Anda di halaman 1dari 122

PENGARUH PROGRAM SIARAN TRANS TV “ISLAM ITU INDAH”

TERHADAP PENGETAHUAN KEAGAMAAN MASYARAKAT DESA


KONTUNAGA KECAMATAN KONTUNAGA KABUPATEN MUNA

HASIL PENELITIAN

SARFIA
C1D318048

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan II untuk


dipresentasikan dalam ujian proposal pada Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo.

Judul : PENGARUH PROGRAM SIARAN TRANS TV “ISLAM ITU


INDAH ”TERHADAP PENGETAHUAN
KEAGAMAAN OLEH MASYARAKAT  DESA KONTUNAGA
KECAMATAN KONTUNAGA KABUPATEN MUNA”

Nama : Sarfia

Nim : C1D3 18 048

Program Studi : Jurnalistik

Kendari, Februari 2023

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Masrul, S.Ag., M.Si Saidin. S.Sos, M.Si


NIP. 19710913 2001 1 001 NIP. 19760110 200912 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Ketua Program Studi Jurnalistik

La Iba, S.IP., M.Si Marsia Sumule G. S.Sos.,M.I.Kom


NIP. 19790215 200801 1 009 NIP. 19760304 200604 2 001
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................6

1.1. Latar Belakang..................................................................................................6

1.2. Rumusan Masalah............................................................................................10

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian......................................................................10

1.4. Sistematika Penulisan......................................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTKA DAN KERANGKA PIKIR......................................12

2.1 Telaah Pustaka..................................................................................................12

2.1.1 Komunikasi Massa 12

2.1.2 Siaran Tv 16

2.1.3 Televisi 17

2.1.4 Islam Itu Indah 21

2.1.5 Islam 23

2.1.6 Dakwah 25
2.1.7 Pesan 29

2.1.8 Pengetahuan Keagamaan 30

2.1.9 Masyarakat Desa 35

2.1.10 Teori Kultivasi 36

2.2. Penelitian Terdahulu........................................................................................38

2.3. Kerangka Pikir.................................................................................................39

2.4. Hipotesis.........................................................................................................42

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................43

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian..........................................................43

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................................43

3.2.1. Populasi Penelitian 43

3.2.2. Sampel Penelitian 43

3.3. Teknik Penarikan Sampel................................................................................45

3.4. Variabel/Indikator Penelitian...........................................................................45

3.5. Jenis Data Penelitian........................................................................................45

3.6. Sumber data penelitian.....................................................................................46

3.6.1. Data Primer 46


3.6.2. Data Sekunder 46

3.7. Teknik Pengumpulan data...............................................................................46

3.7.1. Angket/kuesioner 46

3.7.2. Dokumentasi 47

3.8. Skala pengukuran.............................................................................................47

3.9. Teknik Analisis Data.......................................................................................47

3.9.1. Uji Validitas 48

3.9.2. Uji Reliabilitas 48

3.9.3. Uji Asumsi Klasik 49

3.9.4. Analisis Regresi Linear Sederhana 50

3.9.5. Uji Parsial (Uji t) 50

3.9.6. Koefisien Korelasi 51

3.10. Desain Operasional Variabel.........................................................................52

3.11. Defenisi Operasional Variabel.......................................................................52

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................97
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Globalisasi menyebabkan arus yang begitu cepat dan tidak dapat di cegah

serta begitu banyak dan beragam arus komunikasi dan informasi. Arus tersebut

tidak hanya berpengaruh terhadap pengetahuan tetapi juga terhadap nilai-nilai

pendidikan agama Islam, semakin berkembangnya kebiasaan yang mengglobal

dalamgaya hidup seperti pola berpakaian, kebiasaan makan dan kegiatan rekreasi

yang semakin seragam, berimplikasi pada aspek sosial ekonomi dan

agama.Sehingga terkadang nilai-nilai agama semakin di tinggalkan.Sejalan

dengan pesatnya pertumbuhan teknologi dan informasi saat ini, kehadiran

teknologi informasi dan komunikasi dengan kecanggihan dan kemudahan yang di

bawanya mampu mengantar manusia kesebuah tatanan yang memiliki kualitas dan

standar hidup maksimal.Manusia sebagai homo socius terus melakukan inovasi

untuk memenuhi kebutuhannya dalam mendapatkan informasi.Salah satunya

dengan kemunculan teknologi telivisi.Pada era digital saat ini masyarakat

khususnya para orang tua lebih senang menonton telivisi untuk memenuhi

kebutuhan iformasi.

Televisi sebagai salah satu teknologi komunikasi yang sangat populer di

kalangan masyarakat luas telah memberi banyak kontribusi bagi perkembangan

revolusi akses informasi.Televisi merupakan media audio visual yang di sebut

juga media pandang dengar atau sambil di dengar dapat juga di lihat.Televisi

adalah gabungan teknologi optik mekanik dan elektromagnetik untuk merekam,


menampilkan dan menyiarkan gambar visual. Banyak orang yang menghabiskan

waktunya lebih lama di depean televisi di bandingkan dengan waktu yang di

gunakan untuk mengobrol dengan keluarsga. Televisi merupakan sebuah media

komunikasi yang potensial tidak hanya dapat menyampaikan informasi tapi juga

dapat membentuk perilaku seseorang, baik kearah positif maupun negatif.Acara

televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan

para penonton.

Salah satu media televisi terbesar di Indonesia yaitu TRANS TV. TRANS

TV (Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah jaringan televisi swasta

nasional di Indonesia yang di miliki oleh Trans Media, TRANS TV didirikan oleh

Chairul Tanjung sejak tahun 1 agustus 1998 kemudian resmi di siarkan pada

tanggal 10 November 2001 setelah mendapatkan izin. Pada tanggal 15 Desember

2001 TRANS TV pertama kali mengudara dan di resmikan oleh presiden

Megawati Soekarno Putri.Sejak awal pembangunan Trans TV di rancang untuk

beroperasi menggunakan teknologi digital penuh mulai dari tahap pra produksi

hingga tahap pasca produksi dan siaran on air.Pada dasarnya, siaran Trans TV

menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa dapat menikmati

berbagai macam tayangan hiburan, baik itu yang bersifat drama maupun non

drama, berbagai program di kemas secara menarik dan menghibur.

Salah satu program keagamaan yang tayang di Trans TV adalah “islam itu

indah”. ”Islam itu indah” merupakan program ceramah islami yang berdurasi satu

jam yang di pandu oleh ustad Muhammad Nur Maulana. Program ini tayang pada

pukul 05:00 WIB ini mengulas berbagai masalah yang tidak hanya berkisar pada
masalah-masalah hablumminallah (shalat, zakat, puasa dan haji) saja, tetapi juga

mengulas tentang masalah hablum minannas seperti masalah peningkatan sumber

daya manusia, hubungan antar manusia, tentang ekonomi dan sebagainya.

Program islam itu indah merupakan contoh metode pengembangan dakwah

yang dikembangkan melalui publikasi penyiaran dengan menggunakan media

televisi. Di era modern seperti saat ini dakwah harus bisa memanfaatkan media

modern seperti televisi sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan keagamaan yang

bisa di terima masyarakat secara komperhensif.Program siaran TV “Islam Itu

Indah” adalah salah satu bentuk talk show yang di tayangkan oleh TRANS TV,

acara “Islam Itu Indah” tentu saja sebelum di tayangkan kepada masyarakat luas

sudah melalui banyak rangkaian produksi, proses produksi yang baik tentu sangat

di butuhkan dalam menghasilkan program yang berkualitas. Oleh karena itu di

butuhkan proses yang benar-benar penuh persiapan dan perencanaan yang

matang, kemudian bisa menghasilkan tayangan yang bermutu.

Islam adalah ajaran Allah yang sempurna dan di turunkan untuk mengatur

kehidupan individu dan masyarakat.Islam merupakan agama dakwah,yang berarti

agama yang selalu mendorong umatnya untuk selaluaktif melakukan kegiatan

dakwah.Kemajuan dan kemunduran umat Islam berkaitan erat dengan kegiatan

dakwah yang di lakukannya. Alqur`an menyebut kegiatan dakwah dengan

Ahsanul Qoula, ucapan dan kegiatan yang bertujuan baik (Q.S.

Fush-Shilat/41:33), dakwah juga bernilai strategis. Kompatibilitas Islam dengan

perkembangan zaman tergantung format dakwah yang dilakukan (Adi Sasono et.

al., 1998).
Ditinjau dari segi bahasa Arab “Da`wah” dari kata “do`a” “Yad`u” yang

berarti panggilan, ajakan atau seruan. Secara istilah dakwah segala bentuk

aktivitas penyampaian ajaran agama Islam kepada orang lain dengan berbagai

cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang

mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.

Desa Kontunaga merupakan desa yang seluruh warganya beragama islam,

sehingga di butuhkan media pemenuhan kebutuhan informasikeagamaan. Sejak

awal tahun 2021 pemenuhan informasi keagamaan di dapatkan dari kajian dirosa

dan majelis taklim yang di bimbing oleh ustad/ustadzah.Namun kegiatan tersebut

sering kali tidak terlaksana di karenakan baik masyarakat maupun ustad/ustadzah

kadang memiliki kesibukkan yang tidak bisa di tinggalkan.Sebelumnya sejak

beberapa tahun yang lalu beberapa masyarakat memenuhi kebutuhan informasi

keagamaan melalui program siaran TransTV “Islam Itu Indah”. Hal ini karena

televisi di anggapsebagai salahsatu media yang mudah di jangkau oleh masyarakat

Desa Kontunaga. Sebagian besar masyarakat desa kontunaga terutama di kalangan

orang tua menyukai program siaran Trans TV Islam Itu Indah karena ustad

Maulana dalam menyampaikan dakwah atau materi islami’ah selalu di selingi

dengan humor dan candaan. Selain itu, mereka juga menyukai suara lantunan ayat

al qur’an yang merdu yang di bawakan ustad Syam sehingga dakwah keagamaan

yang disampaikan lebih mudah di mengerti dan dipahami oleh penonton.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Pengaruh Program Siaran Trans Tv “Islam Itu Indah” Terhadap


Pemenuhan Kebutuhan Informasi Keagamaan Oleh Masyarakat Desa Kontunaga

Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada

penelitian ini yaitu, bagaimana pengaruh program siaran trans tv islam itu indah

terhadap pengetahuan keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga Kecamatan

Kontunaga Kabupaten Muna?.

1.3.Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu utnuk mengetahuai bagaimana

pengaruh program siaran transtv islam itu indah terhadap pemenuhan kebutuhan

keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten

Muna.

a. Manfaat Teoritis

Manfaat akademis bagi masyarakat Desa Kontunaga, Kecamatan

Kontunaga, Kabupaten Muna hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan

kontribusi pada pengembangan penelitian di bidang ke agamaan.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat menambah pengalaman serta wawasan

penulis dalam bidang kajian komunikasi masa, serta menjadi referensi mengenai

pengaruh program siaran tv islam itu indah terhadap pemenuhan kebutuhan

keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten

Muna
1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bagian yang menjelaskan dasar-dasar penelitian yang melatar

belakangi tujuan dan penelitian, sehingga kajian ini memenuhi standar akademis

dan ilmiah untuk di teliti.Bagian ini merupakan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang telaah pustaka mengenai

komunikasi massa, televisi, islam, dakwah, program trans tivi islam itu indah,

teori kultivasi, penelitian terdahulu, kerangka pikir serta hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Merupakan bagian yang menjelaskan tentang lokasi penelitian, subjek dan

informan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, analisis

data, desain penellitian, dan konseptualisasi.


BAB II

TINJAUAN PUSTKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Telaah Pustaka

2.1.1Komunikasi Massa
Definisi komunikasimassa yang paling sederhana dikemukakan

olehBittner (Rahmat, 2003 dalam Ardinato, 2007), yakni komunikasi masa adalah

pesan yang d komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang

(massa communication is messages communicated through a mass medium to a

large number of people). Dari definisi tersebut dapat di ketahui bahwa komunikasi

massa itu harus menggunakan media massa adalah radio siaran, televisi, surat

kabar, majalah, serta film.

Definisi komunikasi masa yang lebih terperinci di kemukakan oleh ahli

komunikasi lain, yaitu Gerbner (1967) “mass communication is the

technologically and instituonly based production of the mast broadly shared

contiious flow of messages in industrial societies”. (komunikasi massa adalah

produksi dan disribusi yang berlandaskan teknologi dan lemabaga arus pesan yang

kontinyu serta paling luas di miliki orang dalam masyarakat industry (Ardinto,

2007).

Gerbener mengemukakan bahwa komunikasi massa itu menghasilkan

suara produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan,

didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu

yang tetap, misalnya harian, mingguan, bulanan. Proses memproduksi pesan tidak

dapat di lakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan


membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak

dilakukan oleh masyarakat industri (Ardinto, 2007).

Komunikasi massa dapat dijelaskan dari dua cara pandang, yakni

bagaimana orang memproduksi pesan dan menyebarkannya melalui media disatu

pihak, dan bagaimana orang-orang mencari serta menggunakan pesan-pesan

tersebut dipihak lainnya. Secara sederhana, komunikasi massa dapat diartikan

sebagai proses komunikasi melalui media massa. Faktor media massa sangat

dominan dalam studi komunikasi massa. Pengkajian komunikasi massa banyak

dipengaruhi oleh dinamika media massa dan penggunaannya oleh khalayak.

Perkembangan media massa sendiri banyak dikaitkan dengan sejumlah faktor

yang melingkupinya, misalnya jumlah melek huruf yang semakin besar,

perkembangan pesat dalam bidang ekonomi, kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi, fenomena urbanisasi, dan faktor iklan.

Secara umum komunikasi massa disamping untuk menjalankan fungsi

utamanya seperti memberi informasi dan hiburan, juga dimanfaatkan untuk

kepentingan-kepentingan khusus, misalnya sebagai media dakwah. Media massa

memilikinm keunggulan tersendiri dalam penggunaannya sebagai media dakwah.

Metode dakwah melalui komunikasi publik (ceramah) secara langsung tidak

mampu menjangkau khalayak (umat) secara lebih luas dan efektif. Dengan potensi

yang dimilikinya, media massa dapat dimanfaatkan oleh para da’I (komunikator)

untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah secara luas kepada umat (khalayak).

Dewasa ini, penggunaan media massa sebagai sarana dakwah sangat bervariasi

dari sisi format kemasan dan substansinya, serta menunjukkan perkembangan


positif. Berbagai stasiun televisi menyediakan durasi tertentu untuk program-

program dakwah. Demikian pula penyiaran radio menggunakan jam siar untuk

ceramah atau dialog keagamaan, halaman-halaman surat kabar dan majalah

menyediakan rubrik khusus untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan.

Dari sejumlah pengertian di atas, komunikasi massa dapat disimpulkan

sebagai komunikasi yang menggunakan media masa. Media massa merupakan

penciri utama yang membedakan antara komunikasi massa dan sistem komunikasi

lainnya. Disamping itu, pihak penerima pesan dalam komunikasi massa

(khalayak) merujuk pada sejumlah besar orang yang tidak harus berada dalam

lokasi atau tempat yang sama. Namun, ikatan yang menyatukan mereka adalah

karena sama-sama menikmati pesan yang sama dari media massa dalam waktu

yang relatif bersamaan. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang

ditunjukkan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim

melalui media massa sehingga pesan yang sama dapat di terima secara serentak

dan sesaat. Dengan demikian, komunikasi massa dapat diartikan dalam duacara,

yakni:

1. pengertian secara luas. Komunikasi yang pesan-pesannya bersifat umum dan

terbuka.Tekanannya pada informasi atau pesan-pesan sebagai gejala

sosial.Fokusnya pada orang-orang yang melakukan pembagian informasi.

2. pengertiansecara khusus (teknis). Komunikasi yang pesan-pesannya

disampaikan melalui media massa sebagai gejala teknik. Fokus kejadiannya

padamedia yang menyebarkan informasi.


Dalam komunikasi massa, media massa memiliki karakteristik sebagai

berikut:

Dalam komunikasi tatap muka terjadi penggunaan banyak saluran, dengan

banyak kesempatan untuk mengirim dan menerima pesan, dan dengan proses

komunikasi yang kompleks. Proses komunikasi massa lebih kompleks dari

produksi dan distribusi pesan-pesannya dibandingkan degan Sistem atau jenis

komunikasi lainnya. Pesan-pesan media diterima dan dikonsumsi oleh banyak

orang yang heterogen dan anonim.

Pesan-pesan media massa yang diproduksi oleh suatu tim tertentu dan

terkadang sulit secara pasti ditentukam siapa yang bertanggung jawab. Pekerjaan

media melibatkan banyak unsur dan bidang. Media elektronik sifatnya lebih

kompleks dan mekanisme dan proses produksinya dibandingkan dengan media

cetak. Dalam suatu produksi televisi misalnya, melibatkan penulis script,

sejumlak aktor, seorang produser, seorang sutradara, operator kamera dan kru

lainnya, serta host dan yang lainnya.Pertunjukan melalui televisi merupakan hasil

kerjasama diantara sejumlah pihak yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda.

Dari sejumlah penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa karatersistik

komunikasi massa dapat diidentifikasi seperti berikut :

a) Komunikasi terlembagakan. Komunikasi massa melibatkan lembaga lembaga,

komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, bukan kerja

perorangan. Kegiatan komunikasi lebih terencana, terjadwal, dan teroganisasi.

b) Pesan komunikasi massa bersifat umum dan terbuka. Pesan komunikasi massa

ditujukan untuk semua orang, tidak untuk sekelompok orang tertentu. Pesan
komunikasi tidak dimaksudkan untuk kebutuhan perorangan atau pribadi.

Proses produksi dan reproduksi pesan melibatkan orang banyak dan

teroganisasi dengan rapi dan professional.

c) Komunikasi bersifat anonim dan heterogen. Anonim berarti pengiriman dan

penerima tidak saling kenal.

d) Media massa menimbulkan keserampakan. Pesan-pesan media massa diterima

dan dikonsumsi oleh khalayak secara serempak dan sama.

e) Komunikasi massa lebih mengutamakan isi (apa yang dikatakan) daripada

hubungan (cara mengatakan).

f) Pola penyampaian pesan komunikasi massa bersifat cepat dan tidak terkendala

waktu dalam menjangkau khalayak luas.

g) Stimulasi alat indera terbatas. Stimulasi alat indera tergantung pada jenis media

h) Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda (delayed) dan tidak

langsung(indirect).

2.1.2 Siaran Tv

Setiap stasiun televisi memiliki siaran tv yang di atur dengan jenis, target,

dan waktu penayangan. Siaran tv yang di buat pun harus dapat menarik perhatian

penonton agar tayangan tersebut dapat berkelanjutan. Program siaran televisi pada

umumnya di produksi oleh station televisi yang bersangkutan.

Undang-undang penyiaran Indonesia tidakk menggunakan kata program

untuk acara televisi tetapi menggunakan istilah siaran yang di definisikan sebagai

pesan atau rangkaian pesan yang di sajikan dalam berbagai bentuk.Namun kata

program lebih sering di gunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada
kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara. Siaran tv adalah segala hal

yang di tampilkan stasiun tv untuk memenuhi kebutuhan audiensnya.

Umumnya isi program siaran televisi adalah sebagai berikut:

a. Program berita, yakni laporan dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam

kehidupan masyarakat. Berita yang di sampaikan berupa berita aktual yaitu

berita yang di anggap baru atau sesuatu yang telah terjadi beberapa lampau

namun masi menarik untuk di siarkan misalnya karena ada satu sisi yang tak

pernah terungkap sebelumnya.

b. Talk Show yakni wawancara atau bincang-bincang yang sifatnya santai.

Kadang-kadang di selingi dengan musik atau lawak.Di bawahkan oleh penyiar

atau pewancara.

c. Musik yakni suatu program acara yang menampilkan para penyanyi baik

sebuah band maupun mereka yang menyanyi secara solo.

d. Gamw Show yakni suatu program acara yang menampilkan suatu bentuk

permainan yang berhadiah sesuatu kepada pesertanya.

e. Sinetron yaknin suatu program acara yang berisi cerita-cerita yang di b uat

berseri, baik yang bersifat fiksi atau yang bersumber pada kejadian nyata.

f. Program Seni Dan Budaya termasuk karya artistik dalam produksi program

siaran televisi. Secara garis besar materi produksi seni budaya di bagi menjadi

dua.Yakni seni pertunjukan dan senni pameran (Aulia, 2019).

2.1.3 Televisi

Istilah televisi terdiri dari “tele” yang berarti jauh dan “visi” (vision) yang

berarti penglihatan. Televisi adalah salah satu bentuk media komunikasi massa
yang selain mempunyai daya tarik yang kuat. Disebabkan unsur-unsur kata, musik

dan sound effect, juga memiliki keunggulan yaitu unsur visual berupa gambar itu

yang dapat menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya. (Effendy,

1994:192).

Selain menyajikan informasi, tetapi juga memberikan pendidikan dan

menjadi sumber hiburan kepada masyarakat melalui tayangan-tayangan atau

program acara yang bagus dan menarik untuk di tonton.Sebuah program acara

yang bagus dan menaikkan rating televisi tersebut.Acara televisi atau program

televisi merupakan acara-acara yang di tayangkan oleh stasiun televisi.

Menurut sosiolog Marshall Luhan, kehadiran televisi membuat dunia

menjadi “Desa Global” yaitu suatu masyarakat dunia yang batasnya diterobos

oleh media televisi (Kuswandi, 1996). Kemampuan televisi pun pada akhirnya

menghadirkan istilah baru dalam peradaban manusia yang lebih di kenal dalam

“mass culture” (komunikasi massa). Manusia sering menjadi konsumen budaya

massa melalui “kotak ajaib” yang menghasilkan suara dan gambar. Individu juga

dihadapkan pada realita sosial yang bertayang di media massa.

Perkembangan televisi dari zaman ke zaman dalam penemuan televisi,

terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan

maupun badan usaha.Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun

ke tahun awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar,

hukum gelombang elektomagnetik yang di temukan oleh Joseph Henry dan

Michael Faraday 1831 yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik

1876.Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombng sinar dalam tabungan


hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.Berikut perkembangan televisi dari

zaman ke zaman:

1. Georgecarey (1876) membuat selenium kamera yang bisa membuat seseorang

melihat gelombang listrik yang di sebut katoda. Gambar pertama yang berhasil

di kirimkan secara elektrik adalah melalui mesin facsimile mekanik sederhana

dan di kembangkan pada akhir abad ke-19.

2. Pada tahun 1878, konsep pertama pengiriman gambar bergerak yang

menggunakan daya elektrik adalah konsep gabungan telepon dan gambar

bergerak atau teleponskop, tidak lama setelah penemuan telepon.

3. Pada tahun 1881, pertama kali mengirim gambar menggunakan sistem

pemindaian gambar, yaitu menggunakan pantelegraf, yang menggunakan

mekanisme pemindaian pendulum. Penggagas pertama yang menggunakan

istilah televisi adalah Constatain Perskyl dari Rusia (1900).

4. Pada 1907 dua orang yang bernama Campbell Swinton dan Boris Rosing

melakukan percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim

sebuah gambar.

5. Televisi warna di ciptakan oleh Peter Goldmark pada 1940.

6. Sebuah lembaga RCA memperkenalkan LCD pertama pada 1968.

7. Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak behasil menciptakan tampilan jenis baru

”Organic Light Emitting Diode” (OLED). Sejak itu mereka terus

mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter

Le Comber membuat display warna LCD dari bahan “thin film transfer” yang

ringan 1979.
8. Proyek layar plasma Larry Weber berhasil menciptakan layar plasma yang

lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian mengadakan riset dengan

investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsuhita 1995.

9. Pada dekade 2000, masing-masing jenis teknologi layar semakin di

sempurnakan, baik LCD, plasma terus mengeluarkan produk terakhir yang

lebih sempurna dari sebelumnya.

a. Jenis Televisi

1. Televisi analog adalah teknologi televisi yang mengkodekan informasi dan

gambar dengan cara memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal.

2. Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan

sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data sistem

televisi

digital yang ada dalam DVB (Digital video broadcasting) (Eropa, Indonesia,

Malaysiadan lain-lain), ATSC(Advanced televition systems comminitte)

(Amerika, Korea Selatan dan lain-lain), ISDB(Integrated sevices digital

broadcasting) (Jepang, Brazil).

b. Perkembangan Jenis Televisi Sesuai Dengan Perkembangan Sejarahnya

1. TV Mekanik

Merupakan cikal bakal lahirnya televisi. Pada 1914 Paul Nipkow membuat

piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang di dalamnya.


2. TV Elektronik

Dari TV mekanik beralih ke TV elektronik dengan harga yang lebih

terjangkau. Pada 1920 fransworth dan zwaryskin mulai memancarkan siaran

dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik.

3. TV Berwarna

Pada tahun 1940, peter goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi

warna 343 garis.

4. Plasma Display TV

Pada 1975 larry weber membuat tampilan plasma berwarna. Ia terus

mengembangkan proyek ini sehingga menciptakan layar plasma yang stabil

dan cemerlang pada 1995.

2.1.4 Islam Itu Indah

Program Trans Tv “Islam Itu Indah” merupakan salah satu bentuk produk

media televisi. Sebelum dapat dinikmati oleh khalayak luas, program Trans Tv

“Islam Itu Indah” tentu sudah melalui serangkaian proses produksi. Prosesproduki

merupakan perjalanan panjang sebuah proses pembuatan acara yang melewati

berbagai tahapan yang melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM) dan juga

didukung berbagai macam sarana dan prasarana, proses produksi yang baik tentu

sangat diperlukan dalam menghasilkan program yang berkualitas. Karena itu di

butuhkan proses yang benar-benar penuh persiapan dan perencanaan matang serta

terarah, sehingga bisa menghasilkan tayangan yang bermutu.

Program acara “Islam Itu Indah” di Trans Tv. Acara ini tayang setiap hari

pada pukul 05:30-06:30 WIB, dikemas dengan ringan dan fresh serta terbagi
dalam dua tema besar, yaitu reguler dan non regular. Ustad Nur Maulana memiliki

sapaan khas yang sangat populer, yaitu “Jamaah…”, “alhamdulillah…” dan “mau

tau jawabannya??”. Ustad Maulana memberikan ceramah dengan bahasa yang

ringan, terkadang dengan gaya yang agak kemayu yang diselingi dengan senda

guarau dan sesekali terkesan lebay atau berlebihan.

Awal acara “Islam Itu Indah”selalau dibuka dengan pembacaan shalawat

yang dilantunkan oleh Ustad Maulana bersama dengan jamaah yang hadir.

Kemudian dikanjutkan dengan salam pembuka dan sapaan khas Ustad Maulana

yaitu “Jama’ah.. Oh.. Jamaah..dan “Alhamdulillah…’’. Sapaan “jamaah..” juga

diucapkan saat akan menjawab pertanyaan dan pada saat jedah iklan. Diakhir

acara Ustad Maulana mengajak para jamaah yang hadir distudio untuk berdoa

bersama dengan situasi yang didramatisasi lalu diiringi dengan musik yang

melankolis dan suara haru dari Ustad Maulana. Kemudian para jamaah yang hadir

mengikuti doa yang diucapkan Ustad Maulana hingga menangis. Acara ini

merupakan suatu gebrakan baru bagaimana sebuah acara dakwah dikemas dengan

cara berbeda dengan didominasi humor sehingga sangat menghibur masyarakat.

Kemunculan gaya ceramah Ustad Maulana yang didominasi humor

menunjukkan rating dan market share yang digemari pemirsa, “Islam Itu Indah”

memeiliki rating yang cukup bagus dengan share 22 tertinggi untuk acara sejenis.

Pada tahun 2011, “Islam Itu Indah” prestasi yang sangat gemilang dalam program

religi.
2.1.5 Islam

Islam bermakna sebagai sebuah ketundukan dan penyerahan diri seorang

hamba saat berhadapan dengan tuhannya.Hal ini berarti bahwa manusia dalam

berhadapan dengan tuhannya (Allah) haruslah merasa kerdil, bersikap mengakui

kelemahan dan membenarkan kekuasaan Allah SWT kemampuan akal dan budi

manusia yang berwujud dalam ilmu pengetahuan tidaklah sebanding dengan ilmu

dan kemampuan Allah swt.Kemampuan manusia bersifat kerdil dan sangat

tebatas, semisal hanya terbatas pada kemampuan menganalisis, menyususn

kemabli bahan-bahan alamiah yang telah ada untuk di olah menjadi bahan yang

bermanfaat bagi kehidupan manusi, tetapi tidak mampu menciptakan dalam arti

mengadakan dari yang tidak menjadi ada.

Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin, sehingga kehadirannya

akan membawa rahmat bagi seluruh alam, begitupun dalam perkembangannya,

sebagai agama dakwah, Islam senantiasa mengajak kepada kebaikan melalui

kegiatan dakwah yang di wajibkan bagi seluruh umatnya yang muslim, berakal

dan baligh. Kata agama berasal dari bahasa sansekerta dari kata a yang berarti tida

dan gama yang berarti kacau. Kedua kata itu jika di hubungkan berarti sesuatu

yang tidak kacau.Jadi, fungsi agama dalam pengertian ini adalah memelihara

integritas dari seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan tuhan,

sesama dan alam sekitar tidak kacau. Oleh karena itu, menurut Hinduime, agama

sebagai kata benda yang berfungsi untuk memelihara integritas dari seseorang

atau sekelompok orang agar hubungannya dengan realitas tertinggi, sesama

manusia danaalam sekitarnya. Ketidak kacauan tersebut di sebabkan oleh


penerapn peraturan agama tentang moralitas, nilai-nilai kehidupan yang perlu di

pegang, di maknai dan di berlakukan.

Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab “al-hadlarah al-

islamiah”.Kata Arab ini sering juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

dengan kebudayaan Islam. Kebudayaan dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah.Di

Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang

mensinonimkan antara kata kebudayaan (Arab, al-tsaqafah; Inggris, culture) dan

kata peradaban (Arab, al-hadlarah; Inggris, civilization). Dalam perkembangan

ilmu antropologi sekarang, ke dua istilah tersebut di bedakan, kebudayaan adalah

bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat, sedangkan

manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan

peradaban.Kalau kebudayaan lebih banyak di refleksikan dalam seni, sastra, religi

(agama) dan moral.Sedangkan peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi, dan

teknologi (Syarqawi, 1986).

Sementara menurut Koentjaraningrat (1985), kebudayaan paling tidak

mempunyai tiga wujud,

1. Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek ide, gagasan,

nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.

2. Wujud kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas

kelakuan berpola dari manusia dan masyarakat.

3. Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.

Adapun istilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan

unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah.Menurutnya, peradaban sering


juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai system

teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, dan ilmu pengetahuan

yang maju dan kompleks (Supriyadi, 2008).

Islam yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW telah membawa

bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh

bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju.Ia dengan cepat bergerak

mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat

penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan, kemajuan Barat

pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui

Spanyol. Islam memang berbeda dari agama-agama lain. H.A.R. Gibb di dalam

bukunya Whither Islam menyatakan, “Islam is indeed much more than a system of

theology, it is a complete civilization”. (Islam sesungguhnya lebih dari sebuah

agama. Ia adalah suatu peradabanyang sempurna)(Natsir, tt: 4).

2.1.6 Dakwah

Dakwah merupakan kebutuhan agama untuk mewujudkan konsep Islam

rahmatan lil ‘alamin.terdapat dua dimensi dakwah yang berbeda namun tidak bisa

di pisahkan, yaitu isi dan bentuk, materi dan cara menyampaikan. Keduanya amat

menentukan produktifitas dalam dakwah. Materi dakwah karena ajaran Islam

maka sifatnya s tidak terbatas ruang dan waktu dan akan senantiasa sama.

Misalnya materi tauhid, akhlak, ibadah, maupun mu’amalah, dari zaman

rasulullah materi itu tetap sama, hanya mungkin terdapat pengembangan pada

aspek tertentu seiring dengan perkembangan zaman.


Sementara yang kedua terkait dengan bentuk atau cara menyampaikan.

Hal ini terkait erat dengan metode dakwah. Tidak seperti materi dakwah, metode

harus senantiasa up to date, karena keberhasilan dakwah sangat ditentukan

olehproses dan cara menyampaikannya kepada masyarakat metode dakwah

kepada masyarakat agraris sangat berbeda dengan masyarakat perkotaan. Metode

dakwah pada masyarakat terdidik berbeda dengan masyarakat awam.Metode

dakwah juga erat kaitannya dengan kejelian membaca peta dakwah.Peta dakwah

memberi gambaran utuh tidak saja terkait dengan objek dakwah di tempat

tertentu,tapi juga materi sekaligus metode yang di rumuskan, potensi-potensi

dakwah yang juga perlu di kembangkan.

Dakwah merupakan kewajiban dari setiap orang yang mengaku dirinya

muslim da’wah tidak hanya harus tampil di atas podium, tidak harus dalam bentuk

ceramah atau pidato, dakwah mencakup segala aspek, baik itu dakwah yang di

lakukan dengan perkataan, perbuatan atau bentuk contoh yang baik. Adapun

aspek yang terkait dengan dakwah adalah adanya da’i, mad’u, materi dan

media.Ketiga poin tersebut selalu berkaitan dan tidak bisa di pisahkan antara satu

dengan yang lainnya.Da’i adalah sebagai orang menyeruh atau orang yang

membawa pesan dakwah, baik dengan lisan maupua tulisan ataupun dengan

bentuk perbuatan baik secara individu, kelompok ataupun berbentuk organisasi

dan lembaga.Mad’u adalah sebagai objek atau orang yang menerima pesan-pesan

dari da’i, baik sebagai individu ataupun kelompok baik orang yang beragam Islam

ataupun tidak. Materi merupakan isi dari pesan dakwah yang akan di sampaikan,

dan adapun media adalah obyektif yang menjadi saluran, yang menghubungkan
ide (materi) dengan ummat atau mad’u, media juga merupakan suatu elemen yang

vital dan merupakan urat nadi dalam totalitas da’wah.

Dakwah selalu di hadapkan pada masyarakat yang memiliki keunikan-

keunikan sendiri, misalnya keunikan budaya. Oleh karena itu, dakwah perlu

dikemas dengan cara yang arif agar tetap berjalan namun masyarakat mau

menerima seruan dakwah. Ketika Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Yastrib,

belakangan berganti nama menjadi Madinah, masyarakat di tempat itu terdiri dari

beragam budaya tak terkecuali agama, sebab di Yastrib terdapata Yahudi, Nasrani,

Msyrik Dan Muslim sendiri. Namun rasulullah mampu merekat berbagai elemen

berbeda itu dan yang lebih menarik dakwah islamdapat di terima dengan baik.

Dakwah memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut;

a. Fungsi Dakwah

Islam adalah ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan untuk mengatur

kehidupan individu dan masyarakat.Akan tetapi kesempurnaan ajaran itu

hanyaangan-angan saja jika ajaran yang baik itu tidak di sampaikan kepada

manusia. Oleh karena itu dakwah merupakan aktifitas yang sangat penting dalam

keseluruhan sistem islam. Dengan dakwah, Islam dapat di ketahui, di hayati dan

di amalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Sebaliknya, tanpa

dakwah terputuslah generasi manusia yang mengamalkan Islam dan selanjutnya

Islam akan lenyap dari permukaan bumi.

Dari uraian di atas,maka di sebutkan bahwa fungsi dakwah ialah:


1. Dakwah berfungsi untuk menyebarkan islam kepada manusia indifidu dan

masyarakat sehingga, meratalah rahmad islam sebagai “Rahmat lil amin” bagi

seluruh makhluk Allah.

2. Dakwah berfungsi melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi ke generasi

kaum muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran Islam beserta

pemeluknya dari generasi ke generasi berikutnya tidak putus.

3. Dakwah juga berfungsi korektif, artinya meluruskan akhlak yang bengkok,

mencega kemungkaran dan mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.

b. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah adalah tujuan diturunkan agama Islam bagi umat manusia

itu sendiri, yaitu untuk membuat manusia yang memiliki kualitas aqidah, ibadah

serta akhlak yang tinggi.Tujuanutama atau tujuan akhir dakwah yakni

terwujudnya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran

Islam dalam semua lapangan hidupnya adalah tujuan yang sangat ideal dan

memerlukan waktu serta tujuan-tujuan yang sangat ideal dan memerlukan waktu

serta tahap-tahap panjang.Oleh karena itu maka perlu ditentukan tujuan-tujuan

perantara pada tiap-tiap tahap atau tiap-tiap bidang dan penunjang tercapainya

tujuan akhir dakwah.

Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dakwah:

1. Mengajak orang-orang non Islam untuk memeluk agama Islam.

2. Mengislamkan orang islam, artinya meningkatkan kualitas iman. Islam dan

ihsan kaum muslimin sehingga mereka menjadi orang-orang yang

mengamalkan Islam secara keseluruhan.


3. Menyebarkan kebaikan dan mencegah timbulnya dan tersebarnya bentuk-

bentuk kemaksiatan yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan individu dan

masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang tentram dengan penuh

keridhaan allah SWT.

4. Membentuk individu dan masyarakat yang menjadikan Islam sebagai pegangan

dan pandangan hidup dalam segala segi kehidupannya baik politik, ekonomi,

sosial dan budaya

2.1.7 Pesan

Pesan adalah apayang di komunikasikan oleh sumber kepada penerima.

Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau non verbal yang mewakili

perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut. Dalam kamus komunikasi,

pesan adalah suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari

pikiran dan peraaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa, atau

lambang-lambang lainnya untuk di sampaikan kepada orang lain.

Pesan dapat di sampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media

komunikasi, yang isinya berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat

atau propaganda. Pesan adalah tanda (signal) komunikasi tanda yang berfungsi

sebagai stimuli bagi penerima tanda.Pesan dapat berupa tanda atau

simbol.Sebagian dari tanda bersifat universal, yaitu yang dipahami oleh sebagian

tanda.Tanda lebih bersifat universal daripada simbol yang dikarenakan simbol

terbentuk bisa melalui kesepakatan seperti simbol sebuah negara.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa pesan adalah sesuatu yang dikomunikasikan komunikator kepada


komunikan berupa perasaan, nilai, gagasan atau keinginan komunikator tersebut,

bertujuan memberi stimuli kepada komunikan untuk mendapatkan respon yang di

harapkan, baik secara verbal maupun non verbal dan dapat di lakukan dengan

tatap muka maupun melalui media komunikasi ( Istiqomah, 2019)

2.1.8 Pengetahuan Keagamaan

Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam terbentuknya

perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017).Pengetahuan atau knowledge

adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu

objekmelalui pancaindra yang dimilikinya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan

non formal. Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek

positif dan aspek negatif.(Notoatmojo, 2014).

Pengetahuan keagamaan adalah pengetahuan tentang ajaran ketuhanan,

ajaran ibadah yang vertical dan horizontal lewat utusan Allah SWT, yang pada

hakikatnya merupakan apa yang kita ketahui tentang objek tertentu termasuk di

dalamnya ilmu. Agama mengambil peran yang penting dalam pembentukan cara

pandang. Hal ini pertama-tama disebabkan karena agama menyentuh hal-hal

mendasar dari hidup manusia. Ajaran agama menggeluti hal-hal yang bermakna

bagi kehidupan yang terungkap dalam dialekta tentang pertanyaan dan jawaban

terhadap pencarian makna hidup setiap manusia.Agama menyangkut kehidupan

manusia, oleh karena itu kesadaran beragama dan pengalaman agama seseorang

lebih menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupannya yang berkaitan dengan

sesuatu yang sakral.Sikap ke agamaan itu merupakan suatu keadaan yang ada
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku yang sesuai

dengan bentuk keimanannya.

Pengertian agama menurut para ahli:

1. Menurut A.M. saefuddin (1987), menyatakan bahwa agama merupakan

kebutuhan manusia yang paling esensial yang besifat universal. Karena itu,

agama merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di

luar kenyataan yang namfak ini, yaitu bahwa manusia selalu mengharap belas

kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara ontologis tidak

bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang mengingkari agama (komunis)

sekalipun.

2. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah suatu system

kelakuan dan perhubungan manusia yang pokok pada perhubungan manusia

dengan rahasia kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan

dengan demikian member arti kepada hidupnya dan kepada alam semesta

yang mengelilinginya.

3. Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi (agama) adalah

kecendrungan rohani manusia, yang berhubungan dengan alam semesta, nilai

yang meliputi segalanya, makna yang terakhir, hakekat dari semuanya itu.

4. Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu

yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang

suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus

meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani

yang sempurna kesuciannya.


5. Harun Nasution mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut muatan atau isi

yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kumpulan tentang tata cara

mengabdi kepada Tuhan yang terhimpun dalam suatu kitab, selain itu beliau

mengatakan bahwa agama merupakan suatu ikatan yang harus dipegang dan

dipatuhi.

Ibadah merupakan salah satu kegiatan penting yang selalu di lakukan oleh

setiap umat beragama.Dalam hal ini, pengertian ibadah adalah kegiatan

menyembah Tuhan yang Maha Esa.Memohon kebaikan dan perlindungan

darinya.Tujuan ibadah tidak lain akan membantu setiap umat muslim untuk

mendapatkan manfaat kebaikan dan limpahan berkah dari Allah SWT. Bahwa

tidak ada satu kerugian pun saat beribadah dan mendekatkan diri pada Allah.

Justru Allah akan memberikan kenikmatan bagi hambanya. Seperti dalam surat

An Nahl ayat 18, Allah berfirman,

‫َواِ ْن تَ ُع ُّدوْ ا نِ ْع َمةَ هّٰللا ِ اَل تُحْ صُوْ هَا ۗاِ َّن هّٰللا َ لَ َغفُوْ ٌر َّر ِح ْي ٌم‬

“Dan, jika kamu mrnghitung-hitung nikmat allah, niscaya kamu tak dapat

menghitungnya (karena banyaknya). Sesungguhnya allah benar-benar maha

penyayang.”

Ibadah juga berarti bentuk membangun komunikasi antara manusia dan

sang penciptanya. Dengan beribadah, semua makhluk ciptaan allah dapat

mendekatkan diri, berkomunikasi, dan kembali kepada-Nya saat sedang

menghadapi ujian atau cobaan. Sebab, hanya Allah SWT dengan segala

kekuatannya yang mampu membimbing setiap hambanya menuju jalan kebaikan.


Ibnu Taimiyah mengatakan, “ibadah adalah suatu istilah yang mencakup

segala sesuatu yang di cintai Allah dan di diridhai-Nya, baik berupa perkataan

maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang Nampak (lahir)”.

Maka sholat, puasa, zakat, berzikir, membaca alqur’an dan lain sebagainya adalah

termasuk dari bagian ibadah.

Ibadah dapat di bagi menjadi dua yaitu:

1. Ibadah Wajib

Ibadah wajib adalah ibadah yang harus di lakukan oleh mukallaf

berdasarkan tita allah, di beri pahalah bagi yang mengerjakan dan mendapat siksa

bagi yang meninggalkan. Salah satu ibadah yang di wajibkan oleh allah SWT

adalah shalat, puasa, dan zakat (Wardi, 2020).

a. Shalat adalah sala satu jenis ibada di dalam agama islam yang di lakukan oleh

muslim. Kegiatan shalat meliputi perkataan dan perbuatan yang di awali

sengan gerakan takdir dan di akhirir dengan gerakan shalat. Kedudukan shalat

di salam islam ialah sebagai rukun yang ke dua.

b. Puasa adalah salah satu rukun islam yang menjadi perayaan tersendiri karena

setiap umat muslim memiliki satu bulan penuh yang di dedikasikan untuk

menunaikan ibadah ini. Pada dasarnya, ibadah puasa di lakukan dengan

menahan hawa nafsu dari terbit matahari sampai tenggelam matahari.

c. Zakat, dalam segi istilah adalah harta tertentu yang wajib di keluarkan orang

yangt beragama Islam dan di berikan kepada golongan yang berhak

menerimanya. Zakat dari segi bahasa berarti bersih, suci, subur, berkat, dan

berkembang. Menurut ketentuan yang telah di tetapkan oleh syariat islam.


2. Ibadah sunnah

Ibadah sunnahadalah ibadah yang di tuntut melakukannya akan tetapi tidak

akan ada konsekuensi logis bagi yang meninggalkannya. Tidak ada konsekuensi

bagi yang tidak melakukannnya di karenakan tidak pastinya tuntutan untuk

melakukan, salah satu ibadah yang di sunnahkan oleh allah adalah shalat tahajjut,

shalat witir, shalat qalbiah, dan ba’diyah, shadaqah dan lain sebagainya (Wardi,

2020).

Hal yang sunnah tidak boleh lebih banyak presentase meninggalkannya,

ketimbang melakukannya. Hukum yang makruh karena makruh asal katanya yang

di benci, seharusnya lebih banyak persentase meninggalakannya ketimbang

melakukannya. Hukum amal yang sunnah akan menyempurnakan kekurangan

ibadah yang wajib atau yang fardu (siregar, 2018).

Sunnah terbagi pada 3 bentuk yakni:

1. Sunnah muakad, yaitu suatu perintah sunnah yang sangat di tekankan kepada

mukallaf seperti melakukan sholat sunnat jum’at, rawatib, sholat sunnat dua

hari raya, sholat tarawih, dan sholat sunnat dhuha.

2. Sunnah masyru’ suatu perintah sunnah yang di syariatkan sesuai syariat yang di

bawah oleh Nabi Muhammad, contohnya puasa di sunnahkan pada hari senin

dan harin kamis, berpuasa tiga hari setiap pertengahan bulan, puasa 6 hari

bulan syawal, puasa arafah dan lainnya.

3. Sunnah zaidah, yaitu perintah sunnah yang di syariatkan tetapi sifatnya

pelengkap, hendaknya diikuti juga, ternyata di balik zaidah banyak hikmah

yang terkandung di dalamnya seperti, makan, minum, tidur (Nurliana 2021).


2.1.9 Masyarakat Desa

Secara sosiologis, desa menggambarkan suatu bentuk kesatuan masyarakat

atau komunitas penduduk yang bertempat tinggal dalam suatu lingkungan di mana

mereka saling mengenal dengan baik karena corak kehidupan mereka relatif

homogen dan memiliki hubungan yang intim dan awet.Lebih jauh, desa di

Indonesia di asosiasikan dengan suatu masyarakat yang hidup secara sederhana,

ikatan sosial, adat dan tradisi masih kuat, sifatnya jujur dan bersahaja serta

pendidikannya relatif rendah (Luthfia, 2013).

Masyarakat di sektor pedesaan memiliki ciri khas tersendiri yang memiliki

perbedaan jauh dengan kehidupan masyarakat perkotaan, bahkan antara satu desa

dengan desa yang lainnya memiliki keberagaman baik dari segi adat maupun pola

interaksi dan komunikasi sesama warga anggota masyarakatnya, dalam aspek

sosial kehidupan sesama anggota masyarakat di sektor desa, masyarakat di sektor

ini memiliki karakter dan ciri khas tersendiri, misalkan dalam gaya hidup, nilai-

nilai kebersamaan, bersahaja, akrab sesama anggota masyarakat yang

lainnya.Dalam kehidupan keseharian mareka saling kenal mengenal antara

anggota masyarakat yang lain, mareka memiliki pertalian perasaan yang sama

tentang kesukuan, kebiasaan, begitu juga hal nya dengan karakter yang mereka

miliki sangat dipengaruhi oleh aspek sosila lingkungan mereka (Husein, 2021).

Secara umum, dalam kehidupan masyarakat di pedesaan dapat dilihat

beberapa karakteristik yang dimiliki, yaitu :

a. Mereka memiliki sifat yang homogeny dalam hal mata pencaharian, nilai-nilai

budaya, sikap dan tingkah laku.


b. Kehidupan di desa lebih menekankan keterlibatan anggota keluarga dalam

kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga.

Keluarga juga berperan sebagai pengambil keputusan yang final dalam

memecahkan persoalan.

c. Faktor geografis sangat berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat,

misalnya adanya keterikatan, anggota masyarakat dengan tanah atau desa

kelahirannya.

d. Hubungan sesama anggota keluarga masyarakat lebih intim dan jumlah anak

pada keluarga inti lebih banyak (Suliastiawati, 2012)

2.1.10Teori Kultivasi

Banyak teori yang berkaitan dengan efek suatu media terhadap

audience.Akan tetapi dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teori

kultivasi. (chultivation theory). Kultivasi yaitu suatu proses interaksi pesan dan

konteks yang terus berlangsung kontinudan dinamis. Analisis kultivasi dimulai

dengan analisis sistem pesan untuk mengidentifikasi pola-pola pemeran, kontinu,

dan eferarcihing dari konten televisi. Riset kultivasi adalah riset tentang efek

sosial terpaan media massa, sama dengan yang dilakuka melalui riset uses and

grafications atau agenda setting. Bedanya, kultivasi lebih memfokuskan pada

presepsi seseoranga atau kelompok dalam realita sosial setelah menonton televisi.

Asumsi teori kultivasi adalah terapan media yang terus menerus akanmen

menimbulkan gambaran dan pengaruh terhadap pemirsanya. Teori kultivasi dalam

bentuk yang paling mendasar, percaya bahwa televisi berperan penting dalam

membentuk dan mendoktrin pemirsanya mengenai realitas sosial yang ada


dilingkungannya.Teori kultivasi pertama kali ditemukan oleh Professor George

Gubner ketika ia menjadi Dekan Annenberg School Communication Di

Universitas Pennsylfania Amerika Serikat (AS). Teori kultivasi diawal

perkembangannya lebih memfokuskan kajian pada study televisi dan audiens,

khususnya memfokuskan pada tema-tema kekerasan pada televisi. Akan tetapi

dalam perkembangannaya, teori tersebut bisa digunakan untuk kajian diluar tema

kekerasan.Seperti penelitian ini yang mengkaji mengenai kebutuhan

pengembangan pengetahuan dalam aspek keagamaan setelah menonton tayangan

ditelevisi Gerbner membedakan penonton televisi dalam dua kategori, yaitu light

viwer (penonton ringan) yaitu penonton yang hanya menonton televisi sekitar dua

jam setiap hari. Dan heavy viwer (penonton berat) yaitu penonton yang menonton

televisi lebih dari empat jam sehari. Teori kultivasi berpendapat bahwa pecandu

televisi membentuk sebuah citra realitas yang tidak konsisten dengan kenyataan.

Tentu saja, tidak semua pecandu berat televisi berkultivasi secara sama. Beberapa

lebih muda dipengaruhi televisi dari pada yang lain. Sebagai contoh pengaruh ini

terbentuk bukan saja pada seberapa banyak penonton yang mengonsumsi televisi

tetapi juga berdasarkan pendidikan dan jenis kelamin. Jadi meskipun televisi

bukan satu-satunya saran yang membentuk pandangan kita tentang dunia, televisi

merupakan media yang paling ampuh terutama bila sangat sering kontak dengan

televisi dan berlangsung dalam waktu yang lama.

Gerbner berpendapat bahwa media massa menanamkan sikap dan nilai tertentu.

Media pun kemudian memelihara dan menyebarkan sikap dan nilai itu antar

anggota masyarakat kemudian mengikatnya bersama-sama. Dengan kata lain,


media mempengaruhi penonton dan masing-masing penonton meyakininya, jadi

para pecandu televisi akan memiliki kecenderungan sikap yang sama satu sama

lain. Penelitian kultivasi menekankan bahwa media massa merupakan agen

sosialisasi dan menyelidiki penonton televisi itu lebih mempercayai sajian televisi

dari pada yang mereka lihat sesungguhnya. Menurut teori kultivasi menjadi media

atau alat utama dimana para penonton televisi belajar tentang masyarakat dan

kultur lingkungannya. Presepsi apa saja yang terbangun dibenak penonton tentang

masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh televisi. Ini artinya, melalui kontak

penonton dengan televisi ia belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilainya

serta adat kebiasaannya.

2.2. Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian relavan yang di lakukan oleh peneliti

sebelumnya:

Menururt Hartadi (2012), dengan judul skripsi analisis tentang program

Islam Itu Indah. Perbedannya penelitian terdahulu menggunakan metode

deskriptif naratifdengan teknik pengumpulan data melalui wawancara sedangkan

penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data

melalui angket, pesamaannya yaitu sama-sama meniliti tentang program siaran tv

islam itu indah.

Menurut Nur Aisha Wulan Dari (2020), dengan judul skripsi pengaruh

program dakwah TVRI sulsel terhdap masyarakat kelurahan tamarunang.

Perbedaan,penelitian terdahulu menggunakan metode kualitatif sedangkan


penelitian ini menggunakan metode kuantitatifdan Persamaannya yaitu

menggunakan teknik pengumpulan data yang sama.

Menurut Muhammad Aulia Ilsya(2019), dengan judul skripsi pengaruh

program islam itu indah di trans tv terhadap kesadaran remaja tentang bahaya

seks bebas (survei pada siswa/siswi sman 108 dki jakarta). Perbedaan, pada

penelitian terdahulu menggunakan teori kesadaran sedangkan pada penelitian ini

yaitu menggunakan teori kultivasi sedangakan persamaannya yaitu sam-sam

menggunakan metode kuantitatif.

Menurut Ambar Lestari dan Ahmad Toni (2019), dengan judul skripsi

pengaruh program islam itu indah di trans tv terhadap minat menonton.

Perbedaan, terdapat pada teori yang di gunakan yaitu penelitian terdahulu

menggunanak teori Stimulus-Organisme-Respon, persamaannya yaitu sama-sama

menggunanakan metode kuantitatif.

Menurut Nur Izzatul Hasanah (2022), dengan judul skripsi respon

masyarakat terhadap acara talk show islam itu indah di stasiun trans tv (studi

kasus pada masyarakat kompi kelurahan padang nangka kecamatan singaran pati

kota bengkulu).Perbedan, penelitian terdahulu menggunakan metode kualitatid

sedangkan penelitian menggunakan metode kuantitatif. Dan persamannya yaitu

sama-sama meneliti tentang program siaran trans tv islam itu indah.

2.3. Kerangka Pikir

Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan variabel

bebas (X) dalam hal ini program siaran Trans TV Islam Itu Indah yang memiliki

dua indikator yaitu:


1. Dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada

orang lain dengan berbagai cara bijak sana agar memahami dan mengamalkan

ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan

2. Pesan adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat

orang lain.

Sedangkan pada variabel terikat dalam hal ini pemenuhan kebutuhan

keagamaan memiliki dua indikator yaitu:

1. Ibadah wajib adalah ibadah yang diwajibkan, jika dikerjakan mendapat

pahala, tidak dikerjakan berdosa, seperti shalat lima waktu dan puasa pada

bulan Rahdhan.

2. Ibadah sunnah adalah ibadah yang tidak diwajibkan, jika dikerjakan

mendapat pahala, dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa, seperti puasa pada

hari senin dan kamis.

Penelitian ini menggunakan teori kultivasi yang dikemukakan oleh Geogre

Gabner1960, yang mengasumsikan tentang terpan media yang terus menerus akan

menimbulkan gambaran dan pengaruh terhadap pemirsanya. Hubungan teori

dengan peneitian ini adalah untuk menguji sejauh mana pengaruh dalam hal ini

tayangan program Tv islam itu indah terhadap pengaruh pengetahuan keagamaan

oleh masyarakat Desa Kontunaga. Secara sistematis diuraikan dalam bagan

berikut ini;
Bagan 2.1
Kerangka Pikir
Pengaruh program Trans TV “islam itu indah” terhadap pemenuhan
kebutuhan keagamaan
(survey terhadap masyarakat desa Kontunaga, Kecamatan Kontunaga,
Kabupaten Muna)

Teori kultivasi
(Gerbner, 1960)

Program Trans TV “islam itu indah” (X) Pengetahuan keagamaan (Y)

X1: Dakwah Y1: Ibadah Wajib

- Pengetahuan Tentang agama - Shalat Wajib


slam - Puasa
- Mendengarkan kajian Islam - \Membayar Zakat
- Mengetahui Kajian slam
Y2: Ibadah Sunnah
X2: Pesan
- Shalat Sunah
- Materinya menambah - Membaca Al-Qur’an
pengetahuan mengenai - Dzikir
Keagamaan
- Cri khas dakwah Uztad Malana
memberikan kesan tersendiri
2.4. Hipotesis

Hipotesis yaitu suatu jawaban sementara mengenai suatu permasalahan

dalam sebuah penelitian yang kebenarannya dibuktikan melalui penelitian. adapun

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. HO : tidak terdapat pengaruh antara program siaran Trans Tv Islam itu Indah

terhadap pengetahuan keagaman oleh masyarakat desa Kontunaga

2. HA : terdapat pengaruh antara program siaran Trans Tv Islam itu Indah

terhadap pengetahuan keagaman oleh masyarakat desa Kontunaga


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian, akan di laksanakan di Desa Kontunaga Kecamatan

Kontunaga Kabupaten Muna. Peneliti memilih lokasi tersebut karena berdasarkan

obsevasi penulis banyak masyarakat kontunaga yang menonton program siaran

trans TV Ialam itu indah. Penelitian ini di rencanakan akan di laksanakan dalam

kurun waktu selama 1 bulan terhitung sejak disetujuinya penelitian ini.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2018). Adapun

populasi dalam penelitin ini adalah masyrakat Desa Kontunaga Kecamatan

Kontunaga Kabupaten Muna yakni sebanyak 1464 oarang.

3.2.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiono, 2018). Agar mencapai sampel yang diperlukan, Maka penulis

menggunakan rumus yang dibuat oleh Slovian :


N
n= (jannah,2016: 137)
1+ Ne2

Ket:

n : Jumlah Sampel

N : jumlah orang dalam suatu populasi.

e : singkatan dari nilai vital (batas akurasi) Karena kesalahan

pengambilan sampel, ketidakakuratan yang diinginkan (persentase

penyisihan) tercapai.

Ketentuan berikut termasuk dalam rumusan Slovin:

Untuk populasi besar, nilai e : 0,1 (10%).

Untuk populasi kecil, nilai e : 0,5 (5%).

Diketahui jumlah populasi penelitian sebanyak 1464 masyarakat Desa

Kontunaga, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna. Presentasi golongan yang

digunakan adalah 10% serta hasil perhitungan dibulatkan agar mencapai

kesesuaian. adapun perhitungan penelitian sebagai berikut:

1464
n= 2
1+ 1464(0 , 1 )

1464
n=
1+ 14,64

1464
n=
15,64

n= 93,60

Berdasarkan perhitungan diatas, maka diketahui jumlah sampel dalam penelitian

ini yaiitu sebanyak 93,60 yang dibulatkan menjadi 94 sampel.


3.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah acak sederhana

(simple random sampling) ialah teknik penarikan sampel dengan menggunakan

tabel angka acak. Tahap yang dilakukan dalam menarik sampel dengan

menggunakan acak sederhana adalah membentuk kerangka sampel dan kemudian

memberi nomor urut seluruh unsur yang ada dalam kerangka sampel dan memilih

unsur yang akan dijadikan sampel dengan cara undian atau menggunakan angka

acak (Jannah, 2016)

3.4. Variabel/Indikator Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y). Variabel X adalah “program siaranTrans Tv IslamItu Indah”, dengan

X1 ibadah wajib dan X2 ibadah sunnah. Sedangakan variabel Y adalah

“Pengetahuan keagamaan oleh Masyarakat”.

3.5. Jenis Data Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif.

Metode penelitian kuantitafdisebut sebagai positivistik karena berlandaskan pada

filsafat positivisme.Metode ini sebagaimetode ilmiah/scientific karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional,

dan sistematis.Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode

ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.Metode ini disebut

sebagai metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiono, 2018).


Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena pendekatan ini

dapat mengukur secara jelas pengaruh program siaran TRANS TV Islam Itu

Indah terhadap pemenuhan kebutuhan keagamaan oleh masyarakat Desa

Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna dengan perbadingan angka

dalam mempermudah analisis serta menyimpulkan jawaban yang ada dirumusan

masalah.

3.6. Sumber data penelitian


3.6.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kontunaga Yang

menonton program siaranTrans TvIslam Itu Indah.

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui sumber lain seperti

referensi, internet dan lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.7. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk

mengungkap informasi kuantitatif dari respon yang sesuai lingkup penelitian.

Adapun tenik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

3.7.1.Angket/kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan

lembar kertas yang berisi bebrapa pertanyaan yang dibuat oleh peneliti untuk

diberikan kepada responden yang memiliki tujuan agar responden bersedia

mengisi lembar tersebut sesuai permintaan peneliti.


3.7.2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang berhubungan

dengan objek peneliti sesuai permasalahan peneliti yakni mengenai tanggapan

masyarakat yang timbul akibat menonton program trans tv Islam Itu Indah.

3.8. Skala pengukuran

Penelitian menggunakan skala ordinal, adalah angka yang di berikan

mengandung pnegertian tingkatan. Skala ordinal di gunakan untuk mengurutkan

objek dari yang terendah ke yang tertinggi atau sebaliknya:

Ciri khas berdakwah Ustad Maulana yang luwes membuat kesan yang

lembut sehingga suasana menjadi sangat ceria

Tabel 3.1
Skala Ordinal
Keterangan Skor
Sangat Sering (SS) 5
Sering (S) 4
Kadang-Kadang ( KK) 3
Tidak Sering(TS) 2
Sangat Tidak Sering 1

3.9. Teknik Analisis Data

Menurut Sujarweni (2014) analisis data diartikan sebagai upaya data yang

sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk

menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis

data diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data penelitian

terdahulu melakukan analisis frekuensi agar memudahkan dalam memaknai data

yang ditambahkan.
3.9.1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012) uji validitas adalah suatu langkah pengujian

yang dilakukan terhadap isi atau konten dari suatu instrumen, dengan tujuan

mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji

validitas bertujuan untuk menguji ketepatan dan kecermatan suatu instrumen

pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya, agar data yang diperoleh sesuai

dengan tujuan pengukuran tersebut. Validitas menunjukan sejauh mana alat

pengukur itu mengukir apa yang diukur.

Tingkat validasi dilakukan uji signifikan dengan membandingkan r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. pada kasus ini besaran df dapat

dihitung 94-2 atau df = 92 dengan alpha 0,05 (α=5%), diperoleh 0,202. Apabila r

hitung lebih besar r tabel (r hitung > r ) dan nilai r positif, maka butir pernyataan
tabel

tersebut dapat dikatakan valid jika sebaliknya apabila (r hitung < r ) maka
tabel

pernyataan tersebut tidak valid.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2005) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur variabel jawaban

responden dikatakan reliabel jika masing-masing jawaban pernyataan dijawab

secara konsisten.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60. Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan sebagai korelasi

dari skala yang diamati (observed scale) dengan semua kemungkinanpengukuran

skala lain yang mengukur hal yang sama dan menggunakan jumblah butir

pertanyaan yang sama.

3.9.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi merupakan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum

melakukan analisis regresi untuk menjawab pernyataan penelitian. Uji asumsi

klasik terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas.

1. Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data pada variabel yag

digunakan pada penelitian. Dalam penelitian ini dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas menggunakan pedoman sebagai berikut:

a. Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi

data adalah normal.

b. Nilai Sig. atau signifikasi atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data

adalah tidak normal.

2. Uji Linearitas Untuk melihat spesifikasi model yang digunakan besar atau

tidak. dengan uji ini diperoleh informasi model empiris sebaiknya linear,

kuaadrat, atau kubik (Sujarweni, 2014:181). Uji linearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan, serta untuk

membuktikan bahwa regresi yang didapat berbentuk linear. Dasar

pengambilan keputusan uji linearitas dalam regresi linear berganda adalah

sebagai berikut:
a. Jika nilai Sig. deviation from linearity> 0,05 maka berkesimpulan bahwa

terdapat hubungan linear antara variabel independent dengan variabel

dipendent

b. Jika nilai Sig. deviation from linearity< 0,05 maka berkesimpulan bahwa

tidak terdapat hubungan linear antara variabel indipenden variabel

dipenden.

3.9.4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regrensi linear sederhana yaitu analisis terhadap suatu variabel

independen (pengaruh program trans tv islam itu indah) dan satu variabel

dependen (pengetahuan keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga, Kecamatan

Kontunaga, Kabupaten Muna). Jadi, analisis regrensi digunakan untuk mengetahui

perubahan variabel terikat (dependen variabel) akibat perubahan variabel bebas

(independen variabel). Persamaan regresi linear sederhana :

Y = a + bX + e

Dimana :

Y = Variabel Terikat

a = Konstanta (besarnya Y jika X = 0)

b = Koefisien Regresi (besarnya perubayan Y akibat perubahan X)

X = Variabel Bebas

e = Kesalahan (error)

3.9.5. Uji Parsial (Uji t)

Pembuktian hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji

statistik parsial (uji t) untuk menguji hipotesis. Uji ini adalah untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, bermakna atau

tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara thitung masing-masing

variabel bebas dengan t tabel dengan derajat kesalahan 5% alam arti (α = 0,5).

Apabila nilai Sig > 0,5 maka variabel bebasnya tidak memberikan pengaruh

bermakna terhadap variabel terikat atau H0 diterima dan H1 ditolak, tetapi jika Sig

< 0,5 maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel

terikat atau H0 ditolak dan H1 diterima.

3.9.6. Koefisien Korelasi

Uji korelasi person bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel

yang berdata rasio ataupun data kuantitatif yaitu data yang berisi angka

sesungguhnya. Koefisien korelasi person digunakan untuk mengetahui kuat

tidaknya pengaruh program trans tv islam itu indah (X) terhadap pengetahuan

keagamaan oleh masayarakat desa kontunaga, kecamatan kontunaga, kabupaten

muna (Y). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil. maka dapat berpedoman pada ketentuan

dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (Batirahmah Uji, 2017:43)
3.10. Desain Operasional Variabel

Tabel 3.3

Operasional variabel penelitian pengaruh program siaran trans tv islam itu


indah terhadap pengetahuan keagamaan oleh masyarakat desa kontunaga,
kecamatan kontunaga, kabupaten muna.
Struktur analisis
Unit analisis
Variabel Bebas (X)

(X1) Dakwah

Programsiaran Tv “Islam itu Indah” - Pengetahuan Tentang agama slam


- Mendengarkan kajian Islam
- Mengetahui Kajian slam

(X2) Pesan

- Materinya menambah pengetahuan


mengenai Keagamaan
- Cri khas dakwah Uztad Malana
memberikan kesan tersendiri

Variabel Terikat (Y)

(Y1) Ibadah Wajib


Pengetahuan Kegamaan
- Shalat Wajib
- Puasa
- Membayar Zakat
- Shalat Sunah
- Membaca Al-Qur’an
- Dzikir

(Y2) Ibadah Sunnah

- Shalat Sunah
- Membaca Al-Qur’an
- Dzikir
3.11. Defenisi Operasional Variabel

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang: besar sekali

orang tua terhadap watak anaknya;

2. Siaran Tv Islam itu indah adalah acara atau program ceramah Islami berdurasi

60 menit yang dipandu oleh Ustad M. Nur Maulana.

3. Dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada

orang lain dengan berbagai cara bijak sana agar memahami dan mengamalkan

ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan

4. Tayangan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan

pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Tayangan memiliki arti dalam

kelas nominal atau kata benda sehingga tayangan dapat menyatakan nama dari

seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

5. Pesan adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat

orang lain.

6. Pengetahuan keagamaan pengetahuan tentang ajaran ketuhanan, ajaran ibadah

yang vertikal dan horizontal lewat utusan Allah SWT, yang hakikatnya

merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk di

dalamnya ilmu.
7. Ibadah wajib adalah ibadah yang diwajibkan, jika dikerjakan mendapat pahala,

tidak dikerjakan berdosa, seperti shalat lima waktu dan puasa pada bulan

Rahdhan.

8. Ibadah sunnah adalah ibadah yang tidak diwajibkan, jika dikerjakan mendapat

pahala, dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa, seperti puasa pada hari senin

dan kamis.
BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Desa Kontunaga, Kecamatan Kontunaga

Desa Kontunaga meruakan salah satu desa di Kecamatan kontunaga,

Kabupaten Muna.Desa ini dilalui jalan poros Raha-Wamingkoli.Luas wilayah

Desa Kontunaga adalah 60 Km2 dengan jumblah penduduk sejumblah 1.464 jiwa

(Kontunaga 2022).Berdasarkan luas wilayah dan jumblah penduduk tersebut kita

dapat menghitung kepadatang penduduk di Desa Kontunaga yaitu 25

orang/km2.Kepadatan penduduk ini dihitung dengan membandingkan jumblah

penduduk dan luas wilayah.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Kontunaga adalah dimana

mata pencaharian terbesar penduduk adalah petani (83%).Yang dominan petani

jagung dan sayur yang kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari.Selebihnya Wiraswasta (6%), PNS/ABRI (2%) sisanya yaitu pekerja tidak

tetap (9%).Suku masyarakat desa Kontunaga di dominasi oleh suku muna,

selanjutnya Jawa dan Bugis.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristi Responden

Karakteristik responden dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,

usia, pendidikan, dan pekerjaan.Sebanyak 94 kuesioner yang diberikan kepada

responden semuanya kembali.Tingkat pengembalian kuesioner responden yang di

peroleh adalah 100%. Gambaran mengenai karekteristik responden adalah

sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,
Usia, Pendidikan dan Pekerjaan
Frekuensi Presentase (%)

Jenis Kelamin Laki-Laki 51 54.3

Perempuan 43 45.7

Jumlah 94 100

Frekuensi Presentase (%)

15-24 16 17

25-34 35 37.2

Usia 35-44 14 14.9

45-54 18 19.1

55-64 10 10.6

65-74 1 1.1

Jumlah 94 100

Frekuensi Presentase (%)

S1 9 9.6

D3 2 2.1

Pendidikan SMA 49 52.1

SMP 22 23.4

SD 12 12.8

Jumlah 94 100

Frekuensi Presentase (%)

Wiraswasta 8 8.5

Buru Harian Lepas 13 13.8


Pekerjaan Petani 20 21.3

PNS 3 3.2

Pelejar/Mahasiswa 16 17

Tidak Bekerja 30 31.9

Honorer 4 4.3

Jumlah 94 100

Berdasarkan table 4.1 diatas, dapat dilihat beberapa hal berikut ini:

1) Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil analisis dari table 4.1 di atas, didapatkan jumlah

responden terbanyak adalah laki-laki yakni sebanyak 51 orang atau 54.3%.

Sedangkan jumbalh responden perempuan adalah 43 orang atau 45.7%.

2) Usia

Berdasarkan analisis dari table 4.1 didapatkan jumblah responden terbanyak

adalah usia 25 sampai 34 tahun yakni sebanyak 35 orang atau 37.2%. Selanjutnya

yakni usia 45 sampai 54 tahun sebanyak 18 orang atau 19.1%. Berikutnya usia 15

sampai 24 tahun sebanayak 16 orang atau 17%. Kemudian usia 35 sampai 44

tahun sebanyak 14 orang atau 14.9%. Selanjutnya usia 55 sampai 64 tahun

sebanyak 10 orang atau 10.6% dan usia 65 sampai 74 tahun sebanyak 1 orang atau

1.1%.

3) Pendidikan

Karakteristik responden pada tingkat pendidikan berdasarkan hasil analisis

table 4.1 di peroleh responden terbanyak berpendidikan tingkat sekolah menengah


atas (SMA) yakni sebnayak 49 orang atau 52.1%. Selanjutnya responden sekolah

menengah pertama sebanyak 22 orang atau 23.4%.Kemudian tingat sekolah dasar

(SD) sebanyak 12 orang atau 12.8%.Berikutnya berpendidikan S1 sebanyak 9

orang atau 9.6%.dan D3 sebanyak 2 orang atau 2.1%.

4) Pekerjaan

Karakteristik responden tingkat pekerjaan berdasarkan tabel 4.1 di atas

diperoleh responden kebanyakan tidak bekerja sebanyak 30 orang atau 31.9%.

Selamjutnya bekerja sebagai petani sebanyak 20 orang atau 21.3%. Kemudian,

sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 16 orang atau 17%. Berikutnya sebagai buru

harian lepas sebanyak 13 orang atau 13.8%. Bekerja sebagai wiraswasta sebanya 8

orang atau 8.5%. Responden yang bekerja ebagai honorer sebanyak 4 orang atau

4.3% dan responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 3 orang atau 3.2%.

4.2.2. Deskripsi Pengaruh Program Siaran Trans Tv “Islam Itu Indah”

Terhadap Pengetahuan Keagamaan Oleh Masyarakat

Penelitian ini akan membahas sejauh mana pengaruh program siaran Trans

Tv “Islam itu indah” terhadap pengetahuan keagamaan oleh masyarakat di Desa

Kontunaga, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna. Penelitian ini melibatkan

satu variable bebas yaitu program siaran Trans Tv “Islam itu indah”dan satu

variable terikat yakni pengetahuan keagamaan di uraikan sebagai berikut:

1. Variabel Program Siaran Trans Tv “Islam itu Indah” (X)

Variable program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” atau variable

independen memiliki dua indikator yaitu dakwah dan pesan, masing;masing

indikator memiliki empat pernyataan. Pernytaan ini disajikan dalam bentuk angka
5-1 dengan jawaban pernyataan Sangat Sering (SS) dengan jumblah skor nilai 5,

Sering (S) jumblah skor nilai 4, Kadang-Kadang (KK) jumblah skor nilai 3, Tidak

Sering (TS) jumblah skor nilai 2, dan Sangat Tidak Sering (STS) jumblah skor

nilai 1. Berikut akan diuraikan dua indikator variable program siaran Trans Tv

“Islam Itu Indah” yaitu:

1) Dakwah

Dakwah dalam program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” dilihat dari 4

pernyataan yakni saya menonton Islam itu indah untuk keperluan dakwah, saya

belajar agama Islam melalui tayangan Islam itu Indah, saya mendengarkan kajian

Islam melalui tayangan islam itu indah, dan mengetahui kajian Islam melalui

Islam iti indah. Hasil penelitian program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” pada

indikator dakwah:

a. Pernyataan Menonton Islam Itu Indah Untuk Keperluan Dakwah

Diagram 4.1
Distribudsi Frekuensi Pada Saya Menonton
Islam Itu Indah Untuk Keperluan Dakwah
(44.7%)
45 42
40
35
30 (26.6%)
25 (21.3%)
25
20
20
15
10 (5.3%)
5 (2.1%)
5 2
0

Sumber: Olah data penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.1 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk dakwah pernyataan saya menonton Islam itu indah untuk

keperluan dakwah pada kategori sering dengan nilai presentase 47.7%. Artinya

dari 94 responden 42 responden memilih sering menonton islam itu indah untuk

keperluan dakwah. Kemudian disusul pada ketegori sangat sering dengan

presentase 26.6% artinya dari 94 responden 25 responden memilih sangat sering.

Selanjutnya pada kategori kadang-kadang memiliki nilai presentase 21.3% artinya

dari 94 responden 20 responden memilih kadang-kadang. Pada kategori tidak

sering jumblah presentase 5.3% artinya dari 94 responden, 5 responden memilih

tidak sering.Dan pada ketegori sangat tidak sering presentase 2.1% artinya dari 94

responden 2 responden memilih sangat tidak sering.

b. Pernyataan Saya Belajar Agama Islam Melalui Tayangan Islam Itu Indah

Diagram 4.2
Distribudsi Frekuensi Pada Saya Belajar Agama Islam
Melalui Tayangan Islam Itu Indah

70
(62.8%)
59
60

50

40

30 (24.5%)
23
20
(8.5%)
10 8 (3.2%)
3 (1.1%)
1
0
Sangat Sering Sering (S) Kadang-Kadang Tidak Sering Sangat Tidak
(SS) (KK) (TS) Sering (STS)
Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan digram 4.2 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk dakwah pernyataan saya belajar agama islam melalui

tayangan islam itu indah pada kategori sering dengan nilai presentase 62.8%.

Artinya dari 94 responden 59 responden memilih sering belajar agama Islam

melalui tayangan Islam itu indah. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang

dengan presentase 24.5% artinya dari 94 responden 23 responden memilih

kadang-kadang. Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase

8.5% artinya dari 94 responden 8 responden memilih sangat sering. Pada kategori

tidak sering jumblah presentase 3.2% artinya dari 94 responden, 3 responden

memilih tidak sering. Dan pada ketegori sangat tidak sering presentase 1.1%

artinya dari 94 responden 1 responden memilih sangat tidak sering.


c. Pernyataan Saya Sering Mendengarkan Kajian Islam Melalui Tayangan

Tayangan Islam Itu Indah

Diagram 4.3
Distribudsi Frekuensi Pada Saya Sering Mendengarkan Kajian
Islam Melalui Tayangan Islam Itu Indah
45 (42.6%)
40
40 (38.3%)
36
35
30
25
20
(12.8%)
15 12
10 (6.4%)
6
5
0
0
Sangat Sering Sering (S) Kadang-Kadang Tidak Sering (TS) Sangat Tidak
(SS) (KK) Sering (STS)
Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.3 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk dakwah pernyataan saya mendengarkan kajian Islam melalui

tayangan islam itu indah pada kategori kadang-kadang dengan nilai presentase

42.5%. Artinya dari 94 responden 40 responden memilih kadang-

kadangmendengarkan kajian Islam melalui tayangan islam itu indah. Kemudian

disusul pada ketegori sering dengan presentase 38.3% artinya dari 94 responden

36responden memilih sering. Selanjutnya pada kategoritidak sering memiliki nilai

presentase 12.8% artinya dari 94 responden 12 responden memilih tidak sering.

Pada kategori sangat sering jumblah presentase 6.4% artinya dari 94 responden, 6

responden memilih sangat sering. Dan pada ketegori sangat tidak sering
presentase 0% artinya dari 94 responden tidak ada responden memilih sangat

tidak sering.

d. Pernyataan Saya Mengetahui Kajian Islam Melalui Tayanga Islam Itu

Indah

Diagram 4.4
Distribudsi Frekuensi Pada Saya Mengetahui Kajian Islam
Melalui Tayangan Islam Itu Indah
(41.5%)
45 39
40 (33%)
35 31
30
25
20 (12.8%)
15 (8.5%) 12
8 (4.3%)
10 4
5
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan Diagram 4.4 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk dakwah pernyataan saya mengetahui kajian Islam melalui

tayangan islam itu indah pada kategori sering dengan nilai presentase 41.5%.

Artinya dari 94 responden 39 responden memilih sering mengetahui kajian Islam

melalui tayangan islam itu indah. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang

dengan presentase 33% artinya dari 94 responden 31 responden memilih kadang-

kadang. Selanjutnya pada kategori tidak sering memiliki nilai presentase 12.8%

artinya dari 94 responden 12 responden memilih tidak sering. Pada kategori

sangat sering jumblah presentase 8.5% artinya dari 94 responden, 8responden


memilih sangat sering. Dan pada ketegori sangat tidak sering presentase 4.3%

artinya dari 94 responden 4 responden memilih sangat tidak sering.

Program siaran Trans Tv “Islam itu indah” memiliki indikator dalam

bentuk dakwah dipengaruhi pada perubahan perilaku.Berikut pengaruh program

siaran Trans Tv “Islam itu indah” pada indikator dakwah terhadap pengetahuan

kegamaan indikator ibadah wajib dan ibadah sunnah.

a) Ibadah Wajib

Tabel 4.2
Pengaruh Program Siaran Trans Tv Bentuk Dakwah
Terhadap Pengetahuan Keagamaan Bentuk Ibadah Wajib
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .469 a
.220 .211 2.46771
a. Predictors: (Constant), Dakwah
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.220 atau

22%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel program siaran Trans Tv

“Islam itu Indah” dalam bentuk dakwah berpengaruh terhadap variabel

pengetahuan keagamaan bentuk ibadah wajib sebesar 22%. Sisa dari pengaruh

tersebut adalah 100% - 22% = 78% dipengaruhi oleh variabel lain yang

dimasukan dalam penelitin.

b) Ibadah Sunnah

Tabel 4.3
Pengaruh Program Siaran Trans Tv Bentuk Dakwah
Terhadap Pengetahuan Keagamaan Bentuk Ibadah Sunnah
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .320 a
.103 .093 2.30220
a. Predictors: (Constant), Dakwah

Sumber: Data Diolah Dengan SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.103 atau

10.3%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel program siaran Trans Tv

“Islam itu Indah” dalam bentuk dakwah berpengaruh terhadap variabel

pengetahuan keagamaan bentuk ibadah sunnah sebesar 10.3%. Sisa dari pengaruh

tersebut adalah 100% - 10.3% =89.7% dipengaruhi oleh variabel lain yang

dimasukan dalam penelitin.

1) Pesan

Pesan dalam program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” dilihat dari 4

pernyataan yakni ciri khas Ustad Maulana yang luwes membuat kesan yang

lembut sehingga suasana menjadi sangat ceria, pembahasan mengenai Islam yang

ditayangkan Islam itu indah mudah di pahami, materi pada setiap episode menarik

perhatian saya, dan dakwah Ustad Maulana yang disisipkan mengenai lelucon

membuat suasana menjadi lebih santai. Hasil penelitian program siaran Trans Tv

“Islam itu Indah” pada indikator Pesan:

a. Pernyataan Ciri Khas Berdakwah Ustad Maulana Yang Luwes Membuat

Kesan Yang Lembut Sehingga Suasana Menjadi Sangat Ceria

Diagram 4.5
Distribudsi Frekuensi Ciri Khas Berdakwah Ustad Maulana Yang Luwes
Membuat Kesan Yang Lembut Sehingga Suasana Menjadi Sangat Ceria
60
(52.1%)
49
50

40

30 (25.5%)
24
20 (13.8%)
13
(5.3%) (3.2%)
10 5 3
0
) ) ) ) S)
(SS g (S (K
K (TS ST
g g (
r in rin ng
rin in
g
Se Se da Se er
t Ka k S
ga g- a ak
Sa
n
dan Tid Tid
Ka at
ang
S
Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.5 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk pesan pernyataan ciri khas berdakwah Ustad Maulana yang

luwes membuat kesan yang lembut sehingga suasana menjadi sangat ceria pada

kategori sering dengan nilai presentase 52.1%. Artinya dari 94 responden 49

responden memilih sering pada pernyataan ciri khas berdakwah Ustad Maulana

yang luwes membuat kesan yang lembut sehingga suasana menjadi sangat ceria.

Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan presentase 25.5% artinya

dari 94 responden 24 responden memilih kadang-kadang. Selanjutnya pada

kategori sangat sering memiliki nilai presentase 13.8% artinya dari 94 responden

13 responden memilih sangat sering. Sementara itu pada ketegori tidak sering

memiliki nilai presentase 5.3%. Artinya dari 94 responden 5 responden memilih

tidak sering dan sangat tidak sering memiliki nilai presentase 3.2% artinya dari 94

responden, 3 responden memilih sangat tidak sering.


b. Pernyataan Pembahasan Mengenai Islam Yang Ditayangkan Islam Itu

Indah Mudah Dipahami

Diagram 4.6
Distribudsi Frekuensi Pembahasan Mengenai Islam Yang
Ditayangkan Islam Itu Indah Mudah Dipahami
(43.6%)
45 41
40
35 (27.7%)
30 (22.3%) 26
25 21
20
15
10 (4.3%) (2.1%)
4 2
5
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.6 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk pesan pernyataan pembahasan mengenai islam yang

ditayangkan islam itu indah mudah dipahami pada kategori sering dengan nilai

presentase 43.6%. Artinya dari 94 responden 41 responden memilih sering pada

pernyataan pembahasan mengenai islam yang ditayangkan islam itu indah mudah

dipahami. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan presentase

27.7% artinya dari 94 responden 26 responden memilih kadang-kadang.

Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase 22.3% artinya

dari 94 responden 21 responden memilih sangat sering. Sementara itu pada

ketegori tidak sering memiliki nilai presentase 4.3% artinya dari 94 responden 4

responden memilih tidk sering dan pada kategori sangat tidak sering memiliki
nilai presentase 2.1% artinya dari 94responden 2 responden memilih sangat tidak

sering.

c. Pernyataan Materi Pada Setiap Episode Menarik Perhatian Saya

Diagram 4.7
Distribudsi Frekuensi Pembahasan Materi Pada Setiap
Episode Menarik Perhatian Saya
(47.9%)
50 45
40
(25.5%)
30 24
(18.1%)
20 17
(5.3%) (3.2%)
10 5 3
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.7 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk pesan pernyataan materi pada setiap episode menarik

perhatian saya pada kategori sering dengan nilai presentase 47.9%. Artinya dari

94 responden 45 responden memilih sering pada pernyataan materi pada setiap

episode menarik perhatian saya. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang

dengan presentase 25.5% artinya dari 94 responden 24 responden memilih

kadang-kadang. Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase

18.1% artinya dari 94 responden 17 responden memilih sangat sering. Sementara

itu pada ketegori tidak sering memiliki nilai presentase 5.3% artinya dari 94

responden 5 responden memilih tidk sering dan pada kategori sangat tidak sering
memiliki nilai presentase 3.2% artinya dari 94responden 3 responden memilih

sangat tidak sering.

d. Pernyataan Dakwah Ustad Maulana Yang Disisipkan Mengenai Lelucon

Membuat Suasana Menjadi Lebih Santai

Tabel 4.8
Distribudsi Frekuensi Dakwah Ustad Maulana Yang Disisipkan Mengenai
Lelucon Membuat Suasana Menjadi Lebih Santai
(42.6%)
45 40
40
35 (27.7%)
30 (22.3%) 26
25 21
20
15 (7.4%)
10 7
5 0
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.8 tentang program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk pesan pernyataan dakwah ustad maulana yang disisipkan

mengenai lelucon membuat suasana menjadi lebih santai pada kategori sering

dengan nilai presentase 42.6%. Artinya dari 94 responden 40 responden memilih

sering pada pernyataan dakwah ustad maulana yang disisipkan mengenai lelucon

membuat suasana menjadi lebih santai. Kemudian disusul pada ketegori kadang-

kadang dengan presentase 27.7% artinya dari 94 responden 26 responden memilih

kadang-kadang. Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase

22.3% artinya dari 94 responden 21 responden memilih sangat sering. Sementara

itu pada ketegori tidak sering memiliki nilai presentase 7.4% artinya dari 94
responden 7 responden memilih tidk sering dan pada kategori sangat tidak sering

memiliki nilai presentase 0% artinya dari 94responden tidak ada responden

memilih sangat tidak sering.

Program siaran Trans Tv “Islam itu indah” memiliki indikator dalam

bentuk pesan dipengaruhi pada perubahan perilaku.Berikut pengaruh program

siaran Trans Tv “Islam itu indah” pada indikator pesan terhadap pengetahuan

kegamaan indikator ibadah wajib dan ibadah sunnah.

a) Ibadah Wajib

Tabel 4.4
Pengaruh Program Siaran Trans Tv Bentuk Pesan
Terhadap Pengetahuan Keagamaan Bentuk Ibadah Wajib
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .589a .347 .340 2.25682
a. Predictors: (Constant), Pesan
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.347 atau

34.7%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel program siaran Trans Tv

“Islam itu Indah” dalam bentuk pesan berpengaruh terhadap variabel pengetahuan

keagamaan bentuk ibadah wajib sebesar 34.7%. Sisa dari pengaruh tersebut

adalah 100% - 34.7% = 65.3% dipengaruhi oleh variabel lain yang dimasukan

dalam penelitin.

b) Ibadah Sunnah

Tabel 4.5
Pengaruh Program Siaran Trans Tv Bentuk Pesan
Terhadap Pengetahuan Keagamaan Bentuk Ibadah Sunnah
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .501a .251 .242 2.10396
a. Predictors: (Constant), Pesan
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.251 atau

21.5%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel program siaran Trans Tv

“Islam itu Indah” dalam bentuk pesan berpengaruh terhadap variabel pengetahuan

keagamaan bentuk ibadah sunnah sebesar 21.5%. Sisa dari pengaruh tersebut

adalah 100% - 21.5% = 78.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang dimasukan

dalam penelitin.

Dari delapan diagram presentase di atas, setiap satu tabel merupakan

pernyataan yang dijawab oleh responden yang memilki dua indikator yaitu

dakwah dan pesan. Berikut presentase keseluruhan setiap indikator variabel

program siaran Trans Tv “Islam itu indah”.

Diagram 4.9
Presentase Responden Program Siaran Trans Tv “Islam itu Indah”
60
(53.2%)
50 (48.9%)
50
46

40

30 (25.5%)
24 (24.5%) (22.3%)
23 21
20 (17%)
16

10 (4.2%) (2.1%)
4 (1.1%)
2 (1.1%) 1
0 1
SS S KK TS STS

Dakwah Pesan
Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.9 diatas dapat kita lihat bahwa presentase dari

kuesioner yang dibagikan ke 94 responden yang paling tertinggi berada pada

ketegori sering (S) yang memiliki dua indikator yaitu dakwah, dan pesan

kemudian disusul dengan kategori kadang-kadang(KK). Selanjutnya kategri

sangat sering (SS) disusul kategori tidak sering (TS) dan yang terakhir adalah

kategori sangat tidak sering (STS). Koesioner variabel program siaran Trans Tv

“Islam itu indah” yang dibagikan ke 94 responden memiliki dua dimensi yaitu

dakwah dan pesan. Jika dilihat dari kategori seringprogram siaran Trans Tv

“Islam itu indah” paling banyak yang pilih yaitu dalam bentuk dakwah 53,2%

artinya dari 94 responden, 50 responden memilih sering program siaran Trans Tv

“Islam itu indah” dalam bentuk dakwah. Selanjutnya disusul bentuk pesan sebesar

48,9% artinya dari 94 responden 46 responden memilih seringprogram siaran

Trans Tv “Islam itu indah” dalam bentuk pesan.


2. Variabel Pengetahuan Keagamaan

Variable pengetahuan keagamaan atau variabekl dependen memiliki dua

indikator yaitu ibadah wajib dan ibadah sunnah, masing-masing indikator

memiliki 4 pernyataan. Pernyataan ini disajikan dalam bentuk angka 5-1 dengan

jawaban pernyataan sangat sering memiliki skor nilai 5, sering jumblah skor nilai

4, kadang-kadang dengan jumblah skor nilai 3, tidak sering jumbah skor nilai 2

dan sangat tidak sering skori nilai 1. Berikut akan diuraikan dua indikator pada

variabel pengetahuan keagamaan yakni:

1) Ibadah Wajib

Ibadah wajib dalam pengetahuan keagamaan dilihat dari 4 pernyataan

yakni tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang ibadah

shalat 5 waktu, tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang

bergegas melaksanakan shalat ketika mendengar azan, tayangan Islam itu indah

memberikan pemahaman saya tentang berpuasa pada bulan rahmadan, dan

tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang membeyar zakat

pada waktunya. Berikut tabel presentase penelitian pengetahuan keagamaan pada

indikator ibadah wajib :

a. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Ibadah Shalat 5 Waktu

Diagram 4.10
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Ibadah Shalat 5 Waktu
(44.7%)
45 42
40
35
30 (26.6%)
(23.4%) 25
25 22
20
15
10 (4.3%)
4 (1.1%)
5 1
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.10 tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah wajib pernyataan tayangan islam itu indah memberikan pemahaman saya

tentang ibadah shalat 5 waktupada kategori sering dengan nilai presentase 44.7%.

Artinya dari 94 responden 42 responden memilih sering pada pernyataan tayangan

islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang ibadah shalat 5 waktu.

Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan presentase 26.6% artinya

dari 94 responden 25 responden memilih kadang-kadang. Selanjutnya pada

kategori sangat sering memiliki nilai presentase 23.4% artinya dari 94 responden

22 responden memilih sangat sering. Sementara itu pada ketegori tidak sering

memiliki nilai presentase 4.3% artinya dari 94 responden 4 responden memilih

tidak seringdan pada kategori sangat tidak sering memiliki nilai presentase 1.1%

artinya dari 94responden 1 responden memilih sangat tidak sering.

b. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Bergegas Melaksanakan Shalat Ketika Mendengar Adzan


Diagram 4.11
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Melaksanakan Shalat
Ketika Mendengar Adzan

70
(62.8%)
59
60

50

40

30 (21.3%)
20
20 (12.8%)
12
10 (3.2%)
3
0
0
S) ) ) ) g
(S (S KK TS in
g rin
g g( g( Ser
in n in ak
er Se da er
at
S
- Ka kS Tid
ng g a at
Sa dan Tid ang
Ka S

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.11 tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah wajib pernyataan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang

bergegas melaksanakan shalat ketika mendengar adzan pada kategori sering

dengan nilai presentase 62.8%. Artinya dari 94 responden 59 responden memilih

sering pada pernyataan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang

bergegas melaksanakan shalat ketika mendengar adzan. Kemudian disusul pada

ketegori kadang-kadang dengan presentase 21.3% artinya dari 94 responden 20

responden memilih kadang-kadang. Selanjutnya pada kategori sangat sering

memiliki nilai presentase 12.8% artinya dari 94 responden 12responden memilih

sangat sering. Sementara itu pada ketegori tidak sering memiliki nilai presentase

3.2% artinya dari 94 responden 3 responden memilih tidak sering dan pada
kategori sangattidak sering memiliki nilai presentase 0% artinya dari 94

responden tidak ada responden memilih sangat tidak sering.

c. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Berpuasa Pada Bulan Rahmadan

Diagram 4.12
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Berpuasa
Pada Bulan Rahmadan
(43.6%)
45 41
40
(34%)
35 32
30
25
20 (16%)
15
15
10 (4.3%)
4 (2.1%)
5 2
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.12 tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah wajib pernyataan tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya

tentang berpuasa pada bulan rahmadan pada kategori sering dengan nilai

presentase 43.6%. Artinya dari 94 responden 41 responden memilih sering pada

tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang berpuasa pada

bulan rahmadan. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan

presentase 34% artinya dari 94 responden 32 responden memilih kadang-kadang.

Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase 16% artinya

dari 94 responden 15 responden memilih sangat sering. Sementara itu pada

ketegori tidak sering memiliki nilai presentase 4.3% artinya dari 94 responden 4
responden memilih tidak sering dan pada kategori sangattidak sering memiliki

nilai presentase 2.1% artinya dari 94 responden 2 responden memilih sangat tidak

sering.

d. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Membeyar Zakat Pada Waktunya

Diagram 4.13
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Membayar Zakat Pada Waktunya
(44.7%)
45 42
40
35 (31.9%)
30
30
25
20 (13.8%)
15 13
(7.4%)
10 7
(2.1%)
5 2
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.13 tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah wajib pernyataan tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya

tentang membeyar zakat pada waktunya pada kategori sering dengan nilai

presentase 44.7%. Artinya dari 94 responden 42 responden memilih sering pada

tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang membeyar zakat

pada waktunya. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan

presentase 31.9% artinya dari 94 responden 30 responden memilih kadang-

kadang. Selanjutnya pada kategori sangatsering memiliki nilai presentase 13.8%


artinya dari 94 responden 13 responden memilih sangat sering. Sementara itu pada

ketegori tidaksering memiliki nilai presentase 7.4% artinya dari 94 responden 7

responden memilih tidakt sering dan pada kategori sangattidak sering memiliki

nilai presentase 2.1% artinya dari 94 responden 3 responden memilih sangat tidak

sering.

2) Ibadah Sunnah

Ibada sunnah dalam pengetahuan keagamaan dilihat dari 4 pernyataan

yakni tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman tentang saya

melaksanakan shalat tahajjud, tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman

tentang saya membaca Al-Qur’an setiap hari, tayangan Islam itu indah

memberikan pemahaman tentang saya dzikir setelah shalat, dan tayangan Islam itu

indah memberikan pemahaman tentang saya mengamalkan istighfar setiap saat.

Berikut tabel presentase hasil penelitian pengetahuan keagamaan pada indikator

ibadah sunnah:

a. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Melaksanakan Shalat Tahajjud

Diagram 4.14
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Melaksanakan Shalat Tahajjud
50 (46.8%)
45 44

40
35
30 (25.5%)
25 24

20 (16%)
15
15 (9.6%)
10 9
(2.1%)
5 2
0
) ) ) ) g
(SS (S (K
K ( TS in
g g g er
in rin an
g
rin
S
er Se ad Se ak
at
S K k Tid
ng g- a at
Sa dan Tid ang
Ka S

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.14tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah sunnah pernyataan tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya

tentang melaksanakan shalat tahajjudpada kategori sering dengan nilai presentase

46.8%. Artinya dari 94 responden 44 responden memilih sering pada tayangan

Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang melaksanakan shalat

tahajjud. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan presentase

25.5% artinya dari 94 responden 24 responden memilih kadang-kadang.

Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase 16% artinya

dari 94 responden 15 responden memilihsangat sering. Sementara itu pada

ketegori tidak sering memiliki nilai presentase 9.6% artinya dari 94 responden 9

responden memilih s tidak sering dan pada kategori sangat tidak sering memiliki

nilai presentase 2.1% artinya dari 94 responden 2 responden memilih sangat tidak

sering.
b. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Membaca Al-Qur’an Setiap Hari

Diagram 4.15
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Melaksanakan Shalat Tahajjud
(59.6%)
60 56
50
40
(25.5%)
30 24
20 (10.6%)
10 (2.1%) (2.1%)
10
2 2
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.15 tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah sunnah pernyataan tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya

tentang membaca Al-Qur’an setiap hari pada kategori sering dengan nilai

presentase 59.6%. Artinya dari 94 responden 56 responden memilih sering pada

tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang membaca Al-

Qur’an setiap hari. Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan

presentase 25.5% artinya dari 94 responden 24 responden memilih kadang-

kadang. Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase 10.6%

artinya dari 94 responden 10 responden memilih sangat sering. Sementara itu pada

ketegori sangat tidak sering dan kategori sangat sering masing-masing memiliki
nilai presentase 2.1% artinya dari 94 responden 2 responden masing-masing

memilih tidak sering dan sangat tidak sering.

c. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Dzikir Setelah Shalat

Diagram 4.16
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Dzikir Setelah Shalat
(40.4%)
40 38
35 (30.9%)
30 29

25 (22.1%)
21
20
15
10 (5.3%)
5 (1.1%)
5 1
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.16 tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah sunnah pernyataan tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya

tentang dzikir setelah shalat pada kategori sering dengan nilai presentase 40.4%.

Artinya dari 94 responden 38 responden memilih sering pada tayangan tayangan

Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang dzikir setelah shalat.

Kemudian disusul pada ketegori kadang-kadang dengan presentase 30.9% artinya

dari 94 responden 29 responden memilih kadang-kadang. Selanjutnya pada

kategori sangatsering memiliki nilai presentase 22.3% artinya dari 94 responden

21 responden memilih sangat sering. Sementara itu pada ketegori tidak sering

memiliki nilai presentase 5.3% artinya dari 94 responden 5 responden memilih


tidak sering dan pada kategori sangat tidaksering memiliki nilai presentase 1.1%

artinya dari 94 responden 1 responden memilih sangat tidak sering.

d. Pernyataan Tayangan Islam Itu Indah Memberikan Pemahaman Saya

Tentang Mengamalkan Istighfar Setiap Saat

Diagram 4.17
Distribudsi Frekuensi Tayangan Islam Itu Indah Memberikan
Pemahaman Saya Tentang Mengamalkan Istighfar Setiap Saat

(42.6%) (44.7%)
45 40 42
40
35
30
25
20
15 (6.4%) (5.3%)
10 6 5 (1.1%)
5 1
0

Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.17 tentang pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah sunnah pernyataantayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya

tentang mengamalkan istighfar setiap saatpada kategori kadang-kadang dengan

nilai presentase 44.7%. Artinya dari 94 responden 42 responden memilih kadang-

kadang pada tayangan Islam itu indah memberikan pemahaman saya tentang

mengamalkan istighfar setiap saat. Kemudian disusul pada ketegori sering dengan

presentase 42.6% artinya dari 94 responden 40 responden memilihsering.

Selanjutnya pada kategori sangat sering memiliki nilai presentase 6.4% artinya

dari 94 responden 6 responden memilihsangat sering. Sementara itu pada ketegori

tidak sering memiliki nilai presentase 5.3% artinya dari 94 responden 5 responden

memilih tidak sering dan pada kategori sangat tidaksering memiliki nilai
presentase 1.1% artinya dari 94 responden 1 responden memilih sangat tidak

sering.

Dari delapan tabel presentase di atas, setiap satu tabel merupakan

pernyataan yang dijawab oleh responden yang memilki dua indikator yaitu ibadah

wajib dan ibadah sunnah.Berikut presentase keseluruhan setiap indikatro variabel

pengetahuan keagaman.

Diagram 4.18
Presentase Responden Pengetahuan Keagamaan

60

(52.2%)(51%)
50 49 48

40

30
(25.6%)
(22.3%) (22.3%) 24
21(19.1%) 21
20 18

10
(2.1%)(3.2%) (1.1%)(1.1%)
2 3 1 1
0
SS S KK TS STS

Ibadah Wajib Ibadah Sunah


Sumber: Olah Data Penelitian 2022

Berdasarkan diagram 4.18 diatas dapat kita lihat bahwa presentase dari

kuesioner yang dibagikan ke 94 responden yang paling tertinggi berada pada

ketegori sering (S) yang memiliki dua indikator yaitu ibadah wajib, dan ibadah

sunnah kemudian disusul dengan kategori kadang-kadang(KK). Selanjutnya

kategori sangat sering (SS) disusul kategori tidak sering (TS) dan yang terakhir
adalah kategori sangat tidak sering (STS). Koesioner variabel pengetahuan

keagamaan yang dibagikan ke 94 responden memiliki dua dimensi yaitu ibadah

wajib dan ibadah sunnah. Jika dilihat dari kategori seringpengetahuan keagamaan

paling banyak yang pilih yaitu dalam bentuk ibadah wajib 52,2% artinya dari 94

responden, 49 responden memilih sering pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah wajib. Selanjutnya disusul oleh pengetahuan keagamaan bentuk ibadah

sunnah sebesar 51% artinya dari 94 responden 48 responden memilih

seringpengetahuan keagamaan dalam bentuk ibadah sunnah.

2.2.3. Analisis Data

1. Uji Validasi

Tingkat uji validasi dilakukan uji signifikan dengan membandingkan r hitung

dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Pada kasus ini besaran df dapat

dihitung 94-2 atau df=92 dengan alpha 0,05 (α=0.05), diperoleh 0.202. Apabila r

hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > r ) dan nilai r positif, maka butir pernyataan
tabel

tersebut dapat dikatakan valid jika sebaliknya apabila (r hitung < r ) maka
tabel

pernyataan tersebut tidak valid. Hasil analisis dengan SPSS diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Validasi Instrumen
Variabel Item Corrected item-total R tabel Keterangan
correlation (r hitung)

X1 0,736 0,202 Valid

X2 0,537 0,202 Valid

X3 0,442 0,202 Valid


Program
X4 0,677 0,202 Valid
Siaran Trans
Tv “Islam itu
Indah” (X) X5 0,717 0,202 Valid

X6 0,761 0,202 Valid

X7 0,723 0,202 Valid

X8 0,328 0,202 Valid

Y1 0,742 0,202 Valid

Y2 0,674 0,202 Valid

Y3 0,650 0,202 Valid


Pengetahuan Y4 0,665 0,202 Valid
Keagamaan
(Y) Y5 0,569 0,202 Valid

Y6 0,543 0,202 Valid

Y7 0,602 0,202 Valid

Y8 0,357 0,202 Valid

Sumber: Data Diolah Dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa r hitung pada kolom corrected

item-total correlation untuk masing-masing item memiliki r hitung lebih besar dan

positif dibandingkan r tabel untuk (df) = 94-2 = 67 dan alpha 0,05 didapat r tabel

sebesar 0,202, maka dapat disimpulkan semua indikator dari kedua variabel X dan

Y adalah valid.

2. Uji Reabilitas

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60. Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan sebagai korelasi dari skala yang

diamati (observed scale) dengan semua kemungkinan pengukuran skala lain yang

mengukur hal yang sama dan menggunakan jumblah butir pertanyaan yang
sama.Berdasarkan hasil pengujian vaiditas dengan menggunakan SPSSdapat

diklasivikasikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.7
Hasil Uji Reabilitas Instrumen

Variabel Reabilitas Alpha Keterangan


Coefficients
X 8 Item 0,865 Reliabel
Y 8 Item 0,855 Reliabel
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS
Tabel di atas diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki nilai

cronbachalpha lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulakan bahwa semua

variabel X dan Y adalah reliabel dan kuesioner tersebut dapat digunakan sebagai

alat pengukur.

3. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas

menggunakan pedoman sebagai berikut:

a. Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data

adalah normal.

b. Nilai Sig. atau signifikasi atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah

tidak normal.

Pengujian normalitas dilakukan menggunakan SPSS memperoleh hasil:

Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 94
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.88035030
Most Extreme Differences Absolute .049
Positive .049
Negative -.047
Test Statistic .049
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Diolah Dengan SPSS

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan kolmogrov-smirnov tes

pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil signifikansi 0,200 > 0,5, maka

dapat disimpulkan bahwa nilai residual distribusi normal.

4. Uji Linearitas

Dasar pengambilan keputusan uji linearitas dalam regresi linear berganda

adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai Sig. deviation from linearity> 0,05 maka berkesimpulan bahwa

terdapat hubungan linear antara variabel independent dengan variabel

dipendent

b. Jika nilai Sig. deviation from linearity< 0,05 maka berkesimpulan bahwa tidak

terdapat hubungan linear antara variabel indipenden variabel dipenden.

Tabel 4.9
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Pengetahuan Between (Combined) 985.985 21 46.952 3.154 .000
Keagamaan * Groups Linearity 657.656 1 657.656 44.172 .000
Program Deviation 328.329 20 16.416 1.103 .366
Siaran Trans from Linearity
Tv "Islam itu Within Groups 1071.983 72 14.889
Indah" Total 2057.968 93
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS

Berdasarkan tabel diatas, dapat dikatahui bahwa nilai Sig. Deviation from

Linearity tangg sebesar 0,366> 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

indipenden program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” (X) memiliki hubungan

yang linear pada variabel dipenden pengetahuan keagamaan (Y).

5. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linear sederhana yaitu yaitu analisis terhadap satu variabel
dependen (pengaruh sinetron ikatan cinta) dan satu variabel dependen (emosional
ibu rumah tangga Desa Kontunaga, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna).
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui perubahan variabel terikat
(dependen variabel) akibat perubahan variabel bebas (independen variabel).
Persamaan regresi linear sederhana:

Y = a + bX + e

Keterangan:
Y = variabel terikat

a = konstanta (besarnya Y jika X=0)

b = Koefesien regresi (besarnya Y akibat perubahan X)

X = Variabel bebas

e = kesalahan (error)
Tabel 4.10
Hasil Regresi Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.124 2.393 5.903 .000
Program Siaran Trans Tv .528 .080 .565 6.573 .000
"Islam itu Indah"
a. Dependent Variable: Pengetahuan Keagamaan

Sumber: Data Diolah Dengan SPSS

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, maka dapat diperoleh model persamaan

regresinya dapat ditulis pengetahuan keagamaan:

Y = a + bX + e

= 14,124 + 0,528 + e.

Pada tebel tersebut diketahui bahwa Variabel program siaran Tran Tv

“Islam itu Indah” (X) mempunyai pengaruh terhadap Pengetahuan keagamaan

oleh masyarakat, dengan koefisiean sebesar 0,528 yang artinya variabelprogram

siaran Tran Tv “Islam itu Indah” memiliki kecenderungan berpengaruh terhadap

pengetahuan keagamaan sebesar 0,528 atau 52.80%.

6. Uji Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis

yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:

H1 : terdapat pengaruh antara program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” terhadap

pengetahuan keagamaan

H0 : tidak terdapat pengaruh antara program siaran Tran Tv “Islam itu Indah”

terhadap pengetahuan keagamaan


Pengujiannya adalah sebagai berikut:

sig < 0,05 = H0 ditolak berarti H1 diterima artinya proses signifikan

sig > 0,05 = H0 diterima berarti H1 ditolah artinya tidak signifikan

Uji Parsial (Uji t) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11
Hasil Regresi Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.124 2.393 5.903 .000
Program Siaran Trans Tv .528 .080 .565 6.573 .000
"Islam itu Indah"
a. Dependent Variable: Pengetahuan Keagamaan
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS

Berdasarkan analisis pada tabel 4.11 maka dapat diketahui bahwa

variabelmemiliki program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” sig 0,000 . Hal ini

menunjukan bahwa nilai sig 0,000 < 0,05. Maka, sesuai dengan rumus jika nilai

signifikan lebih kecil dari 5% (sig 0,05) dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima. Ini berarti program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” positif

berpengaruh terhadap pengetahuan keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga,

Kecamatan Kontunaga, Kabupatenn Muna. Dengan demikian hipotesis diterima.

Berdasarkan nilai t diketahui t hitung sebesar 6.573> t tabel 1.985 sehingga

dapat disimpulkan bahwa program siaran Tran Tv “Islam itu Indah”berpengaruh

terhadap pengetahuan keagamaan.

7. Koefisien Korelasi (R)


Koefisien korelasi responden digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya

pengaruh antara program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” (X) terhadap

pengetahuan keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga, Kecamatan

Kontunaga, Kabupatenn Muna(Y). Koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.12
Hasil Regresi Sederhana
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .565 a
.320 .312 3.90138
a. Predictors: (Constant), Program Siaran Trans Tv "Islam itu Indah"
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS

Berdasarkan Pada tabel 4.12 menjelaskan bahwa nilai korelasi (R) yaitu

0,565. Nilai ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara program siaran Tran

Tv “Islam itu Indah” (X) dengan pengetahuan keagamaan oleh masyarakat Desa

Kontunaga, Kecamatan Kontunaga, Kabupatenn Muna(Y) cukup kuat tingkat

pengaruhnya.

8. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13
Hasil Regresi Sederhana
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .565 a
.320 .312 3.90138
a. Predictors: (Constant), Program Siaran Trans Tv "Islam itu Indah"
Sumber: Data Diolah Dengan SPSS
Pada tabel 4.13 Model Summary menunjukan nilai R Square sebesar

0,312. Varian dari pengetahuan keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga,

Kecamatan Kontunaga, Kabupatenn Muna dijelaskan oleh variabel program siaran

Trans Tv “Islam itu Indah” sebesar 31,2%.

4.3. Pembahasan

Teori kultivasi yaitu proses interaksi pesan, audiens dan konteks yang

terus berlangsung kontinyu dan dinamis. Teori ini dikemukanan oleh Profesor

Geogre Gerbner. Asumsi teori ini adalah terpaan media yang secara terus menerus

akan memberikan gambaran dan pengaruh terhadap pemirsanya. Hubungan teori

dengan penelitian ini adalah mengakaji terpaan media televisi aspek terhadap

pengaruh peilaku dan pengetahuan keagamaanoleh masyarakat Desa Kontunaga,

Kecamatan Kontunaga setelah menonton tayangan televisi dalam hal ini Program

siaran Trans Tv “Islam itu Indah”.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh program siaran Trans Tv “Islam itu Indah”

terhadap pengetahuan keagamaanoleh masyarakat Desa Kontunaga, Kecamatan

Kontunaga. Peneliti membagikan angket atau kuesioner kepada 94 responden

yaitu masyarakat. Angket/kuesioner tersebut mencangkup pernyataan pada

program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” (X) yang memiliki 2 indikator yaitu

dakwah dan pesan. Jumlah seluruh pernyataan pada variabel X sebanyak 8

pernyataan sedangkan pada pengetahuan keagamaan (Y) memiliki dua indikator

yaitu ibadah wajib dan ibadah sunnah. jumlah pernyataan pada variabel Y

sebanyak 8 pernyataan.
Dari data yang diperoleh pada variabel X pada indikator dakwah yang

memiliki empat cangkupan, menunjukan bahwa presentase responden sering lebih

besar, disusul kadang-kadang, selanjutnya sangat sering, kemudian tidak sering

dan sangat tidak sering memilih program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” dalam

bentuk dakwah. Sementara itu, program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” dalam

bentuk dakwah pada pengetahuan keagamaan memiliki pengaruh yang disominasi

oleh pengaruh ibadah wajib.

program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” (X) pada bentuk pesan memiliki

empat cangkupan, menunjukan bahwa presentase responden sering lebih besar,

disusul oleh sangat sering dan kadang-kadang, selanjutnya kategori tidak sering,

kemudian kategori sangat tidak sering. Sementara itu, pengaruh program siaran

Tran Tv “Islam itu Indah” (X) pada bentuk pesanpada pengetahuan keagamaan

memiliki pengaruh yang didominasi oleh pengaruh ibadah wajib.

Untuk lebih mengsignifikan hasil data penelitian, maka dilakukan

perhitungan regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS

diperoleh koefisien variabel program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” (X). Nilai

regresi program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” (X) menunjukan bahwa program

siaran Tran Tv “Islam itu Indah” mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

pengetahuan keagamaan. Hasil korelasi (r) disimpulkan program siaran Tran Tv

“Islam itu Indah”(X) terhadap pengetahuan keagamaan cukup kuat tingkat

pengarunya. Sedangkan pada Hasil determinasi (r square) menunjukan presentase

program siaran Tran Tv “Islam itu Indah”terhadap pengetahuan keagamaan oleh


masyarakat Desa Kontunaga, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna memiliki

pengaruh.

Berdasarkan dua indikator pada variabel X dalam hal ini program siaran

Tran Tv “Islam itu Indah” masing-masing memiliki pengaruh terhadap

pengetahuan keagamaan dalam bentuk aspek sikap, perilaku serta pengetahuan

setelah menonton tanyangan program siaran Tran Tv “Islam itu Indah” yang

didominasi oleh pengetahuan keagamaan mengenai ibadah wajib.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” dalam bentuk dakwah terhadap pengetahuan keagamaan dalam bentuk

ibadah wajib memiliki pengaruh sebesar 22%. Sedangkan pada bentuk ibadah

sunah memiliki pengaruh sebesar 10,3%. Sementara pada program siaran Trans

Tv “Islam itu Indah” dalam bentuk pesan terhadap pengetahuan keagamaan

dalam bentuk ibadah wajib memiliki pengaruh sebesar 34,7%. Sedangkan pada

bentuk ibadah sunah memiliki pengaruh sebesar 21,5%. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh dari masing-masing indikator pada fasiabel yang di

domonasi oleh Ibadah wajib.

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh program siaran Trans Tv “Islam itu

Indah” terhadap pengetahuan keagamaan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” terhadap pengetahuan

keagamaan sebesar 52.80%. Dan memiliki hungan yang cukup kuat sebesar

0.565.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan beberapa saran yaitu:

1. Masyarakat Desa Kontunaga hendaknya terus berupaya menambah

pemahaman mengenai Islam dengan media atau sumber yang lebih banyak
lagi agar pengetahuan mengenai keagamaan akan terus berkembang dalam

pemikiran masyarakat

2. Kepada peneliti selanjutnya agar tidak mengkaji mengenai dakwah dan

pesan pada program tayangan Islam itu Indah.


DAFTAR PUSTAKA

Dari, N.A.W. 2020.Pengaaruh Program Dakwah TVRI Sulsel Terhadap

Masyarakat Kelurahan Tamarunang.Skripsi.di Terbitkan. Fakultas Agama

Islam.Universitas Muhammadiyah Makassar.Makassar.

Hartadi, Rasyid. 2012. Analisis Program Islam Itu Indah di Trans Tv. Skripsi. di

Terbitkan. Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komuikasi. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Hasan, Muhammad. 2013. Metodologi dan Pengembangan Ilmu Dakwah. Pena

Salsabila. Surabaya.

Imron, Muchamad. 2020. Sejarah Islam Di Indonesia Dalam Buku Api Sejarah

Karya Ahmad Mansur Surya Negara Dan Relevansinya Dengan Materi Ski

Kelas IX Madrasah Tsanawiayah.Skripsi.di Terbitkan. fakultas tarbiyah dan

ilmu keguruan. Universitas Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Ponorogo.Ponorogo.

Istiqomah, Nurul. 2017. Pengaruh Pemberitaan Televisi “kasus kematin mapala

UNISI UII” di Tvone Terhadap Citra Mapala (Penelitian Pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi 2016 UINSA Surabaya).Skripsi.di Terbitkan. Sekolah

Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya. Surabaya.

Istiqomah, Lathifa. 2019. Analisis Pesan Dakwah Dalam Film Duka Sedalam

Cinta.Skripsi.di Terbitkan. Fakultas Ushuldin, Adab, Dan Dakwah. Imstitut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Bengkulu


Jannah, Lina Miftahul. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori & Aplikasi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Khatimah, Husnul. 2018. Posisi dan Peran Media dalam Kehidupan

Masyarakat.Tasamuh/Vol 16 (1)

Khobir, Abdul. 2009. Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi. Forum

Tarbiyah/ Vol 7 (1).

Lestari, A., & Toni, A. (2019).Pengaruh Program Islam Itu Indah Di Trans Tv

Terhadap Minat Menonton. Pantarei, 3(02).

Muhammad, M. 2018. Efek sinetron anak langit terhadap pengaruh remaja smp

kota kendari.Skripsi. Tidak di Terbitkan. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik, Universitas Halu Oleo. Kendari.

Pongsibanne, L.K. 2017.Islam dan Budaya Lokal.Kaukaba Dipantara.

Yogyakarta.

Pratiwi, M.R. 2014.Interpretasi Khalayak Terhadap Program Acara “Islam

ItuIndah” Di Trans TV.Jurnal Interaksi/ Vol III (1).

Qorib, Muhammad. 2018. Dakwah di Tengah Pluralitas Masyarakat.http://jurnal

umsu.ac.id/ index.php/intiqad.

Rohidin. 2016. Pengantar Hukum Islam.Lintang Rasi Aksra Books.Lampung.


Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta,

cv. Bandung.

Zakariya, D.M. 2018.Sejarah Peradaban Islam di Indonesia. CV Intrans

Publishing. Malang.
LAMPIRAN
Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH PROGRAM SIARAN TRANS TV “ISLAM ITU INDAH”
TERHADAP PENGETAHUAN KEAGAMAAN
1. Pedoman Observasi

LokasiPeneltian : Dalampenelitianinipenulismengambillokasi 
penelitian di Desa Kontunaga Kecamatan
Kontunaga Kabupaten Muna,
denganalasanbanyaknyamasyarakat yang
menonton Islam itu indah

ObjekPeneltian : Objekdalampenelitianiniadalahmasyarakat
desa kontunaga yang menonton tayangan
Islam itu Indah

SubjekPenelitian : Subjek dalampenelitianiniadalah program


siaran Tran Tv “Islam itu Indah”

DeskripsiPenelitian : Penelitianinimerupakanpenelitianlapangan
denganmetodepenelitiankuantitatifuntukme
nghasilkandatadeskriptifkuantitatifberupaa
ngka-angaka

serta kata-kata.

Interpretasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui


sejauh mana pengaruh program siaran
Trans Tv “Islam itu Indah”terhadap
pengetahuan keagamaan menggunakan
teori kultivasi
Lampiran 2

LAMPIRANKUESIONERPENELITIAN
PENGARUHPROGRAM TAYANGAN TRANS TV “ISLAM ITU INDAH
TERHADAP PENGETAHUAN KEAGAMAAN
Halo, Saya Mahasiswa Jurnalistik Universitas Halu Oleo (UHO).Dalam
rangkamemenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1)
yaitu melakukansebuah penelitian, saya meminta kesediaannya untuk
menjadi responden
dalampenelitianini.Sebelumnya,sayaucapkanterimakasihbagiyangberken
aanmengisikuesioner ini.
IdentitasResponden
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin :
4. PendidikanTerakhir:
5. Pekerjaan :

PetunjukPengisian

Isilah setiap pertanyaan dengan memilih salah satu dari kode jawaban
yangtersedia dengan memberikan tanda (√) pada SS, S, RR, TS, STS. Berikut
ini adalahmakna dari kodejawaban:

Kode MaknaJawab
Jawaban an
S SangatSeri
S ng
S Sering

KK Kadang-
Kadang
T TidakSeri
S ng
S Sangat Tidak Sering
T
S
Tayangan Islam Itu Indah(X)

Dakwah

No Pernyataan SS S KK TS STS

Saya menonton Islam itu indah untuk


1. keperluan dakwah

Saya belajar agama islam melalui tayangan


2. Islam itu indah

3. Saya mendengarkan kajian islam melalui


tayangan islam itu indah

4. Saya mengetahui kajian islam melalui


tayangan Islam itu indah
Pesan

No Pernyataan SS S KK TS STS

4. Ciri khas berdakwah Ustad Maulana yang


luwes membuat kesan yang lembut sehingga
suasana menjadi sangat ceria
5. Pembahasan mengenai Isalm yang di tayangkan
Islam itu indah mudah dipahami
6. Materi pada setiap episode menarik perhatian
saya
8. Dakwah Ustad maulana yang sering disisipkan
dengan lelucon membuat suasana menjadi lebih
santai
Pengetahuan Keagamaan(Y)

Ibadah Wajib (Y1)

No Pernyataan SS S KK TS STS

1. Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang

melaksanakan ibadah Shalat 5 waktu

2.
Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang bergegas

melaksanakan shalat ketika mendengar

adzan

3. Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang berpuasa

pada bulan Rahmadan

4. Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang membayar

Zakat pada waktunya


Ibadah Sunnah (Y2)

No Pernyataan SS S KK TS STS

4. Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang melaksanakan

shalat tahajjud

5. Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang membaca Al-

Qur’an setiap hari

6. Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang dzikir setelah

shalat

8. Tayangan islam itu indah memberikan

pemahaman saya tentang mengamalkan

istighfar setiap saat


Lampiran 3. Jawaban Kuesioner dari Responden
N X X X X X X X X Tota Y Y Y Y Y Y Y Y Tota
o 1 2 3 4 5 6 7 8 l 1 2 3 4 5 6 7 8 l
1 4 4 3 4 4 4 4 4 31 5 5 4 4 5 5 4 4 36
2 4 4 3 3 4 4 4 4 30 5 5 4 4 5 5 5 4 37
3 5 4 3 3 4 4 4 3 30 5 5 4 4 5 5 4 4 36
4 3 4 4 2 4 4 4 3 28 4 4 5 4 4 4 5 4 34
5 4 4 4 3 4 4 4 4 31 5 5 5 4 5 5 4 4 37
6 4 5 4 3 4 5 5 4 34 5 4 5 5 4 4 5 3 35
7 5 5 4 4 5 5 5 5 38 5 5 5 4 4 4 5 4 36
8 5 5 3 4 5 5 5 5 37 3 4 4 3 4 4 5 4 31
9 3 4 2 2 3 3 3 2 22 3 4 4 3 3 4 4 4 29
10 3 4 3 2 3 3 3 4 25 5 4 4 4 3 4 5 3 32
11 3 4 4 3 4 4 4 3 29 3 4 3 4 3 4 4 3 28
12 4 3 3 3 4 4 3 2 26 3 4 3 4 3 4 4 3 28
13 4 4 3 3 4 3 3 3 27 3 4 4 3 3 4 3 4 28
14 4 4 3 2 4 3 3 3 26 5 4 5 4 5 4 5 5 37
15 4 3 4 3 4 4 3 4 29 4 4 5 5 5 4 4 3 34
16 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 4 4 3 5 3 4 3 30
17 4 3 4 3 3 4 4 5 30 4 4 3 3 4 3 3 4 28
18 5 5 4 4 5 5 5 5 38 5 4 4 5 4 4 5 5 36
19 5 4 4 4 5 5 5 4 36 5 4 4 5 4 4 5 4 35
20 5 5 5 4 5 5 5 3 37 5 4 4 5 5 4 4 3 34
21 3 4 4 4 3 4 4 4 30 4 3 3 2 4 4 3 3 26
22 4 3 3 3 4 4 4 3 28 4 3 3 2 4 5 4 3 28
23 4 4 3 2 3 3 3 4 26 4 4 4 4 4 4 5 4 33
24 3 3 2 1 3 2 2 5 21 3 3 3 4 3 3 4 5 28
25 5 4 3 4 3 4 4 4 31 4 4 4 5 4 5 4 4 34
26 5 4 2 4 4 5 4 4 32 4 4 4 4 4 4 5 4 33
27 5 4 3 4 4 4 4 4 32 4 4 3 3 4 4 3 3 28
28 4 3 4 3 3 4 3 5 29 3 2 2 1 3 4 4 1 20
29 4 4 3 4 4 4 4 5 32 4 4 3 4 4 4 4 3 30
30 4 4 2 4 4 4 4 4 30 4 4 3 3 4 4 5 3 30
31 4 4 2 5 5 5 5 4 34 4 4 3 2 4 4 4 2 27
32 4 4 3 4 4 4 5 4 32 5 5 4 4 5 5 4 3 35
33 4 3 3 4 3 4 3 5 29 3 4 4 4 3 4 3 3 28
34 3 4 2 3 3 3 3 3 24 3 4 4 4 3 4 5 3 30
35 5 4 4 4 5 5 5 4 36 5 5 4 4 5 4 5 4 36
36 5 3 4 4 4 4 4 5 33 5 5 4 4 4 1 2 2 27
37 1 3 2 1 2 2 3 4 18 2 3 1 2 2 3 3 4 20
38 3 4 4 2 1 1 2 3 20 1 2 1 1 1 2 1 4 13
39 4 4 3 3 4 4 4 4 30 4 5 4 4 3 4 4 4 32
40 4 4 4 4 3 4 4 5 32 4 5 4 3 4 5 4 4 33
41 4 4 3 2 3 3 3 4 26 3 3 3 4 3 4 4 4 28
42 4 4 3 3 4 4 3 5 30 4 4 5 5 4 4 5 4 35
43 2 3 2 1 1 1 2 4 16 2 3 3 3 2 3 3 3 22
44 5 4 4 4 4 5 5 5 36 4 4 3 4 4 4 4 4 31
45 3 4 4 2 3 3 4 3 26 3 3 3 3 3 3 4 3 25
46 4 4 3 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 3 3 30
47 5 4 3 4 4 5 4 4 33 4 4 4 3 2 4 3 3 27
48 3 4 4 2 2 3 4 4 26 4 4 4 3 2 4 3 3 27
49 3 4 3 1 3 3 4 2 23 4 4 3 4 4 3 4 3 29
50 4 3 3 3 3 3 4 4 27 4 4 3 3 4 3 4 3 28
51 4 4 3 3 2 3 4 4 27 3 3 2 2 4 3 3 4 24
52 4 4 4 4 4 5 5 5 35 4 4 3 4 4 4 3 3 29
53 4 3 2 3 4 3 4 2 25 3 3 2 3 4 3 3 3 24
54 5 4 4 4 4 5 4 4 34 4 4 3 4 2 4 2 3 26
55 5 4 4 5 5 5 4 4 36 5 4 4 4 5 4 4 4 34
56 4 4 3 3 3 4 5 5 31 4 5 5 5 2 5 4 4 34
57 5 4 3 4 4 5 5 4 34 5 4 5 5 4 4 5 4 36
58 5 4 4 5 4 5 5 4 36 5 4 5 5 5 4 4 5 37
59 4 3 4 3 4 4 4 5 31 4 4 3 3 4 4 4 3 29
60 4 3 4 3 4 3 4 5 30 4 4 5 3 2 4 3 3 28
61 5 4 3 4 4 4 4 5 33 4 4 4 3 4 4 5 4 32
62 5 4 4 4 5 5 5 5 37 5 4 4 4 4 4 5 4 34
63 5 3 5 4 5 5 5 3 35 5 4 4 4 5 4 4 4 34
64 4 4 3 3 3 4 4 5 30 4 4 4 3 4 4 3 3 29
65 3 3 3 5 4 4 4 5 31 3 3 3 4 3 3 4 5 28
66 3 3 3 3 2 2 1 3 20 2 2 3 2 1 3 3 2 18
67 4 4 4 4 3 3 3 3 28 4 4 4 4 4 4 5 4 33
68 3 2 2 2 3 3 1 3 19 4 4 3 3 4 4 3 3 28
69 4 4 4 5 5 5 4 4 35 4 4 4 5 4 5 4 4 34
70 5 5 5 4 4 4 4 3 34 5 4 5 5 4 4 5 4 36
71 4 3 3 3 4 4 4 2 27 5 4 5 5 5 4 4 5 37
72 2 2 3 3 3 2 1 3 19 3 3 3 2 2 1 3 3 20
73 3 3 3 4 5 4 4 5 31 4 4 5 3 2 4 3 3 28
74 2 1 2 2 1 3 3 2 16 3 3 2 3 3 3 4 4 25
75 4 4 4 5 5 3 3 4 32 4 4 4 3 3 3 3 4 28
76 3 4 3 4 4 3 3 4 28 3 3 3 3 3 3 3 4 25
77 5 4 4 4 4 3 4 3 31 4 4 5 4 4 3 3 3 30
78 3 4 4 3 4 3 4 4 29 4 5 4 3 4 4 3 3 30
79 5 4 5 4 4 4 3 4 33 4 4 4 3 3 4 4 3 29
80 4 5 4 5 4 4 4 3 33 3 4 4 4 3 3 3 3 27
81 4 4 3 4 4 3 3 4 29 4 4 4 3 3 4 4 3 29
82 4 4 5 4 4 4 3 3 31 3 3 3 4 4 3 2 2 24
83 3 4 3 4 4 4 3 3 28 3 4 4 4 3 3 4 3 28
84 2 3 3 3 4 4 4 3 26 3 3 3 4 4 4 4 4 29
85 2 3 3 2 3 3 2 2 20 3 3 3 3 3 2 2 3 22
86 1 2 2 3 2 4 2 3 19 4 4 4 4 3 4 4 4 31
87 4 5 4 3 4 4 4 3 31 3 4 3 3 4 3 3 4 27
88 4 4 3 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 3 3 3 29
89 4 4 4 3 3 4 4 4 30 2 3 3 3 4 4 3 4 26
90 5 4 4 5 4 5 5 4 36 4 4 3 4 5 4 5 3 32
91 3 4 4 3 3 5 4 3 29 5 4 4 4 3 3 3 4 30
92 5 4 3 4 4 4 3 3 30 3 3 3 4 4 4 4 3 28
93 3 3 4 4 4 3 4 4 29 4 3 4 3 3 3 2 2 24
94 4 4 5 4 4 3 3 3 30 3 3 3 4 4 3 3 3 26
Lampiran 4. Uji Validasi

a. Uji Validasi X

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
X1.1 25.50 18.575 .736 .833
X1.2 25.64 21.416 .537 .857
X1.3 26.00 21.527 .442 .865
X1.4 26.01 18.828 .677 .841
X2.1 25.70 19.007 .717 .836
X2.2 25.59 18.589 .761 .830
X2.3 25.66 18.700 .723 .835
X2.4 25.59 21.944 .328 .878

b. Uji Validasi Y

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
Y1.1 25.78 16.197 .742 .820
Y1.2 25.78 17.853 .674 .832
Y1.3 25.96 16.729 .650 .831
Y1.4 26.02 16.494 .665 .829
Y2.1 25.98 16.881 .569 .842
Y2.2 25.88 18.040 .543 .844
Y2.3 25.85 16.902 .602 .837
Y2.4 26.15 19.246 .357 .863
Lampiran 5. Uji Reabilitas
a. Uji Reabilitas X

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.865 8

b. Uji Reabilitas Y

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.855 8
Lampiran 6. Analisis Regresi Linear Sedehana

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Program Siaran . Enter
Trans Tv "Islam
Itu Indah"b
a. Dependent Variable: Pengetahuan Keagamaan
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .565 a
.320 .312 3.90138
a. Predictors: (Constant), Program Siaran Trans Tv "Islam Itu Indah"

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 657.656 1 657.656 43.208 .000b
Residual 1400.312 92 15.221
Total 2057.968 93
a. Dependent Variable: Pengetahuan Keagamaan
b. Predictors: (Constant), Program Siaran Trans Tv "Islam Itu Indah"

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.124 2.393 5.903 .000
Program Siaran .528 .080 .565 6.573 .000
Trans Tv "Islam
Itu Indah"
a. Dependent Variable: Pengetahuan Keagamaan
Lampiran 7. Pengaruh Program Siaran Trans TV “Islam Itu Indah” Terhadap
Pemenuhan Keagamaan

1. Program Siaran Trans TV “Islam Itu Indah” Dalam Bentuk Dakwah


a. Ibadah Wajib

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Dakwah b
. Enter
a. Dependent Variable: Ibadah Wajib
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .469a .220 .211 2.46771
a. Predictors: (Constant), Dakwah

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 157.717 1 157.717 25.900 .000b
Residual 560.240 92 6.090
Total 717.957 93
a. Dependent Variable: Ibadah Wajib
b. Predictors: (Constant), Dakwah

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.749 1.443 5.369 .000
Dakwah .503 .099 .469 5.089 .000
a. Dependent Variable: Ibadah Wajib
b. Ibadah Sunnah

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Dakwah b
. Enter
a. Dependent Variable: Ibadah Sunnah
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .320 a
.103 .093 2.30220
a. Predictors: (Constant), Dakwah

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 55.804 1 55.804 10.529 .002b
Residual 487.610 92 5.300
Total 543.415 93
a. Dependent Variable: Ibadah Sunnah
b. Predictors: (Constant), Dakwah

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.348 1.346 7.686 .000
Dakwah .299 .092 .320 3.245 .002
a. Dependent Variable: Ibadah Sunnah
2. Program Siaran Trans TV “Islam Itu Indah” Dalam Bentuk Pesan
a. Ibadah Wajib

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pesan b
. Enter
a. Dependent Variable: Ibadah Wajib
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .589 a
.347 .340 2.25682
a. Predictors: (Constant), Pesan

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 249.378 1 249.378 48.962 .000b
Residual 468.579 92 5.093
Total 717.957 93
a. Dependent Variable: Ibadah Wajib
b. Predictors: (Constant), Pesan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.259 1.268 4.938 .000
Pesan .581 .083 .589 6.997 .000
a. Dependent Variable: Ibadah Wajib
b. Ibadah Sunnah

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pesan b
. Enter
a. Dependent Variable: Ibadah Sunnah
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .501 a
.251 .242 2.10396
a. Predictors: (Constant), Pesan

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 136.164 1 136.164 30.760 .000b
Residual 407.251 92 4.427
Total 543.415 93
a. Dependent Variable: Ibadah Sunnah
b. Predictors: (Constant), Pesan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.206 1.182 6.943 .000
Pesan .430 .077 .501 5.546 .000
a. Dependent Variable: Ibadah Sunnah
Lampiran 8

PEDOMAN OBSERVASI

Dalam pengamatan (Observasi) yang dilakukan adalah mengamati pengaruh

program siaran Trans Tv “Islam itu Indah” terhadap pengetahuan keagamaan oleh

masyarakat Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna meliputi:

A. Tujuan

Untuk memperoleh informasi dan data baik mengenai kondisi fisik maupun

nonfisikmengenai pengetahuan keagamaan oleh masyarakat Desa Kontunaga Kecamatan

Kontunaga, Kabupaten Muna

B. Aspek yang diamati

1. Program siaran Trans Tv “Islam Itu Indah” dalam bentuk dakwah dan pesan

2. Pengetahuan keagamaan dalam bentuk ibadah wajib dan ibadah sunnah


DOKUMENTASI PENELITIAN

1
Dokumentasi Pengisian Kuesioner Oleh Masyarakat Kontunaga

Anda mungkin juga menyukai