TBC ( TUBERCULOSIS )
Disusun oleh :
Ariel setyava ( 01 )
2024
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul laporan makalah TBC Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada guru kami yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari kami. Oleh
karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
2
DAFTA ISI
COVER........................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................5
2.2 etiologi........................................................................................7
2.5 diagnosis.....................................................................................9
3.3 Perencanaan...............................................................................15
BAB 4 PENTUP.........................................................................................16
3
4.1 Kesimpulan ...............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................19
4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1latar belakang
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari
kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah
pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya (Kemenkes RI,
2014). Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang dapat menyerang hampir semua
bagian tubuh, tetapi paling sering menyerang paru-paru, kondisi ini disebut ‘tuberkulosis
paru-paru’ (Queensland Health, 2017).
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosa). Penyakit ini masih menjadi masalah
kesehatan global. Diperkirakan sepertiga dari populasi dunia sudah tertular TB paru,
dimana sebagian besar penderita TB paru adalah usia produktif (15-50 tahun). Tahun
2013 terdapat 9 juta kasus baru dan 1,5 juta kematian akibat penyakit TB paru (WHO,
2014). TB Paru merupakan penyakit dengan morbiditas tinggi dan sangat mudah
menyebar di udara melalui sputum (air ludah) yang dibuang sembarangan di jalan oleh
penderita TB Paru. Oleh sebab itu TB Paru harus ditangani dengan segera dan hati-hati
apabila ditemukan kasus tersebut di suatu wilayah (Kemenkes RI, 2015).
TB diperkirakan sudah ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum Masehi, namun
kemajuan dalam penemuan dan pengendalian penyakit TB baru terjadi dalam dua abad
terakhir (KemenKes RI, 2016). Pada Bulan Maret sekitar 1,3 abad yang lalu tepatnya
tanggal 2 Maret 1882 merupakan hari saat Robert Koch mengumukan bahwa dia telah
menemukan bakteri penyebab tuberculosis (TBC) yang kemudian membuka jalan menuju
diagnosis dan penyembuhan penyakit ini (Kemenkes, 2018).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta
orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China
merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%,
10%, dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015)
5
1.2 Tujuan
a. Menggambarkan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian hingga evaluasi pada
pasien TBC
b. Memberikan informasi mengenai penyebab, gejala pada pasien TBC
c. Memberikan informasi komplikasi dan cara menghindari TBC
1.3 Manfaat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai penambahan
wawasan terkait hubungan sanitasi fisik rumah dengan penderita tuberkulosis paru.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai bahan
pembelajaran, sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai pedoman
penelitian dimasa yang akan datang terkait dengan hubungan sanitasi fisik rumah
dengan penderita tuberkulosis paru.
1.4 Rumusan masalah
1. Apa itu TBC ?
2. Bagaimana etiologi TBC ?
3. Apa manifestasi dari TBC ?
4. Apa factor risiko dari TBC?
5. Bagaimana diagnosis TBC ?
6. Bagaimana jika tidak diobati ?
7. Bagaimana cara pengobatannya ?
8. Bagaimana cara pencegahannya ?
6
BAB 2 ISI
2.2 etiologi
2.3 Manifestasi
Gejala lanjutan TBC terjadi pada penyakit TBC tahap aktif. Gejalanya mencakup:
7
Batuk berdahak atau berdarah
Nyeri dada
Nyeri saat bernapas atau batuk
Demam
Kedinginan
Badan berkeringat malam hari
Penurunan berat badan
Tidak memiliki nafsu makan
Kelelahan
8
Orang muda yang mengalami kelaparan atau kekurangan gizi juga memiliki risiko
lebih tinggi terinfeksi TBC. Hal ini terjadi karena kekurangan gizi dapat menurunkan
daya tahan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan menanyakan keluhan dan penyakit yang
pernah diderita. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama
dengan mendengarkan suara napas di paru-paru menggunakan stetoskop.
Jika pasien diduga mengalami TBC, dokter akan meminta pasien menjalani
pemeriksaan dahak yang disebut pemeriksaan BTA. Pada kasus TBC pada organ
selain paru-paru, pemeriksaan BTA juga dapat dilakukan dengan menggunakan
sampel selain dahak.
Jika dokter membutuhkan hasil yang lebih spesifik, pasien akan dianjurkan untuk
menjalani tes kultur BTA. Tes ini juga menggunakan sampel dahak pasien, tetapi
memerlukan waktu yang lebih lama.
2.6 Komplikasi
9
Nah, beberapa komplikasi yang mungkin dialami oleh pengidap TB adalah
sebagai berikut
• Kerusakan sendi
• Kelainan pada jantung
• Nyeri punggung
• Masalah pada ginjal dan hati
• Peradangan selaput otak atau meningitis
2.7 Pengobatan
Meski berisiko fatal, namun TBC adalah penyakit yang masih bisa disembuhkan
asalkan melalui penanganan secara tepat Biasanya, dokter akan menganjurkan
pengidap TB paru untuk mengonsumsi obat selama 6-12 bulan
2.8 Pencegahan
10
Mycobacterium tuberculosis dapat menyebar melalui udara, tetapi juga dapat
menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, jangan
membagikan barang-barang pribadi seperti sikat gigi, handuk, atau pakaian dengan
orang lain.
Daya tahan tubuh yang baik akan membantu melawan infeksi tuberkulosis. Pastikan
untuk mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang
cukup. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan daya tahan tubuh,
konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut.
Jika Anda berada di tempat umum, terutama di tempat yang ramai seperti transportasi
umum atau pasar, gunakan masker untuk mengurangi risiko terpapar Mycobacterium
tuberculosis.
Jika Anda mengalami gejala seperti batuk yang berlangsung lama, sesak napas,
demam, atau kelelahan yang tidak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter
untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
11
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Pengkajian
A. Anamnesis
Yang terdiri dari nama pasien, umur, jenis kelamin, agama dan lain-lain
2) Keluhan Utama
B. Batuk Berdahak Seberapa banyak darah yang keluar atau hanya blood
streak, berupa garis atau bercak-bercak darah
3) Keluhan Sistematis
a. Demam
keluhan ini sering dijumpai yang biasanya timbul pada sore hari
atau pada malam hari mirip dengan influenza
12
B. Riwayat Kesehatan
b) Nyeri dada
c) Batuk, dan
d) Sputum
2) Kesehatan Dahulu :
Jenis gangguan kesehatan yang baru saja dialami, cedera dan pembedahan
3) Kesehatan Keluarga
C. Pemeriksaan Fisik
2) Breathing
Inspeksi :
13
Palpasi :
Perkusi :
Aukultasi :
Pada klien TB Paru bunyi napas tambahan ronki pada sisi yang sakit
1) Brain
2) Bledder
Pengukuran volume output urin berhubungan dengan intake cairan.
Memonitor adanya oliguria karena hal tersebut merupakan tanda awal
syok.
3) Bowel
Klien biasanya mengalami mual, muntah, penurunan nafsu makan dan
penurunan berat badan
4) Bone
Aktivitas sehari-hari berkurang banyak pada klien TB Paru. gejala yang
muncul antara lain kelemahan, kelelahan, insomnia, pola hidup menetap.
14
5) Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Wicara
2. THT
15
Perencanana keperawatan merupakan proses perawatan dengan melaksanakan
berbagai strategi keperawatan yang telah direncanakan dalam intervensi keperawatan.
Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya-bahaya
fisik dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur
tindakan, pemahaman tentang hak-hak pasien serta memehami tingkat perkembangan
pasien. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terdapat dua jenis tindakan yaitu
tindakan keperawatan mandiri dan tindakan kolaborasi. Sebagai profesi perawat
mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam menentukan asuhan keperawatan
(A. Aziz Alimul Hidayat, 2009).
16
tindakan untuk mengetahui status
keperawatan b. Anjurkan untuk hipetermi
diharapkan suhu banyak minum air putih b. Dalam kondisi demam
tubuh kembali untuk mencegah terjadi peningkatan
normal dengan dehidrasi evaporasi yang memicu
kriteria hasil : suhu c. Anjurkan istri pasien timbulnya dehidrasi
tubuh dalam rentang agar memberikan c. Mengurangi suhu
(36oC – 37oC) kompres hangat pada tubuh dan memberikan
lipatan ketiak dan kenyamanan pada
femur pasien dengan faktor
d. Anjurkan pasien konduksi d. Untuk
untuk memakai meningkatkan
pakaian yang menyerap pengeluaran panas
keringat melalui radiasi
e. Kolaborasi : e. Mengurangi panas
Pemberian dengan farmakologis
paracetamol 500mg
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Dalam
melakukan evaluasi, perawat seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
memahami respon terhadap intervensi keperawatan, kemampuan menggambarkan
kesimpulan tentang tujuan yang ingin dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan
tindakan keperawatan dalam kriteria hasil.
17
18
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan,
terutama paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis atau
bakteri TBC. Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang
penyebarannya melalui udara.
4.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah TBC ini, diharapkan nantinya akan memberikan manfaat
bagi para pembaca terutama pemahaman yang berhubungan dengan macam- macam
TBC, penyebab, dan resiko keganasan, serta penanganan yang harus dilakukan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4025/2/BAB%20I.pdf
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/apa-itu-penyakit-tbc/
https://pkm-labuanbajo.manggaraibaratkab.go.id/baca-berita-215-tb-tuberkulosis-
pengertian-penyebab-dan-cara-pengobatan.html#:~:text=Tuberkulosis%20atau%20TB
%20adalah%20penyakit%20yang%20disebabkan%20oleh%20infeksi%20bakteri,sesak
%20napas%20disertai%20batuk%20kronis.
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-tips-mencegah-penularan-penyakit-tuberkulosis
https://www.halodoc.com/artikel/faktor-risiko-alami-tbc-yang-terjadi-di-usia-muda
https://media.neliti.com/media/publications/299406-asuhan-keperawatan-pada-tn-s-
dengan-diag-aa69a593.pdf
20