C1B120103
C1B120103
OLEH
NIM : C1B120103
KELAS :A
KENDARI
2022
1. Tahapan-tahapan dalam proses pembangunan menurut Rostow :
a) Tahap masyarakat tradisional ( traditional society ) adalah tahap dimana
tingkat perekonomian masyarakat sangat bergantung pada pertanian dan tidak
ada pikiran untuk mengarah ke kemajuan.
b) Tahap peralihan masyarakat, adalah tahap dimana masyarakat sudah mulai
menggunakan teknologi dibidang agraris, Pendidikan sudah mulai dihargai,
dan mereka sudah mulai menabung ( investasi )
c) Tahap masyarakat lepas landas ( take off ), merupakan tahap yang
menentukan apakah negara berhasil mencapai ekonomi yang berdiri sendiri
atau sebaliknya (sudah ada infrastruktur seperti teknologi pertanian, pekerjaan
professional dan lain-lain).
d) Tahap masyarakat berdiri sendiri ( the drive to maturity ), merupakan tahap
perkembangan mencapai tingkat dimana sektor produksi digunakan secara
utuh, tidak ada utang negara, pendapatan perkapita tinggi.
e) Tahap konsumsi tinggi , ialah tahap dimana melihat tingkat kepuasan
konsumen dimanjakan seperti pariwisatanya bagus. Contohnya : kita dating
makan disuatu tempat bukan karena lapar akan tetapi karena momentnya
seperti di iringi biola atau pertunjukan menakjubkan dari para actor
professional.
3. Pengalaman saya terkait teori n-Ach adalah saya pernah belajar tentang teori ini di
mata kuliah sosiologi pembangunan. Teori n-ach ini dipelopori oleh David Mc
Clelland. Ia mengemukakan bahwa orang-orang di negara-negara berkembang
tidak memiliki apa yang disebutnya sebagai n-ach ( need for achievement) atau
dorongan untuk berhasil. Berdasarkan pengalaman saya mengenai teori ini, saya
sebagai subjek atau pelaku di teori ini, karena saya pernah menginginkan sesuatu
yaitu ingin mendapatkan nilai A dalam semua mata kuliah pada setiap semester,
namun, disini saya tidak ada dorongan atau usaha yang saya lakukan untuk
berhasil mencapai keinginan saya karena saya sangat percaya dengan nasib bahwa
yang menentukan semuanya bukan kepintaran melainkan sebuah nasib yang
diberikan tuhan. Pada saat itu, saya selalu menggantungkan apa yang saya lakukan
kepada nasib saya kedepanya. Kemudian saya juga pernah mengerjakan tugas
kuliah yang sangat sulit. Dalam mengerjakan tugas itu, saya sangat kesulitan
hingga saya menyerah dan tidak mengerjakanya. Saya hanya bisa berharap
semoga nilai saya pada saat akhir semester tidak menjadi eror karena nilai tugas
yang tidak lengkap.
4. Sebagai suatu perubahan yang progresif, modernisasi memang dapat
menimbulkan dampak positif dalam lingkungan masyarakat seperti adanya
teknologi canggih seperti mesih excavator, mesin loader dan sejenisnya. Mesin ini
bisa digunakan untuk membangun sebuah jembatan atau membuka jalan baru
disuatu daerah sehingga masyarakat yang dulunya ketika ingin bepergian ke
kebunnya yang melintasi laut, masih menggunakan jasa pekerja antar jemput
untuk mengantar mereka menggunakan perahu, kini beralih ke jembatan tersebut
sebagai akses mereka untuk menuju di kebun . Otomatis modal yang dikeluarkan
para petani akan berkurang pula. Namun, disisi lain modernisasi sebagai
perubahan progresif juga dapat memberikan dampak negative bagi masyarakat
setempat, misalnya masyarakat yang bekerja sebagai pekerja antar jemput
penumpang menjadi kehilangan pekerjaan mereka karena adanya jembatan
sebagai pengganti jasa mereka. Maka dalam hal ini, masyarakat yang bekerja
sebagai jasa antar jemput ini harus mencari pekerjaan lain untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka.
5. Menurut max weber, etika protestan merupakan suatu doktrin agama yang
memfokuskan pada semangat bekerja individu yang berorientasi pada dunia.
Salah satu doktrin dalam protestan yang dimaksud weber adalah konsep the
calling (panggilan). Konsep panggilan merupakan sebuah gagasan bahwa bentuk
tertinggi dari kewajiban moral individu adalah memenuhi kewajibanya di dunia.
Richard Baxter menjelaskan bahwa produksi kekayaan yang besar oleh
seseorang untuk suatu komunitas dapat dilihat sebagai tanda bahwa tuhan
berkenan pada seseorang itu sehingga kekayaan dedeorang didunia dianggap
sebagai bukti keselamatan mereka di akhirat nanti. Dalam artian, waktu adalah
uang. Doktrin ini mengacu pada asumsi bahwa tolak ukur kenikmatan di akhirat
atau surga adalah kekayaan. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai semangat
kapitalisme atau semangat mengumpulkan modal atau kekayaan sebagai syarat
untuk mencapai keabadian bahwa barang siapa yang kaya maka dialah yang
berhak masuk surga. Momen inilah yang kemudian dijelaskan weber sebagai kerja
duniawi yang menjadi tindakan spiritual yang dianjurkan. Menurut saya,
pemikiran fanatik seperti ini akan menjadi boomerang bagi manusia karena jangan
sampai ketika orang-orang sudah mulai dekat bangkrut, mereka akan melakukan
tindakan negative seperti bunuh diri karena menurut mereka tolak ukur masuk
surga adalah dia yang memiliki banyak kekayaan.
Sebagai contoh kasus, di daerah saya, desa Wawolesea orang-orang disana
ada juga yang bekerja untuk memebuhi kebutuhan hidupnya tanpa mengenal
waktu bahkan sampai mengabaikan kebutuhan spiritual mereka. Berdasarkan
kepercayaan saya sebagai orang islam bahwa dalam surah Ar-Ra’d ayat 11 “
sesungguhnya allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka
mengubah nasib mereka sendiri”. Ayat ini menegaskan kepada manusia untuk
selalu berikhtiar untuk mencapai keinginanya. Karena percuma hanya berdoa
kepada sang maha kuasa agar kita mendapatkan rezeki kalau kita tidak berusaha
untuk mencarinya dengan bekerja. Namun, kita juga jangan lupa untuk berdoa
kepada tuhan walaupun kita telah berusaha karena dalam ajaran islam tawakal
yang baik adalah usaha yang di iringi dengan do’a. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja MA dalam suatu artikel yang ditulis oleh
Vitrianda Hilba Siregar (2020) bahwa tawakal harus dilakukan dengan
menggandengkan antara doa dan usaha. Beliau menjelaskan bahwa Allah SWT
berfirman “ Allah yang menjadikan bumi untuk kalian mudah dijelajahi, maka
jelajahilah disegala penjurunya dan makanlah Sebagian dari rezeki-Nya. Dan
hanya kepadanyalah kamu ( kembali setelah ) dibangkitkan. Ayat ini, merupakan
suatu isyarat bahwa dalam kita berusaha harus selalu di iringi dengan doa, karena
segala sesuatu yang ada didunia adalah milik allah.
Menurut saya, kita memang harus berusaha bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup kita. Namun, jangan jadikan pekerjaan sebagai prioritas kita
sampai melupakan kebutuhan spiritual kita sebagai orang yang beragama.
Kekayaan hanya untuk didunia dan tidak dibawa di akhirat. Etika protestan seperti
yang dijelaskan weber, menurut saya merupakan suatu doktrin yang masih keliru
yang menganggap bahwa kekayaan adalah modal untuk menuju surga. Saya
mengatakan keliru karena asumsi ini bertentangan dengan ajaran dalam
kepercayaan saya sebagai orang islam. Oleh karena itu silahkan kita bekerja
namun jangan beranggapan bahwa kekayaan akan menentukan kenikmatan yang
akan kita peroleh di akhirat nanti.
DAFTAR PUSTAKA
https://crcs.ugm.ac.id/antara-protestantisme-dan-kapitalisme-membaca-ulang-
weber/
https://islam.nu.or.id/khutbah/trilogi-usaha-doa-dan-tawakal-wNovI