Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP KERJA SAMA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pragmatik

Dosen Pengampu:
Ibu.Dr .Arni .M.Pd

Disusun Oleh :

1. Ahmad joni
2. Elisa ( 312010098 )
3. Lisa Lestari ( 312010107 )
4. Gloria Priscilla yuberti ( 312010088 )

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP- PGRI PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul Prinsip kerja
sama ini tepat pada waktunya.
Adapun Tujuan dari Penulisan dari Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Dr.Arni,
M.Pd pada mata Kuliah Pragmatik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bagaimana Prinsip kerja sama
Kami mengucapkan Terima kasih kepada ibu Dr ,Arni M,Pd. selaku dosen Mata kuliah
Menulis Karya Ilmiah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama tim penyusun ini yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 6 April 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................9
A. Pengertian Kerja sama ...............................................................................11
B. Prinsip kerja sama ......................................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip kerjasama merupakan salah satu prinsip percakapan dalam ilmu
pragmatik. Prinsip ini menekankan pada adanya upaya kerjasama yang terjalin antara
penutur dan mitra tutur dalam sebuah percakapan. Kerjasama yang dimaksud
berhubungan dengan tuturan yang diujarkan. Oleh karena itu, penutur selalu berusaha
agar tuturannya relevan dengan konteks,jelas dan mudah dipahami, padat dan ringkas,
dan selalu pada persoalan. Hal tersebut dirangkum dalam maksim-maksim yang
terdapat dalam prinsip kerjasama.Aturan-aturan dalam sebuah percakapan dikenal
dengan istilah maksim.Grice dalam (Wijana, 1996: 46) mengatakan bahwa “di dalam
rangka melaksanakan prinsip
kerjasama itu, setiap penutur harus mematuhi 4 maksim percakapan yakni maksim
kuantitas,maksim kualitas,maksim relevansi dan maksim pelaksanaan,Dalam setiap
maksim percakapan tersebut, terdapat aturan yang,diharapkan untuk dipatuhi oleh,
setiap partisipan.
Kontribusi menjadi kunci utama dalam prinsip kerjasama ini. Maksim kuantitas
mengharapkan setiap partisipan memberikan kontribusi sebanyak yang dibutuhkan
oleh mitra tutur. Maksim kualitas mengharapkan setiap partisipan memberikan
konteks pembicaraan. Maksim cara mengharapkan setiap partisipan memberikan
kontribusi secara langsung, jelas dan tidak ambigu.
Dalam sebuah percakapan, prinsip kerjasama ini diharapkan dapat dipatuhi oleh
setiap partisipan. Namun, ketidak patuhan terhadap prinsip kerjasama ini juga dapat
terjadi. Salah satu bentuk ketidak patuhan tersebut adalah pelanggaran terhadap
prinsip kerjasama. Pelanggaran ini terjadi karena adanya implikasi-implikasi tertentu
yang hendak dicapai oleh penuturnya. Implikasi yang dimaksud berhubungan dengan
implikasi makna tidak langsung/ makna tersirat, yang dalam ilmu pragmatik dikenal
dengan istilah implikatur konversasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip kerja sama ?
2. Bagaimana cara prinsip kerja sama ?
3. Bagaimana bentuk kerja sama ?
4. Apa saja aspek yang menjadi karakteristik utama dalam kerja sama ?
5. Apa saja hal penting dalam kerja sama ?

C. Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja sama
2. Memahami cara kerja sama
3. Mempelajari dan mengetahui bentuk kerja sama
4. Mengetahui aspek yang menjadi karakteristik utama dalam kerja sama
5. Mengetahui hal penting dalam kerja sama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kerja sama
Menurut lewis Thomas Elaine B Johnson (2014,h.164) kerja sama adalah pengelompokan
yang terjadi diantara mahluk mahluk hidup yang terkenal .kerja sama atau berajar bersama
adalah proses beregu (berkelompok )dimana anggota –anggotanya mendukung dan saling
mengandalakan untuk mencapai suatu hasil mufakat.
Secara umunya kerja sama kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama .kerja sama biasanya terjadi karena oretasi orang orang dengan
kelompoknya (didalam grub )dan kelompok lainnya
(diluar grub)

B. Prinsip kerja sama


lawan dari peranggaran Prinsip kerjasama pematuhan prisip kerja sama dalam pematuhan
prinsip kerja sama antara penutur dan mitra tutur dibutuhkan adanya kerja sama dalam
petuturan yang sifatnya kompratif Sebuah kemunikasi dikatakan berhasil jika penutur dan
mitra tutur melaksanakan prisip kerja sama .namun kerja sama mulai dilanggar untuk hal hal
pada saat penutur segaja menggunakan implementasi dalam berkemunikasi Pemilihan
pramatik sebagai landasan teori berasarkan teori alasn bahawa ilmu pramatik adalah cabang
ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal ,yaitu bagaiman satuan
kebahasaan itu digunakan didalam kemunikasi (wijaya 1996,1).
Prinsip kerja sama dalam teori emplikatunya yaitu mengenai makna kemunikasidan
menyangkut pengguna bahasa itu dimaksud sebagai upaya untuk membimbing para perserta
percakapan agar dapat melakukan percakapan secara kompreatif (leech ,1993).prinsip kerja
sama menggatur apa yang harus dilakukan oleh perserta percakapan (penutur dan petutur )
agar percakapan itu didengar keren penutur yang tak memberikan kontribusi terhadap
koherensi percakapan yang sama dengan tidak mengikuti perinsip kerja sama .prisip kerja
sama ini diuraikan dalam empat maksim ,yaitu kuantitas ,maksim kualitas relevansi dan
maksim cara Dalam percakapan, penutur dan mitra tutur harus saling bekerja sama agar
percakapan berlangsung. Prinsip kerjasama terjadi ketika penutur dan mitra tutur berbicara
jujur, pembicaraan berada dalam topik yang sama, dan ujarannya tidak ambigu, Agar pesan
dapat disampaikan dengan baik terhadap peserta tutur, maka komunikasi yang
terjadi itu perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut ini :
1. Prinsip kejelasan (clarity).
2. Prinsip kepadatan (conciseness)
3. Prinsip kelangsungan (directness).
Prinsip-prinsip itu secara lengkap dituangkan di dalam prinsip kerjasama Grice (1975).
Menurut Grice (1975) dalam buku Jenny Thomas (1995) mengungkapkan bahwa prinsip
kerjasama yaitu “buatlah sumbangan percakapan anda seperti yang di inginkan pada saat
berbicara, berdasarkan tujuan percakapan yang disepakati atau arah percakapan yang anda
ikuti”.

Prinsip-Prinsip kerja sama, didalam setiap penutur harus memiliki maksim-maksim


yaitu ada 4 (empat).
1. Maksim Kuantitas
Didalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan dapat memberikan informasi yang
cukup, relatif memadai, dan seinformatif mungkin.Informasi demikian itu tidak boleh
melebihi informasi yang sebenar nya dibutuhkan si mitra tutur atau mewajibkan penutur
memberikan kontribusi secukupnya, tidak berlebihan, hanya mengatakan sebanyak yang
dibutuhkan lawan tutur.
2. Maksim Kualitas
Di dalam maksim kualitas, peserta tutur diharapkan dapat menyampaikan,sesuatu yang nyata
dan sesuai fakta sebenarnya di dalam bertutur atau menghendaki penutur mengatakan hal
yang sebenarnya dengan argumen bukti yang memadai.
3. Maksim Relevansi
Maksim rerevansi menuntut penutur memberikan kontribusi yang cocok (relevan) dengan
topik tuturan.
4. Maksim Pelaksanaan
Maksim,pelaksanaan mengharuskan peserta pertuturan bahasa yang baik bertutur
secara,langsung,dan jelas.

C. Bentuk Kerjasama

1. Kerja sama berdasarkan kepentingan


Kerukunan, bersifat tolong menolong antarindividu dalam proses pelaksanaannya.

Bargaining: Bargaining merupakan sebuah bentuk kerja sama yang muncul karena
adanya kesepakatan atau perjanjian dari dua pihak atau lebih yang bersangkutan
Kooptasi: Bentuk kerja sama kooptasi dilihat dari adanya penerimaan hal-hal baru
guna menghindari terjadinya goncangan dalam stabilitas tim atau organisasi bersama.
Koalisi: Koalisi merupakan bentuk kerja sama yang terjadi antara dua atau lebih pihak
yang bersangkutan demi mencapai tujuan yang sama. Misalnya koalisi partai politik
dalam pemilihan umum (pemilu)
Joint venture: Kerja sama joint venture terjadi dalam beberapa tim atau perusahaan
dalam bidang perdagangan atau penanganan suatu proyek.
2. Kerja sama berdasarkan urgensi
Spontan: Kerja sama spontan ialah bentuk kerja sama yang dilakukan tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan tanpa pamrih. Misalnya saat guru meminta para
siswa berkelompok dengan teman sebangku.
Langsung: Kerja sama langsung merupakan bentuk kerja sama yang telah diarahkan
atau diperintahkan sebelumnya oleh atasan. Sebagai contoh para mahasiswa yang
ditugaskan untuk melaksanakan KKN di suatu daerah pedesaan.
Kontrak: Bentuk kerja sama kontrak berdasarkan adanya motif tertentu dan biasanya
terdapat perjanjian yang harus ditaati oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Tradisional: Bentuk kerja sama tradisional tercipta karena adanya sebuah adat atau
kebiasaan yang telah turun-menurun dalam masyarakat. Contohnya gotong royong
dalam rangka membersihkan selokan agar tidak banjir.

D. Tujuan Kerjasama

1. Melatih berpikir kritis dalam penyelesaian masalah.

2. Mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi.

3. Meningkatkan rasa percaya diri.

4. Menumbuhkan sikap saling memahami antar individu (dalam kelompok).

E. Contoh Kerjasama

Contoh kerja sama di masyarakat:

1. Kerja bakti membersihkan lingkungan setempat.

2. Gotong royong membangun balai desa.

3. Musyawarah dalam rapat RT/RW.

4.Bersama-sama menghias lingkungan untuk perayaan 17 Agustus.

Contoh kerja sama di sekolah:

1. Mengerjakan tugas kelompok.

2. Membersihkan kelas.

3. Membantu teman yang sedang kesulitan.


4. Membantu ibu guru di kelas
Mengikuti upacara dengan tertib.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, dalam prinsip kerja
sama yang diperoleh melalui suatu penelitian. Dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja
sama adalah sebuah penelitian yang menggunakan sistematika tertentu.Dalam
menyusun dan prinsip kerja sama, proses yang harus dalam bentuk yang sistematis,
hal ini untuk mempe dalam prinsip kerja sama dalam pramatik sehingga dalam dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan saat punlikasi. Prinsip kerj sama adalah hasil
perkelompokan lapangan berintraksi mengikuti aturan dan ilmu pengetahuan
sehingga menghasilkan informasi yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan
Kerja sama adalah suatu bentuk intraksi sosial antara perorangan atau kelompok
manusia untuk mencapai satu tujuan tertentu .didalam kerja sama harus memiliki
prinsip kerja sama karna sangat penting dalam organisasi supaya apa yang diinginkan
dapat tercapai dengan baik dapat berkerja sama dengan baik . .
B SARAN
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan
kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran mengenai penyajian makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

anonim. (2014). pengertian kerjasama menurut para ahli.

yule, george. 2006. pragmatik. yogyakarta : pustaka pelajar.

Leech.g. 1993. prinsip-prinsip pragmatik. terjemaham m.d.d.oka. jakarta: universitas

indonesia

Anda mungkin juga menyukai