
penyakit ini menular secara cepat dari hewan ke hewan kemudian menularkannya
kepada manusia,sehingga memerlukan koordinasi dan kerja sama lintas sektoral
diantara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan dinasdinas yang terkait.
3. Mempertahankan perilaku hidup bersih dan sehat yang telah dilakukan oleh sebagian
besar warga masyarakat.
4. Bagi warga masyarakat tentunya harus mendukung dan mau bekerja sama dengan
pemerintah dalam usaha pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit
6
influenza dengan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
untuk menumpas penyakit Influenza.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/24209/2/BAB_1.pdf
Jonathan Dushoff; Plotkin, JB; Viboud, C; Earn, DJ; Simonsen, L (2006). "Mortality due to
Influenza in the United States — An Annualized Regression Approach Using Multiple-Cause
Mortality Data". American Journal of Epidemiology. 163 (2): 181–
7. doi:10.1093/aje/kwj024. PMID 16319291. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-21.
Diakses tanggal 2009-10-29. The regression model attributes an annual average of 41,400 (95%
confidence interval: 27,100, 55,700) deaths to influenza over the period 1979–2001
https://www.alodokter.com/flu