Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani curir = pelari dan curere= lintasan lari atau
lintasan pacu. Jadi menurut asal katanya kurikulum adalah lintasan lari atau lintasan
pacu tempat berlarinya para peserta dalam lomba berlari. Pada saat itu kurikulum
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai
finish untuk memperoleh medali/penghargaan. Pada zaman Romawi kuno kurilulum
kata yang digunakan untuk lintasan pacu kereta. “Julius Caesar” sebagai kaisar
Romawi pada saat itu, tidak akan menyangka jika istilah kurikulum akan berkembang
menjadi istilah rumit dan khas yang ada dalam bidang pendidikan seperti dewasa
ini. Simaklah Video berikut:
Konsep kurikulum dalam arti luas atau modern tidak hanya mencakup
tentang rencana pembelajaran saja. Akan tetapi juga mencakup
tentang segala sesuatu yang nyata yang terjadi dalam proses
pendidikan di sekolah, baik di dalam ataupun di luar kelas. Maka
kurikulum bisa diartikan juga sebagai entitas pendidikan yang
mengatur tentang kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler.[6]
Pengertian-pengertian dan gagasan-gagasan baru tentang kurikulum
akan selalu muncul seiring perkembangan zaman. Teori-teori baru
akan muncul karena manusia pemikir pendidikan memang tidak akan
pernah merasa puas pada satu hakikat saja.Para ahli-ahli baru dalam
bidang pendidikan akan muncul dan membawa serta teor-teori baru
pendidikan.
Secara konseptual urikulum secara garis besar mempunyai tiga ranah,
yaitu:kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, dan
kurikulum sebagai bidang studi.[7]
Kurikulum sebagai substansi
Yaitu kurikulum dipandang sebagai rencana pendidikan di sekolah
atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu
kurikulum digambarkan sebagai dokumen tertulis yang berisi rumusan
tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan
evaluasi yang telah disepakati dan di setujui bersama oleh para
penyusun kurikulum dan pemangku kebijaksanaan dengan
masyarakat.