Anda di halaman 1dari 32

ABSES LEHER DALAM

Dr. Irwan Triansyah, Sp.THT-KL


•Abses leher dalam → terkumpulnya nanah dalam
ruang potensial diantara
fasia leher dalam.

•Jika tidak ditangani dengan baik → mortalitas dan


morbiditas tinggi.
JENIS ABSES LEHER
DALAM
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
1. ABSES PERITONSILAR
(QUINSY)

Batas anatomi:
•Medial : kapsul
tonsil
•Lateral : m.
Konstriktor faring
•Anterior : pilar
anterior (m.
palatoglossus)
•Posterior : pilar
posterior (m.
palatofaring)
Gejala Umum:

▪ Odinofagi
▪ Disfagi
▪ Otalgia
▪ Hipersalivasi
▪ Trismus
▪ Hot potato’s
voice
•Tonsil terdorong ke
medial

•Uvula terdorong ke
sisi berlawanan

•Palatum mole
edema
Diagnosis : Gejala klinis dan
Aspirasi
Terapi:
Insisi
AB & simtomatis
Tonsilektomi 4-6 mg setelah sembuh
Aspirasi

➢Di tempat yg
paling fluktuatif.

➢Menggunakan
jarum besar.
Insisi Abses Peritonsil

➢ Pada tempat yg
paling bengkak dan
lunak.

➢Pertengahan garis yg
menghubungkan
pertengahan basis uvula
dan M3 atas.
Komplikasi

➢ Absesparafaring
➢Aspirasi
➢Trombosis sinus kavernosus
➢Meningitis
➢Abses oral
2. ABSES RETROFARING

Batas Anatomi
• Anterior& Lateral:
lapisan tengah fascia leher
dalam
• Posterior :
lapisan alar Fascia leher dalam
• Superior :
dasar tengkorak
• Inferior :
mediastinum superior (T1-2)
Etiologi :
1. trauma dinding posterior faring
2. Infeksi Limfadenitis
3. TBC Abses dingin
Diagnosis

Gejala Klinis, Radiologi (Ro Cervical) dan Aspirasi


Gejala Klinis:
• Demam, nyeri tenggorok, odinofagi
dan disfagi. Pembengkakan di daerah
leher, pergerakan leher yang terbatas.
Pem Fisik:
• pembengkakan dinding
posterior faring, pembesaran
KGB dan kepala hiperekstensi
serta miring sisi yang sehat,
sumbatan jalan nafas.
• Rontgen Cervical Lateral:
• Penebalan > 7 mm di C2
• Penebalan 14 mm di C4 (anak2)
• Penebalan 22 mm di C4 (dewasa)
Penatalaksanaan

• Mengatasi jalan nafas.


• AB dan simtomatis.
• Insisi posisi Trendelenburg
dan kepala hiperekstensi.
KOMPLIKASI
• Ke mediastinum → mediastinitis, perikarditis purulenta
• Ke Lateral → trombosis v. jugularis & ruptur A. karotis
• Ke posterior → osteomielitis, erosi kolumna spinalis, subluksasio
vertebra & injury spinalcord.
3.ABSES PARAFARING

Ruang Parafaring:
• Piramida terbalik dasar pd basis
tengkorak sampai ke kornu mayus
os hyoid.
• Dibagi 2 oleh os stilod
ETIOLOGI

1. Penjalaran Infeksi dari :


Abses Peritonsil
Abses Retrofaring
Abses Submandibula
Tonsilofaringitis akut
2. Komplikasi anestesi lokal:
Ekstraksi M3 bawah
Tonsilektomi
3. Radang KGB leher dalam
DIAGNOSIS

Gejala klinis, radiologi (CT Scan ), aspirasi


Gejala Klinis
• Trismus dan pembengkakan di sekitar
angulus mandibula dan dinding lateral
faring sehingga menonjol ke arah
medial dan edema uvula.
TATALAKSANA

1. AB dan simptomatis
2. Insisi drainase (Insisi Mosher)
KOMPLIKASI

• Komplikasi ke daerah sekitarnya secara :


Hematogen
Limfogen
Perkontinuitatum
• Yang paling ditakutkan adalah mengenai
p.darah :
Perdarahan masif
Tromboflebitis
Septikemia
4. ABSES SUBMANDIBULA
Ruang Submandibula

• Dibagi oleh Muskulus Milohioid


menjadi
• Sub lingual
• Sub maksila, dibagi oleh M. Digastrikus
ant mjd:

• Submental
• Submaksila
Etiologi

→Penjalaran dari Infeksi gigi dan jaringan


sekitarnya (P1,P2, M1, M2, jarang M3)
Gejala Klinis

Tanda-tanda infeksi sekitar fokal infeksi


Lidah terdorong ke atas belakang
Pembengkakan dasar mulut
Trismus
Stridor, Dispnea & sianosis →Anak
Disfagi
Nyeri berat pada leher
Pembengkakan leher pada Regio Submandibulla
Diagnosis

Gejala Klinis, radiologi, aspirasi


Penatalaksanaan

1. AB dan simtomatis
2. Insisi drainase
3. Hilangkan fokal infeksi
KOMPLIKASI
• Obstruksi Jalan nafas
• Penjalaran infeksi ke ruang potensial lain
• Mediastinitis
• Sepsis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai