Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL I

Program Studi : S1 PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK4502
Nama Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

JAWABAN :
1. (a) Tiga Komponen Kurikulum
1. Kurikulum sebagai mata pelajaran ( subjects )
2. Kurikulum sebagai pengalaman belajar ( learning experiences )
3. Kurikulum sebagai program / sebagai rencana pembelajaran
(b) Pengertian kurikulum pada dimensi pertama mengandung makna bahwa pada dasarnya
kurikulum itu terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa. Dalam hal ini,
kurikulum selalu berorientasi pada penguasaan isi atau materi pelajaran sebagai sasaran akhir
proses pendidikan (content oriented). Isi atau materi pelajaran yang harus dikuasai siswa
tersebut pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan yang terkait dengan setiap mata
pelajaran. Dimensi pengertian kurikulum sebagai mata pelajaran ini dianggap merupakan
pandangan yang terlalu sempit dan sederhana, namun demikian, pada kenyataannya masih
banyak diterapkan dalam praktik pelaksanaan pendidikan dewasa ini.
Pengertian kurikulum pada dimensi kedua tidak dibatasi hanya sebagai sejumlah mata
pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang
dialami siswa dan memengaruhi perkembangan pribadinya. Dengan demikian, pengertian
kurikulum itu mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Ahli kurikulum yang
berpendapat seperti itu, di antaranya Harold B. Alberty (1965). Ia memandang kurikulum
sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all
of the activities that are provided for the students by the school). Kurikulum tidak dibatasi
pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh siswa di luar kelas
Pengertian kurikulum pada dimensi ketiga mengandung makna bahwa kurikulum tersebut
merupakan suatu program atau rencana belajar (a plan for learning). Pengertian kurikulum
pada dimensi ini nampaknya untuk menjembatani pandangan mengenai pengertian kurikulum
yang terlalu sempit dan pandangan yang terlalu luas.
2. (a) Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum ialah suatu landasan dalam
proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada
umumnya serta gejala yang berkaitan dengan aspek kurikulum pribadi manusia serta tahapan
usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi anak didik.
(b) 1. Landasan Filosofis Landasan filosofis mengandung arti bahwa pendidikan senantiasa
berhubungan dengan manusia baik sebagai subjek, sebagai objek, maupun sebagai pengelola
2. Landasan Psikologis Landasan ini didasarkan pada prinsip bahwa perkembangan
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. Lingkungan yang dimaksud dapat
berasal dari proses pendidikan. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan tentu saja berkaitan dengan proses perubahan yang terjadi pada peserta didik.
3. Landasan Sosiologis Landasan ini didasari bahwa pendidikan adalah proses budaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan adalah proses sosialisasi
melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya.
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Sumber nilai yang ada dalam
masyarakat untuk dikembangkan melalui proses pendidikan ada tiga, yaitu logika, estetika,
dan etika. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan adalah nilai-nilai yang bersumber pada logika
(pikiran).
3. (a) Ya. prinsip umum fleksibilitas
(b) Prinsip fleksibilitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan
adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil
suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di
lapangan. Selain itu prinsip fleksibilitas juga terkait dengan adanya kebebasan siswa dalam
memilih program studi. Artinya pengembang kurikulum atau sekolah harus mampu
menyediakan berbagai program pilihan bagi siswa. Siswa diperkenankan memilih sesuai
dengan minat,bakat,kemampuan, dan kebutuhannya.
4. (a) Benjamin S. Bloom mengajukan idenya mengenai pembagian atau taksonomi kognitif
yang berfungsi untuk mempermudah proses penyusunan bank soal sehingga memiliki tujuan
pembelajaran yang sama. Pada akhirnya, di tahun 1956 Bloom bersama Englehart, Furst,
Hill, dan Krathwohl berhasil mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang
bernama taksonomi bloom. Jadi secara mudahnya, taksonomi bloom adalah struktur hierarki
yang dapat mengidentifikasi skill seseorang mulai dari tingkat yang rendah hingga paling
tinggi.
(b) 1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
Dalam hal ini, taksonomi bloom bertujuan untuk mengetahui perilaku-perilaku yang
menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

2. Affective Domain (Ranah Afektif)


Ranah ini bertujuan untuk mengetahui perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan
dan emosi, misalnya terhadap minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)


Yakni berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan
tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Anda mungkin juga menyukai