Anda di halaman 1dari 2

I.

Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Tanah merupakan tubuh alam tiga dimensi yang merupakan tempat aktivitas semua
mahluk hidup termasuk tempat tumbuhnya tanaman. Tanah mempunyai karakteristik yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang akan diusahakan. Tanah memiliki sifat yang
bervariasi, yaitu terdiri dari sifat fisik, kimia dan biologi. Tingkat kesuburan pada berbagai
jenis tanah berbeda-beda, karena kesuburan suatu tanah tergantung pada sifat-sifat tersebut.
Oleh sebab itu diperlukan pemahaman mengenai karakteristik tanah sehingga dapa
dimanfaatkan sesuai dengan potensinya (Soltani, 2013).
Survei tanah merupakan pekerjaan pengumpulan data kimia, fisik dan biologi di
lapangan maupun di laboratorium dengan tujuan pendugaan penggunaan lahan umum
maupun khusus. Tujuan survei tanah adalah mengklasifikasikan, menganalisis dan
memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah-tanah, sama sifatnya kedalam satuan peta
tanah tertentu. Sifat dari satuan peta secara singkat dicantumkan dalam legenda, sedang
uraianlebih detail dicantumkan dalam laporan survei tanah yang selalu menyertai petatanah
tersebut. (Hardjowigeno, 2007)
Karakteristik lahan yang merupakan gabungan dari sifat-sifat lahan
danlingkungannya diperoleh dari data yang tertera pada legenda peta tanah danuraiannya,
peta/data iklim dan peta topografi/elevasi. Karakteristik lahandiuraikan pada setiap satuan
peta tanah (SPT) dari peta tanah, yang meliputi: bentuk wilayah/lereng, drainase tanah,
kedalaman tanah, tekstur tanah (lapisan atas 0-30cm, dan lapisan bawah 30-50cm), pH tanah,
KTK liat, salinitas,kandungan pirit, banjir/genangan dan singkapan permukaan (singkapan
batuan di permukaan tanah). Data iklim terdiri dari curah hujan rata2rata tahunan dan jumlah
bulan kering, serta suhu udara diperoleh dari stasiun pengamat iklim.
Tingkat kemasaman (pH) tanah pada suatu lahan sangat mempengaruhikualiatas
lahan dan status ketersediaan hara bagi tanaman. Pada pH yang netral (6-7) ketersediaan hara
menjadi optimal dalam hal jumlah maupun kesetimbanganunsur hara dalam larutan tanah.
Reaksi (pH) tanah di luar kisaran itu dapatmengakibatkan berkurangnya jumlah ketersediaan
unsur hara tertentu dan kadangmalah menyebabkan kelebihan ketersediaan unsur hara
lainnya. Hal ini dapat berakibat terganggunya serapan hara oleh tanaman sehingga
menghambat pertumbuhan dan menurunkan produktivitas tanaman (Widodo, 2006)
Evaluasi kesesuaian lahan serta penerapan sistem konservasi tanah dan air yang
tepat bergantung dari karakteristik maupun kualitas lahan seperti kemiringan lereng,
kedalaman efektif tanah, pori air tersedia, tekstur tanah, struktur tanah, drainase tanah, batu
pada permukaan, kemasaman tanah dan kesuburan tanah.Perbedaan karakteristik dan kualitas
lahan menyebabkan perbedaan kesesuaian lahan untuk suatu penggunaan lahan terutama
penggunaan lahan untuk pertanian. Tingkat kesesuaian suatu lahan untuk tanaman
berpengaruh terhadap produktifitas tanaman, contohnya pada tanaman kakao, dan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman kakao perlu dilakukan
evaluasi kesesuaian lahan (Fakhratul, 2012).

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan dan jenis penggunaannya pada lahan
PUSDIKLAT UPN Veteran Jawa Timur.

1.3 Manfaat
Dapat mengetahui jenis tanah, kemampuan lahan, kesesuaian lahan, kesesuaian lahan
aktual dan potensial serta jenis penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai